Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada PT. Mahligai Arta Sejahtera

yang terletak di Desa Buleleng, Kec. Bungku Pesisir, Kab Morowali,

Prov. Sulawesi Tengah dengan rentang waktu penelitian Oktober 2021

hingga November 2021.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

data kualitatif dan data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam

bentuk angka-angka.

a. Data Kualitatif

Data kualitatif atau disebut juga data naratif, adalah data dalam

penelitian yang menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang

umumnya tidak dapat dihitung. Oleh karena itu, data ini disebut data

kualitatif karena berdasarkan kualitas dari suatu objek atau fenomena.

Data kualitatif mampu menggambarkan objek penelitian secara detail

dengan uraian yang tidak dapat dijelaskan secara numerik. Oleh karena

itu, meskipun tidak dapat diukur secara pasti, masih banyak peneliti

yang memanfaatkan data kualitatif dalam penelitiannya.

3-1
b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah jenis data dalam penelitian yang dapat diukur,

dihitung, serta dapat dideskripsikan dengan menggunakan angka.

Umumnya, data seperti ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-

fenomena yang jelas dan sudah ada instrumen ukurnya.Biasanya data

kuantitatif diperoleh ketika melakukan penelitian yang bersifat statistik.

Penelitian seperti ini mengumpulkan banyak data yang kemudian akan

dianalisis menggunakan analisis statistika untuk menginterpretasi data

tersebut menjadi sebuah statistik.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung di

lapangan melalui kegiatan pengamatan dan wawancara langsung.

Data Primer terdiri dari :

1) Data sampel ETO/Stockpile

2) Data sampel EFO/StockYard

3) Data hasil preparasi

4) Data Kadar Ni

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

dari berbagai sumber yang telah ada sebagai sumber data tambahan.

Data ini digunakan sebagai landasan pemikiran yang diperoleh sebagai

literature dan referensi.

3-2
Data sekunder terdiri dari :

a. Peta lokasi kesampaian daerah

b. Peta Geologi dan peta IUP PT. Mahligai Arta Sejahtera

c. Peta Front dan test pit daerah penelitian blok buleleng

d. Data curah Hujan

C. Pengumpulan Data

1. Wawancara / Interview

Yaitu pengambilan data yang dilakukan dengan cara memberikan

pertanyaan untuk mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan.berupa luas lokasi dan faktor yang

mempengaruhi kadar.

2. Observasi dan Pengamatan Lapangan

Pengamatan lapangan pada tahap ini dilakukan mengamati

secara langsung lokasi kegiatan penambangan yang terjadi perubahan

kadar nikel.

Teknik pengumpulan data observasi dilapangan, maka

menghasilkan data yang akurat bila dibandingkan dengan teknik

pengumpulan data dengan wawancara,

Adapun kegiatan observasi yang dilakukan dilapangan adalah :

1. Mengamati proses ore getting

2. Mengamati proses pemuatan dan pengangkutan ore ke stock pile

3. Mengamati cara pengambilan sampel

4. Mengamati faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan kadar

3-3
5. Mengamati data hasil preparasi

D. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan berdasarkan data primer dan data

sekunder yang telah didapatkan pada saat penelitian dengan

menggunakan Metode Stastistika sederhana dan Nonstatistika

Stastistika dan non statistika merupakan kumpulan data bilangan

maupun nonbilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram yang

melukiskan dan menggambarkan suatu persoalan. data yang diolah

berupa data pengambilan sampel ETO dan data pengambilan sampel

EFO,dalam pengambilan data tersebut antara lain:

a. Pengambilan Bijih (Ore Getting)

Pengambilan bijih(ore getting) dilakukan apabila proses

pengupasan overburden telah selesai maka akan segera dilakukan ore

getting untuk mendapatkan produksi yang diinginkan. Proses kegiatan

ini dilakukan untuk mengambil ore yang memiliki nilai ekonomis atau

berharga, pengambilan tersebut dinamakan selective mining. Apabila

tumpukan ore / bijih sudah cukup maka segera dipindahkan / dilansir

untuk angkut (hauling) ke dom atau langsung ke jetty.

b. Blending

Proses blending merupakan kegiatan yang selalu dilakukan pada

penambangan bijih nikel dimana digunakan untuk mencampur ore yang

telah di getting supaya kadar nikel rendah dapat di ambil dengan

mencampur dengan kadar nikel tinggi.

3-4
c. Pemuatan dan Pengangkutan (Loading dan Hauling)

Pemuatan adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memuat bijih

(ore) ke atas alat angkut / Dump Truck untuk dipindahkan Ke EFO.

Pemuatan bijih hasil penggalian dilakukan oleh alat muat Excavator.

Bijih yang dimuat adalah bijih yang telah ditumpuk oleh alat gali dan

telah melalui proses Blending didekat front (ETO) penambangan dan

telah diuji kadarnya dan di anggap layak untuk diangkut (selective

mining).

E. Analisis Data

Data yang akan di analisa dari hasil penelitian yang di dilakukan

adalah perbedaan kadar antara data ETO (Stockpile) dengan data

pengambilan Sampel EFO (StockYard) Serta mencari tau faktor-faktor

yang mempengaruhi perbedaan kadar tersebut.

