Anda di halaman 1dari 10

KD 3.12.

MENERAPKAN PROSES PRODUKSI


MASSAL MINYAK ATSIRI

PENYULINGAN JAHE
Tujuan: siswa mampu dan terampil;
-Menerapkan Proses Produksi Massal Minyak
Atsiri (Prinsip dan Konsep Penyulingan Jahe)
-Melakukan Proses Produksi Massal Minyak
Atsiri (Prosedur Penyulingan Jahe)
TANAMAN JAHE
 Nama latin tanaman jahe : Zingiber officinale

 Jahe tergolong tanaman herba, tegak, dapat mencapai


ketinggian 40 – 100 cm dan dapat berumur tahunan.
Batangnya berupa batang semu yang tersusun dari
helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip.

 Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan


berasa pedas. Bagian dalam rimpang berwarna kuning
pucat.

 Tumbuh optimal pada ketinggian 400 -800 m dpl, dengan


curah hujan 2500 – 4000 mm/tahun

 Dipanen setelah berumur 9 – 10 bulan


3 VARIETAS JAHE :

 1) Jahe putih/kuning besar atau disebut juga


jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya
lebih besar dan gemuk. Ruas rimpangnya
lebih menggembung dari kedua varietas lainnya.

 2) Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga


jahe emprit. Ruasnya kecil, agak rata
sampai agak sedikit menggembung.
Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua.
Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe
gajah, sehingga rasanya lebih pedas, dan seratnya tinggi.
LANJUTAN….

 3) Jahe merah (jahe sunti)


Rimpangnya berwarna merah
dan lebih kecil dari pada jahe
putih kecil. Sama seperti jahe
kecil, jahe merah selalu dipanen
setelah tua, dan juga memiliki
kandungan minyak atsiri yang
paling tinggi dibandingkan 2 varietas lainnya,
sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
Tanaman jahe mengandung minyak
atsiri 0,6-3% yang terdiri dari :
α- pinen, β-phellandren, borneol,
limonene, linalool, citral,
nonylaldehyde, decylaldehyde,
methyleptenon, 1,8 sineol,
bisabilen, 1-α-curcumin, farnese,
humulen, 60% zingiberen dan
zingiberole menguap, zat pedas gingerol.

Kandungan minyak tidak menguap disebut


oleoresin, suatu komponen yang memberi rasa
pahit.
MINYAK JAHE
 Nama dagang : Ginger oil
 Kandungan utama : zingiberen (60 %)

 Rendemen : 0,6 – 3,8 % atau rendemen rata-rata


3%, tergantung jenis jahe, serta penanganan dan
efektivitas proses penyulingan
 BJ : 0,871 – 0,882 g/mL

 Warna minyak: kuning muda sampai kuning


TAHAPAN PENYULINGAN JAHE
I. Penanganan Awal (Tahap Persiapan Bahan) sebelum penyulingan :
 Penyortiran jahe
Tujuan: (a) memisahkan dan memilih jahe yang baik dari jahe
busuk, (b) membersihkan jahe dari tanah dan dari kotoran lain
yang menempel.
 Pencucian
Hal yang harus diperhatikan adalah:
- Jahe hasil panen direndam terlebih dahulu selama 2-3
jam untuk memudahkan proses pencucian.
- Jangan menunda pencucian sampai satu minggu, karena
proses pencucian menjadi lebih sulit
- Selama pencucian harus dijaga jangan sampai rimpang terluka
 Pengirisan tipis (+ 1 mm)
 Pengeringan hingga kadar air 8 – 10 % bisa dengan cahaya
matahari atau dengan oven 35 – 45 ºC yang ditandai dengan dapat
dipatahkannya irisan rimpang jahe.
 Penumbukan jahe yang telah kering untuk memudahkan keluarnya
minyak saat disuling
 Penimbangan

II. Penyulingan dengan model penyulingan air dan uap


MANFAAT MINYAK JAHE
A. Industri Farmasi:
 peluruh dahak atau obat batuk, peluruh keringat,
peluruh haid, pencegah mual dan penambah nafsu
makan.
 membuang angin, memperkuat lambung,
memperbaiki pencernaan dan menghangatkan badan.

 Minyak atsirinya mempunyai efek antiseptic,


antioksidan dan mempunyai aktifitas terhadap
bakteri dan jamur.

 Secara tradisional digunakan untuk obat sakit


kepala, gangguan pada saluran pencernaan, rematik,
menghilangkan rasa sakit, mabuk perjalanan,
LANJUTAN

dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal-gatal


akibat gigitan serangga, keseleo, bengkak, serta
memar.
▫ Berbagai penelitian juga menyebutkan bahwa jahe
memiliki efek antioksidan dan antikanker.

B. Industri Makanan dan Minuman


- Bahan Penyedap, ramuan minuman ringan (ginger
ale)

C. Industri Parfum
- Untuk membubuhkan suasana timur dan rasa
hangat
pada berbagai minyak wangi
■ Minyak jahe diperoleh dengan metode :
1. ekstraksi : dengan menggunakan pelarut aseton, sebab
aseton dapat mengekstrak seluruh zat aromatik juga zat sari
dasar dari jahe hingga tidak terdapat tanda-tanda sisa
minyak atsirinya). Bila menggunakan metode ini, diperoleh
hasil minyak atsiri dan oleoresin.
2. penyulingan : dengan metode penyulingan uap atau
metode penyulingan uap dan air.

Anda mungkin juga menyukai