Anda di halaman 1dari 6

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE)

METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN


DAMPAK)
TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN

Lokasi UPT. SMAN 6 TAKALAR


Lingkup Pendidikan SMA
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas X4 dalam Pembelajaran Fisika
Materi Sumber Energi melalui Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL)
Penulis SYAHRIWATI, S. Pd., M. Pd.
Tanggal 23 November 2023
SITUASI Focus masalah yang saya peroleh berdasarkan observasi, kajian literatur dan
Kondisi yang menjadi latar wawancara adalah guru belum menerapkan model pembelajaran
belakang masalah: mengapa best inovatif secara optimal. Berdasarkan analisa tersebut, saya memandang
practice (praktik baik) ini penting
perlunya meningkatkan kompetensi guru dalam menjalankan tugas
dibagikan, apa yang menjadi peran
dan tanggung jawab mahasiswa pembelajaran, memperbaiki kemampuan guru dalam melakukan praktik
PPG Daljab. pembelajaran dan hasil belajar siswa. Salah satu langkah yang dapat
dilakukan adalah Penerapan Model Problem Based Learning (PBL).
Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dapat memberikan
berbagai manfaat dalam pembelajaran. Berikut adalah beberapa manfaat
dari inovasi ini: 1) PBL mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
yang kuat karena siswa harus aktif mencari solusi untuk masalah yang
diberikan. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir
kritis dan analitis; 2) Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran,
yang dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran; 3) PBL
sering menggunakan masalah yang relevan dalam kehidupan nyata,
sehingga siswa dapat melihat hubungan antara pelajaran dengan dunia
nyata; 4) Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan
masalah, yang mempromosikan kolaborasi, komunikasi, dan keterampilan
sosial lainnya.
Peran dan tanggung jawab saya dalam proses pembelajaran
menggunakan model PBL: 1) Mengembangkan modul ajar sesuai dengan
solusi yang telah di tetapkan melalui model PBL; 2) Fasilitator (Membantu
siswa memahami dan merinci masalah yang dihadapi; Memandu diskusi dan
kegiatan pembelajaran yang mendorong pemikiran kritis); 3) Mendorong
siswa untuk mencari informasi secara mandiri; 4) Mendorong kolaborasi
dan kerja tim antar siswa; 5) Mendorong siswa untuk merefleksikan
proses pembelajaran mereka.
TANTANGAN Adapun tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan: 1) Penerapan
Apa saja yang menjadi tantangan model pembelajaran yang tidak sistematis tidak sesuai dengan karakteristik
untuk mencapai tujuan tersebut, peserta didik; 2) Penerapan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan
siapa saja yang terlibat.
sintak (langkah-langkah); 3) Model pembelajaran yang dipakai setiap hari,
cenderung tidak berubah (monoton); 4) Kurangnya persiapan guru dalam
merancang model yang inovatif atau sarana dan prasarana yang terbatas; 5)
Hasil belajar siswa masih rendah.
Beberapa orang yang terlibat dalam aksi ini:
1) Hartono, B., Ph.D & Asniah Edja, S. Pd., M. Pd. sebagai Dosen
Pembimbing dan Guru Pamong yang selalu membimbing dan
memberikan saran dan masukan dalam kegiatan PPL.
2) Kepala Sekolah yang telah memberikan izin dalam melaksanakan PPL.
3) Rekan guru sebagai observer dalam kegiatan PPL.
4) Kelompok PPG Daljab yang sudah menjadi teman diskusi dan berbagi
pengalaman.
5) Siswa(i) SMAN 6 Takalar Kelas X.4.
AKSI Inovasi yang dilakukan yaitu dengan menerapkan Model Problem
Langkah-langkah apa yang Based Learning (PBL). Model Problem Based Learning dipilih karena
dilakukan untuk menghadapi merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan yang
tantangan tersebut, strategi apa
dihadapi dalam proses pembelajaran. Problem Based Learning (PBL)
yang digunakan, bagaimana
prosesnya, apa saja sumber merupakan suatu model pembelajaran yang dipusatkan pada siswa melalui
daya/materi yang diperlukan untuk pemberian masalah dari dunia nyata di awal pembelajaran (Rahmadani,
melaksanakan strategi tersebut. 2019).
Rusman (2016) mengemukakan bahwa model Problem Based Learning
memfasilitasi keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja
kelompok dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik. Adapun
Langkah-langkah Model PBL: 1) Orientasi siswa pada masalah; 2)
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar; 3) Membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok; 4) Mengembangkan dan
menyajikan hasil; 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
Kegiatan Pembelajaran (Kegiatan Inti)
Orientasi siswa pada masalah
1) Guru menampilkan Video “Apa Jadinya Kalau Seluruh Energi Fosil
Kita Musnahkan?” https://youtu.be/xKI-RKCp0k4?
si=cXXt9fP6tQkny1op TPACK/(5M-Mengamati/Menalar).
2) Peserta didik melakukan tanya jawab terkait permasalahan tersebut.
(5M-Menanya, Menalar, Mengkomunikasikan)/ 4C-Critical
Thinking, 4C-Communication/ Bernalar Kritis.
a) Bagaimana agar seluruh kebutuhan energi listrik masyarakat di
Kabupaten Takalar dapat terpenuhi, tanpa mengkhawatirkan
kehabisan energi listrik?
b) Sumber energi alternatif apa yang dapat menggantikan sumber
energi listrik PLN?
