Anda di halaman 1dari 18

Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015

http://jurmafis.untan.ac.id

PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DI SEKITAR KAWASAN


PARIWISATA (Studi Di Desa Penibung Kecamatan Mempawah Hilir
Kabupaten Mempawah)

Oleh:
LINY MUHARTINI
NIM. E51110014

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Pontianak, 2015

E-mail: linyalhadifah@yahoo.com
.

Abstrak

Keberadaan pariwisata yang ada di Desa Penibung Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah ini yang
mengakibatkan perilaku remaja yang semakin kompleks. Mereka tidak hanya menjadikan tempat wisata tersebut
sebagai tempat berkumpul – kumpul dengan temannya, tetapi menjadikannya tempat untuk melakukan berbagai
perilaku menyimpang. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk-
bentuk perilaku menyimpang remaja di sekitar kawasan pariwisata dan dampak perilaku menyimpang remaja
tersebut terhadap masyarakat sekitar terutama di sekitar kawasan pariwisata. Metode penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang mana lokasi penelitian di Desa Penibung
yakni disekitar kawasan pariwisata yang berada di desa tersebut.
Berdasarkan teori pergaulan berbeda(Differential Association)yang menjelaskan bahwa penyimpangan itu
bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang. Penyimpangan diperoleh melalui
proses alih budaya (cultural transmission) . Melalui proses ini seseorang mempelajari suatu subkebudayaan
menyimpang(deviant subculture)”. Hal ini sesuai dengan perilaku remaja yang melakukan berbagai pola
perilaku yang cenderung negatif di sekitar kawasan pariwisata Mempawah karena tindakan yang mereka lakukan
sudah menjadi kebiasaan dan pertimbangan pola perilaku dari remaja tersebut berdasarkan orientasi remaja-
remaja yang ada di Mempawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyaknya perilaku remaja yang
terlihat disekitar kawasan pariwisata, seperti adanya perilaku berpacaran, minum- minuman keras, penggunaan
narkoba, maupun kenakalan remaja lainnya. Sedangkan dampak yang ditimbulkan bagi remaja itu sendiri seperti
; sekolah terganggu, jauh dari agama dan timbulnya berbagai macam penyakit, dan dampak bagi masyarakat
sekitar akibat perilaku menyimpang remaja tersebut seperti ; mengganggu ketenangan masyarakat yang sedang
istirahat, membuat keresahan sehingga masyarakat merasakan khawatir anaknya akan meniru perilaku remaja
yang menyimpang dan merugikan masyarakat sekitar akibat ulah remaja tersebut.

Kata-kata kunci : perilaku menyimpang, remaja, pariwisata

1
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

DEVIANT BEHAVIOR OF TEENAGERS AROUND THE AREA OF


TOURISM ( Studies In Penibung VillageDistrict Mempawah Hilir Of
Mempawah Regency)

LINY MUHARTINI
NIM. E51110014

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Pontianak, 2015

E-mail: linyalhadifah@yahoo.com

Abstract

The existence of tourism in the village of SubdistrictPenibungKecamatan Mempawah Hilir


Kabupaten Mempawah this resulting in increasingly complex adolescent behavior. They not
only make these sights as a gathering place - together with his friend, but make it a place to
perform a variety of deviant behavior. The purpose of this study is to is to describe and
analyze the forms of adolescent deviant behavior around the area of tourism and the impact of
adolescent deviant behavior on surrounding communities, especially around the area of
tourism. The research method used is qualitative research with descriptive approach in which
the location of the research in the area surrounding the village Penibung tourism in the
village.
Based on the different social theory (Differential Association) which explains that the
deviation was derived from the association with a group of people who have deviated .
Deviation obtained through the transfer of culture (cultural transmission) . Through this
process one studies a deviant subculture (deviant subculture) " . This is consistent with the
behavior of adolescents who perform a variety of behavior patterns that tend to be negative in
the surrounding area Mempawah tourism because their actions have become habits and
behavior patterns of adolescent consideration is based on the orientation of teen teenager in
Mempawah . The results showed that there are many adolescent behavior is seen around the
area of tourism , such as the behavior of dating , drink- liquor , drug use , and other juvenile
delinquency . While the impact for the teens themselves as ; disrupted school , away from
religion and the emergence of various diseases , and the impact on the surrounding
communities as a result of adolescent deviant behavior such as ; disturbing the peace of the
community who is resting, make the unrest so that people feel worried her son would mimic
the behavior of teenagers who distorted and detrimental to the surrounding community due to
act of the youth.

