Anda di halaman 1dari 16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Media Gambar

a. Pengertian Media Gambar

Menurut Haryanti dan Ade Siti (2018:14), yang menyatakan gambar atau foto

termasuk ke dalam media visual. Media ini berfungsi untuk menyalurkan pesan dari

penerima sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan di sampaikan ke dalam simbol

– simbol komunikasi visual, simbol tersebut perlu di pahami dengan benar, artinya

agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dengan baik dan tidak menimbulkan

kesalahan.

Menurut Sudirman dalam Nur Fatoni (2019:28), “Media merupakan alat

bantu yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar”. Menurut Sardiman

(2018:12), “Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media memegang

peran yang sangat penting dalam proses belajar”. Berdasarkan pendapat yang telah

dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media gambar adalah

salah satu alat visual yang berasal dari reproduksi bentuk asli ke dalam dua dimensi

baik itu berupa foto, maupun lukisan yang dapat memungkinkan terjadinya

komunikasi dari pemberi pesan ke penerima pesan.


b. Kelebihan Dan Kelemahan Media Gambar

Kelebihan dan kekurangan media gambar, menurut Basuki dan Farida

(2018:30), ”kelebihan dan keterbatasan media gambar yaitu, mudah didapat,

umumnya murah harganya, mudah digunakan, dapat memperjelas suatu masalah,

lebih realistis, dapat membantu pengawasan dan pengamatan, dan dapat mengatasi

keterbatasan ruang”.

Selanjutnya Sardiman (2018:77), mengemukakan kelebihan media gambar

yaitu:

a. Sifatnya konkrit lebih realities menunjukkan pokok permasalahan yang

dibandingkan dengan gambar verbal semata.

b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

c. Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

d. Dapat memperjelas suatu masalah kesalahpahaman dalam bidang apa saja

sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahapahaman.

e. Murah harganya dan gampang di dapat serta digunakan tanpa memerlukan

peralatan khusus.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar mempunyai

kelebihan mudah didapat dan digunakan, murah, jelas dan dapat mengaktifkan siswa

sedangkan kekurangannya sebagai medium visual, ukuran gambar, menekankan indra

mata, terlalu kompleks, kurang efektif dan memerlukan kejelian guru.

c. Syarat Media Gambar


Menurut Arif S. Sardiman (2019:76), gambar yang baik pada lazimnya dapat

menggunakan kriteria-kriteria yaitu sebagai berikut.

a) Harus autentik, sederhana, dan ukuran relatif

b) Gambar/ foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan

c) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/ foto karya peserta didik sendiri

seringkali lebih baik.

d) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media

yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Menurut Nana dan Rivai (2017:39), ada beberapa prinsip atau kriteria

penggunaan media yang perlu di pedomani oleh guru dalam proses belajar mengajar

yaitu:

a. Ketetapan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas

dasar tujuan – tujuan intruksional yang di tetapkan.

b. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya

fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah di pahami

siswa.

c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang di perlukan mudah

memperolehnya, setidak – tidaknya dapat di buat oleh guru pada saat mengajar

atau mungkin sudah tersedia di sekolah.

Hal yang lain diungkapkan bahwa dalam menggunakan media gambar ada

dua cara yang dapat ditempuh yaitu pertama, memproduksi sendiri berdasarkan
rancangan (desain) yang telah dibuat sebelumnya dan kedua, dengan memanfaatkan

bahan yang dapat diperoleh dari internet, buku, jurnal, majalah dan bahan cetak

lainnya. Dalam penelitian ini menggunakan bahan yang dapat diperoleh dari internet

dan buku.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan

media gambar adalah gambar yang yang dibuat hendaknya dapat mengikat perhatian

para peserta didik, baik isi maupun fisiknya., ukuran gambar yang dibuat hendaknya

cukup besar sehingga dengan jelas dapat dilihat oleh setiap peserta didik, gambar

hendaknya dibuat benar-benar dapat memperjelas sesuatu yang disampaikan secara

verbal (lisan, tertulis, atau rekaman).

d. Manfaat Media Gambar

Menurut Rini Intansari (2017:57), bahwa manfaat gambar sebagai media visual

antara lain;

a. Menimbulkan daya tarik bagi siswa. Gambar dengan berbagai warna akan lebih

menarik dan dapat membangkitkan minat serta perhatian siswa.

b. Mempermudah pengertian siswa. Suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat di

bantu dengan gambar sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang di maksud.

c. Memperjelas bagian-bagian penting. Melalui gambar dapat pula memperbesar

bagian-bagian yang penting atau yang kecil.