3) Peserta didik mendengarkan penjelasan materi “ENERGI
TERBARUKAN” melalui video: https://www.youtube.com/watch?
v=HGS2CzHqv5Q (5M-Menalar/ 4C-Critical Thinking/ Bernalar
Kritis.
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
4) Peserta didik dengan bantuan guru dibagi menjadi 5-6 orang dalam
setiap kelompok berdasarkan kemampuan peserta didik. (4C-
Collaboration/ Gotong Royong)
5) Peserta didik mengerjakan LKPD secara kelompok. (5M-Menalar,
Mencoba/ 4C-Critical Thinking/ Bernalar Kritis.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
6) Peserta didik melakukan kajian literasi tentang sumber-sumber energi
yang ada di Bumi. Selanjutnya mengelompokkan sumber-sumber energi
(LKPD A) berdasarkan kolom. (Literasi/ (4C-Collaboration, 4C-
Creative Thinking)/ Gotong Royong, Bernalar Kritis.
7) Peserta didik menganalisis (LKPD B) kondisi wilayah dan topografi
dari Kabupaten Takalar, dan menentukan sumber energi yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik pengganti listrik dari
PLN! (5M-Menalar/ (4C-Collaboration, 4C-Creative Thinking)/
Gotong Royong, Bernalar Kritis.
8) Guru memberikan pengarahan kepada peserta didik terkait analisis yang
akan mereka lakukan sesuai dengan LKPD yang telah dibagikan.
9) Peserta didik mencari referensi (LKPD C) dari internet (youtube) terkait
prototipe/alat sederhana yang dapat menggambarkan pemanfaatan
sumber energi mekanik menjadi energi listrik (TPACK/ (4C-
Collaboration, 4C-Creative Thinking)/ Gotong Royong, Bernalar
Kritis.
10) Peserta didik bebas menuangkan karyanya sesuai gaya masing-masing.
(4C- Creative Thinking) Kreatif
Mengembangkan dan menyajikan hasil
11) Peserta didik bertukar pikiran dengan teman kelompok dalam
memecahkan permasalahan. (5M-Menalar/ (4C-Collaboration, 4C-
Creative Thinking)/ Gotong Royong, Bernalar Kritis.
12) Peserta didik diminta untuk maju kedepan menunjukkan dan
mempresentasikan hasil diskusi (5M-Mengkomunikasikan)/4C-
Communication)/ Gotong Royong
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
13) Peserta didik dari kelompok lain diminta untuk menanggapi hasil
persentasi kelompok yang telah maju ke depan kelas. (5M-
Mengkomunikasikan)/4C-Communication)
14) Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan kesimpulan dari
materi yang telah disampaikan / (4C-Collaboration, 4C-Creative
Thinking)/ Gotong Royong, Bernalar Kritis.
15) Peserta didik bersama guru melakukan ice breaking (4C-Collaboration)
Sumber daya yang diperlukan adalah: 1) Modul Ajar Materi Sumber
Energi; 2) Bahan Ajar; 3) LKPD; 4) Media Pembelajaran; 5) Penilaian; dan
6) Rencana Evaluasi.
REFLEKSI HASIL & DAMPAK Hasil yang diperoleh dalam kegiatan penilaian yang dilakukan, baik itu
Refleksi hasil: bagaimana dampak proses dan hasil pembelajaran dengan menggunakan Model PBL sebagai
dari aksi terhadap langkah-langkah berikut:
yang dilakukan, apakah hasilnya
1) Tingkat keterlaksanaan Model PBL (Observasi) yang digunakan
efektif/tidak, mengapa dan
bagaimana respon siswa terkait diperoleh nilai 81,47 dengan kategori sangat baik.
strategi yang dilakukan, apa yang 2) Penilaian sikap (Observasi) melalui model PBL yang digunakan
menjadi faktor keberhasilan/ mencapai 93% dengan kategori sangat baik.
ketidakberhasilan dari strategi yang 3) Penilaian keterampilan (Observasi) melalui model PBL yang
dilakukan. digunakan mencapai 94% dengan kategori sangat baik.
4) Penilaian pengetahuan (Tes Tertulis/Soal AKM) melalui Model PBL
yang digunakan mencapai 90% dengan kategori sangat baik,
Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan
hasil belajar dengan menggunakan model PBL. Henricus Totok
Yulianto, Atik Tusmiyati, dan Heni Widiastuti. (2023). Mendeskripsikan
penerapan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar.
Hasil refleksi Penerapan Model PBL (Pengalaman dan Kesulitan Belajar
siswa) diperoleh hasil sebagai berikut:
a) Pengalaman Belajar: 1) Penerapan model PBL selama periode
pembelajaran ini membawa pengalaman yang sangat unik dan berbeda
dari metode pembelajaran konvensional. Salah satu aspek yang paling
membedakan adalah fokus pada pemecahan masalah dan penggunaan
konteks kehidupan nyata. Siswa merasa terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran; 2) Kolaborasi di dalam kelompok juga menjadi
aspek yang menarik. Melalui diskusi dan kerja sama, siswa dapat
melihat berbagai sudut pandang dan pendekatan untuk menyelesaikan
masalah, yang memperkaya pemahaman mereka. 3) Penggunaan
sumber daya tambahan, termasuk literatur dan teknologi (mencari
informasi melalui youtube), juga memberikan dimensi baru dalam
pembelajaran. Siswa merasa memiliki kontrol lebih besar terhadap
proses pembelajaran;
b) Kesulitan dalam Proses Pembelajaran: 1) Beberapa kesulitan juga
teridentifikasi selama proses pembelajaran. Salah satunya adalah
tingkat kendala dalam mengelola waktu. 2) PBL seringkali melibatkan
tugas yang kompleks, dan siswa mungkin mengalami tantangan dalam
merencanakan dan melaksanakan tugas sesuai dengan batas waktu
yang diberikan. 3) Kolaborasi dalam kelompok juga bisa menjadi
tantangan. Perbedaan pendapat antaranggota kelompok dapat
menyebabkan ketegangan, dan beberapa siswa melaporkan kesulitan
dalam memecahkan masalah.

DAFTAR PUSTAKA Henricus Totok Yulianto, Atik Tusmiyati, dan Heni Widiastuti. (2023).
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan
Model Problem Based Learning (PBL). Teaching and Learning
Journal of Mandalika (TEACHER) E- ISSN 2721-9666, 4(1), 1-12.
https://doi.org/10.36312/teacher.v4i1.128
Rahmadani, R. (2019). Metode Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learnig (PBL). Lantanida Journal, 7(1), 75. https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/lantanida/ article/view/4440
Rusman. (2016). Model-Model Pembelajaran Mengembangan
Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Wabula, M., Papilaya, P., & Rumahlatu, D. (2020). Pengaruh model
pembelajaran discovery learning berbantuan video dan problem based
learning terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Edubiotik : Jurnal
Pendidikan, Biologi Dan Terapan, 5(01), 29-41.
https://doi.org/10.33503/ebio.v5i01.657
Widodo, & Lusi Widayanti. (2013). Peningkatan aktivitas belajar dan hasil
belajar siswa dengan metode Problem Based Learningpada siswa kelas
VII A MTS Negeri Donomulyo Kulon Progo tahun pelajaran
2012/2013. Jurnal fisika indonesia, xvii(49), 32–35.
https://doi.org/10.22146/jfi.24410

Anda mungkin juga menyukai