Keywords: deviant behavior, teenagers, tourism

2
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

PENDAHULUAN tempat santai para remaja yang datang di


tempat tersebut.
Dewasa ini perkembangan dan Peneliti melakukan penelitian awal
pertumbuhan kota di beberapa daerah di bahwa di desa Penibung Kecamatan
Indonesia terlihat semakin maju tidak Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah
hanya dikota namun dikecamatan pun sudah banyak berdiri cafe-cafe di sekitar
mulai terlihat perkembangan dan kemajuan tepian pantai Penibung. Namun, tempat ini
dalam aspek pembangunannya. Hal ini bukan hanya wisatawan yang berkunjung
dikarenakan perkembangan arus namun juga remaja yang mendominasi
globalisasi yang meningkatkan kemajuan tempat ini sebagai tempat untuk kumpul-
pembangunan. Seiring dengan kemajuan kumpul dengan temannya. Tempat yang
arus globalisasi tersebut, juga diiringi paling banyak dikunjungi oleh remaja
dengan peningkatan kemajuan teknologi adalah cafe. Cafe yang berdiri disekitar
yang memberikan kemudahan mengakses tepian pantai Penibung kebanyakan
segala informasi, pengetahuan, merupakan cafe yang buka selama 24 jam
penggunaan sarana atau suatu alat yang sehingga cafe lebih banyak dikunjungi oleh
selanjutnya akan berdampak pada perilaku remaja untuk berkumpul dengan temannya
masyarakat yang lambat laun mulai pada malam hari terutama malam minggu.
mengakibatkan terjadinya perubahan pada Akan tetapi, perilaku remaja yang
perilaku dilingkungan pergaulan remaja. berkumpul di tepian pantai sudah mulai
Mempawah Hilir termasuk salah beragam, bukan hanya sebagai sarana
satu daerah pesisir yang ada di Kota untuk kumpul dengan teman atau pacaran
Mempawah, Kalimantan Barat. Luas saja. Berdasarkan pengamatan awal
daerahnya sekitar 191,12 k . Karena peneliti, banyak ditemukan adanya
daerah ini memiliki garis pantai yang tindakan-tindakan perilaku menyimpang
membentang di sepanjang kota Mempawah yang dilakukan remaja seperti minum-
sehingga pesisir pantai banyak dijadikan minuman keras, narkoba maupun
sebagai tempat pariwisata disekitar pantai kenakalan remaja. Terkadang tempat ini
tersebut. Salah satu desa yang terletak di banyak juga para remaja yang terlibat
pesisir pantai adalah Desa Penibung. Di perkelahian remaja dibawah kendali
desa ini mulai banyak berdiri cafe- cafe minuman alkohol yang awalnya hanya
yang terletak di sekitar tepian pantai kumpul-kumpul dengan teman- teman
Penibung yang biasanya ramai dijadikan serta masih banyak lagi.

3
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

Secara umum, menurut Robert M.Z dengan salah satu masyarakat di sekitar
Lawang “perilaku menyimpang adalah kawasan tersebut yang merasa terganggu
semua tindakan yang menyimpang dari dengan ulah remaja yang berkumpul dan
norma yang berlaku dalam sistem sosial ribut di sekitar area tersebut.
dan menimbulakan usaha dari mereka yang Perilaku menyimpang remaja yang
berwenang dalam sistem itu untuk dilakukan di sekitar pantai tersebut ini
memperbaiki perilaku menyimpang” dikarenakan lokasinya yang strategis
(Sekarningsih, 1993). seperti tempatnya yang gelap dan remang-
Menurut data Polres Pontianak di remang, banyak cafe yang berdiri di sana,
Mempawah, terjadi peningkatan angka banyak semak – semak sehingga remaja
kriminalitas remaja yakni pada kasus dari lebih leluasa untuk melakukan tindakan
tahun 2012-2014 terutama pada kasus menyimpangnya. Selain itu kurangnya
persetubuhan yakni sekitar 3,17 %. Yang kontrol dari orangtua dan masyarakat juga
mana pada tanggal 9 November 2014 berpengaruh terhadap besarnya peluang
Polisi beserta Satpol PP Kota Mempawah bagi para remaja untuk berperilaku
melakukan razia di sekitar daerah pantai menyimpang.
ancol di Desa Penibung. Mempawah. Berdasarkan hasil survei sementara
Pihak Polsek Mempawah mendeteksi dua yang peneliti lakukan, terdapat pola
lokasi yang dicurigai sering dijadikan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh
tempat prostitusi terselubung. Razia digelar remaja. Dari pemaparan di latar belakang
untuk menekan angka kriminalitas. Hal ini dan permasalahan sosial yang ditimbulkan
menjadikan tolok ukur dalam melihat sehingga hal ini mendasari penulis untuk
perilaku remaja di sekitar kawasan melakukan sebuah penelitian yang
pariwisata bahwa benar terdapat perilaku berjudul “Perilaku Menyimpang Remaja
menyimpang yang dilakukan oleh remaja Di Sekitar Kawasan Pariwisata di
tersebut Mempawah Hilir”.
Berdasarkan masalah sosial yang
terjadi di atas terutama pada pola perilaku
remaja yang sering membuat keributan TINJAUAN LITERATUR
terutama pada malam hari yang mana
masyarakat sudah beristirahat, hal ini 1. Konsep Perilaku menyimpang
menimbulkan keresahan masyarakat yang Penyimpangan adalah segala
tinggal di sekitar tempat pariwisata. Hal ini bentuk perilaku yang tidak menyesuaikan
berdasarkan wawancara awal peneliti diridengan kehendak masyarakat. Dengan
4
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

