Tugas Analisa Tapak Bab1-6
Tugas Analisa Tapak Bab1-6
ANALISA TAPAK 2
Nama Dosen :
Hendri Silva, St.,Mt.
Nama Kelompok 3 :
M. Azizul Hakim 2123201005
Ardiyan 2123201013
Gifranza 2123201020
Muhammad Fahri Ihsan 2123201041
Wahyu Aditya 2123201045
2
Bab 1. Deskripsi Proyek
3
persaingan industri cafe kopi yang sangat ketat perlu diimbangi dengan inovasi agar mampu
menarik pengunjung.
Menurut Chasa (2019) dalam mengunjungi cafe, konsumen tidak hanya mencari
produk saja berupa makanan dan minuman, tapi juga menginginkan pengalaman yang
berbeda. Sehingga pelaku bisnis harus mampu memberikan pengalaman tersebut dengan cara
menerapkan strategi experiantial marketing. Dimana mereka harus mampu memberikan
sensasi dan menyentuh emosi dari konsumen.
4
5
1.8. Luas lahan Proyek
Peletakan site dibebaskan dengan ketentuan site berada didalam lahan yang
diperkirakan 26.299,64 m²
1.9. Koefesien Dasar Bangunan adalah
Pada tapak bangunan KDB nya yang berlaku antara 60%-80%.
1.10. Koefesien Lantai Bangunan adalah
Untuk menentukan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah sebesar 0,5.
1.11. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Kanan : -
Kiri : -
Depan : -
Belakang : -
1.12. Garis Sempadan Jalan (GSJ)
-
6
Bab 2. Data Survey dan Lingkungan
2.1. Lokasi Tapak Secara Geografis
Lingkungan Regional (Peta
Provinsi)
sss
7
Lingkungan Kota (Peta RUTK)
8
Gambar 3. Peta Wilayah Perkembangan
Pembagian Wilayah Pengembangan di Kota Pekanbaru sebagai berikut:
Wilayah Pengembangan (WP – I) terdiri dari kec. Pekanbaru Kota, Kec.
Senapelan, Kec. Limapuluh, Kec. Sukajadi dan Kec. Sail
Wilayah Pengembangan (WP – II) terdiri dari Kec. Rumbai.
Wliayah Pengembangan (WP – III) terdiri dari Kec. Rumbai Pesisir.
Wilayah Pengembangan (WP – IV) terdiri dari Kec. Tenayan Raya dan Kec.
Bukit Raya.
Wilayah Pengembangan (WP – V) terdiri dari Kec. Marpoyan Damai, Kec.
Tampan dan Kec. Payung Sekaki.
Lingkup Lingkungan (Foto udara lingkungan sekitar tapak)
9
2.2. Batas-Batas dan Dimensi Tapak
Batas – batas Tapak dengan lingkungan
10
Ukuran Tapak dan Luasan Tapak
60 m
40 m
11
Didalam Tapak
Aksesbilitas didalam tapak dapat dilihat seperti gambar dibawah ini
12
Gambar 11 : Tampak KiriTapak
13
Gambar 14 : Hasil pengambilan data kontur
Jenis Tanah dalam Tapak
14
Kondisi topografi pada tapak ini berkontur, Jenis tanah dalam tapak adalah tanah liat
yang teksturnya keras tetapi bagian tanah ke arah danau lembek atau rawa.
Jarak ketinggian antara tanah dengan air sekitar 0.3-0.5 meter
Titik terendah tanah ke titik tinggi tanah 4 meter
Lebar air danau 7 meter
Barat Timur
15
Pandangan dari Dalam Tapak ke Luar Tapak
16
Bab 3. Tinjauan Teori
3.1. Tinjauan Teori Analisis Tapak Untuk Lahan Berkontur
Lahan berkontur merupakan tipe lahan yang memiliki ketidaksetaraan tinggi lahan, berbeda
dengan lahan datar yang hampir memiliki ketinggian setara atau datar, tidak memiliki perbedaan
ketinggian.
