Anda di halaman 1dari 8

PERBANDINGAN PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL PADA REMAJA SUKU

JAWA DAN SUNDA

Disusun oleh :
Laila azizah (202210515227)
Putri satya permana (202210515141)
Rizka octavia aura putri (202210515225)

Dosen Pengampu : Mic Finanto Ario Bangun, S.Psi.,M.Si

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


perkembangan sosial-emosional merupakan suatu proses pertumbuhan seseorang untuk
mencapai kematangan yang mengarah pada suatu perasaan dan pemikiran tertentu yang
disebabkan oleh adanya dorongan keingintahuan terhadap sekitarnya dalam konteks sosial
dalam mengontrol dan mengekspresikan emosi, pola hubungan interpersonal yang dekat dan
hangat, mengeksplor pengalaman sekitar dan belajar dari hal tersebut. Menurut (Affandi,
2011; 22) perkembangan sosial-emosional remaja adalah suatu perubahan progresif
organisme dalam konteks remaja awal yang sudah mengalami masa pubertas, mulai dapat
berpikir tentang sekitar atau sekelilingnya dalam konteks sosial dan mengekspresikan
emosinya baik dalam tingkah laku atau tidak.
Suku Jawa dan Suku Sunda adalah dua kelompok etnis yang tinggal di berbagai wilayah di
Indonesia. Perkembangan sosioemosional pada remaja suku Jawa dan Sunda dipengaruhi
oleh sejumlah faktor budaya, sosial, dan lingkungan. Budaya Jawa dan Sunda memiliki
tradisi dan nilai-nilai budaya yang khas. Mereka memiliki norma-norma sosial, etika, dan tata
nilai yang membentuk interaksi sosial dan perkembangan sosioemosional remaja. Penting
untuk diingat bahwa pengalaman sosioemosional remaja suku Jawa dan Sunda adalah
pengalaman yang sangat individual dan bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti latar
belakang keluarga, pendidikan, dan lingkungan sosial.

1.2 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan sosioemosional pada
remaja suku jawa dan suku sunda. Dalam penelitian ini kita dapat mengetahui bagaimana
perkembangan sosioemosi pada remaja suku jawa dan suku sunda dalam beretika,
bersosialisasi, dan cara berinteraksi sosial terhadap lingkungan sekitar.

1.3 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana perkembangan soioemosional pada remaja suku Jawa dan suku Sunda dalam
berinteraksi sosial, beretika, berinteraksi sosial terhadap lingkungan sekitar, yang dimana
remaja terlah melalui masa pubertas sehingga dapat mulai berpikir tentang kehidupan sekitar
atau sekelilingnya, serta dapat ditemukan strategi atau pendekatan yang tepat dalam
menghadapi permasalahan yang melibatkan kedua suku bangsa ini.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 sosioemosional
2.1.1 Pengertian sosioemosional
Sosioemosional berasal dari dua kata yaitu sosial dan emosional. Menurut (Chaplin, 2008;
469) sosial merupakan sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat seperti suka
memperhatikan kepentingan umum, suka menolong, dan lain sebagainya. Sosial dapat
diartikan juga sebagai menyinggung relasi di antara dua atau lebih individu. Istilahnya
mencakup banyak pengertian dan dapat digunakan untuk mencirikan sekelompok fungsi,
kebiasaan, karakteristik, ciri, dan lainnya yang diperoleh dalam satu konteks sosial.
Emosional berkaitan dengan ekspresi emosional atau perubahan-perubahan yang mendalam
menyertai emosi mencirikan individu yang mudah terangsang untuk menampilkan tingkah
laku emosional (Chaplin, 2008;165).
2.2 Faktor-Faktor Dan Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi
2.2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosional pada remaja
Menurut (santrock, 2002; 39) faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosional pada
remaja terdapat dua faktor yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal timbul dalam diri sendiri, antara lain :
1. Kondisi fisik
2. Susunan syaraf
3. Kelenjar
4. Sistem otot
5. Kesehatan dan penyakit
Faktor eksternal timbul dari luar diri atau lingkungan sekitar, seperti :
1. Lingkungan tempat tinggal
2. Teman-teman sebaya
3. Kebudayaan
4. Perkembangan remaja
2.2.2 Aspek – aspek yang mempengaruhi perkembangan sosioemosional pada remaja
1. Aspek perkembangan sosial meliputi :
 Perkembangan individuasi dan identitas
 Perkembangan hubungan dengan orang tua
 Perkembangan hubungan dengan teman sebaya
 Hubungan remaja dan guru
 Sikap remaja terhadap orang dewasa
2. Aspek perkembangan emosional

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN LINTAS BUDAYA

3.1 Definisi Budaya


Budaya dapat diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan
mengubah alam atau kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Budaya salah satu cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama oleh
kelompok orang dan diwarskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur rumit termasuk sistem agara, politik, adat istiadat, bahasa, bangunan, pakaian, serta
karya seni. Budaya juga mempengaruhi banyaknya aspek kehidupan manusia seperti bersifat
kompleks, abstrak, dan luas dalam peradaban manusia.

3.2 Definisi Penelitian Lintas Budaya


Penelitian Lintas Budaya adalah jenis penelitian sosial atau psikologis yang bertujuan untuk
memahami perbedaan atau persamaan perilaku, sikap, atau karakteristik antara individu atau
kelompok dari budaya yang berbeda. Ini melibatkan perbandingan budaya dan analisis
dampak budaya terhadap variabel yang diamati.

3.3 Devinisi Variabel Sosioemosi


3.3.1 Pengertian Sosioemosi
Variabel sosioemosi adalah mengacu pada karakteristik sosial dan emosional yang dimiliki
oleh individu dalam suatu kelompok suku atau etnis. Atau sosioemosi adalah suatu proses
tumbuh seseorang untuk mencapai kematangan dengan merujuk pada suatu perasaan dan
pikiran tertentu karena adanya dorongan ingin tahu terhadap sekitarnya dalam konteks sosial
dalam mengontrol dan mengapresiasikan emosi, pola hubungan interpersonal yang dekat dan
hangat, serta mengeksplor pengalaman sekitar dan belajar dari hal tersebut.

3.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi


Faktor-faktor yang mempengaruhi variabel sosioemosi suku Sunda dan Jawa seperti :
1. Interaksi sosial antara suku Jawa dan suku Sunda. Faktor ini dapat mempengaruhi
pemahaman dan persepsi mereka terhadap satu sama lain (Husni anggoro, et al., 2022)
2. Sejarah, budaya, dan bahasa yang berbeda antara suku Jawa dan suku Sunda dapat menjadi
faktor yang mempengaruhi variabel sosioemosi mereka (Mochamad Sulaiman Zuhdi dan
Fathul Lubabin Nuqul,2022)
3. Konteks sosial-politik. Faktor-faktor sosial-politik tertentu dalam suatu waktu dan tempat
dapat mempengaruhi variabel sosio-emosi suku Jawa dan suku Sunda.
4. Norma sosial. Norma-norma dan nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat suku Jawa dan
suku Sunda juga dapat mempengaruhi variabel sosio-emosi mereka.
5. Pengaruh keluarga dan lingkungan. Pengalaman dan kondisi keluarga, serta lingkungan
tempat individu suku Jawa dan suku Sunda dibesarkan, dapat mempengaruhi variabel
sosioemosi mereka.

3.4 Definisi Populasi Dan Sampel Penelitian

3.4.1 Definisi Populasi


Menurut Hadari Nawawi (1983), populasi adalah objek penelitian yang meliputi orang,
hewan, benda-benda, peristiwa, maupun gejala yang memiliki karakteristik tertentu dalam
penelitian yang dilakukan. Menurut Bungin (2000: 40), Populasi adalah objek penelitian
secara keseluruhan yang dapat menjadi sumber data dalam penelitian. Sukardi (2010:53)
menyatakan populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau
benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target
kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Kamus Pelajar terbitan Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2003. Populasi adalah jumlah orang atau penduduk
dalam suatu daerah; jumlah penghuni baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada
suatu tempat atau ruang tertentu.

3.4.2 Definisi Sampel


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi.
Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Sampel adalah
sebgian atau wakil dari pupulasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Hadari Nawawi
(2012:153) “Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi”.
Sedangkan Mardalis (2009:55) menyatakan sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari
seluruh individu yang menjadi objek penelitian.
Sampel dapat didefinisikan sebagai contoh yang diambil dari sebagain populasi penelitian
yang dapat mewakili populasi. Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian
atau kesimpulan penelitian berlaku untuk populasi atau kesimpulan penelitian
digeneralisasikan terhadap populasi. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat
kesimpulan penelitian dari sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.

3.4.2 Bluprint
NO Dimensi Indikator Pertanyaan No Item
1 Sosial Emosional Kemampuan untuk - Apakah anda merasa 1, 2, 3
membentuk mendapat dukungan
hubungan terhadap hubungan
interpersonal yang Anda dengan teman-
sehat. teman sebaya dari
suku Sunda atau
Jawa? Apakah Anda
merasa mereka
mendukung Anda
secara emosional?
- Apakah Anda merasa
bahwa tradisi dan
nilai-nilai budaya Jawa
atau Sunda
memengaruhi cara
Anda mengelola emosi
dan konflik dalam
hubungan sosial
Anda?
- Apakah anda merasa
bahwa ikatan sosial
keluarga suku Anda
dengan suku Sunda
atau Jawa membantu
Anda merasa lebih
terhubung dengan
akar budaya Anda?
Mengatur perilaku - Apakah Anda merasa 4, 5, 6
sosial, mengatasi bahwa orang-orang di
ketidakpastian sekitar Anda, seperti
sosial, dan keluarga atau teman-
berperilaku secara teman satu suku
etis. mendukung Anda
dalam mencapai
tujuan Anda?
- Apakah Anda merasa
efek budaya Jawa atau
Sunda dalam
membentuk cara Anda
berpikir dan
berinteraksi dengan
orang lain dalam
konteks sosial?
- Apakah Anda merasa
efek budaya Jawa atau
Sunda dalam
membentuk cara anda
meluapkan emosi dan
kontrol emosi dengan
orang lain dalam
konteks sosial?
Optimisme, - Anda merasa bahagia 7, 8
kebahagiaan, dan dengan keluarga
kepuasan hidup. dalam kehidupan
sehari-hari Anda?
- Apakah Anda merasa
bahwa pengalaman-
pengalaman positif
dalam budaya Anda,
seperti tradisi, nilai-
nilai, atau upacara,
memengaruhi emosi
positif Anda?
Kontrol diri. - Apakah Anda merasa 9, 10
memiliki kontrol diri
terhadap pengaruh
perubahan budaya
kampung halaman
dalam hubungan
sosial Anda dengan
suku lain?
- Apakah Anda merasa
bahwa lingkungan
kampung halaman
suku anda
mempengaruhi cara
anda kontrol diri?
Daftar Pustaka
Mundzir, Mukhammad (2012) Perbedaan perkembangan sosial-emosional remaja awal yang
tinggal di Pondok Pesantren (Bahrul Maghfiroh) dengan remaja awal yang tinggal di rumah.
Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Abdullah, A. (2019). PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL. Jurusan Pendidikan Islam,
Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar.

Anda mungkin juga menyukai