Judul The Role of Peer Relatedness in Late Adolescent Career
Development Nama Jurnal Journal of Vocational Behavior Volume dan Nomor 54 (2) Tahun Terbit 1999 Penulis Debra E. Felsman and David L. Blustein Permasalahan Studi yang dilakukan oleh Felsman dan Blustein (1999) bertujuan untuk meneliti dampak hubungan rekan kerja terhadap pengembangan karier. Investigasi ini mencakup variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, dan keterikatan dengan orang tua untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat keterikatan yang lebih besar dengan teman sebaya dan kapasitas untuk menjalin hubungan yang intim lebih mungkin untuk terlibat dalam eksplorasi lingkungan dan berkomitmen pada pilihan karier. Penelitian ini menggunakan analisis kanonik untuk mengeksplorasi hubungan antara beberapa variabel dependen dan independen, memberikan gambaran yang komprehensif tentang sifat hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Temuan dari penelitian ini sangat penting karena menawarkan pandangan penting tentang hubungan rekan kerja dan pengembangan karir, yang idealnya akan mengarah pada pemeriksaan yang lebih menyeluruh terhadap konteks relasional yang membingkai proses pengembangan karir. Studi ini juga menyoroti pentingnya hubungan teman sebaya dalam penyelesaian eksplorasi karier dan tugas-tugas komitmen pada masa remaja akhir, yang menunjukkan bahwa keterkaitan dengan teman sebaya mungkin sama pentingnya bagi pria dan wanita dalam arena karier. Fokus penelitian ini adalah untuk memahami elemen-elemen kontekstual dari pengembangan karier pada masa remaja akhir, karena penyelesaian tugas eksplorasi dan komitmen yang efektif pada masa remaja akhir telah dikaitkan dengan hasil yang positif pada pengembangan karier selanjutnya. Oleh karena itu, temuan ini berkontribusi untuk menjawab pertanyaan substantif tentang bagaimana mempromosikan eksplorasi dan komitmen terhadap pilihan karier, yang masih belum terjawab di bidang pengembangan karier. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peran hubungan dekat dengan teman sebaya dalam perkembangan karier remaja akhir, khususnya dalam tugas-tugas eksplorasi dan komitmen. Penelitian ini bertujuan untuk memperluas perspektif hubungan dalam bidang perkembangan karier dengan memeriksa peran hubungan dengan teman sebaya dalam proses eksplorasi dan komitmen selama remaja akhir. Penelitian ini juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa hubungan dekat dengan teman sebaya memberikan dukungan dan keamanan, yang memfasilitasi eksplorasi dan komitmen terhadap pilihan karier pada remaja akhir. Sumber Data Studi yang dilakukan oleh Felsman dan Blustein (1999) bertujuan untuk meneliti dampak hubungan rekan kerja terhadap pengembangan karier. Investigasi ini mencakup variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, dan keterikatan dengan orang tua untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat keterikatan yang lebih besar dengan teman sebaya dan kapasitas untuk menjalin hubungan yang intim lebih mungkin untuk terlibat dalam eksplorasi lingkungan dan berkomitmen pada pilihan karier. Penelitian ini menggunakan analisis kanonik untuk mengeksplorasi hubungan antara beberapa variabel dependen dan independen, memberikan gambaran yang komprehensif tentang sifat hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Temuan dari penelitian ini sangat penting karena menawarkan pandangan penting tentang hubungan rekan kerja dan pengembangan karir, yang idealnya akan mengarah pada pemeriksaan yang lebih menyeluruh terhadap konteks relasional yang membingkai proses pengembangan karir. Studi ini juga menyoroti pentingnya hubungan teman sebaya dalam penyelesaian eksplorasi karier dan tugas-tugas komitmen pada masa remaja akhir, yang menunjukkan bahwa keterkaitan dengan teman sebaya mungkin sama pentingnya bagi pria dan wanita dalam arena karier. Fokus penelitian ini adalah untuk memahami elemen-elemen kontekstual dari pengembangan karier pada masa remaja akhir, karena penyelesaian tugas eksplorasi dan komitmen yang efektif pada masa remaja akhir telah dikaitkan dengan hasil yang positif pada pengembangan karier selanjutnya. Oleh karena itu, temuan ini berkontribusi untuk menjawab pertanyaan substantif tentang bagaimana mempromosikan eksplorasi dan komitmen terhadap pilihan karier, yang masih belum terjawab di bidang pengembangan karier. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, khususnya analisis kanonik, untuk mengeksplorasi hubungan antara beberapa variabel dependen dan independen. Pengumpulan data dilakukan selama periode kelas kedua di minggu pertama kelas, sebelum penyampaian materi kursus psikoedukasi secara formal. Para peserta diberitahu tentang tujuan penelitian dan diberi kesempatan untuk menyelesaikan pengukuran selama sebagian waktu di kelas. Urutan instrumen yang disajikan diacak, dan variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, dan keterikatan dengan orang tua disertakan untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam analisis. Penelitian ini dilakukan oleh Debra E. Felsman di bawah pengawasan David L. Blustein sebagai pemenuhan sebagian persyaratan untuk meraih gelar doktor filsafat di University at Albany, State University of New York. Penelitian ini berusaha untuk memperluas dan memperluas perspektif relasional dari pengembangan karier dengan memasukkan dunia hubungan teman sebaya yang penting, namun sering kali diabaikan, yang menonjol pada masa remaja akhir. Hasil Penelitian Felsman dan Blustein (1999) menyelidiki peran hubungan teman sebaya yang dekat dalam perkembangan karier remaja akhir, khususnya dalam tugas eksplorasi dan komitmen. Penelitian ini melibatkan 147 mahasiswa dan menggunakan ukuran keterikatan teman sebaya, keintiman, kebersamaan, eksplorasi karier, dan kemajuan dalam berkomitmen pada pilihan karier. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara keterkaitan teman sebaya dan pengembangan karier, dengan hubungan yang erat dan saling menguntungkan dengan teman sebaya dikaitkan dengan eksplorasi yang lebih besar terhadap diri sendiri dan lingkungan, serta kemajuan yang lebih besar dalam berkomitmen pada pilihan karier. Penelitian ini juga mempertimbangkan pengaruh usia, jenis kelamin, dan keterikatan orang tua terhadap hubungan ini. Temuan ini menunjukkan bahwa hubungan teman sebaya memainkan peran penting dalam perkembangan karier remaja akhir, memperluas perspektif relasional dalam bidang ini. Namun, penelitian ini mengakui adanya keterbatasan dan menyerukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi sifat hubungan teman sebaya dan dampaknya terhadap perkembangan karier. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman tentang peran hubungan teman sebaya dalam perkembangan karier remaja akhir, dengan menekankan pentingnya mengintegrasikan isu-isu interpersonal dan karier dalam konseling dan pendidikan. Temuan ini memberikan wawasan yang berharga bagi para praktisi dan peneliti di bidang perilaku kejuruan dan psikologi konseling. Kelebihan Penelitian Studi oleh Felsman dan Blustein (1999) memiliki beberapa kekuatan dan keterbatasan. Salah satu kekuatannya adalah penggunaan analisis kanonik untuk mengeksplorasi hubungan antara beberapa variabel dependen dan independen, yang memberikan pemahaman yang komprehensif tentang sifat hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Selain itu, fokus penelitian ini pada pemahaman elemen kontekstual dari pengembangan karier pada masa remaja akhir sangat penting, karena penyelesaian tugas eksplorasi dan komitmen yang efektif pada masa remaja akhir telah dikaitkan dengan hasil yang positif dalam pengembangan karier selanjutnya. Kekurangan Penelitian