Sebagian masyarakat merasa kesulitan jika ingin membangun hunian pada lahan
berkontur. Beberapa cenderung meratakan kondisi lahan dengan menggali atau mengerug
tanah sehingga didapatkan kondisi lahan yang datar untuk mempermudah membangun hunian. Hal
ini secara teknis pembangunan memang lebih mudah, namun cukup memakan biaya untuk penggalian
maupun pengerugkan lahan tersebut. Sebaliknya, memiliki lahan berkontur bukan berarti sulit untuk
memanfaatkannya. Lahan berkontur memiliki nilai tersendiri, jika dapat mengolah lahan tersebut
dengan bijak, maka hunian yang dibangun di atas lahan berkontur memiliki nilai estetis yang sangat
tinggi, yang tidak dimiliki oleh hunian yang dibangun di atas lahan datar.
3.2. Tinjauan Fungsi Bangunan
Istilah Cafe berasal dari bahasa Perancis yang secara harfiah artinya kopi, namun
digunakan sebagai nama tempat dimana orang-orang berkumpul atau sekedar bersantai dan
beraktivitas.
Menurut Marsum (2005) Kafe adalah tempat untuk makan dan minum sajian cepat
saji dan menyuguhkan suasanan santai atau tidak resmi, selain itu juga merupakan suatu tipe
dari restoran yang biasanya menyediakan tempat duduk didalam dan diluar restoran.
Sebuah cafe biasanya didesain sangat menarik dan instagramable sehingga membuat
tamu merasa betah berlama-lama disana. Untuk menambah daya tarik kawula muda, tidak
jarang sebuah cafe menghadirkan hiburan seperti live music di malam minggu atau hari
tertentu khusus untuk menemani pengunjung berbicang santai dengan alunan musik.
Fungsi Cafe
Dengan melihat sejarah yang ada, fungsi cafe saat ini memang sudah berubah
mengikuti zaman. Apabil dahulu hanya sebagai kedai yang menawarkan minuman kopi kini
memiliki fungsi yang lebih luas. Hal ini bisa kita lihat dari desain-desain bangunan cafe yang
ada saat ini. Selain dibuat senyaman mungkin juga dibuat semenarik mungkin untuk menarik
para kawula muda.
17
Adapun fungsi cafe tersebut diantaranya adalah :
Sebagai tempat yang nyaman untuk menikmati makanan dan minuman
Sebagai tempat untuk melepas penat setelah seharian bekerja
Sebagai tempat yang pas untuk bercengkrama bersama teman-teman
Sebagai tempat meeting dengan rekan kerja diluar jam kantor
18
b. Untuk mendapatkan kenyamanan hubungan antarruang harus mempertimbangkan:
• Fungsi ruang, aksesibilitas ruang, dan jumlah pengguna dan perabot/peralatan
di dalam bangunan Gedung
• Sirkulasi antarruang horizontal dan vertikal
• Persyaratan keselamatan dan Kesehatan
2. Persyaratan Kenyamanan Kondisi Udara Dalam Ruang
Persyaratan Kenyamanan Termal Dalam Ruang
a. Untuk kenyamanan termal dalam ruang di dalam bangunan gedung harus
mempertimbangkan temperatur dan kelembaban udara.
b. Untuk mendapatkan tingkat temperatur dan kelembaban udara di dalam ruangan dapat
dilakukan dengan alat pengkondisian udara yang mempertimbangkan:
• fungsi bangunan gedung/ruang, jumlah pengguna, letak geografis, orientasi
bangunan, volume ruang, jenis peralatan, dan penggunaan bahan bangunan
• kemudahan pemeliharaan dan perawatan
• prinsip-prinsip penghematan energi dan ramah lingkungan
19
4. Persyaratan Kenyamanan Terhadap Tingkat Getaran dan Kebisingan
a. Persyaratan Getaran
1) Umum
Persyaratan ini menyangkut paparan manusia terhadap getaran dan kejut dari seluruh
badan pada bangunan gedung berkenaan dengan kenyamanan dan gangguan terhadap
penghuninya.
Respon dasar manusia terhadap getaran dalam bangunan gedung adalah keluhan.
Kenyamanan terhadap getaran adalah suatu keadaan dengan tingkat getaran yang
tidak menimbulkan gangguan bagi kesehatan dan kenyamanan seseorang dalam
melakukan kegiatannya. Getaran dapat berupa getaran kejut, getaran mekanik atau
seismik baik yang berasal dari dalam bangunan maupun dari luar bangunan
2) Sifat getaran
Respon subyektif juga merupakan fungsi dari sifat getaran. Sifatnya dapat ditentukan
sesuai dengan sifat getaran yang diukur:
Getaran dapat menerus, denan magnituda yang berubah, atau tetap terhadap waktu;
Getaran dapat terputus-putus, dengan magnituda tiap kejadian yang berubah maupun
tetap terhadap waktu.
Getaran dapat bersifat impulsif, seperti dalam kejut.
3) Waktu paparan Waktu paparan pada penghuni yang terpengaruh mungkin juga perlu
dievaluasi. Waktu penghunian bangunan gedung harus dicatat.
4) Untuk mendapatkan tingkat kenyamanan terhadap kebisingan dan getaran pada
bangunan gedung harus mengikuti persyaratan teknis, yaitu Standar tata cara
perencanaan kenyamanan terhadap getaran pada bangunan gedung.
b. Persyaratan Kebisingan
1) Untuk mendapatkan tingkat kenyamanan terhadap kebisingan pada bangunan gedung
harus mempertimbangkan jenis kegiatan, penggunaan peralatan, dan/atau sumber
bising lainnya baik yang berada pada bangunan gedung maupun di luar bangunan
gedung.
2) Penanganan kebisingan memerlukan perencanaan dinding dengan kombinasi material
antara 1/8 sampai dengan 1/4 kaca dan sisanya dengan bahan yang masif untuk
mereduksi kebisingan dari luar bangunan sebesar 26-29 dB. Prosentase material kaca
masih memungkinkan, mengingat material kaca mampu mengurangi kebisingan dari
luar sebesar 20 dB. Waktu reverberasi perancangan untuk berbagai kegiatan di dalam
bangunan
20
Bab 4. Rencana Program Ruang
Kegiatan
No Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat Ruang Waktu
(1) (2) (2) (3) (4)
Pemilik/Manager/Owner
1 Datang Parkir Publik 08:00
2 Bekerja Ruang Manager Privat 09:00 – 23:00
3 Menerima Tamu Ruang Semi privat Selama jam kerja
Manager/Meeting
4 Pulang Parkir Publik 23:00
Karyawan
1 Datang Parkir Publik 08:00
2 Menerima pesanan kasir Semi Publik 09:00 – 21:00
3 Memasak Dapur Semi Publik 08:00 – 22:00
4 Menerima Kasir Semi Publik 09:00 – 22:00
pembayaran
5 Mencuci Tempat cuci Semi Publik 08:00 – 22:00
6 Istirahat Tempat istirahat Semi Publik -
7 Pulang Parkir Privat 22:30
Pengunjung
1 Datang Parkir Publik 09:00 – 22:00
2 Memesan Kasir Semi Publik 09:00 – 22:00
3 Makan/Minum Ruang makan Publik 09:00 – 22:00
