ANALISA TAPAK 2
NAMA DOSEN :
MUTIARA YAUMIL ATIKA, S.Ars., M.Sc
NAMA KELOMPOK :
KHAIRUNNISA 2123201034
FAZA NATHANIA AZZAHRA 2123201015
DEWANGGA JHOFISYA 2123201048
DICKY KURNIAWAN 2123201017
NUR AINA 2123201012
Perencanaan dan perancangan SMP ini dilakukan untuk mengupayakan tindakan bertahap
dalam membangun bangunan Pendidikan (Sekolah) sebagai tempat belajar mengajar.
Sebagai tempat untuk memberikan pelayanan, membimbing, mendidik, dan mengajar para
peserta didik agar memiliki sifat / tingkah laku yang lebih baik.
Jl. Pramuka, Lembah Sari, Kec. Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau
1.7. Luas Lahan Proyek
- Kiri : 3 m
- Kanan : 3 m
- Belakang 3 m
BAB 2
Berdasarkan posisi geografisnya, Provinsi Riau memiliki batas wilayah seperti berikut:
Lokasi tapak berada di Kecamatan Rumbai, kota Pekanbaru, Secara geografis kota
Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatera, terhubung
dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan wilayah administratif,
diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur, sementara bagian barat dan selatan
oleh Kabupaten Kampar. Adapun pembagian kecamatan di Pekanbaru :
a. Kecamatan Bukit Raya
b. Kecamatan Lima puluh
c. Kecamatan Marpoyan Damai
d. Kecamatan Payung sekaki
e. Kecamatan Pekanbaru kota
f. Kecamatan Rumbai
g. Kecamatan Rumbai Timur
h. Kecamatan Sail
i. Kecamatan Senapelan
j. Kecamatan Sukajadi
k. Kecamatan Tenayan raya
l. Kecamatan Binawidya
m. Kecamatan Kulim
n. Kecamatan Rumbai Barat
o. Kecamatan Tuahmadani
Gambar 2.1.3 Peta Wilayah Perkembangan
Kondisi lingkungan pada tapak yang ditinjau dari satelit Google Earth dan juga dilihat
dari lokasi tapak.
2.2. Batas – Batas dan Dimensi Tapak
2.2.1. Batas – Batas Tapak dengan Lingkungan (Meliputi; Batas Utara, Batas Selatan,
Batas Timur dan Batas Barat. Apakah Berbatasan dengan Jalan atau dengan Tap
ak Lainnya).
Adapun perbatasan arah Selatan, Utara, Timur, dan Barat pada Tapak :
Pada jalan sekitaran Tapak hanya terdapat 1 akses jalan yaitu JL.Pramuka, dengan leba
jalan 8m.
Barat Timur
- Arah Matahari
Timur : Matahari akan terbit dari timur dan akan langsung menyinari area samping
tapak.
Barat : Matahari terbenam ke barat dan akan langsung menyinari area samping tapak.
Gambar 2.5.2 Arah Lintasan Angin
- Arah Angin
Arah angin pada tapak cenderung berasal dari selatan ke utara.
`
Gambar 2.5.3 Tapak Gambar 2.5.4 pandangan luar ke dalam
2.4.9. Suasana dan Watak Perilaku pada Siang dan Malam Hari
Gambar 2.6.1 Suasana di siang hari
Suasana di siang hari pada Tapak cukup sepi.
Pada dalam tapak terdapat beberapa pohon seperti pohon mengkudu, jengkol, durian,
dan kapas.
Vegetasi di luar Tapak
Di luar Tapak
(2) Setiap bangunan apabila tidak ditentukan lain, ditentukan KDB maksimum 70% untuk
bangunan fungsi usaha, 6O% untuk bangunan fungsi hunian, dan 50% untuk bangunan fungsi
sosial, budaya dan keragaman.
(2) Ketentuan besarnya KLB pada ayat (1) disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Kota
atau sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Besar KLB yaitu
0,5
2.7.1. Listrik
Terdapat beberapa tiang listrik diluar Tapak.
Gambar 2.9.1 Tiang listrik bagian selatan Gambar 2.9.2 Tiang listrik bagian timur
BAB 3
TINJAUAN TEORI
Tapak datar 0° - 2°
Tapak landai 2° - 8°
Tapak lerengan 8° - 15°
Tapak terjal 15° - 25°
Tapak curam >25°
Kondisi lahan ditapak harus memaksimalkan lahan supaya terlihat lebih luas dan dapat
mengoptimalkan bentuk bangunan. Terdapat beberapa penyelesaian terhadap kontur
pada tapak. Beberapa alternatif pengolahan muka tanah yang dapat dilakukan ialah:
Solusi jika menggunakan sistem cut and fill untuk perencanaan proyek :
Sebagai mana yang diungkapkan oleh Arsyad (1989:10), pengertian sifat lahan yaitu :
“Atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur atau diperkirakan, seperti
tekstur tanah, struktur tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan, temperatur, darinase
tanah, jenis vegetasi dan sebagainya”. Sifat lahan merupakan suatu penciri dari segala
sesuatu yang terdapat di lahan tersebut yang merupakan pembeda dari suatu lahan
yang lainnya.”
