Anda di halaman 1dari 55

TUGAS ANALISA TAPAK

Merancang Cafe Universitas Lancang Kuning


Mata Kuliah :

ANALISA TAPAK 2

Nama Dosen :
Hendri Silva, St.,Mt.

Nama Kelompok 3 :
M. Azizul Hakim 2123201005
Ardiyan 2123201013
Gifranza 2123201020
Muhammad Fahri Ihsan 2123201041
Wahyu Aditya 2123201045

FAKULTAS TEKNIK PRODI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS LANCANG KUNING
SEMESTER GENAP 2023-2024
Daftar Isi
Bab 1. Deskripsi Proyek.............................................................................................................3
1.1. Judul Proyek................................................................................................................3
1.2. Pengertian Proyek........................................................................................................3
1.3. Latar Belakang.............................................................................................................3
1.4. Fungsi Proyek..............................................................................................................4
1.5. Tema Sekolah..............................................................................................................4
1.6. Pemilik Proyek............................................................................................................4
1.7. Lokasi Proyek..............................................................................................................4
1.8. Luas lahan Proyek.......................................................................................................6
1.9. Koefesien Dasar Bangunan adalah..............................................................................6
1.10. Koefesien Lantai Bangunan adalah.........................................................................6
1.11. Garis Sempadan Bangunan (GSB)..........................................................................6
1.12. Garis Sempadan Jalan (GSJ)....................................................................................6
Bab 2. Data Survey dan Lingkungan.........................................................................................7
2.1. Lokasi Tapak Secara Geografis...................................................................................7
Lingkungan Regional (Peta Provinsi).................................................................................7
Lingkungan Kota (Peta RUTK)..........................................................................................8
Lingkup Lingkungan (Foto udara lingkungan sekitar tapak).............................................9
2.2. Batas-Batas dan Dimensi Tapak................................................................................10
Batas – batas Tapak dengan lingkungan...........................................................................10
Ukuran Tapak dan Luasan Tapak.....................................................................................11
2.3. Aksesibilitas Dan Jejak Tapak...................................................................................11
Diluar Tapak.....................................................................................................................11
Didalam Tapak..................................................................................................................12
2.4. Komdisi Tanah..........................................................................................................12
Kontur Tapak....................................................................................................................12
Jenis Tanah dalam Tapak..................................................................................................14
2.5. Orientasi Tapak.........................................................................................................15
Arah Lintasan Matahari....................................................................................................15
Pandangan dari Luar Tapak ke Dalam Tapak...................................................................15
Pandangan dari Dalam Tapak ke Luar Tapak...................................................................16
2.6. Karakter Lingkungan di Dalam dan Diluar Tapak....................................................16
Fisik Bangunan Sekitar.....................................................................................................16
2.7. Vegetasi Lingkungan Tapak......................................................................................16
1
Jenis Vegetasi Didalam dan diluar Tapak.........................................................................16
Bab 3. Tinjauan Teori..............................................................................................................17
3.1. Tinjauan Teori Analisis Tapak Untuk Lahan Berkontur...........................................17
3.2. Tinjauan Fungsi Bangunan........................................................................................17
3.3. Tinjauan Teknis Persyaratan Kenyamanan Bangunan..............................................18
Bab 4. Rencana Program Ruang..............................................................................................21
Bab 5. Analisa Tautan..............................................................................................................24

2
Bab 1. Deskripsi Proyek

1.1. Judul Proyek


Perencanaan dan Perancangan Kafe Unilak
1.2. Pengertian Proyek
Perencanaan adalah Suatu proses dalam menyiapkan seperangkat keputusan mengenai
tindakan dikemudian hari yang ditujukan untuk mencapai tujuan-tujuan dengan
menggunakan cara-cara yang optimal.
Menurut Tim McGinty, 1997 Perancangan, dalam konteks arsitektur, adalah semata –
mata usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik.
Perancangan dapat dianggap sebagai suatu proses tiga bagian yang terdiri dari keadaan mula,
suatu metode atau proses transformasi, dan suatu keadaan masa depan yang dibayangkan.
Menurut Marsum (2005) Kafe adalah tempat untuk makan dan minum sajian cepat
saji dan menyuguhkan suasana santai atau tidak resmi.
Universitas Lancang Kuning (Unilak) adalah salah satu perguruan tinggi yang berada
di Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia.
1.3. Latar Belakang
Bisnis Cafe di Indonesia saat ini khususnya dikota-kota besar semakin berkembang
dengan pesat, banyak bermunculan wirausahawan yang membuka usaha coffee shop dengan
berbagai konsep atau ide-ide yang dibuat untuk memikat pelanggan dari berbagai kalangan,
selain itu beberapa lokasi dikota kecil bahkan juga banyak bermunculan cafe, ini tidak
terlepas dari dukungan pemerintah setempat yang mempermudah perizinan mendirikan usaha
(Hartono, 2018).
Menurut Damamik (2016) industri cafe merupakan salah satu jenis usaha yang cepat
menyebar seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang berkembang pesat. Cafe
yaitu suatu tempat yang identik dengan meja-meja dan kursi yang tertata rapi dan juga sofa
yang nyaman, menjual aneka varian kopi dan makanan kecil sebagai penunjang disertai
alunan musik dan suasana nyaman yang dapat dirasakan oleh konsumen (Poniman, 2018).
Sedangkan menurut Sentoso (2018) Cafe dikategorikan kedalam restoran yang informal dan
biasanya buka sampai larut malam bahkan ada yang 24 jam dan sering kita temukan di tengah
kota atau ditempat yang padat penduduk,
Dengan berkembang pesatnya bisnis cafe diberbagai wilayah Indonesia, ketika
banyak bermunculan cafe baru, ini akan mengakibatkan tingginya tingkat persaingan. Cafe
yang tidak kuat akan dengan mudah dikalahkan oleh pesaingnya. Dilihat dari sisi konsumen
saat ini, mereka memiliki banyak alternatif varian dan lebih selektif dalam memilih cafe yang
akan dikunjungi. Ketika konsumen menganggap suatu café tidak memuaskan, maka cafe
tersebut akan sangat mudah untuk ditinggalkan.
Selain itu perkembangan bisnis cafe yang ada di Indonesia, ini diakui oleh Asosiasi
Pengusaha Cafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO) wilayah Jawa Timur yang
dikemukakan oleh Anwar (2019) yang menyebutkan bahwa tren pertumbuhan kafe diseluruh
wilayah Jawa Timur berbasis kopi meningkat 16 persen sampai 18 persen seiring dengan
perubahan gaya hidup masyarakat dan potensi industri kafe kopi di Jatim masih sangat besar,
lantaran didukung oleh pasar sekaligus bahan baku kopi yang bisa didapat dari sentra kopi
Jatim, seperti Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, disegmen kopi original yang diseduh
dengan berbagai macam cara semakin dilirik oleh para penggemar kopi. Namun begitu,

3
persaingan industri cafe kopi yang sangat ketat perlu diimbangi dengan inovasi agar mampu
menarik pengunjung.
Menurut Chasa (2019) dalam mengunjungi cafe, konsumen tidak hanya mencari
produk saja berupa makanan dan minuman, tapi juga menginginkan pengalaman yang
berbeda. Sehingga pelaku bisnis harus mampu memberikan pengalaman tersebut dengan cara
menerapkan strategi experiantial marketing. Dimana mereka harus mampu memberikan
sensasi dan menyentuh emosi dari konsumen.

