Balance PT Ultrajaya
Balance PT Ultrajaya
PENDAHULUAN
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun
1958 di Bandung - Jawa Barat. Perusahaan multinasional yang memproduksi
minuman yang bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia. Beralamat di
Jln. Raya Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya
merupakan industri rumah tangga, kemudian menjadi suatu entitas perseroan
terbatas pada tahun 1971.PT Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.Perusahaan ini merupakan pioner di
bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki
mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Dan hingga kini, brand unggulan, UltraMilk, masih tetap unggul di antara
segmen susu cair. Lahan peternakan berlokasi di tengan lahan perkebunan di
dataran tinggi Bandung, dimana tersedia sumber daya alam alami berkualitas
baik, sebagai bahan baku produk kami. Kesegaran bahan baku serta semua nutrisi
1
yang terkandung di dalamnya kemudian kami proses dengan teknologi Ultra High
Temperature ( UHT ) digabungan dengan teknologi pengemasan aseptik.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.2. Tingkatan Strategi
David falkner dan cliff bowman (1997) mengatakan bahwa ada 3 tingkatan
strategi yaitu :
1. Strategi Korporasi (Corporate Level Strategy)
Tingkat Strategi yang pertama dalam dunia bisnis adalah Strategi di Tingkat
Korporasi atau Corporate Level Strategy, Strategi korporasi menangani seluruh ruang
lingkup strategis perusahaan terutama dalam menentukan tujuan dan sasaran suatu
perusahaan. Strategi ini diperlukan untuk menentukan bisnis apa yang harus atau
ingin dimiliki oleh perusahaan seperti jenis produk yang akan diproduksi dan dimana
produk tersebut harus dipasarkan. Corporate Level Strategy juga menentukan arah
yang akan dituju oleh perusahaan dan peran setiap unit bisnis dalam perusahaan
untuk mencapai arah tersebut.
Ada dua hal penting yang harus dilakukan pada strategi di tingkat korporasi,
yaitu :
1) Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan (Korporasi)
Pernyataan Visi adalah pernyataan yang menggambarkan tujuan dan
kondisi dimasa depan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam
jangka menengah atau jangka panjang. Visi atau dalam bahasa Inggris
disebut dengan Vision ini berfungsi sebagai panduan yang jelas untuk
memilih tindakan saat ini dan di masa yang akan datang.
Pernyataan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan
oleh perusahaan untuk mewujudkan visi tersebut. Misi atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan Mission ini memberikan arah dan
batasan-batasan proses pencapaian tujuan.
2) Menentukan Obyektif atau Tujuan Perusahaan (Korporasi)
Objektif Perusahaan atau Tujuan Perusahaan yang ditentukan adalah
alat yang mendasari semua perencanaan dan kegiatan strategis dan
berfungsi sebagai dasar untuk membuat kebijakan dan mengevaluasi
kinerja. Contoh Obyektif Perusahaan diantara seperti menghasilkan
4
laba, meminimalkan pengeluaran atau memperbesar pangsa pasar dan
lain-lainnya.
2. Strategi Unit Bisnis (Unit Business Level Strategy)
Strategi di Tingkat Unit Bisnis adalah strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan dari setiap unit bisnis seperti unit bisnis layanan, produk, divisi
ataupun anak perusahaan. Strategi ini dijalankan oleh masing-masing unit bisnis
namun harus bersinergi dan mendukung strategi korporasi yang telah ditetapkan oleh
perusahaan induk. Strategi di Tingkat unit Bisnis ini sangat penting untuk dilakukan
karena dapat melihat unit bisnis mana yang unggul dan unit bisnis mana yang perlu
ditingkatkan lagi.
Memiliki Strategi di tingkat Unit Bisnis ini memungkinkan perusahaan
mempertimbangkan biaya dan manfaat dari setiap unit bisnis dan memutuskan posisi
yang tepat untuk pengalokasian sumber daya perusahaan bahkan dapat digunakan
untuk memutuskan kapan waktunya untuk melakukan divestasi atau menjual unit
bisnis yang tidak berkontribusi positif sehingga manajemen puncak perusahaan dapat
fokus pada unit bisnis yang paling penting untuk pencapaian strategi korporasi.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan pada Strategi di Tingkat Unit Bisnis
ini yaitu :
Membedakan Perusahaan kita dengan Kompetitor. Salah satu cara yang
terbaik untuk mengetahui apakah unit bisnis kita telah melakukan yang terbaik adalah
dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini memungkinkan kita untuk
meninjau lingkungan persaingan dan menentukan strategi yang tepat untuk unit bisnis
kita.
5
Strategi di Tingkat Fungsional adalah strategi yang dirumuskan secara
spesifik pada area fungsional tertentu untuk mendukung strategi unit bisnis. Area
fungsional ini meliputi departemen-departemen yang terdapat di unit bisnis seperti
pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia, IT serta penelitian dan
pengembangan. Strategi Fungsional ini biasanya dihasilkan dan dievaluasi oleh
kepala departemen seperti kepala pemasaran, kepala keuangan, kepala produksi dan
operasi. Individu-individu ini dapat membantu memastikan bahwa departemen
menjalankan elemen strategis yang ditetapkan serta memastikan komponen-
komponen di fungsional ini membantu mendukung strategi di tingkat unit bisnis
maupun strategi di tingkat korporasi.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan strategi di
tingkat fungsional, yaitu :
Memahami setiap perincian proyek dan pengukurannya.
Pastikan Strategi yang ditetapkan di tingkat fungsional ini harus selaras
dengan strategi di tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi.
Hanya perlu mengukur data-data penting yang menentukan pencapaian
terhadap sasaran dan tujuan utama.
6
BAB III
KEADAAN UMUM
1) Faktor Ekonomi
Data dalam laporan tahunan 2013 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. mengungkapkan bahwa tahun buku 2013 adalah tahun yang
penuh tantangan bagi semua industri makanan dan minuman, dan industri
susu, khususnya pelemahan nilai tukar Rupiah yang hampir 30% yang
berdampak negatif terhadap margin usaha perseroan.
7
Maka dalam hal ini perusahaan harus meningkatkan volume penjualan untuk
mendapatkan laba atau dapat mempertahankan kondisi keuangan yang stabil
dan baik.
Hal tersebut terbukti, bahwa pada laporan tahunan 2013 PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. mampu meningkatkan volume penjualan
dari semua segmen produk , yang secara keseluruhan naik sebesar 18%.
Selain itu, dalam tahun buku 2013, perusahaan telah menaikkan harga jual
produk, rata-rata 5% dari harga jual yang berlaku sebelumnya, yang ternyata
membawa dampak yang positif terhadap penjualan bersih. Kenaikan harga
produk ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kenaikan bahan baku yang
meningkat sebagai akibat dari depresiasi nilai rupiah terhadap dolar AS
khususnya.
2) Faktor Sosial
3) Faktor Teknologi
8
Dalam memproduksi produk-produk makanan dan minuman yang berkualitas
tinggi, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. menerapkan
sistem yang modern dan mutakhir untuk pemrosesan, pengemasan, logistik,
dan IT secara rutin dimutakhirkan agar terus berjalan dengan perubahan dan
peningkatan teknologi. Sedangkan pengelolaan persediaan barang jadi
dilakukan dengan suatu sistem yang terotomatisasi dan komputerisasi secara
penuh.
Hal yang demikian perlu dilakukan karena pada dasarnya perusahaan tersebut
bergerak pada bidang makanan dan minuman, sehingga teknologi yang
digunakan harus benar-benar mutakhir untuk menjamin kualitas dan
kehigienisan produknya. Karena pada dasarnya perkembangan teknologi di
sektor pangan dan kemasan pada saat ini melaju dengan sangat pesat yang
apabila tidak diikuti secara cepat, maka teknologi yang sekarang digunakan
oleh perusahaan akan ketinggalan dan dapat melemahkan daya saing
perseroan. Oleh karena itu, setiap perkembangan teknologi yang bertujuan
untuk meningkatkan teknik produksi harus diperhatikan. Dengan demikian,
perusahaan dapat memilih dan mengarahkan penggunaan teknologi yang lebih
modern, automasi dan tepat guna, dengan biaya yang kompetitif.
4) Demografi
Pada laporan tahunan 2013 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. menyatakkan bahwa jumlah penduduk di Indonesia saat ini sudah lebih
dari 250 juta orang dengan laju pertumbuhan 1-1,5% per tahun. Tingkat
konsumsi susu yang rendah di kalangan masyarakat Indonesia, pada tahun
2013 masih berkisar pada 12,5 liter per kapita per tahun. Padahal konsumsi
susu perkapita di negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan
Thailand sudah lebih dari 3-4 kali lipat dari Indonesia.
Dengan demikian, maka distribusi geografi pada produk susu perusahaan
tersebut diperlukan agar menyebar luas. Dengan distribusi geografi secara
menyeluruh pada masyarakat Indonesia ditingkatkan, maka konsumsi susu di
9
kalangan masyarakat Indonesia dapat meningkat dan pasar susu juga dapat
tumbuh lebih baik lagi tidak hanya dalam wilayah domestik namun juga ke
luar negeri.
Hal tersebut terbukti bahwa PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. telah mampu melakukan penjualan ke seluruh daerah di Indonesia,
sedangkan penjualan ekspor dilakukan ke beberapa negara di Asia seperti
Brunei Darussalam, Singapura, Korea Selatan, Kamboja, China dan beberapa
daerah di semenanjung Arab, serta ke Australia dan Amerika Serikat.
1. Pembeli ( Costumer ).
2. Pemasok ( Supplier ).
3. Barang Pengganti ( Subtitute Produk ).
4. Pendatang Baru ( New Entry ).
5. Kompetitor.
10
Overall Cost Leadership dan Fokus. Menurut Porter strategi perusahaan unutk
bersaing dalam suatu industri dapat berbeda – beda dan dalam berbagai dimensi,
Porter mengemukakan tiga belas dimensi yang biasanya digunakan oleh perusahaan
dalam bersaing, yaitu : Sepesialisasi, Identifikasi Merk,Dorongan Versus Tarikan,
Seleksi Saluran, Mutu Produk, Kepeloporan Teknologis, Integrasi Vertikal, Posisi
Biaya, Layanan,Kebijakan Harga, Leverage, Hubungan dengan Perusahaan Induk,
Hubungan dengan Pemerintah.
Berikut adalah analisis teori Porter pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk.
1. Aspek Pembeli
Pembeli ( Konsumen ) dari produk Ultrajaya Milk mencakup segala usia dari
anak kecil, remaja, dan orang dewasa. Yang hampir di konsumsi oleh segala usia dan
Produk Ultrajaya Milk dapat dinikmati di seluruh dunia.
Manajemen Strategi Perusahaan :
Pelayanan yang Baik supaya para Pembeli tidak berpaling pada produk yang
lain.
Produk yang berkualitas dengan Harga yang Rendah dan dapat dijangkau oleh
semua kalangan.
Promosi.
Pemberian Hadiah / Mengadakan Kompetisi.
2. Aspek Pemasok
Setiap proses produksi sebuah perusahaan memerlukan sebuah input yang berupa
bahan baku, tenaga kerja yang dipasok oleh para Suppliers. oleh karena itu para
perusahaan harus mempunyai relasi yang baik pada para suppliers supaya bahan baku
dapat tercukupi tepat waktu dan sistem pembayaran yang lebih fleksibel.
Manajemen Strategi Perusahaan:
11
Perusahaan harus mempunyai hubungan yang baik pada para relasi.
Perusahaan harus tepat waktu dalam waktu pembayran kepada para suppliers.
Aqua
Es Tee
Teh Botol Sosro
Mizone
Dan Lain – Lain
Manajemn Strategi
Peusahaan harus Meyakinkan kepada pelanggan bahwa produk Ultrajaya Milk
tetap minuman bersoda no 1 di dunia dan perusahaan mempertahankan kualitas
produk supaya para pelanggan tidak berpaling ke produk yang lain.
Pendatang baru pada minuman Ultrajaya Milk adalah seperti Mizone, Pocari
Sweet, dan lain sebagainya,
Manajemen Startegi :
Maka sebaiknya suatau perusahaan harus menerapkan strategi Portee yaitu,
Diferensiasi.
Harga Yang murah dari produk pendatang baru tersebut.
Loyalitas Perusahaan Kepada para konsumen.
5. Kompetitor
Manajemen Strategi:
Harga Yang terjangkau
Kualitas yang lebih baik lagi
Inovasi Produk
Fokus pada satu produk yaitu minuman bersoda No 1 di Dunia.
12
BAB IV
STRATEGI PERUSAHAAN
13
7. PT. Ultra Agri Lestari bergerak dalam bidang pertanian, dan perdagangan.
c. Stability Strategy
Selama tahun 2013 hingga 2014 Ultrajaya mengalami penurunan laba usaha
sebesar 2,6% yaitu dari 12,2% senilai Rp. 432,2 milyar di tahun 2013 menjadi
9,6% senilai Rp. 374,1 milyar di tahun 2014 hal ini disebabkan oleh
meningkatnya pemakaian bahan langsung dan beban produksi tidak langsung,
sedangkan biaya upah langsung relatif tidak mengalami perubahan, maka dari
itu penulis menyimpulkan bahwa PT. Ultrajaya memilih strategy No
Change/tanpa perubahan yaitu PT. Ultrajaya tidak melakukan apa-apa dan
PT. Ultrajaya tetap melakukan strategi yang telah dijalankan dan
menggunakan strategi Profit Strategy/Laba sama halnya dengan hal diatas
PT. Ultrajaya tidak melakukan perubahan yang sangat significant dan tetap
menjalankan strategi yang dijalankan pada kondisi lingkungan yang menurun
dan Ultrajaya masih bisa mendapatkan laba dalam jangka waktu pendek.