a. Karakteristik Lahan
Karakteristik lahan adalah suatu parameter lahan yang dapat diukur atau
diestimasi, misalnya kemiringan lereng, curah hujan, tekstur tanah dan struktur
tanah. Satuan parameter lahan dalam survey sumbardaya lahan pada umumnya
disertai deskripsi karakteristik lahan.
b. Kualitas Lahan
c. Pembatas Lahan
Pembatas lahan merupakan faktor pembatas jika tidak atau hampir tidak dapat
memenuhi persyaratan untuk memperoleh produksi yang optimal dan pengelolaan
dari suatu penggunaan lahan tertentu. Pembatas lahan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu : (1) Pembatas lahan permanen, pembatas lahan yang tidak dapat diperbaiki
dengan usaha-usaha perbaikanlahan (land improvement). (2) pembatas lahan
semetara, pembatas lahan yang dapat diperbaiaki dengan cara pengelolaaan lahan.
e. Perbaikan Lahan
Perbaikan lahan adalah aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas lahan
pada sebidang lahan untuk mendapatkan keuntungan dalam meningkatkan produksi
pertanian. Perbaikan lahan mutlak dilakukan agar kulaitas lahan dapat terus terjaga
dan bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
Faktor gradasi atau kemiringan kontur sangat mempengaruhi sistem utilitas terutama
drainase, jika salah penempatan ruang pada gradien tertentu maka akan sangat
mengganggu operasional sistem drainase. Demikian juga pemandangan dari dan ke
luar site akan terganggu atau tidak maksimal. Dalam mengolah lahan yang memiliki
kemiringan tertentu di perlukan perlakuan khusus yang berbeda dengan lahan yang
memiliki permukaan rata. Dengan proses perencanaan yang matang lahan berkontur
dapat di manfaatkan sedemikian rupa hingga dapat menghasilkan suatu proses
perancangan bangunan yang khas dan memiliki karakter yang sesuai dengan lahan
berkontur.
Dengan menerapkan proses perancangan pada lahan Berkontur adalah sebagai
berikut:
1. Penggalian dan Pengurukan Tanah
2. Dampak Bangunan terhadap lapisan tanah humus.
3. Pemotongan tanah
4. Pengurukan Tanah
5. Pemadatan Tanah
Pencegahan erosi dengan menggunakan bahan tambahan dapat dilakukan dengan
pagar palisade (pengembangan pagar anyaman tangkai), dengan bantalan hijau
tunggal maupun berganda, atau dengan beronjong (gabion) yang ditanami sebagai
berikut.
Kemungkinan lain untuk mencegah erosi ialah penggunaan jaringan baja tulangan
atau concrete lawn block yang diletakkan pada lerengan dengan kemiringan ± 2 : 3.
jaringan baja tulangan dipaku dengan kaitan baja tulangan ke dalam lerengan,
sedangkan concrete lawn block dipaku dengan cangkok yang mudah bertunas dan
berakar. Kemudian jaringan baja tulangan maupun concrete lawn block diisi dengan
tanah subur sehingga perdu akan bertumbuh dengan baik dan mengikat lerengan
dengan akarnya.
(sumber: lahan berkontur by Cyndi Natali)
Menurut UUD no 28 tahun 2002 tentang bangunan Gedung pasal 1 ayat 1, bangunan
Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan atau didalam tanah atau air yang
berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya. Baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keberagamaan, kegiatan usaha, kegiatan Sosial, budaya, maupun kegiatan
khusus.
Menurut UUD No 2 tahun 1989, Sekolah adalah satuan Pendidikan yang berjenjang dan
berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa bangunan Gedung Sekolah adalah wujud
fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, yang sebagian
atau seluruhnya berada di atas dan / atau didalam tanah, dan / air atau yang berfungsi sebagai
tempat manusia melakukan Pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Dan didalamnya dapat digunakan juga untuk
hunian atau tempat pelaksanaan kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan Sosial,
budaya, maupun kegiatan khusus lainnya.
Persyaratan kenyamanan bangunan gedung meliputi kenyamanan ruang gerak dan hubungan
antar ruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta tingkat getaran dan tingkat
kebisingan.