kata lain, penyimpangan adalah tidak termasuk dalam golongan anak,


tindakanatau perilaku yang tidak sesuai tetapi ia tidak pula termasuk golongan
dengan norma dan nilai yang dianut dalam orang dewasa atau orangtua. Remaja ada di
lingkunganbaik lingkungan keluarga antara anak dan orang dewasa. Menurut
maupun masyarakat. Sehingga menurut Haryadi (1999:15) bahwa “Remaja terletak
Sarwono (2012: 253) Secara keseluruhan, antara masa anak dan masa dewasa. Maka
semua tingkah laku yang menyimpang dari remaja di anggap mulai ketika anak telah
ketentuan yang berlaku dalam masyarakat matang dalam aspek seksual kemudian
(norma agama, etika, peraturan sekolah berkahir setelah matang secara hukum. Di
dan keluarga) dapat disebut sebagai Amerika anak di anggap telah matang
perilaku menyimpang(deviation). Perilaku secara hukum bila telah mencapai usia 18
yang menyimpang mengakibatkan tahun.”Namun hal ini dapat di ambil
terjadinya pelanggaran. Hal tersebut analisa bahwa masa remaja merupakan
menyebabkan individu atau kelompok salah satu periode dari perkembangan
terjerumus ke dalam pola perilaku yang manusia. Masa ini merupakan perubahan
menyimpang. atau peralihan dari masa kanak- kanak ke
“Penyimpangan terhadap nilai dan masa dewasa yang meliputi perubahan
norma dalam masyarakat disebut dengan biologis, perubahan psikologis maupun
deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau perubahan sosial.
individu yang melakukan penyimpangan Apabila remaja diartikan menurut
disebut divian (deviant)” (Santrock, 2007: Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 :
255). Kelompok yang paling rentan dalam 1013), adalah sebagai berikut. “Remaja
proses penyimpangan yaitu para remaja. adalah masa dimana mulai dewasa, sudah
Hal ini wajar terjadi tidak lain karena sampai umur untuk kawin dan ia sekarang
mereka memiliki karakteristik tersendiri bukan anak- anak lagi”. Remaja termasuk
yang unik,yaitu dalam masa-masa masa perubahan baik biologis maupun
labil,atau sedang pada taraf pencarian psikologis. Perubahan remaja dari sisi
identitas,yang mengalami masa transisi biologis adalah mulainya masa. Adapun
dari masa remaja menuju status dewasa, perubahan psikologisnya terlihat pada
dan sebagainya. perubahan perilaku dari remaja itu sendiri
seperti perubahan pada tingkat emosional
2. Konsep Remaja yang masih labil dan memiliki
Remaja sebetulnya tidak kecenderungan untuk memiru atau
mempunyai tempat yang jelas karena ia mengimitasi aktor lain.
5
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

3. Konsep Pariwisata diperoleh melalui proses alih budaya


Interkasi antara wisatawan dengan (cultural transmission) . Melalui proses ini
masyarakat lokal menurut undang-undang seseorang mempelajari suatu
No. 9 Tahun 1990 Tentang subkebudayaan menyimpang (deviant
Kepariwisataan. (Salah satu tujuan subculture)”. Hal ini sesuai dengan
penyelenggaraan kepariwisataan adalah perilaku remaja yang melakukan berbagai
untuk meningkatkan pendapatan daerah pola perilaku yang cenderung negatif di
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sekitar kawasan pariwisata Mempawah
dan kemakmuran rakyat, juga memperluas karena tindakan yang mereka lakukan
dan memeratakan kesempatan berusaha sudah menjadi kebiasaan dan
dan lapangan kerja serta mendorong pertimbangan pola perilaku dari remaja
pembangunan daerah). Untuk itu sudah tersebut berdasarkan orientasi remaja-
selayaknya pariwisata dapat dijadikan remaja yang ada di Mempawah.
alternatif penggerak perekonomian hingga
sedemikian rupa menjadi sumber
pendapatan bagi setiap daerah yang PEMBAHASAN
memiliki potensi untuk
menyelenggarakannya, dalam upaya 1. Hasil Penelitian
memperoleh atau meningkatkan Berdasarkan hasil penelitian yang
pendapatan daerah. peneliti lakukan di lapangan, dimana
Bidang Pariwisata Dalam hal peneliti mengambil 8 informan untuk
interaksi dengan Masyarakat luas ini dilakukan wawancara yang mana empat di
semakin intensif kalau jenis pariwisata antaranya adalah remaja yang sering
yang dikembangkan adalah pariwisata kumpul di sekitar objek wisata dan ada
budaya dan alam, karena kedua pariwisata juga yang ikut melakukan perilaku
ini merupakan hal yang langsung dengan menyimpang. Selain itu ada pengelola
kehidupan masyarakat sehari hari. tempat objek wisata dan penjaga cafe serta
tokoh masyarakat dan tokoh agama di
4. Teori Pergaulan Berbeda Desa Penibung. Beberapa dari hasil
Teori ini dikemukakan oleh Edwin wawancara tersebut dapat peneliti ketahui
H. Sutherland (dalam Upe, 2010: 203). bahwa mereka benar- benar melakukan
Menurutnya, “penyimpangan bersumber perilaku menyimpang di sekitar objek
dari pergaulan dengan sekelompok orang wisata seperti pacaran, minum-minuman
yang telah menyimpang. Penyimpangan
6
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

keras, seks bebas, narkoba serta kenakalan dampak terhadap masyarakat sekitar
remaja lainnya. sebagai berikut :
Berdasarkan hasil wawancara 2. Bentuk-bentuk Perilaku
peneliti dengan tokoh masyarakat Bapak Menyimpang
Munawir selaku ketua RT di Desa Adapun jenis-jenis penyimpangan serta
Penibung. Beliau menyatakan bahwa berbagai penyimpangan sosial yang ada
remaja yang kumpul di sekitar tepian dalam masyarakat bermacam-macam.
pantai Laut Natuna hampir setiap hari dan Berikut ini berbagai perilaku menyimpang
malam terlebih pada malam libur atau remaja di sekitar kawasan objek pariwisata
malam minggu. Mereka berkumpul dengan di Desa Penibung yang ditemukan peneliti
teman-temannya biasanya ada di cafe-cafe, di lapangan dan berdasarkan hasil
restoran dan terlebih banyak pula di tepian wawancara dengan beberapa informan.
pantai yang sepi dan gelap. Mereka lebih a. Minuman Alkohol
memilih tepian pantai yang sepi tersebut Berdasarkan hasil wawancara yang
agar mereka lebih leluasa untuk dilakukan, dua informan memaparkan
berekspresi dan remaja tersebut berkumpul bahwa di sekitar tepian pantai tersebut
biasanya sampai larut malam bahkan pagi. biasanya banyak remaja yang minum-
Mereka bernyanyi dan ribut yang mana hal minuman alkohol. Seperti yang diutarakan
ini lah yang menyebabkan keributan dan oleh salah seorang remaja berinisial MA,
mengganggu ketenangan masyarakat yang dimana dia sering kumpul dengan teman-
sedang beristirahat. (Data Observasi temannya dan melihat remaja di sekitar
Tanggal 6 Desember 2014). pantai sambil bernyanyi diselingi dengan
Jika dilihat dari hasil wawancara meminum minuman keras. Seperti
kepada seluruh informan, maka penulis pernyataanya :
menyimpulkan bahwa remaja yang “ kalo orang minum tu pasti ade kak,
berkumpul di sekitar objek wisata biaselah budak tu kumpol-kumpol
memang melakukan perilaku menyimpang sambil nyanyi adelah yang beli minum
dan dari perilaku menyimpang tersebut alkohol tu dan kamek kumpol same
mwnimbulkan dampak bagi masyarakat merekelah tapi saye tak minum kak
sekitar karena ulah dari remaja yang kawan yang laen jak yang degel-degel
melakukan perilaku menyimpang. Berikut tu”.(wawancara tanggal 2 Agustus
pembahasan lebih dalam terkait jenis-jenis 2014)
perilaku menyimpang remaja tersebut dan Remaja yang kumpul dengan
teman-temannya biasanya jika sudah larut
7
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

malam diselingi dengan minuman yang perilaku teman yang menyimpang biasanya
beralkohol. Hal ini dikarenakan bahwa secara lambat laun akan ikut tersugesti dan
mereka berkumpul itu biasanya di cafe- ikut meniru teman yang melakukan
cafe tersebut juga menyediakan minuman perilaku menyimpang tersebut. akibatnya
alkohol. Karena ketersediaan itulah para remaja tersebut menganggap perilaku
remaja khususnya saat kumpul dengan menyimpang yang dilakukan dianggap
teman-temannya biasanya disertai dengan sebagai hal yang biasa.
minum-minuman beralkohol. Sebagian Menurut Soerjono Soekanto
besar remaja yang minum-minuman (2012), perilaku menyimpang disebut
akohol adalah remaja pria. Alasan mereka sebagai salah satu penyakit masyarakat
melakukannya agar terlihat jantan dan atau penyakit sosial. Penyakit sosial atau
disegani teman-temannya. Dari hasil penyakit masyarakat adalah segala bentuk
wawancara peneliti dengan informan tingkah laku yang dianggap tidak sesuai,
mereka mengatakan bahwa kalo ada acara melanggar norma-norma umum, adat-
tahun baru atau kumpul teman mereka istiadat, hukum formal, atau tidak bisa
biasanya minum-minuman keras. Adapun diintegrasikan dalam pola tingkah-laku
jenis minum-minuman alkohol yang umum. Disebut sebagai penyakit
mereka minum seperti Vodka atau Topi masyarakat karena gejala sosialnya yang
Miring. Seorang remaja berinisial IW terjadi ditengah masyarakat itu meletus
mengatakan : menjadi ”penyakit”. Dapat disebut pula
“...saya sih kak e minum-minuman keras sebagai struktur sosial yang terganggu
kalo lagi kumpul aja sama teman dan fungsinya.
ada perayaan ke biar ga ngantuk b. Pergaulan Bebas
semalaman itupon sikit jak sekedar buat Berdasarkan observasi yang
tak ngantok kak.dan teman yang laen dilakukan oleh peneliti tempat-tempat
sampai teler lah mereke minum sambil wisata tersebut banyak para remaja yang
nyanyi-nyanyi mereke”.(wawancara menjadi tempat wisata disekitar pantai
tanggal 2 Agustus 2014) sebagai sarana untuk pacaran bahkan
Jika dilihat dari dua informan diatas sampai melakukan hubungan seks bebas.
berdasarkan hasil wawancara yang Hal tersebut diungkapkan oleh FR
dilakukan tersebut, dapat di pahami bahwa remaja Desa Penibung berusia 15 tahun
remaja yang melakukan perilaku yang ditemui pada tanggal 16 September
menyimpang biasanya karena teman 2014 yang mengatakan bahwa :
pergaulannya. Sehingga dengan melihat
8
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

“kite biase e ke ancol ni nyantai jak sm terutama remaja yang melakukan perilaku
cewek kamek soalnye disini tempatnye tersebut dapat digolongkan sebagai
gelap jadi bise leluase pacaran agik pon perilaku menyimpang.
ramai ga pacaran sini ni tak heran dah c. Kenakalan Remaja
bahkan sampai melakukan sesuatu dalam Masalah kenakalan anak sering
tanpa petik tu ade malah”(wawancara menimbulkan kecemasan sosial karena
tanggal 3 Agustus 2014). dapat menimbulkan kemungkinan gap
Sama halnya yang diungkapkan generation sebab anak yang diharapkan
oleh informan SR yang bekerja di salah sebagai kader penerus bangsa tergelincir ke
satu cafe di objek wisata, yang mana dia arah perilaku yang negatif.
menyatakan bahwa : Contoh perbuatan kenakalan seperti
“kalo dah pacaran budak-budak sini ne tak pengrusakan tempat/fasilitas umum,
heran kak dah dari dulu e kali,ape agi penggunaan obat terlarang, pencurian,
ciuman, pelukan sampai berbuat tak perkelahian atau tawuran dan lain
senonoh lain ade kak disemak-semak dan sebagainya. Seperti halnya dengan remaja
gelap tu, saye si liat kalo dari jaoh jak kak yang ada di sekitar kawasan pariwisata di
biase e kan balek jak 12 tu lewatlah liat Desa Penibung. Mereka terkadang
tingkah budak tu.”(wawancara tanggal 3 membuat ulah dengan berkelahi dengan
Agustus 2014) teman-temannya dibawah pengaruh
Seperti diungkapkan oleh kedua minuman alkohol.
informan diatas perilaku menyimpang Biasanya alasan mereka berkelahi
yang dilakukan oleh remaja seperti adalah dikarenakan tidak senang dengan
pergaulan bebas di sekitar tempat ucapan temannya sendiri dan mereka juga
pariwisata merupakan suatu perbuatan dibawah pengaruh minuman alkohol. Hal
yang tidak sesuai dengan norma yang ini menunjukkan bahwa remaja memiliki
berlaku dalam masyarakat. Hal ini gejolak jiwa dan emosi yang tinggi,
dikarenakan remaja tersebut sudah dimana remaja tidak mampu menahan
terpengaruh oleh arus globalisasi dan hidup emosi mereka. Biasanya remaja yang
gaya barat yang mana pergaulan bebas kumpul- kumpul mereka juga minum-
menjadi suatu hal yang lumrah. Sedangkan minuman keras sehingga ucapan mereka
untuk negara timur seperti di Indonesia tidak terkontrol dan saling mengejek satu
pergaulan bebas dengan lawan jenis sama lain. Seorang informan bernama AD
merupakan hal yang tabu atau dilarang berusia 16 tahun yang mengatakan :
bagi masyarakat. Sehingga apabila mereka
9
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

