Anda di halaman 1dari 8

Untuk menghasilkan nilai yang obyektif, setiap penilai wajib mengikuti tahapan penilaian sesuai

dengan prosedur penilaian yang berlaku. Proses penilaian diawali dengan kegiatan identifikasi
permasalahan. Dalam identifikasi penilaian cadangan batubara, objek penilaian adalah
cadangan batubara yang terdapat pada suatu wilayah kuasa pertambangan. Volume
sumberdaya dihitung menggunakan Metode Circular (USGS) yang dilakukan oleh competen
person, atau dapat juga menggunakan metode JORC. Demikian pula dalam perhitungan volume
cadangan dihitung menggunakan analisas berdasarkan modifying factoryang dilakukan oleh
competen person menggunakan metode JORC, atau dapat juga menggunakan metode SNI.
Setelah dilakukan identifikasi permasalahan, proses selanjutnya adalah melakukan survey
pendahuluan. Dalam survey pendahuluan harus sudah diidentifikasi antara lain mengenai data
dan dokumen teknis yang diperlukan untuk menentukan sumber daya dan cadangan batubara.
Selanjutnya kegiatan penilaian dilakukan dengan pengumpulan dan analisis data/survey
lapangan. Data yang dianalisis antara lain data umum, data geologi, data-data eksplorasi, data
sumberdaya dan cadangan batubara, pelapporan umum, pelaporan eskplorasi, pelaporan
sumberdaya serta pelaporan cadangan batubara. Data tersebut digunakan untuk menentukan
volume sumber daya. Untuk keyakinan level terukur, sumberdaya terukur harus memperhatikan
jumlah dan distribusi serta keterpaduan dari titik-titik pengamatan, yang mungkin ditunjang oleh
data interpretatip, cukup untuk memberikan estimasi yang dapat diandalkan tentang ketebalan
batubara rata-rata, daerah pelamparan, kisaran kedalaman, serta kualitas dan kuantitas
batubara insitu. Hal tersebut memberikan level keyakinan dari endapan batubara yang cukup
untuk membuat rencana tambang rinci dan menentukan biaya-biaya penambangan dan
benefisasi, estimasi perolehan pencucuan batubara dan spesifikasi dari produk batubara yang
dapat dijual.. Cadangan batubara hanya bisa diturunkan dari sumber daya tertunjuk dan/atau
sumber daya terukur yang terdapat di dalam suatu rencana tambang. Cadangan batubara
tersebut mewakili tonase batubara pada moistureyang telah ditentukan, dihararapkan untuk
ditambang dan diserahkan sebagai batubara Run of Mine (ROM).
Disamping data data yang digunakan untuk menentukan jumlah sumberdaya dan cadangan
tersebut, data yang diperlukan dalam penilaian juga berupa data tingkat produksi serta data
laporan keuangan. Data tersebut digunakan untuk menyusun asumsi-asumsi yang akan
digunakan dalam penilaian.
Berdasarkan data-data yan telah dikumpulkan dalam tahapan pengumpulan dan analisis
data/survey lapangan, selanjutnya dilakukan penilaian dengan menerapkan tiga pendekatan.
Prinsip penilaian properti eksplorasi dengan pendekatan biaya berdasarkan premis, bahwa nilai
riil dari aset eskplorasi berada pada kemungkinan keberadaan dan penemuan cadangan mineral
yang ekonomis, formula penilaian dengan menggunakan pendekatan biaya adalah, Nilai
Apraisal = Belanja sebelumnya yg ditahan + Jaminan Biaya ke Depan. Pendekatan data pasar
dilakukan dengan mengacu kepada data jual beli yang sebanding dan sejenis, atau disebut
“comparable transaction”. Pendekatan pendapatan dilakukan dengan cara memproyeksikan
pendapatan selama umur tambang, dan dibawa ke nilai sekarang (present value).

1. Berikut ini yang merupakan urutan yang tepat tahapan penilaian adalah :
a. Identifikasi permasalahan – survey pendahuluan – pengumpulan dan analisis data/survey
lapangan – penerapan pendekatan penilaian – laporan penilaian.

