Anda di halaman 1dari 2

1. Perasaan selama melakukan perubahan di kelas.

Perasaan ketika melakukan perubahan di kelas adalah rasa senang dan bangga karena
berhasil membuat gebrakan perubahan sehingga membuat peserta didik antusias dan
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. pembelajaran yang tercipta adalah
pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik. Menurut
filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, pendidikan seperti petani; mereka memiliki
berbagai macam bibit untuk ditanam di kebun mereka. Baik padi, jagung, kacang hijau,
kedele, dan bibit unggul lainnya adalah semua bibit terbaik, unggul, dan teruji. Namun,
seorang petani tidak boleh mengharapkan bahwa bibit padi unggul akan ditumbuhkan oleh
orang – orang, sehingga jagung pinggiran kota dan banyak buah berkualitas sama seperti
sedikit padi unggul akan menghasilkan kedelai yang baik. Seperti yang disebutkan
sebelumnya, setiap peserta didik adalah individu yang berbeda; bahkan dua kembar tidak
sama. Oleh karena itu penting bagi kita untuk melihat setiap peserta didik berdasarkan
minat, bakat, dan kecepatan masing - masing dalam setiap regulasi potensi yang dimiliki.
Maka kita ingin mengubah mereka menjadi diri kita sendiri atau diri orang yang kita
kagumi karena setiap siswa memiliki potensi yang berbeda, jadi kita lebih tepat untuk
membantu mereka menjadi bagian dari apa yang mereka butuhkan untuk menjadi karakter
yang lebih kuat dan menjadi contoh yang mereka inginkan sesuai dengan nilai – nilai
kemanusiaan yang berakar pada budaya dan adat istiadat luhur bangsa kita.

2. Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan.


Pembelajaran berpusat pada peserta didik adalah metode yang saya akan gunakan,
termasuk pembelajaran terpusat pada peserta didik (student center) dengan menggunakan
metode permainan dan pembelajaran kooperatif dengan tujuan menanamkan budi pekerti
dengan memberikan pembiasaan baik kepada peserta didik dan membuat pembelajaran
menyenangkan. Sebagai seorang pendidik, kita harus lebih tegas dalam menerapkan enam
profil pelajar Pancasila untuk melihat ciri – ciri peserta didik. Dengan mempertimbangkan
fakta bahwa banyak guru berfokus pada akademik dari pada nilai – nilai karakteristik
peserta didik Pancasila.
3. Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik.
Pengalaman catatan praktik baik untuk metode pembelajaran di kelas karena pembelajaran
menjadi interaktif dan peserta didik sangat terlibat, metode pembelajaran menempatkan
tekanan pada siswa untuk memahami konsep. Sebaliknya, media pembelajaran menjadi
daya tarik tersendiri bagi peserta didik, mereka sangat senang dapat menggunakan media
pembelajaran dan membuat pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan
dengan harapan peserta didik dapat mengonstruksi pengetahuan mereka melalui
pengalaman pembelajaran yang mereka alami.

4. ‘Foto bercerita’ dari seluruh rangkaian pelaksanaan (perencanaan, penerapan dan


refleksi) aksi Anda.
a. Perencanaa : memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui pengetahuan awal
peseta didik lalu tentukan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan materi.
b. Penerapan : Peserta didik mampu mengikuti aturan dalam penerapan metode selama
proses pembelajaran dan mampu menggunakan media pembelajaran dengan melihat
petunjuk pemakaian.
c. Refleksi : Di akhir pembelajaran guru tegas Kembali poin-poin penting dari materi hari
ini dan guru melihat hasil belajar peserta didik sebagai evaluasi metode anggota ajaran,
dan meminta saran/kritik kepada peserta didik media terkait yang digunakan dalam
pembelajaran.

5. Anda juga dapat memasukkan ‘testimoni’ dari rekan guru dan peserta didik yang
terlibat dalam proses perubahan yang Anda lakukan.
Kesaksian dari guru dan siswa tentang pembelajaran yang dilakukan adalah positif.
Peserta didik menganggap pembelajaran ini sangat menyenangkan karena metode
pembelajaran ini menggunakan media pembelajaran, mereka merasa bahwa ini adalah
pengalaman baru bagi mereka, yang mendorong mereka untuk terus berpartisipasi.

Anda mungkin juga menyukai