“...biaselah kalo dah malam tu ade jak Semua kondisi tidak kondusif
tingkah budak kalo tak mabok pasti kelai bagi pembentukan kepribadian remaja di
lah kalo sebabnye paling masalah cewe atas, apabila terjadi maka yang pertama
atau tersinggung dan kalo mereka ga kelai menjadi korban adalah anak-anaknya
palingan ribot tak jelas kadang nyanyi terutama dalam usia remaja, di mana sosok
besar-besar dan dan teriak- figur panutan masih dibutuhkan dalam
teriak...”wawancara tanggal 9 Agustus kerangka pembentukan identitasnya
2014) (Soerjono Soekanto, 2004).
Sama halnya yang diungkapkan d. Narkoba
oleh informan SR yang mana dia Penyalahgunaan narkotika
menyatakan bahwa : dilakukan secara sembarangan tanpa
“ budak yang sering datang dan nyantai di memerhatikan dosis penggunaannya.
tepi pantai penibung ne kak kalo malam Pemakaiannya pun dilakukan dengan
ramai lah, biasenye sampai subuh. berbagai cara, misalnya dihirup asapnya,
Mulainya buat hal, kadang nyuri buah dihirup serbuknya, disuntikkan, ataupun
tetangga, ayam orang biase e bekelai ditelan dalam bentuk pil atau kapsul.
dengan kawan e. Biase lah mereke kan dah Pengguna yang kecanduan, merusak sistem
mabok mane ga tentu rudu saraf manusia, bahkan dapat menyebabkan
pikiranye,”wawancara tanggal 3 Agustus kematian. Penyalahgunaan narkotik dapat
2014) disebut penyimpangan perilaku karena
Berdasarkan pernyataan yang telah melanggar norma hukum yang berlaku di
diungkapkan oleh kedua informan di atas masyarakat. Seperti yang dituturkan oleh
yaitu AD dan SR telah jelas bahwa remaja remaja berinisial FR yang berusia 16 tahun
yang berkumpul dengan temannya di menuturkan bahwa :
sekitar objek wisata tepian pantai Laut “kamek sering kumpul ditepi pantai kalo
Natuna di Desa Penibung merupakan malam minggu tu kak Cuma kumpol jak
remaja yang masih dalam tahap kalo sampai nak makai tu kameg tadak
perkembangan emosi yang belum stabil / pula palingan ade sic budak laen tu yang
labil. Mereka membuat masalah sosial bagi ngisap ganja atau ngelem.tapi jarang kak
masyarakat di sekitarnya seperti mencuri, kamek cume kumpol jak kalo ade yang
bahkan membuat keributan yang minum (alkohol) ikotlah.”(wawancara
mengganggu kenyamanan masyarakat tanggal 3 Agustus 2014)
sekitar yang istirahat di dalam hari. Memudarnya pegangan orang pada
norma-norma menimbulkan suatu keadaan
10
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

