Anda di halaman 1dari 19

Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016

http://jurmafis.untan.ac.id

DAMPAK KEBERADAAN HIBURAN MALAM KHUSUSNYA BAND


TERHADAP PERILAKU SOSIAL REMAJA DI KECAMATAN
JAWAI KABUPATEN SAMBAS
Oleh
HARY JANUARDY
NIM. E51112027

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2017

Email : haryjanuardy01@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dampak positif dan dampak negatif perilaku sosial remaja tentang
keberadaan hiburan malam khususnya band dan untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap perilaku sosial
remaja dengan adanya hiburan malam khususnya band. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
perilaku sosial oleh Skinner, teori ini memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara akibat dari tingkah laku
yang terjadi dalam lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini
adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penentuan informan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling dan excidental. Adapun yang menjadi subjek penelitian peneliti adalah masyarakat dan remaja.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data yang
diperoleh dari hasil penelitian dilapangan, dianalisis dengan teknik kualitatif deskriptif malalui reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan hiburan malam khususnya
band menimbulkan dampak positif dan dampak negatif terhadap perilaku sosial remaja. Adapun dampak positifnya
yaitu sebagai tempat untuk mencari hiburan bagi remaja dan sebagai pelengkap pesta. Sedangkan dampak
negatifnya ialah dampak terhadap perilaku remaja, gaya hidup remaja, dan tanggapan masyarakat terhadap perilaku
remaja dengan adanya hiburan malam khususnya band. Dengan demikian hiburan malam khususnya band yang ada
di Kecamatan Jawai sangat berdampak negatif bagi kaum remaja, karena banyak hal yang mereka lakukan selain
menonton yaitu bermain judi, mabuk-mabukkan, berjoget sehinga memicu perkelahian dan pelecehan seksual
sehingga dapat mempengaruhi perilaku sosial remaja. Saran untuk kapolsek, masyarakat dan orangtua sebaiknya
lebih memperhatikan waktu untuk pengadaan hiburan malam khususnya band dan dampak-dampak yang
ditimbulkan oleh remaja akibat band.

Kata-kata Kunci: perilaku, remaja, hiburan

Abstrack

This research aims to reveal the positive and negative impacts of teenagers’ social behavior due to the existence of
night entertainment especially the band and to determine the response of the society to such behavior. The theory
used in this research is the theory of social behavior by Skinner, this theory focuses on the relationship between the
impact of the behavior that occurs in the environment of the actor and the behavior of the actor. This study is
descriptive research with qualitative method. Determination of informants in this research is through purposive and
accidental sampling. The subjects of research were the community and teenagers.

The data collection was done through observation, interview and documentation. Then, the data obtained were
analyzed with descriptive qualitative techniques through data reduction, data display and verification. The results
indicated that the presence of particular bands in night entertainment had positive and negative impacts on

1
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

teenagers’social behavior. The positive impacts are it serves as a place for entertainment for teenagers and as a
complement to a party, while the negative impacts are on teenagers’ behavior, lifestyle, and the public response.
Therefore, the night entertainment especially the band in Jawai subdistrict had negative impacts on the teenagers
because a lot of things they do other than watching such as gambling, drinking, fighting and sexual abuse that
affected their social behavior. Suggestions for the police chief, the community and parents that they should pay more
attention to the time for night entertainment especially the band and the impacts on teenagers as a result of the band.

Keywords: behavior, teens, entertainment

A. PENDAHULUAN lingkungan sekitar, baik itu positif maupun


negatif. Hal itu terjadi karena kondisi emosi
Remaja dikatakan sebagai suatu tahap remaja yang tidak stabil dan cenderung
peralihan yaitu dari tahap anak-anak menuju sensitif terhadap semua hal yang berkaitan
kedewasaan. Batas usia remaja yang dengan pribadinya dan permasalahan-
umumnya digunakan oleh para ahli adalah permasalahan dirinya. Terutama sekarang
antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu maraknya hiburan-hiburan malam yang
usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial
yaitu masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja.
remaja pertengahan 15-18 tahun, dan masa Menurut Darmaji 2001 hiburan malam
remaja akhir 18-21 tahun (Hariyanto, adalah suatu tempat untuk mendapatkan
2010:15). kepuasan rohani sesuai keinginan para
Dalam fase ini remaja belum pengunjung yang dilakukan malam hari,
mendapatkan tempat yang jelas, tidak sedangkan menurut Hertika 2003 hiburan
termasuk golongan anak tetapi tidak pula malam adalah suatu tempat atau suatu
termasuk golongan orang dewasa. Remaja kegiatan yang ditujukan bagi orang agar
sering kali menjadi bahan sorotan dapat menghilangkan kejenuhan dari
masyarakat karena maraknya perilaku sosial beraktivitas dan perasaan tidak enak atau
yang ditimbulkan oleh remaja. Masa remaja susah yang sedang dirasakan yang ada pada
merupakan suatu bagian dari kehidupan malam hari (dalam Putri, 2014:31).
manusia. Masa tersebut merupakan dimana Hiburan sering memberikan
seseorang sedang mencari jati diri, sehingga kesenangan, kenikmatan, dan tawa. Hiburan
seseorang yang sedang dalam masa remaja saat ini merupakan bisnis yang
akan sangat mudah terpengaruh oleh menguntungkan bagi pengelolanya karena

2
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

masyarakat yang di Kota maupun di Desa dengan luas 48,20 km atau 24,78 persen
sangat memerlukan hiburan, Namun sedangkan yang terkecil adalah desa
keberadaan hiburan malam khususnya band Dungun Laut dengan luas sebesar 8,50 km
dapat membawa dampak positif dan negatif. atau 4,37 persen dari luas wilayah
Dampak positifnya sebagian masyarakat Kecamatan Jawai, sementara jumlah
terhibur dengan adanya band, masyarakat penduduk yang berumur 10 tahun sampai 24
menjadikan band sebagai suatu pelengkap tahun berjumlah 8.717 jiwa (Profil
dalam acara syukuran, kawinan dan Kecamatan Jawai Dalam Angka 2015).
memperingati hari-hari besar, karena tanpa Tentunya dengan begitu banyak desa
adanya hiburan malam khususnya band dan jumlah penduduk, masyarakat dan
acara tersebut kurang meriah, tapi band juga remaja memerlukan suatu hiburan. Kondisi
berdampak negatif bagi kaum remaja yaitu remaja saat ini di Kecamatan Jawai
dapat menimbulkan perilaku menyimpang memperhatinkan, hasil pengamatan
dari kaidah agama, masyarakat dan sosial, sementara yang dilakukan peneliti ialah
terutama dampak yang paling fenomenal remaja sangat rentang oleh lingkungan
yaitu terjadinya tindak kriminal seperti sekitarnya, remaja lebih mementingkan
perkelahian yang diakibatkan oleh minuman berada diluar rumah ketimbang dirumah
keras, pelecehan seksual dan perjudian yang mereka sendiri dan dalam satu minggu ada
rata-rata pelakunya ialah remaja. Oleh tiga malam jadwal remaja berkumpul dan
karena itu hiburan malam khususnya band bersantai yaitu malam kamis, malam sabtu
sangat berdampak negatif bagi remaja dan malam minggu tanpa melihat batas
seperti halnya yang terjadi di Kecamatan waktu mereka asyik menghabiskan waktu
Jawai Kabupaten Sambas yang sering ngumpul bersama teman-temannya, maupun
mengadakan hiburan malam khususnya lawan jenisnya dengan kata lain pacar
band. mereka. Apalagi sekarang banyaknya
Kecamatan Jawai merupakan bagian masyarakat yang mengadakan pesta
dari wilayah Kabupaten Sambas dengan luas syukuran, perkawinan sehingga
wilayah 194,50 km atau sekitar 3,03 persen mengundang band sebagai pelengkap dalam
dari luas wilayah Kabupaten Sambas, pesta tersebut, maka remaja harus lebih
dengan membawahi 11 desa, desa yang memperhatikan nilai-nilai, norma dan
terluas adalah Desa Sarang Burung Danau kaidah yang berlaku didalam masyarakat

3
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

baik buruknya band tersebut bagi pesta syukuran, seperti para artis atau yang
perkembangan perilaku mereka. Sibuknya dikenal dengan bahasa biduan didalam band
aktifitas remaja saat ini, remaja sangat tersebut terkadang tidak memperhatikan
membutuhkan hiburan. Dengan adanya nilai-nilai, norma dan agama. Mereka
hiburan band remaja menjadikan ajang berbusana dan berjoget terkadang tidak
hiburan sebagai tempat perkumpulan dengan layak untuk dipertontonkan pada remaja.
teman-temannya maupun dengan kelompok Keberadaan hiburan malam band di
mereka, tetapi remaja terkadang tidak Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas
memperhatikan dampak dari hiburan malam membuat sebagian masyarakat merasa
khususnya band tersebut. terganggu karena hiburan malam khususnya
Bentuk-bentuk hiburan malam band selesai hingga larut malam dan sering
khususnya band yang ada di Kecamatan menimbulkan tindak kriminal, sehingga
Jawai Kabupaten Sambas ialah band tunggal berpengaruh pada perilaku sosial pada
dan grup band. Band tunggal biasanya remaja karena jika mereka menonton band
dipakai untuk acara perkawinan, syukuran sambil ikut-ikutan berjudi, mabuk-
maupun acara peringatan hari-hari besar mabukan, dan hingga akhirnya
misalnya acara peringatan HUT RI dan lain menimbulkan perkelahian. Maraknya
sebagainya sedangkan grup band ialah suatu perjudian ketika band berlangsung tanpa
kelompok yang membuat suatu kelompok adanya pengawasan atau larangan dari pihak
musik yang rata-rata personilnya remaja, kepolisian, begitu pula dengan remaja yang
mereka tampil ketika ada festival musik mabuk-mabukkan yang akhirnya memicu
yang biasanya diadakan ketika selepes perkelahian.
lebaran. Maraknya kehadiran hiburan malam Adapun permasalahan yang dilihat
band di Kecamatan Jawai Kabupaten peneliti saat melakukan pengamatan
Sambas menyoroti pandangan masyarakat sementara adalah banyaknya remaja yang
akan dampak sosial yang ditimbulkan oleh melakukan tindakan kriminal seperti
pelayanan dari hiburan malam tersebut, perkelahian, pencurian motor dan pelecehan
sehingga hal tersebut dapat menurunkan seksual. Untuk memperkuat pernyataan
citra band dimata masyarakat, terkecuali diatas maka dapat dilihat dalam tabel
mereka yang memang membutuhkan tindakan kriminal yang terjadi akibat
hiburan malam saat pesta perkawinan atau hiburan malam khususnya band di

4
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas, orang tua dan masyarakat tentang


sebagai berikut: keberadaan hiburan malam khsusnya band.
Adapun tujuan penelitian ini adalah
Tabel 1.1
(1) untuk mengungkapkan dampak positif
Tindakan Kriminal Yang Terjadi
Diakibatkan Oleh Hiburan Malam dan dampak negatif perilaku sosial remaja
Khususnya Band di Kecamatan Jawai
tentang keberadaan hiburan malam
No Tindakan 2013 2014 2015 khususnya band, (2) untuk mengetahui
Kriminal
tanggapan masyarakat terhadap perilaku
1 Penganiayaan 6 5 3
Kasus Kasus Kasus sosial remaja dengan adanya hiburan malam
2 Pencurian 2 2 2 khususnya band.
Motor Kasus Kasus Kasus
3 Pelecehan 2 1 2
Seksual Kasus Kasus Kasus
Sumber: data tindakan kriminal polsek
Jawai tahun 2015 B. TINJAUAN LITERATUR

