INFORMASI UMUM
1. Identitas Sekolah dan Penyusun
Nama Sekolah : SMP Negeri 36 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1 (Ganjil)
Nama Penyusun : Agustina Sukarno Putri, S. Pd
2. Kompetensi awal
Siswa dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran,
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian
dan pembagian pecahan dengan bilangan asli.
1. Bahan Ajar
BILANGAN PECAHAN
A. Konsep Pecahan
Suatu hari kalian mengadakan pesta ulang tahun.
Kalian mengundang 10 temanmu, terdiri dari 6
putra dan 4 putri. Disediakan sebuah kue ulang
tahun. Dapatkah kalian membagi kue ulang tahun
tersebut dengan adil? Berapa bagian kue untuk
setiap temanmu? Berapa perbandingan kue dengan
keseluruhan tamu yang diundang? Berapa
perbandingan banyak anak putra dan banyak anak
putri? Berapa perbandingan banyak anak putri dengan keseluruhan temanmu yang di undang?
Ibu memiliki kue. Kue tersebut dipotong menjadi
empat bagian yang sama. Masing-masing bagian
diberikan kepada ayah, kakak, adik dan saya. Dalam
1
hal ini, ayah mendapatkan bagian kue, kakak
4
1 1
mendapatkan bagian kue, adik mendapatkan
4 4
1 1
bagian kue, saya mendapat bagian kue. Tahukah kalian, apa arti ?
4 4
Semua pertanyaan dan cerita di atas seru, bukan? Kalian pasti dapat menjawabnya. Kalau
belum, marilah kita pelajari materi bilangan pecahan.
B. Bentuk Pecahan
Seorang reporter berita menceritakan pemilihan Kepala Desa
suatu daerah. Beritanya sebagai berikut:”Saat ini saya melaporkan
pemilihan Kepala Desa di daerah. Partisipasi pemilih sebesar 75%
dengan rata-rata usia pemilih 34,5 tahun. Pemilih wanita sebanyak
3 bagian, sedangkan pemilih pria sebanyak 2 bagian.
5 5
Reporter di atas menggunakan beberapa bentuk pecahan. Tahukah kalian ada berapa bentuk
pecahan? Kalau belum tahu, marilah kita pelajari beberapa bentuk bilangan pecahan.
a. Pecahan biasa
a
Pecahan biasa berbentuk , dengan a dan b bilangan bulat dan b ≠ 0 serta b bukan
b
faktor dari a. Selanjutnya a disebut pembilang sedangkan b disebut penyebut.
2 6 1 3
Contoh: , , , dan lainnya.
5 4 3 7
b. Pecahan campuran
a
Pecahan campuran berbentuk c dengan a, b dan c bilangan bulat.
b
1 1
Contoh: 2 ,−5 dan lainnya.
5 4
c. Desimal
Desimal adalah pecahan yang penulisannya menggunakan tanda koma.
Contoh: 0,35; 2,67; 9,543; -2,3; dan lainnya.
d. Persen
Persen berarti per seratus. Lambang persen adalah %.
Contoh: 27%, 69%, 30%, -8%, dan lainnya.
C. Mengubah Pecahan Ke Bentuk Lain
Ayah menabung di Bank. Pihak bank memberikan suku bunga sebesar 12%
per tahun. Berapakah suku bunga bank per tahun jika dituliskan dalam
bentuk pecahan biasa atau pecahan desimal?
Tahukah kalian bagaimana untuk merubah bentuk pecahan ke bentuk pecahan yang lain? Jika
belum, marilah kita pelajari materi tersebut.
Ayo Diskusikan!
Banyaknya es krim Fahril, Iman, Ucok, dan Fahrania, mereka bersama-sama pergi ke Kedai Es Krim.
Mereka membeli es krim dengan berbagai ukuran. Berikut banyaknya es krim yang mereka beli.
1
Fahril membeli es krim rasa sebanyak liter.
4
1
Iman membeli es krim rasa sebanyak liter.
2
3
Ucok membeli es krim rasa sebanyak liter.
4
1
Fahrania membeli es krim rasa sebanyak 1 liter.
