Anda di halaman 1dari 7

MENJAHIT LUKA

Kasus

An.Y berusia 10 tahun dibawa oleh keluarganya ke RSU Sari Mutiara Medan dengan
keluhan mengalami luka di bagian kakinya sebelah kanan.Saat ditanyakan oleh perawat yang
menjadi penyebab luka dari An.Y adalah karena tertabrak oleh sepeda motor saat sedang
bermain dengan teman – temannya dihalaman rumahnya. An.Y tampak meringis kesakitan
dan didaerah sekitar luka terasa perih dan nyeri. Saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan data TD: 100/80, RR : 25x/i, HR: 75x/i, temp : 37,5C. Luka hanya mengenai
kaki sebelah kanan ( ekstermitas bawah ) dan tepatnya pada bagian tibia (tulang kering)
dalamnya luka mengenai hingga ke daerah otot atau subcutan dengan luas 40 cm dimana
panjang luka 10cm serta lebar 4cm. Jenis luka adalah luka laserasi ( luka robek)

Setelah sampai di Rumah Sakit maka perawat melakukan pembersihan luka dan
kemudian menjahit luka, maka langkah – langkah perawat dalam menjahit luka An.Y tersebut
adalah sebagai berikut:
SOP ( Standar Operational Procedures )
Menjahit Luka

A. Pengertian

Penjahitan luka merupakan tindakan menghubungkan jaringan yang terputus atau


terpotong untuk mencegah pendarahan dengan menggunakan benang sampai sembuh
dan cukup untuk menahan beban fisiologis.

B. Tujuan
1. Mendekatkan tepi luka
2. Mencegah pendarahan
3. Mempercepat kesembuhan luka
4. Mencegah infeksi akibat luka terbuka

C. Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi:
 Luka pada persendian
 Luka pada daerah yang tegangannya besar
 Luka robek ( Laserasi )
 Luka terbuka
Kontra indikasi : tidak ada

D. Prinsip
Prinsip dari penjahitan luka An.Y adalah steril.

E. Persiapan Alat

1) Tissue forceps ( pinset ) terdiri dari dua bentuk yaitu tissue forceps
bergigi ujungnya ( surgical forceps) dan tanpa gigi di ujungnya yaitu
atraumatic tissue forceps dan dressing forceps.
2) Suture scissors ( Gunting )
3) Suture needles ( jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle , bentuk
segitiga dan bentuk bulat
4) Korentang
5) Spuit

6) Benang
7) Cairan desifektan : (Bethadine )
8) Cairan Na Cl 0,9% dan perhydrol 5 % untuk mencuci luka.
9) Anestesi lokal lidocain 2%.
10) Sarung tangan steril
11) Kasa steril.
12) Pengalas
13) Bengkok
14) Kom
15) Kapas Alkohol
16) Plester
F. Prosedur Pelaksanaan

1. Tahap Pra Interaksi


 Baca  status dan data klien
 Cek alat-alat yang akan digunakan.

2. Tahap Interaksi
 Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
 Perkenalkan nama perawat
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Minta persetujuan klien
 Jaga privasi klien

3. Tahap Kerja
 Dekatkan alat samping tempat tidur pasien
 Mencuci tangan dengan sabun dan di air mengalir, kemudian keringkan
dengan handuk bersih atau hand dryer.
 Pasang perlak dibawah luka
 Memakai sarung tangan
 Mengkaji luka, kedalaman , luasnya dan keadaan luka.
 Membersihkan luka dengan larutan antiseptik
 Gunakan kassa terpisah untuk setiap usapan, membersihkan luka dari area
yang kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi.
 Menyiapkan injeksi lidokain 1 %.
 Lakukan desinfeksi pada ujung luka / daerah yang akan disuntik dengan
menggunakan alkohol 70% secara sirkuler dengan diameter kerang lebih 5
cm
 Menyuntikan lidokain secara sub cutan di sekitar tepi luka.
 Melakukan aspirasi, apabila tidak ada darah masukan lidokain secara
perlahan-lahan sambil menarik jarum dan memasukan obat sepanjang tepi
luka. Lakukan pada tepi luka yang lainnya.
 Tunggu 2 menit agar lidokain berreaksi.
 Sambil menungu reaksi obat, siapkan nalpoeder, jarum dan benang.
 Uji reaksi obat dengan menggunakan pinset
 Jahit luka kurang lebih 1 cm diatas ujung luka dan ikat, gunting benang
sisakan kira-kira 1 cm. jahit satu persatu dengan jarak jahitan satu dengan
yang lainnya kurang lebih 1 cm, Teruskan sampai semua luka terjahit.
 Berikan antiseptik pada luka
 Tutup luka dengan kassa steril dan rekatkan dengan plester.
 Rapikan Pasien
 Bereskan alat
 Buka sarung tangan
 Cuci tangan

4. Penutup
 Salam penutup
 Memberitahukan bahwa tindakan yang dilakukan telah selesai
 Menanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan
 Pamitan

5. Dokumentasi
 Catat tindakan yang dilakukan
 Catat hasil tindakan
 Nama perawat
 Paraf

.
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama : Viabel Krisna Gulo
Kelas : 3-5
Nim : 10.02.205

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2013

Anda mungkin juga menyukai