yang tidak stabil dan keadaan tanpa norma- kategori perilaku menyimpang karena
norma. Emile Durkheim menamakannya narkoba merupakan salah satu bentuk
dengan anomie (Soerjono Soekanto, 1990). perbuatan yang dihindari untuk
Pada umumnya remaja yang berkumpul di memajukan generasi bangsa kedepannya.
sekitar taman wisata pada malam harinya
jika sambil minum-minuman alkohol maka 3. Dampak Perilaku Menyimpang
diselingi dengan menggunakan narkoba. Remaja
Adapun jenis narkoba yang mereka a. Sekolah Terganggu
gunakan biasanya hanya ngelem atau Umumnya remaja yang sering
kadang ganja. Dalam hal ini pengaruh berkumpul disekitar pariwisata terutama
teman sangat besar karena mereka sepanjang tepian pantai adalah para remaja
biasanya di ajak teman dan barangnya ada yang masih dalam masa sekolah atau
untuk melakukan itu. Awalnya remaja pelajar Sehingga apabila mereka
yang menggunakan ini mengaku hanya melakukan perilaku menyimpang akan
melihat teman yang sedang menghisap lem berdampak pada prestasi belajarnya.
kemudian teman tersebut memberinya dan Remaja yang sering melakukan perilaku
menyuruhnya untuk memakai serta menyimpang cenderung malas untuk
merasakan kenikmatannya. Jika remaja belajar bahkan sering membolos sekolah
tersebut sudah ketagihan maka mereka sehingga prestasi belajarnya menurun.
akan sering melakukannya. Seseorang Seperti di ungkapkan oleh MA remaja
teman bernama MA berusia 16 tahun yang masih duduk di bangku Sekolah
mengatakan : Menengah Atas:
“....kadang kami liat budak tu ngelem biase “ kalo budak yang suke mabok same
e ramai-ramai kalo narkoba laen tak narkoba tu kak ape lagi kayak teman saye
taulah hanya macam itu jak biase kami liat tu malas sekolah, suke bolos tapi pegi
dan pil pon ade kak Cuma ndak banyaklah ngumpul same kawan e sambil ngobat
mereke dapat tu soalny mereka tu kan (narkoba ) budak yang degel tu pasti tak
masih sekolah psti lah duet orangtue e semangat belajarnyye kerjenye cume nak
dipakai beli obat kak e...”(wawancara maen-maen jak bahkan ade juga kak
tanggal 2 Agustus 2014) berenti sekolah karena dah tak kuase kena
Berdasarkan wawancara dengan hukum guru terus.”
informan diatas telah diketahui bahwa Sama halnya di ungkapkan oleh
remaja yang menggunakan narkoba baik Bapak Munawari yang juga seorang guru
itu ngelem atau sejenisnya termasuk dalam
11
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

di salah satu sekolah di Mempawah. Beliau remaja itu sendiri atau aspek religi. Mereka
mengatakan bahwa: akan malas atau enggan untuk beribadah
“ kalo anak-anak sudah nakal pastinya dan kurang aktif dalam kegiatan-kegiatan
sekolah pun dia malas. Tak pernah dan acara agama di daerahnya. Seperti
konsenstrasi belajar kerje nye kalo tak yang terjadi di Desa Penibung remaja yang
bolos tidoklah dikelas, .jika di marah berperilaku menyimpang enggan untuk
sudah pasti ada saja alasannya kadang beribadah ke masjid jika sudah waktunya
melawan juga, itu kadang para guru ibadaha dan malah suka untuk kumpul
biasanya geram dengan ulah dengan temannya di sekitar pariwisata.
mereka.”(wawancara tanggal 9 Agustus menurut salah satu tokoh masyarakat
2014) Bapak Suharmanik mengungkapkan
Seperti yang sudah di ungkapkan bahwa:
oleh kedua informan diatas bahwa remaja “ remaja sini ap lagi kalo dah bulan puase
yang melakukan perilaku menyimpang paling jarang dimesjid awal puase jak
bahkan tidak segan untuk melawan guru ramai tp dh beberapa hari pasti ngumpul e
dan berkelahi dengan teman sekolahnya. kalo ga dipasar di tepi pantai tu dek.ape
Namun dampak yang yang tampak akibat lagi kalo dah hari biase jarang namenye
keberadaan pariwisata dengan perilaku kemasjid nak solat lima waktu tu hanye
menyimpang remaja tersebut adalah sebagian kecil jak dari remaja dikampung
remaja menjadi malas belajar dan suka kami ni”(wawancara tanggal 9 Agustus
berbuat ulah di sekolah. 2014)
Jadi, sebab-sebab perilaku yang Nilai sosial berfungsi sebagai
menyimpang pada remaja ini tidak hanya pedoman dan pendorong perilaku manusia
terletak pada lingkungan famili, tetapi juga didalam hidupnya. Apabila terjadi
disebabkan oleh konteks kulturalnya. ketidakseimbangan antara nilai-nilai sosial
Dengan demikian, karier kenakalan remaja budaya dengan dengan norma-norma atau
itu jelas dipupuk oleh lingkungan sekitar apabila tidak ada keselarasan antara
yang buruk atau yang jahat. aspirasi-aspirasi dengan saluran-saluran
b. Jauh Dari Agama yang tujuannya untuk mencapai cita-cita
Perilaku menyimpang memang tersebut, maka terjadilah perilaku yang
memberikan dampak bagi remaja dan bagi menyimpang atau deviant behavior
masyarakat. Selain berdampak bagi (Soekanto, 1990).
pendidikan remaja, perilaku menyimpang
juga berdampak bagi kehidupan agama
12
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

