Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Analisis Kedudukan Wanita Dalam perspektif al-Qur’an


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
METODOLOGI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU
Muh Alwi Parhanuddin M.A

DISUSUN OLEH : KELOMPOK III

Agnia Ramadhani :220601153

Irji’ Iriadatul Jannah :220601166

Moh Kurniawan :220601176

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

T.A. 2022/2023
A. Latar Belakang

Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam memberikan pandangan yang sangat jelas
dan adil tentang kedudukan wanita. Dalam banyak ayat, Al-Quran menekankan
pentingnya peran wanita dalam masyarakat dan memberikan hak-hak yang sama dengan
pria dalam banyak aspek kehidupan.

Al-Qur'an dianggap sebagai wahyu ilahi yang diberikan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Al-Qur'an dianggap sebagai pedoman hidup
bagi umat Islam dan menyajikan ajaran-ajaran yang dianggap sebagai petunjuk dari Allah
SWT. Al-Qur'an juga menegaskan kesetaraan hak dan kewajiban antara pria dan wanita
dalam banyak aspek kehidupan. Misalnya, Al-Qur'an menegaskan bahwa pria dan wanita
memiliki hak yang sama dalam hal pernikahan, perceraian, warisan, pendidikan, dan
kebebasan beragama.1

Al-Qur'an menggaris-bawahi peran penting wanita dalam masyarakat. Wanita


dianggap sebagai ibu, istri, anak, dan anggota masyarakat yang berkontribusi pada
pembangunan masyarakat. Al-Qur'an menekankan pentingnya peran wanita dalam
mendidik generasi masa depan dan menjaga keutuhan keluarga.2

Selain itu Al-Qur'an menegaskan perlindungan dan keadilan terhadap wanita,


melarang penindasan, kekerasan, dan perlakuan tidak adil terhadap wanita. Al-Qur'an
juga memberikan hak-hak kepada wanita, seperti hak memiliki, mengendalikan, dan
mengeluarkan harta mereka sendiri.

Dengan memahami latar belakang ini, kita dapat memahami konteks dan ajaran Islam
yang terkandung dalam Al-Qur'an mengenai kedudukan wanita. Hal ini membantu dalam
menghindari prasangka dan stereotip yang tidak berdasar serta mempromosikan
pemahaman yang seimbang dan adil tentang peran wanita dalam masyarakat Islam.

1
Zainul Muhibbin, “Wanita dalam Islam”, 177
2
Subaeda, Kedudukan Perempuan Dalam Al-Qur’an “suatu kajian tahlili dalam qs al-Nisa 124”, (Skripsi UIN
Alauddin Makassar, 2019).
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan pokok permasalahan yang di angkat
dalam peneliti, sebagai berikut:
1. Bagaimana Al-Qur'an menggarisbawahi peran wanita sebagai ibu, istri, anak, dan anggota
masyarakat?
2. Bagaimana Al-Qur'an menekankan perlindungan dan keadilan terhadap wanita?
3. Bagaimana pemahaman tentang kedudukan wanita dalam perspektif Al-Qur'an dapat
berkontribusi pada pemberdayaan wanita dalam masyarakat?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulis dalam meneliti kedudukan wanita dari perspektif Al-Qur'an ini meliputi:
1. Untuk mengetahui peran wanita sebagai ibu, istri, anak, dan anggota masyarakat dalam
perspektif al-Qur’an.
2. Untuk Menjelaskan bagaimana Al-Qur'an menekankan perlindungan dan keadilan terhadap
wanita.
3. Untuk memahami kedudukan wanita dalam perspektif Al-Qur'an yang dapat berkontribusi
pada pemberdayaan wanita dalam masyarakat.

D. Manfaat Penulisan

Meneliti kedudukan wanita dari perspektif Al-Qur'an memiliki beberapa manfaat yang
signifikan, antara lain:

1. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pandangan Islam
terhadap kedudukan wanita. Al-Qur'an sebagai sumber utama ajaran Islam memberikan
landasan yang kuat untuk memahami peran, hak, dan tanggung jawab wanita dalam
masyarakat.

2. Dapat memberikan pemahaman tentang hak-hak dan kewajiban wanita dalam Islam, yang
dapat memperkuat peran dan pemberdayaan wanita dalam masyarakat. Ini dapat membantu
melawan ketidaksetaraan gender dan mendukung upaya untuk mencapai kesetaraan dan
keadilan dalam masyarakat.
3. Penelitian ini membantu memahami dan menghormati nilai-nilai Islam dalam konteks peran
wanita. Ini memungkinkan kita untuk membangun dialog yang lebih baik antara budaya dan
agama, dan mempromosikan pengertian dan toleransi antar kelompok.

4. Membantu mengadopsi pendekatan yang seimbang dalam memahami peran wanita dalam
Islam. Dengan mempertimbangkan perspektif Al-Qur'an, kita dapat menghindari
ekstremisme dan mempromosikan pemahaman yang inklusif dan adil tentang wanita dalam
masyarakat.

5. Dengan mempelajari kedudukan wanita dalam perspektif Al-Qur'an, kita dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang Islam, menghormati nilai-nilai agama, dan berkontribusi
pada upaya untuk mencapai kesetaraan gender dan keadilan sosial.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini tentang “Analisis kedudukan wanita dalam perspektif Al-Qur'an”. Dalam
melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terhadap hasil penelitian lain yang
mempunyai kemiripan dengan penelitian yang dilakukan. Peneliti menemukan jurnal dan skripsi
di internet yang mirip dengan judul penelitian.

Contohnya seperti yang telah dibaca peneliti dalam jurnal yang berjudul “pemahaman
tentang kedudukan wanita dalam perspektif Al-Qur'an” Dari hasil bacaan peneliti, Didalam
jurnal tersebut membuktikan bahwasanya al-Qur’an menekankan kesetaraan antara peria dan
wanita dalam hal pendidikan dan keadilan.

F. Kerangka Teori dan Kerangka Berfikir

Berikut adalah beberapa elemen yang dapat membentuk kerangka teori dari penelitian
kedudukan wanita dalam perspektif Al-Qur'an:

1. Al-Qur'an sebagai Sumber Utama: Kerangka teori ini berfokus pada Al-Qur'an sebagai
sumber utama ajaran Islam dan pandangan tentang peran, hak, dan kewajiban wanita. Al-
Qur'an dianggap sebagai wahyu ilahi yang memberikan pedoman untuk kehidupan umat
manusia, termasuk peran wanita dalam masyarakat.
2. Tafsir Al-Qur'an: Dalam kerangka teori ini, tafsir Al-Qur'an menjadi sangat penting, karena
Tafsir merupakan interpretasi dan penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an oleh para ulama dan
cendekiawan Islam. Tafsir membantu dalam memahami konteks historis, budaya, dan sosial
di mana ayat-ayat tersebut diturunkan.

3. Prinsip Kesetaraan dan Keadilan: Kerangka teori ini mencakup prinsip kesetaraan dan
keadilan dalam Islam. Ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana Al-Qur'an menegaskan
kesetaraan hak dan kewajiban antara pria dan wanita, serta pentingnya adil dalam perlakuan
terhadap wanita dalam masyarakat.

4. Peran Wanita dalam Masyarakat: Kerangka teori ini mempertimbangkan peran wanita dalam
masyarakat Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an. Ini melibatkan pemahaman tentang peran
wanita sebagai ibu, istri, anak, dan anggota masyarakat yang berkontribusi pada
pembangunan masyarakat.

Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an Surat Al-Hujurat (49:13)

‫۝‬
١٣ ُ‫ع ِليْمُ َخ ِبيْر‬
َ ‫ّللا‬ َُّ ‫ّللا اَتْقىك ُْم ا‬
َُٰ ‫ِن‬ ُِٰ َ‫ِن ا َ ْك َر َمك ُْم ِع ْن ُد‬
َُّ ‫ارف ْواُ ا‬ َُ ‫ن ذَكَرُ َّوا ْنثى َو َج َع ْلنك ُْم شع ْوبًا َّوقَ َب ۤا ِٕى‬
َ ‫ل ِلت َ َع‬ ُْ ‫يٰٓاَيُّ َها النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْقنك ُْم ِم‬

Artinya:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal."

Ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari laki-laki dan perempuan,
dan bahwa keutamaan seseorang ditentukan oleh ketakwaannya, bukan berdasarkan jenis
kelamin.

Dalam Islam, pendidikan dianggap penting bagi pria maupun wanita. Al-Qur'an
mendorong semua muslim untuk mencari ilmu pengetahuan dan berusaha meningkatkan
pemahaman mereka. Tidak ada perbedaan dalam akses atau hak pendidikan berdasarkan jenis
kelamin.

Selain itu, Al-Qur'an juga menekankan pentingnya keadilan. Setiap individu, termasuk
pria dan wanita, memiliki hak yang sama untuk diperlakukan secara adil dan setara dalam
masyarakat, Tidak ada diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dalam Islam.

G. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Perpustakaan, yang dimana temuan-


temuan dari hasil penelitian ini didapatkan dari media massa, jurnal, artikel, dan buku-buku
bacaan yang membahas tentang Kedudukan wanita dalam perspektif al-Qur’an.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam metodologi penelitian menggunakan kajian


pustaka:

1. Menentukan Tujuan Penelitian: Tentukan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang
ingin dijawab melalui kajian pustaka.3

2. Identifikasi Sumber Pustaka: Identifikasi dan pilih sumber-sumber pustaka yang relevan
dengan topik penelitian. Sumber pustaka dapat berupa buku, jurnal ilmiah, artikel, tesis, atau
dokumen-dokumen lain yang terkait.

3. Pengumpulan Data: Baca dan telaah dengan cermat sumber-sumber pustaka yang telah
diidentifikasi. Catat dan ambil catatan tentang informasi yang relevan dengan tujuan
penelitian.

4. Analisis Data: Analisis data yang dikumpulkan dari sumber-sumber pustaka. Identifikasi
pola, temuan, dan kesimpulan yang muncul dari analisis data tersebut.

5. Menulis Tinjauan Pustaka: Susun tinjauan pustaka yang berisi rangkuman, analisis, dan
sintesis dari sumber-sumber pustaka yang telah dianalisis. Tinjauan pustaka harus mencakup
pemahaman yang komprehensif tentang topik penelitian dan menggambarkan kontribusi
penelitian sebelumnya.

3
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2011), 36.
6. Evaluasi Kritis: Lakukan evaluasi kritis terhadap sumber-sumber pustaka yang digunakan.
Tinjau keandalan, validitas, dan relevansi sumber-sumber tersebut untuk memastikan kualitas
penelitian.

7. Penyusunan Kesimpulan: Sintesis dan tarik kesimpulan berdasarkan analisis data dan temuan
4
dari tinjauan pustaka. Kesimpulan ini harus menjawab pertanyaan penelitian dan
memberikan wawasan baru atau pemahaman yang lebih baik tentang topik tersebut.

Metode penelitian menggunakan kajian pustaka sangat berguna untuk memperoleh


pemahaman yang komprehensif tentang topik penelitian, mengidentifikasi celah pengetahuan,
dan menyajikan landasan teoritis yang kuat untuk penelitian selanjutnya.5

4
Suwadi, Penelitian Skripsi, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agam Islam Fakultas Tarbiah dan
Keguran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012), 2
5
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), 126.

Anda mungkin juga menyukai