Anda di halaman 1dari 9

PENATAAN LINGKUNGAN BELAJAR DI DALAM KELAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Manajemen Kelas Anak Usia Dini
Dosen Pengampu: Fitri Febri Handayani, M.Pd.

Disusun Oleh
Gustia Mahani

Program Sarjana Starta Satu (S1)


Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


MADINATUN NAJAH
RENGAT
2023 M/ 1445H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PEMBAHASAN .........................................................................................0

A. Pengertian penataan Lingkungan Belajar .....................................................0

B. Fungsinya Menata Lingkungan Belajar Anak ..............................................3

C. Prinsip yang Harus Diperhatikan Dalam Menata Lingkungan Belajar


PAUD .................................................................................................................. 3

D. Persyaratan Dalam Menata Lingkungan Belajar PAUD...............................4

E. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Belajar ........................................5

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

ii
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian penataan Lingkungan Belajar


Penataan lingkungan pembelajaran merupakan suatu proses
mengentregasikan berbagai komponen lingkungan yang dapat
mempengaruhi perubahan perilaku anak atau peserta didik sehingga
terfasilitasi secara baik. Menata lingkungan belajar pada hakikatnya
melakukan pengelolaan lingkungan belajar.
Penataan Lingkungan Bermain Anak Usia Dini (PAUD)
Pengertian Penataan lingkungan bermain adalah penataan lingkungan fisik
baik di dalam atau di luar ruangan. Penataan lingkungan termasuk seluruh
asesoris yang digunakan di dalam maupun di luar ruangan, seperti: bentuk
dan ukuran ruang, pola pemasangan lantai, warna dan hiasan dinding,
bahan dan ukuran mebeulair, bentuk, warna, ukuran, jumlah, dan bahan
berbagai alat main yang digunakan sesuai dengan perencaan.
Mempersiapkan lingkungan fisik yang aman, nyaman, menarik dan
didesain sesuai perencanakan sehingga mendorong anak untuk
mengoptimalkan perkembangannya.
Mengembangkan kemandirian. Lingkungan yang ditata dengan
rapi, semua mainan yang boleh digunakan anak ditata dalam rak yang
terjangkau anak, membuat anak dapat secara mandiri mengambil dan
menyimpan kembali, tanpa harus minta tolong pendidik. Apabila di satuan
PAUD menerima anak berkebutuhan khusus dengan kursi roda, maka
ramp harus tersedia agar anak bisa mengakses lingkungan tanpa harus
tergantung pada orang lain.
Mengembangkan kepercayaan di Lingkungan belajar memberikan
pengaruh kepada proses dan hasil perilaku siswa baik secara langsung
maupun tidak langsung. Penataan lingkungan belajar bagi siswa
hendaknya mendapatkan prioritas utama, Lingkungan belajar merupakan
faktor penentu keberhasilan dalam membangun kemampuan perilaku
siswa dengan demikian, pengertian secara sederhana dapat dirumuskan
bahwa belajar adalah suatu tempat atau suasana (keadaan) yang
memengaruhi proses perubahan tingkah laku manusia tentu manusia
tersebut adalah siswa sebagai subjek yang diteliti di lingkungan tersebut.
Heimstra (1991:8) menawarkan definisi lingkungan belajar sebagai
berikut, Learning environment is all of the physical surrounding,
psychological or emotional condition, and social or cultural influences
affecting the growth and development of an adult engaged in an
educational enterprise.
Dari cuplikan definisi di atas dapat diungkapkan bahwa lingkungan
belajar merupakan semua yang ada di sekitar kita, baik kondisi fisik,
psikologi (emosional) maupun budaya yang dapat memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan orang dewasa dalam bidang pendidikan
aktivitas guru dalam menata lingkungan belajar lebih dikonsentrasikan
pada penataan lingkungan belajar di dalam kelas. Oleh karena itu, guru
dalam melakukan penataan lingkungan belajar di kelas tiada lain
melakukan aktivitas pengelolaan kelas (classroom management).
1. Penataan lingkungan kelas
adalah istilah yang digunakan oleh guru untuk
mendeskripsikan, proses yang memastikan bahwa pembelajaran di
kelas berjalan lancar.Banyak guru menetapkan aturan-aturan dan
prosedur-prosedur pada awal tahun pelajaran. Mereka juga mencoba
untuk konsisten dalam melaksanakan aturan-aturan dan prosedur-
prosedur tersebut. Banyak kehendak yang diusulkan guru tentang
konsekuensi-konsekuensi positif ketika peraturan diikuti dan
konsekuensi-konsekuensi negatif ketika peraturan dirusak, ada
beberapa perspektif yang lebih baru pada pengelolaan kelas mencoba
untuk menganalisis secara keseluruhan, satu contoh adalah penegasan
mengajar, yang mencoba untuk membimbing siswa menuju sukses