Data A
– Peta wilayah konsesi penambangan
– Peta topografi
– Peta tata guna lahan
Data B
– Data pemboran
– Jumlah titik bor

– Kerapatan titik bor


– Kedalaman tiap titik bor
– Peta sebaran titik bor

Data C
– Data Historical produksi per tahun
– Proyeksi produksi ( production forecasting) kedepannya
– Umur tambang (life of mine)

Data D
– Laporan neraca ( Balance Sheet)
– Laporan laba rugi ( income statement)
– Laporan arus kas ( Statement of cash flow)

Data E
– Kondisi geologi regional dan geologi lokal
– Peta geologi regional
– Peta geologi lokal

Data F
– Jumlah sumberdaya dan cadangan
– Data Kualitas mineral atau batubara
– Metode perhitungan sumberdaya dan cadangan, dengan asumsi berdasarkan:
10. Kajian geologi dan eksplorasi
11. Kajian geoteknik
12. Kajian hidrogeologi
13. Sistim penambangan
14. Sistim pengolahan dan pemurnian
15. Sistem pengangkutan
16. Nisbah Pengupasan (SR)
17. Kadar Batas Rata-rata Terendah (COG)
18. Ketebalan Batas Rata-rata Terambil (COT)
– Tahun pelaporan jumlah sumberdaya dan cadangan
– Peta pemodelan sumberdaya dan cadangan
– Peta sebaran mineralisasi atau batubara

2. Jenis data yang dikumpulkan pada data E disebut dengan :


a. Data-data Geologi

3. Jenis data yang dikumpulkan berupa Data Umum adalah :


c. Data A
4. Jenis data yang dikumpulkan berupa Data Sumberdaya dan Cadangan adalah :
c. Data F

5. Jenis data yang dikumpulkan berupa Data Eksploraasi adalah :


b. Data B

6. Berikut ini merupakan perbedaan metode JORC dan metode SNI adalah:
a. Penentuan sumberdaya/cadangan menurut metode JORC harus dilakukan oleh tenaga
profesional yang bersertifikat.

7. Hubungan antara tahapan eksplorasi dengan klasifikasi sumberdaya yang dihasilkan adalah
sebagai berikut, kecuali:
a. Tahap Survey tinjau dilakukan untuk mengidentifikasi daerah yang secara geologis
mengandung endapan batubara, mengasilkan sumberdaya hipotetik.

8. Berikut ini adalah pernyataan yang benar sehubungan dengan klasifikasi Sumber Daya
Tertunjuk adalah :
d. Jumlah batubara dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat ditetapkan untuk tahap
eksplorasi rinci

9. Berikut ini adalah pernyataan yang benar sehubungan dengan klasifikasi Cadangan menurut
JORC adalah sebagaimana berikut, kecuali:
c. Baik proven reserve maupun probale reserve harus setidaknya berdasarkan preliminary
feasibility study, meliputi informasi yang cukup mengenai penambanganya, proses pengolahan
(crushing), kelayakan ekonomis, serta faktor lainnya yang relevan yang menunjukkan bahwa
kelayakan secara ekonomis dapat dijustifikasi.

10. Berdasarkan metode circular (USGS), penentuan perhitungan sumberdaya dilakukan


sebagai berikut, kecuali:
d. Survey tinjau dilakukan untuk membatasi sebaran endapan batubara tertunjuk

11. Berikut ini adalah pernyataan yang benar sehubungan dengan eksplorasi langsung dan
eksplorasi tidak langsung:
a. Eksplorasi tak langsung pada umumnya dilakukan pada tahap prospeksi sampai dengan
eksplorasi pendahuluan, sedangkan eksplorasi langsung pada umumnya dilakukan pada tahap
prospeksi sampai dengan ekplorasi detail.
12. Beberapa parameter berikut perlu diperhatikan dalam menghitung cadangan recoverable
resource menurut klasifikasi JORC, kecuali:
d. Minimum persentase yield proses untuk mendapatkan batubara bersih yang akan didapatkan
setelah proses pencucian.