4
1. Bandingkan mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil dari banyaknya es krim
yang telah mereka beli sehingga diperoleh pernyataan yang benar.
a. Banyaknya yang dibeli Fahril dengan dibeli Fahrania.
b. Banyaknya yang dibeli Iman dengan dibeli Ucok.
c. Banyaknya yang dibeli Ucok dengan dibeli Fahrania.
d. Banyaknya yang dibeli Fahril dengan dibeli Ucok.
e. Banyaknya yang dibeli Fahril dengan dibeli Iman.
2. Bandingkan jumlah harga es krim dengan tanda < atau > sehingga diperoleh pernyataan
yang benar.
1 1 3
a. … …
2 4 4
1 1 3
b. …1 …
4 4 4
3 1 1
c. …1 …
4 4 2
1 1 1
d. 1 … …
4 2 4
1 1 1
e. …1 …
2 4 4
3. Urutkan banyaknya es krim yang dibeli Fahril, Iman, Ucok, dan Fahrania dari banyaknya
paling sedikit. Kemudian jawablah pertanyaan berikut.
a. Siapakah yang membeli dengan banyaknya paling sedikit?
b. Siapakah yang membeli dengan banyaknya yang paling banyak?
c. Urutkan banyaknya mulai dari yang paling banyak sampai paling sedikit!
4. Buatlah urutan banyaknya es krim dari yang paling sedikit sampai banyak, pada garis
bilangan !
3. Asesmen
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nama Siswa :
Kelas :
Pertemuan Ke- :
Hari/Tanggal Pelaksanaan :
Berilah penilaian terhadap aspek pengamatan yang diamati dengan membubuhkan tanda ceklis (√)
pada berbagai nilai sesuai indikator
SKOR PENILAIAN
N SANGAT
ASPEK YANG DIAMATI KURANG CUKUP BAIK
O BAIK
1 2 3 4
1 Pendahuluan
Melakukan do’a sebelum belajar
Mencermati penjelasan guru berkaitan dengan
materi yang akan dibahas
2 Kegiatan Inti
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
Kerjasama dalam diskusi kelompok
Mengajukan pertanyaan
Menyampaikan pendapat
Menghargai pendapat orang lain
Menggunakan alat peraga pembelajaran
3 Penutup
Menyampaikan refleksi pembelajaran
Mengerjakan latihan soal secara mandiri
Memperhatikan arahan guru berkaitan materi
selanjutnya
Keterangan Penskoran:
Skor 1 = Kurang
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik
5
Indra memegang kartu bertuliskan bilangan .
9
Tyo memegang kartu bertuliskan 0,68.
Raka memegang kartu bertuliskan bilangan 63%.
Cantika memegang kartu bertuliskan bilangan 0,52.
7
Farah memegang kartu bertuliskan bilangan .
12
Urutan anak yang memegang kartu bilangan dimulai dari yang
terkecil adalah ….
Remedial Mengulang mengerjakan Lembar kerja secara mandiri
6. Glosarium
Bilangan bulat Bilangan bulat adalah himpunan bilangan cacah dan lawan-lawannya.
Contoh: -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 adalah bilangan bulat.
Bilangan cacah Bilangan cacah adalah 0, 1, 2, 3, 4, …
Contoh: 4, 125, dan 3947 semuanya bilangan cacah.
Jumlah bilangan suatu cacah dan pecahan.
Bilangan prima Suatu bilangan yang memiliki tepat dua faktor, 1 dan bilangan itu
sendiri disebut bilangan prima. Contoh: 13 adalah bilangan prima
faktornya adalah 1 dan 13
Desimal Bilangan yang menggunakan nilai tempat dan koma desimal untuk
menunjukkan persepuluhan, perseratusan, perseribuan dll
Contoh: 3,47
Faktor Satu bilangan merupakan faktor bilangan lain bila bilangan tersebut
membagi habis bilangan kedua. Contoh: 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, dan 36
adalah faktor dari 36.
Faktor isasi Penulisan bilangan komposit sebagai hasilkali faktor-faktor primanya
prima disebut faktorisasi prima. Contoh: Faktorisasi prima dari 30 adalah 2 x
10
3 x 5.
Identitas Jumlah setiap bilangan dan 0 adalah bilangan itu sendiri.
penjumlahan Contoh: a + 0 = a
Identitas Hasilkali 1 dan setiap bilangan adalah bilangan itu sendiri.
perkalian Contoh: a(1) = a
Lawan bilangan Bilangan-bilangan yang berjarak sama dari nol pada garis bilangan
tetapi berbeda arah adlah bilangan-bilangan berlawanan. Contoh: -17
dan 17 adalah berlawanan satu sama lain.
Pebulatan Bilangan yang menyatakan sebagian dari keseluruhan dilambangkan
Pecahan dengan b a . Contoh: 2/1 dan 9/5
Pecahan murni, Pecahan yang pembilangnya kurang dari penyebut.
biasa Contoh :
Pecahan sejenis Beberapa pecahan yang penyebutnya sama besar. Contoh:
Pecahan senilai Pecahan-pecahan yang sama nilainya disebut pecahan senilai. Contoh:
Pecahan Suatu pecahan disebut paling sederhana apabila pembilang dan
tersederhana penyebut hanya memiliki satu faktor persekutuan, yaitu 1. Contoh:
adalah bentuk paling sederhana dari .
Pecahan tidak Pecahan yang pembilangnya lebih dari penyebut. Contoh
murni
Pembilang Bilangan pada bagian atas pada pecahan. Contoh: , 5/3 disebut
pembilang.
Penyebut Bilangan pada bagian bawah pada pecahan. Contoh: , 5/3 disebut
penyebut.
Sifat asosiatif Cara pengelompokan tiga bilangan untuk dijumlahkan atau dikalikan
tidak mengubah jumlah atau hasilkalinya. Untuk sembarang bilangan
a, b, dan c, (a + b) + c = a + (b + c), and (ab)c = a(bc). Contoh: (2 + 3)
+ 4 = 2 + (3 + 4) or (2 • 3) • 5 = 2 • (3 • 5).
Sifat distributif Untuk mengalikan suatu jumlah dengan suatu bilangan, kalikan
masing-masing bilangan yang dijumlahkan dengan bilangan di luar
kurung. Untuk setiap bilangan a, b, dan c, a(b + c) = ab + ac dan a(b –
c) = ab – ac. Contoh: 2(5 + 3) = (2 • 5) + (2 • 3) dan 2(5 – 3) = (2 • 5) –
(2 • 3)
Sifat kesamaan Apabila kita mengurangkan bilangan yang sama dari masing-masing
ruas persamaan, kedua ruas tetap sama. Untuk setiap bilangan a, b, dan
c, jika a = b, maka a – c = b – c. Contoh: jika x = 3, maka x – 2 = 3 – 2
Sifat kesamaan Apabila kita menambahkan bilangan yang sama pada masing-masing
ruas persamaan, kedua ruas tetap sama. Untuk setiap bilangan a, b, dan
c, jika a = b, maka a + c = b + c. Contoh: jika x = 3, maka x + 2 = 3 +
2.
11
Sifat kesamaan Apabila kita menambahkan bilangan yang sama pada masing-masing
perkalian ruas persamaan, kedua ruas tetap sama. Untuk setiap bilangan a, b, dan
c, jika a = b, maka a • c = b • c. Contoh: jika x = 3, maka x • 5 = 3 • 5.
Sifat komutatif Urutan dua bilangan dijumlahkan atau dikalikan tidak mengubah
jumlah atau produknya. Untuk setiap bilangan a dan b, a + b = b + a
dan ab = ba. Contoh: 2 + 3 = 3 + 2 or 2 • 3 = 3 • 2
7. Daftar pustaka
Kemendikbud. 2021, Matematika Kelas VII SMP/MTS: Buku Siswa Semester 1, Jakarta:
Puskurbuk.
Nuharini D., dan Wahyuni T., 2009, Matematika konsep dan aplikasinya: Buku untuk kelas VII
SMP dan MTS, Jakarta: Pusat Perbukuan
12