Anda di halaman 1dari 8

Perang

Peperangan dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan-


perubahan karena biasanya kelompok yang menang akan memaksakan
kebudayaan pada kelompok yang kalah. Perubahan sosial karena
peperangan ini bisa terjadi karena melibatkan seluruh komponen
masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat
tersebut, baik besar maupun kecil.

Pengaruh kebudayaan masyarakat lain


Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat
mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal
balik, artinya masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat
lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain itu.

1
Bertambah dan Berkurangnya Penduduk, Faktor
Internal Terjadinya Perubahan Sosial di
Masyarakat
Sejatinya studi mengenai perubahan sosial yang merupakan inti dri
studi dalam sosiologi, sudah di kenal sejak abad ke-14. Ibnu khaldun
lah yang pertama kali memperkenalkan konsep perubahan sosial.

Beliau adalah seorang pemikir islam dalam bidang ilmu sosial. Khaldun
menyatakan bahwa sejatinya masyarakat secara historis bergerak dari
masyarakat nomaden menuju ke arah masyarakat yang tinggal atau
tetap.

Setiap masyarakat yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami yang
namanya perubahan. Tidak ada masyarakat yang lupun dari yang
namanya perubahan, baik itu dari taraf yang kecil sekalipun.
Perubahan tersebut akan terjadi baik itu perubahan yang kecil sampai
taraf perubahan yag besar sehingga memberikan dampak bagi
kehidupan suatu masyarakat tersebut.

Perubahan juga bisa mencakup aspek sempit hingga luas. Aspek yang
sempit dapat berupa perilaku dan pola pikir individu tersebut,
sedangkan aspek yang luas dapat berupa perubahan dalam tingkat
struktur masyarakat yang nantinya dapat mempengaruhi
perkembangan masyarakat di masa yang akan datang (Martono, 2011).

2
Selo Soemardjan merumuskan perubahan sosial sebagai perubahan-
perubahan pada lembaga-lembagakemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di
dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.

Sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial


bertambah dan berkuragnya penduduk masuk dalam perubahan sosial
yang besar. Karena, dengan terjadinya pertambahan dan berkurangnya
penduduk maka dapat membawa pengaruh yang besar dalam berbagai
aspek kehidupan serta dapat menimbulkan perubahan pada lembaga
kemasyarakatan yang ada, seperti halnya dalam proses industralisasi.
Bertambah dan berkurangnya penduduk juga masuk dalam perubahan
sosial yang terjadi secara cepat. Karena, kerjadian tersebut terjadi
secara cepat dan juga menyangkut hal-hal yang mendasar bagi
kehidupan masyarakat serta lembaga-lembaga kemsayarakatan dan
sering menimbulkan disintegrasi dalam kehidupan sosial, ekonomi dan
politik.

Terjadinya pertambahan penduduk yang amat cepat akan


mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya
dalam lembaga kemasyarakatannya. Conthnya, orang akan mengenal
hak milik atas tanah, mengenal sistem bagi hasil, dan lain sebagainya,
dimana mereka sebelumnya belum mengenal berbagai sistem
tersebut.

Sedangkan berkurangya penduduk akan mengakibatkan terjadinya


kekosongan baik di dalam pembagian kerja, maupun stratifikasi sosial,
hal tersebut akan mempengaruhi lembaga-lembaga kemsyarakatan
3
yang ada. Dengan kata lain, berkurang dan bertambahnya penduduk
satu sama lain saling berkesinambungan (ER, 2012).
Berdasarkan hasil survei penduduk antar sensus (SUSPAS) 2015 jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2020 mencapai angka sebanyak 269,6
juta jiwa. Dimana jumlah laki-laki 135,34 juta jiwa, lebih banyak
dibandingkan perempuan yang memiliki jumlah 134,27 juta jiwa.

Semua itu berbanding terbalik dengan jumlah lahan dan pekerjaan di


Indonesia sehingga dapat mengakibatkan ketimpangan sosial.
sedangkan jumlah penduduk di dunia kini hanya 2,1 milyar.

Dengan jumlah laki-laki pada tahun 2020 adalah 3.3929.973.953 orang,


sedangkan perempuan hanya berjumlah 3.864.776 orang. Dengan
adanya data tersebut maka dapat dilihat bahwasanya dengan jumlah
penduduk yang banyak tersebut maka akan menyebabkan perubahan
sosial yang besar.

Pertambahan penduduk tidak hanya disebabkan oleh angka kelahiran


yang semakin banyak dan berkurangnya penduduk terjadi akibat angka
kematian yang semakin banyak. Tetapi juga disebabkan oleh migrasi
masuk lebih besar daripada migrasi keluar dan sebaliknya.
Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat akan membuat kebutuhan
terhadap fasilitas yang ada juga semakin banyak (Sianturi, 2012).
Bertambah dan berkurangnya penduduk sejatinya memberikan
dampak yang besar dalam terjadinya perubahan sosial yang ada.
Bertambah dan berkurangnya penduduk akan mengubah sturktus
sosial dan demografi di lingkungan masyarakat.

4
Bertambahnya penduduk akan membuat persaingan di dunia kerja
akan semakin banyak dan jika tidak di imbangi dengan luasnya lahan
pekerjaan yang ada makakurangnya lahan pekerjaan akan
menimbulkan banyak penduduk yang nganggur atau tidak mempunyai
pekerjaan dan menyebabkan kemiskinan semakin banyak.

Dengan terjadinya kemiskinan yang senakin banyak maka angka


kriminalitas akan semakin banyak. Pertambahan penduduk juga akan
berkurangnya lahan untuk pertanian terutama lahan untuk pemukiman
penduduk yang menyebabkan adanya pemukiman kumuh-kumuh di
pinggir perkotaan sehingga kesehatan masyarakat akan semakin
menurun karena fasilitas kesehatan yang ada tidak sebanding dengan
adanya penduduk yang semkin hari-semakin banyak.

Sedangkan berkurangnya penduduk akan juga akan menimbulkan


perubahan sosial, yaitu jika penduduk sedikit maka jumlah tenaga kerja
akan semakin sedikit sehingga pabrik atau kantor yang membutuhkan
tenaga kerja akan kekurangan pekerja.
Dengan fenomena tersebut maka perubahan sosial akan terus
berlangsung, maka pemerintah harus menekan terjadinya
pertambahan dan pengurangan penduduk dengan cara dan strategi
yang bagus, sehingga tidak akan terjadi pertambahan dan
berkurangnya penduduk secara signifikan dan pertambahan dan
berkurangnya penduduk terjadi secara baik dan optimal.

Jika pemerintah sudah bisa menekan angka pertambahan dan


berkurangnya penduduk akan menetralisir adanya ketimpangan sosial
yang semakin banyak dan perubahan sosial di dalam masyarakat akan
berjalan dengan baik dan semestinya.
5
Contoh Perubahan Sosial Budaya Akibat
Konflik

Perubahan sosial budaya pasti terjadi di kehidupan masyarakat, baik


dalam waktu singkat maupun lama. Secara sederhana, perubahan sosial
budaya bisa diartikan sebagai perubahan struktur sosial dan budaya di
masyarakat. Dikutip dari buku Lingkungan Sosial Budaya (2022), oleh
Muh. Kadarisman, berikut pengertian perubahan sosial budaya menurut
Kingsley Davis: "Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi
dalam struktur juga fungsi masyarakat." Sementara itu, menurut Roucek
dan Warren, perubahan sosial budaya adalah perubahan proses sosial
atau struktur masyarakat.
Contoh perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia akibat dari
konflik Ada banyak penyebab perubahan sosial budaya di masyarakat.
Salah satunya konflik. Dilansir dari buku Konflik Indonesia-Malaysia
(2020) karya Bambang Bahagia Sulistiyono, berikut pengertian konflik:
"Konflik adalah keadaan di mana anggota masyarakat saling bertikai,
bertentangan, maupun bersaing untuk saling menyingkirkan satu sama
lain." Tidak hanya menyingkirkan, sering kali konflik ditujukan untuk
menjatuhkan, mengalahkan, hingga memusnahkan suatu kelompok
masyarakat. Adapun salah satu contoh perubahan sosial budaya yang
terjadi di Indonesia akibat dari konflik, yakni perseturuan ojek online
dengan ojek pangkalan
Pada awal kemunculannya, keberadaan ojek online banyak ditentang,
terutama oleh ojek dan sopir taksi konvensional.
Konflik ojek online dengan konvensional terjadi karena teknologi terus
berkembang. Sehingga mau tidak mau, manusia harus menerimanya.
Contoh perubahan sosial budaya akibat konflik adalah demo penolakan
pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja. Banyak buruh yang memprotes
isi RUU Omnibus Law, karena dianggap merugikan atau tidak berpihak
pada rakyat. Meski begitu, pada akhirnya, Omnibus Law tetap disahkan
dan ditandatangani Presiden Republik Indonesia pada 2 November 2020.

6
Dampak Perubahan Sosial Budaya Diakibatkan
Pemberontakan dan Revolusi
Pemberontakan juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab
perubahan sosial budaya. (pixabay)
Selain itu, Indonesia juga mengalami perubahan sistem
pemerintahan yang awalnya dijajah oleh pemerintahan kolonial
hingga berhasil menjadi pemerintahan nasional, ya.
Selanjutnya, Indonesia juga mengalami revolusi berikutnya, lo.
Hal ini terbukti dari terbentuknya lembaga keluarga, sistem
sosial, sistem politik, serta sistem ekonomi.
Nah Adjarian, itulah contoh pemberontakan yang memberikan
dampak pada sosial budaya.
Hal ini dikenal dengan istilah revolusi hingga saat ini.

Perubahan Sosial Budaya Berdasarkan


Faktor Lingkungan Alam
Lingkungan alam dapat mempengaruhi sosial budaya. (pixabay)
Kita semua pasti berharap, bahwa bencana alam tersebut selesai
dan kita juga dapat kembali ke tempat tinggal kita seperti semula.
Akan tetapi, semua bencana alam mengakibatkan banyak rumah
masyarakat yang rusak atau hancur, begitu pun juga dengan
fasilitas umum yang tidak dapat digunakan.
Nah, hal tersebut juga dapat membuat masyarakat di sekitar
lingkungan kita terpaksa untuk meninggalkan tempat tinggalnya.
Hal ini dinamakan sebagai merantau paksa dan mau tidak mau
kita harus berpisah beradaptasi dengan lingkungan baru.

7
Seiring berjalannya waktu, manusia banyak menghasilkan
penemuan baru. Penemuan baru banyak membawa perubahan
sosial budaya dalam kehidupan masyarakat.

Misalnya, penemuan listrik. Tahukah kamu, siapa yang


menemukan listrik? Ketika listrik ditemukan oleh Michael Faraday
(1791–1867) pada tahun 1821 dunia mengalami banyak
perubahan termasuk rangkaian penemuan sesudahnya.
Kombinasi dari pengetahuan dan penemuan listrik kemudian
banyak tercipta seperti alat alat penghasil tenaga listrik, benda
atau alat yang dapat menyalurkan listrik seperti setrika listrik,
kompor listrik, dan alat masak listrik.

Anda mungkin juga menyukai