Perasaan ketika melakukan perubahan di kelas adalah rasa senang dan bangga karena
berhasil membuat gebrakan perubahan sehingga membuat peserta didik antusias dan
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. pembelajaran yang tercipta adalah
pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik. Menurut
filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, pendidikan seperti petani; mereka memiliki
berbagai macam bibit untuk ditanam di kebun mereka. Baik padi, jagung, kacang hijau,
kedele, dan bibit unggul lainnya adalah semua bibit terbaik, unggul, dan teruji. Namun,
seorang petani tidak boleh mengharapkan bahwa bibit padi unggul akan ditumbuhkan oleh
orang – orang, sehingga jagung pinggiran kota dan banyak buah berkualitas sama seperti
sedikit padi unggul akan menghasilkan kedelai yang baik. Seperti yang disebutkan
sebelumnya, setiap peserta didik adalah individu yang berbeda; bahkan dua kembar tidak
sama. Oleh karena itu penting bagi kita untuk melihat setiap peserta didik berdasarkan
minat, bakat, dan kecepatan masing - masing dalam setiap regulasi potensi yang dimiliki.
Maka kita ingin mengubah mereka menjadi diri kita sendiri atau diri orang yang kita
kagumi karena setiap siswa memiliki potensi yang berbeda, jadi kita lebih tepat untuk
membantu mereka menjadi bagian dari apa yang mereka butuhkan untuk menjadi karakter
yang lebih kuat dan menjadi contoh yang mereka inginkan sesuai dengan nilai – nilai
kemanusiaan yang berakar pada budaya dan adat istiadat luhur bangsa kita.
5. Anda juga dapat memasukkan ‘testimoni’ dari rekan guru dan peserta didik yang
terlibat dalam proses perubahan yang Anda lakukan.
Kesaksian dari guru dan siswa tentang pembelajaran yang dilakukan adalah positif.
Peserta didik menganggap pembelajaran ini sangat menyenangkan karena metode
pembelajaran ini menggunakan media pembelajaran, mereka merasa bahwa ini adalah
pengalaman baru bagi mereka, yang mendorong mereka untuk terus berpartisipasi.