Berdasarkan uraian tabel diatas maka Konsep Perilaku Sosial


dampak dari hiburan malam khususnya band Menurut Hickerson & Middleton 1975
dapat menimbulkan tindakan kriminal perilaku merupakan segala sesuatu yang
seperti perkelahian, pencurian motor dan mencakup tiga komponen, yaitu
pelecehan seksual, sehingga peneliti merasa pengetahuan, sikap, dan tindakan.
tertarik untuk meneliti masalah yang Selanjutnya menurut Hamalik 2001,
diterjadi di Kecamatan Jawai Kabupaten pengertian perilaku mencakup tiga aspek
Sambas dengan judul “Dampak Keberadaan (dalam Nasution, 2008:27), yaitu:
Hiburan Malam Khususnya Band Terhadap 1. Aspek pengetahuan, yaitu informasi
Perilaku Sosial Remaja (Studi Kasus Di yang tersimpan dan terstruktur.
Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas). 2. Aspek sikap, mengundang nilai-nilai,
Berdasarkan latar belakang, yang sikap perilaku dan perasaan sebagai
menjadi permasalahan dalam keberadaan dasar perilaku.
hiburan malam khususnya band adalah (1) 3. Aspek tindakan, merupakan
terjadinya perilaku menyimpang dari kaidah serangkaian tindakan dengan tujuan
agama, masyarakat dan sosial, (2) keresahan untuk mengamati, mengungkapkan
kembali, merencanakan dan

5
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

melakukan, baik hal yang bersifat ketika terkena palu, menarik jari bila
reproduktif maupun bersifat terkena api. Reaksi atau perilaku ini
produktif. terjadi secara sendirinya, secara
Dari ketiga aspek ini dapat bersifat otomatis, tidak diperintah oleh pusat
positif dan negatif, bahwa individu dalam susunan saraf atau otak. Stimulus
merespon atau menanggapi suatu peristiwa yang diterima organisme atau
dipengaruhi oleh situasi yang dihadapi dan individu itu tidak sampai ke otak
dipengaruhi lingkungan atau kondisi saat ini. sebagai pusat susunan saraf, sebagai
Menurut Goldsmith 1987 (dalam pusat pengendalian perilaku. Dalam
Sarwono, 1999:54) perilaku manusia perilaku yang refleks respon
sebagai makhluk sosial dipengaruhi oleh langsung timbul begitu menerima
berbagai faktor, baik dalam diri (organismic stimulus. Dengan kata lain begitu
forces). Perilaku bukanlah karakteristik yang stimulus diterima oleh reseptor,
kekal sifatnya tetapi dapat berubah, diubah langsung timbul respon melalui
dan berkembang sebagai hasil interaksi afektor tanpa melalui pusat
individu yang bersangkutan dengan kesadaran atau otak.
lingkungannya. 2. Perilaku Operan (Operant Behavior)
Menurut Skinner 1976 (dalam Perilaku operan adalah perilaku yang
Walgito,1999:17) membedakan perilaku dibentuk melalui proses belajar.
menjadi dua yaitu: Perilaku ini dikendalikan atau diatur
1. Perilaku Yang Alami (Innate oleh pusat kedaran atau otak. Dalam
Behavior) Perilaku yang alami yaitu kaitan ini stimulus setelah diterima
perilaku yang dibawa sejak oleh reseptor, kemudian diteruskan
organisme dilahirkan, hal ini berupa ke otak sebagai pusat susunan saraf,
refleks-refleks dan insting-insting. sebagai pusat kesadaran, kemudian
Hal ini juga merupakan perilaku baru terjadi respon melalui efektor.
yang terjadi reaksi secara spontan Proses yang terjadi dalam otak atau
terhadap stimulus yang mengenai pusat kesadaran ini yang disebut juga
organisme yang bersangkutan. proses psikologis. Proses atau
Misalnya reaksi kedip mata bila mata aktivitas atas dasar proses psikologis
terkena sinar yang kuat, gerak lutut ini yang disebut perilaku atau

6
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

aktivitas psikologis (Branca, 1964 1. Remaja awal 12-15 Tahun (early


(Walgito, 1999)). adolescence)
3. Seorang remaja pada tahap ini
Konsep Remaja masih terheran-heran akan
Menurut WHO, 1974 (dalam
perubahan-perubahan yang terjadi
Sarwono, 2012:18) memberikan definisi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-
dorongan yang menyertai perubahan-
tentang remaja yang lebih bersifat
perubahan itu, kepekaan yang
konseptual. Dalam definisi tersebut
berlebihan ini ditambahkan dengan
dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, kurangnya kendali terhadap”ego”
menyebabkan para remaja awal ini
psikologis, dan sosial ekonomi, sehingga
sulit mengerti dan dimengerti orang
secara lengkap definisi tersebut berbunyi
dewasa.
sebagai berikut: 2. Remaja Madya 15-18 tahun (middle
adolescence)
1. Remaja adalah dimana suatu masa
Pada tahap ini remaja sangat
dimana individu berkembang dari
membutuhkan kawan-kawan, ia
saat pertama kali ia menunjukkan
senang kalau banyak teman yang
tanda-tanda seksual sekundernya
menyukainya dengan menyukai
sampai saat ini mencapai
teman-teman yang punya sifat-sifat
kematangan seksual.
yang sama dengan dirinya. Selain
2. Remaja adalah dimana suatu masa
itu, ia berada dalam kondisi
individu mengalami perkembangan
kebingungan karena ia tidak tahu
psikologis dan pola identifikasi dari
harus memilih yang mana peka atau
kanak-kanak menjadi dewasa.
tidak peduli, ramai-ramai atau
3. Remaja adalah dimana suatu masa
sendiri.
terjadi peralihan dari ketergangungan
3. Remaja akhir 18-21 tahun (late
sosial-ekonomi yang penuh kepada
adolescence)
keadaan yang relatif lebih mandiri.
Tahap ini adalah konsolidasi
Dalam proses penyesuaian diri menuju
menuju periode dewasa dan ditandai
kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan
denga pencapaian lima hal, yaitu:
remaja (Sarwono, 2012:29)
7
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

a. Minat yang makin mantap seseorang atau individu untuk melupakan


terhadap fungsi-fungsi intelek. kesedihan atau dengan kata lain sebagai
b. Egonya mencari kesempatan penghibur setelah seharian beraktifitas.
untuk bersatu dengan orang- Berdasarkan ketentuan dalam
orang lain dan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor
pengalaman-pengalaman baru. 7 Tahun 2006 tentang Ketertiban Umum
c. Terbentuk identitas seksual yang pasal 21, untuk kepentingan umum dan
tidak akan berubah lagi. warga sekitarnya dilarang:
d. Egosentrisme (terlalu 1. Membesarkan volume alat-alat
memusatkan perhatian pada diri musik, radio, tape recorder, televisi,
sendiri) diganti dengan pengeras suara serta barang-barang
keseimbangan antara elektronik lainnya yang dapat
kepentingan diri sendiri dengan mengeluarkan suara keras, bising
orang lain. dan lain sebagainya, sesudah pukul
e. Tumbuh “dinding” yang 22.00 Waktu Indonesia Bagian
memisahkan diri kepribadinya Barat, baik diruangan tertutup
(privete self) dan masyarakat maupun terbuka sehingga dapat
umum (the public). mengganggu ketenteraman penduduk
di sekitarnya, kecuali untuk
Konsep Hiburan kepentingan keagamaan, dan suara
pertunjukan musik hidup di lapangan
Hiburan menurut kamus bahasa
terbuka yang diizinkan Pemerintah
Indonesia DEPDIKNAS (2008:41) memiliki
Daerah.
arti sesuatu atau perbuatan yang dapat
Menurut Sedyawati, (2012:36)
menghibur hati (melupakan kesedihan).
perbedaan antara hiburan dan seni jika
Sedangkan menurut Nurcahaya (2012)
dilihat dari kriteria dasar yang digunakan
hiburan adalah segala sesuatu baik yang
adalah: “hiburan” sifatnya langsung
berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku
merangsang pancaindra atau juga tubuh
yang dapat menjadi penghibur atau pelipur
untuk mengikuti dengan gerak
hati yang susah atau sedih. Dari pengertian
mementingkan sifat glamur dan sensasional.
diatas penulis menyimpulkan bahwa
Sedangkan “seni” yang sering disebut
pengertian hiburan adalah tempat bagi
8
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

sebagai seni adiluhung adalah jenis prinsip-prinsp psikologi perilaku kedalam


ungkapan seni yang mempunyai implikasi sosiologi. Teori ini memusatkan
kepada perenungan didukung oleh teknik perhatiannya kepada hubungan antara akibat
yang cukup rumit, ada perangkap konsep dari tingkah laku yang terjadi dalam
yang mendasarinya. lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor.
Grup musik atau band merupakan Akibat-akibat tingkah laku diperlakukan
sekelompok orang yang satu cita-cita untuk sebagai variabel independen (Ritzer,
berkarya dengan membentuk kelompok 2010:73). Ini berarti bahwa teori ini
musik (Tresnakalingga, 2012). Dengan kata berusaha menerangkan tingkah laku yang
lain band ialah kumpulan yang terdiri atas terjadi itu melalui akibat-akibat yang
dua atau lebih musisi yang memainkan alat mengikutinya kemudian ia mencoba
musik atau pun bernyanyi. Tiap-tiap ragam menerangkan tingkah laku yang terjadi
jenis musik memiliki aturan yang berbeda dimasa yang akan datang.
atas jumlah dan komposisi sebuah Teori ini memiliki bentuk-bentuk
penampilan band. Jenis penampilan perilaku sosial menurut Zamroni (1992:67),
tergantung pada masing-masing yaitu:
pengelompokan musik. Jenis alat yang 1. Proposisi Keberhasilan
digunakan biasanya terdiri dari gitar, piano, Dalam segala hal yang dilakukan
drum, seruling/terompet dan sebagainya. oleh seseorang, semakin sering
Band juga menampilkan artis atau yang sesuatu tindakan mendapatkan
disebut dengan biduan. Biduan atau artis ganjaran (mendatangkan respon yang
ialah seorang penyanyi yang dibayar oleh positif dari orang lain), maka akan
pemilik band atau pengelola band, tentunya semakin sering pula tindakan
biduan tersebut memiliki karakter tersendiri dilakukan oleh orang yang
yang sangat berpengaruh dalam suatu band, bersangkutan.
karena band tidak akan bermain kalau artis 2. Proposisi Stimulus
atau biduannya tidak ada. Jika suatu stimulus tertentu telah
merupakan kondisi dimana tindakan
Teori Perilaku (Behavioral Theory) seseorang mendapatkan ganjaran,
Menurut Skinner Behavioral Theory maka semakin serupa stimulasi yang
dibangun dalam rangka menerapkan ada dengan stimulasi tersebut akan

9
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

semakin besar kemungkinannya bagi semakin besar kemungkinan bagi


orang itu untuk mengulang orang tersebut untuk
tindakannya seperti yang ia lakukan mengadakan perlawanan atau
pada waktu yang lalu. menentang, dan hasil dari
3. Proposisi Nilai tingkah laku semakin ini akan
Semakin barmanfaat hasil tindakan menjadi berharga bagi dirinya.
seseorang bagi dirinya maka akan b. Bila tindakan seseorang
semakin besar kemungkinan mendatangkan ganjaran seperti
tindakan tersebut diulangi. Proporsi yang ia harapkan bahkan
rasionalitas yang merupakan berlebihan, atau tindakan tersebut
kombinasi tiga proposisi yang ada tidak mendatangkan hukuman
menyatakan bahwa di dalam seperti keinginannya, maka ia
memlilih suatu tindakan diantara akan merasa senang, dan akan
alternatif tindakan yang mungkin semakin besar kemungkinannya
dilaksanakan, maka seseorang akan bagi, orang tersebut untuk
memilih tindakan yang paling menunjukkan tingkah laku
menguntungkan, dilihat dari segi semacam ini akan menjadi
waktu, nilai hasil (v), dan semakin berharga dari dirinya.
perkembangan berdasarkan berbagai
kemungkinan pencapaian hasil (p).
4. Proposisi Kejenuhan-kerugian
Semakin sering seseorang
menerima ganjaran yang istimewa
maka ganjaran tersebut akan menjadi
kurang bermakna.
5. Proposisi persetujuan-perlawanan
a. Jika seseorang tidak
mendapatkan ganjaran seperti
yang ia inginkan, atau mendapat
hukuman yang tidak ia harapkan,
ia akan menjadi marah dan akan

10
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

Kerangka Pikir Penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan


Bagan 1.1
Dampak Kerangka
Keberadaan PikirMalam
Hiburan Penelitian
Khususnya mendapatkan gambaran dan pemahaman
Band Terhadap Perilaku Sosial Remaja di Kecamatan
Jawai Kabupaten Sambas secara komprehensif dan mendetail
mengenai dampak keberadaan hiburan
Permasalahan
1. Terjadinya perilaku menyimpang dari malam terhadap perilaku sosial remaja di
kaidah agama, masyarakat dan sosial
2. Keresahan orang tua dan masyarakat Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas.
terhadap hiburan malam khususnya
band Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jawai
Kabupaten Sambas karena maraknya
Dampak Positif Teori Dampak masyarakat mengundang atau mengadakan
Perilaku Negatif
1.tempat untuk
. (Behavioral hiburan malam khususnya band tanpa
mencari hiburan. Theory) 1.perjudian
mengatur jadwal untuk pengadaan hiburan
dari
2.sebagai 2.mabuk-
Skinner sehingga banyak remaja yang menonton
pelengkap pesta mabukkan
hiburan tanpa memikirkan dampak yang
3.perkelahian
ditimbulkan dari hiburan tersebut. Subjek
4.pelecehan
seksual penelitian adalah seseorang atau sesuatu
yang menjadi sumber informan untuk
memberikan informasi yang diinginkan
Hasil / Output
dalam penelitian. Penentuan informan dalam
1.Sebagian masyrakat merasa terhibur dengan adanya penelitian ini adalah purposive sampling dan
hiburan malam khsusnya band karena band dijadikan
sebagai pelengkap pesta kawinan, syukuran dan acara excidental. Purposive dengan tujuan yaitu
memperingati hari-hari besar Nasional.
menentukan berapa jumlah informan yang
2.Band dapat menimbulkan dampak negatif bagi dibutuhkan dan kemudian menunjuk atau
remaja yaitu perjudian bebas, mabuk-mabukkan yang
akhirnya memicu perkelahian dan sering terjadi memilih terlebih dahulu siapa yang akan
pelecehan seksual yang diakibatkan oleh hiburan menjadi informan sementara excidental
malam khususnya band.
adalah teknik penentuan subjek penelitian
secara kebetulan oleh peneliti yang
digunakan sebagai responden bila dipandang
C. METODE PENELITIAN
orang itu sebagai sumber data. Hal yang
menjadi pusat dalam menentukan informan
Jenis penelitian yang dipakai dalam adalah seorang informan harus mampu
penelitian ini adalah jenis penelitian menguasai dan bisa menjelaskan masalah

11
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

yang menjadi sasaran atau masalah dalam D. HASIL DAN PEMBAHASAN


penelitian. Purposive sampling dipilih Pada umumnya hiburan malam
sebagai subjek pengambilan data dengan khsuusnya band diadakan ketika masyarakat
berdasarkan tujuan yang dituju bahwa yang mengadakan pesta seperti acara syukuran
menjadi informan dianggap paling paham maupun acara perkawinan dan acara-acara
dan mengerti apa yang menjadi masalah memperingati hari-hari besar Nasional.
dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi Hiburan malam diadakan pada malam hari
subjek penelitian yang menggunakan teknik dimulai pada jam 20.00 WIBA sampai jam
purposive adalah sebagai berikut: tengah malam. adapun sistem penerangan
a. Orang tua yang mempunyai anak lokasi pada band terbilang minim hanya
remaja dilokasi pentas yang dilakukan penerangan,
b. Penyelenggara hiburan malam serta keamanan yang bertugas tidak
khususnya band sepenuhnya menjalankan tugasnya dan tidak
c. Pemilik hiburan malam khususnya semua acara hiburan malam band
band menyediakan petugas keamanan. Remaja
d. Aparat pemerintahan di Kecamatan yang ada di Kecamatan Jawai sangat mudah
Jawai terpengaruh oleh lingkungan sekitar, mereka
e. Tokoh masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu diluar
f. Tokoh Agama bersama dengan teman-temannya ketimbang
Sedangkan subjek penelitian yang diam dirumah apalagi ditambah dengan
menggunakan teknik excidental bahwa maraknya masyarakat mengadakan hiburan
peneliti menganggap dari sekian banyak malam khususnya band. Ditempat band
reamaja yang menonton namun remaja banyak hal yang bisa remaja lakukan, seperti
inilah yang mempunyai kerakter dari berjoget, bermain judi, menganggu
masalah yang peneliti angkat yaitu sebagai perempuan yang ikut menonton, mabuk-
berikut: Remaja yang mendatangi hiburan mabukkan dan akhirnya sering terjadi
malam khususnya band berjumlah lima perkelahian antar geng maupun antar
orang. kampung. Dengan demikian hiburan malam
khsusnya band dapat menimbulkan perilaku
sosial pada remaja, karena dengan adanya
hiburan malam band remaja lebih mudah