(sumber: jurnal peradaban sains, rekayasa dan teknologi Sekolah Tinggi Teknik
(STITEK) Bina Taruna Gorontalo by Kalih Trumansyahjaya)
BAB 4
FASILITAS PENGELOLA
Jumlah
No Jenis Ruang Asumsi Jumlah Standar Luas Ruang Keterangan
Unit
STAFF PENGELOLA
3 R. Rapat 30 Org 2 m2 1 60 A
8 R. Arsip 2 Org 12 m2 1 24 A
9 Lobby 8 Org 2 m2 1 16 A
10 R.Tamu 4 Org 3 m2 2 24 A
11 Pantry 3 Org 4 m2 1 12 A
12 toilet 1 Org 3.35 m2 3 10.05 A
STAFF PENGAJAR
FASILITAS PENDIDIKAN
Jumlah
No Jenis Ruang Asumsi Jumlah Standar Luas Ruang Keterangan
Unit
9 R.P3K 4 Org 4 m2 2 32 A
FASILITAS PENUNJANG
Jumlah
No Jenis Ruang Asumsi Jumlah Standar Luas Ruang Keterangan
Unit
INFORMASI
WC 20 Org 2.15 m2 2 86 DA
JUMLAH 1553.89
(A)+(B)
FASILITAS SERVICE
Asumsi Jumlah
No Jenis Ruang Standar Luas Ruang Keterangan
Jumlah Unit
2 Gudang alat 32 m2 1 32 A
3 Pos Satpam 1 Org 1.2 m2 2 2.4 A
5 R.ME 1 Org 16 m2 1 16 A
6 R.Ganset 2 Mesin 8 m2 1 16 A
CAFETARIA
11.Toilet Pria
Asumsi Jumlah
No Jenis Ruang Standar Luas Ruang Keterangan
Jumlah Unit
OLAH RAGA
FASILITAS PARKIR
Jumlah Luas
No Jenis Ruang Asumsi Jumlah Standar Keterangan
Unit Ruang
(1) (2) (3) (4) (5) (3)x(4)x(5)
PENGUNJUNG
PENGELOLA
Roda 2 30 Unit 2 m2 1 60 DA
REKAPITULASI
R.Wakil Kepala 56 m²
Sekolah
R.Rapat 60 m²
R.Bidang Kesiswaan 21 m²
R.Arsip 24 m²
PRIVATE
Pantry 12 m²
Toilet 10.05 m²
pantry 10.5 m²
Loker 20 m²
Toilet 13.4 m²
Guru Honor 68 m²
Pantry 10.5 m²
Loker 8 m²
Toilet 13.4 m²
R.Bimbingan 17.5 m²
SEMI PRIVATE
Konseling
R.P3K 32 m²
Toilet 110.55 m²
R.Kepala Perpustakaan 21 m²
Perpustakaan 175 m²
Lobby 16 m² 462,9 m²
R.Tamu 24 m²
Penjaga Sekolah 15 m²
Parkir Roda 2 60 m²
R.Labor Komputer 50 m²
Mesjid 660 m²
R.Whudu Pria 72 m²
Urionir 19.8 m²
WC 64.5 m²
Wastafel 12 m²
R.Whudu Wanita 72 m²
WC 86 m²
Wastafel 12 m²
Gudang Alat 32 m²
R.ME 16 m²
R.Ganset 16 m²
SEMI PUBLIC
Kantin 228.48 m²
SERVICE WC 12.9 m²
Wastafel 7.2 m²
Toilet Wanita
WC 17.2 m²
Wastafel 7.2 m²
BAB 5
4. Analisa Aksesibilitas
5. Analisa Kebisingan
6. Analisa Vegetasi
Vegetasi dalam tapak Pada area dalam Menebang vegetasi
tapak terdapat yang tidak
beberapa pohon
seperti pohon diperlukan pada
mengkudu, jengkol, tapak, Dan
durian, dan kapas. mengoptimalkan
vegetasi untuk
penataan lanskap
tapak.
Vegetasi
Vegetasi di luar
di luar tapak terdapat
tapak pepohonan dan
rumput liar.
7. Analisa View
- Dari luar ke dalam : - Dari luar ke dalam : Membuat arah
View dari luar ke orientasi bangunan
dalam sangat baik ke arah hutan, dan
karena dapat dilihat membuat desain
langsung dari jalan bangunan yang
menarik dengan
beberapa tingkatan
9. Analisa Drainase
Pada area tapak Sistem drainase
maupun diluar tapak berwawasan
tidak terdapat lingkungan untuk
drainase. pengendalian air,
baik mengatasi
genangan dan
kekeringan adalah
melalui sumur
resapan.
10. Berdasarkan PERDA no 7 tahun 2012, Bangunan a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
gedung fungsi sosial dan budaya sebagaimana KDB = 50%
dimaksud pada ayat (1) meliputi bangunan gedung = 50% x 20.000 m2
untuk pendidikan, kebudayaan, pelayanan = 10.000 m2
kesehatan, laboratorium, pelayanan umum dan
panti social.
BAB 6
KONSEP PERANCANGAN
6.1 KONSEP ZONING TAPAK
6.2 KONSEPTUAL TAPAK
LABORATORIUM
KANTIN
JALAN KELUAR
BANGUNAN
PENGELOLA
TOILET
BANGUNAN
YAYASAN
BANGUNAN
PENGELOLA
PARKIRAN
JALAN MASUK
JALAN PRAMUKA