4 Membayar Kasir Semi Publik 09:00 – 22:00
5 Pergi Parkir Publik 09:00 – 22:00
21
Besaran ruang
No Items Dimensi m2 Jumlah Luas
P L PxL
m2
Zona Indoor
Mushalla
1 Manusia 1 0.8 0.8 10 8
2 Sajadah 1.5 0.9 1.35 10 13.5
3 Lemari 2 0.6 1.2 1 1.2
Sirkulasi 30% 22.7
Total Luas 29.51
Dapur kotor
1 Manusia 1 0.8 0.8 2 0.16
2 Meja Cuci 1.5 0.70 1.05 1 1.05
Sirkulasi 30% 1,21
Total Luas 1.573
Toilet
1 Closet Duduk 0.59 0.38 0.22 1 0.22
2 Wastafel 0.53 0.47 0.24 1 0.24
Sirkulasi 30% 0.46
Total Luas 0.598
22
Parkiran
1 Motor 2.5 1.05 2.625 30 78.75
2 Mobil 6 2 12 15 1.80
Sirkulasi 30% 80.55
Total Luas 104.715
Ruang Manager
1 Manusia 0.8 1 0.8 4 3.2
2 Meja 1.2 0.6 0.72 2 1.44
3 Kursi 0.69 0.69 0.4761 1 0.4761
4 Sofa 3 seater 1.98 8.2 16.236 1 16.236
5 Lemari 1.2 0.8 0.96 1 0.96
Sirkulasi 30% 22.3121
Total Luas 29,00573
Ruang Meeting 1 & 2
1 Manusia 0.8 1 0.8 15 12
2 Meja 1.2 0.6 0.72 3 2.16
3 Kursi 0.69 0.69 0,4761 15 7.05
4 Rak 1 0.90 0.90 1 0.90
Sirkulasi 30% 22.11
Total Luas 28.743
Parkir Manager dan Karyawan
1 Manusia 0.8 1 0.8 7 5.6
2 Parkir Motor 2.5 1.05 2.625 5 13.125
3 Parkir Mobil 6 2 12 2 24
Sirkulasi 30% 42.725
Total Luas 55.5425
23
Indoor Cafe
1 Manusia 0.8 1 0.8 60 48
2 Meja 1.2 0.6 0.72 30 21.6
3 Kursi 0.69 0.69 0.47 60 28.2
Sirkulasi 30% 97.8
Total Luas 29.34
Ruang Istirahat
1 Manusia 0.8 1 0.8 3 2,4
2 Meja 1.2 0.6 0.72 2 1.44
3 Kursi 0.69 0.69 0.4761 3 1,4283
Sirkulasi 30% 5.2683
Total Luas 6.84879
24
BAB 5
ANALISA TAUTAN
DATA TAPAK
Analisa Tautan wilayah digunakan untuk mengetahui keterikatan atau hubungan kawasan yang satu
dengan lainnya pada site sehingga dapat mengetahui keberadaan site tersebut.
UTARA :
SELATAN : BARAT : TIMUR :
- KAWASAN HIJAU
- KAWASAN HIJAU - KOLAM DAN KAWASAN - DANAU UNILAK
HIJAU
U
BL TL
B T
BD TG
S
60
40
UTARA : SELATAN :
BARAT : TIMUR :
ANALISA TOPOGRAFI
DATA TAPAK
Analisa Topografi wilayah digunakan untuk mengetahui besar dari suatu kawasan sehingga
dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan fungsi kawasan dengan perletakan daerah
yang akan dibangun.
UTARA :
SELATAN : BARAT : TIMUR :
- KAWASAN CENDERUNG
BERKONTUR - KAWASAN CENDERUNG - KAWASAN CENDERUNG - KAWASAN CENDERUNG
BERKONTUR BERKONTUR BERKONTUR
MASALAH :
TANAH MEMILIKI KONTUR DARI TITIK TERTINGGI KE TERENDAH ADALAH ± 8.5 m
SOLUSI :
TANAH BERKONTUR DIMANFAATKAN
U
BL TL
POTONGAN A - A B T POTONGAN B - B
BD TG 8.5
5.3
S
40 60
60
40
UTARA : SELATAN :
BARAT : TIMUR :
ANALISA LINGKUNGAN
DATA TAPAK
Analisa Lingkungan digunakan untuk mengetahui perkembangan kondisi fisik yang berupa abiotik dan
biotik yang ada di dalam site.