12
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

untuk melakukan tindakan yang terkadang memancing lawan jenisnya


menyimpang yang dapat merusak moral bahkan menggoda remaja pria untuk
agama, dan masyarakat. Band yang melakukan tindakan-tindakan yang
merupakan hiburan malam ternyata tidak melecehkan. Remaja mulai melupakan
hanya diminati oleh masyarakat melainkan kaidah agama dan norma sosial dalam
remajalah yang meramaikan hiburan malam masyarakat, disaat band berlangsung
band yang berlangsung. sebagian dari remaja berjoget, ikut bermain
Remaja membutuhkan suatu hiburan judi dan minum minuman beralkohol
malam untuk melepaskan kejenuhan dan sehingga mengakibatkan meraka mabuk.
lelah karena aktivitas sehari-hari dan Kurangnya pengawasan dari aparat
ditempat band pula mereka dapat berkumpul pemerintah yang melarang berjual minuman
dengan teman-temannya maupun gengnya. keras sehingga remaja mudah untuk
Salah satu alasan remaja suka menonton mendapatkannya, ditambah dengan adanya
band ialah sebagai penghibur dan juga dapat perjudian mangakibatkan rusaknya moral
memberi kepuasan hati kalau hanya berdiam agama pada remaja. Mereka yang mabuk
saja dirumah mereka bosan kerena dirumah sambil berjoget itulah menjadi salah satu
tidak ada kerjaan selain menonton TV. penyebab terjadinya perkelahian, bahkan
Perilaku remaja yang ada di Kecamatan perkelahian tidak hanya mengakibatkan satu
Jawai cendrung kurang memperhatikan atau dua orang melainkan membawa antar
norma-norma yang berlaku dimasyarakat kelompok geng. Mereka yang melakukan
baik itu norma agama maupun sosial, hal ini hal tersebut karena takut dianggap penakut
karena pergaulan yang mereka terima dari dan tidak berani oleh teman-temannya.
lingkungan berbentuk negatif yang membuat Tidak hanya itu hiburan malam band remaja
mereka terjerumus kedalam lingkungan jadikan satu alasan untuk keluar malam
tersebut apalagi sekarang maraknya dengan pasangannya atau pacarnya, namun
masyarakat mengadakan hiburan malam tidak semua dari mereka yang benar-benar
khususnya band. Remaja yang menonton menonton band tetapi sebagian dari mereka
band cenderung berpenampilan yang tidak asyik berpacaran. Sepulangan dari
senonoh seperti menggunakan celana menonton band juga membuat sebagian
pendek khususnya wanita dan memakai baju masyarakat menjadi resah karena mereka
yang cenderung terbuka, sehingga hal ini yang dipengaruhi oleh minuman beralkohol

13
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

sesuka hati mereka berkendaraan tanpa menimbulkan berbagai tanggapan tentang


memikirkan orang lain yang sama-sama perilaku remaja. Masyarakat menganggap
menggunakan jalan tersebut, tingkah laku dengan adanya band perilaku remaja
mereka yang seperti itulah yang yang semakin menjadi-jadi. Band memang
merugikan banyak orang, terkadang merupakan sarana hiburan yang memberikan
tabrakan tidak bisa dihindari hingga kesenangan kepada masyarakat maupun
meranggut nyawa mereka dan permasalahan remaja, namun band itu sendiri memberikan
itu dibawa kemeja hijau belum lagi dampak negatif pada remaja, remaja yang
ditambah dengan mereka yang berkelahi suka menonton band terkadang hanya
antar geng maupun tawuran antar kampung. mencari kesempatan untuk melakukan hal-
Masyarakat pada umumnya merasa hal yang tidak diinginkan terutama bermain
terhibur dengan adanya hiburan malam judi, mabuk-mabukkan hingga akhirnya
band, karena band dapat menghibur memicu perkelahian bahkan remaja
masyarakat umum ditambah dengan adanya melupakan norman agama remaja yang suka
pesta perkawinan, syukuran dan pesta hari- berjoget diatas pentas dengan artis dari band
hari besar Nasional tidak lengkap tanpa tersebut. Hal ini tentunya lebih banyak segi
adanya hiburan malam band, namun negatif ketimbang segi positif karena tujuan
sebagian masyarakat resah terhadap utama remaja yang mendatangi hiburan
kehadiran hiburan malam, terutama mereka malam band ialah yang laki-laki mencari
yang mempunyai anak remaja yang sering perempuan sebaliknya yang perempuan
menonton band. karena mengingat hiburan mencari laki-laki sehingga mengakibatkan
malam band sebagian besar merusak moral terjadinya pelecehan seksual dan
agama, sosial dan masyarakat, tentunya perkawinan diusia muda. Remaja tidak
kurang baik untuk pertumbuhan masa depan menghormati masyarakat yang lebih tua
remaja, sebagian remaja yang putus sekolah yang sama-sama ikut menonton band
dan melakukan perkawinan diusia dini yang tersebut. Sementara perjudian yang rata-rata
sebagian besar diakibatkan oleh pengaruh diramaikan oleh para remaja yang
lingkungan ditambah dengan maraknya seharusnya bukan permaian untuk mereka
keberadaan hiburan malam yang ada di lakukan dan tidak mencakup kemungkinan
Kecamatan Jawai. Kehadiran hiburan malam ditempat hiburan malam band adanya
band yang ada di Kecamatan Jawai transaksi narkoba, sehingga dengan adanya

