Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

PERCOBAAN 6
GELOMBANG STASIONER

I. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip kerja percobaan gelombang stationer.
2. Untuk mengetahui hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat
gelombang pada tali.
3. Untuk mengetahui aplikasi dari percobaan.

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

II. Teori

Gelombang Stasioner/berdiri adalah gelombang yang amplitudonya tidak tetap


pada titik yang dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah gelombang
datang dan gelombang pantul yang masing-masing memiliki frekuensi dan
amplitude sama tetapi fasenya berlawanan. Gelombang stasioner memiliki ciri-
ciri, yaitu terdiri atas simpul dan perut. Simpul yaitu tempat kedudukan titik yang
mempunyai amplitudo minimal (nol), sedangkan perut yaitu tempat kedudukan
titik-titik yang mempunyai amplitudo maksimum pada gelombang tersebut.
Gelombang stasioner dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Gelombang stasioner
yang terjadi pada ujung pemantul bebas dan gelombang stasioner yang terjadi
pada ujung pemantul tetap (Nurdiansah, dkk., 2020).
Salah satu jenis gelombang yang menarik untuk dibahas adalah gelombang
stasioner atau gelombang berdiri, yang merupakan hasil superposisi dari
gelombang yang merambat ke kanan dan ke kiri atau secara sederhana nya bila
gelombang yang merambat ke kanan adalah:
q +¿ ( x ,t )= A sin(ωt +∅ +kx)¿ ………………………………………(2.1)
q 0

dan gelombang yang merambat ke kiri adalah:


q ¿ ( x , t )= Aq sin (ωt + ∅ 0 +kx ) ………………………………………(2.2)
maka gelombang stasioner yang dapat dibentuk keduanya adalah:
q s ( x , t )=q +¿ ( x ,t )+q ( x ,t ) ¿
¿
………………………………………………(2.3)
yang akan memberikan hasil:
q s ( x , t )=2 A q sin ( ωt + ∅ 0 ) cos ⁡(kx ) ………………………………………
(2.4)

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

Gambar 2.1
(Viridi dkk., 2017).

Analogi standar “dunia nyata” untuk gelombang berdiri melibatkan senar gitar atau
biola. Fitur unik dari senar tertentu adalah ujung-ujungnya yang terjepit dan tidak
bergerak, yang membebani seperangkat kondisi batas pada gelombang tersebut (6).
Sebagai Hasilnya, gelombang berdiri memiliki panjang gelombang diskrit (λ), yaitu
bergantung pada panjang senar (L):

……………………………………………………………………..
(2.5)

Di sini n dapat berupa bilangan bulat apa pun dan mengacu pada jumlah setengah
panjang gelombang yang dapat dipasang pada tali dengan panjang L. Sepanjang
gelombang ini, akan ada titik-titik yang merupakan tempat perpindahan nol (Gambar
1). Ini terjadi pada titik-titik tertentu sepanjang tali dan ujung yang dijepit. Sejak
panjangnya senar pada gitar bersifat konstan, jumlah nodenya semakin bertambah
dalam gelombang berdiri sesuai dengan panjang gelombang yang lebih kecil. Sejak
panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik, lebih node menghasilkan
gelombang frekuensi yang lebih tinggi, yaitu gelombang dengan frekuensi yang lebih
tinggi.

……………………………………………………………….(2.6)
(Davis dkk.,
2007).

Teori gelombang stasioner merupakan upaya untuk memahami aspek aliran rata-
rata waktu di atmosfer. Ada yang secara implisit berasumsi bahwa aliran rata-rata
(bervariasi secara musiman) adalah kuantitas yang memiliki kepentingan praktis dan
signifikansi dinamis. Namun ada sistem dinamik, seperti model Lorenz tiga
komponen, yang mana rata-rata suatu variabel terletak pada posisi dalam ruang fase
yang sangat tidak representatif sehingga rata-ratanya bukan merupakan statistik yang
menjadi perhatian utama. Selain itu, dinamika linierisasi rata-rata waktu ini mungkin
tidak banyak berguna dalam memahami sensitivitas iklim terhadap perubahan
parameter. Terdapat klaim bahwa respon rata-rata atmosfer terhadap gangguan pada

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

kondisi batas mungkin, sebagian, disebabkan oleh perubahan dalam hunian “rezim”
berbeda yang berada jauh dari rata-rata. Gambaran gelombang stasioner Rossby yang
dipaksakan oleh orografi atau sumber panas, dan merambat dengan halus aliran latar
belakang, adalah titik awal untuk teori-teori asimetri zona klimatologi di garis lintang
Tengah (Held dkk., 2002).

III. Peralatan & Bahan

3. 1 Peralatan
1. Vibrator Ticker Timer
Fungsi : Sebagi alat untuk menghasilkan gelombang transversal pada
tali/kawat.
2. Mistar
Fungsi : Untuk mengukur panjang lintasan tali.
3. Beban Gantung
Fungsi : Sebagai variasi beban/massa pada tali saat digetarkan.
4. Katrol
Fungsi : Untuk mengurangi gaya gesek yang ditimbulkan saat
penambahan beban/massa setelah digetarkan tali/kawat.
5. Tali nilon
Fungsi : Sebagai media gelombang transversal yang akan diselidiki
kecepatan rambat gelombangnya bedasarkan simpul simpul yang
terbentuk.
6. Neraca Digital
Fungsi : Untuk menghitung massa tali.

III.2 Bahan
-

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

IV. Prosedur Percobaan


1. Disiapkan peralatan yang digunakan.
2. Ditimbang massa tali yang telah ditentukan panjangnya kira-kira 2 meter.
3. Diikat pada wadah yang telah ditimbang terlebih dahulu dan digantung pada
katrol, selanjutnya ujung lainnya diikat ke sumber getar elektromagnet
(Vibrator Ticker Timer).
4. Disusun peralatan seperti pada gambar ilustrasi.

5. Digantung beban/massa pada salah satu ujung tali yang telah disimpul.
6. Dihidupkan Vibrator Ticker Timer dengan menghubungkan ke arus listrik,
kemudian diamati simpul yang terbentuk pada tali/kawat.
7. Dihitung jumlah gelombang yang terbentuk pada tali dengan jarak dan beban
yang telah divariasikan.
8. Diulangi percobaan diatas sebanyak 5 kali.

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

V. Data Perccobaan
Tabel data
Panjang Tali Sebenarnya = ………………………… m
Frekuensi = 50 Hz

Panjang Tali
No Massa (kg) Jumlah Gelombang
(m)

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

VI. Analisa Data


1. Menghitung tegangan pada tali.
F=m g=…(N )

2. Menghitung panjang gelombang.


l
λ= =…( m)
n

3. Menghitung cepat rambat gelombang.


v=f λ=… (m/s)

4. Menghitung kuadrat cepat rambat gelombang.


2 2 2
v =…( m / s )

5. Menghitung nilai massa persatuan panjang tali.


massa tali( kg)
μt = =…( kg /m)
panjang tali(m)

6. Membuat grafik v 2−vs−F (sekaligus μ p ).

7. Menghitung nilai penyimpanan praktik.

%D=
[ μt]
μ t −μ p
×100 %

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

VII. Ulasan

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

VIII. Kesimpulan dan Saran

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

IX. Daftar Pustaka

Davis, M. T. P. Silverstein, dan D. J. Campbell. 2007. Guitar Strings As Standing


Waves: A Demonstration. Journal of Chemical Education 84(8): 1287-1289.

Held, I. M., M. Ting, dan H. Wang. 2002. Northern Winter Stationary Waves: Theory
and Modeling. Journal of Climate 15(1): 2125-2144.

Nurdiansah, I., F. H. Islami, dan Nana. 2020. Penerapan Model POE2WE Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Materi Gelombang Berjalan dan Gelombang
Stasioner. Edufisika: Jurnal Pendidikan Fisika 5(1): Hal. 16-22.

Viridi, S., T. Kristani., J. Halid, dan L. R. Prastika. 2017. Pembelajaran Gelombang,


Bunyi, dan Penjelajah Internet. Pelatihan Pendalaman Materi Bidang Fisika Hal.
1-10.

Medan, 03 Oktober 2023

Asisten Labotarium Praktikan

(Syahrani Nabilla Pardede) (Feodora Nicole Holongy Sitompul)


Sitompul) )

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

LAMPIRAN

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

Gelombang Stasioner
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

Gelombang Stasioner

Anda mungkin juga menyukai