TANAH : AIR : UDARA : SUHU :
TANAH YANG ADA PADA SITE AIR DISEKITAR TAPAK UDARA CENDERUNG BERSIH SUHU PADA SITE TERGOLONG NORMAL,
TAPAK ADALAH TANAH KERAS CENDERUNG BERSIH DAN DISEKITARAN SITE SEKITAR 23 - 32
DENGAN KEDALAMAN AIR ± 3 m
B T
BD TG
S
60
40
ANALISA AKSESBILITAS
DATA TAPAK
Analisa Aksesbilitas digunakan untuk mengetahui akses keluar masuk dalam kawasan site
maupun menghubungkan site yang satu dengan site lainnya.
AKSES :
AKSES MASUK KE TAPAK ADA 1,
YAITU DI JL. DATUK RAJA ALI
HAJI
1:
BL TL
B T
BD TG
S
60
40
ANALISA KEBISINGAN
DATA TAPAK
Analisa Kebisingan digunakan untuk mengetahui seberapa besar intensitas suara yang sesuai
dengan batas yang ditentukan dan disesuaikan dengan fungsi kawasan untuk tingkat
kebisingannya.
UTARA : SELATAN : BARAT : TIMUR :
KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH
UTARA CENDERUNG RENDAH SELATAN CENDERUNG SEDANG SELATAN CENDERUNG RENDAH SELATAN CENDERUNG RENDAH
DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU,
DIKARENAKAN JAUH DARI DIKARENAKAN BERDEKATAN DIKARENAKAN JAUH DARI DIKARENAKAN JAUH DARI
DAERAH BISING DENGAN AREA JALAN MASUK DAERAH BISING DAERAH BISING
SOLUSI :
BANGUNAN DIBUAT MUNDUR DARI JALAN MASUK U
KEBISINGAN KUAT
BL TL
B T
KEBISINGAN SEDANG
BD TG
S
KEBISINGAN RENDAH
60
40
ANALISA VEGETASI
DATA TAPAK
Analisa Vegetasi digunakan untuk mengetahui kesesuaian jenis tanaman yang tepat dan dapat
dikembangkan pada kawasan yang ada dalam site sebagai pendukung seperti penunjuk arah dan
pengurang polusi.
U
PADA SITE TIDAK TERDAPAT POTENSI VEGETASI SOLUSI
BL TL
:
VEGETASI TIDAK DIMANFAATKAN B T
BD TG
S
60
40
ANALISA VIEW
DATA TAPAK
Analisa View digunakan untuk mengetahui cara dalam mengamati suatu site dari sisi pengamat
(view to site) untuk memberi pandangan untuk luar site (view from site).
TIMUR :
UTARA : SELATAN : BARAT :
TERADAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH
UTARA, YAITU KAWASAN HIJAU SELATAN, YAITU KAWASAN BARAT, YAITU KAWASAN HIJAU TIMUR, YAITU DANAU UNILAK
HIJAU
SOLUSI : BL TL
VIEW KAWASAN HIJAU DAN SUNGAI
B T
DIMANFAATKAN
BD TG
S
60
40
ANALISA IKLIM DAN LINTASAN MATAHARI
DATA TAPAK
Analisa Iklim dan lintasan matahari digunakan untuk mengetahui letak dari suatu bangunan yang dapat
disesuaikan dengan lintasan matahari dan arah angin.
IKLIM :
ANGIN :
IKLIM PADA SITE CENDERUNG
ANGIN BERGERAK DARI ARAH
NORMAL. BARAT KE TIMUR.
MASALAH : BL TL SOLUSI :
TERDAPAT KONTAK LANGSUNG DENGAN MATAHARI 1. ORIENTASI MASA DISESUAIKAN
B T
DI ARAH TIKMUR DAN BARAT 2. MENANAM VEGETASI
3. MENGGUNAKAN SECONDARY SKIN
BD TG
S
60
40
ANALISA DRAINASE
DATA TAPAK
Analisa Drainase digunakan untuk mengetahui sistem aliran air yang ada dalam kawasan pada
suatu site.
BL TL
B T
BD TG
S
60
40
ANALISA GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)
DATA TAPAK
Garis Sempadan Bangunan adalah garis batas minimal yang membatasi bangunan dan batas lahan
yang anda miliki dengan lahan lain seperti jalan, jaringan tegangan tinggi, rel kereta api, taman
umum, tepi pantai, tepi sungai dan bangunan tetangga.
BL TL
B T
BD TG
S
Koofisien Dasar Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara luas seleuruh lantai dasar
bangunan gedung dan luas lahan / tanah perpetakan / daerah perencanaan yang dikuasai sesuai
rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
KDB :
50 %
BL TL
B T
BD TG
S
60
50%
40
KDB :
KDB = 50% x LUAS LAHAN
KDB = 50% x 2.400
KDB = 1.200 m²
ANALISA KOOFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)
DATA TAPAK
Koofisien Lantai Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara jumlah seluruh luas lantai
bangunan yang dapat dibangun dengan luas lahan yang tersedia.
KLB :
0.7
BL TL
B T
BD TG
S
60
0.7
40
KLB :
KLB = 0.7 x LUAS LAHAN
KLB = 0.7 x 2.400
KLB = 1.680 m²
ANALISA KOOFISIEN DASAR HIJAU (KDH)
DATA TAPAK
Koofisien Dasar Hijau adalah angka persentase berdasarkan perbandingan jumlah lahan terbuka
untuk penanaman tanaman dan peresapan air terhadap luas tanah atau daerah perencanan yang
dikuasai sesuai Rencana Tata Ruang.
KDH :
50 %
BL TL
B T
BD TG
S
60
50%
40
KDH :
KLB = 50% x LUAS LAHAN
KLB = 50% x 2.400
KLB = 1.200 m²
BAB 5
ANALISA TAUTAN
DATA TAPAK
Analisa Tautan wilayah digunakan untuk mengetahui keterikatan atau hubungan kawasan yang satu
dengan lainnya pada site sehingga dapat mengetahui keberadaan site tersebut.
BL TL
B T
BD TG
UTARA : SELATAN :
60
BARAT :
TIMUR :
40
Analisa Topografi wilayah digunakan untuk mengetahui besar dari suatu kawasan sehingga
dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan fungsi kawasan dengan perletakan daerah
yang akan dibangun.
UTARA :
SELATAN : BARAT : TIMUR :
- KAWASAN CENDERUNG
BERKONTUR - KAWASAN CENDERUNG - KAWASAN CENDERUNG - KAWASAN CENDERUNG
BERKONTUR BERKONTUR BERKONTUR
MASALAH :
TANAH MEMILIKI KONTUR DARI TITIK TERTINGGI KE TERENDAH ADALAH ± 8.5 m TANAH :
KONDISI TANAH YANG SEBAGIAN TANAH KERAS DAN SEBAGIAN LAINNYA TANAH - TANAH PADA TAPAK
LUNAK BERUPA SEBAGIAN
TANAH KERAS DAN
SOLUSI :
LUNAK, TANAH LUNAK
TANAH BERKONTUR DIMANFAATKAN DIKARENAKAN BERADA
JIKA TERDAPAT BANGUNAN DI AREA TANAH U
DI TEPI SUNGAI
LUNAK, PONDASI MENGGUNAKAN TIANG BL TL
PANCANG
POTONGAN B - B
POTONGAN A - A B T
BD TG 8.5
5.3
S
40 60
60
40
60
40
4
ANALISA LINGKUNGAN
DATA TAPAK
Analisa Lingkungan digunakan untuk mengetahui perkembangan kondisi fisik yang berupa abiotik dan
biotik yang ada di dalam site.
TANAH : AIR : UDARA : SUHU :
TANAH YANG ADA PADA SITE AIR DISEKITAR TAPAK UDARA CENDERUNG BERSIH SUHU PADA SITE TERGOLONG NORMAL,
TAPAK ADALAH SEBAGIAN CENDERUNG BERSIH DAN DISEKITARAN SITE SEKITAR 23 - 32
TANAH KERAS DAN SEBAGIAN DENGAN KEDALAMAN AIR ± 3 m
TANAH LUNAK
VEGETASI :
TERDAPAT VEGETASI DI DALAM
TAPAK, YAITU POHON SAWIT
DAN SEMAK SEMAK
TERDAPAT AREA HIJAU DISEKILING TAPAK
SOLUSI : U
B T
BD TG
S
60
40
Analisa Aksesbilitas digunakan untuk mengetahui akses keluar masuk dalam kawasan site
maupun menghubungkan site yang satu dengan site lainnya.
AKSES :
AKSES MASUK KE TAPAK ADA 1,
YAITU DI JL. DATUK RAJA ALI
HAJI
1:
BL TL
B T
BD TG
S
60
40
Analisa Kebisingan digunakan untuk mengetahui seberapa besar intensitas suara yang sesuai
dengan batas yang ditentukan dan disesuaikan dengan fungsi kawasan untuk tingkat
kebisingannya.
UTARA : SELATAN : BARAT : TIMUR :
KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH KEBISINGAN SITE PADA ARAH
UTARA CENDERUNG RENDAH SELATAN CENDERUNG SEDANG SELATAN CENDERUNG RENDAH SELATAN CENDERUNG RENDAH
DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU, DI SETIAP WAKTU,
DIKARENAKAN JAUH DARI DIKARENAKAN BERDEKATAN DIKARENAKAN JAUH DARI DIKARENAKAN JAUH DARI
DAERAH BISING DENGAN AREA JALAN MASUK DAERAH BISING DAERAH BISING
SOLUSI :
BANGUNAN DISEKITAR AREA KEBISINGAN SEDANG
DIBERIKAN VEGETASI SEBAGAI PENGHAMBAT SUARA U
KEBISINGAN KUAT
BISING MASUK KE AREA TAPAK BL TL
B
KEBISINGAN SEDANG
T
BD TG
KEBISINGAN RENDAH
S
60
40
60
40
ANALISA VEGETASI
DATA TAPAK
Analisa Vegetasi digunakan untuk mengetahui kesesuaian jenis tanaman yang tepat dan dapat
dikembangkan pada kawasan yang ada dalam site sebagai pendukung seperti penunjuk arah dan
pengurang polusi.
60
40
ANALISA VIEW
DATA TAPAK
Analisa View digunakan untuk mengetahui cara dalam mengamati suatu site dari sisi
pengamat (view to site) untuk memberi pandangan untuk luar site (view from site).
TIMUR :
UTARA : SELATAN : BARAT :
TERADAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH TERDAPAT VIEW DI ARAH
UTARA, YAITU KAWASAN HIJAU SELATAN, YAITU KAWASAN BARAT, YAITU KAWASAN HIJAU TIMUR, YAITU DANAU UNILAK
HIJAU
POTENSI :
PADA SITE TERDAPAT KAWASAN HIJAU DAN SUNGAI U
SOLUSI : BL TL
VIEW KAWASAN HIJAU DAN SUNGAI
B T
DIMANFAATKAN
BD TG
S
60
40
Analisa Iklim dan lintasan matahari digunakan untuk mengetahui letak dari suatu bangunan yang
dapat disesuaikan dengan lintasan matahari dan arah angin.