d. Retrenchment Strategy
Karena mengalami penurunan laba dari tahun 2013 hingga 2014 dan dapat
dilihat pada gambar 1.3 penulis menyimpulkan bahwa PT. Ultrajaya
menggunakan strategi Turnaround Strategy yaitu PT. Ultrajaya menekankan
pada peningkatan efisiensi penghematan pada biaya bahan baku meskipun
kondisi internal perusahaan belum terlalu parah dan berkemungkinan bisa
diselamatkan dan bisa menaikkan laba.
e. Portofolio Strategy
BCG Growth – Share Matrix
Kekuatan utama PT. Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus –
terus menerus membangun brand image yang kuat dan memperlebar berbagai
macam produk makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen
Indonesia.
Untuk melaksanakan hal ini, PT. Ultrajaya telah melakukan investasi yang
signifikan dalam aktivitas pemasaran, teknologi, pengembangan produk dan
yang paling penting, distribusi.Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan
14
di Indonesia yang memiliki jaringan distribusi yang paling luas, mencakup
seluruh daerah Indonesia, mulai dari Sumatera di ujung Barat hingga Papua di
ujung Timur. Hal ini dapat dicapai oleh adanya sistem distribusi yang terdiri
dari 2,500 grosir yang bersama-sama melayani lebih dari 25,000 toko ritel
hotel dan pelanggan komersial.Jaringan distribusi ini juga didukung oleh
jaringan penjualan PT. Ultrajaya yang terdiri dari lebih 300 tenaga penjual,
lebih dari 100 kendaraan, serta kantor cabang yang berada di kota-kota besar,
ditambah lagi oleh beberapa distributor lokal.
Pasar utama PT. Ultrajaya adalah masyarakat Inndonesia dengan populasi 200 juta
orang yang memiliki tingkat daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai 90
persen dari total produksi perusahaan ini. Namun sejak 1988, perusahaan ini mulai
aktif memasuki pasar ekspor ke negara-negara tertentu.PT Ultrajaya memiliki
berbagai pengklasifikasian minuman seperti minuman susu segar UHT, teh UHT, jus
buah UHT, minuman kesehatan UHT, susu kental manis. PT Ultrajaya memiliki
beberapa jenis produksi seperti ultra milk full cream, buavita, teh kotak, ultra sari
kacang ijo, susu ultra kental manis.
f. Coorporate Parenting
Minat konsumen untuk membeli kembali produk PT. Ultrajaya dipengaruhi
oleh sikap dan norma subyektif dari konsumen. Contoh sikap konsumen
adalah adanya keyakinan terhadap kualitas produk PT. Ultrajaya, sedangkan
contoh norma subyektif adalah keyakinan konsumen untuk mengikuti
referensi dari orang tua, adik/kakak, sahabat/rekan kerja, atau tetangganya.
Perilaku masa lalu juga tidak kalah penting dalam mempengaruhi minat beli.
Konsumen yang pernah mengkonsumsi produk PT. Ultrajaya akan
menjadikannya sebagai pengalaman dan akan menggunakan pengalamannya
tersebut sebagai penentu keputusan pembelian ulang. Dalam hal ini jika
konsumen mempunyai pengalaman yang baik berkaitan dengan produk PT.
Ultrajaya maka ia akan melakukan pembelian ulang terhadap produk
perusahaan, akan tetapi jika konsumen mempunyai pengalaman yang buruk,
maka ia tidak akan membeli kembali produk perusahaan. Sebagai contoh jika
15
konsumen pernah mengalami keracunan ketika mengkonsumsi produk PT
Ultrajaya, maka besar kemungkinan ia tidak akan membeli kembali produk
dari PT Ultrajaya dimasa yang akan datang.
Berkaitan dengan uraian di atas, penulis bermaksud mengetahui pengaruh
sikap, norma subyektif dan perilaku lampau terhadap minat membeli kembali
pada konsumen PT. Ultrajaya yang pada akhirnya akan mempengaruhi
perilaku membeli konsumen.