c. Mengganggu ketenangan lain bisa mudah untuk ikut-ikutan. Jadi


masyarakat secara umum bahwa remaja lain yang ikut
Penulis memberikan kesempatan dengan mereka akan berperilaku seperti
kepada orangtua sebagai informan untuk teman-temannya yang lain atau berperilaku
memberikan komentar mengenai perilaku menyimpang.
menyimpang remaja yang diakibatkan oleh Usia remaja merupakan usia
keberadaan pariwisata di Desa Penibung pancaroba di mana masih dalam rangka
berdasarkan pertanyaan yang telah disusun mencari indentitas tertentu, di mana
oleh penulis. Mereka mengatakan bahwa pencarian identitas ini pertama tertuju pada
perilaku menyimpang remaja ini sangat sosok dalam diri orang tua, kerabat atau
mengganggu ketenangan warga atau saudaranya. Jika tidak diperoleh dari orang
masyarakat di sekitar. Sepeti diungkapkan tua, kerabat atau saudara ini, maka pelarian
oleh Bapak AB yakni salah satu pencarian identitas tersebut akan beralih ke
masyarakat disekitar pariwisata: lingkungan berikutnya, bisa teman
“budak kalo dah malam minggu atau sepermainan atau teman di sekolah.
malam libor paling ramai ke pantai ni d. Meresahkan Masyarakat
yang buat kami terganggu tu kalo mereka Dari hasil wawacara dengan
dah balapan motor sesame die ape agi seorang masyarakat berdasarkan
kalo motornye yang bunyi bising tu mane pertanyaan yang telah disusun oleh penulis
bise kite isitirahat tekejot dengarnye. Mao dapat disimpulkan bahwa masyarakat
marah pon malam laen tetap uga mengetahui arti dari perilaku menyimpang.
same.”(wawancara tanggal 9 Agustus Menurut mereka perilaku menyimpang
2014) adalah perilaku yang melanggar tata nilai
Seperti diungkapkan oleh informan dan norma yang ada di desa
diatas bahwa remaja yang kumpul dengan tersebut.mereka menganggap bahwa
temannya biasanya sering berbalapan remaja yang berperilaku menyimpang
motor dengan temannya sehingga merupakan remaja yang telah melanggar
mengganggu masyarakat yang sedang aturan-aturan tersebut. mereka mengatakan
ingin istirahat. Menurut para orangtua dan bahwa remaja yang sering berkumpul di
penjaga cafe yang berada dilapangan faktor sekitar taman wisata khususnya di pinggir
penyebab remaja berperilaku menyimpang pantai ada yang melakukan perilaku
adalah faktor lingkungan atau pergaulan menyimpang. Bila kita berbicara tentang
yang tidak baik. Jika ada remaja yang remaja yang melakukan pacaran sampai
berperilaku tidak baik maka remaja yang seks bebas, kenakalan remaja, minum-
13
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

minuman alkohol sampai narkoba memang lingkungan dan lingkungan yang


mereka pernah melakukan hal tersebut. berperilaku menyimpang mengakibatkan
Perilaku menyimpang yang dilakukan anak juga kemungkinan besar untuk
remaja sangat meresahkan warga sekitar berperilaku menyimpang pula.
objek wisata tersebut, hal ini dibuktikan
dengan remaja berkelahi dan mengganggu
orang yang lewat. Menurut salah satu PENUTUP
informan remaja yang sering kumpul
disekitar pariwisata mereka juga tak jarang Berdasarkan hasil penelitian dan
mabuk-mabukkan dan mengganggu orang pembahasan yang dijelaskan pada bab
yang sedang lewat bahkan mereka sering sebelumnya, maka dapat ditarik
timbul perkelaian dengan teman-temannya. kesimpulan bahwa perilaku menyimpang
Selain itu hal yang bisa meresahkan remaja yang ada disekitar kawasan
masyarakat adalah perilaku menyimpang pariwisata terutama di tepian Pantai Laut
remaja tersebut bisa diikuti oleh anak Natuna di Desa Penibung ada lima bentuk
mereka yang masih kecil seperti yang didasarkan pada jawaban dan
diungkapkan oleh salah satu orangtua pengamatan dari enam informan dimana
bernama SU berusia 38 tahun, beliau dua diantaranya adalah memiliki perilaku
mengatakan bahwa ; yang sama adalah: pacaran, minum-
“melihat tingkah anak remaja disekitar minuman keras, narkoba, kenakalan remaja
pantai ni saye sebagai orangtua pasti sampai ke seks bebas. Sedangkan jika
khawatir anak kami bisa ikut dengan mengarah pada bentuk perilaku
tingkah mereke. Ape agi anak kite ni sudah menyimpang Sutherland maka perilaku
mau remaja dan suke bejalan jadi hanya yang ada di sekitar objek wisata tepian
bisa jage jak dan diberi bekal agama yang pantai Laut Natuna Desa Penibung
banyak.”(wawancara tanggal 3 Agustus bersumber dari pergaulan dengan
2014) sekelompok orang yang telah
Perilaku remaja tersebut menyimpang. Penyimpangan diperoleh
memberikan kekhawatiran bagi sebagian melalui proses alih budaya (cultural
besar orangtua karena mereka tidak ingin transmission) . Melalui proses ini
anak mereka nantinya berperilaku seperti seseorang mempelajari suatu
apa yang mereka lihat. Biasanya faktor subkebudayaan menyimpang (deviant
utama penyebab remaja melakukan subculture)”.
perilaku menyimpang adalah faktor
14
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

Adapun dampak yang ditimbulkan a. Sarana dan prasarana


dari perilaku menyimpang remaja tersebut Perlu penambahan lampu
bagi masyarakat sekitar adalah :pertama; penerangan jalan pada sekitar objek wisata
Mengganggu ketenangan masyarakat. atau disekitar tepian pantai Laut Natuna
perilaku menyimpang remaja ini sangat Desa Penibung di malam hari, atau paling
mengganggu ketenangan warga atau tidak lampu jalan yang telah tersedia dapat
masyarakat di sekitar. Remaja yang difungsikan dengan baik. Hal ini dapat
mabuk-mabukkan tidak jarang mengurangi para pengunjung atau terlebih
mengganggu orang yang sedang lewat remaja untuk tidak melakukan tindakan
bahkan mereka sering timbul perkelaian yang berlebihan seperti : peluk-pelukan,
dengan teman-temannya. Kedua; ciuman, dan perilaku menyimpang lainnya
Meresahkan masyarakat, Perilaku yang dapat membawa pengaruh negatif
menyimpang yang dilakukan remaja sangat terhadap remaja di masa depannya.
meresahkan warga sekitar objek wisata b. Pengawasan dari pihak terkait
tersebut, hal ini dibuktikan dengan remaja Mengingat pengunjung memiliki
berkelahi dan mengganggu orang yang kebebasan penuh untuk berekspresi di
lewat. Menurut mereka faktor utama tepian pantai atau di sekitar objek wisata,
penyebab remaja melakukan perilaku maka perlu adanya pantauan atau
menyimpang adalah faktor lingkungan. pengawasan dari pihak yang terkait agar
Dan ketiga; Merugikan masyarakat sekitar, perbuatan yang melanggar norma tersebut
Remaja yang melakukan perkelaian dan dapat dicegah dan dihentikan serta kepada
narkoba sangat merugikan msyarakat para pengelola sekitar objek wisata untuk
sekitar. Banyak warga yang terusik dengan bisa mengontrol perilaku remaja sehingga
dengan ulah mereka, mereka juga biasanya di sekitar objek wisata dan tepian pantai
mencuri buah milik warga apabila mereka dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
kelaparan dan ribut disaat warga sedang c. Pengawasan orangtua
tertidur pulas. Kepada orangtua diharapkan untuk
memberikan dan menanankan nilai moral
SARAN kepada anaknya sedini mungkin dengan
Berdasarkan pemaparan di atas, harapan agar setelah remaja mereka
maka saran yang dapat penulis berikan mempunyai budi pekerti yang baik dan
adalah : luhur serta dapat menjadi warga
masyarakat yang mengerti tugas dan
tanggungjawabnya, karena walau
15
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