14
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

hiburan malam khususnya band hanya dapat karena hiburan malam band untuk
menimbulkan perilaku sosial pada remaja. menghibur dan meramaikan suasana
Masyarakat umum terlalu memaksa untuk kebahagian, begitu pula dengan acara
pengadaan band, sebagian masyarakat hanya memperingati hari besar Nasional yang
memandang band hanya memberikan selalu dinanti oleh masyarakat.
hiburan dan kesenangan kepada semua 2. Dampak negatifnya ialah remaja yang
orang, tetapi mereka tidak sadar dengan sisi suka mendatangi band dan melakukan
negatifnya yang bisa merugikan banyak tindakan kriminal termasuk didalam
orang, terutama turunnya norma agama, perilaku operan yang dibentuk melalui
sosial dan masyarakat pada remaja yang proses belajar dari lingkungan
seharusnya lebih diperhatikan lagi sebelum sekitarnya. Adapun dampak negatif
pengadaan hiburan malam band. tersebut adalah dampak terhadap
perilaku remaja, dengan adanya
keberadaan hiburan malam khususnya
E. KESIMPULAN band membuat sebagian remaja lebih
mementingkan menonton band
Berdasarkan hasil penelitian yang ketimbang diam dirumah, mereka
peneliti teliti, maka penulis menyimpulkan sangat mudah terpengaruh oleh
bahwa : lingkungan sekitarnya. Dampak
1. Dampak positif yang terjadi dengan terhadap gaya hidup remaja, dengan
adanya keberadaan hiburan malam adanya band sebagian dari remaja
khususnya band terhadap perilaku melakukan hal-hal yang bertentangan
remaja ialah sebagai hiburan untuk dengan kaidah agama, sosial dan
menghilangkan rasa kebosanan dan masyarakat. Mereka menonton sambil
kejenuhan dari kesibukan aktifitas minum minuman keras dan berjoget
mereka sehari-hari sehingga mereka hingga akhirnya memicu perkelahian,
membutuhkan suatu hiburan malam tidak banyak dari mereka juga
band. Hiburan malam band juga memanfaatkan dengan adanya hiburan
dijadikan sebagai pelengkap pesta malam band mereka lebih leluasa untuk
perkawinan maupun sunatan dan acara bermain judi ditengah berlangsungnya
memperingati hari besar Nasional, hiburan malam band. mereka

15
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

melakukan apa yang mereka khendaki F. SARAN


tanpa mendengarkan perkataan orang
lebih tua maupun orang tuanya sendiri. Adapun saran yang dapat penulis
3. Keresahan orangtua dan masyarakat sampaikan yaitu kepada:
terhadap band, band lebih banyak 1. Remaja
menimbulkan dampak negatif, begitu Remaja hendaknya lebih memikirkan
pula dengan sebagian masyarakat juga kembali akan dampak yang ditimbulkan
resah akan kehadiran band, tidak semua dari hiburan malam band dan jangan
remaja yang benar-benar menonton, mudah terpengaruh oleh kawan maupun
namun sebagian dari mereka dari lingkungan sekitar. Patuhilah
menjadikan band sebagai ajang untuk orangtua jangan pernah membengkang
melakukan tindakan yang merusak ataupun melawannya. Pikirankan masa
kaidah agama, sosial dan masyarakat. depan karna ditangan remaja lah
4. Tanggapan masyarakat terhadap tergenggam harapan dan cita-cita untuk
perilaku remaja dengan adanya band masa depan diri sendiri maupun bangsa.
dapat menimbulkan perilaku sosial 2. Aparat Pemerintahan
remaja yaitu perkelahian antar geng Hendaknya pemerintah harus membuat
perjudian yang bebas, miras dan tidak kegiatan yang berbentuk positif
mencakup kemungkinan adanya misalnya mengadakan suatu pertemuan
transaksi narkoba yang dilakukan oleh antar remaja yang bersifat mengarah
remaja. Remaja tidak memperdulikan kepada bidang agama, sosial dan
perkataan orangtuanya, remaja lebih bermasyarakat, agar remaja lebih
mementingkan pergi menonton band menyibukkan dirinya ke hal yang
ketimbang pergi beribadah. Tujuan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan
pokok remaja mendatangi band ialah orang lain dan untuk pengadaan hiburan
yang laki-laki mencari perempuan malam khususnya band, Kapolsek
sebaliknya yang perempuan mencari setempat agar pembuatan surat izin
laki-laki, sehingga terjadinya pelecehan untuk mengadakan hiburan malam band
seksual dan perkawinan diusia dini yang harus diperketat dan harus
sebagian yang disebabkan oleh hiburan memperhatikan batas-batas waktu
malam khususnya band. kapan band itu harus diadakan.

16
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

Misalnya pada saat hari libur saja Memberikan nasehat jangan sampai
supaya tidak mengganggu remaja yang menimbulkan kekerasaan pada anaknya
masih bersekolah dan batas waktu karena kekerasan tidak menyelesaikan
hiburan band selesai harus berdasarkan masalah namun sebaliknya hanya
PERDA agar tidak terjadi hal yang tidak memperpanjang masalah.
diinginkan.
3. Masyarakat
Untuk masyarakat sebaiknya lebih F. REFERENSI
memikirkan dampak negatif pada
remaja yang terjadi dilingkungan 1. Buku Teks
masyarakat disaat hiburan malam
khususnya band berlangsung ketimbang DEPDIKNAS, (2008). Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi ke Empat. Jakarta: PT
memikirkan diri sendiri yang hanya
Gramedia Pustaka Utama.
mencari kesenangan, kepuasan, dan
untuk pengadaan band lebih dipikirkan Gunarsa, S. (2002). Psikologi Remaja.
Jakarta: BPK Gunung Mulia
kembali untuk waktu pengadaannya,
karena band dapat menimbulkan Hamidan, (2015). Kecamatan Jawai Dalam
dampak negatif bagi perilaku sosial Angka 2015. Jawai
remaja, mengingat remaja yang ada di
Kartono, K. (2014). Patologi Sosial 1.
Kecamatan Jawai mudah terpengaruh Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
oleh lingkungan sekitarnya.
4. Orangtua Khoiriyah, S. (2014). Sosiologi 1 Kelompok
Ilmu-ilmu Sosial. Solo: PT Tiga Serangkai
Untuk orangtua yang mempunyai anak Pustaka Mandiri
remaja sebaiknya lebih memperhatikan,
mengawasi, memberikan nasehat Ritzer, G. (2010). Sosiologi Ilmu
Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta:
kepada anak remajanya dan
PT Raja Grafindo Persada
memberikan batasan waktu terhadap
anaknya yang sering keluar malam Sarwono, S. W. (1999). Psikologi Sosial,
Individu-Individu dan Teori-Teori Psikologi
terutama yang suka menonoton band
Sosial. Jakarta: Balai Pustaka
supaya anak remajanya tidak terjerumus
pada hal-hal yang tidak diinginkan.

