Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR PERILAKU

Dosen Pengampu: Eva Martini M.Kep

Di Susun Oleh Kelompok : 2

- Resti Triani Utami (2241111007)


- Hapid (2241111024)
- Rina Ristiani (2241111026)

FAKULTAS KESEHATAN
D III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat meulis dan menyelesaikan tugas makalah
Komunikasi Terapeutik tepat pada waktunya.
Makalah Konsep Dasar Perilaku ini kami susun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi yang diberikan oleh Ibu Eva Martini M.Kep selaku dosen
mata kuliah tersebut.
Ucapan terimakasih kami kami sampaikan kepada Ibu Eva Martini
M.Kep Selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi yang telah memberikan
pengajaran kepada kami, serta kepada teman-teman yang membentu dalam
penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disajikan terutama kepada mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Psikologi baik yang ada di luar maupun di dalam lingkup Universitas
Muhammadiyah Sukabumi. Makalah ini juga dapat digunakan sebagai referensi
tambahan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa.
Namun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Jumat,28,Oktober,2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. I
DAFTAR ISI.................................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Masalah .......................................................................................2
BAB 11 PEMBAHASAN .............................................................................3
A. Pengertian Konsep Dasar Perilaku .........................................................3
B. Ciri-Ciri Perilaku Yang Membedakan Dari Makhluk Lain ....................3
C. Proses Pembentukan Perilaku .................................................................3
D. Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang .................................................4
BAB 111 PENUTUP .....................................................................................9
A. Kesimpulan .............................................................................................9
B. Saran .......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. A . LATAR BELAKANG
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku
dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan
dengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan.
Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti
orang berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus
berbuat sesuatu, misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia
dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun
pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik
tirai tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas-
aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka terdapat
rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apa yang di maksud dengan Konsep Dasar Prilaku
2) Ciri – ciri prilaku yang membedakan dari makhluk lain
3) Proses pembentukan prilaku
4) Faktor yang mempengaruhi prilaku

C. Tujuan Masalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Psikologi program studi DIII Keperawatan fakultas kesehatan
Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Selain itu, Penulisan makalah ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman mengenai Konsep Dasar Perilaku,
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KONSEP DASAR PERILAKU


Pengertian Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau
tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk
berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi
dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang
terhadap lingkungannya.

2. CIRI-CIRI PERILAKU YANG MEMBEDAKAN DARI


MAKHLUK LAIN
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983) dalam bukunya Pengantar
Umum Psikologi, cirri-ciri manusia yang membedakan dengan makhlik lain
adalah kepekaan sosial, kelangsungan perilaku, orientasi pada tugas, usaha
dan perjuangan, tiap individu adalah unik. Secara singkat dapat diuraikan
sebagai berikut.
1.Kepekaan sosial
Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan perilakunya
sesuai harapan dan pandangan orang lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya perlu kawan dan
bekerja sama dengan orang lain. Perilaku manusia adalah situasional,
artinya perilaku manusia akan berbeda pada situasi yang berbeda.
Contoh:
Perilaku manusia pada saat membesuk orang yang sedang sakit di
rumah sakit, berbeda dengan saat menghadiri resepsi.
Perilaku manusia pada saat ta’ziah (melayat) berbeda dengan perilaku
saat mengikuti pesta.
Perilaku manusia akan berbeda pada saat menghadapi orang yang sedang
marah, sedang bersenang-senang, sedang tertimpa musibah, sedang
belajar, mengikuti seminar, dan sebagainya.
2. Kelangsungan perilaku
Artinya antara perilaku satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain,
perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku yang baru lalu, dan seterusnya.
Dalam kata lain bahwa perilaku manusia terjadi secara berkesinambungan
bukan secara serta merta.
Jadi, sebenarnya perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat.
Perilaku pada masa lalu merupakan persiapan bagi perilaku kemudian
dan perilaku kemudian merupakan
3. Orientasi pada tugas
Artinya bahwa setiap perilaku manusia selalu memiliki orientasi pada
suatu tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin belajar menuntut
ilmu, orientasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan
tertentu. Demikian juga individu yang bekerja, berorientasi untuk
menghasilkan sesuatu.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang sedang giat-giatnya belajar untuk
menghadapi ujian semester, pada malam harinya perlu tidur agar besok
paginya badan terasa segar dan mampu mengerjakan soal dengan baik.
Seorang pegawai/pekerja yang seharian bekerja perlu beristirahat dan
perlu berekreasi. Perilaku itu sebenarnya berorientasi pada tugas dan
harus dipenuhi agar ia dapat menghimpun tenaga atau energi kembali
sehingga dapat bekerja dengan semangat.
4. Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan ditentukan
sendiri, serta tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak
ingin diperjuangkan. Jadi, sebenarnya manusia memiliki cita-
cita (aspiration) yang ingin diperjuangkannya, sedangkan hewan berjuang
untuk mendapatkan sesuatu yang sudah tersedia di alam.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang akan pergi kuliah ke kampus dengan bus. Calon
penumpang pada saat jam-jam pagi sangat banyak sehingga tiap orang
harus berusaha dengan susah payah untuk dapat naik bus. Walaupun
banyak bus yang tersedia, mahasiswa tersebut hanya akan berusaha naik
bus ke jurusan kampus tempat ia kuliah, sedangkan bus-bus ke jurusan
yang lainnya akan dibiarkan saja, walaupun bus tersebut penumpangnya
tidak sepenuh bus yang akan ditumpangi.
5. Tiap-tiap individu manusia adalah unik
Unik disini mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda
dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama persis di
muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia memiliki cirri-
ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, motivasi, tersendiri yang
membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang
dialami individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari,
menentukan perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula.
3. Proses Pembentukan Perilaku
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut
antara lain :
1.Persepsi
Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya.
2.Motivasi
Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai
sutau tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan dan gerakan ini
diwujudkan dalam bentuk perilaku
3.Emosi
Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang
mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani,
sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan (bawaan),
Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang berhubungan
dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum
perkembangan, oleh karena itu perilaku yang timbul karena emosi
merupakan perilaku bawaan.
4.Belajar
Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari
praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson (1964)
mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang
dihasilkan dari perilaku terdahulu.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang
a. Faktor menurut Psikologis
1. Faktor biologis
Dalam faktor ini perilaku manusia akan sangat mempengaruhi dan
juga dengan situasi serta lingkungan dimana dia berada. Interaksi
psikologi sosial juga cukup mempengaruhi tingkah laku dan juga perilaku
seseorang. Contohnya saja ketika ketika kita merawat anak dan juga
adanya motif biologis lain yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2. Faktor sosiopsikologis
Dalam faktor ini terdapat sebuah komponen emosional dari
kehadiran faktor sosiopsikologis pada seseorang. Komponen yang satu ini
berkaitan dengan komponen kognitif dan juga kehadiran aspek intelektual
manusia. Komponen yang satu ini juga berpengaruh pada kebiasaan dan
juga kemauan individu untuk melakukan berbagai tindakan.
3. Sikap
Sikap juga sangat mempengaruhi perilaku seseorang, dimana di
dalamnya terdapat tingkah laku atau tindakan seseorang, persepsi da juga
cara berfikir seseorang yang di dalam dirinya merasa bahwa apa yang
telah dilakukannya akan berkaitan dengan sebuah situasi dan juga nilai
yang ada di dalam dirinya.
Sikap juga sangat mempengaruhi dari adanya daya pendorong seseorang
dalam melakukan motivasi pada orang lain yang ada disekitarnya.
Sehingga dalam hal ini juga bisa menimbulkan sebuah pengalaman yang
cukup baik.
4. Faktor emosi
Hal yang satu ini akan berpengaruh pada tingkah laku atau perilaku
seseorang. Dimana faktor emosi ini lah yang membuat mood
mempengaruhi segala hal yang kita lakukan. Kemudian terjadi perubahan
persepsi dalam stimuli dalam merangsang alat indra. Untuk intensitas nya
sendiri memang tergantung dari diri orang tersebut, bisa dalam skala
ringan, namun bisa juga dalam skala yang cukup kuat.
Emosi juga bisa membuat perhatian lebih meningkat pada sesuatu hal
yang membuat kita tegang, dimana di dalamnya berkaitan juga dengan
rangsangan fisiologi, detak jantung yang kuat da juga naiknya tekanan
darah seseorang.
5. Komponen kognitif
Untuk faktor yang satu ini akan berkaitan dengan sebuah
kepercayaan seseorang, dimana komponen kognitif dalam sikap
merupakan sesuatu hal yang ada di dalam keyakinan, serta sesuatu yang
membuat kita membenarkan atau tidak membenarkan. Kepercayaan ini
juga bisa menimbulkan sebuah sikap perspektif seseorang dalam
menentukan sikapnya pada orang yang ada disekitarnya.

Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku manusia :


1) Genetika
2) Sikap adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap
perilaku tertentu.
3) Norna sosial adalah pengaruh tekanan sosial.
4) Kontrol perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit
tidaknya melakukan suatu perilaku.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu


yang mempelajari jiwa, namun karena jiwa tak bisa di lihat maka yang
bisa diobservasi adalah perilaku yang merupakan manifestasi atau
penjelmaan kehidupan jiwa. Perilaku artinya respon individu terhadap
suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai tujuan baik di sadari
atau tidak dari ineraksi anatara suatu orang individu dengan
lingkungannya. Konsep dasar perilaku manusia merupakan bakal atau
pembawaan dari seseorang terhadap stimulus (rangsangan) yang berasal
dari lingkungannya.

B.Saran
Dengan adanya makalah ini, Kami mengharapkan yang di dapatkan
pengaplikasian pengetahuan yang di dapatkan pembaca dari karya tulis
ini untuk kehidupan dalam ranah pendidikan maupun dalam dunia
kesehatan baik bagi diri masing-masing ataupun dalam menganalisis
klien di dunia kerja nantinya.
Dalam mempelajari materi ini, harusnya mahasiswa dapat
membaca dapat mencari berbagai refrensi agar isi tidak menyimpang dari
materi dan sesuai dengan yang seharusnya.
DAFTAR PUSTAKA

Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary


Practice.
I edition. Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.
Carpentio, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagonasa Keperawatan.
EGC: Jakarta.

Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care


Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: Philadelphira.
Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa..
EGC: Jakarta

Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.


EGC:Jakarta.
Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Pscychiatric Nursing a Pocket
Guide For Care Plan Construction. Edisi 3 Jakarta : EGC

Asta, D. (2019). Teori dan Konsep Perilaku dalam Psikologi. Diambil


kembali
dari dosenpsikologi.com: https://dosenpsikologi.com/teori-dan-
konsepperilaku-dalam-psikologi
Baferani, M. H. (2015). The Role of the Family in the Socialization of
Children.
Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER , 6(6), 417-423.
Baihaqki, U., & Jahja, R. (2019). Precarious side of working as non
permanent
teachers – Study of non permanent teachers in state junior high school,
East Jakarta, Indonesia.
Baihaqki, U., & Widiastuti, Y. S. The Precariatization On Teaching
Profession.
Berger, P. L., & Luckmann, T. (1996). The Social Construction of Reality
(A
Treatise in the Sociology of Knowledge). USA: Penguin Group.
Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Depok: Prenadamedia
Group.
Asta, D. (2019). Teori dan Konsep Perilaku dalam Psikologi. Diambil
kembali
dari dosenpsikologi.com: https://dosenpsikologi.com/teori-dan-
konsepperilaku-dalam-psikologi
Baferani, M. H. (2015). The Role of the Family in the Socialization of
Children.
Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER , 6(6), 417-423.
Baihaqki, U., & Jahja, R. (2019). Precarious side of working as non
permanent
teachers – Study of non permanent teachers in state junior high school,
East Jakarta, Indonesia.
Baihaqki, U., & Widiastuti, Y. S. The Precariatization On Teaching
Profession.
Berger, P. L., & Luckmann, T. (1996). The Social Construction of Reality
(A
Treatise in the Sociology of Knowledge). USA: Penguin Group.
Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Depok: Prenadamedia
Group.
Dapodikdasmen. (2020). SMP Negeri 19 Bekasi. Dipetik Mei 1, 2020,
dari Data
Pokok Pendidikan Dasar Menengah:
dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/8A79F3C946F7305EF91E
Dulmus, C. N., Theriot, M. T., Sowers, K. M., & Blackburn, J. A. (2004).
Student
Reports of Peer Bullying Victimization in a Rural School. Stress,
Trauma, and Crisis, Brunner-Routledge, Taylor & Francis Group , 7, 1-
16.
Farley, J. E. (1994). Sociology. USA: Prentice-Hall Inc.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goode, W. J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara.
Hanief, Y. N., & Himawanto, W. (2017). Statistik Pendidikan.
Yogyakarta: CV
Budi Utama.

Anda mungkin juga menyukai