Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH CAPITA SELEKTA

“PT BUKALAPAK TERJERAT KASUS PSAK I”

Dosen Pengampu : Ambarwati Akib,S.Ak.,M.Ak

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Irfadina 220901501077
Warda Yusnita Faisal 220901501078
Anggi Aras 220901501079
Siti Athira Wulandari 220901501080
Muhammad Rasul Haris 220901501087
Dwi Ummul Kiram Makmur 220901502101

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena rezki dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul "PT Bukalapak Terjerat
Kasus PSAK I. Makalah ini disusun dalam rangka menuntaskan tugas pada Mata Kuliah
Capita Selekta yang diampuh oleh Ibu Ambarwati Akib,S.Ak.,M.Ak

Kami berucap banyak terima kasih kepada Ibu Ambarwati Akib,S.Ak.,M.Ak atas
bimbingan, dukungan, dan pengetahuannya yang berharga dalam menjalankan mata kuliah
ini. Kami sadar apabila tugas ini tidak sempuma dan mungkin terdapat kekurangan di
beberapa bagian. Oleh karenanya, kami memohon kritik dan saran yang membangun
sebagai bahan pengembangan.

Kami selalu menyadari, bahwa makalah ini belum mencapai kata sempuma. Hal itu
disebabkan oleh masih terbatasnya referensi ilmu dan pengalaman yang kita miliki. Maka
dari itu, saran, kritik konstruktif dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan. Mudah-
mudahan makalah ini akan membantu perkembangan dunia Pendidikan.

Makassar, 19 Februari 2024

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Deskripsi Singkat.........................................................................................................1
B. Relevansi......................................................................................................................1
C. Indikator.......................................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pendahuluan Kasus......................................................................................................2
B. Deskripsi Kasus............................................................................................................2
C. Analisis Hukum............................................................................................................3
D. Implikasi Sosial dan Etika............................................................................................5
E. Penyelesaian dan Proses Hukum..................................................................................6
F. Pembelajaran dan Rekomendasi..................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

ii
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat
Makalah ini membahas tentang kasus PT Bukalapak Tbk yang terjerat dalam
masalah PSAK 1 karena kesalahan penyajian laporan keuangan. Perusahaan diduga
melakukan kesalahan dalam mencatat nilai investasi di perusahaan anak dan
akuisisi, yang mengakibatkan laporan keuangan tidak akurat. Artikel juga
menyoroti peningkatan laba yang signifikan pada triwulan pertama tahun 2022 yang
disebabkan oleh lonjakan laba dari nilai investasi, bukan dari kegiatan usaha inti
perusahaan.

B. Relevansi
Pada makalah ini dibahas tentang pentingnya transparansi dan kepatuhan terhadap
standar akuntansi dalam penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, terutama
yang terdaftar di bursa saham. Kasus PT Bukalapak Tbk menjadi contoh yang
relevan untuk memahami konsekuensi dari pelanggaran standar akuntansi dan
dampaknya terhadap kepercayaan pemegang saham dan publik terhadap
perusahaan. Hal ini juga menyoroti pentingnya peran otoritas pengawas seperti BEI
dalam menjaga integritas pasar modal dan perlindungan investor.

C. Indikator
1. Kesalahan dalam penyajian laporan keuangan: PT Bukalapak Tbk diduga
melakukan kesalahan dalam mencatat nilai investasi di perusahaan anak dan
akuisisi, yang mengarah pada ketidakakuratan laporan keuangan.
2. Peningkatan laba yang signifikan: Triwulan pertama tahun 2022 menunjukkan
peningkatan laba yang mencolok, terutama disebabkan oleh lonjakan laba dari
nilai investasi, bukan dari kegiatan usaha inti perusahaan.
3. Pelanggaran standar akuntansi: Kasus ini menyoroti pelanggaran terhadap
standar akuntansi, khususnya PSAK 1, yang menuntut penyajian laporan
keuangan yang akurat, transparan, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
4. Peran otoritas pengawas: BEI turut terlibat dalam menginterogasi PT Bukalapak
Tbk terkait laporan keuangan yang tidak diaudit dan mengamati kejanggalan
yang terjadi, menunjukkan peran penting otoritas pengawas dalam menjaga
integritas pasar modal.
5. Tindak lanjut perusahaan: PT Bukalapak Tbk kemungkinan akan mengambil
langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan dalam penyajian laporan

1
keuangan dan memastikan keandalan informasi yang disampaikan kepada
pemegang saham dan publik

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pendahuluan Kasus
1. Latar Belakang Kasus
PT Bukalapak Tbk adalah salah satu perusahaan rintisan (startup) e-commerce
terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 2010. Bukalapak berfokus untuk
mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan
menyediakan platform jual beli online. Pada bulan Juli 2021, Bukalapak resmi
melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana atau
Initial Public Offering (IPO). Dengan mencatatkan sahamnya di BEI, maka
Bukalapak berstatus sebagai perusahaan publik yang wajib tunduk pada
sejumlah aturan pasar modal.