13. Pelaporan sumberdaya/cadangan yang diatur dalam JORC meliputi :


a. Pelaporan umum, pelaporan hasil eksplorasi, pelaporan sumberdaya mineral, pelaporan
cadangan batubara, serta Pelaporan Mineralized Fill, Sisa-sisa, Pilar, Mineralisasi Derajat
Rendah, Stok, Dumps, dan Tailing

14. Pada suatu penawaran tambang, penjual memberikan istilah “Mineable reserve surface
minning” dengan SR 4 :1, maka istilah tersebut dapat diklasifikasikan sebagai (menurut JORC) :
a. Mineable reserve dengan klasifikasi Proven Reserve

15. Penilaian dengan menggunakan pendekatan biaya dilakukan dengan formula


a. Nilai apraisal = belanja sebelumnya yang ditahan + jaminan biaya ke depan

Pendekatan biaya dilakukan ketika kondisi tambang masih dalam tahap eksplorasi (eksplorasi
belum selesai), yaitu pada tahapan penemuan, desk stop study sampai dengan pre-feasibility
study. Apabila dalam tahapan prefeasibility studi didapatkan kesimpulan bahwa kegiatan
eksplorasi dapat dilanjutkan, maka kegiatan eksplorasi dilanjutkan untuk mencari area prospek
dan menentukan sumberdaya terkira sampai dengan sumberdaya terukur. Nilai property
tambang batubara (cadangan batubara) ditentukan berdasarkan rumus : Nilai Apraisal = belanja
sebelumnya yang ditahan (retained past expenditure) + Jaminan Biaya ke Depan (warrant future
cost)

1. Penilaian dengan menggunakan pendekatan biaya dapat digunakan pada tahapan


pengembangan tambang :
c. eksplorasi

2. Data-data geologi yang harus didapatkan dan dianalisis adalah sebagai berikut :
d. a , b dan c benar

3. Data mengenai sumberdaya/cadangan geologi yang harus didapatkan dan dianalisis adalah
sebagai berikut, kecuali :
d. Data tingkat produksi

4. Biaya modal antara lain meliputi :


a. Biaya pengurusan izin kuasa pertambangan, atau akuisisi perusahaan tambang
5. Biaya ekplorasi termasuk dalam :
a. Biaya modal

6. Berikut ini bukan merupakan pernyataan yang benar mengenai pengakuan biaya modal pada
penilaian dengan menggunakan pendekatan biaya (secara teoritis):
a. Semua biaya modal yang telah dikeluarkan diperhitungkan

7. Biaya pengurusan izin kuasa pertambangan atau akuisisi perusahaan tambang termasuk :
a. Biaya modal

8. Berikut ini termasuk biaya operasional, kecuali :


d. Beban depresiasi

9. Berikut ini termasuk biaya eksplorasi, kecuali :


d. Biaya akuisis perusahaan tambang

10. Berdasarkan gambar berikut, maka apabila berdasarkan analisis geologi, daerah prospek
mencakup 50% dari wilayah seluas 100 m x 100 m = 100 Ha, maka jumlah titik bor sampai
didapatkan cadangan terbukti diperkirakan berjumlah
b. 60 lubang bor

Penilaian dengan menggunakan pendekatan pendapatan dilakukan dengan tahapan


menentukan cash flow tahunan (forecast) serta mendiskontokan penerimaan tersebut pada nilai
saat ini (present value). Perhitungan cash flow yang dipergunakan adalah After Tax Cash Flow
dengan parameter sebagai berikut:

Agar dapat melakukan perhitungan cash flow secara benar, harus dipahmai pengertian
mengenai Struktur Biaya Perusahaan Tambang. Struktur biaya perusahaan tambang batubara
terdiri dari : biaya Investasi /capital cost (terdiri dari biaya eksplorasi dan biaya modal tetap),
biaya operasional serta biaya umum dan administrasi. Biaya-biaya tersebut dikurangkan sebagai
pengurang daripada harga jual untuk mendapatkan laba Apabila biaya operasional serta biaya
umum dan administrasi merupakan biaya yang habis pakai dalam satu tahun, maka pengeluaran
berupa biaya investasi yang berupa biaya eksplorasi dan biaya modal tetap (pembelian
peralatan, jalan, pabrik, penampungan batubara, pelabuhan) dll, dikapitalisasikan sebagai asset.
Biaya eksplorasi yang dikeluarkan akan diperhitungkan sebagai amortisasi pada setiap
tahunnya, sedangkan biaya modal tetap (pembelian peralatan, jalan, pabrik, penampungan
batubara, pelabuhan) dll diperhitungkan sebagai depresiasi.
Penentuan tingkat diskonto (required rate of return) diperlakukan untuk mengkapitalisasi
pendapatan (net cash flow). Nilai Pasar berdasarkan penjabaran rumus aritmetika
diformulasikan sebagai Market Value = Net Income : Required Rate of Return. Required Rate of
return (RoR) dalam hal ini adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan atas suatu investasi
yang jumlahnya diatas suku bunga (i) yang bebas resiko. Beberapa metode yang dapat dipakai
untuk menentukan tingkat diskonto antara lain : metode data pasar, metode build up, metode
Capital Asset Pricing Model (CAPM) serta metode WACC.

1. Berikut ini merupakan formula yang benar untuk menghitung cash flow:
a. ATCF = Revenue–(operating cost)– (depresiasi, deplesi, amortisasi dan write off)
- Income tax + (depresiasi, deplesi, amortisasi dan write off) - Capital expenditure

2. Belanja modal terdiri dari sebagaimana dibawah ini, kecuali :


d. Biaya pengupasan overburden

3. Belanja operasional berupa biaya langsung adalah :


d. Biaya pengupasan, pengangkutan, crushing

4. Belanja capital cost yang diperhitungakan sebagai biaya tidak langsung berupa amortisasi
adalah sebagaimana dibawah ini, kecuali:
d. Biaya development pabrik

5. Belanja capital cost yang diperhitungakan sebagai biaya tidak langsung berupa depresiasi
adalah sebagai berikut, kecuali:
d. Biaya eksplorasi

Komponen Satuan Nilai


Camp $M 0.22 -0.26
Haul Road $M 0.99 – 1.21
Pelabuhan $M 17.67 – 21.6
Coal Processing Plant $M 10.35 – 12.65
Office $M 0.57 – 0.7
Mobile Equipment Lease $M 76.5 – 93.5
Payment

6. Berdasarkan tabel di atas, biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun pelabuhan
(asumsi kurs 1 USD = Rp 12.000), paling sedikit sebesar :
a. Rp 212.040.000.000

7. Berdasarkan tabel di atas, biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun jalan dari
stockpile ke mulut tambang (ROM) , paling banyak sebesar (asumsi kurs 1 USD = Rp 12.000) :
c. Rp 14.520.000.000
8. Berdasarkan tabel di atas, biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun Coal processing
Plant , paling sedikit sebesar (asumsi kurs 1 USD = Rp 12.000) :
c. Rp 124.200.000.000

9. Berikut ini asumsi yang dipergunakan dalam pernyusunan biaya overburden


 Berat jenis batubara rata-rata 1,2 gr/cm3 atau 0,0018 kg/BCM atau 1,2 ton/BCM
 1 ton = 0,833 BCM
 Biaya overburden $ 2,57/BCM
Pada SR 1 : 5, maka perhitungan biaya overburden untuk menambang 1 ton batubara
adalah:
d. 5 x 0,833 BCM x $ 2,57/BCM = $ 10.70

