Anda di halaman 1dari 7

KONSEP GENDER DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM

ZAHRIYANTI
Dosen Pendidikan Agama Universitas Almuslim
zahriyanti_zubir@yahoo.co.id

ABSTRAK
.DU\D LOPLDK LQL EHUMXGXO ³.RQVHS *HQGHU GDODP 3HUVSHNWLI $JDPD ,VODP´ $GDSXQ \DQJ
menjadi tujuan dari pembahasan dalam karya ilmiah adalah tentang perspektif Islam terhadap
gender, dan peranan gender serta kedudukan gender dalam perspektif Islam. Dalam karya ilmiah ini
penulis menggunakan metode studi kepustakaan (Study Literature) yang maksudnya adalah
penelitian yang bersifat mengeksplorasi dan mengumpulkan berbagai data-data dari kepustakaan
yang dibutuhkan terutama sekali buku-buku yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Dalam
pengolahan dan penafsiran data melalui metode analisis isi (content analysis). Gender dalam
perspektif Islam merupakan sebuah konsep perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan
dari hak, kewajiban, nilai dan tingkah laku dan berbagai persoalan yang lebih didominasi oleh
perempuan yang menyangkut keterlibatan wanita dalam berbagai bidang menurut al-Quran dan
Hadist. Selanjutnya peranan gender dalam perspektif Islam meliputi, peranan wanita dalam keluarga
sebagai seorang ibu, istri, dan sebagai anak, peranan wanita dalam kehidupan sosial serta peranan
wanita dan keterlibatannya dalam bidang agama, profesi dan politik. Adapun kedudukan gender
dalam perspektif Islam yang Pertama, wanita berkeduduan sebagai ibu. Kedua, Wanita sebagai
pendidik dan yang ketiga, wanita sebagai teladan.
Kata Kunci: Gender dan Islam
dengan diistilah ketidakdilan gender pada
Pendahuluan
kaum wanita. Maka, permasalahan gender
Masalah gender jelas sangat erat terkait pada hari ini menjadi suatu dilema bagi
dengan persepsi dan pemahaman agama, kaum wanita dalam Islam.
termasuk Islam. Kesenjangan partisipasi Perbedaan gender sesungguhnya
laki-laki dan perbedaan pada pendidikan tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak
terjadi karena adanya pandangan bahwa melahirkan ketidakadilan gender. Namun
anak perempuan bukan pencari nafkah. yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan
Masalah lain yang masih banyak terjadi di gender telah melahirkan berbagai
beberapa daerah adalah pernikahan dini. Di ketidakadilan, baik bagi kaum laki-laki dan
samping masalah ekonomi, pernikahan dini terutama terhadap kaum perempuan. Berapa
WHUNDLW GHQJDQ SHPDKDPDQ ³mahram´ banyak pakar-pakar dan tokoh-tokoh yang
secara kultural. Pernikahan dini yang mengangkat permasalahan ini dalam
dimaksudkan sebagai perlindungan anak berbagai karyanya, baik itu dituang dalam
perempuan justru membawa persoalan pada bentuk buku, film dan karya-karya lainnya.
kelangsungan hidupnya. Misalnya, Gender yang telah diperjuangkan oleh
pernikahan dini dapat menghalangi anak beberapa kalangan, baik dari kalangan
perempuan untuk mendapatkan pendidikan akademisi atau kalangan yang menganggap
yang memadai, menimbulkan dampak bahwa Islam adalah agama yang memicu
kesehatan yang serius pada organ-organ kehadiran isu gender tersebut di dunia ini.
reproduksi, demikian pula dengan gizi Tentunya para orientalis yang berbasis
buruk dan kekerasan dalam rumah tangga. misionarisme ini ingin mendiskreditkan
Wanita memiliki kedudukan yang umat Islam dengan mengangkat isu ini
penting dan telah diangkat derajatnya dalam berbagai tulisan dan buku atau
semenjak Islam diturunkan. Namun pada artikel-artikel yang menyudutkan dan
saat ini, justru wanita telah menjadi satu memberikan opini secara sepihak tentang
wacana yang sedang gencar dibicarakan Islam dan gender. Dalam al-Quran

Lentera Vol. 14 No.2 Maret 2014 89


dijelaskan tentang persaudaraan antara laki- struktural dapat dilakukan dengan
laki dan perempuan, dalam surat Al-Hujurat melaksanakan pengarustamaan gender
ayat 13: disemua bidang. Berdasarkan latar belakang
$UWLQ\D ³Hai manusia, Sesungguhnya tersebut penulis perlu mengangkat sebuah
kami menciptakan kamu dari seorang laki- penelitian ³Konsep Gender dalam
laki dan seorang perempuan dan Perspektif Agama Islam´ XQWXN dibahas dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan dikaji secara lebih mendalam.
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
Perspektif Islam Terhadap Gender
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah Kata gender berasal dari bahasa Inggris
orang yang paling taqwa diantara kamu. yang berarti jenis kelamin. Secara umum,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi pengertian gender adalah perbedaan yang
Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat: 13). tampak antara laki-laki dan perempuan
Dalam ayat tersebut Allah apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
menyampaikan bahwa tidak ada perbedaan 0HQXUXW 1D]DUXGGLQ 8PDU ³,GHQWLWDV
antar laki-laki dan perempuan, yang ada jenis kelamin dan gender dalam bahasa
hanya saling bersaudara tanpa membedakan Arab disebut jinsum: adz-dzakar wa al-
suku, ras, bangsa, warna kulit, jenis kelamin unsta adalah identitas jenis kelamin
dan lain-lainnya. Islam tidak membedakan sedangkan identitas gender disebut arrajul
antara hak dan kewajiban yang ada pada wa an-QLVD¶ dengan sifat mudzakar dan
anatomi manusia, hak dan kewajiban itu muannas adalah identitas gender´
selalu sama di mata Islam bagi kedua Dalam Women Studies Ensiklopedia
anatomi yang berbeda tersebut. dijelaskan bahwa Gender adalah suatu
Perbedaan yang ada antara perempuan konsep kultural, berupaya membuat
dengan laki-laki bukanlah menunjukkan perbedaan (distinction) dalam hal peran,
perbedaan yang esensial, tetapi perbedaan perilaku, mentalitas, dan karakteristik
berdasarkan kebiasaan belaka. Secara emosional antara laki-laki dan perempuan
esensial perempuan sebenarnya bukanlah yang berkembang dalam masyarakat.
makhluk yang lemah dan perlu dikasihani, Fakih memahami konsep gender
melainkan sebaliknya ia adalah makhluk dengan membedakan kata gender dengan
yang kuat dan memiliki potensi yang bisa seks (jenis kelamin). Pengertian jenis
dioptimalkan eksistensinya. kelamin merupakan pensifatan atau
Maka demikian pula halnya perempuan pembagian dua jenis kelamin manusia yang
berasal dari laki-laki dan perempuan. ditentukan secara biologis yang melekat
Kedua-duanya sama-sama manusia, tidak pada jenis kelamin tertentu. Misalnya,
ada kelebihan yang satu dari yang lain bahwa manusia jenis kelamin laki-laki dan
tentang penilaian iman, takwa dan amalnya. memproduksi sperma. Adapun perempuan
Bilapun ada perbedaan antara laki-laki dan memiliki alat reproduksi seperti rahim dan
perempuan tidak dapat disangkal karena saluran untuk melahirkan, mereproduksi
kodrat masing-masing. Perbedaan tersebut telur, memiliki alat kelamin dan mempunyai
paling tidak dari segi biologis yang secara alat menyusui. Alat-alat tersebut secara
kasat mata dapat dilihat dan dibedakan oleh biologis melekat pada manusia jenis laki-
setiap individu. Hal inilah yang pada laki dan perempuan selamanya. Artinya
akhirnya manusia ini diciptakan oleh Allah secara biologis alat-alat tersebut tidak bisa
swt berpasang-pasangan dari jenis laki-laki dipertukarkan antara alat biologis yang
dengan perempuan. melekat pada manusia laki-laki dan
Untuk itu, perwujudan kesetaraan perempuan. Secara permanen tidak berubah
gender dapat dilakukan melalui berbagai dan merupakan ketentuan biologis atau
upaya secara cultural (budaya) dan sering dikatakan sebagai ketentuan Tuhan
struktural. Upaya dapat dilakukan dengan atau kodrat.
menjadikan setiap individu sensitif gender Dari keterangan di atas kita dapat
melalui rekonstruksi nilai dan norma sosial melihat bahwa, perbedaan yang tampak
yang bias gender. Sedangkan secara antara laki-laki dan perempuan apabila

Lentera Vol. 14 No.2 Maret 2014 90


dilihat dari nilai dan tingkah laku jelas dalam menjalankan suatu perbuatan dalam
sangat berbeda. Sejauh ini persolan gender mencari ridha Allah swt.
lebih didominasi oleh perspektif Allah menegaskan hal ini dalam QS.
perempuan, sementara dari perspektif pria Ali Imran ayat 195 yaitu:
sendiri belum begitu banyak dibahas. Artinya: ´0DND 7XKDQ PHUHND
Ayat Al-Quran yang populer dijadikan memperkenankan permohonannya (dengan
rujukan dalam pembicaraan tentang asal EHUILUPDQ ´6HVXQJJXKQ\D $NX WLGDN
kejadian perempuan adalah firman Allah menyia-nyiakan amal orang yang beramal
dalam QS. An-1LVD¶ D\DW di antara kamu, baik laki-laki ataupun
“ó ªô £ö •íô ²ó Ôø ôç øæãö âø Üõ ôØôà§ô ñ¬ö Iß• âõ Üõ I‘-ô •îõØI—• ±Ž õ Ièß• Žìô Jóôƒ Žôó perempuan, (karena) sebagian kamu adalah
ô öçíô •®ñ ôöœÛô ûŽñ Ÿô -ö Žäô õìèø ãö š
ïñ Ž´ I ô‘íô Žìô Ÿô íôø ¯ Žìô èø ãö Ö
ô ôà§ô íô turunan dari sebagian yang lain. Maka
$UWLQ\D ´Hai sekalian manusia, orang-orang yang berhijrah, yang diusir
bertaqwalah kepada Tuhanmu, yang telah dari kampung halamannya , yang disakiti
menciptakan kamu dari diri (nafs) yang pada jalan-Ku, yang berperang dan yang
satu, dan darinya Allah menciptakan dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan
pasangannya dan keduanya Allah kesalahan-kesalahan mereka, pastilah Aku
mengembangbiakkan laki-laki dan masukkan mereka ke dalam surga yang
perempuan yang banyak ´ 4 6 $Q- mengalir sungai-sungai di bawahnya,
1LVD¶ sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah
Dari keterangan di atas, yang dimaksud pada sisi-1\D SDKDOD \DQJ EDLN´. (Q.S. Ali-
dengan nafs di sini menurut mayoritas Imran: 195).
ulama tafsir adalah Adam dan pasangannya Ayat tersebut menjelaskan bahwa, nilai
adalah istrinya yaitu Siti Hawa. Pandangan manusia dimata Allah adalah sama. Allah
ini kemudian telah melahirkan pandangan memperkenankan tanpa ada perbedaannya.
negatif kepada perempuan dengan Adapun orang laki-laki maupun perempuan
menyatakan bahwa perempuan adalah yang senantiasa beramal baik, maka Allah