bagaimanapun keluarga merupakan Ritzer. George. (2010). Sosiologi Ilmu


Berparadigma Ganda. Jakarta :
pembentuk pertama pola perilaku anak-
Rajawali.
anaknya. Serta dari pihak orangtua -------------------. (2004).Teori Sosiologi
hendaknya meningkatkan pengawasan Modern, Jakarta : Prenada Media.
dengan tidak memberikan kebebasan Rusli, Ibrahim. (2001). Psikologi
Pendidikan. Bandung : PT Rosda
penuh pada anak untuk keluar malam Karya Remaja.
apalagi tidak mengetahui secara jelas Santrock, John W. (2007). Remaja Jilid 2.
kemana dan apa tujuan anaknya pergi. Jakarta : Erlangga
Sarwono, Sarlito W. (2012). Psikologi
Remaja Edisi Revisi. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada
DAFTAR PUSTAKA Satori, Djam an dan Komariah, Aan.
(2011). Metode Penelitian
Kualitatif. CV. Alfabeta
Badan Pusat Statistik Kota Mempawah. Setiadi E.M, dan Kolip, Usman. (2011).
(2008). Profil Data Pengantar Sosiologi. Jakarta :
Kependudukan Kota Mempawah. Prenada Media Grup
Dahuri,Rokhmin,dkk. (2001). Pengelolaan Soejanto, Agoes. (2005). Psikologi
Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Perkembangan. Jakarta :
Lautan Secara Terpadu. Jakarta : RINEKA CIPTA
PT. Pradnya Paramita.
Soekanto, Soerjono. (2012). Sosiologi
Denzin K. Norman dan Yvonna S. Lincoln. Suatu Pengantar. Jakarta : PT.
(2009). Handbook Qualitative RajaGrafindo Persada
Research, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif dan R &D.
Haryadi Sugeng, dkk. (1999). Bandung : Alfabeta
Perkembangan Peserta Didik.
Semarang : IKIP Semarang Press Sztompka, Piotr. (2007). Sosiologi
perubahan sosial. Jakarta:
Hurlock, Elizabeth B.(1990). Psikologi Prenada.
perkembangan( suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan). Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Jakarta :Penerbit Erlangga. Indonesia. (2008). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Kartono, Kartini. (1998). Patologi Sosial 2 Pustaka
( kenakalan remaja). Jakarta : CV.
Rajawali Upe, Ambo. (2010). Tradisi Aliran dalam
Sosiologi. Jakarta : PT.
Lauer, Robert H. (2001). Perspektif RajaGrafindo Persada
tentang perubahan sosial. Jakarta:
Rineka cipta. Waluya, Bagja. (2009). Sosiologi:
Menyelami Sosial di Masyarakat.
Moleong, Lexy. (2006). Metode Penelitian Jakarta :PT. Pribumi Mekar.
Kualitatif. Jakarta : PT Remaja
Rosda Karya Rujukan Elektronik
Haris, Fahmi. (2012).Dampak Perilaku
Kenakalan Terhadap Pendidikan
16
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 2 Edisi Juni 2015
http://jurmafis.untan.ac.id

Remaja Di Perkampungan
Nelayan Pesisir Desa Gisik
Cemandi Sedati Sidoarjo, di ambil
dari file : http://library.
library@sunan-ampel.
ac.id/docfiles/di unduh pada
tanggal 16 Maret 2014 jam 09.00
Murniatmo, Gatut, dkk. (2003). Dampak
Pengembangan Pariwisata
Terhadap Kehidupan Sosial
Budaya Daerah Istimewa
Yogyakarta. Di ambil dari file :
http ://pengaruh-pariwisata-
terhadap.html di unduh pada
tanggal 12 Februari 2014 jam
13.02
Putri. (2013). Pengertian dan Ciri-Ciri
Remaja, di ambil dari file :
http://blogsiputri.blogspot.com/20
13/02/pengertian-dan-ciri-ciri-
remaja_28.htmln diunduh pada 5
Maret 2014 pukul 10:15 WIB
Yusriana. (2013). Perilaku Sosial Remaja
Dalam Memanfaatkan Ruang
Publik Perkotaan, di ambil dari
file : http://library.fisipunhas
mksr.ac.id/docfiles/fulltext/697c1
e7c0a727579.pdfdiunduh pada
tanggal 16 Maret 2014 jam 09.15
_______.(2013). Pesisir. di ambil dari file
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pesisi
r, Di unduh Tanggal 17 Mei 2014.

17
Liny Muhartini , NIM. E51110014
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN

Anda mungkin juga menyukai