Anda di halaman 1dari 2

Nama : ilham ramadhan

Kelas : IPA-D

AKSI NYATA
TOPIK 2 FILOSOFI PENDIDIKAN
1. Perasaan selama melakukan perubahan di kelas.

Perasaan saya selama melakukan perubahan di kelas sesuai dengan pemikiran


Ki Hajar Dewantara yaitu saya menjadi lebih termotivasi untuk mendalami
pemikiran beliau. Saya ingin menerapakan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik dengan tetap menerapkan nilai-nilai budaya dan budi pekerti untuk
membentuk kerakter peserta didik. Menerapkan sistem among di mana guru itu
merawat, mengamati, menjaga, membina dan mendidik peserta didik dengan
kasih sayang. Sistem among bukan sekedar metode namun sistem among adalah
mindset yang harus dimiliki oleh guru. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan
‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Saya
ingin peserta didik lebih merdeka dalam belajar dan guru hanya menuntun.

2. Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan.

• Sebagai guru harus menjadi suri tauladan bagi peserta didik. Guru itu digugu
lan ditiru dengan demikian hendaknya guru mengetahui batasan-batasan diri.
• Saat melaksanakan pembelajaran guru harus memperhatikan kodrat alam dan
kodrat zaman peserta didik, sehingga pembelajaran dapat akan lebih
bermakna dan terhubung langsung dengan kehidupan sehari-hari peserta
didik.
• Menyelipkan pembelajaran karakter dengan memperhatikan budi pekerti
peserta didik agar nantinya dapat hidup bermasyarakat dengan baik dan
berguna bagi sesama.
• Mendidik peserta didik sesuai dengan perkembangan zaman namun tidak
meninggalkan nilai-nilai kebudayaan setempat dan tetap menyaring
perubahan-perubahan tersebut.

3. Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik.

• Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat membantu peserta didik
untuk lebih mengejar minat dan kebutuhan mereka, meningkatkan partisipasi
aktif dalam proses belajar, dan meningkatkan kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan yang diperoleh dalam situasi nyata. Pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik juga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan
emosional, seperti keterampilan kolaborasi dan komunikasi.
• Metode serta media yang digunakan pendidik berpengaruh terhadap
kesuksesan pembelajaran. Metode yang digunakan pendidik dapat
mempengaruhi cara peserta didik memperoleh, mengevaluasi, dan
menerapkan pengetahuan. Media yang digunakan pendidik dapat
mempengaruhi cara peserta didik mengakses, mengevaluasi, dan mengolah
informasi.

4. ‘Foto bercerita’ dari seluruh rangkaian pelaksanaan (perencanaan,


penerapan, dan refleksi) aksi anda.

Perencanaan
• Guru melaksanakan asesmen diagnostik untuk mengetahui karakteristik serta
kebutuhan belajar peserta didik di awal pembelajaran.
• Merancang strategi pembelajaran dan media yang sesuai dengan hasil
asesmen diagnostik yang telah dilakukan di awal.
• Dalam merancang strategi pembelajaran dan media tersebut tetap
memperhatikan nilai-nilai budaya setempat.
Penerapan
• Guru menerapkan pembelajaran yang menerapkan 6 kompetensi yaitu
berkolaborasi, bernalar kritis, berpikir kreatif, berkomunikasi, berkarakter serta
kewarganegaraan.
• Guru sebagai fasilitator dan pendamping bagi peserta didik selama proses
pembelajaran dengan mengarahkan peserta didik agar tidak salah arah dalam
membangun pengetahuan nya sendiri.
• Metode dan media yang interaktif dapat membantu peserta didik lebih
termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran.
Refleksi
• Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik untuk membantu
mengevaluasi kinerja mereka dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
• Guru hendaknya lebih memahami kodrat alam serta kodrat zaman peserta
didik.
• Guru lebih memperhatikan pengelolaan kelas agar efektif dan efisien selama
proses pembelajaran.

5. Anda juga dapat memasukkan ‘testimoni’ dari rekan guru dan peserta didik
yang terlibat dalam proses perubahan yang anda lakukan.

Peserta didik akan merasa lebih bersemangat dalam proses pembelajaran


dikarenakan pembelajaran sudah sesuai dengan keadaan serta kebutuhan belajar
peserta didik. Metode serta media interaktif yang digunakan guru juga membuat
peserta didik lebih tertarik pada pembelajaran. Tidak hanya itu, dengan penerapan
metode game based learning peserta didik merasa senang sehingga kegiatan
pembelajaran tidak terasa membosankan lagi.

Anda mungkin juga menyukai