Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN MODAL

KERJA
PENDAHULUAN
• Manajemen modal kerja merupakan
keputusan penting bagi perusahaan
karena merupkan penentu dari 2 hal :
1) Tingkat optimal dari investasi pada aset
lancar
2) Perpaduan yang sesuai antara pembiayaan
jangka pendek dan jangka panjang yang
digunakan untuk mendukung investasi pada
aset lancar
KONSEP MODAL KERJA

• Net Working Capital, yaitu selisih antara


aset lancar dengan utang lancar →
akuntan
• Gross Working Capital, yaitu
keseluruhan aset lancar → manajer
keuangan
KEBUTUHAN MODAL KERJA
• Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
modal kerja suatu perusahaan :
1. Sifat/tipe perusahaan
2. Waktu yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang
3. Kebijakan pembelian
4. Kebijakan penjualan
5. Kebijakan persediaan
PENENTUAN PROPORSI
KEBUTUHAN DANA
• Pendekatan untuk menentukan komposisi
kebutuhan dana (proporsi utang jangka
pendek dan jangka panjang) dalam
kaitannya dengan kemampuan laba dan
risiko :
1. Pendekatan Agresif
2. Pendekatan Konservatif
3. Pendekatan Moderat
PENDEKATAN AGRESIF
• Proporsi utang jangka pendek > utang jangka
panjang
• Harapan profit yg diperoleh juga akan besar
(high profit, high risk)
• Utang jangka panjang utk memenuhi aset tetap
dan sebagain aset lancar yg bersifat permanen
• Utang jangka pendek utk aset lancar yang
bersifat variabel
PENDEKATAN KONSERVATIF
• Proporsi utang jangka panjang >utang jangka
pendek
• Keputusan diambil untuk memperkecil risiko
(low profit, low risk)
• Utang jangka panjang atau modal sendiri utk
memenuhi aset tetap dan aset lancar yg bersifat
permanen serta sebagian aset lancar yang
berfluktuasi
• Utang jangka pendek utk aset lancar yang
bersifat variabel/fluktuasi
PENDEKATAN MODERAT
• Setiap aset akan dibiayai dengan dana yang
jangka waktunya kurang lebih sama dengan
jangka waktu perputaran aset tersebut menjadi
kas
• Utang jangka panjang atau modal sendiri utk
membiayai aset tetap dan aset lancar permanen
• Utang jangka pendek utk membiayai variasi aset
lancar
PERBEDAAN METODE AGRESIF, MODERAT
DAN KONSERVATIF

Kemampuan
laba
berbanding
terbalik dengan
likuiditas dan
berbanding
lurus dengan
risiko
METODE PENENTUAN JUMLAH
KEBUTUHAN MODAL KERJA

Metode • memperhatikan
keterikatan elemen-
Keterikatan elemen pembentuk
Dana modal kerja

Metode • Memperhatikan
perputaran elemen-
Perputaran elemen pembentuk
Modal Kerja modal kerja
Metode Keterikatan Dana
Perusahaan Citra Persada merencanakan untuk memproduksi 100 unit
barang per hari. Data yang berhubungan dengan rencana tersebut adalah
sbb:
1. Hari kerja dalam sebulan 24 hari
2. Proses produksinya 3 hari
3. Biaya produksi per unit adalah :
a. 3 kg bahan baku A seharga Rp.250/kg
b. 3 kg bahan B seharga Rp 100/kg
c. Upah tenaga kerja langsung (UTKL) Rp 250
d. Biaya overhead pabrik (BOP) Rp 150
4. Biaya administrasi dan umum Rp.500.000 per bulan
5. Bahan baku A dibeli secara kredit selama 5 hari, kemudian di simpan
digudang selama 3 hari baru di proses
6. Bahan baku B dibeli dengan memberikan uang muka 7 hari baru
bahannya diterima, kemudian langsung diproses
7. Selesai diproduksi barang jadi harus disimpan digudang selama 5 hari
8. Penjualan dilakukan secara kredit selama 10 hari
Waktu Keterikatan Modal Kerja dalam Bahan baku

Keterangan Bahan baku A Bahan Baku B

1. Proses produksi 3 hari 3 hari

2.Uang muka pembelian ------- 7 hari

3. Disimpan digudang sebelum diproses 3 hari --------

4. Disimpan digudang sebelum dijual 5 hari 5 hari

5. Penjualan secara kredit 10 hari 10 hari

6. Pembelian secara kredit ( 5 hari ) --------

Jumlah 16 hari 25 hari


Waktu Keterikatan Modal Kerja dalam UTKL, BOP dan BAU

1. Proses Produksi 3 hari

2. Disimpan digudang sebelum dijual 5 hari

3. Penjualan secara kredit 10 hari

Jumlah 18 hari
Jumlah Kebutuhan Modal Kerja Per hari

Uraian Jumlah (Rp)


1. BB A = 100 unit x 3 kg x Rp250 x 16 hari 1.200.000
2. BB B = 100 unit x 3 kg x Rp100 x 25 hari 750.000
3. UTKL = 100 unit x Rp250 x 18 hari 450.000
4. BOP = 100 unit x Rp150 x 18 hari 270.000
5. BAU = Rp500.000/24 hari x 18 hari 375.000
JUMLAH 3.045.000