2. Konteks Kasus
Isu yang muncul adalah pada laporan keuangan kuartal I tahun 2022, Bukalapak
diduga melakukan pelanggaran standar akuntansi keuangan di Indonesia yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang Penyajian
Laporan Keuangan. Dugaan pelanggaran terjadi karena adanya indikasi salah
saji material terkait nilai investasi di perusahaan anak sebesar 1 miliar dolar AS
yang seharusnya 1 juta dolar AS. Selain itu, Bukalapak juga dianggap
menggabungkan seluruh pendapatan termasuk pendapatan komprehensif,
padahal seharusnya dipisahkan sesuai standar akuntansi.

3. Mengapa Kasus Penting


Kasus ini penting untuk dibahas karena berpotensi merugikan pemegang saham
dan investor publik. Pelanggaran standar akuntansi dapat mengurangi
kredibilitas dan transparansi laporan keuangan Bukalapak. Kasus ini juga
mengingatkan emiten untuk lebih berhati-hati dalam menerapkan standar
akuntansi guna menjaga kepercayaan publik di pasar modal. Oleh karena itu,
kasus Bukalapak perlu dianalisis lebih lanjut terkait aspek hukum dan
akuntansinya agar tidak terulang di masa mendatang.

B. Deskripsi Kasus
Dalam kasus PT Bukalapak Tbk, terdapat beberapa permasalahan terkait
dengan penyajian laporan keuangan yang tidak sesuai dengan standar akuntansi

2
yang berlaku. Berikut adalah uraian rinci mengenai apa yang terjadi dalam kasus
tersebut:
1. Kesalahan Penyajian Nilai Investasi:
Manajemen PT Bukalapak Tbk melakukan kesalahan dalam mencatat nilai
investasi di perusahaan anak. Nilai investasi yang seharusnya sebesar 1 juta
dolar AS ternyata dicatatkan sebagai 1 miliar dolar AS. Hal ini menyebabkan
ketidaksesuaian dengan PSAK 1 yang mengatur dasar-dasar penyajian laporan
keuangan yang umum.

2. Kesalahan Penyajian Nilai Akuisisi


Selain kesalahan dalam nilai investasi, terdapat juga kesalahan dalam penyajian
nilai akuisisi PT Belajar Tumbuh Berbagi pada kuartal III tahun 2021. Nilai
akuisisi yang seharusnya 1 juta dolar AS, namun dicatatkan sebagai 1 miliar
dolar AS. Meskipun kesalahan ini diakui oleh pihak perusahaan dan telah
diklarifikasi kepada BEI, hal ini tetap menimbulkan ketidaksesuaian dengan
standar akuntansi.

3. Penggabungan Pendapatan Komprehensif


PT Bukalapak Tbk juga melakukan penggabungan seluruh pendapatan,
termasuk pendapatan komprehensif, yang seharusnya disajikan secara terpisah
sesuai dengan PSAK 1. Seharusnya pendapatan yang diperoleh dari investasi
disajikan sebagai laba nilai investasi bukan laba usaha, namun dalam kasus ini,
seluruh pendapatan termasuk pendapatan komprehensif digabungkan.

4. Dampak Terhadap Laporan Keuangan dan Transparansi


Kesalahan dalam penyajian laporan keuangan ini dapat mengaburkan kondisi
sebenarnya perusahaan dan menimbulkan keraguan terhadap integritas
manajemen. Ini dapat berdampak pada kepercayaan publik terhadap informasi
keuangan perusahaan dan juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
investor serta stakeholders lainnya.