16
keselamatan memantau dengan ketat dan mengaudit operasi produksi secara
rutin untuk memantau pelaksanaan prosedur keselamatan.
b) Aspek Teknologi
Pada tahun 2012, PT. Ultrajaya menerapkan suatu sistem Oracle ERP, yang
telah meningkatkan kemampuan operasional dan analitis dengan
meningkatkan efisiensi operasional.Hal ini menggantikan sistem SAP ERP
yang telah digunakan selama sepuluh tahun.Sistem konektivitas penjualan dan
penelusuran in-house, sistem Oracle ERP juga telah dikonfigurasikan agar
dapat bekera bersamaan, yang memungkinkan untuk memantau penjualan
harian di seluruh jaringan distribusi di Pulau Jawa. Selain itu,PT. Ultrajaya
sedang dalam proses menerapkan sistem manajemen kinerja usaha Hyperion
untuk meningkatkan kemampuan perencanaan usaha dan pelaporan keuangan.
c) Aspek Riset dan Pengembangan
PT. Ultrajaya memiliki suatu tim penelitian dan pengembangan yang
berdedikasi dengan tujuan untuk memperluas penawaran produkdan
meningkatkan efisiensi proses produksi. Sebagai contoh, produk-produk
"Ultra Mimi" dan "Teh Kotak Less Sugar”diperkenalkan oleh tim penelitian
dan pengembangan. PT. Ultrajaya berencana untuk terus memantau pasar
untuk peluang-peluang baru untuk potensi peluncuran produk, dengan
mengandalkan keahlian produk yang sudah ada. Sebagai contoh, PT.
Ultrajayaakan terus mencari cara untuk mengembangkan produk-produk susu
dengan rasa yang baru serta produk-produk yang fungsional dan bernilai
tambah yang diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan di masa
mendatang. Selanjutnya, juga secara historis telah mempertimbangkan
meluncurkan produk-produk minuman yoghurt UHT dan segmen-segmen
susu pasteurisasi dan mungkin akan mencari cara untuk meluncurkan produk-
produk demikian di pasar pada waktu yang tepat.
17
BAB V
IMPLEMENTASI STRATEGI
18
Tabel Balance Scorecard PT. Ultrajaya Milk Industry
19
kapasitas produk
Meningkatkan Budaya Penempatan
kualitas kinerja kompetensi karyawan yang
Pembelajaran
yang lebih baik seluruh karyawan sesuai dengan
dan
Ultrajaya kemampuan,
Pertumbuhan
melakukan training
pada karyawan
b. Peta Strategi
Tabel Peta Strategi PT. Ultrajaya Milk Industry
Peningkatan Laba
Kepercayaan terhadap
Konsumen produk Ultrajaya
20
Pertumbuhan Peningkatan
dan kualitas kinerja
Pembelajaran karyawan
21
BAB VI
KESIMPULAN
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun
1958 di Bandung Jawa Barat. Perusahaan multinasional yang memproduksi minuman
dan berawal dari industri rumah tangga, kemudian menjadi suatu entitas perseroan
terbatas pada tahun 1971 PT. Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT.
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company dan merupakan perusaab pioner di
bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin
pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Kelemahan dan kekurangan yang dimiliki PT. Ultrajaya merupakan tantangan
terbesar yang harus diperhatikan agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan
lainnya melalui analisis SWOT dan analisis faktor internal dan eksternal diharapkan
bisa menjadi pembelajaran agar perusahaan bisa bersaing di masa yang akan datang.
PT. Ultrajaya memiliki strategi-strategi perusahaan yang diterapkan untuk
keberlangsungan proses kinerja internal perusahaan diantaranya strategi korporat
yaitu meliputiIntegration Strategy, Diversification Strategy, Stability Strategy,
Retrenchment Strategy, dan Coorporate Parenting.Serta strategi bisnis yang
dilakukan perusahaan dan Strategi Fungsional yang meliputi aspek SDM, Teknologi,
Riset dan Pengembangan.
Implementasi strategi PT. Ultrajaya diterapkan dalam program-program yang akan
dilakukan secara bertahap di masa yang akan datang dan implementasi perusahaan
diterapkan dalam Balance Scorecard dan Peta Strategi.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ultrajaya.co.id/
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2014Ultrajaya.pdf
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2013Ultrajaya.pdf
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2012Ultrajaya.pdf
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2011Ultrajaya.pdf
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2010Ultrajaya.pdf
http://riskymahira.blogspot.com/2013/01/balanced-scorecard.html
http://digilib.itb.ac.id/
leosukmawijaya.wordpress.com
23