17
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

-----------. (2012). Psikologi Remaja.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Putri, O. E. (2014). Skripsi S1.
Permasalahan Sosial Akibat Keberadaan
Tempat Hiburan Malam Kelurahan Sumber
Sedyawati, E. (2012). Kebudayaan
Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota
Nusantara. Jakarta: Rajawali Pers Bengkulu. Bengkulu: FISIP Bengkulu.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian


Kualitatif. Bandung: Alfabeta 3. Elektronik

Surbakti, EB. (2008). Kenakalan Orang Tua Damanik, E. (2015). Pengertian–Pengertian


Penyebab Kenakalan Remaja. Jakarta: Dan Info. Di akses 12 Oktober 2016 dari
http://pengertian-pengertian-
Gramedia
info.blogspot.co.id

Walgito, B. (1999). Psikologi Sosial (suatu Hariyanto. (2010). Pengertian Remaja


pengantar). Yogyakarta: ANDI Yogyakarta Menurut Para Ahli. Di akses 29 Januari
2016 dari
Zamroni. (1992). Pengantar Pengembangan http://belajarpsikologi.com/pengertian-
Teori Sosial. Yogyakarta: PT Tiara remaja/
Wancana
Nurcahaya, F. (2012). Pengertian Hiburan.
Di akses 29 Januari 2016 dari
http://jurnaltugas.blogspot.co.id/2012/06/pe
2. Jurnal / Skripsi / Tesis ngertian-hiburan.html

Rizkiyah, R. (2014). Perilaku Sosial dan


Munadzirin, A. (2013). Skripsi S1. Dampak Faktor Pembentuk Perilaku Sosial. Di Akses
Keberadaan Tempat Hiburan Terhadap 2 Februari 2016 dari
Perkembangan Moral Remaja Desa http://notsoresearch.blogspot.co.id/2014/07/
Gonoharjo Kecamatan Limbangan perilaku-sosial-dan-faktor-pembentuk.html
Kabupaten Kendal. Semarang: IKIP PGRI
Tresnakalingga, G. (2012). Pengertian Band
Nasution, H. (2008). Skripsi S1. Pengaruh dan Musik. Diakses 5 Februari 2016 dari
Mengunjungi Tempat Hiburan Malam http://groupthree85.blogspot.co.id/2012/11/p
Terhadap Gaya Hidup Remaja (Studi Kasus engertian-band.html
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Bogor:
Fakultas Pertanian Program Studi
Komunikasi dan Pengembangan 4. Dokumen
Masyarakat.
Noerham, F. (2012). Dunia Gemerlap Di
PERATURAN DAERAH KABUPATEN
Kalangan Mahsiswi Makassar (Studi
Karakteristik Terhadap Penikmat Malam Di SAMBAS NO 7 TAHUN 2006 TENTANG
Kota Makassar). Makassar: Universitas KET
Hasanuddin.
ERTIBAN UMUM.

18
HARY JANUARDY, NIM. E51112027
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
KET{ENTERIAN RISET TEKNOLOGT DAN PENDTDIKAN TINGGT
]NTVERSITAS TANJUNGPURA
TAKUTTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PoLITIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA
Jalan Prof. Dr. H- Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124
tan.ac.id

LEMBAR PER.NYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH / PTJBLIKASI


KARYA iTVUATT UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAFIASISWA

Sebagai sivitas akadsmik saya:

Nana Lengkap
NIM / Periode lulus
Tanggal Lulus .h.lp
Fakultas/ Jurusan
Program Studi
E-mail addres/ FIP

derni pengembangan ilrnu pengetahuan dan pemenuha:r syarat administratif kelulusan mahasiswa (S1l
menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jumal Mahasiswa --....-....+) pada
Program Studi ....-...- Fakultas Ilmu sosial-dan Ilrnu Politik Universitas
Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilniah
saya yang berjudul++) :

Qt so\d@n . tta@rfl (dcs6n7q


"Wiii'l[ihwan"k&nA,;i hon d +ertl
dlur'.. e " "'E_Afr;
jet;;;; (iliin

beserta p€rmgkd yang dipertukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif
ini, Pengelola
Jumal b€rhak menyirya, mengalih-midia/ format-kan, mengelolanya dal*m bentuk pangkalan data
(daabase), mendistribusikmnya d.nmmpilkan/ mempublikasikannya di lnternet ataumedia lain):

l-l Secra fuIlrex


@*^"iauikel sesuai dasm sadn penulis jurnal yang^ber1aku.

mnft kepentingm akademis @etrya perlu meminta ijin dai saya selarra tetap mencantumkan nama
saya s€bagai penuliJ pencipta dm arro p€nerbit yang bersangkutan.

Saya bersedia uxtuk metrmggrmg scczra pnAadr, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk
hmtutm hullm yang timbul Os pdaggzx'm Hak Cipta dalarn karya ilmiah saya ini.

p€rny?laan ini yang sq'atuzn d".tgm sebenarnya.

Dibuat di '?qnhqnar
Pada tanggal : l0 )<o,ni futl

na.flP
ilo Dl NrM. 6flrr %)1

ttulis nana jurnal sesuri prodi rn:.hg-rnasing


@u b I i ka G ov e rnance./As piras L'S<rc tcxizt So s i o I o gi q u e)

Setelah mendapat persetujuand:i p,crelola Jurnal, berkas ini harus di scan dalarn fonnat PDF dan
dilampukan pada step,l upload su-cpl:mentary sesuli nroses unggah penyeraha-n berkas (submission
author)

Anda mungkin juga menyukai