Yaitu sebagai berikut:

a. Preparasi Sampel

Preparasi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk mengolah conto

dari lapangan yang masih heterogen dan kasar menjadi material yang

homogen dan halus sesuai dengan persyaratan laboratorium. Boulder-

boulder conto perlu dimasukan ke dalam pengecilan ukuran sampai

semua conto menjadi sama rata, setelah itu dilakukan pengayakan

yang sudah ditentukan. Faktor-faktor lain yang penting untuk

diperhatikan adalah kontaminasi zat-zat lain terhadap conto.

3-5
Pekerjaan preparasi conto secara manual dibutuhkan ketelitian

dalam pengerjaannya terutama dalam mereduksi conto dengan

menggunakan matriks dan proses mixing conto sehingga conto tersebut

dianggap homogen. Lain halnya apabila pekerjaan preparasi conto

dikerjakan secara mekanis sehingga ketelitian pengerjaan conto

terjamin merata, maka dengan demikian akan mempengaruhi kadar

bijih nikel yang akan dianalisa di laboratorium.

Kesalahan yang terjadi pada proses preparasi akan sangat

mempengaruhi hasis analisis kadar nikel, terutama pada tahapan

mixing, jika dilakukan dengan kurang baik maka sampel yang akan kita

analisis tidak bersifat sepresentatif atau benar-benar mewakili kadar

bijih yang lainnya. Secara umum ukuran conto dapat berpengaruh

terhadap hasil analisis sehingga sebelum dianalisis dilakukan

pengurangan conto. Pengurangan ukuran partikel atau dengan kata lain

proses pembagian (spilit) conto sebaiknya dilakukan pada fraksi ukuran

yang telah seragam. Biasanya analisis dilakukan pada dua laboratorium

yang berbeda dan sebagian conto lainnya disimpan sebagai arsip.

b. Penentuan Kadar

Setelah pekerjaan preparasi selesai conto kemudian dikirim ke

laboratorium untuk dianalisa. Kadar bijih nikel akan diketahui setelah

diadakan analisi kadar di laboratorium dengan menggunakan analisa

sinar X. Analisa sinar X adalah suatu cara yang dilakukan untuk

mendeteksi unsur-unsur yang dikandung oleh conto tersebut dengan

3-6
alat pendeteksi yaitu sinar X berupa sinar elektormagnetik yang

mempunyai daerah panjang gelombang antara 0,1 – 1000, dimana 1 A0

= 10-8 cm = 0,1 mm.

F. Metode Pengambilan Sampel

1. Sample Mining pada Front Penambangangan

Pengambil sample mining (SM) dilakukan pada beberapa titik

tumpuhkan ore (bijih) yang telah diambil (getting). Sistem penambangan

bijih nikel pada PT.Mahligai Artha Sejahtera adalah selective mining atau

memilih titik bor berdasarkan kadar yang diinginkan. Sistem selective

mining di terapkan dengan maksud untuk mencapai kadar produksi bijih

nikel sesuai dengan permintaan kebutuhan pabrik. Pengambilan conto

dilakukan oleh dua orang pekerja. Satu orang pekerja memegang

sendok / skop conto yang dimana bertugas untuk mengambil conto dan

satu lagi memegang karung untuk menampung conto sampel. Setelah

proses pencampuran / blending bijih nikel dilakukan, maka material bijih

ditumpuk, saat itu juga langsung dilakukan pengambilan conto sampel

atau dapat diambil pada bucket excavator saat proses penumpukan

ore(bijih) berlangsung.

a) Alat-alat yang digunakan:

 Sendok / skop increment yang berkapasitas 5 kg sebagai alat

pengambilan conto sampel.

 Karung sebagai tempat penampungan conto sampel.

 Spidol untuk memberikan kode pada sampel.

3-7
b) Cara pengambilan conto sampel mining:

 Material dari proses pencampuran / blending diangkat dengan

bucket Excavator sebanyak 12 kali. 6 bucket menandakan

sebagai stengah increment / stengah sampel.

 Sendok / skop yang sudah terisi material bijih kemudian

dimasukan ke dalam karung sampel.

 Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan kembali pada dua

atau tiga titik yang bersebelahan.

 Kemudian conto sampel tersebut digabungkan dengan conto

sampel sebelumnya didalam kantong sebagai satu increment /

satu sampel

 Setelah itu diikat dengan tali rapia yang berwarna spesifik dan

diberi kode pada karung sampel, Kemudian dipindahkan ketempat

yang aman dan mudah dijangkau oleh kendaraan (mobil).

 Setelah proses (a) sampai (e) selesai, Pengawas produksi

mencacat jumlah increment dan warna tali yang digunakan.

Kemudian memberikan patok sebagai identitas pada tumpuhkan

hasil ore getting.

2. Sampel Pada Stockpile dan Jetty

Rechecking kadar atau pengecekan kadar ulang dengan maksud

untuk mengetahui kebenaran atau ketelitian kadar bijih nikel yang ada

pada front penambangan sebelum dipindahkan ke tempat penumpukan

pada dom / stockpile untuk kebutuhan pabrik.