Dengan demikian, penting bagi perusahaan seperti PT Bukalapak Tbk untuk


mematuhi standar akuntansi yang berlaku dan menyajikan laporan keuangan secara
akurat, transparan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam
PSAK 1

C. Analisis Hukum
1. Undang-Undang

3
a. UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 86 ayat (1) huruf b
berbunyi:
"Setiap Pihak yang menerbitkan dan menawarkan Efek kepada masyarakat
berkewajiban menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam
sebelum Efek ditawarkan atau dijual kepada masyarakat serta wajib
menyampaikan laporan berkala sesuai dengan Undang-undang ini."
Jika Bukalapak terbukti melanggar, maka berisiko sanksi berdasarkan UU
Pasar Modal ini.

b. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 66 ayat (1)


berbunyi:
"Direksi menyampaikan laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya
laporan keuangan, laporan mengenai kegiatan Perseroan, laporan
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, rincian masalah yang
timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan,
laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan
Komisaris selama tahun buku yang baru lampau, nama anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris serta gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan
gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris
Perseroan untuk tahun yang baru lampau."

Pelanggaran berisiko gugatan pembatalan laporan keuangan oleh pemegang


saham Bukalapak.

2. Peraturan
a. POJK No. 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau
Perusahaan Publik Pasal 3 ayat (1) berbunyi: "Laporan tahunan sekurang-
kurangnya memuat:
1) ikhtisar data keuangan penting;
2) laporan Dewan Komisaris;
3) laporan Direksi;
4) profil Emiten atau Perusahaan Publik;
5) analisis dan pembahasan manajemen;
6) tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik;
7) tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik;
8) laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan
9) surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang
tanggung jawab atas Laporan Tahunan."

4
Jika Bukalapak terbukti melanggar, maka berisiko sanksi dari OJK.

b. POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan


bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Mensyaratkan pengungkapan aspek keberlanjutan dalam laporan tahunan
dan laporan keuangan. Jika Bukalapak lalai, maka berisiko sanksi dari OJK.
3. Preseden
Kasus serupa oleh Garuda Indonesia yang dijatuhi sanksi denda ratusan juta
oleh OJK karena melanggar standar akuntansi. Ini menjadi preseden bagi OJK
untuk menjatuhkan sanksi serupa kepada Bukalapak jika terbukti melakukan
pelanggaran.

D. Implikasi Sosial dan Etika


Implikasi Sosial dan Etika mendiskusikan dampak sosial dan etika dari kasus
tersebut, termasuk pertimbangan moral yang muncul.
1. Dampak Sosial :
a. Pengaruh terhadap Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Kesalahan dalam penyajian laporan keuangan dapat memengaruhi
kepercayaan investor dan konsumen. Ini dapat merugikan pelaku usaha kecil
dan menengah yang bekerja sama dengan Bukalapak, karena ketidakpastian
finansial dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka.
b. Pengaruh terhadap Ekosistem Bisnis Online
Kesalahan dalam laporan keuangan dapat merusak kepercayaan pelanggan
terhadap ekosistem bisnis online secara keseluruhan. Ini dapat memicu
kekhawatiran dan ketidakpastian di antara pelanggan, terutama mereka yang
berbisnis di platform Bukalapak.
c. Pengaruh terhadap Investasi dan Pengembangan Ekonomi Digital
Dampak kesalahan tersebut dapat menciptakan ketidakpastian di pasar dan
mempengaruhi investasi dalam ekonomi digital Indonesia. Ini dapat
berdampak pada pertumbuhan industri dan pekerjaan di sektor tersebut.

2. Aspek Etika:
a. Kejujuran dan Integritas Perusahaan
Kesalahan dalam penyajian laporan keuangan dapat menciptakan pertanyaan
terkait kejujuran dan integritas perusahaan. Kepemimpinan perusahaan
diharapkan untuk mematuhi prinsip-prinsip etika bisnis dan menyajikan
informasi finansial yang akurat dan transparan.
b. Tanggung Jawab terhadap Pemangku Kepentingan:

5
Dalam ranah etika, perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap berbagai
pemangku kepentingan, termasuk investor, pelanggan, dan mitra bisnis.
Kesalahan dalam laporan keuangan dapat dianggap sebagai pelanggaran
terhadap tanggung jawab ini.
c. Kewajiban kepada Masyarakat
Sebagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia, Bukalapak memiliki
tanggung jawab terhadap masyarakat setempat. Kesalahan dalam laporan
keuangan dapat menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap
kontribusi positif perusahaan dalam mendukung usaha kecil dan menengah
serta pertumbuhan ekonomi lokal.