bagian laki-laki. Tanpa laki-laki perempuan akan memberikan ganjaran yang sama,
tidak ada, dan bahkan tidak sedikit di antara tanpa menyia-nyiakan pahala amalan
mereka berpendapat bahwa perempuan mereka tersebut. Jadi dalam ayat tersebut
(Hawa) diciptakan dari tulang rusuk Adam. pula kita dapat memahami bahwa tidak
Demikian beberapa pandangan adanya kesenjangan yang berarti dalam
mengenai hakikat gender dalam Islam yang pandangan Allah mengenai amal perbuatan
memiliki ragam konsep dan pandangan. laki-laki maupun perempuan.
Ayat tersebut mengisyaratkan
Persamaan dan Perbedaan Antara Laki-
perbedaan dan menunjukkan masing-
laki dan Wanita dalam Islam masing keistimewaan yang dimiliki oleh
Berbicara mengenai persamaan dan laki-laki dan perempuan. Walaupun
perbedaan antara laki-laki dan wanita tentu demikian, ayat ini tidak menjelaskan apa-
akan tampak secara jelas secara kasat mata. apa saja keistimewaan dan perbedaan
Namun perbedaan tersebut terlihat begitu tersebut. Namun dapat dipastikan bahwa
kentara ketika Islam belum lahir. Namun, perbedaan yang ada tentu mengakibatkan
sekarang Islam telah lahir dan tampil fungsi utama yang harus mereka emban
dengan deklarasi kesamaan hak manusia masing-masing. Disisi lain dapat pula
secara umum, dan pada waktu yang dipastikan tiada perbedaan dalam tingkat
bersamaan secara lebih khusus menetapkan kecerdasan dan kemampuan berfikir antara
kesaam hak kaum lelaki dengan kaum kedua jenis kelamin itu.
perempuan dalam nilai-nilai Dari ayat-ayat di atas pula menjelaskan
kemanusiaannya, mendeklarasi kesamaan bahwa Allah menyetarakan perolehan
tanggung jawab dan pahala di dunia dan di pahala dan pemberian sanksi pada laki-laki
akhirat, kesamaan hak memperoleh dan perempuan. Seorang laki-laki akan
pengajaran, pendidikan dan hak berkarya memperoleh pahala jika dia beramal shaleh.
sesuai dengan kepribadian alaminya Demikian juga halnya bagi perempuan akan
masing-masing. Tidak ada pemaksaan memperoleh pahala jika dia beramal shaleh.

