TENTANG
TENTANG
Ditetapkan : Kerumutan
Pada tanggal : 02 Januari 2023
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Pangkat Golongan Pengatur / II c
b) Pendidikan: DIII Rekam Medik
c) Pelatihan-pelatihan: SIM Puskesmas ; Rekam Medik
d) Pengalaman Kerja: 1 tahun
e) Ketrampilan: Komputer
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi sebagai
berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis.
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang dibutuhkan
masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, ketersediaan tempat tidur, dan informasi
tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat
pendaftaran.
6. Untuk mengidentifikasi, menilai kepuasan pelanggan harus berdasarkan SOP yang berlaku.
7. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang
dimulai dari pendaftaran.
8. Hak-hak pasien meliputi:
a) memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
b) memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional;
c) memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
d) memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
dan peraturan yang berlaku di Puskesmas;
e) meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter
f) dan Dokter Gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun
di luar Puskesmas;
g) mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
h) mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
i) tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan sertya
perkiraan biaya pengobatan;
j) memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
k) dilakukan oleh Tenaga Kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
l) didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
m)menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;
n) memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas;
o) mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap dirinya;
p) menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut;
q) mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan rekam
medik;
r) mendapatkan akses terhadap isi rekam medis;
s) memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu penelitian
kesehatan;
t) menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima;
u) mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
v) menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
9. Kewajiban pasien
a) mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas;
b) menggunakan fasilitas Puskesmas secara bertanggungjawab;
c) menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas ;
d) memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
e) memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang
dimilikinya;
f) mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di
Puskesmas dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan
penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;
g) menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana
terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi
petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan
penyakit atau masalah kesehatannya; dan
h) memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan, kebidanan,
dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang profesioanal untuk melakukan kajian jika
diperlukan penanganan secara tim.
4. Tersedia pelaksanan pemeliharaan alat dan strelisisasi alat sesuai SOP dan jadwal.
5. Tersedia pelaksanaan sarana (gedung) sesuai SOP dan jadwal,
6. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan klinis yang dipahami oleh petugas sesuai SOP alur
pelayanan.
7. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
8. Untuk koordinasi di ruang pendaftaran diperlukan SOP koordinasi dan komunikasi antara
pendaftaran dengan unit terkait dan diperlukan SOP yang berlaku.
9. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis.
10. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
11. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan.
12. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib didokumentasikan.
13. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjuti.
14. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
15. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan
pasien gawat darurat.
16. Setiap petugas kesehatan diwajibkan untuk memakai APD (alat pelindung diri) pada saat
melakukan tindakan.
17. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus berisiko
tinggi.
18. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus ditangani
dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).
19. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian obat/cairan
intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
20. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas.
21. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
22. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindaklanjuti.
23. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu.
24. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, perencanaan
layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau
dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
25. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
26. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
27. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh prosedur
yang baku.
28. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang hak
pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung jawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut.
29. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
30. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
31. Pemberian makanan dan terapi nutrisi, penyiapan, penanganan, penyimpanan dan distribusi
makanan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dengan ketentuan yang berlaku.
32. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana layanan.