Anda di halaman 1dari 11

Konsep Deliniasi Wilayah Perencanaan

Instrumen Lengkap
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
di Kawasan Sekitar
PSN Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda merupakan jalan tol yang direncanakan akan menghubungkan
Kota Balikpapan dengan Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Proyek ini merupakan
salah satu proyek strategis nasional di Indonesia, Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol
Balikapapan – Samarinda ini sebagai Jalan Bebas Hambatan Antar Kota yang ditujukan untuk:

 Mengurangi kemiskinan di Kota Samarinda, dengan penambahan panjang jalan di daerah-


daerah miskin di Samarinda dapat terbukanya daerah – daerah terisolas;
 Meningkatkan pendapatan masyarakat,
 Mempermudah perhubungan antara pusat produksi dan pusat pemasaran,
 Mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi di pedesaan, mempermudah lalu lintas barang
dan jasa sehingga dapat mengurangi jumlah kemiskinan di Samarinda.

Isu strategis kawasan untuk wilayah perencanaan yaitu sekitar PSN Jalan Tol Balikpapan –
Samarinda (99 km) ini didasarkan atas studi literatur yang dilakukan. Adapun untuk isu strategis
tersebut memiliki 4 (empat) point utama yaitu:

1. Potensi pertumbuhan kegiatan dan kawasan terbangun di sekitar Kawasan PSN Jalan Tol
Balikpapan – Samarinda, terutama di pintu gerbang tol;
2. Potensi peningkatan bangkitan dan tarikan lalu lintas;
3. Potensi berkurangnnya kawasan lindung dan lahan perkebunan/pertanian;
4. Potensi berkembangnya bencana banjir, erosi, dan longsor.

Dengan melihat isu strategis tersebut maka tim mencoba membuat bagan alur keterkaitan
mengapa perlu dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang di sekitar kawasan PSN Jalan Tol
Balikpapan – Samarinda (99 km), berikut untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Isu Strategis

 Potensi pertumbuhan kegiatan dan kawasan terbangun di sekitar Kawasan


PSN Balikpapan – Samarinda, terutama di pintu gerbang tol;
 Potensi peningkatan bangkitan dan tarikan lalu lintas;
 Potensi berkurangnya kawasan lindung dan lahan perkebunan/pertanian;
 Potensi berkembangnya bencana banjir, erosi, dan longsor.

Akibatnya

• Mengendalikan pertumbuhan kawasan permukiman, perdagangan, jasa,


 Menurunnya industri pada kawasan di sekitar pintu tol melalui penentuan batas maksimal
fungsi jalan tol Pengendalian
intensitas bangunan (KDB,KLB,KDH) serta garis sempadan bangunan (GSB);
sebagai bagian Kawasan: • Mengendalikan penggunaan kendaraan bermotor pribadi pada masyarakat di
dari sistem Perkotaan di Kawasan perkotaan Balikpapan – Samarinda melalui integrasi sistem
Penanganan sekitar pintu tol angkutan multimoda antar wilayah yang melintasi jalan tol;
transportasi
nasional; • Mengembangkan sistem pencegahan dan penanggulangan bencana banjir,
 Tidak tercapainya erosi, longsor pada kawasan di sekitar pintu tol .
tujuan
pembangunan Pengendalian
jalan tol • Mengendalikan kawasan lindung dan non terbangun pada wilayah di sekitar
Koridor: Yaiut
yang dilintasi jalan tol sehingga tidak beralih fungsi menjadi kawasan
kawasan lindung
budidaya yang dapat mengurangi fungsi sebagai daerah resapan air, cagar
dan non budaya, konservasi habitat flora dan fauna;
terbangun pada • Mengembalikan fungsi kawasan lindung pada wilayah di sekitar jalan tol
wilayah yang akibat aktivitas pembangunan jalan melalui rehabilitasi DAS, lahan kritis,
dilintasi jalan tol hutan lindung, dan hutan produksi, dan kebakaran hutan.

Gambar 5.1 Isu Strategis Kawasan Perencanaan


Kriteria delineasi wilayah perencanaan untuk pengendalian pemanfaatan ruang di sekitar
Kawasan PSN Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (99 km) didasarkan pada beberapa
pertimbangan, baik dari literatur yang diperoleh maupun secara analisis fisik kawasan,
konektifitas kegiatan serta funsi PSN jalan tol itu sendiri. Adapun untuk kriteria delineasi tersebut
dibagi menjadi 2 (dua) kategori delineasi yaitu delineasi makro dan delineasi mikro. Berikut
kriteria delineasi untuk masing-masing delineasi.

Untuk kriteria delineasi makro dilakukan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

 Sekurang-kurangnya 1 km kanan kiri jalan tol, mulai dari batas pagar jalan tol (sumber:
Rapermen Pemanfaatan Pedoman Pemanfaatan Ruang di Koridor Jalan Bebas Hambatan).
 Titik lokasi infrastruktur strategis yang dihubungkan langsung: kawasan bandara,
pelabuhan, kawasan perkotaan di sekitar jalan tol.
 Kawasan yang akan dipengaruhi oleh pembangunan tol, (contoh: Kawasan permukiman
disekitar tol, Kawasan hutan yang dilewati tol).
 Kawasan yang akan mempengaruhi tol, (contoh: Kawasan industri yang dihubungkan oleh
tol).
 Batasan fisik atau administrasi desa yang terdekat.

Kriteria delineasi mikro pengendalian pemanfaatan ruang sekitar Kawasan PSN Jalan Tol
Balikpapan – Samarinda (99 km) atas dasar pertimbangan sebagai berikut:

 Sekurang-kurangnya radius 500 meter dari pintu exit tol (sumber: rapermen pedoman jalan
bebas hambatan).
 Potensi/Titik pertumbuhan eksisting disekitar pintu tol/stasiun.
 Trend pertumbuhan lahan terbangun (potensi kawasan yang berkembang cepat).
 Kawasan yang akan dipengaruhi oleh pembangunan tol, (contoh: Kawasan permukiman
disekitar tol, Kawasan hutan yang dilewati tol dan harus dilindungi)
 Kawasan yang akan mempengaruhi tol, (contoh: kawasan industri yang dihubungkan oleh
tol, sarana prasarana penunjang tol, simpul-simpul transportasi yang terhubung langsung
dengan exit tol).
 Batasan fisik atau administrasi desa yang terdekat.
 Terdapat kawasan obyek strategis disekitarnya sesuai dengan aspek fungsional
pembangunan tol.
 Prioritas isu strategis yang harus ditangani di kawasan sekitar exit tol.
 IDAP tidak disusun untuk kawasan yang sudah tersedia dokumen RDTR (legal). Apabila yang
sudah ada draftnya tetap disusun dengan melakukan analisis ulang, dan hasilnya dapat
digunakan sebagai masukan untuk draft RDTR tersebut.

Usulan delineasi wilayah perencaan yaitu di sekitar Kawasan PSN Jalan Tol Balikpapan –
Samarinda (99 km) ini dilakukan berdasarkan kriteria delineasi yang telah ditentukan, adapun
delineasi pada kawasan perencanaan ini terbagi 2 (dua) yaitu delineasi makro dan delineasi
mikro. Berikut usulan delineasi beserta penjelasannya.
Delineasi makro pada kawasan perencanaan yaitu di sekitar Kawasan PSN Jalan Tol Balikpapan
– Samarinda ini merupakan delinasi sekala menengah yang mencakup seluruh ruas jalan tol
dengan skala 1 : 25.000. Pada delineasi ini nantinya pengendalian pemanfaatan ruang yang
dilakukan hanya sebatas Ketentuan Umum Peraturan Zonasi (KUPZ). Berikut ini adalah delineasi
makro di sekitar Kawasan PSN Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (99 km) yang akan dijabarkan
pada peta.

Gambar 5.2 Peta Delineasi Makro Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Sekitar Kawasan PSN Jalan
Tol Balikpapan – Samarinda (99 km

Dapat dilihat pada peta delineasi makro untuk pengendalian pemanfaatan ruang di sekitar
Kawasan PSN Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (99 km), delineasi meso yang dilakukan adalah
buffer sepanjang Ruwasja Jalan Tol Balikpapan – Samarinda dengan jarak minimal 1 km kiri dan
kanan Ruwasja serta dipertegas menggunakan batas fisik atau administrasi terdekat, selain itu
penentuan delinineasi ini juga berdasarkan hasil analisis kawasan yang berpengaruh dan
dipengaruhi dibagian selatan diperluas hingga ke Pelabuhan Kariangau dan Bandara Sepinggan
dengan luas total wilayah delineasi meso adalah sebesar 39.842 Ha.
Delineasi mikro yang diusulkan untuk penegendalian pemanfaatan ruang di sekitar Kawasan PSN
Jalan Tol Balikpapan – Samarinda terbagi menjadi 4 (empat) dengan luas total sebesar 3.948 ha,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Delineasi Mikro pada Kawasan Perencanaan

No. Nama Luas Delineasi (ha)


1. Delineasi Mikro Gerbang Tol Bandara Sepinggan 1.230
2. Delineasi Mikro Gerbang Tol Karang Joang 841
3. Delineasi Mikro Gerbang Tol Samboja 962
4. Delineasi Mikro Gerbang Tol Simpang Pasir 915
Jumlah 3.948
Sumber: Hasil Analisis dan Pengolahan Peta Menggunakan Software GIS, 2019

Keempat delineasi mikro tersebut merupakan kawasan priotias, untuk pengendalian


pemanfaatan ruangnya akan dilakukan sampe pembuatan peraturan zonasi dan dipetakan pada
peta dengan skala 1 : 5.000. Adapun untuk lebih jelas mengenai delineasi mikro pengendalan
pemanfaatan ruang di sekitar Kawasan PSN Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (99 km) akan
dijabarkan pada peta untuk setiap delineasi mikro.
Gambar 5.3 Peta Delineasi Mikro Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Sekitar Kawasan PSN Jalan
Tol Balikpapan – Samarinda (99 km
Gambar 5.4 Peta Delineasi Mikro Gerbang Tol Sepinggan (Luas 1.230 Ha)
Gambar 5.5 Peta Delineasi Mikro Gerbang Tol Karang Joang (Luas 841 Ha)
Gambar 5.6 Peta Delineasi Mikro Gerbang Tol Samboja (Luas 962 Ha)
Gambar 5.7 Peta Delineasi Mikro Gerbang Tol Simpang Pasir (Luas 915 Ha)

Anda mungkin juga menyukai