Lentera Vol. 14 No.2 Maret 2014 91


Sebaliknya, seorang laki-laki maupun semua hak dan kewajiban, kecuali dalam
perempuan akan memperoleh sanksi jika satu hal yaitu sifat kepemimpinan yang ada
melakukan kejahatan. dalam laki-laki karena lelaki pada umumnya
Islam memberi hak setara kepada lebih bisa berkiprah dalam mengatur
perempuan dan laki-laki dalam pengajaran kehidupan dan memenuhi kebutuhan
dan kebudayaan. Sehingga perempuan keluarga dan anak-anaknya. Di samping itu
dengan bebas dapat memperoleh ilmu pula kaum perempuan sejajar dengan laki-
pengetahuan, sastra maupun kebudayaan laki dalam potensi intelektualnya, mereka
sebanya-banyaknya. Sebab Islam juga dapat berpikir, mempelajari kemudian
memandang bahwa dengan adanya prinsip mengamalkan apa yang mereka hayati dari
persamaan tersebut maka bisa membantu zikir kepada Allah serta apa yang mereka
dalam bidang-bidang agama dan pikirkan dari alam raya ini.
menentukan masa depan sendiri dalam
Hak-Hak Gender dalam Islam
menjalani kehidupannya di dunia dan
akhirat. Namun dalam hal warisan, ada Islam memberikan hak-hak penuh
perbedaan antara laki-laki dengan kepada kaum perempuan, ini dinyatakan
perempuan, akan tetapi perbedaan ini dan ditetapkan dalam ayat-ayat al-Quran
dilakukan berdasarkan perbedaan dalam yang jelas dan sangat terperinci. Dalam al-
memikul tanggung jawab ekonomi dalam Quran telah ditetapkan peraturan-peraturan
kehidupan yang dibebankan kepada masing- untuk melindungi kaum perempuan lebih
masing mereka. Tanggung jawab laki-laki jauh dari setiap penindasan, penistaan,
dari segi materi lebih besar daripada penghinaan dan tuduhan-tuduhan yang
tanggung jawab perempuan. Sebab laki-laki salah. Islam sudah memberikan
adalah kepala rumah tangga dan perlindungan dan pengamanan yang
berkewajiban untuk menafkahi setiap diperlukan kaum perempuan, yang selama
anggota keluarganya. Sebaliknya berabad-abad sebelumnya tidak pernah
perempuan tidak berkewajiban memberi mereka rasakan pada zaman pra Islam.
nafkah kepada yang lain, bahkan kepada Allah Swt. telah memuliakan untuk
dirinya sendiri sekalipun. manusia, baik perempuan maupun laki-laki
Jika bagian laki-laki dua kali lebih tanpa membeda-bedakan di antara
banyak dari bagian perempuan adalah agar keduanya.
ia mempunyai sumber pendapatan dan Sayyid Quthub menjelaskan bahwa:
membuatnya mampu memikul tanggung ³$SDELOD PDQXVLD KDQ\D PHQJLQJDW
jawab yang dibebankan Islam ke atas kenyataan bahwa antara laki-laki dan
pundaknya. Ia berkewajiban memberi perempuan mempunyai hak yang sama
nafkah kepada perempuan dan anak- maka akan lenyaplah semua perbedaan yang
anaknya. Itulah tanggung jawab pertama ada di tengah umat manusia yang
dari keluarga. Maka perbedaan tanggung menyebabkan manusia berpecah-belah
jawab gender menyebabkan perbedaan GDSDW GLKHQWLNDQ´
dalam hak waris tanpa tujuan melebihkan Di samping itu, dalam Islam wanita
seseorang dari orang lain. memiliki kewajiban dan tanggung jawab
Syekh Mahmud Syaltut menjelaskan yang cukup besar. Kewajiban-kewajiban
EDKZD ´'DODP SDQGDQJDQ ,VODP tersebut adalah: Pertama, kewajiban
perempuan memperoleh bagian yang terhadap penciptanya, sebagaimana
menguntungkan dibandingkan laki-laki. dijelaskan dalam surat An-1LVD¶ D\DW
Laki-laki dituntut menafkahkan diri, anak- Kewajiban ini merupakan kewajiban untuk
anak dan keluarganya serta seluruh anggota mentaati Sang Khalik tanpa
keluarga lainnya yang berada di bawah mempersekutukan dengan sesuatu apapun.
tanggung jawabnya´. Kedua, kewajiban terhadap orang tua, yaitu
Jadi, Islam cukup memandang manusia kewajiban untuk patuh kepada kedua orang
itu sama, baik menyangkut hak, kewajiban tua dan berbakti kepadanya. Ketiga,
dan tanggung jawab. Kesetaraan antara laki- kewajiban dalam mencari ilmu, yaitu
laki dan perempuan tersebut, terjadi dalam kewajiban dan tanggung jawabnya, dan

Lentera Vol. 14 No.2 Maret 2014 92


berkeinginan untuk belajar dan mengajarkan berbudi bahasa, hal ini karena tingkah laku
kebenaran agama Islam. anak yang sopan dapat melegakan ibu
bapak.
Peranan Gender Dalam Perspektif Islam
Dari uraian di atas kita dapat
Gender memiliki peranan dan fungsinya memahami bahwa, banyak sekali hal-hal
masing-masing dalam Islam. Di antara yang bisa dilakukan oleh seorang anak
peranan gender dalam pandangan Islam sebagai bentuk pengabdian dan kasih
yaitu: sayangnya terhadap kedua orang tuanya.
1. Peranan Wanita dalam Keluarga 2. Peranan Wanita dalam Kehidupan
Keluarga merupakan pondasi dasar Sosial.
penyebaran Islam. Dari keluargalah muncul Keikutsertaan wanita dalam bidang
pemimpin-pemimpin yang berjihad di jalan sosial dan pertemuannya dengan kaum laki-
Allah. Keluarga juga salah satu pendidikan laki membuka peluang baginya untuk
yang paling utama bagi anak-anak. Melalui menggelut lebih banyak lagi bidang-bidang
keluargalah seorang anak mendapatkan kebaikan lainnya, membuatnya mempunyai
pendidikan yang fundamental. Tidak ada rasa kepedulian yang tinggi serta
kemulian terbesar yang diberikan Allah bagi memberinya berbagai macam pengalaman
seorang wanita, melainkan perannya baru.
menjadi seorang ibu. Untuk mengetahui Menurut Abdul Halim Abu Syuqqah
peranan-peranan wanita dalam keluarga, bahwa:
berikut ini akan diuraikan sebagai berikut: Bidang sosial akan terlihat jelas jika
a. Wanita sebagai seorang ibu. kita menelaah motivasi-motivasi lain dari
Tanggung jawab seorang ibu dalam keikutsertaan wanita, seperti mencari ilmu
pendidikan dan pembentukan kepribadian pengetahuan atau menciptakan suatu
anak lebih besar dari seorang ayah, karena kebaikan dan jihad fi sabilillah. Sedangkan
secara umum anak lebih dekat dengan ibu, pengucilan akan menghambat peran wanita
lebih banyak berada di sisinya, lebih dalam bidang dan pengalaman tertentu
terbuka dan lebih manja dengannya, serta sekalugus mengikis tingkat kepeduliannya,
ibu lebih mengenal keadaan dan sehingga perkembangan atau
perkembangan anak-anaknya. kemampuannya akan terhambat dan wanita
b. Wanita sebagai seorang istri. akan terperangkap dalam bidang-bidang
Wanita sebagai pendamping suami, yang lemah. Jika demikian, seorang wanita
secara umum tugasnya adalah memenuhi akan kehilangan hubungan dengan guru
kewajibannya terhadap suami, besar yang benar-benar mapan dan lebih
mendukung/mendorong semangat untuk jauh lagi dia akan kehilangan kesempatan
keberhasilan suami dalam berbagai hal dan untuk melakukan diskusi terbuka. Wanita
mendoakan suami. Pengabdian seorang istri yang berbaur dengan wanita-wanita
terhadap suaminya bernilai ibadah. Ketika shalehah akan menambah keshalehannya,
suami merasa gelisah dan gundah, maka jika bergaul dengan wanita-wanita alim
istrilah yang akan menghiburnya. akan bertambah ilmunya dan jika berteman
Maka tidak diragukan lagi peranan dengan wanita-wanita yang aktif di
seorang wanita sebagai istri di dalam lapangan sosial, akan bertambahlah rasa
keluarga. Wanita menjadi tonggak utama kepeduliannya.
keberhasilan para generasi ke depan. Wanita Maka dalam hal ini kita dapat melihat
harus berjuang keras untuk ini. Islam cukup bahwa, aktivitas yang dilakukan wanita
memberikan panduan dan arah yang jelas adalah pemanfaatan kesempatan dan waktu
bagi umatnya untuk menjadi tuntunan kita yang dimiliki oleh wanita untuk mencari
khususnya bagi para wanita sebagai ilmu dan mengembangkan potensi yang ada
makhluk Allah Swt. yang sempurna. dalam kegiatan sosialnya. Maka, saat ini
c. Wanita sebagai anak pemerintah juga mendukung ruang gerak
Salah satu peranan yang menjadi para wanita dalam mengembangkan
prioritas anak untuk menjamin kebahagian berbagai kemampuan wanita itu sendiri.
keluarga adalah berakhlak mulia dan Demikianlah beberapa keterlibatan para