Menurut Safitri (2018:22), media gambar mempunyai manfaat bagi siswa

yaitu;
a. Mempermudah pengertian/pemahaman siswa.

b. Memperjelas dan memperbesar bagian yang penting yang kecil sehingga dapat

diamati.

c. Mempermudah pemahaman yang sifatnya abstrak.

d. Menimbulkan daya tarik pada diri siswa.

e. Dapat meningkat suatu uraian. Informasi yang ada dapat diperluas dengan kata-

kata yang membutukan uraian panjang.

f. Secara umum media dapat memperjelas dan mempermudah suatu pemahaman

akan hal penting yang ingin disampaikan kepada penerima pesan.

Sedangkan Setyani (2017:26), memaparkan bahwa salah satu kunci penting

agar dapat menungkatkan minat belajar dan memudahkan siswa menerima pesan

mengenai materi pembelajaran adalah dengan penggunaan media yang menarik dan

menyenangkan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dalam menyampaikan pesan dan

informasi mengenai materi pelajaran harus menggunakan media pembelajaran yang

tepat. Apabila media yang di gunakan dalam proses pembelajaran tepat dan

menyenangkan maka minat belajar akan tumbuh dalam diri setiap siswa dan

informasi mengenai materi pembelajaran akan tersampaikan kepada siswa. Jika setiap

siswa memiliki minat untuk belajar, maka proses pembelajaran akan berjalan dengan

kondusif sebab siswa akan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sungguh-

sungguh.

Menurut Azhar Arsyad (2019:11), manfaat praktis pengembangan media

gambar dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :


a. Media gambar dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat

memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Media gambar dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga

dapat menimbulkan motivasi belajar.

c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu maksudnya

yaitu :

1. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung diruang kelas

dapat diganti dengan gambar.

2. Objek atau benda yang terlalu kecil, yang tidak tanpak oleh indra dapat

disajikan dengan gambar.

3. Kejadian langkah yang terjadi dimasa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan

tahun dapat ditampilkan melalui gambar atau foto.

4. Objek atau proses yang amat rumit dapat di tampilkan secara konkret melalui

gambar.

5. Kejadian atau percobaan yang membhayakan dapat disimulasikan melalui

gambar.

6. Peristiwa alam yang memekan waktu lama dapat disajikan melalui gambar.

d. Dapat memberikan kesamaan pengalaman dan persepsi pada siswa.

Maka dapat disimpulkan bahwa manfaat media gambar bagi siswa yaitu siswa

dapat lebih cepat dalam memahami materi pelajaran, menimbulkan daya tarik,

memperjelas dan mempermudah untuk menyampaikan pesan kepada siswa.


2.1.2 Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Minat merupakan rasa ketertarikan dalam diri individu untuk memperhatikan

aktivitas yang dipilihnya, dan mendapatkan kepuasan. Menurut Sukardi dalam

Ahmad Susanto (2017:61), “minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran

atau kesenangan akan sesuatu”.

Adapun menurut Bloom dalam Ahmad Susanto (2017:72), “minat adalah apa yang

disebutnya sebagai subjeck, related, affaect, yang di dalamnya termasuk minat dan

sikap terhadap materi pelajaran”.

Menurut Susanto (2018:49), kesempatan belajar dapat mempengaruhi perkembangan

minat seseorang. Dari pendapat tersebut menyimpulkan minat belajar merupakan

perasaan suka pada kegiatan yang diikuti perhatian dan keaktifan, sehingga

mendatangkan rasa senang pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan,

yang dilakukan tanpa ada yang menyuruh.

Menurut Hansen dalam Susanto (2019:18), menyebutkan bahwa minat belajar siswa

erat hubungannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi, dan konsep diri atau

identifikasi, faktor keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan.

Dari beberapa gambaran definisi minat di atas, dikiranya dapat ditegaskan di

sini bahwa minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang

menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan

dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan lama-

kelamaan akan mendatangkan kepuasaan dalam dirinya.


b. Cara Membangkitkan Minat Belajar

Menurut Munandar dalam Ahmad Susanto (2019:213), “setiap jenis minat

belajar berpengaruh dan berfungsi dalam pemenuhan kebutuhan, sehingga makin

besar dan dalam minat terhadap kebutuhan tersebut”.

Menurut Slameto dalam Ahmad Susanto (2018:82), “menyebutkan bahwa

intensitas kebutuhan yang dilakukan oleh individu secara signifikan terhadap

besarnya minat individu yang bersangkutan”.

Menurut Djamarah (2019:77) berpendapat hal-hal yang dapat dilakukan guru

untuk membangkitkan minat siswa, yaitu :

1) Membandingkan kebutuhan siswa yang mana ia akan belajar tanpa adanya suatu

paksaan.

2) Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa, sehingga materi yang

diberikan mudah diterima siswa.

3) Guru memberikan lingkungan yang kondusif serta kreatif, agar siswa

memperoleh hasil belajar yang baik.

4) Menerapkan model dan teknik pembelajaran yang beragam agar dapat

mengetahui perbedaan individual siswa.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa cara

membangkitkan minat blajar yaitu adanya perasaan senang, ketertarikan, penerimaan,

dan keterlibatan siswa. Belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini menggunakan

indikator yaitu, rasa tertarik, perasaan senang , perhatian , partisipasi , dan keinginan.
c. Macam-Macam Dan Ciri Minat Belajar

Menurut Rosyidah dalam Ahmad Susanto (2017:31), timbulnya minat pada

diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: minat yang

berasal dari bawaan pembawaan dan minat yang ditimbulkan karena adanya pengaruh

dari luar. Pertama, minat yang berasal dari pembawaan, timbul dengan sendirinya

dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat

alamiah.

Sedangkan menurut Elizabeth Hurlock dalam Ahmad Susanto (2017:115),

menyebut ada tujuh ciri minat, yang masing-masing dalam hal ini tidak dibedakan

antara ciri minat secara spontan maupun terpola sebagaimana yang dikemukakan oleh

Gagne di atas. Ciri-ciri ini, sebagai berikut:

a) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental, minat di

semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental, misalnya

perubahan minatdalam hubungannya dengan perubahan usia.

b) Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar merupakan salah satu

penyebab meningkatnya minat seseorang.

c) Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar merupakan factor

yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat menikmatinya.

d) Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin dikarenakan

keadaan fisik yang tidak memungkinkan.

e) Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat memengaruhi, sebab jika budaya

sudah mulai luntur mungkin minat juga ikut luntur.


f) Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan perasaan, maksudnya bila

suatu abjek dihayati sebagai sesuatu yang sangat berharga, maka akan timbul

perasaan senang yang akhirnya dapat diminatinya.

g) Minat berbobot egosenteris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu,

maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.

d. Pembentukan Minat Belajar

Adapun menurut Sukartini dalam Ahmad Susanto (2018:63), perkembangan

minat tergantung pada kesempatang belajar yang dimiliki seseorang. Dengan kata

lain, bahwa perkembangan minat sangat tergantung pada lingkungan dan orang-orang

dewasa yang erat pergaulannya dengan mereka, sehingga secara langsung akan

berpengaruh pula terhadap kematangan psikologisnya. Lingkungan bermain, teman

sebaya, dan pola asuh orang tua merupakan factor-faktor yang dapat memengaruhi

perkembangan minat seseorang. Di samping itu, sesuai dengan kecenderungan

masyarakat yang senantiasa berkembang, lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,

dan pola pergaulan akan merangsang tumbuhnya minat baru secara lebih terbuka.

