Irdawati1,Dian Fatma Azizah¹*,Nifsa Riski Amanda1, Annisa Putri1, Silvi Pebryeni1, Shally
Azhara1, Vanesa Cinta Efandri1, Donny Suherman1, Feby Yeriska1
1) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang
Email: dianfatmaazizah99@gmail.com
ABSTRAK
Keywords:
1. PENDAHULUAN
“Produktivitas dan Pelestarian Biodiversitas Lahan Basah dalam Perwujudan Ekonomi Rendah Karbon menuju SDGs 2045”
Prosiding SEMNAS BIO 2023
UIN Raden Fatah Palembang
ISSN : 2809-8447
dalam fungsi 5’LTR sebagai promotor virus dan 3’LTR sebagai situs terminasi selama
transkripsi. HIV-1 merupakan retrovirus kompleks yang mengandung gen struktural
yang umum untuk semua retrovirus, serta beberapa gen “pengatur” dan “aksesori”.
Setelah terintegrasi ke dalam genom sel inang, HIV-1 mereplikasi diri dengan
menggunakan mesin transkripsi dan translasi seluler untuk menghasilkan viral mRNA
dan protein. Berbeda dengan retrovirus sederhana, HIV-1 menghasilkan beberapa jenis
mRNA, yaitu unspliced, single spliced, dan multiple spliced mRNA. Partikel virus HIV
baru terbentuk dan dikeluarkan dari sel inang setelah berkumpul di permukaan sel.
Untuk menginfeksi sel yang tidak terinfeksi, partikel virus harus matang terlebih dahulu
melalui proses mediasi protease virus. Proses ini diperlukan untuk membentuk virion
menular yang dapat menargetkan sel baru.
Semua retrovirus memiliki struktur yang agak homogen dan mengandung tiga
gen yang sama, gag, pol, dan env, yang mengkode protein struktural dan enzim yang
digunakan dalam siklus replikasi. Fungsi masing-masing gen tidak sepenuhnya
dipahami, tetapi kode gen gag untuk pembuatan protein inti silinder padat, nukleokapsid
virus. Gen Gag dapat mengarahkan pembentukan partikel mirip virus tanpa adanya pol
dan env, dan ketika tidak berfungsi, HIV kehilangan kemampuannya untuk bermigrasi
keluar dari sel inang. Sel yang terinfeksi HIV mengandung 400.000 hingga 2.500.000
salinan RNA virus per cell. Viral RNA dapat menggunakan sebanyak 40% dari total
sintesis protein untuk produksi gag protein virus, dan ada tingkat tinggi RNA virus dan
sintesis protein sebelum kematian sel (Solehudin, 2023).
Variasi genetik merupakan perubahan yang terjadi pada nukleotida, gen,
kromosom, dan genom pada suatu organisme. Metode yang umum digunakan untuk
analisis variasi genetik diantaranya Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP),
sekuensing DNA, dan pohon filogenetik. Variasi genetik dapat dikaji secara in silico
menggunakan sekuen gen yang tersedia pada database genbank NCBI. Uji in silico
adalah suatu istilah untuk percobaan atau uji yang dilakukan dengan metode simulasi
computer (Achyar et al, 2021). Skrining in silico melibatkan penambahan struktur
molekul yang relevan ke database protein target (Shofi, 2021). Kegunaan uji in silico
adalah untuk memprediksi, memberi hipotesis, memberi penemuan baru atau kemajuan
baru dalam pengobatan dan terapi
Berdasarkan uraian di atas, maka studi ini bertujuan untuk menganalisis variasi
genetik pada sekuen gen Group-specific antigen (Gag) polyprotein pada HIV-1
menggunakan Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP) secara in silico.
2. METODE PENELITIAN
2.1. Bahan
Sekuen gen gag virus HIV-1 yang digunakan untuk uji in silico diunduh dalam
format fasta dari NCBI dengan nomor identitas NCBI PopSet 1946563888 yang
“Produktivitas dan Pelestarian Biodiversitas Lahan Basah dalam Perwujudan Ekonomi Rendah Karbon menuju SDGs 2045”
Prosiding SEMNAS BIO 2023
UIN Raden Fatah Palembang
ISSN : 2809-8447
“Produktivitas dan Pelestarian Biodiversitas Lahan Basah dalam Perwujudan Ekonomi Rendah Karbon menuju SDGs 2045”
Prosiding SEMNAS BIO 2023
UIN Raden Fatah Palembang
ISSN : 2809-8447
Berdasarkan output yang diperoleh dari skrining kandidat enzim restriksi pada
situs http://insilico.ehu.es/restriction/, terdapat 98 sisi pengenalan enzim restriksi
diantaranya GT^AC yang dikenali oleh enzim Rsal. Sisi pengenalan ini dipilih karena
menunjukkan variasi sisi pemotongan pada semua sekuen gen gag virus HIV-1 dalam
PopSet 1946563888. Enzim restriksi adalah enzim yang dapat memotong genom DNA
untuk mendapatkan urutan DNA memecahnya menjadi fragmen oleh enzim yang dapat
memutus rantai fosfodiester DNA. Enzim restriksi yang dihasilkan oleh bakteri disebut
juga endonuklease. Enzim restriksi memerlukan enzim yang optimal kondisi untuk
memotong sepenuhnya dan menghasilkan fragmen pembatas yang pas. Ini optimal
Kondisi tersebut adalah suhu, pH buffer, waktu destruksi, dan konsentrasi garam buffer
digunakan (Putri dkk., 2017; Gerstein, 2001).
Rsal merupakan enzim endonuklease restriksi tetrametrik (memiliki sisi
Pengenalan 4 basa), sehingga bila penyebaran nukleotida terjadi secara acak pada
organisme dengan G+C sekitar 50%, maka setiap sekitar 256 pasang basa dapat
diharapkan memiliki satu sisi pengenalan. Di sini enzim Rsal menghasilkan sejumlah
besar fragmen yang bervariasi ukurannya, yang bisa digunakan untuk membandingkan
pola fllogenetik antar isolat (Susilowati et al., 2010)
3.2. RFLP secara in silico
RFLP merupakan analisis DNA tertua dan menghasilkan gambar hitam putih.
Secara sederhana, ini teknik pemotongan DNA dengan enzim restriksi (enzim yang
memutus ikatan basa pada DNA rantai) dengan menargetkan urutan tertentu menjadi
untaian dengan panjang berbeda. Dan panjangnya adalah dipisahkan oleh gen khusus
(biasanya matriks gelnya berasal dari agarosa) (Winaya, 2017). RFLP berguna untuk
mendeteksi variasi tingkat sekuens DNA yang menggunakan kemampuan enzim
restriksi pada DNA. Dengan metode RFPL, kesamaan atau variabilitas gen bisa
diketahui (Wavedi, 2015). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini
sangat menguntungkan dalam bidang ilmu pengetahuan seperti genetika. Kehadiran
berbagai macam Alat bioinformatika melakukan proses screening enzim restriksi dan
visualisasinya fragmen pembatasan dapat dilakukan secara silico. RFLP in-silico pada
15 sekuens gen gag virus HIV-1 NCBI Popset 1946563888 dilakukan pada situs
Benchling dengan menggunakan enzim restriksi dan dilakukan screening calon enzim
restriksi yaitu enzim Rsal. Hasil RFLP in silico divisualisasikan dengan elektroforesis
“Produktivitas dan Pelestarian Biodiversitas Lahan Basah dalam Perwujudan Ekonomi Rendah Karbon menuju SDGs 2045”
Prosiding SEMNAS BIO 2023
UIN Raden Fatah Palembang
ISSN : 2809-8447
gel virtual seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 untuk restriksi dengan enzim Rsal.
Gambar 1. Elektroforegram hasil restriksi dengan enzim AfeI secara in silico. Kiri:
Ladder Life 1 kb Plus, (1) MT738717.1, (2) MT738718.1, (3) MT738719.1, (4)
MT738720.1, (5) MT738721.1, (6) MT738722.1, (7) MT738723.1, (8) MT738724.1,
(9) MT738725.1, (10) MT738726.1, (11) MT738727.1, (12) MT738728.1, (13)
MT738729.1, (14) MT738730.1, (5) MT738731.1
Restriksi dengan enzim restriksi Rsal pada 15 sekuen gen gag virus HIV-1
menghasilkan 11 variasi alel, yaitu alel A1 yang menghasilkan empat untaian DNA
berukuran 400 bp, 360 bp, 230 bp dan 100 bp. Alel A2 menghasilkan empat untai DNA
berukuran 400 bp, 340 bp, 260 dan 100 bp. Alel A3 menghasilkan empat untai DNA
berukuran 450 bp, 260 bp, 250 bp dan 100 bp. Alel A4 menghasilkan empat untai DNA
berukuran 400 bp, 330 bp, 260 bp dan 100 bp. Alel A5 menghasilkan empat untai DNA
berukuran 400 bp, 330 bp, 260 bp dan 120 bp. Alel A6 menghasilkan empat untai DNA
berukuran 400 bp, 360 bp, 330 bp dan 100 bp. Sedangkan Alel A7 menghasilkan dua
untai DNA berukuran 400 bp dan 330 bp. Hal ini karena alel A7 hanya memiliki satu
situs pengenalan restriksi Rsal saja sehingga hanya terjadi 2 pemotongan oleh restriksi
tersebut.
Tabel 1. Frekuensi Alel Gen Gag Virus HIV-1 Berdasarkan Hasil RFLP in Slico
“Produktivitas dan Pelestarian Biodiversitas Lahan Basah dalam Perwujudan Ekonomi Rendah Karbon menuju SDGs 2045”
Prosiding SEMNAS BIO 2023
UIN Raden Fatah Palembang
ISSN : 2809-8447
GT^AC situs tersebut mempunyai 7 variasi alel yang terdiri dari alel A1 terdapat empat
pita DNA yang hanya memiliki jumlah kehadiran sebanyak satu sekuens saja,
persentase Keberadan fragmen sebesar 6,67% dan frekensi alel 0,0667. Pada alel A2
terdapat empat pita DNA yang hanya memiliki jumlah kehadiran satu sekens saja,
“Produktivitas dan Pelestarian Biodiversitas Lahan Basah dalam Perwujudan Ekonomi Rendah Karbon menuju SDGs 2045”
Prosiding SEMNAS BIO 2023
UIN Raden Fatah Palembang
ISSN : 2809-8447
persentase keberadaan fragmen sebesar 6,67% dan frekuensi alel 0,0667. Pada alel A3
terdapat empat pita DNA yang memiliki jumlah kehadiran tiga sekuens, persentase
keberadaan fragmen sebesar 20% dan frekuensi alel 0,2. Alel A4 terdapat empat pita
DNA yang memiliki jumlah kehadiran dua sekuens, persentase keberadaan fragmen
sebesar 13,33% dan frekuensi alel 0,1333. Alel A5 rerdapat empat pita DNA yang
memiliki jumlah kehadiran dua sekuens, persentase keberadaan fragmen sebesar 13,33%
dan frekuensi alel 0,1333. Alel A6 terdapat empat pita DNA yang memiliki jumlah
kehadiran satu sekuens saja, persentase keberadaan fragmen sebesar 6,67% dan
frekuensi alel 0,0667. Lalu terakhir untuk alel A7 hanya terdapat satu pita DNA saja
namun, memiliki jumlah kehadiran tertinggi yaitu sebanyak lima sekuens, persentase
4. KESIMPULAN
Hasil RFLP in silico pada penelitian ini menunjukkan adanya variasi genetik dalam
sisi pengenalan restriksi enzim Rsal ApaLI A1, A2, A3, A4, A5, A6 dan A7 dari 15
sekuens DNA sel isolate BRPA from Brazil nonfunctional gag protein (gag) gene virus
DAFTAR PUSTAKA
“Produktivitas dan Pelestarian Biodiversitas Lahan Basah dalam Perwujudan Ekonomi Rendah Karbon menuju SDGs 2045”
Prosiding SEMNAS BIO 2023
UIN Raden Fatah Palembang
ISSN : 2809-8447
“Produktivitas dan Pelestarian Biodiversitas Lahan Basah dalam Perwujudan Ekonomi Rendah Karbon menuju SDGs 2045”
Prosiding SEMNAS BIO 2023
UIN Raden Fatah Palembang
ISSN : 2809-8447
“Produktivitas dan Pelestarian Biodiversitas Lahan Basah dalam Perwujudan Ekonomi Rendah Karbon menuju SDGs 2045”