Lentera Vol. 14 No.2 Maret 2014 93


wanita serta peranan-peranannya dalam merupakan identitas pasti setiap muslim,
bidang sosial yang dapat kita pahami bukan hanya sekedar bagian luarnya tapi
sebagai kelebihan kaum wanita. harus sepenuh jiwa dan raga. Di antara jati
3. Keterlibatan Wanita dalam Bidang diri keislaman tersebut adalah: Memiliki
Agama, Profesi dan Politik iman yang kuat, Menjadikan Rasulullah
Keterlibatan wanita dalam bidang Saw. sebagai figur. Memiliki rasa tanggung
agama menunjukkan bahwa tidak diragukan jawab. Seorang muslimah yang ideal harus
lagi wanita Islam mempunyai peranan memiliki rasa tanggung jawab yang besar
istimewa dan amat penting dalam terhadap tugas-tugasnya. Baik kewajiban
melaksanakan amal dakwah bagi dia sebagai seorang hamba, sebagai umat
melengkapi peranan kaum laki-laki. Rasulullah Saw, sebagai anak, istri dan ibu,
Kewajiban dalam bidang agama, dalam dan sebagainya.
Islam tidak membeda-bedakan antara laki- b. Peduli terhadap diri sendiri, keluarga
laki dengan perempuan, apalagi untuk dan lingkungan.
PHQ\HUXNDQ DPDU PD¶UXI QDKL PXQJNDU Kepedulian terhadap diri sendiri
Hakikat masa kini menunjukkan bahwa merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa
penglibatan wanita dalam dakwah dan tidak, jadi harus, tidak mungkin seseorang
kerja-kerja kemasyarakatan amat penting, mengelak darinya, penampilan misalnya
karena wanita adalah salah satu dari sumber dengan niat menutupi aurat, menjaga iffah
kekuatan Islam. Tidak menggunakan atau ber-jati diri seorang muslimah agar
kekuatan ini adalah salah satu pembaziran terjaga dari orang-orang yang berniat buruk,
ke atas kekuatan yang ada. Selain dari itu serta LWWLED¶ (mengikuti) Rasulullah Saw.
masuk Islam menggunakan wanita dalam yang selalu menjaga penampilan beliau.
usaha menentang Islam, malah melihat Bagi muslimah ideal yang telah menikah,
wanita sebagai pintu masuk paling penting harus peduli dengan keluarganya, karena
dalam usaha merusakkan Islam. Oleh pada saat itu, karir terbesarnya adalah
karena itu kaum wanita mesti disadarkan. bagaimana caranya menjaga keadaan
Namun pada masa Rasulullah, keluarga agar tetap harmonis. Muslimah
peranannya wanita aktif dalam berjihad dan ideal lebih baik banyak tinggal di rumah,
berdakwah, bukan dalam menjadi kepala merawat anak-anaknya dan mengatur rumah
pemerintahan, karena kesibukan wanita tangga dengan manajemen Islam, (Ahmad
dalam bidang politik yang berlebihan justru Fauz, 2000:181).
akan menimbulkan kelalaian wanita untuk
Penutup
mengurus anak-anak, suami dan
keluarganya. Dalam pembahasan ini, penulis akan
4. Konsep Ideal Wanita Muslimah di mengambil beberapa kesimpulan
Masa Sekarang berdasarkan pembahasan sebelumnya.
Konsep wanita ideal menurut Hakikat gender dalam perspektif Islam
pandangan Islam jelas tidak didasari pada adalah merupakan sebuah konsep perbedaan
hawa nafsu manusia. Ini bukan berarti Islam yang tampak antara laki-laki dan perempuan
mengabaikan kecantikan wanita karena dari hak, kewajiban, nilai, tingkah laku dan
Islam tidak membunuh hawa nafsu. Islam berbagai persoalan yang lebih didominasi
datang untuk mengendalikan hawa nafsu itu oleh perempuan yang menyangkut
agar sesuai dengan kehendak Allah dan keterlibatan wanita dalam berbagai bidang
Rasul-Nya. menurut Al-4XU¶DQ GDQ +DGLVW 6HODQMXWQ\D
Adapun ciri-ciri muslimah ideal atau peranan gender dalam perspektif Islam
wanita muslimah, dalam menghadapi meliputi, peranan wanita dalam keluarga
berbagai fenomena kehidupan adalah sebagai seorang ibu, istri, dan sebagai anak,
sebagai berikut: peranan wanita dalam kehidupan sosial
a. Wanita yang tidak meninggalkan jati serta peranan wanita dan keterlibatannya
diri ke-Islamannya dalam bidang agama, profesi dan politik.
Jati diri ke-Islaman jangan sampai Wanita berpotensi mampu mengembangkan
terlepas dari diri setiap muslim, karena ini segala ilmu, pengetahuan dan