COST COMPONENT VALUE UNIT


A VARIABLE COST
1 Coal getting and hauling 1.35 USD/ton
Hauling distance Max 5 Km
Increment: USD 0.115 per ton km
2 Overburdern removal and dumping 10.75 USD/ton
Dumping distance Max 1.2 Km
Increment: USD 0.05 per 100 m
3 Blasting of OB 0.00 USD/ton Add USD 0.5 per BCM with blast
4 Coal Transportation to Jetty stockpile 1.15 USD/ton Unit: USD 0.115 per ton km
5 Barging (river transport) 0.00 USD/ton Unit: USD 0.13 per ton hm
Total Variable Cost 13.25 USD/ton
B FIXED COST
1 Crushing and Washing 1.00 USD/ton Add USD 1.0 per ton with washing
2 Loading to Barge 0.00 USD/ton Unit: USD 1.0 per ton
3 Cost of Transhipment (or unloading) 0.00 USD/ton Unit: USD 1.0 per ton
4 Road maintenance 0.05 USD/ton Unit: USD 0.005 per ton km
5 Environment (Reclamation) 0.20 USD/ton
6 Other fixed costs (Comdev, wage, depreciation, etc) 2.00 USD/ton
7 General & Administration 1.00 USD/ton
Price less Marketing Fee. Royalty, Profit Margin 17.50 USD/ton
8 Cost of marketing 0.35 USD/ton 2% price less market fee. royalty
C Profit Margin 2.63 USD/ton
D DHPB 2.36 USD/ton
Coal Price Estimation 22.84 USD/ton

10. Apabila jarak antara overburden removal dengan dumping jaraknya 1,7 km, maka besarnya
biaya overburden removal per ton sebesar :
a. USD 10,75 + 5 * (USD 0,05) = USD 11/Ton

Pendekatan data pasar penting dikembangkan untuk melakukan penilaian tambang yang masih
bersifat spekulatif atapun tahap eksplorasi, dimana kemungkinan tidak didapatkan informasi
yang cukup untuk menyusun analisis Net Present Value (NPV) melalui pendekatan pendapatan
yang dapat diterima (reasonable). Demikian juga metode comparable transaction perlu
dikembangkan karena analisis NPV (nilai fundamental) perlu diuji dengan harga pasar, untuk
menentukan apakah NPV tersebut sebagaimana persepsi pasar (dibawah atau diatas harga
pasar).
Metode comparable transaction mempersyaratkan adanya suatu benchmarking yang akan
diperbandingkan dengan obyek tambang yang dinilai . Faktor-faktor pembandiang yang dipergunakan
antara lain potensi dari keberadaan dan detemukannya cadangan (economic deposit), kualitas batubara
serta geometri cadangan, infrastruktur tambang yang sudah dikembangkan, biaya penambangan, serta
net present value dari forecasting penerimaan operasional penambangan.
Informasi yang dapat dijadikan sebagai parameter dalam menentukan perbandingan data pasar t secara
urut dapat berdasarkan dari jumlah sumber daya, jumlah cadangan, jumlah batubara yang dihasilkan dari
pengolahan, jumlah yang dapat dijual, harga batubara, pengurangan dalam pengangkuatan dll. sehingga
menghasilkan net income, operating cost, kapital, suku bungan dan pajak, serta faktor diskonto, serta net
present value.

1. Metode comparable transaction mempersyaratkan


d. a dan c benar

2. Metode comparable transaction mempunyai keterbatasan antara lain sebagai berikut, kecuali:
d. Menentukan tingkat diskonto

3. Berikut ini yang bukan merupakan faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai pembanding
yang dipergunakan dalam comparable transaction adalah:
d. Harga barubara

4. Berdasarkan uraian pada bab, harga pasar batubara dengan klasifikasi sumberdaya sebesar :
a. Rp 2.000 per ton

5. Berdasarkan uraian pada bab, harga pasar sumberdaya batubara dengan klasifikasi probable
reserve (cadangan tertunjuk) adalah sebesar :
a. USD 0,9/ton s/d USD 1,2/ton

6. Apabila cadangan tertunjuk dapat dikonversi menjadi cadangan terukur, maka diberikan
tambahan harga sebesar :
c. USD 0,2 USD/ton

Anda mungkin juga menyukai