1.4. Fungsi Proyek


Fungsi Cafe Unilak yaitu untuk tempat mahasiswa Unilak berkumpul atau tempat
mengerjaka tugas, serta melepas dari kejenuhan
1.5. Tema Sekolah
Cafe dengan Tema Arsitekturnya ”Arsitektur Tropis”
1.6. Pemilik Proyek
Pemilik proyek yaitu yayasan Pendidikan Unilak
1.7. Lokasi Proyek
Proyek berada di Jl. Datuk Raja Ali H., Pekanbaru, Riau.

4
5
1.8. Luas lahan Proyek
Peletakan site dibebaskan dengan ketentuan site berada didalam lahan yang
diperkirakan 26.299,64 m²
1.9. Koefesien Dasar Bangunan adalah
Pada tapak bangunan KDB nya yang berlaku antara 60%-80%.
1.10. Koefesien Lantai Bangunan adalah
Untuk menentukan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah sebesar 0,5.
1.11. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Kanan : -
Kiri : -
Depan : -
Belakang : -
1.12. Garis Sempadan Jalan (GSJ)
-

6
Bab 2. Data Survey dan Lingkungan
2.1. Lokasi Tapak Secara Geografis
Lingkungan Regional (Peta
Provinsi)

sss

Gambar 1 : Peta Provinsi Riau


Lokasi tapak berada di Provinsi Riau, Luas wilayah keseluruhannya mencapai
87.023,66 km. Berdasarkan letak astronomis, Provinsi Riau terletak antara 02° 25’ LU- 01°
15 LS dan 100° 03’-104° 00 BT. Berdasarkan posisi geografisnya, Provinsi Riau memiliki
batas wilayah seperti berikut:
 Utara : Sumatra Utara dan Selat Malaka
 Selatan : Provinsi Jambi dan Sumatra Barat
 Barat : Provinsi Sumatra Barat dan Sumatra Utara
 Timur : Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Melaka

7
Lingkungan Kota (Peta RUTK)

Gambar 2. Peta Pekanbaru


Lokasi tapak berada di Kecamatan Rumbai, kota Pekanbaru, Secara geografis kota
Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatera, terhubung
dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan wilayah administratif, diapit
oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur, sementarabagian barat dan selatan oleh
Kabupaten Kampar. Adapun pembagian kecamatan di Pekanbaru :
1. Kecamatan Bukit Raya
2. Kecamatan Lima puluh
3. Kecamatan Marpoyan Damai
4. Kecamatan Payung sekaki
5. Kecamatan Pekanbaru kota
6. Kecamatan Rumbai
7. Kecamatan Sail
8. Kecamatan Senapelan
9. Kecamatan Sukajadi
10. Kecamatan Tenayan raya
11. Kecamatan Binawidya
12. Kecamatan Kulim
13. Kecamatan Rumbai Barat
14. Kecamatan Rumbai Timur
15. Kecamatan Tuah Madani

8
Gambar 3. Peta Wilayah Perkembangan
Pembagian Wilayah Pengembangan di Kota Pekanbaru sebagai berikut:
 Wilayah Pengembangan (WP – I) terdiri dari kec. Pekanbaru Kota, Kec.
Senapelan, Kec. Limapuluh, Kec. Sukajadi dan Kec. Sail
 Wilayah Pengembangan (WP – II) terdiri dari Kec. Rumbai.
 Wliayah Pengembangan (WP – III) terdiri dari Kec. Rumbai Pesisir.
 Wilayah Pengembangan (WP – IV) terdiri dari Kec. Tenayan Raya dan Kec.
Bukit Raya.
 Wilayah Pengembangan (WP – V) terdiri dari Kec. Marpoyan Damai, Kec.
Tampan dan Kec. Payung Sekaki.
Lingkup Lingkungan (Foto udara lingkungan sekitar tapak)

Gambar 4 : Kondisi lingkungan di tapak yang ditinjau dari Geo-Location SketchUp


Lokasi Tapak berada di Universitas Lancang Kuning, Umban sari, Rumbai,
Pekanbaru.

9
2.2. Batas-Batas dan Dimensi Tapak
Batas – batas Tapak dengan lingkungan

 Batas Utara berbatasan dengan kebun sawit Universitas Lancang Kuning


 Batas Selatan berbatasan dengan Danau Universitas Lancang Kuning
 Batas Timur berbatasan dengan Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning
 Batas Barat berbatasan dengan Danau Universitas Lancang Kuning

Gambar 5 : Batas-Batas Tapak dengan lingkungannya

10
Ukuran Tapak dan Luasan Tapak

60 m

40 m

Gambar 6 : Ukuran Tapak


Tapak berukuran 40 M x 60 M, dengan luas keseluruhan 2400 M2
2.3. Aksesibilitas Dan Jejak
Tapak Diluar Tapak
Aksesibilitas diluar tapak menuju ke site dapat melewati taman eksisting

Gambar 7 : Kondisi diluar tapak

11
Didalam Tapak
Aksesbilitas didalam tapak dapat dilihat seperti gambar dibawah ini

Gambar 8 : Kondisi didalam tapak


2.4. Komdisi Tanah
Kontur Tapak

Gambar 9 : Persepektif Tapak

Gambar 10 : Tampak Kanan Tapak

12
Gambar 11 : Tampak KiriTapak

Gambar 12 : Tampak Depam Tapak

Gambar 13 : Tampak Belakang Tapak

13
Gambar 14 : Hasil pengambilan data kontur
Jenis Tanah dalam Tapak

Gambar 15 : Kondisi tanah dalam tapak

14
Kondisi topografi pada tapak ini berkontur, Jenis tanah dalam tapak adalah tanah liat
yang teksturnya keras tetapi bagian tanah ke arah danau lembek atau rawa.
 Jarak ketinggian antara tanah dengan air sekitar 0.3-0.5 meter
 Titik terendah tanah ke titik tinggi tanah 4 meter
 Lebar air danau 7 meter