1
dengan membantu mereka melihat bagaimana usaha mereka di dalam
kelas.
Hal ini mengandalkan pada penciptaan sebuah lingkungan
dalam hal ini, siswa akan berhasil seperti apa yang mereka usahakan.
Menurut para pakar pendidikan, sekolah dan lingkungan kelas
bertujuan membangun dan mendorong pengendalian diri siswa melalui
sebuah proses mempromosikan perilaku dan prestasi siswa yang positif
prestasi akademik, kemanjuran guru perilaku.

2. penataan kelas
merupakan upaya menciptakan kebebasan bagi siswa
pandangan ini dibangun atas asumsi bahwa siswa memiliki potensi
yang harus dikembangkan dan dibangun oleh guru dalam proses
pembelajaran. Konsep modern lingkungan belajar memandang
Lingkungan kelas sebagai proses penataan segala sumber daya kelas
bagi terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sumber
daya itu diorganisasikan untuk memecahkan aneka masalah yang
menjadi kendala dalam proses pembelajaran sekaligus membangun
situasi kelas yang kondusif secara terus menerus.
Tugas guru di sini adalah menciptakan, memperbaiki, dan
memelihara situasi kelayakankondusif Situasi kelas yang kondusif
itulah yang mendukung siswa untuk mengembangkan dan memelihara
stabilitas kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.Dalam rangka
menjalankan tugas tugas pembelajaran Menata Lingkungan/ Ruang
Belajar di Dalam (Indoor) PAUD Cara Menata Lingkungan/ Ruang
Belajar di Dalam (Indoor) PAUD –Lingkungan belajar, baik di dalam
maupun di luar mempengaruhi apa dan bagaimana anak belajar.
Lingkungan yang mengundang;mendorong dan membantu anak
bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi benda dan alat main
secara bermakna, menyenangkan, dan menantang kemampuan berpikir

2
mereka membuat kegiatan pembelajaran menjadi semakin
menyenangkan.
Prinsip Menata Lingkungan/ Ruang Belajar di Dalam (Indoor)
PAUD Penataan ruangan memperhatikan kebebasan anak bergerak,
dengan memperhatikan: Kelompok usia anak (bayi, batita, atau
prasekolah)Jumlah anak yang akan dilayani , kebutuhan gerak setiap
anak 3 m2 di luar yang terpakai loker, dan perabotan lainnya.

B. Fungsinya Menata Lingkungan Belajar Anak


1. Mempersiapkan lingkungan fisik yang aman, nyaman, menarik, dan
didesain sesuai dengan perencanaan sehingga mendorong anak untuk
mengoptimalkan perkembangannya.
2. Mendukung anak untuk mandiri, bersosialisasi dan menyelesaikan
masalah.

C. Prinsip yang Harus Diperhatikan Dalam Menata Lingkungan Belajar


PAUD
1. Membuat anak merasa aman
2. Membuat anak merasa nyaman
3. Mendorong anak untuk dapat bereksplorasi
4. Mendukung anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya
Sesuai dengan tahapan perkembangan anak
5. Memperhatikan karakteristik anak, kemampuan anak, latar belakang
keluarga, lingkungan bermain, dan budaya setempat.
6. Lingkungan main yang ditata dapat membantu anak memperkirakan
berbagai kegiatan yang akan dilakukan, baik pelaksanaannya
(kelompok atau individu) maupun tempat alat main yang dibutuhkan.
7. Mengembangkan kemandirian. Lingkungan yang ditata dengan rapi,
semua mainan yang boleh digunakan anak ditata dalam rak yang
terjangkau anak, membuat anak dapat secara mandiri mengambil dan
menyimpan kembali, tanpa harus minta tolong pendidik. Apabila di