3-8
Bijih/ore yang diangkut dengan dump truck dari front

penambangan, ditumpahkan (dump) di stockpile dengan cara beck damp.

Artinya ore di tumpahkan kebelakang. Dalam pengambilan sampel di

stockpile maupun Jetty dalam 1 incrament terdiri dari 2 ret dump truck

G. Pengerjaan Sample Pada Preparasi

Cara pengerjaan preparasi sampel pada PT. Mahligai Artha

Sejahtera:

1. Sampel yang telah diambil baik itu dari sample check, sample

mining, sample dom, sample jety akan dibawa mobil dan diantar

ke preparasi.

2. Mengadakan pengecekan kembali antara yang membawa dan

yang menerima sampel di preparasi serta menyerahkan surat

pengantar yang menerangkan banyaknya sample serta kode

sample yang digunakan.

3. Mengelompokan masing-masing sampel sesuai dengan kode

sampel berdasarkan surat pengantar sampel.

Berikut adalah langkah - langkah pengerjaan preparasi sample pada PT.

Mahligai Artha Sejahtera:

1. Quarting

Pada proses ini sample pertama kali dikerjakan dimana sample

akan diseragamkan menjadi butiran-butiran 10 mm dan dimixing agar

sample tercampur dengan merata. Setelah conto sample sudah merata,

sample tersebut akan di bagi 4 bagian menggunakan kayu yang telah

3-9
disiapkan. Setelah itu diambil dua bagian yang saling berhadapan

mengunakan sendok 20D artinya bahwa sample itu diambil sebagai

perwakilan dari keseluruhan sampel yang ada.

2. Matriks

Pada proses ini sample hasil dari quarting yang telah diambil

sebagai perwakilan sample kembali dikerjakan dan diseragamkan serta

dimixing agar hasil nantinya lebih baik. Selanjutnya ketika sample telah

tercampur dengan merata menggunakan sendok 20D, maka sample

diratakan menggunakan kayu dan dibagi menjadi 20 bagian persegi, yang

nantinya akan diambil kembali perwakilan sample dari keseluruhan

sample dengan menggunakan sendok 3D. Masing - masing setiap persegi

akan di ambil 1 sendok sebagai perwakilan sampai seterusnya. Apabilah

sudah diambil maka sample langsung ditaruh ditalang dan siap dibawa ke

tahap selanjutnya serta diberi kode sample berupa kertas agar tidak

tertukar dengan sample lainnya.

3. Oven / Pengeringan Sample

Pengeringan sample pada PT. Mahligai Artha Sejahtera tidak

menggunakan oven seperti yang dilakukan oleh perusahaan lain. Akan

tetapi pengeringan sample dilakukan dengan metode sangrai

menggunakan kuali, sebagai tempat untuk mengeringkan kadar air yang

terdapat pada sample. Proses sangrai seperti ini biasanya menggunakan

waktu sekitar 12 menit untuk sample yang memiliki kandungan air cukup

banyak (basa) sedang untuk sample yang sedikit kandungan air (kering)

3-10
menggunakan waktu sekitar 14 menit. Setelah sample sudah matang

maka segera diangkat dan dibawa ke proses pengerjaan selanjutnya.

4. Top Grinding

Pengerjaan sample pada top grinding cukup mudah, pada tahap ini

sample yang telah dioven atau disangrai akan dihaluskan menjadi ukuran

100 mesh dengan alat yang manual. Sample akan ditaruh diatas plat besi

yang telah disiapkan kemudian dihaluskan dengan cara memegang tuas

sambil diputar-putar ke seluruh bagian sample. Alat manual yang telah

dimodifikasi ini, menghasilkan tingkat kehalusan yang cukup baik dan

merata, biasanya menggunakan waktu sekitar 1 menit, maka sampel telah

siap untuk dibawah ke proses ayakan.

5. Ayakan

Proses ayakan ini merupakan pekerjaan selanjutnya setelah

sample dikerjakan pada tahap top grinding, pada pekerjaan ini sample

akan menjadi lebih halus dengan ukuran 200 mesh. Cara pengerjaan

cukup mudah, hanya mengambil sample yang sudah dihaluskan

kemudian ditaruh diatas ayakan yang telah disiapkan guna untuk

mendapatkan ukuran 200 mesh sampai selesai sesuai dengan standar

operasinal prosedur. Waktu yang digunakan untuk pengayakan contoh

sample sekitar 1 menit, setelah itu siap untuk dibawah ke proses mixing /

campur.

3-11
H. Diagram Alir Penelitian

Study Literatur

Pengenalan Lapangan

Sumber Data

Data Primer Data Sekunder

Pengolahan Data
o Data Sampel ETO (Stockpile)
o Data Sampel EFO (StockYard)

Analisis Data
o Perbedaan hasil Analysis Kadar ETO (Stockpile)
dan EFO (StockYard)
o Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan
kadar

Hasil dan Pembahas


an

Kesimpulan dan saran

Gambar 3.1.Diagram Alir Peneliti

3-12

Anda mungkin juga menyukai