Oleh
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan
rahmatnya tak lupa solawat serta salam kita curahkan kepada Nabi besar nabi Muhammad
SAW kepada keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya
hingga akhir zaman.
Akhirnya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “STATUS MANUSIAWI
PEREMPUAN DALAM AL-QURAN” penyusunan makalah ini kami dasarkan pada
referensi buku yang telah di baca. Kami berharap semoga makalah ini selain untuk
memenuhi tugas berbicara retorik juga dapat memberikan wawasan baru terhadap
pembacanya
Walaupun demikian, kami sangat sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah menginformasikan bahwa sebelum turunnya alquran terdapat sekian
banyak peradaban besar, contohnya Yunani, Romawi, India dan China. Dunia juga
mengenal agama-agama seperti Yahudi, Nasrani, Budha, Zoroaster dan sebagainya. Dan
disetiap agama-agama itu sudah banyak pembahasan tentang status perempuan. Akan
tetapi belum terstruktur dengan baik. Sehingga agama islam menyempurnakan status
perempuan tersebut menjadi lebih baik.
Alquran berbicara tentang para wanita yang shaleh dan beriman, mu’minat,
muslimat, dan bahkan menyebut-nyebut mereka dengan nada yang sama dengan para pria
yang saleh dan beriman. Hanya ada satu tokoh wanita negatif dalam Alquran yaitu istri
Abu Lahab QS:111. Kedudukan wanita dalam alquran merupakan suatu peningkatan
nyata dari keadaan di Arabia pra-Islam. Kaum wanita kini dapat mempertahankan dan
membuat keputusan sendiri mengenai kekayaan yang mereka bawa serta atau yang
mereka kumpulkan selama perkawinan mereka dan kini pun diizinkan, untuk pertama
kalinya menerima warisan. Kadang-kadang izin yang ditetapkan QS 4:3 tentang poligami
sering ditafsirkan salah. Aturan Alquran bahwa para wanita itu harus mendapatkan
perlakuan yang adil telah mendorong banyak tokoh modernis untuk mendalilkan
monogami sebagai bentuk ideal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan status perempuan dalam al-quran?
2. Apa yang dimaksud dari kesengsaraan, tetapi bukan keseragaman?
C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui pengertian status perempuan dalam al-quran
2. Mengetahui maksud dari kesengsaraan, tetapi bukan keseragaman
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui perempuan lebih dominan dari pada laki-laki. Islam
sendiri telah menegaskan perempuan dalam alquran yaitu QS. An-Nisa. Islam tidak
mempercayai satu jenis hak, satu jenis kewajiban, dan satu jenis hukuman bagi laki-laki
maupun perempuan dalam setiap ihwal atau kejadian. Islam memandang seperangkat
hak, kewajiban, hukuman lebih pantas atau lebih mengena untuk laki-laki, serta
seperangkat lain lebih pantas untuk perempuan.
B. Saran
Diharapakan kepada mahasiswa agar mengetahui tentang status manusiawi perempuan
dalam al-quran. Sehingga kita tau kewajiban-kewajiban seorang wanita.
DAFTAR PUSTAKA