Menurut Munandar dalam Ahmad Susanto (2019:82), fase perkembangan

minat berlangsung secara bertingkat dan mengikuti pola perkembangan individu itu

sendiri. Di samping itu, kematangan individu juga memengaruhi perkembangan

minat, karena semakin matang secara psikologis maupun fisik, maka minat juga akan

semakin kuat dan terfokus pada objek tertentu. Pada awalnya , minat terpusat pada

diri sendiri, hal-hal yang menjadi kenpunyaannya , kemudian berpusat pada orang

lain , termasuk objek-objek yang ada dalam lingkungannya.


Minat secara pskologis banyak dipengaruhi oleh perasaan senang dan tidak

senang yang terbentuk pada setiap fase perkembangan dan fsikologis anak. Pada

awalnya, minat terpusat pada diri sendiri, hal-hal yang menjadi kepunyaannya,

kemudian berpusat pada orang lain, termasuk objek-objek yang ada dalam lingannya

yang mendorong dan mengarahkan individu untuk menemukan serta aktif dalam

kegiatan-kegiatan tertentu ,akan dapat diidentifikasi indikator-indikator minat dengan

menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan nya objek-objek yang dijadikan

kesenangan ,yang artinya , bisa saja seorang anak berminat terhadap sesuatu yang

sebelumnya tidak minati, namun karena pengaruh teman sebayanya akhirnya

berminat, karena dari kebiasaan itu si anak cenderung meniru, yang akhirnya menjadi

kesenangan yang bersifat tetap yaitu minat.

e. Hal yang Mempengaruhi Minat Belajar

Setiap kegiatan belajar tentulah ada faktor-faktor yang mempengaruhi. Tak

terkecuali minat belajar. Menurut Lusi Marleni (2017:160), faktor-faktor yang

mempengaruhi minat belajar menjadi dua , yaitu faktor internal dan eksternal:

a. Faktor internal

1. Perhatian siswa muncul didorong rasa ingin tau oleh karena itu , rasa ini perlu

mendapat rangsangan sehingga siswa selalu memberikan perhatian terhadap

materi pelajaran yang diberikan.

2. Sikap merupakan kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut. Sikap siswa seperti halnya motif

menimbulkan dan mengarahkan aktivitasnya.


3. Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap

individu mempunyai bakat yang berbeda-beda, seseorang akan mudah

mempelajari yang sesuai dengan bakatnya.

4. Kemampuan sering diartikan secara sederhana sebagai kecerdasan . kecerdasan

adalah kemampuan dalam belajar. Kemampuan umum didefinisakan sebagai

prestasi komparatif individu dalam berbagai tugas termasuk memecahkan

masalah dengan waktu yang terbatas.

5. Motivasi berfungsi menimbulkan mendasari, mengarhkan , perbuatan belajar.

Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak di dalam diri seseorang/siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar yang menjalani kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan

belajar sehingga tujuan yang dihendaki dapat dicapai oleh siswa.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi yaitu minat belajar adalah faktor sekolah

dan faktor sekolah dan faktor keluarga.

1. Guru dalam proses pendidikan , mempunyai tugas mendidik dan mengajar peserta

didik agar dapat menjadi manusia yang selaras dengan kodratnya sebagai manusia.

2. Sarana dan prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar.

Sedangkan sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, alat tulis , dan fasilitas

sekolah. Lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi

pembelajaran yang baik.

3. Suasana pembelajaran yang terjadi pada saat proses pembelajaran dapat

menimbulkan aktivitas atau kegiatan pada siswa adalah apabila terjadi adanya
komunikasi dua arah ( anatara guru-siswa maupun sebaliknya) yang dekat dan

hangat sehingga hubungan guru-siswa yang secara hakiki setara dan dapat berbuat

bersama.

4. Metode pembelajaran berarti cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran

sehingga dapat di proleh hasil yang optimal sebagai pendidik tentunya harus bisa

merencanakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.

