Anda di halaman 1dari 2

Resume: Inside the Gender Jihad.

Women’s Reform in Islam


Saidah Difla Iklila (22200012104)
Konsentrasi Islam Nusantara
Mata Kuliah: Gender and Feminism

Laki-laki dan wanita adalah dua kategori spesies manusia yang dianggap sama atau
sederajat dan dianugerahi potensi yang sama atau setara. Tak satupun terlupakan dalam al-
Qur`an sebagai kitab petunjuk bagi umat manusia yang mengakui dan mempercayai
kebenaran yang pasti. Al-Qur`an menghimbau semua orang beriman, laki-laki dan
perempuan untuk membarengi keimanan mereka dengan tindakan, sehingga dengan begitu
mereka akan diganjar dengan pahala yang besar. Jadi, dari hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa Al-Qur`an tidak membedakan pahala yang dijanjikannya. Barangsiapa mengerjakan
perbuatan jahat, Maka Dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu.
dan Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia
dalam Keadaan beriman, Maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya
tanpa hisab.
Amina menekankan kata man dan ulaika. Kedua kata tersebut
mengandung pengertian netral, tidak laki-laki dan tidak pula khusus perempuan.
Sehingga masing-masing manusia akan memperoleh ganjaran bukan berdasarkan
jenis kelamin, melainkan atas tindakan yang dilakukan oleh setiap individu.Al-
Quran menjelaskan bahwa sebenarnya laki-laki dan perempuan adalah dua hamba Allah yang
sama-sama diciptakan dengan bahan yang sama, setelah itu tidak ada perbedaan yang lebih
mencolok atas keduanya, kecuali dalam bentuk fisik, namun yang perlu digarisbawahi adalah
perempuan dan laki-laki adalah sama-sama sebagai individu. Maka, yang membedakan
diantara kedua individu ini adalah takwa. Istilah takwa ini dapat diartikan
sebagai Keshalehan, yaitu melakukan hal-hal yang shaleh atas kesadaran dan menjalankan
perilaku tersebut karena takzim kepada Allah SWT.
Termasuk dalam kedudukan perempuan dalam kedua budaya tersebut. Subjektivitas
ini juga kita lihat dengan munculnya tafsirtafsir Alqur’an yang berangkat dari subjektivitas
penafsir dariberbagai kelompok, baik klasik, pertengahan, maupun kontemporer. Mereka
melakukan penafsiran tentang perempuan yang tentunya didominasi oleh pemikiran mereka
sendiri. Tidak sedikit dinilai Wadud, penafsiran ayat-ayat gender yang seharusnya dapat
menggambarkan keadilan Islam, justru lebih banyak bernafaskan bias gender yang tidak
berpihak pada perempuan. Sehingga apa yang terjadi dalam kehidupan nyata muslim adalah
budaya patriarki yang dianggap telah sesuai dengan teks suci. Sakralitas teks-teks keagamaan
juga dipertanyakan ulang oleh feminis lain. Dengan semangat yang sama, dinilainya
penafsiran yang selama ini dipegang teguh oleh otoritas keagamaan yang pandangannya
mengenai perempuan dan posisi perempuan dalam Islam masih diberati dengan berbagai bias
patriarkis.
Pada saat ini kondisi sosial masyarakat bukanlah seperti dulu. Perempuan yang lebih
banyak berada dirumah dan tak jarang dianggap kurang baik jika terlalu banyak diluar
berinteraksi dengan orang lain. Perempuan disibukkan dengan urusan domestik dan aturan-
aturan yang secara relasi gender tak banyak berpihak pada perempuan. Meskipun sekarang
tradisi tersebut masih banyak terasa. Namun, dibanding dahulu, sekarang, adanya pergeseran
budaya sudah mulai terbukanya akses yang membongkar ketersekatan komunikasi antara
perempuan dan laki-laki yang memberikan kemudahan keduanya dalam interaksi perlu
dicatat di sini merupakan bentuk dari budaya baru yang perlu menjadi pertimbangan terhadap
konteks kali ini.
Rekonstruksi terhadap fenomena ini bagi Amina Wadud sebagai arah baru bagaimana
seharusnya Islam dapat melegalitaskan hak dan peran perempuan dalam kehidupan
masyarakat yang jauh dari kungkungan dominasi kaum pria. Hingga yang menjadi perhatian
selanjutnya bagaimana perempuan terus diposisikan dalam ruang publik yang tidak menutup
kemungkinan apakah kondisinya bisa berkebalikan yang akan didominasi oleh perempuan.
Karena jumlah perempuan yang semakin besar dari laki-laki boleh jadi mengambil alih
beberapa peran yang sebelumnya didominasi laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai