Anda di halaman 1dari 145

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirrahim,
Alhamdulillah kami haturkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia
dan segala rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penyusun akhirnya dapat menyelesaikan
modul yang dibuat ini. Modul disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan
pelatihan dalam rangka penyelesaian tugas akhir kami.
Pembahasan modul ini dimulai dengan memberi penjelasan terkait tujuan yang akan
dicapai, sementara kelebihan yang dimiliki oleh modul ini dapat dilihat dalam keterpaduan
dengan ilmu pengetahuan sosial. Pembahasan yang disampaikan juga disertai bentuk soal
yang beragam, tujuannya untuk mengukur kemampuan peserta didik yang dicapai dan
kesuksesan dalam menjawab.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan modul ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Surabaya, 14 November 2023

Penulis

iii
Daftar Isi
DAFTAR ISI IV
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL BAGI GURU VI
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL BAGI SISWA VII
BAB I VIII
Peta Konsep 9
Modul Ajar Kegiatan Pembelajaran 110
Posisi Strategis Indonesia 14
LKPD 1 33
Kunci Jawaban LKPD 1 35
Modul Ajar Kegiatan Pembelajaran 236
Pengertian dan Klasifikasi Sumber Daya Alam 40
Modul Ajar Kegiatan Pembelajaran 343
Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam 47
LKPD 2 70
Kunci Jawaban LKPD 2 73
Modul Ajar Kegiatan Pembelajaran 474
Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Berkelanjutan dan Permasalahannya 75
Uji Pemahaman 87
Kunci Jawaban Uji Pemahaman 92
Praproyek 93

BAB II 94
Peta Konsep 95
Modul Ajar Kegiatan Pembelajaran 596
Keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia 100
Modul Ajar Kegiatan Pembelajaran 6107
Persebaran Flora Fauna Dunia 111
LKPD 3 122
Modul Ajar Kegiatan Pembelajaran 7124
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia 128
Modul Ajar Kegiatan Pembelajaran 8142
Manfaat dan Pelestarian Flora dan Fauna 145

iv
Uji Pemahaman 152
Kunci Jawaban Uji Pemahaman 156
Praproyek 157
Glosarium 158
Daftar Pustaka159

v
vi
vii
viii
ix
( MODUL AJAR GEOGRAFI )
Kurikulum Merdeka
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
POSISI STRATEGIS INDONESIA
Penyusun : DIAH AYU SETYANINGRUM
Institusi : SMAN 15 Surabaya
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMA
Fase CP :F
Domain CP : Posisi Strategis Indonesia
Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan pembelajaran dengan berbasis aktifitas peserta
didik dapat menganalisis pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dan permasalahan
dalam pengelolaan sumber daya alam. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
memahami tentang pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan serta
permasalahannya.
Kata Kunci :
- Posisi astronomis
- Posisi geografis
- Posisi geologis
- Poros maritim
- Sumber daya alam
- Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Pertanyaan Inti :
- Bagaimana peran sumber daya alam dalam kehidupan kita ?
- Apakah arti dari pembangunan berkelanjutan?
- Mengapa sumber daya alam sangat penting bagi kehidupan kita ?
- Bagaimana cara pemanfaatan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan?
Pengetahuan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa :
- Kemampuan dalam mendeskripsikan pembangunan berkelanjutan
- Kemampuan dalam menganalisis prinsip utama pembangunan berkelanjutan
- Kemampuan memahami permasalahan dalam pengelolaan sumber daya alam
- Kemampuan mengkaji kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan serta permasalahannya.
Profil Pelajar Pancasila :
- Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan
keterampilan proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri) Gotong
Royong
- Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi
terhadap prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)Kreatif
- Kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil )
- - bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana,
melakukankomunikasi untuk mencapai tujuan bersama
Sarana dan Prasarana :
- Handphone
- Jaringan internet
- Laptop
- LCD Proyektor

10
- Lembar Kerja Peserta Didik
Materi ajar, alat dan bahan :
- Materi Ajar
Letak astronomis merupakan posisi suatu wilayah yang didasarkan atas koordinat garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang dan garis bujur hanyalah ada pada peta. Artinya tidak
akan ditemukan di lapangan. Letak astronomis Indonesia berada pada 6° Lintang Utara
sampai 11° Lintang Selatan dan 95° Bujur Timur sampai 141° Bujur Timur. Jika dilihat
secara geografis, Kepulauan Indonesia berada di antara Benua Asia dan juga Benua
Australia serta diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Untuk batas wilayah Indonesia sendiri yaitu:
Sebelah utara: Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik.
Sebelah timur: Papua Nugini.
Sebelah selatan: Samudra Hindia.
Sebelah barat: Samudra Hindia.
Sementara untuk luas wilayah
Indonesia mencapai 5.194.143 km2 dan dua pertiga dari luas wilayah Indonesia adalah
lautan. Secara geologis, Indonesia merupakan wilayah yang berada pada lalu lintas
aktivitas tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Australia, Eurasia dan Pasifik.
Lempeng tersebut bergerak sangat dinamis, ada yang saling menjauh, mendekat,
bahkan bertubrukan.
Alat dan Bahan
- Handphone dan Jaringan internet dibutuhkan untuk mencari informasi tambahan (
browsing )
- Laptop
- LCD Proyektor
- Lembar kerja peserta didik untuk mengasah kemampuan yang sudah dijelaskan
sebelumnya
Persiapan Pembelajaran :
- Guru mempersiapkan materi
- Guru menyiapkan power point yang sesuai dengan materi yang dibahas
- Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti search link
website dan mencari artikel pengayaan
- Guru mencetak lembar kerja peserta didik
Kegiatan Pembelajaran :
- Kegiatan Pendahuluan (10 menit )
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan
karekter sesuai profil pelajar Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Y.M.E.
- 2. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, ketertiban dan
kehadiran siswa
- 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan
yang sedang berlangsung
- 4. Guru akan menyampaikan pembahasan materi tentang posisi strategis indonesia
dan potensi sumber daya alam menggunakan media power point yang telah
disiapkan. Peserta didik dapat mendengarkan dan menggaris bawahi bagian yang
penting pada buku paket masing-masing.
- Kegiatan Inti ( 70 menit )
- Setelah mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru peserta didik yang

11
kurang memahami dapat meriview kembali dengan menggunakan link video
pembelajaran pada buku.
- Kemudian secara mandiri peserta didik dapat mengerjakan lembar kerja yang
dibagikan oleh guru
- Secara mandiri peserta didik mengerjakan lembar kerja peserta didik
- Melalui urutan peserta didik, peserta didik terpilih mempresentasikan hasil kerja
dan menyampaikan hasil kerja mereka yang menunjang kegiatan manusia. Peserta
didik lain menanggapi, guru menambahkan dan melakukan penilaian pada rublik
keterampilan.
- Berdasarkan presentasi, jawaban dan pertanyaan tersebut selama setelah kegiatan
diskusi, guru menyampaikan materi secara umum dan bersifat terbuka atas
pendapat, pertanyaan serta tanggapan dari peserta didik
- Kegiatan Penutup ( 10 menit )
- Peserta didik tanpa ditunjuk menyampaikan hasil simpulan mereka mengenai posisi
strategis indonesia dan potensi sumber daya alam guna melatih kemandirian dan rasa
percaya diri serta sikap toleransi atas perbedaan yang ada
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan kembali tentang materi yang telah tersampaikan
2. Guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesulitan dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengevaluasi manfaat flora
2. Peserta didik mampu mengevaluasi manfaat fauna
3. Peserta didik mampu menentukan bentuk tindakan yang dapat dilakukan untuk
pelestarian flora dan fauna.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri secara langsung. Hasil pengamatan
berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan penyelesaian tugas.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Pertanyaan Refleksi Siswa
1. Silahkan identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. 4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Bahan Bacaan Siswa
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Bahan Bacaan Guru
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Material Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Dilakukan kepada siswa yang hasil tes tulisnya masih dibawah standar minimal yang
disepakati untuk mengekplorasi lebih jauh materi yang didapat dan membaca materi pada
buku siswa : Geografi kelas XI.
Selain itu bentuk pengayaan juga dapat dilakukan dengan mengerjakan soal pada buku
siswa.
Remidial
Remedial, bagi siswa yang belum mencapai KKM dapat diberikan soal yang sudah dibuat
oleh guru maupun soal dari aplikasi quizizz dalam bentuk PG maupun essay.

12
13
Materi yang akan kita pelajari kali ini berkaitan dengan fenomena geografi
wilayah Indonesia berdasarkan lokasi absolut dan lokasi relatif secara astronomis,
geografis, dan geologis. Mengapa kita perlu mengetahui posisi Negara Indonesia? Hal ini
penting dipelajari untuk kehidupan sehari-hari, karena bisa membantu mengenali
fenomena-fenomena kedudukan Indonesia secara lebih luas.