5. Peran orang tua sangat penting bagi anak dalam proses pembelajaran. Motivasi

yang orang tua berikan mempunyai pengaruh yang besar pada anak sehingga dapat

menumbuhkan minat anak pada pembelajaran.

f. Pengaruh Minat Terhadap Kegiatan Belajar

Dari pendapat beberapa ahli tersebut bahwa cara yang paling efektif untuk

membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan menggunakan

minat-minat siswa yang telah ada. Minat merupakan faktor yang sangat penting

dalam kegiatan belajar siswa. Suatu kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai

dengan minat siswa akan memungkinkan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar

siswa yang bersangkutan. Dengan adanya minat dan tersedianya rangsangan yang ada

sangkutpautnya dengan diri siswa, maka siswa akan mendapatkan kepuasan batin dari

kegiatan belajar tadi.

Pernyataan ini di dukung oleh pendapat Hartono dalam Ahmad Susanto

(2018:14), yang menyatakan bahwa memberikan sumbangan besar terhadap

keberhasilan belajar peserta didik. Bahan pelajaran, pendekatan, ataupun metode

pembelajaran yang tidak sesuai dengan minat peserta didik menyebabkan hasil
belajar tidak optimal. Sedangkan menurut Susanto dalam Ahmad Susanto(2017:230),

cara mengetahui minat siswa yaitu:

a. Meningkatkan minat anak-anak ; setiap guru mempunyai kewajiban untuk

meningkatkan minat siswanya. Karena minat merupakan komponen penting dalam

kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan,serta pembelajaran diruang kelas

pada khususnya.

b. Memelihara minat yang timbul; apabila anak-anak menunjukkan minat minat yang

kecil, maka tugas guru untuk memelihara minat tersebut.

c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik; sekolah merupakan

lembaga yang menyiapkan peserta didik untuk dalam masyarakat, maka sekolah

harus mengembangkan aspek-aspek ideal agar anak-anak menjadi anggota

masyarakat yang baik.

d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak-anak tentang

lanjutan studi atau pekerjaan yang sesuai baginya; minat merupakan bahan

pertimbangan untuk mengetahui kesenangan anak, sehingga kecenderungan minat

terhadap sesuatu yang baik perlu bimbingan lebih lanjut.

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka dapat ditegaskan bahwa minat

belajar siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang tercapainya

afektivitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa yang bersangkutan.


2.2 Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah;

1. Penelitan dari Apriani Safitri (2020) dengan judul Penggunaan Media Gambar

Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV di SD Negeri 3 Ranomeeto,

penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media gambar dalam

meningkatkan minat belajar siswa melalui wawancara mendalam pada informan

penelitian yang di dukung dengan proses pengamatan dan dokumentasi. Subjek

penelitian yaitu kepala sekolah, guru kelas IV , tiga orang guru mata pelajaran dan

seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 21 orang.

2. Penelitian dari Mirnawati Mirnawati (2020) dengan judul penggunaan media

gambar dalam pembelajaran untuk meningkatkan minat baca siswa, model

penelitian ini digunakan melalui model kemmis dan Mc Taggart. Data dalam

penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tehnik observasi, studi dokumen

dan tes hasil belajar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media

gambar dapat meningkatkan minat belajar siswa. Tes hasil belajarf siswa siklus

satu sebesar 29,62% atau 8 orang dari 27 siswa berada dalam kategori tuntas dan

70,37,72% atau 19 orang dari 27 siswa berada dalam kategori tidak tuntas.

Sedangkan pada siklus dua menunjukkan persentase ketuntasan belajar siswa

sebesar 96,29% atau 26 dari 27 siswa berada dalam kategori tuntas dan 3,70% atau

1 dari 27 siswa berada pada kategori tidak tuntas.

3. Penelitian Ina Magdalena (2021) yang berjudul Penggunaan media gambar dalam

meningkatkan minat belajar siswa kelas IV di SD NEGERI 09 Kamal pagi. Jenis


penelitian ini adalah penelitian kualitatif yakni peneliti menggambarkan

penggunaan media gambar dalam meningkatkan minat belajar siswa melalui

wawancara pada informan penelitian yang di dukung dengan proses pengamatan

dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru dalam

menggunakan media gambar dan meningkatkan minat belajar siswa kelas IV di

SD NEGERI 09 Kamal Pagi yakni menyesuaikan materi dengan gambar yang

akan digunakan, menyusun langkah-langkah dalam menggunakan media gambar,

serta menyesuaikan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan RPP.

Anda mungkin juga menyukai