2.5. Orientasi Tapak


Arah Lintasan Matahari

Barat Timur

Timur : Matahari terbit dari menyinari bagian timur tapak


Barat : Matahari terbenam kearah barat dan mengakibatkan sinar matahari sore
menyinari bagian barat bangunan
Pandangan dari Luar Tapak ke Dalam Tapak

Gambar 16 : Kondisi eksisting tapak

15
Pandangan dari Dalam Tapak ke Luar Tapak

Gambar 17 : Kondisi eksisting tapak


2.6. Karakter Lingkungan di Dalam dan Diluar
Tapak Fisik Bangunan Sekitar

Gambar 18 : Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning


Fakultas Hukum adalah bangunan yang terdekat dari lokasi tapak sehingga
mempunyai keterkaitan dengan tapak, yaitu potensi pelanggan café kedepannya adalah
mahasiswa hukum.
2.7. Vegetasi Lingkungan Tapak
Jenis Vegetasi Didalam dan diluar Tapak

Gambar 19 : Kondisi Vegetasi tapak


Terdapat vegetasi berupa sawit, semak belukar dan tanaman-tanaman liar

16
Bab 3. Tinjauan Teori
3.1. Tinjauan Teori Analisis Tapak Untuk Lahan Berkontur
Lahan berkontur merupakan tipe lahan yang memiliki ketidaksetaraan tinggi lahan, berbeda
dengan lahan datar yang hampir memiliki ketinggian setara atau datar, tidak memiliki perbedaan
ketinggian.

Sebagian masyarakat merasa kesulitan jika ingin membangun hunian pada lahan
berkontur. Beberapa cenderung meratakan kondisi lahan dengan menggali atau mengerug
tanah sehingga didapatkan kondisi lahan yang datar untuk mempermudah membangun hunian. Hal
ini secara teknis pembangunan memang lebih mudah, namun cukup memakan biaya untuk penggalian
maupun pengerugkan lahan tersebut. Sebaliknya, memiliki lahan berkontur bukan berarti sulit untuk
memanfaatkannya. Lahan berkontur memiliki nilai tersendiri, jika dapat mengolah lahan tersebut
dengan bijak, maka hunian yang dibangun di atas lahan berkontur memiliki nilai estetis yang sangat
tinggi, yang tidak dimiliki oleh hunian yang dibangun di atas lahan datar.
3.2. Tinjauan Fungsi Bangunan
Istilah Cafe berasal dari bahasa Perancis yang secara harfiah artinya kopi, namun
digunakan sebagai nama tempat dimana orang-orang berkumpul atau sekedar bersantai dan
beraktivitas.
Menurut Marsum (2005) Kafe adalah tempat untuk makan dan minum sajian cepat
saji dan menyuguhkan suasanan santai atau tidak resmi, selain itu juga merupakan suatu tipe
dari restoran yang biasanya menyediakan tempat duduk didalam dan diluar restoran.
Sebuah cafe biasanya didesain sangat menarik dan instagramable sehingga membuat
tamu merasa betah berlama-lama disana. Untuk menambah daya tarik kawula muda, tidak
jarang sebuah cafe menghadirkan hiburan seperti live music di malam minggu atau hari
tertentu khusus untuk menemani pengunjung berbicang santai dengan alunan musik.
 Fungsi Cafe
Dengan melihat sejarah yang ada, fungsi cafe saat ini memang sudah berubah
mengikuti zaman. Apabil dahulu hanya sebagai kedai yang menawarkan minuman kopi kini
memiliki fungsi yang lebih luas. Hal ini bisa kita lihat dari desain-desain bangunan cafe yang
ada saat ini. Selain dibuat senyaman mungkin juga dibuat semenarik mungkin untuk menarik
para kawula muda.

17
Adapun fungsi cafe tersebut diantaranya adalah :
 Sebagai tempat yang nyaman untuk menikmati makanan dan minuman
 Sebagai tempat untuk melepas penat setelah seharian bekerja
 Sebagai tempat yang pas untuk bercengkrama bersama teman-teman
 Sebagai tempat meeting dengan rekan kerja diluar jam kantor

 Sistem Penyajian Cafe


Ada beberapa cara penyajian makanan dan minuman yang umum di implementasikan
pada sebuah kafe, diantaranya adalah ;
1. Self Service
Cara penyajian ini dibuat secara self service, maksudnya para pengunjung café
melakukan pelayanan untuk dirinya sendiri.Jadi alurnya pengunjung datang langsung
mengambil makanan dan minuman yang telah disediakan, kemudian membawanya ke bagian
kasir untuk kemudian dihitung berapa yang harus dibayarkan. Barulah pengunjung memilih
tempat duduk dengan membawa makanan dan minuman yang telah dipesannya.
Cara ini memang bisa memberikan kesan familiar dan bersahabat, terlebih lagi cara
penyajian ini diklaim bisa mengatasi antrian yang terlalu menumpuk saat sedang banyak
pengunjung yang datang secara bersamaan.
2. Waiter or Waitress Service to Table
Cara penyajian ini seorang waiter/waitress akan menghampiri pengunjung yang telah
memilih tempat duduk untuk memberikan daftar menu yang tersedia.Jadi pengunjung hanya
perlu memesan makanan dan minuman langsung di tempat duduk, begitupun cara
pembayarannya juga. Cara ini memang terkesan formal namun keuntungannya adalah si
pengunjung tidak perlu beranjak dari kursi untuk melakukan pemesanan dan pembayaran.
3. Counter Service
Cara penyajian ini dimana pengunjung langsung ke counter untuk memesan makanan
dan minuman, apabila pesanannya sudah siap maka penyajiannya pun akan diletakkan di
bagian counter tadi.Adapun model penyajian ini terbilang praktis, terlebih lagi juga bisa
menghemat tenaga dan waktu bagi pelaku bisnis.
3.3. Tinjauan Teknis Persyaratan Kenyamanan Bangunan
Peraturan mentri pekerjaan umum nomor : 29/prt/m/2006
1. Persyaratan Kenyamanan Ruang Gerak dalam Bangunan Gedung
Persyaratan Kenyamanan Ruang Gerak dan Hubungan Antar ruang
a. Untuk mendapatkan kenyamanan ruang gerak dalam bangunan gedung, harus
mempertimbangkan:
• Fungsi ruang, jumlah pengguna,perabot/peralatan aksesibilitas ruang, di dalam
bangunan gedung; dan
• Persyaratan keselamatan dan kesehatan.