IKLIM :
ANGIN :
IKLIM PADA SITE CENDERUNG
ANGIN BERGERAK DARI ARAH
NORMAL.
BARAT KE TIMUR.
U SOLUSI :
60
40
AREA BANGUNAN
AREA BANGUNAN DISESUAIKAN
DENGAN KONTEKSNYA
60
40
ANALISA DRAINASE
DATA TAPAK
Analisa Drainase digunakan untuk mengetahui sistem aliran air yang ada dalam kawasan pada
suatu site.
MASALAH :
TIDAK TERDAPAT DRAINASE PADA TAPAK
SOLUSI :
DRAINASE AKAN DIRENCANAKAN
BL TL
B T
BD TG
S
60
40
40
ANALISA GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)
DATA TAPAK
Garis Sempadan Bangunan adalah garis batas minimal yang membatasi bangunan dan batas lahan
yang anda miliki dengan lahan lain seperti jalan, jaringan tegangan tinggi, rel kereta api, taman
umum, tepi pantai, tepi sungai dan bangunan tetangga.
BL TL
B T
BD TG
S
Koofisien Dasar Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara luas seleuruh lantai dasar
bangunan gedung dan luas lahan / tanah perpetakan / daerah perencanaan yang dikuasai sesuai
rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
KDB :
50 %
BL TL
B T
BD TG
S
60
50%
40
KDB :
KDB = 50% x LUAS LAHAN
KDB = 50% x 2.400
KDB = 1.200 m²
ANALISA KOOFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)
DATA TAPAK
Koofisien Lantai Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara jumlah seluruh luas lantai
bangunan yang dapat dibangun dengan luas lahan yang tersedia.
KLB :
0.7
BL TL
B T
BD TG
S
60
0.7
40
KLB :
KLB = 0.7 x LUAS LAHAN
KLB = 0.7 x 2.400
KLB = 1.680 m²
ANALISA KOOFISIEN DASAR HIJAU (KDH)
DATA TAPAK
Koofisien Dasar Hijau adalah angka persentase berdasarkan perbandingan jumlah lahan terbuka
untuk penanaman tanaman dan peresapan air terhadap luas tanah atau daerah perencanan yang
dikuasai sesuai Rencana Tata Ruang.
KDH :
50 %
BL TL
B T
BD TG
S
60
50%
40
KDH :
KLB = 50% x LUAS LAHAN
KLB = 50% x 2.400
KLB = 1.200 m²
BAB 6
KONSEP ZONING TAPAK
DATA TAPAK
Penzoninggan Tapak adalah pemetaan atau pembagian pembagian pada suatu kawasan tertentu
yang bertujuan untuk mengkategorikan suatu wilayah berdasarkan fungsinya.
ZONA PARKIR
ZONA INDOOR
ZONA OUTDOOR
ZONA SERVICE
ZONA RUANG HIJAU
KONSEPTUAL TAPAK
DATA TAPAK
ZONA SERVICE
Zona Service diletakkan di bagian tengah
sebelah kiri tapak supaya dekat dengan akses
jalan untuk memudahkan pengambilan bahan
baku dan juga sebagai batas antara zona yang
bisa dimasuki publik dan karyawan. ZONA PARKIR
Zona Parkir diletakkan di bagian depan
tapak supaya memudahkan akses dari
ZONA INDOOR jalan ke tapak.
Zona Indoor diletakkan di bagian tengah tapak
supaya mudah diakses oleh publik maupun
karyawan.
KONSEP GUBAHAN MASSA
DATA TAPAK
KONDISI
EKSISITING
TAPAK
TAPAK
DIBAGIAN
DEPAN
DIRATAKA
N UNTUK
PARKIRAN
BANGUNAN
DIANGKAT
BANGUNAN
DIANGKAT
LAGI DI
BAGIAN
BELAKANG
UNTUK
MEMAKSIMALKAN
VIEW