3
satuan PAUD menerima anak berkebutuhan khusus dengan kursi roda,
ramp harus tersedia agar anak bisa mengakses lingkungan tanpa harus
tergantung pada orang lain.
8. Mengembangkan kepercayaan diri anak. Lingkungan yang ditata
sesuai dengan kondisi anak dapat membangun kepercayaan diri anak,
bahwa mereka mampu melakukannya. Lingkungan yang penuh
tantangan, tetapi aman dilakukan anak, mendorong anak untuk mencari
jalan keluar untuk mengatasi setiap tantangan yang ada. Hal ini
menumbuhkan kreativitas dan sikap pantang menyerah.
9. Mengembangkan keterampilan motorik halus. Koordinasi tangan-
mata, keterampilan sosial, keaksaraan awal, sains dan teknologi,
kemampuan matematika, serta kemampuan berkomunikasi.
Lingkungan yang memfasi-litasi dengan berbagai kegiatan langsung,
tidak semata-mata terfokus pada kegiatan akademik, akan mendorong
anak senang terlibat dalam kegiatan tersebut.

D. Persyaratan Dalam Menata Lingkungan Belajar PAUD


Lingkungan yang memfasi-litasi dengan berbagai kegiatan
langsung, tidak semata-mata terfokus pada kegiatan akademik, akan
mendorong anak senang terlibat dalam kegiatan tersebut. Persyaratan
Dalam Menata Lingkungan Belajar PAUD:
1. Ruang/tempat yang digunakan untuk pembelajaran harus bisa menarik
dan mengundang minat anak untuk bermain di situ.
2. Segala sesuatu dan setiap tempat harus mengandung unsur pendidikan.
Dari warna, cahaya, tanaman, kamar mandi, dapur, pintu gerbang, dan
penataan bahan- bahan main ditaditata dengan nilai-nilai keindahan.
3. Aman, nyaman, sehat. bebas dari benda-benda yang dapat melukai
anak serta binatang-binatang kecil yang berbisa.
4. Menekankan pada berbagai macam media termasuk bahan-bahan alam,
bahan daur ulang, dll.

4
E. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Belajar
Dalam proses belajar, secara tidak langsung sosial budaya dapat
mempengaruhi individu. Apa yang di anggap baik dan buruk akan
menentukan suatu sistem norma dan aturan yang berlaku dalam kelompok
budaya setempat. Hal ini dapat menjadi faktor dalam lingkungan belajar.
Adapun terkait hal tersebut terdapat faktor yang dapat mendukung serta
menghambat pengelolaan lingkungan belajar antara lain:
1. Tempat belajar yang baik
Untuk dapat di katakan sebagai temapat yang baik terdapat
persyaratan sebagai berikut: letak tata ruang, tempat belajar, penerapan
cahaya yang cukup, udara yang baik, adanya pengaturan tata ruang
kelas.
2. Media belajar yang tersedia
Agar dapat mendukung proses lancarnya belajar di sekolah,
diperlukan peralatan yang cukup dan tersedia. Kekurangan alat-alat
belajar akan memperbanyak individu mengalami gangguan dalam
proses belajar mengajar. Sedangkan tersedianya alat-alat belajar yang
pokok didahulukan dibanding dengan yang lain seperti : papan tulis,
kapur tulis / spidol, penghapus dan sebagainya dapat menunjang
pembelajaran anak.
3. Kedisiplinan belajar
Kedisiplinan ini diperlukan untuk melatih siswa agar terbiasa
menerapkan dalam segala tindakan atau kegiatannya. Karena disiplin
ini berkaitan erat dengan kepribadian anak, sehingga jika anak sudah
terdidik untuk disiplin maka mereka akan memiliki kecakapan dalam
cara belajarnya.
4. Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah
Kebersihan lingkungan kelas maupun sekolah perlu
diperhatikan agar siswa merasa nyaman dalam proses belajar dan serta
menjaga lingkungan menjadi bersih.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://paudpedia.kemdikbud.go.id/komunitas-pembelajar/guru-kreatif/cara-
menata-lingkungan-bermain-anak-usia-
dini?ref=MjAxODExMjExMzE2MDMtMzgwM2UxNGU=&ix=Mi0yNzUzY2Rj
Mw==#:~:text=Fungsinya%20Menata%20Lingkungan%20Belajar%20Anak,man
diri%2C%20bersosialisasi%20dan%20menyelesaikan%20masalah.
https://www.paud.id/menata-ruang-belajar-di-dalam-indoor/0
Weinstein (1999). Reflection of Best Practise and

Anda mungkin juga menyukai