Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UTS

Persepsi Terhadap Lingkungan Fisik Dan Perilaku Spasial


Di Centre Point Of Indonesia (Lego-Lego)

DOSEN PENGAMPU
Rahmansah, S.Pd., M.T.
Husnirrahman, S.T., M.Ars

DISUSUN OLEH
Zalzabila Dwithalia
(220211501023)

MATA KULIAH ARSITEKTUR DAN PERILAKU


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
STUDI KASUS DI CENTRE POINT OF INDONESIA (LEGO-LEGO)

Persepsi terhadap lingkungan fisik


Di lokasi CPI (Lego-Lego) di Sulawesi Selatan,
terlihat beragam aspek yang mempengaruhi persepsi
terhadap lingkungan fisiknya. Yang paling mencolok
adalah masalah sampah yang terlihat di pinggiran sungai,
dengan kaleng yang terbenam di tanah dan sampah
plastik makanan yang terjebak dalam pasir sungai. Ini
adalah tanda bahwa pengelolaan
sampah dan kebersihan perlu
lebih diperhatikan di area ini dan kesadaran masyarakat
yang perlu lagi ditingkatkan. Padahal jika kita
memperhatikan sekitar sudah banyak himbauan agar kita
tidak membuang sampah sembarangan.

Di sisi lain, ada beberapa aspek positif dalam


kebersihan dan kerapihan area ini. Wilayah yang diberi
alas kayu terlihat bersih dan tertata dengan rapi. Kedai-
kedai yang ada di area kantin juga menciptakan suasana
yang bersih, seragam, dan rapi. Pegawai di kedai-kedai
tersebut juga tampak bersih dan rapi dalam penampilan
mereka. Area ini juga memiliki
potensi pertumbuhan tanaman
hijau, meskipun saat ini tanaman
masih kecil. Namun, kekurangan rindang di area tersebut
membuat cuaca terasa sangat terik, sehingga penting untuk
mempertimbangkan penanaman lebih banyak tanaman
dewasa untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman.
Logo Lego-Lego x Ichitan yang ada di area tampak
ada, tetapi ukurannya mungkin terlalu kecil dibandingkan
dengan luas areal, sehingga mungkin tidak mencolok. Selain
itu, terdapat tanda peringatan untuk membuang sampah pada
tempatnya, menunjukkan adanya upaya
dalam menjaga kebersihan di area tersebut.
Terdapat juga ketentuan larangan
membawa makanan dan minuman dari
luar, yang mungkin dimaksudkan untuk mendukung usaha kedai
di dalam area. Tersedia juga tempat cuci tangan dengan dua
keran, yang menunjukkan kesadaran akan pentingnya kebersihan.
Kasir terintegrasi dengan nama "Kasir Luwu" untuk seluruh
kedai memberikan efisiensi dalam pembayaran. Terakhir, di
lokasi ini, ada parkiran yang luas dengan pemisahan antara
parkiran motor dan mobil, yang memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Semua aspek ini menciptakan gambaran yang komprehensif tentang lingkungan
fisik di area CPI (Lego-Lego) di Sulawesi Selatan.

Perilaku spasial Pemanfaatan ruang


Di lokasi CPI (Lego-Lego) di Sulawesi Selatan,
perilaku spasial orang-orang yang berkunjung
mencerminkan penggunaan ruang yang efisien. Mereka
memanfaatkan berbagai area sesuai dengan fungsinya
dengan baik, menciptakan tata ruang yang teratur. Salah
satu aspek yang dapat diamati adalah bahwa pengunjung
membayar di kasir Luwu yang telah terintegrasi, bukan di
masing-masing kedai. Hal ini menciptakan keteraturan dalam proses pembayaran
dan menghindari kerumitan yang mungkin terjadi jika setiap kedai memiliki
kasirnya sendiri.
Meskipun ada aspek positif dalam pemanfaatan
ruang, masalah sampah di pinggiran sungai tetap menjadi
perhatian. Sampah, terutama kaleng yang terbenam di
tanah dan sampah plastik makanan yang terjebak dalam
pasir sungai, belum kunjung dibersihkan. Hal ini dapat
mengganggu lingkungan fisik dan kenyamanan
pengunjung. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan lebih
lanjut untuk meningkatkan pengelolaan sampah di area
ini.

Aktivitas yang terjadi

Di area Lego-Lego, terdapat beragam kegiatan yang


dilakukan oleh pengunjung, terutama pada sore hari.
Keberagaman aktivitas ini menciptakan suasana yang
ramai dan berwarna di lokasi tersebut. Salah satu kegiatan
yang sering terlihat adalah senam. Beberapa orang
berkumpul untuk melakukan senam bersama di area
tersebut. Mereka melakukan berbagai gerakan dan
olahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh. Aktivitas senam ini biasanya
dilakukan secara berkelompok, menciptakan semangat
kebersamaan di antara mereka. Selain senam, ada juga
pengunjung yang lebih memilih untuk duduk santai dan
menikmati suasana.
Tak lupa, area Lego-Lego juga menjadi tempat untuk
makan dan minum. Pengunjung bisa ditemui sedang
menikmati makanan dan minuman di beberapa kedai atau
kafetaria yang tersedia di sana. Mereka bisa memilih berbagai
hidangan sesuai dengan selera mereka. Selain itu, beberapa
pengunjung juga memanfaatkan area tersebut untuk jogging.
Mereka berlari mengelilingi area Lego-Lego, menciptakan
suasana yang lebih dinamis dan sehat. Jogging di sini juga memberikan
pengunjung kesempatan untuk menikmati pemandangan sekitar.

Teritori

Dalam hal pengaturan teritorial, pengunjung telah


mentaatinya dengan baik. Mereka tidak membawa makanan
dan minuman dari luar, seiring dengan ketentuan yang ada.
Hal ini mendukung usaha kedai di dalam area dan
menciptakan suasana yang lebih teratur. Sementara itu,
penggunaan ruang parkir juga menunjukkan keteraturan.
Pengunjung memarkirkan kendaraan mereka dengan rapi,
dan terdapat pemisahan antara parkiran motor dan mobil. Ini
memberikan kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan
area parkir.
Secara keseluruhan, perilaku spasial orang-orang yang
berkunjung di Lego- Lego mencerminkan upaya untuk
memanfaatkan ruang dengan efisien dan sesuai dengan
aturan yang berlaku. Namun, masih
diperlukan perhatian lebih lanjut
terutama dalam pengelolaan sampah di
pinggiran sungai untuk menjaga
kebersihan dan kenyamanan
lingkungan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai