Anda di halaman 1dari 2

RESENSI BUKU

Judul Buku : Qiraah Mubadalah (Tafsir Progresif untuk Keadilan Gender dalam Islam)
Penulis : Dr. Faqihuddin Abdul Qadir
Penerbit : IRCiSoD
Cetakan : Februari , 2019
Tebal Buku : 616 halaman

Gerakan yang selama ini digaungkan oleh kaum feminis mengenai sistem patriaki
masih menjadi masalah yang tak ada henti-hentinya untuk dibahas. Pandangan dikotomis
mengenai perbedaan perempuan dan laki laki melahirkan ketidakadilan gender seperti
subordinasi, marginalisasi, kekerasan, dan beban ganda masih tetap ada. Adanya paham
hierarki yang menganggap laki-laki lebih superior sedangkan perempuan lebih inferior,
berdampak pada peran dan tanggung jawab perempuan dalam ranah sosial semakin
terpinggirkan.

Paham hierarki ini dianggap bersumber dari penafsiran teks-teks agama. Aturan agama,
hukum, norma dan budaya dianggap membantu melestarikan sistem patriarki. Dalam agama
Islam, Al-Quran dan Hadis dianggap berkontribusi besar dalam pelanggengan yang
merendahkan perempuan. Beberapa penafsiran ayat Al-Qur’an dan Hadis melahirkan stigma
bahwa perempuan hanya dibawah kuasa laki-laki. Nilai perempuan dinilai oleh sejauh mana
dia memberi manfaat untuk laki-laki

Bersandar pada relasi antara perempuan dan laki-laki mengenai prinsip kesalingan,
Faqih melihat secara jeli bagaimana membenturkan teks agama dan realitas untuk mencari
titik temu atas ketimpangan relasi gender. Dengan konsep mubadalah yang ditawarkan,
sangat membantu mengubah paradigma seseorang dan menjawab kegelisahan mengenai fakta
ketidakadilan dan diskriminasi terhadap perempuan yang selalu dikokohkan oleh tafsir
agama. Makna mubadalah yang dimaksud adalah prinsip kesalingan, resiprokal, dan
kerjasama antara perempuan dan laki-laki

Buku ini hadir dengan konsep mubadalah untuk meruntuhkan pemahaman yang bias
gender terhadap tafsir Al-Quran dan Hadis. Dengan kata lain, faqih tidak sekedar meluruskan
pandangan yang bias gender, tetapi juga menyadarkan bahwa Islam adalah agama rahmatan
lil alamin. Ajaran dan hukum Islam mewujudkan keadilan, kearifan, kasih sayang dan
kemaslahatan bagi ummatnya. Sehingga Islam sangat ramah terhadap perempuan dan adil
bagi kedua belah pihak. Islam sangat memuliakan kaum perempuan melalui teks Al-Quran
dan Hadis. Lahirnya narasi Islam menempatkan laki-laki dan perempuan setara sebagai
manusia, sama-sama menjadi subjek yang memperoleh perlakuan yang sama.

Buku ini sangat dibutuhkan untuk menjawab permasalahan kaum feminis dan
mengubah pola pikir paham fundamentalis mengenai konsep keadilan gender dalam Islam
dengan menghadirkan teks Al-Quran dan Hadis yang bersifat mubadalah beserta penafsiran
oleh beberapa ulama serta analisa yang sangat tajam, jelas dan mengakar yang dituliskan oleh
Dr. Faqih.

Pada bagian pertama, kita diantar untuk membongkar pola pikir kita mengenai teks Al-
Quran dan Hadis yang merendahkan kaum perempuan. Kemudian menghadirkan beberapa
ayat yang bersifat kesalingan (mubadalah). Seperti dalam Qs.Mu’min : 40.

Bab kedua kemudian menjelaskan mengenai makna dan gagasan mubadalah. Pada
bagian ini kita diajak memahami makna mubadalah, Ayat-ayat Alquran dan Hadis beserta
penafsirannya hingga mengapa metode mubadalah menjadi landasan dalam tafsir teks-teks
sumber islam

Pada bab ketiga, kita diajak untuk memahami bagaimana metode/cara interpretasi teks-
teks sesuai konsep mubadalah, alur/skema teks-teks mubadalah, hingga inpirasi dari tradisi
klasik, kontemporer, hingga pemikir ulama Indonesia. Bagian ini membantu kita lebih
memahami cara menafsirkan teks Al-Quran yang bersifat kesalingan agar menghindari kita
dalam penafsiran yang salah.

Berlanjut pada bab keempat hingga bab keenam, membahas mengenai isu-isu
perempuan dan membahas secara detail teks-teks Al-Quran dan Hadis yang dianggap
merendahkan kaum perempuan kemudian dianalisa melalui metode mubadalah. Seperti
pembahasan isu dua banding satu, poligami, pernikahan, permasalahan rumah tangga, hingga
isu publik seperti agama, sosial, ekonomi dan politik.

Selain itu, buku ini banyak menghadirkan beberapa hadis dari beberapa sumber hadis
yang shahih. Menghadirkan pula beberapa ulasan-ulasan para ulama dan penafsiran terhadap
teks tersebut.Sehingga sangat membantu kita untuk membandikan dan menganalisis serta
menambah pembendaharaan. Selamat membaca, “membaca sampai mati”. Wassalam

Anda mungkin juga menyukai