Penelitian ini juga memiliki keterbatasan. Diakui bahwa desain korelasional dari penelitian ini tidak memungkinkan untuk menyimpulkan hubungan sebab akibat dari temuan-temuannya. Generalisasi hasil penelitian ini terbatas pada mahasiswa yang kuliah di institusi yang relatif sama, dan sampelnya mungkin tidak mewakili populasi mahasiswa yang lebih besar. Selain itu, langkah-langkah yang digunakan adalah laporan diri dan rentan terhadap interpretasi subjektif oleh responden, dan jumlah varians yang diidentifikasi tidak terlalu besar, sehingga menunjukkan perlunya mengidentifikasi perbedaan individu dan faktor kontekstual lainnya sebagai cara untuk menjelaskan lebih lanjut proses eksplorasi dan komitmen. JURNAL 2
Judul Career Self-Efficacy and Perceptions of Parent Support in
Adolescent Career Development Nama Jurnal The Career Development Quarterly Volume 51 Tahun Terbit 2002 Penulis Sherri Turner Richard T. Lapan Permasalahan Penelitian ini melibatkan 139 siswa kelas tujuh dan delapan, dengan distribusi yang hampir sama antara kedua kelas dan jumlah siswa laki-laki (79) lebih banyak daripada siswa perempuan (60). Para peserta berasal dari komunitas kelas menengah dan bersekolah di sekolah menengah di lingkungan kelas menengah. Penelitian ini dilakukan pada sampel multietnis, dengan 84 siswa adalah orang Amerika Kaukasia, 21 orang Afrika-Amerika, 18 warga negara asing, 12 orang Asia- Amerika, 3 orang Hispanik-Amerika, dan 2 penduduk asli Amerika. Penelitian ini menggunakan teori Holland tentang tipe kepribadian dan pilihan karir, yang didasarkan pada asumsi bahwa individu akan mencari karir yang sesuai dengan tipe kepribadian mereka. Studi ini menemukan bahwa efikasi diri kejuruan dan efikasi perencanaan/eksplorasi karier secara konsisten memprediksi minat karier remaja di seluruh tema Holland. Selain itu, studi ini menemukan bahwa jenis kelamin dan tipe gender karier memprediksi minat pada karier Realistis, Investigatif, dan Sosial. Selain itu, dukungan orang tua yang dirasakan menyumbang sebagian besar varians unik dalam efikasi diri kejuruan untuk semua tema karier di Holland. Penelitian ini juga menyoroti perlunya penelitian di masa depan untuk fokus pada interaksi berbagai jenis dukungan orang tua dengan kepercayaan diri remaja sekolah menengah untuk mengejar jalur karier tertentu atau terlibat dalam jenis perilaku pilihan karier tertentu. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa jenis kelamin dan jenis karier memprediksi minat pada karier Realistis, Investigatif, dan Sosial. Selain itu, dukungan orang tua yang dirasakan menyumbang sebagian besar varians unik dalam efikasi diri kejuruan untuk semua karier bertema Holland.Penelitian ini juga menyoroti perlunya penelitian di masa depan untuk fokus pada interaksi berbagai jenis dukungan orang tua dengan kepercayaan diri remaja sekolah menengah untuk mengejar jalur karier tertentu atau terlibat dalam jenis perilaku pilihan karier tertentu. Selain itu, penelitian di masa depan harus mengeksplorasi cara yang paling efektif bagi orang tua untuk mendukung minat dan persiapan remaja perempuan dalam karier matematika, sains, dan teknologi, serta minat remaja laki-laki dalam karier seperti mengajar dan konseling. Selain itu, penelitian di masa depan harus menyelidiki cara-cara faktor lainnya seperti ras/etnis, dan status kesehatan/disabilitas memengaruhi minat karir, dan bagaimana faktor distal latar belakang lainnya, seperti dukungan guru atau teknologi khusus, berinteraksi dan memengaruhi efikasi karier. Akhirnya, penelitian ini menyarankan agar dilakukan studi hasil tentang cara paling efektif untuk eksplorasi karier untuk karier tertentu yang dapat meningkatkan minat karier awal dan membantu proses pemilihan karier di kalangan remaja.Sebagai kesimpulan, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang faktor-faktor yang memengaruhi minat karier dan efikasi diri kejuruan remaja, menekankan pentingnya dukungan orang tua dan perlunya penelitian lebih lanjut di bidang ini. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dukungan orang tua dan self-efficacy karier terhadap minat karier remaja sekolah menengah. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara faktor-faktor seperti gender, self-efficacy karier, dan rencana/efikasi eksplorasi karier dengan minat karier remaja. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyoroti pentingnya dukungan orang tua dan program bimbingan yang komprehensif di sekolah dalam pengembangan karier remaja. Sumber Data Data untuk penelitian ini diperoleh dari sampel 139 siswa kelas tujuh dan delapan, dengan distribusi yang hampir setara antara kedua kelas dan jumlah siswa laki-laki sedikit lebih banyak daripada perempuan. Para peserta berasal dari komunitas midwestern menengah dan bersekolah di sekolah menengah di lingkungan kelas menengah. Penelitian ini menggunakan teori Holland tentang tipe kepribadian dan pilihan karier, yang didasarkan pada asumsi bahwa individu akan mencari karier yang sesuai dengan tipe kepribadian mereka. Penelitian ini juga menggunakan Pedoman Pengembangan Karir Nasional dan Survei Bimbingan Komprehensif Missouri. Penelitian ini melibatkan berbagai kegiatan perencanaan dan eksplorasi karir, termasuk menyelesaikan inventarisasi minat karir dan berpartisipasi dalam kegiatan job shadowing di bisnis atau pabrik lokal. Penelitian ini juga merujuk pada penelitian sebelumnya tentang pilihan karier dan efikasi diri. Penelitian ini menyarankan agar penelitian di masa depan berfokus pada interaksi berbagai jenis dukungan orang tua dengan kepercayaan diri remaja sekolah menengah untuk mengejar jalur karier tertentu atau terlibat dalam jenis perilaku pilihan karier tertentu. Selain itu, penelitian di masa depan harus mengeksplorasi cara yang paling efektif bagi orang tua untuk mendukung minat dan persiapan remaja putri dalam karier matematika, sains, dan teknologi, serta minat remaja putra dalam karier seperti mengajar dan konseling. Selain itu, penelitian di masa depan harus menyelidiki cara-cara faktor proksimal lainnya, seperti ras/etnis, dan status kesehatan/disabilitas memengaruhi minat karier, dan bagaimana faktor distal latar belakang lainnya, seperti dukungan guru atau teknologi khusus, berinteraksi dan memengaruhi efikasi karier. Akhirnya, penelitian ini menyarankan agar dilakukan studi hasil tentang cara yang paling efektif agar eksplorasi karier untuk karier tertentu dapat meningkatkan minat karier awal dan membantu proses pemilihan karier di kalangan remaja. Metode Penelitian Penelitian ini melibatkan 139 siswa kelas tujuh dan delapan dari komunitas menengah di wilayah barat tengah yang bersekolah di sekolah menengah di lingkungan kelas menengah. Para peserta terlibat dalam berbagai kegiatan perencanaan dan eksplorasi karier, termasuk menyelesaikan inventarisasi minat karier dan berpartisipasi dalam kegiatan bayangan kerja di sebuah bisnis atau pabrik lokal. Penelitian ini menggunakan teori Holland tentang tipe kepribadian dan pilihan karier, serta Pedoman Pengembangan Karier Nasional dan Survei Bimbingan Komprehensif Missouri. Penelitian ini melakukan analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis bahwa gender, tipe kepribadian karier, efikasi diri karier, dan efikasi perencanaan/eksplorasi karier akan memprediksi minat karier remaja sekolah menengah di seluruh tema Holland. Hasil penelitian mendukung sebagian hipotesis ini, yang menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut secara signifikan memprediksi minat pada tema-tema karier tertentu. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa dukungan orang tua yang dirasakan secara signifikan dan berbeda memprediksi efikasi diri karier remaja di seluruh tema Holland, dengan dukungan orang tua menyumbang sebagian besar varians unik dalam efikasi diri karier untuk setiap kategori. Selain itu, dukungan orang tua yang dirasakan secara langsung memprediksi minat karier remaja sekolah menengah di seluruh tema Holland. Penelitian ini menyarankan agar penelitian di masa depan berfokus pada interaksi berbagai jenis dukungan orang tua dengan kepercayaan diri remaja sekolah menengah untuk mengejar jalur karier tertentu atau terlibat dalam jenis perilaku pilihan karier tertentu. Selain itu, penelitian di masa depan harus mengeksplorasi cara-cara yang paling efektif bagi orang tua untuk mendukung minat dan persiapan remaja perempuan dalam karier matematika, sains, dan teknologi, serta minat remaja laki-laki dalam karier seperti mengajar dan konseling. Selain itu, penelitian di masa depan harus menyelidiki cara-cara faktor proksimal lainnya, seperti ras/etnis, dan status kesehatan/disabilitas memengaruhi minat karier, dan bagaimana faktor distal latar belakang lainnya, seperti dukungan guru atau teknologi khusus, berinteraksi dan memengaruhi efikasi karier. Akhirnya, penelitian ini menyarankan agar studi hasil dilakukan dengan cara yang paling efektif agar eksplorasi karier untuk karier tertentu dapat meningkatkan minat karier awal dan membantu proses pemilihan karier di kalangan remaja. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy karier dan perencanaan karier secara konsisten memprediksi minat karier remaja, dan dukungan orang tua memainkan peran penting dalam mempengaruhi self-efficacy karier. Studi ini menyoroti pentingnya dukungan orang tua dan program bimbingan komprehensif di sekolah dalam pengembangan karier remaja. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor- faktor seperti gender, self-efficacy karier, dan rencana/efikasi eksplorasi karier mempengaruhi minat karier remaja. Gender- typing karier juga memainkan peran dalam membentuk minat karier remaja. Secara keseluruhan, studi ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi minat karier remaja.Studi juga menemukan bahwa dukungan orang tua secara signifikan memprediksi self-efficacy karier remaja secara berbeda-beda di berbagai tema karier. Namun, dukungan orang tua tidak secara langsung memprediksi minat karier remaja. Studi ini juga menyarankan intervensi bagi konselor sekolah dan orang tua untuk mendukung remaja dalam pengembangan karier mereka. Temuan ini menyoroti pentingnya keterlibatan orang tua pada masa remaja awal dan perlunya penelitian lebih lanjut tentang interaksi berbagai jenis dukungan orang tua dengan rasa percaya diri remaja dalam karier. Kelebihan Penelitian Kelebihan penelitian ini adalah penggunaan metode analisis regresi ganda yang memungkinkan peneliti untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen terhadap minat karier remaja. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori-teori yang relevan dalam bidang pengembangan karier, seperti teori Holland tentang tipe kepribadian dan pilihan karier. Kekurangan Penelitian penelitian ini memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah penelitian ini hanya dilakukan di satu komunitas di daerah Midwest, sehingga generalisasi hasilnya mungkin terbatas pada populasi yang lebih luas. Selain itu, penelitian ini juga tidak mengukur secara langsung sejauh mana self-efficacy karier dan dukungan orang tua mempengaruhi minat karier remaja. Hal ini dapat menjadi batasan dalam menarik kesimpulan yang kuat tentang hubungan antara variabel- variabel tersebut. JURNAL 3
Judul Patterns of Parental Independence Giving to Adolescents:
Variations by Race, Age, and Gender of Child Nama Jurnal Journal of Marriage and the Family Volume 58 Tahun Terbit 1996 Penulis Richard A. Bulcroft Dianne Cyr Carmody Kris Ann Bulcroft Western Permasalahan Penelitian ini membahas beberapa masalah yang berkaitan dengan pengambilan keputusan orang tua dan perilaku remaja. Penelitian ini menemukan bahwa berbagai faktor, seperti struktur keluarga, konteks masyarakat, dan fundamentalisme agama, mempengaruhi kesediaan orang tua untuk meninggalkan anak remaja mereka di rumah sendirian. Penelitian ini juga membahas tantangan yang dihadapi oleh orang tua minoritas dalam beradaptasi dengan kondisi sosialisasi dan potensi kurangnya kesesuaian antara nilai-nilai minoritas dan mayoritas, yang dapat merusak efektivitas kontrol tidak langsung. Selain itu, penelitian ini menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami makna transisi remaja dalam sistem sosialisasi yang berbeda dalam masyarakat AS dan untuk mengeksplorasi interaksi unik antara keluarga, kelompok teman sebaya, dan agen institusional lainnya dalam kontrol dan sosialisasi remaja dari latar belakang ras dan etnis yang berbeda. Tidak signifikan, sebagian besar disebabkan oleh jumlah kasus yang lebih sedikit dan peningkatan kesalahan standar yang terkait dengan estimasi parameter. Tabel 2 menyajikan koefisien regresi tidak terstandarisasi dan terstandarisasi untuk semua langkah signifikan dalam persamaan regresi yang memprediksi variabel "kesediaan untuk meninggalkan anak di rumah sendirian." Pertama-tama, kami melihat efek dari variabel kontrol terhadap kesediaan untuk meninggalkan anak sendirian di rumah, kami menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di keluarga dengan dua orang tua dan yang tidak mengalami gangguan dari orang tua memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk ditinggal sendirian di rumah, begitu pula anak-anak yang orang tuanya menggambarkan diri mereka sebagai fundamentalis religius, meskipun efek dari variabel-variabel ini cukup kecil. Efek yang jauh lebih kuat ditemukan pada variabel konteks masyarakat. Orang tua yang tinggal di daerah nonperkotaan dan mereka yang tinggal di daerah dengan persentase penduduk dengan tingkat pencapaian pendidikan yang rendah lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan anak remajanya di rumah sendirian; sedangkan mereka yang tinggal di rumah tunggal dan terpisah lebih besar kemungkinannya untuk melakukan hal tersebut. Hasil ini konsisten dengan ekspektasi awal kami bahwa orang tua akan merasa lebih aman meninggalkan anak mereka di rumah ketika mereka tinggal di lingkungan yang lebih aman, tetapi akan lebih membatasi ketika mereka memiliki anak yang bermasalah.) (Datang lebih bermasalah. Selain itu, potensi kurangnya kesesuaian antara nilai-nilai minoritas dan mayoritas dapat menjadi tantangan bagi legitimasi orang tua dan dapat merusak efektivitas kontrol tidak langsung). Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan dalam pola-pola perilaku orang tua dari kelompok minoritas, seperti orang tua Afrika-Amerika dan Hispanik, dibandingkan dengan orang tua Anglo dalam memberikan kemandirian kepada remaja mereka. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh warisan budaya, pengalaman asimilasi, dan generasi penyesuaian kompensatorik yang unik terhadap perilaku orang tua dari kelompok minoritas. Penelitian ini juga bertujuan untuk memahami perbedaan pola budaya dan praktik keluarga antara komunitas Hispanik dan Afrika-Amerika di Amerika Serikat, serta untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan ekologis yang memengaruhi perilaku orang tua. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi pemberian kemandirian kepada remaja dalam kelompok ras dan gender yang berbeda, serta untuk menyoroti pentingnya keunikan budaya dalam proses adaptasi yang ditunjukkan oleh kelompok ras selama beberapa generasi. Sumber Data Data untuk penelitian ini diperoleh dari Survei Nasional Keluarga dan Rumah Tangga (NSFH). Penelitian ini menggunakan subset dari 1.729 kasus dari NSFH, yang terdiri dari semua orang tua Anglo, Afrika-Amerika, dan Hispanik dengan anak fokus berusia antara 12 dan 18 tahun. Variabel yang digunakan untuk mengukur dampak dari keluarga, komunitas, dan lingkungan sosial ekonomi dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini juga menggunakan ukuran integrasi masyarakat, kemiskinan, dan tingkat pencapaian pendidikan untuk menganalisis konteks lingkungan. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan sebagian dari 1.729 kasus dari Survei Nasional Keluarga dan Rumah Tangga (NSFH). Penelitian ini menggunakan perspektif teoretis yang berfokus pada perbedaan budaya yang dihasilkan dari pola adaptasi historis yang unik oleh kelompok-kelompok ras di Amerika Utara. Penelitian ini menggunakan variabel boneka untuk mengidentifikasi keluarga yang tinggal di pusat kota dan daerah pinggiran kota, serta mengontrol integrasi masyarakat, kemiskinan, dan tingkat pencapaian pendidikan sebagai ukuran konteks lingkungan. Penelitian ini juga menggunakan ukuran item tunggal untuk menilai keberadaan jam malam selama kegiatan akhir pekan remaja di luar rumah dan keterlambatan jam malam yang diterapkan. Selain itu, penelitian ini melakukan analisis regresi dan memperhitungkan nilai untuk kasus yang hilang untuk menjelaskan tingginya jumlah kasus yang hilang untuk banyak variabel kontrol. Penelitian ini juga menggunakan variabel pendidikan, pendapatan, religiusitas, dan fundamentalisme agama untuk memahami dampaknya terhadap kontrol orang tua dan pemberian kebebasan pada masa remaja. Hasil Penelitian Temuan penelitian menunjukkan bahwa perbedaan budaya secara signifikan mempengaruhi pemberian kemandirian orang tua kepada remaja. Orang tua Afrika-Amerika ditemukan menunjukkan perilaku yang lebih mengontrol pada awal masa remaja, namun memberikan kemandirian yang lebih besar seiring dengan bertambahnya usia anak. Perbedaan gender dalam pemberian kemandirian juga tercatat lebih kuat di antara orang tua Afrika-Amerika dibandingkan dengan orang tua Inggris. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan bahwa tinggal di tempat tinggal non-desa, tinggal di daerah dengan persentase penduduk yang tinggi dengan tingkat pencapaian pendidikan yang rendah, dan tinggal di rumah tunggal yang terpisah dikaitkan dengan kesediaan yang lebih besar untuk meninggalkan anak di rumah sendirian. Selain itu, penelitian ini menyoroti pengaruh norma-norma patriarki dan familisme yang kuat terhadap pola adaptasi di antara keluarga Hispanik, yang mengarah pada pembatasan yang lebih besar terhadap perilaku anak laki-laki Hispanik di masa remaja, namun juga keinginan yang lebih besar untuk membiarkan anak laki-laki di rumah sendirian. Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan pentingnya pola budaya, praktik keluarga, dan lingkungan ekologi dalam membentuk perilaku pengasuhan dan sosialisasi remaja di berbagai latar belakang ras dan etnis. Kelebihan Penelitian Kelebihan penelitian ini adalah penggunaan perspektif teoritis yang kuat dalam menganalisis perbedaan budaya dan adaptasi historis kelompok ras di Amerika Utara. Penelitian ini juga menggunakan berbagai variabel kontrol untuk memahami pengaruh lingkungan ekologis, struktur keluarga, dan status sosial terhadap perilaku orang tua. Selain itu, penelitian ini memberikan wawasan yang penting tentang pentingnya pola budaya, praktik keluarga, dan lingkungan ekologis dalam membentuk perilaku orang tua dan sosialisasi remaja dari latar belakang ras dan etnis yang berbeda. Kekurangan Penelitian Kekurangan dari penelitian ini adalah penggunaan subset data dari National Survey of Families and Households (NSFH) yang mungkin memiliki keterbatasan representasi terhadap populasi secara keseluruhan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan imputasi nilai untuk mengatasi jumlah kasus yang hilang, yang dapat mempengaruhi validitas hasil analisis.