Seandainya perusahaan memiliki dana sebesar Rp700 ribu dan safety cash
balance yang diinginkan sebesar Rp600 ribu, maka jumlah kebutuhan
modal kerja yang dapat diperoleh dari pinjaman bank dihitung sbb :

Safety cash balance yang diinginkan Rp 600.000


Kebutuhan modal kerja Rp 3.045.000
Dana yang dimiliki Rp 700.000
Jumlah pinjaman bank Rp 2.945.000
Metode Perputaran Modal Kerja
Data untuk Perhitungan Perputaran Modal Kerja

Uraian 2019 (Rp) 2020 (Rp)

Kas 50.000 70.000

Piutang 300.000 330.000

Persediaan 300.000 400.000

Jumlah 650.000 800.000

Penjualan 8 juta 10 juta


➢Perputaran Kas
= Penjualan/Rata-Rata Kas
= 10.000.000/60.000 = 166,67 x

➢ Perputaran Piutang
= Penjualan/Rata-Rata Piutang
= 10.000.000/315.000 = 31, 75 x

➢ Perputaran Persediaan
= Penjualan/Rata-Rata Persediaan
= 10.000.000/350.000 = 28,57 x
Periode Keterikatan Dana dalam :

Kas = 360/166,67 = 2 hari


Piutang = 360/31,75 = 11 hari
Persediaan = 360/28,57 = 13 hari

Jadi perputaran modal kerja = 360/26 = 14x setahun.

Misalkan tahun 2021 penjualan dinaikkan menjadi 12


juta dan jumlah modal kerja yang ada tahun 2021
hanya Rp.800.000, maka besarnya kebutuhan modal
kerja sebesar Rp.12.000.000/14 = Rp.857.145.
sehingga jumlah kekurangan modal kerja tahun 2021
adalah Rp857.145 – Rp.800.000 = Rp57.145
KASUS DISKUSI
Tiga perusahaan yaitu PT A, PT B, dan PT C memiliki
kebijakan manajemen modal kerja yang berbeda. PT A
memiliki kebijakan agresif, PT B Moderat dan PTC
Konservatif. Perusahaan yang memiliki kebijakan modal
kerja agresif menggunakan hanya sedikit aset lancar dan
ekuitas. Pendekatan ini berakibat rendahnya total aset,
dan cenderung meningkatkan return on asset (ROA).
Tetapi karena alasan-alasan kehabisan persediaan, total
aset menjadi berkurang dan selama persediaan yang
dipesan dilakukan lebih sering dan dalam jumlah yang
lebih sedikit, maka ordering cost (biaya variable per unit)
akan meningkat. Ringkasan laporan posisi keuangan
bagi ketiga perusahaan adalah sbb :
PT A PT B PT C
Uraian
(Agresif) (Moderat) (Konservatif)
Aset lancar $150,000 $200,000 $300,000
Aset Tetap 200,000 200,000 200,000
TOTAL ASET $ 350,000 $ 400,000 $ 500,000
Liabilitas Jk.Pendek (12%) 200,000 100,000 50,000
Liabilitas Jk.Panjang (10%) 0 100,000 200,000
Total Utang 200,000 200,000 250,000
Modal Saham 150,000 200,000 250,000
TOTAL LIABILITAS DAN $ 350,000 $ 400,000 $ 500,000
EKUITAS
Harga pokok bagi ketiga perusahaan tersebut sbb :

Harga Pokok Penjualan = biaya tetap + biaya variabel


PT A (Agresif) = $200,000 + 70% dari biaya penjualan
PT B (Moderat) = $290,000 + 65% dari biaya penjualan
PT C (Konservatif) = $390,000 + 60% dari biaya penjualan

Penjualan bagi ketiga perusahaan dalam kondisi ekonomi yang


berbeda diharapkan sbb :

Kondisi PT A PT B PT C
Ekonomi (Agresif) (Moderat) (Konservatif)
Baik $ 1,200,000 $ 1,150,000 $ 1,100,000
Normal 900,000 1,050,000 1,150,000
Buruk 800,000 950,000 1,100,000
Diminta :
a) Buatlah laporan L/R bagi masing-masing perusahaan dalam ketiga koindisi
perekonomian dengan menggunakan format sbb :

Penjualan xxxx
HPP (xxxx)
Laba sebelum bunga dan pajak xxxx
Beban Bunga (xxxx)
Laba sebelum pajak xxxx
Pajak (xxxx)
Laba (rugi) setelah pajak xxxx

b) Bandingkan laba (rugi) setelah pajak masing-masing perusahaan dalam


berbagai kondisi perekonomian. Perusahaan mana yang paling baik ?
c) Bandingkan current ratio masing-masing perusahaan dalam berbagai
kondisi perekonomian. Perusahaan mana yang paling kecil risiko
likuiditasnya ?
d) Bandingkan return on asset masing-masing perusahaan dalam berbagai
kondisi perekonomian. Perusahaan mana yang paling baik ?
e) Bandingkan return on equity masing-masing perusahaan dalam berbagai
kondisi perekonomian. Perusahaan mana yang paling baik ?

Anda mungkin juga menyukai