Anda di halaman 1dari 5

TINDAKAN HECTING LUKA

Definisi Tindakan menghubungkan jaringan yang terputus


atau terpotong untuk mencegah pendarahan
dengan menggunakan benang.

Sumber : Awe, 2016


Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka
agar tidak terjadi infeksi lanjut.

Sumber : Fitriani, 2016


Indikasi Penanganan luka baru yang terbuka seperti luka
superfisial, luka yang bersih, ataupun luka operasi.

Sumber : Halodoc, 2017


Kontraindikasi Pada luka yang memungkinkan terjadinya infeksi,
seperti luka gigitan manusia atau gigitan hewan,
sebaiknya tidak dilakukan penjahitan.
Hal-hal yang perlu  Waktu menjahit pengambilan jaringan pada tepi
diperhatikan luka/insisi harus secukupnya (0,2 – 0,3 cm).
 Letak benang jahit pada jahitan berseberangan
harus sejajar agar pertautan kedua tepi
permukaan luka dapat sempurna.
 Jarak jahitan pada masing-masing jahitan
sebaiknya tidak terlalu dejat atau jauh kurang
Sumber : Fitriani, 2016
lebih berjarak 0,3 – 0,5 cm, untuk
menghindarkan adanya tegangan jahitan.
 Simpul jangan terlalu erat karena jaringan akan
teriris oleh benang.

Masalah 1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan


Keperawatan yang imobilisasi fisik
terkait 2. Nyeri yang berhubungan dengan insisi bedah

Sumber : Halodoc, 2017


Referensi Laporan Prosedur Keperawatan Gawat Darurat
dan Bencana
https://oshigita.wordpress.com/2013/05/10/penjahita
n-luka/

Sumber : Zaid, 2019,


Nilai
No Komponen Ya Tidak
A PENGKAJIAN (5%)
1. Kaji tipe injury (tumpul/tajam atau keduanya )
2. Mekanisme injury (bagaimana dan apa penyebabnya )
3. Kaji lingkungan atau tempat injury
4. Kaji luasnya injury
5. Kaji adanya riwayat alergi
6. Kaji status imunisasi tetanus
7. Kaji usia pasien
8. Kaji status sirkulasi
9. Kaji adanya riwayat penyakit (DM, CRF)
10. Kaji adanya penggunaan obat-obatan (aspirin, antikoagulan, steroid)
11. Kaji kemampuan pergerakan / ROM
12. Kaji persepsi sensory pasien
B PERENCANAAN (20%)
Persiapan alat
1. Set jahit luka (sarung tangan stril, jarum otot dan jarm kulit, penjepit,
duk berlubang, klem arteri, pinset anatomis, dan cirugris, gunting,
kassa, tuffer dan lidi kapas)
2. Sarung tangan disposible
3. Cairan pencuci luka (NaCl 0,9%)
4. Desinfektan (betadin solution dan alcohol 70%)
5. Obat anastesi (lidokain, prokain)
6. Spuit 2,5 cc atau 5 cc
7. Benang jahit (kulit, otot)
8. Tromol (kassa, tuffer, lidi kapas) dan korentang steril
9. Piala ginjal
10. Perlak
11. Kapas bulat
12. Sofratule
13. Leukoplas / micropore
14. Gunting
15. Kom steril

Persiapan pasien
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan
2. Persiapan lingkungan
3. Berikan posisi yang nyaman
C IMPLEMENTASI (60%)
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan disposible
3. Pasang alas perlak dibawah luka
4. Cuci kulit sekitar luka dengan air sabun/ air mengalir. Bila
luka dalam keadaan bersih cuci dengan Nacl 0,9%
5. Keringkan luka dengan kassa
6. Desinfeksi sekitar luka secara sirkuler sejauh 5 cm dengan
bethadine kemudian dengan alcohol 70%
7. Lakukan anastesi secara subcutan dari ujung luka membentuk belah
ketupat sekitar ½ cm dari tepi luka
8. Kaji afektivitas obat anastesi
9. Bila luka kotor dan tempat injury yang kotor luka dicuci dengan
H2O2 3% lalu bilas dengan NaCl 0,9% lalu keringkan dengan
kassa
10. Bila keadaan luka banyak jaringan nekrosis dilakukan eksisi 3
mm tepi luka
11. Desinfeksi kembali are aluka dengan bethadine dan alcohol 70%
untuk persiapan menjahit
12. Lepaskan sarung tangan disposible
13. Buka set jahit dengan korentang steril
14. Gunakan sarung tangan steril
15. Siapkan benang sesuai kebutuhan
16. Pasang duk berlubang dan klem dengan penjepit kain
17. Tangan dominnan digunaan untuk menjepit jarum dan
melakukan penjahitan pada tepi luka 1/3 pada luar luka
18. Tangan kiri memegang pinset lalu mengambil kulit dan
jaringan yang akan dijahit
19. Menjahit luka dengan jarak ½ cm tepi luka dan jarak antar jahitan 1
cm, buatsimpul 2-3 kali engan arah yang berbeda dan sisa benang
½ cm dari simpul
20. k/p bersihkan darah yan mengalir dengan kassa
21. Olesi bethadine dengan menggunakan lidi kapas atau sofratule
diatas luka yang telah dijahit
22. Tutup luka dengan kasssa dan fiksasi
23. Bereskan alat dan cuci tangan
D EVALUASI (5%)
1. Respon pasien terhadap tindakan
2. Kesiapan pasien terhadap prosedur
3. Adanya perdarahan dari area luka
E DOKUMENTASI (10%)
1. Waktu pelaksanaan
2. Catat kondisi luka dan adanya erdarahan
3. Jumlah jahitan
4. Cairan pencuci luka yang digunakan
5. Jenis dan jumlah obat anastesi yang digunakan
6. Nama perawat yang melaksanakan

Rekomendasi Pembimbing :

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
........................................................................................................................................................

Nilai: Cirebon, ……………..


Pembimbing,

(…………………………)

Anda mungkin juga menyukai