Lentera Vol. 14 No.2 Maret 2014 94


keterampilannya dalam berbagai bidang, Perubahan, Jakarta: Bumi
namun tetap menjaga keutuhan dan Aksara, 2007.
perhatiannya terhadap anak, suami dan
Muhammad Ali Al-Hasyimi, Jati Diri
keluarganya. Adapun kedudukan gender
Wanita Muslimah, Jakarta Timur:
dalam perspektif Islam, pertama adalah
Rineka Cipta, 2008.
wanita sebagai ibu yakni menjadi seorang
yang bertanggung jawab atas pendidikan Muhammad Usman Hatim, Emansipasi
yang paling awal dalam keluarga terhadap Adakah dalam Islam: Suatu
anaknya. Tanggung jawab ini dimulai dari 7LQMDXDQ 6\DUL¶DW ,VODP tentang
menjaga janin, menyusui bayi, menjaga, Kehidupan Wanita, Cet. I,
merawat dan memberikan pendidikan pada Jakarta: Gema Insani Pers, 1998.
anak-anaknya. Kedua, Wanita sebagai
pendidik yakni orang yang dapat Muhammad Hasyim, Penelitian Dasar dan
memberikan nilai-nilai pendidikan, Kaidah Penelitian Masyarakat,
mengajar, membentuk jiwa-jiwa anak Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,
sehingga anak menjadi insan kamil, mampu 2002.
mengenal dan beriman kepada Allah Swt. Murteza Mutahhari, Wanita dan Hak-
berakhlak mulia dan berilmu pengetahuan. Haknya dalam Islam, Cet. I,
Sedangkan yang ketiga wanita sebagai Bandung: Pustaka, 1985.
teladan yaitu sebagai sosok yang mampu
memberikan contoh teladan baik secara 6D¶DG 6KDGLT 0XKDPPDG Harkat Dalam
tutur kata, dan tingkah lakunya dalam Islam, Malang: Al-Qayyim,
kehidupan sehari-hari. 2004.

Daftar Pustaka 6D¶LG $EGXO µ$]KLP Kenalilah Istrimu,


Jakarta: Mustakim, 2006.
Al-Quran dan Terjemahan.
6D¶LG 1L¶PDWXOODK $O-Jazairi, Dari Adam AS
Abu Aisy Abd Al-0XQ¶LP ,EUDKLP Hingga Isa AS, Jakarta: Penda,
Pendidikan Islami bagi Remaja 2007.
Putri, Jakarta: Najla Press 2007.
Shalahuddin Sultan, Wanita Lebih Unggul
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: dari Pria dalam Warisan dan
Rineka Cipta, 2002), hal. Nafkah, Jakarta: Pustaka
Abdullah Amin, Perspektif Gender dalam Azzam, 2005.
Studi Islam di IAIN, Pendekatan Sugihastuti, Gender dan Inferioritas
Kritis Hermeneutis, Makalah Perempuan, Yogyakarta: Pustaka
dalam Workshop Sensitifitas Pelajar, 2010.
Gender bagi Ketua PA, Kepala
KUA, BPA dan Tokoh Syukri M. Yusuf, Penguatan Keluarga
Islam se Provinsi Banten, 29 Solusi Pendangkalan Aliran
Februari 2003. Sesat, Aceh: Dinas Syariat Islam
Aceh, 2011.
Abdulkarim Al-Khatib, At-Tafsir Al-
4XU¶DQL OL $O-4XU¶DQ, Beirut: Dar Syeikh Thanthawi Djauhary, Al-Jawahir,
al-Fikr Al-Arabi, t.t. Beirut: Dar Al-Fikr, t.t.

Abi al-Fida al-Hafidh Ibnu Katsir, Tafsir Al-


4XU¶DQ DO-Azhim, Beirut: Dar al-
Jail, t.t.
Abu Abdillah, 'DUL 6HEXDK 6\DULD¶W, Kairo:
Dar Al-Nahdah Al-Arabiyah, t.t.
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi
Pekerti dalam Perspektif

Lentera Vol. 14 No.2 Maret 2014 95

Anda mungkin juga menyukai