18
b. Untuk mendapatkan kenyamanan hubungan antarruang harus mempertimbangkan:
• Fungsi ruang, aksesibilitas ruang, dan jumlah pengguna dan perabot/peralatan
di dalam bangunan Gedung
• Sirkulasi antarruang horizontal dan vertikal
• Persyaratan keselamatan dan Kesehatan
2. Persyaratan Kenyamanan Kondisi Udara Dalam Ruang
Persyaratan Kenyamanan Termal Dalam Ruang
a. Untuk kenyamanan termal dalam ruang di dalam bangunan gedung harus
mempertimbangkan temperatur dan kelembaban udara.
b. Untuk mendapatkan tingkat temperatur dan kelembaban udara di dalam ruangan dapat
dilakukan dengan alat pengkondisian udara yang mempertimbangkan:
• fungsi bangunan gedung/ruang, jumlah pengguna, letak geografis, orientasi
bangunan, volume ruang, jenis peralatan, dan penggunaan bahan bangunan
• kemudahan pemeliharaan dan perawatan
• prinsip-prinsip penghematan energi dan ramah lingkungan

3. Persyaratan Kenyamanan Pandangan


Persyaratan Kenyamanan Pandangan (Visual)
a. Untuk mendapatkan kenyamanan pandangan (visual) harus mempertimbangkan
kenyamanan pandangan dari dalam bangunan ke luar dan dari luar bangunan ke
ruang-ruang tertentu dalambangunan gedung.
b. Kenyamanan pandangan (visual) dari dalam bangunan ke luar harus
mempertimbangkan:
• gubahan massa bangunan, rancangan bukaan, tata ruangdalam dan luar
bangunan, dan rancangan bentuk luar bangunan
• pemanfaatan potensi ruang luar bangunan gedung dan penyediaan RTH;
c. Kenyamanan pandangan (visual) dari luar ke dalam bangunan harus
mempertimbangkan:
• rancangan bukaan, tata ruang-dalam dan luar bangunan, dan rancangan bentuk
luar bangunan Gedung
• keberadaan bangunan gedung yang ada dan/atau yang akan ada di sekitarnya
• pencegahan terhadap gangguan silau dan pantulan sinar.
d. Untuk kenyamanan pandangan (visual) pada bangunan gedung harus dipenuhi
persyaratan teknis, yaitu Standar kenyamanan pandangan (visual) pada bangunan
gedung.

19
4. Persyaratan Kenyamanan Terhadap Tingkat Getaran dan Kebisingan
a. Persyaratan Getaran
1) Umum
 Persyaratan ini menyangkut paparan manusia terhadap getaran dan kejut dari seluruh
badan pada bangunan gedung berkenaan dengan kenyamanan dan gangguan terhadap
penghuninya.
 Respon dasar manusia terhadap getaran dalam bangunan gedung adalah keluhan.
 Kenyamanan terhadap getaran adalah suatu keadaan dengan tingkat getaran yang
tidak menimbulkan gangguan bagi kesehatan dan kenyamanan seseorang dalam
melakukan kegiatannya. Getaran dapat berupa getaran kejut, getaran mekanik atau
seismik baik yang berasal dari dalam bangunan maupun dari luar bangunan
2) Sifat getaran
Respon subyektif juga merupakan fungsi dari sifat getaran. Sifatnya dapat ditentukan
sesuai dengan sifat getaran yang diukur:
 Getaran dapat menerus, denan magnituda yang berubah, atau tetap terhadap waktu;
 Getaran dapat terputus-putus, dengan magnituda tiap kejadian yang berubah maupun
tetap terhadap waktu.
 Getaran dapat bersifat impulsif, seperti dalam kejut.
3) Waktu paparan Waktu paparan pada penghuni yang terpengaruh mungkin juga perlu
dievaluasi. Waktu penghunian bangunan gedung harus dicatat.
4) Untuk mendapatkan tingkat kenyamanan terhadap kebisingan dan getaran pada
bangunan gedung harus mengikuti persyaratan teknis, yaitu Standar tata cara
perencanaan kenyamanan terhadap getaran pada bangunan gedung.

b. Persyaratan Kebisingan
1) Untuk mendapatkan tingkat kenyamanan terhadap kebisingan pada bangunan gedung
harus mempertimbangkan jenis kegiatan, penggunaan peralatan, dan/atau sumber
bising lainnya baik yang berada pada bangunan gedung maupun di luar bangunan
gedung.
2) Penanganan kebisingan memerlukan perencanaan dinding dengan kombinasi material
antara 1/8 sampai dengan 1/4 kaca dan sisanya dengan bahan yang masif untuk
mereduksi kebisingan dari luar bangunan sebesar 26-29 dB. Prosentase material kaca
masih memungkinkan, mengingat material kaca mampu mengurangi kebisingan dari
luar sebesar 20 dB. Waktu reverberasi perancangan untuk berbagai kegiatan di dalam
bangunan

20
Bab 4. Rencana Program Ruang
Kegiatan
No Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat Ruang Waktu
(1) (2) (2) (3) (4)
Pemilik/Manager/Owner
1 Datang Parkir Publik 08:00
2 Bekerja Ruang Manager Privat 09:00 – 23:00
3 Menerima Tamu Ruang Semi privat Selama jam kerja
Manager/Meeting
4 Pulang Parkir Publik 23:00

Karyawan
1 Datang Parkir Publik 08:00
2 Menerima pesanan kasir Semi Publik 09:00 – 21:00
3 Memasak Dapur Semi Publik 08:00 – 22:00
4 Menerima Kasir Semi Publik 09:00 – 22:00
pembayaran
5 Mencuci Tempat cuci Semi Publik 08:00 – 22:00
6 Istirahat Tempat istirahat Semi Publik -
7 Pulang Parkir Privat 22:30

Pengunjung
1 Datang Parkir Publik 09:00 – 22:00
2 Memesan Kasir Semi Publik 09:00 – 22:00
3 Makan/Minum Ruang makan Publik 09:00 – 22:00
4 Membayar Kasir Semi Publik 09:00 – 22:00
5 Pergi Parkir Publik 09:00 – 22:00

21
Besaran ruang
No Items Dimensi m2 Jumlah Luas
P L PxL
m2
Zona Indoor
Mushalla
1 Manusia 1 0.8 0.8 10 8
2 Sajadah 1.5 0.9 1.35 10 13.5
3 Lemari 2 0.6 1.2 1 1.2
Sirkulasi 30% 22.7
Total Luas 29.51
Dapur kotor
1 Manusia 1 0.8 0.8 2 0.16
2 Meja Cuci 1.5 0.70 1.05 1 1.05
Sirkulasi 30% 1,21
Total Luas 1.573
Toilet
1 Closet Duduk 0.59 0.38 0.22 1 0.22
2 Wastafel 0.53 0.47 0.24 1 0.24
Sirkulasi 30% 0.46
Total Luas 0.598

ss Items Dimensi Jumlah Luas


P L PxL
Kasir
1 Manusia 0.8 1 0.8 2 1.6
2 Meja Kasir 1.5 0.8 1.2 1 1.2
3 Kursi 0.4 0.4 0.8 2 1.6
4 Etalase 1.2 0.5 0.6 1 0.6
Sirkulasi 30% 5
Total Luas 1.573

22
Parkiran
1 Motor 2.5 1.05 2.625 30 78.75
2 Mobil 6 2 12 15 1.80
Sirkulasi 30% 80.55
Total Luas 104.715
Ruang Manager
1 Manusia 0.8 1 0.8 4 3.2
2 Meja 1.2 0.6 0.72 2 1.44
3 Kursi 0.69 0.69 0.4761 1 0.4761
4 Sofa 3 seater 1.98 8.2 16.236 1 16.236
5 Lemari 1.2 0.8 0.96 1 0.96
Sirkulasi 30% 22.3121
Total Luas 29,00573
Ruang Meeting 1 & 2
1 Manusia 0.8 1 0.8 15 12
2 Meja 1.2 0.6 0.72 3 2.16
3 Kursi 0.69 0.69 0,4761 15 7.05
4 Rak 1 0.90 0.90 1 0.90
Sirkulasi 30% 22.11
Total Luas 28.743
Parkir Manager dan Karyawan
1 Manusia 0.8 1 0.8 7 5.6
2 Parkir Motor 2.5 1.05 2.625 5 13.125
3 Parkir Mobil 6 2 12 2 24
Sirkulasi 30% 42.725
Total Luas 55.5425

23
Indoor Cafe
1 Manusia 0.8 1 0.8 60 48
2 Meja 1.2 0.6 0.72 30 21.6
3 Kursi 0.69 0.69 0.47 60 28.2
Sirkulasi 30% 97.8
Total Luas 29.34
Ruang Istirahat
1 Manusia 0.8 1 0.8 3 2,4
2 Meja 1.2 0.6 0.72 2 1.44
3 Kursi 0.69 0.69 0.4761 3 1,4283
Sirkulasi 30% 5.2683
Total Luas 6.84879

No Items Dimensi Jumlah Luas


P L PxL
Dapur bersih
1 Manusia 0.8 1 0.8 5 4
2 G shape kitchen set 3.5 3.5 7 1 7
3 Kulkas 0.60 0.60 1.2 1 1.2
Sirkulasi 30% 12.2
Total Luas 15.86
Outdoor Caffe
1 Manusia 0.8 1 0.8 40 32
2 Meja 1.2 0.6 0.72 20 14.4
3 Kursi 0.69 0.69 0.4761 40 19,044
Sirkulasi 30% 65.444
Total Luas 85.0772

Bab 5. Analisa Tautan

24
BAB 5
ANALISA TAUTAN
DATA TAPAK

Analisa Tautan wilayah digunakan untuk mengetahui keterikatan atau hubungan kawasan yang satu
dengan lainnya pada site sehingga dapat mengetahui keberadaan site tersebut.

UTARA :
SELATAN : BARAT : TIMUR :
- KAWASAN HIJAU
- KAWASAN HIJAU - KOLAM DAN KAWASAN - DANAU UNILAK
HIJAU
U

BL TL

B T

BD TG
S

60

40

UTARA : SELATAN :

BARAT : TIMUR :
ANALISA TOPOGRAFI
DATA TAPAK

Analisa Topografi wilayah digunakan untuk mengetahui besar dari suatu kawasan sehingga
dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan fungsi kawasan dengan perletakan daerah
yang akan dibangun.
UTARA :
SELATAN : BARAT : TIMUR :
- KAWASAN CENDERUNG
BERKONTUR - KAWASAN CENDERUNG - KAWASAN CENDERUNG - KAWASAN CENDERUNG
BERKONTUR BERKONTUR BERKONTUR

MASALAH :
TANAH MEMILIKI KONTUR DARI TITIK TERTINGGI KE TERENDAH ADALAH ± 8.5 m

SOLUSI :
TANAH BERKONTUR DIMANFAATKAN
U
BL TL

POTONGAN A - A B T POTONGAN B - B

BD TG 8.5
5.3
S
40 60

60

40

UTARA : SELATAN :

BARAT : TIMUR :
ANALISA LINGKUNGAN
DATA TAPAK

Analisa Lingkungan digunakan untuk mengetahui perkembangan kondisi fisik yang berupa abiotik dan
biotik yang ada di dalam site.
TANAH : AIR : UDARA : SUHU :
TANAH YANG ADA PADA SITE AIR DISEKITAR TAPAK UDARA CENDERUNG BERSIH SUHU PADA SITE TERGOLONG NORMAL,
TAPAK ADALAH TANAH KERAS CENDERUNG BERSIH DAN DISEKITARAN SITE SEKITAR 23 - 32
DENGAN KEDALAMAN AIR ± 3 m

TERDAPAT AREA HIJAU DISEKILING TAPAK


SOLUSI : U

AREA HIJAU DIMANFAATKAN BL TL

B T

BD TG
S

60

40
ANALISA AKSESBILITAS
DATA TAPAK

Analisa Aksesbilitas digunakan untuk mengetahui akses keluar masuk dalam kawasan site
maupun menghubungkan site yang satu dengan site lainnya.

AKSES :
AKSES MASUK KE TAPAK ADA 1,
YAITU DI JL. DATUK RAJA ALI
HAJI

1:

BL TL

B T

BD TG
S

60

40
ANALISA KEBISINGAN
DATA TAPAK

Analisa Kebisingan digunakan untuk mengetahui seberapa besar intensitas suara yang sesuai
dengan batas yang ditentukan dan disesuaikan dengan fungsi kawasan untuk tingkat
kebisingannya.
UTARA : SELATAN : BARAT : TIMUR :
KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH
UTARA CENDERUNG RENDAH SELATAN CENDERUNG SEDANG SELATAN CENDERUNG RENDAH SELATAN CENDERUNG RENDAH
DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU,
DIKARENAKAN JAUH DARI DIKARENAKAN BERDEKATAN DIKARENAKAN JAUH DARI DIKARENAKAN JAUH DARI
DAERAH BISING DENGAN AREA JALAN MASUK DAERAH BISING DAERAH BISING

SOLUSI :
BANGUNAN DIBUAT MUNDUR DARI JALAN MASUK U
KEBISINGAN KUAT
BL TL

B T
KEBISINGAN SEDANG
BD TG
S
KEBISINGAN RENDAH

60

40
ANALISA VEGETASI
DATA TAPAK

Analisa Vegetasi digunakan untuk mengetahui kesesuaian jenis tanaman yang tepat dan dapat
dikembangkan pada kawasan yang ada dalam site sebagai pendukung seperti penunjuk arah dan
pengurang polusi.

UTARA : SELATAN : BARAT : TIMUR :


TERDFAPAT VEGETASI PADA TERDAPAT VEGETASI PADA TERDAPAT VEGETASI PADA TERDAPAT VEGETASI PADA ARAH
ARAH UTARA SITE, YAITU ARAH SELATAN SITE, YAITU ARAH BARAT SITE, YAITU SEMAK TIMUR SITE, YAITU SEMAK
SEMAK SEMAK SEMAK SEMAK SEMAK SEMAK

U
PADA SITE TIDAK TERDAPAT POTENSI VEGETASI SOLUSI
BL TL
:
VEGETASI TIDAK DIMANFAATKAN B T

BD TG
S

60

40
ANALISA VIEW
DATA TAPAK

Analisa View digunakan untuk mengetahui cara dalam mengamati suatu site dari sisi pengamat
(view to site) untuk memberi pandangan untuk luar site (view from site).

TIMUR :
UTARA : SELATAN : BARAT :
TERADAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH
UTARA, YAITU KAWASAN HIJAU SELATAN, YAITU KAWASAN BARAT, YAITU KAWASAN HIJAU TIMUR, YAITU DANAU UNILAK
HIJAU

PADA SITE TERDAPAT KAWASAN HIJAU DAN SUNGAI U

SOLUSI : BL TL
VIEW KAWASAN HIJAU DAN SUNGAI
B T
DIMANFAATKAN

BD TG
S

60

40
ANALISA IKLIM DAN LINTASAN MATAHARI
DATA TAPAK

Analisa Iklim dan lintasan matahari digunakan untuk mengetahui letak dari suatu bangunan yang dapat
disesuaikan dengan lintasan matahari dan arah angin.

IKLIM :
ANGIN :
IKLIM PADA SITE CENDERUNG
ANGIN BERGERAK DARI ARAH
NORMAL. BARAT KE TIMUR.

PAGI : SIANG : SORE : MALAM :


PADA PAGI HARI, SITE TIDAK PADA SIANG HARI, SITE BERADA PADA SORE HARI SITE MULAI PADA MALAM HARI, SITE
TERLALU PANAS DI TITIK TERPANAS MENURUN TINGKAT PANASNYA CENDERUNG DINGIN

MASALAH : BL TL SOLUSI :
TERDAPAT KONTAK LANGSUNG DENGAN MATAHARI 1. ORIENTASI MASA DISESUAIKAN
B T
DI ARAH TIKMUR DAN BARAT 2. MENANAM VEGETASI
3. MENGGUNAKAN SECONDARY SKIN
BD TG
S

60

40
ANALISA DRAINASE
DATA TAPAK

Analisa Drainase digunakan untuk mengetahui sistem aliran air yang ada dalam kawasan pada
suatu site.

TIDAK TERDAPAT DRAINASE PADA TAPAK

BL TL

B T

BD TG
S

60

40
ANALISA GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)
DATA TAPAK

Garis Sempadan Bangunan adalah garis batas minimal yang membatasi bangunan dan batas lahan
yang anda miliki dengan lahan lain seperti jalan, jaringan tegangan tinggi, rel kereta api, taman
umum, tepi pantai, tepi sungai dan bangunan tetangga.

BL TL

B T

BD TG
S

UTARA : SELATAN : BARAT : TIMUR :


4m 4m 4m 4m
ANALISA KOOFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB)
DATA TAPAK

Koofisien Dasar Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara luas seleuruh lantai dasar
bangunan gedung dan luas lahan / tanah perpetakan / daerah perencanaan yang dikuasai sesuai
rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

KDB :
50 %

BL TL

B T

BD TG
S

60

50%
40

KDB :
KDB = 50% x LUAS LAHAN
KDB = 50% x 2.400
KDB = 1.200 m²
ANALISA KOOFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)
DATA TAPAK

Koofisien Lantai Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara jumlah seluruh luas lantai
bangunan yang dapat dibangun dengan luas lahan yang tersedia.

KLB :
0.7

BL TL

B T

BD TG
S

60

0.7
40

KLB :
KLB = 0.7 x LUAS LAHAN
KLB = 0.7 x 2.400
KLB = 1.680 m²
ANALISA KOOFISIEN DASAR HIJAU (KDH)
DATA TAPAK

Koofisien Dasar Hijau adalah angka persentase berdasarkan perbandingan jumlah lahan terbuka
untuk penanaman tanaman dan peresapan air terhadap luas tanah atau daerah perencanan yang
dikuasai sesuai Rencana Tata Ruang.

KDH :
50 %

BL TL

B T

BD TG
S

60

50%
40

KDH :
KLB = 50% x LUAS LAHAN
KLB = 50% x 2.400
KLB = 1.200 m²
BAB 5
ANALISA TAUTAN
DATA TAPAK

Analisa Tautan wilayah digunakan untuk mengetahui keterikatan atau hubungan kawasan yang satu
dengan lainnya pada site sehingga dapat mengetahui keberadaan site tersebut.

UTARA : SELATAN : BARAT : TIMUR :


- KAWASAN HIJAU - KAWASAN HIJAU - KOLAM DAN - DANAU UNILAK
KAWASAN HIJAU
U

BL TL

B T

BD TG

UTARA : SELATAN :

60

BARAT :
TIMUR :
40

(A) DANAU UNILAK

(C) MASJID UNILAK


A

(B)LAPANGAN BOLA UNILAK B


ANALISA TOPOGRAFI
DATA TAPAK

Analisa Topografi wilayah digunakan untuk mengetahui besar dari suatu kawasan sehingga
dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan fungsi kawasan dengan perletakan daerah
yang akan dibangun.
UTARA :
SELATAN : BARAT : TIMUR :
- KAWASAN CENDERUNG
BERKONTUR - KAWASAN CENDERUNG - KAWASAN CENDERUNG - KAWASAN CENDERUNG
BERKONTUR BERKONTUR BERKONTUR

MASALAH :
TANAH MEMILIKI KONTUR DARI TITIK TERTINGGI KE TERENDAH ADALAH ± 8.5 m TANAH :
KONDISI TANAH YANG SEBAGIAN TANAH KERAS DAN SEBAGIAN LAINNYA TANAH - TANAH PADA TAPAK
LUNAK BERUPA SEBAGIAN
TANAH KERAS DAN
SOLUSI :
LUNAK, TANAH LUNAK
 TANAH BERKONTUR DIMANFAATKAN DIKARENAKAN BERADA
 JIKA TERDAPAT BANGUNAN DI AREA TANAH U
DI TEPI SUNGAI
LUNAK, PONDASI MENGGUNAKAN TIANG BL TL
PANCANG
POTONGAN B - B
POTONGAN A - A B T

BD TG 8.5
5.3
S
40 60

60

40

AREA TANAH KERAS


AREA TANAH LUNAK
AREA TANAH KERAS YANG
AREA TANAH LUNAK AKAN
AKAN DIMANFAATKAN
DIMANFAATKAN UNTUK
UNTUK BANGUNAN CAFE
VEGETASI / PEDESTRIAN

60

40

4
ANALISA LINGKUNGAN
DATA TAPAK

Analisa Lingkungan digunakan untuk mengetahui perkembangan kondisi fisik yang berupa abiotik dan
biotik yang ada di dalam site.
TANAH : AIR : UDARA : SUHU :
TANAH YANG ADA PADA SITE AIR DISEKITAR TAPAK UDARA CENDERUNG BERSIH SUHU PADA SITE TERGOLONG NORMAL,
TAPAK ADALAH SEBAGIAN CENDERUNG BERSIH DAN DISEKITARAN SITE SEKITAR 23 - 32
TANAH KERAS DAN SEBAGIAN DENGAN KEDALAMAN AIR ± 3 m
TANAH LUNAK
VEGETASI :
TERDAPAT VEGETASI DI DALAM
TAPAK, YAITU POHON SAWIT
DAN SEMAK SEMAK
TERDAPAT AREA HIJAU DISEKILING TAPAK
SOLUSI : U

AREA HIJAU DIMANFAATKAN BL TL

B T

BD TG
S

60

40

AREA HIJAU LUAR TAPAK


AREA DANAU UNILAK
AREA HIJAU LUAR TAPAK AKAN
AREA DANAU UNILAK AKAN
DIMANFAATKAN UNTUK VIEW
DIMANFAATKAN UNTUK VIEW

AREA HIJAU LUAR TAPAK


AREA HIJAU DALAM TAPAK
AREA HIJAU LUAR TAPAK AKAN
AREA HIJAU DALA TAPAK TIDAK DIMANFAATKAN KARENA
DIMANFAATKAN UNTUK VIEW
TIDAK TERDAPAT POTENSI VEGETASI YANG UNIK DI TAPAK
ANALISA AKSESBILITAS
DATA TAPAK

Analisa Aksesbilitas digunakan untuk mengetahui akses keluar masuk dalam kawasan site
maupun menghubungkan site yang satu dengan site lainnya.

AKSES :
AKSES MASUK KE TAPAK ADA 1,
YAITU DI JL. DATUK RAJA ALI
HAJI

1:

BL TL

B T

BD TG
S

60

40

AREA KELUAR CAFE

AREA MASUK CAFE

JL. DATUK RAJA ALI HAJI


ANALISA KEBISINGAN
DATA TAPAK

Analisa Kebisingan digunakan untuk mengetahui seberapa besar intensitas suara yang sesuai
dengan batas yang ditentukan dan disesuaikan dengan fungsi kawasan untuk tingkat
kebisingannya.
UTARA : SELATAN : BARAT : TIMUR :
KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH
UTARA CENDERUNG RENDAH SELATAN CENDERUNG SEDANG SELATAN CENDERUNG RENDAH SELATAN CENDERUNG RENDAH
DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU,
DIKARENAKAN JAUH DARI DIKARENAKAN BERDEKATAN DIKARENAKAN JAUH DARI DIKARENAKAN JAUH DARI
DAERAH BISING DENGAN AREA JALAN MASUK DAERAH BISING DAERAH BISING

SOLUSI :
BANGUNAN DISEKITAR AREA KEBISINGAN SEDANG
DIBERIKAN VEGETASI SEBAGAI PENGHAMBAT SUARA U
KEBISINGAN KUAT
BISING MASUK KE AREA TAPAK BL TL

B
KEBISINGAN SEDANG
T

BD TG
KEBISINGAN RENDAH
S

60

40

60

40
ANALISA VEGETASI
DATA TAPAK

Analisa Vegetasi digunakan untuk mengetahui kesesuaian jenis tanaman yang tepat dan dapat
dikembangkan pada kawasan yang ada dalam site sebagai pendukung seperti penunjuk arah dan
pengurang polusi.

UTARA : SELATAN : BARAT : TIMUR :


TERDFAPAT VEGETASI PADA TERDAPAT VEGETASI PADA TERDAPAT VEGETASI PADA TERDAPAT VEGETASI PADA
ARAH UTARA SITE, YAITU ARAH SELATAN SITE, YAITU ARAH BARAT SITE, YAITU SEMAK ARAH TIMUR SITE, YAITU SEMAK
SEMAK SEMAK DAN POHON SEMAK SEMAK DAN POHON SEMAK DAN POHON SAWIT SEMAK DAN POHON SAWIT
SAWIT SAWIT
MASALAH :
PADA SITE TIDAK TERDAPAT POTENSI VEGETASI YANG
UNIK U
SOLUSI :
BL TL
 VEGETASI SEKITAR TAPAK TIDAK
DIMANFAATKAN
B T
 VEGETASI SEKITAR TAPAK DIGANTI DENGAN
VEGETASI BARU
 VEGETASI YANG AKAN DIPILIH ADALAH BD TG
VEGETASI SEBAGAI FUNGSI PENEDUH, SEPERTI
POHON KETAPANG KENCANA S

60

40
ANALISA VIEW
DATA TAPAK

Analisa View digunakan untuk mengetahui cara dalam mengamati suatu site dari sisi
pengamat (view to site) untuk memberi pandangan untuk luar site (view from site).

TIMUR :
UTARA : SELATAN : BARAT :
TERADAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH
UTARA, YAITU KAWASAN HIJAU SELATAN, YAITU KAWASAN BARAT, YAITU KAWASAN HIJAU TIMUR, YAITU DANAU UNILAK
HIJAU

POTENSI :
PADA SITE TERDAPAT KAWASAN HIJAU DAN SUNGAI U

SOLUSI : BL TL
VIEW KAWASAN HIJAU DAN SUNGAI
B T
DIMANFAATKAN

BD TG
S

60

40

AREA HIJAU LUAR TAPAK


AREA DANAU UNILAK
AREA HIJAU LUAR TAPAK AKAN
AREA DANAU UNILAK AKAN
DIMANFAATKAN UNTUK VIEW
DIMANFAATKAN UNTUK VIEW

AREA HIJAU LUAR TAPAK


AREA HIJAU DALAM TAPAK
AREA HIJAU LUAR TAPAK AKAN
AREA HIJAU DALA TAPAK TIDAK DIMANFAATKAN KARENA
DIMANFAATKAN UNTUK VIEW
TIDAK TERDAPAT POTENSI VEGETASI YANG UNIK DI TAPAK
ANALISA IKLIM DAN LINTASAN MATAHARI
DATA TAPAK

Analisa Iklim dan lintasan matahari digunakan untuk mengetahui letak dari suatu bangunan yang
dapat disesuaikan dengan lintasan matahari dan arah angin.

IKLIM :
ANGIN :
IKLIM PADA SITE CENDERUNG
ANGIN BERGERAK DARI ARAH
NORMAL.
BARAT KE TIMUR.

PAGI : SIANG : SORE : MALAM :


PADA PAGI HARI, SITE TIDAK PADA SIANG HARI, SITE BERADA PADA SORE HARI SITE MULAI PADA MALAM HARI, SITE
TERLALU PANAS DI TITIK TERPANAS MENURUN TINGKAT PANASNYA CENDERUNG DINGIN

U SOLUSI :

BL TL 1. ORIENTASI MASA DISESUAIKAN DENGAN


 TERDAPAT KONTAK LANGSUNG DENGAN
ARAH MATAHARI, YAITU UJUNG BAGIAN
MATAHARI DI ARAH TIKMUR DAN BARAT
PANJANG BANGUNAN DIPOSISIKAN DI ARAH
 ARAH ANGIN BERHEMBUS DARI ARAH TIMUR B T
TIMUR DAN BARAT UNTUK MENGURANGI
KE BARAT
PANAS MATAHARI
BD TG 2. MENANAM VEGETASI
S 3. MENGGUNAKAN SECONDARY SKIN

60

40

AREA BANGUNAN
AREA BANGUNAN DISESUAIKAN
DENGAN KONTEKSNYA

60

40
ANALISA DRAINASE
DATA TAPAK

Analisa Drainase digunakan untuk mengetahui sistem aliran air yang ada dalam kawasan pada
suatu site.

MASALAH :
TIDAK TERDAPAT DRAINASE PADA TAPAK

SOLUSI :
DRAINASE AKAN DIRENCANAKAN

BL TL

B T

BD TG
S

60

40

AREA DRAINASE BUATAN AREA RESAPAN AIR


DRAINASE BUATAN AREA RESAPAN AIR
DILETAKKAN DI DIBUAT DI SISI KANAN
SEKILILING TAPAK ATAS TAPAK KARENA
SUPAYA MEMUDAKAN MERUPAKAN TITIK
JALUR AIR DAN TERENDAH SITE, DIBUAT DI
DIPOSISIKAN DARI TITIK TITIK TERENDAH SUPAYA
TERTINGGI TAPAK 60 AIR MUDAH MENGALIR

40
ANALISA GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)
DATA TAPAK

Garis Sempadan Bangunan adalah garis batas minimal yang membatasi bangunan dan batas lahan
yang anda miliki dengan lahan lain seperti jalan, jaringan tegangan tinggi, rel kereta api, taman
umum, tepi pantai, tepi sungai dan bangunan tetangga.

BL TL

B T

BD TG
S

UTARA : SELATAN : BARAT : TIMUR :


4m 4m 4m 4m
ANALISA KOOFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB)
DATA TAPAK

Koofisien Dasar Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara luas seleuruh lantai dasar
bangunan gedung dan luas lahan / tanah perpetakan / daerah perencanaan yang dikuasai sesuai
rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

KDB :
50 %

BL TL

B T

BD TG
S

60

50%
40

KDB :
KDB = 50% x LUAS LAHAN
KDB = 50% x 2.400
KDB = 1.200 m²
ANALISA KOOFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)
DATA TAPAK

Koofisien Lantai Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara jumlah seluruh luas lantai
bangunan yang dapat dibangun dengan luas lahan yang tersedia.

KLB :
0.7

BL TL

B T

BD TG
S

60

0.7
40

KLB :
KLB = 0.7 x LUAS LAHAN
KLB = 0.7 x 2.400
KLB = 1.680 m²
ANALISA KOOFISIEN DASAR HIJAU (KDH)
DATA TAPAK

Koofisien Dasar Hijau adalah angka persentase berdasarkan perbandingan jumlah lahan terbuka
untuk penanaman tanaman dan peresapan air terhadap luas tanah atau daerah perencanan yang
dikuasai sesuai Rencana Tata Ruang.

KDH :
50 %

BL TL

B T

BD TG
S

60

50%
40

KDH :
KLB = 50% x LUAS LAHAN
KLB = 50% x 2.400
KLB = 1.200 m²
BAB 6
KONSEP ZONING TAPAK
DATA TAPAK

Penzoninggan Tapak adalah pemetaan atau pembagian pembagian pada suatu kawasan tertentu
yang bertujuan untuk mengkategorikan suatu wilayah berdasarkan fungsinya.

KATEGORI ZONING PADA TAPAK :

ZONA PARKIR
ZONA INDOOR
ZONA OUTDOOR
ZONA SERVICE
ZONA RUANG HIJAU
KONSEPTUAL TAPAK
DATA TAPAK

KATEGORI ZONING PADA TAPAK :

ZONA PARKIR ZONA SERVICE


ZONA OUTDOOR
ZONA INDOOR ZONA RUANG HIJAU

ZONA RUANG HIJAU ZONA OUTDOOR


Zona Ruang Hijau diletakkan di sekeliling tapak Zona Outdoor diletakkan di bagian tengah
supaya menyeseuaikan dengan regulasi, kebutuhan sebelah kanan tapak supaya mendapatkan potensi
ruang hijau dan kualitas udara di sekeliling tapak. view danau unilak secara langsung.

ZONA SERVICE
Zona Service diletakkan di bagian tengah
sebelah kiri tapak supaya dekat dengan akses
jalan untuk memudahkan pengambilan bahan
baku dan juga sebagai batas antara zona yang
bisa dimasuki publik dan karyawan. ZONA PARKIR
Zona Parkir diletakkan di bagian depan
tapak supaya memudahkan akses dari
ZONA INDOOR jalan ke tapak.
Zona Indoor diletakkan di bagian tengah tapak
supaya mudah diakses oleh publik maupun
karyawan.
KONSEP GUBAHAN MASSA
DATA TAPAK

KONDISI
EKSISITING
TAPAK

TAPAK
DIBAGIAN
DEPAN
DIRATAKA
N UNTUK
PARKIRAN

BANGUNAN
DIANGKAT

BANGUNAN
DIANGKAT
LAGI DI
BAGIAN
BELAKANG
UNTUK
MEMAKSIMALKAN
VIEW

Anda mungkin juga menyukai