3. Pertimbangan Moral:
a. Ketepatan Pengungkapan Kesalahan
Dalam konteks etika, pertanyaan moral mungkin timbul mengenai
bagaimana perusahaan mengungkapkan dan menangani kesalahan yang
telah terjadi. Penting untuk mempertimbangkan keadilan dan transparansi
dalam memberi tahu pemangku kepentingan terkait kesalahan tersebut.
b. Pertimbangan Moral terhadap Pelaku Usaha Kecil dan Menengah
Perusahaan memiliki tanggung jawab moral terhadap pelaku usaha kecil dan
menengah yang menjadi mitra mereka. Memastikan bahwa kesalahan
tersebut tidak merugikan pelaku usaha kecil dan menengah secara
berlebihan adalah pertimbangan moral yang penting.

Keseluruhan dampak sosial dan etika dari kasus ini dapat ditemukan di berbagai
aspek kehidupan masyarakat dan bisnis di Indonesia. Namun, untuk analisis
yang lebih mendalam, informasi lebih lanjut mengenai perkembangan terkini
dan respon pihak terkait mungkin diperlukan

E. Penyelesaian dan Proses Hukum


Untuk proses hukum belum ada berita terbaru terkait proses hukum pada
kasus tersebut namun sudah ada klarifikasi dari Fairuza Ahmad Iqbal sebagai Head
of Media Communication Buka Lapak yang mengakui adanya kesalahan dalam
pencatatan yang terjadi dimana kesalahan tersebut ialah penyajian nilai akuisisi
kepada BEI mengenai 1 juta dolar bukan 1 miliar dolar.

F. Pembelajaran dan Rekomendasi


1. Kesimpulan:

6
Kasus PT Bukalapak Tbk menyoroti pentingnya penyajian laporan keuangan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Kesalahan dalam mencatat nilai
investasi atau akuisisi atau menggabungkan pendapatan kotor dapat
mengakibatkan pelanggaran PSAK 1 dan mengaburkan gambaran keuangan
perusahaan. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap
perusahaan dan mempengaruhi pengambilan keputusan investor dan pemangku
kepentingan lainnya.

2. Rekomendasi untuk menghindari kasus serupa di masa depan:


a. Sosialisasi dan pelatihan: Memberikan informasi kepada staf dan
manajemen keuangan tentang standar akuntansi yang berlaku dan
pentingnya kepatuhannya.
b. Penguatan pengendalian internal: Penguatan pengendalian internal untuk
memastikan keakuratan dan keandalan pelaporan keuangan, termasuk
peninjauan dan verifikasi data secara berkala.
c. Pengawasan Auditor Eksternal: mengawasi secara ketat pekerjaan auditor
eksternal dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk memastikan
kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.
d. Meningkatkan Transparansi: Meningkatkan transparansi penyajian
informasi keuangan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan,
termasuk penjelasan yang jelas mengenai metode perhitungan dan
pencatatan akuntansi.
e. Komitmen Manajemen: menegaskan manajemen berkomitmen untuk
mematuhi standar akuntansi yang berlaku dan mengutamakan integritas
dalam penyajian laporan keuangan.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, perusahaan dapat mengurangi


risiko kesalahan dalam menyajikan laporan keuangan serta meningkatkan
kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap informasi
keuangan perusahaan

7
PENUTUP

A. Kesimpulan
PT Bukalapak Tbk terjerat dalam kasus PSAK I karena kesalahan penyajian laporan
keuangan yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Perusahaan diduga
melakukan kesalahan dalam mencatat nilai investasi di perusahaan anak dan
akuisisi, yang mengakibatkan laporan keuangan tidak akurat. Selain itu, terdapat
peningkatan laba yang signifikan pada triwulan pertama tahun 2022 yang
disebabkan oleh lonjakan laba dari nilai investasi, bukan dari kegiatan usaha inti
perusahaan. Hal ini menunjukkan pentingnya menyajikan laporan keuangan secara
akurat dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

B. Saran
Setiap entitas atau perusahaan sebaiknya menekankan pentingnya kepatuhan
terhadap standar akuntansi yang berlaku dan transparansi dalam penyajian laporan
keuangan bagi perusahaan, serta pentingnya peran otoritas pengawas seperti BEI
dalam memastikan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi. Selain itu, semua pihak
yang berkepentingan dapat menyoroti langkah-langkah yang diambil oleh PT
Bukalapak Tbk untuk memperbaiki kesalahan dalam penyajian laporan keuangan
dan memastikan keandalan informasi yang disampaikan kepada pemegang saham
dan publik.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tribunsumbar.com/pt-bukalapak-tbk-terjerat-kasus-psak-1

Anda mungkin juga menyukai