DISUSUN OLEH :
Dalam prespektif Islam , kalimat tauhid jika dibakar, maka sama saja
mereka tidak mengakui arti dalam kalimat tersebut.Dalam pancasila diatur
agar sesama masyarakat Indonesia harus saling menghormati dan saling
bertoleransi satu sama lain.
B.Rumusan masalah.
1. Pembakaran kalimat tauhid .
2. Isu SARA.
3. Bagaimana pandangan pancasila dalam hal ini.
4. Bagaimana tindakan pemerintah dalam kasus ini.
5. Bagaimana kasus ini agar tidak terulang kembali.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah HTI
HTI atau Hizbut Tahrir Indonesia adalah suatu organisasi partai politik islam
yang didirikan oleh Syaikh Taqiyyuddin An- Nabhani pada tahun 1953.
Organisasi ini bergerak dengan mengusung sistem khilafah al-islamiyah.
Tujuan dari HTI sendiri adalah untuk menghidupkan konsep politik yang
sesuai dengan kewajiban yang ada didalam kitab suci umat islam yakni Al-
qur'an.
Di dalam kitab Daulah Islam dan kitab Mafahim Hizbut Tahrir, ditemukan
tulisan yang ditulis oleh pendiri HTI yakni Syaikh Taqiyyuddin An-nabhani,
yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh HTI press
sejak 2004 dan 2007, yang menyatakan bahwa "generasi umat Islam saat
ini sudah tidak tertarik dengan konsep khilafah karena tidak pernah
menyaksikan atau punya pengalaman dengan pemerintahan Islam,
sehingga akhirnya umat muslim memilih untuk menggunakan falsafah
hidup lain yang membuat kemurnian islam menjadi terkikis."
Indonesia adalah Negara kepulauan dengan beragam agama dan hal itu
telah menjadi cirri khas Indonesia dimana berbeda-beda tetapi tetap satu
jua.
Dilansir dari. Bbc.com peristiwa pembakaran bendera itu terjadi pada senin
22 oktober 2018 di garut tepatnya di alun alun limbangan, di tengah-
tengah peringatan hari santri nasional.
Polda Jawa Barat menyebut bendara yang dibakar itu merupakan bendera
HTI,merujuk pemeriksaan sejumlah saksi dan pengakuan dari pembawa
bendera itu.
Hari santri nasional merupakan ajang yang dijanjikan oleh presiden Joko
Widodo yang sudah ditepati sejak beliau menjadi presiden pada tahun
2014 yang lalu.
Pada sila pertama “ Ketuhanan Yang Maha Esa “ ini berarti bahwa
masyarakat Indonesia seharusnya takut akan hal – hal yang menyimpang
dari ajaran agama, melakukan suatu kebaikan dan kejujuran.
Akan tetapi dalam kasus ini banyak oknum mengkaitkan dengan politik
dan menyebarkan berita yang tidak benar, dan itu sama sekali tidak
relevan dangan nilai, nilai dalam pancasila.
Yang dimaksud Negara sekuler disini adalah Negara yang melepaskan diri
dari hege moni agama, Indonesia merupakan Negara yang menganut
budaya timur yang menekankan pada aspek spiritual dan menerima
otoritas tertentu termasuk agama.
https://www.inews.id/daerah/jabar/kapolda-jabar-kain-yang-dibakar-oknum-
banser-bendera-hti/290357
http://tirto.id/prabowo-atau-jokowi-siapa-untung-dari-kasus-pembakaran-
bendera-c8tA
Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
Dewantara, A. (2017). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam Kacamata Soekarno).
Dewantara, A. (2017). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam Kacamata Soekarno).