Gambar 1.1 Peta Kondisi Geografis Negara Indonesia

Secara astronomis, posisi Indonesia dapat memengaruhi kondisi alam, zona


waktu, pembagian iklim, hingga keanekaragaman flora dan faunanya. Adapun posisi
Indonesia secara geografis berada di jalur strategis pelayaran dunia. Kemudian secara
geologis, posisi Indonesia dapat memengaruhi bentuk muka bumi wilayah Indonesia,
seperti patahan, lipatan, dan gunung berapi yang berpengaruh terhadap potensi sumber
daya alam.
Fakta tentang letak Indonesia ini mendorong pemanfaatan sumber daya alam
dalam jangka waktu yang lama untuk bisa dilestarikan. Sumber daya alam harus dikelola
dengan baik supaya dapat dilestarikan secara berkelanjutan.
A. Letak Indonesia Secara Astronomis
1. Pengertian Letak Indonesia Secara Astronomis
Secara astronomis Indonesia berada di antara 6°LU (Lintang Utara) - 11°LS
(Lintang Selatan) dan 95°BT (Bujur Timur) - 141°BT (Bujur Timur). Indonesia memiliki
batas-batas wilayah, seperti berikut:
a. Batas wilayah utara 6°08' LU yaitu Pulau Weh (pulau paling utara di Provinsi NAD).
b. Batas wilayah selatan 11° 15' LS merupakan Pulau Rote (pulau paling selatan di
Provinsi NTT)
c. Batas wilayah barat 95° 45' BT merupakan Pulau Benggala (pulau paling barat di
provinsi NAD).
d. Batas wilayah timur pada 141° 05' BT merpakan Sungai Fly (sungai yang ada di kota
Merauke di Papua).
Letak Indonesia berdasarkan garis lintang dan garis bujur disebut sebagai letak
astronimis. Letak astronomis ini disebut juga dengan letak absolut yang bisa
mengidentifikasikan tiap lokasi sebagai titik lewat ukuran bujur dan lintang. Letak
astronomis ini adalah letak suatu wilayah berdasarkan sistem koordinatnya, yang satuan

14
derajatnya bisa diaplikasikan secara matematis. Garis bujur adalah garis khayal yang
membagi secara vertikal dan menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan.
Sedangkan, garis lintang sejajar dengan garis khatulistiwa atau garis equator yang
membagi Bumi jadi dua bagian sama besar yaitu Utara dan Selatan.

Gambar 1.2 Garis Lintang dan Garis Bujur


Berdasarkan letak astronomis inilah pulau-pulau Indonesia terbagi jadi dua sisi,
yaitu bagian atas (bumi belahan utara) dan bawah (belahan bumi selatan). Garis
khatulistiwa membagi Bumi jadi dua sisi, dan melintasi pulau-pulau besar Indonesia
seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Namun, secara keseluruhan, sebagian besar
wilayah Indonesia ada di belahan bumi bagian selatan.
2. Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Iklim Indonesia Yang Bercorak Tropis
Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis.
Wilayah negara dengan iklim tropis akan memperoleh sinar matahari sebagai pusat tata
surya sepanjang waktu. Karena terletak di wilayah tropis, Indonesia memiliki musim hujan
dan musim kemarau.

Gambar 1.3 Perbedaan Musim

Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di negara-negara wilayah subtropis.


Negara beriklim subtropis memiliki 4 musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim
semi, dan musim gugur. Berikut ini karakteristik atau ciri-ciri iklim tropis di Indonesia
antara lain:
a. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara
antara 20-23° C bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
b. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.

15
c. Intensitas hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
d. Terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Hal ini dipengaruhi oleh
pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan peredaran pola angin.
e. Terdapat gunung-gunung yang tinggi di beberapa pulau besar seperti Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, sehingga mempengaruhi variasi unsur iklim di setiap
wilayahnya.
f. Iklim tropis di Indonesia ini juga dipengaruhi bentuk wilayah yang berupa kepulauan
yang dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut
yang memiliki sifat lembab dan banyak mendatangkan hujan.
3. Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Pembagian Zona Waktu Di Indonesia
Secara astronomis, waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berotasi adalah 24 jam.
Sehingga dapat ditentukan pembagian zona waktu di bumi berdasarkan besar lingkaran
rotasinya, yaitu 360 derajat : 24 = 15 derajat per jam. Dengan begitu, ada perbedaan waktu
sekitar 1 jam setiap 15 derajat bujur. Indonesia sendiri terletak di antara 96 derajat dan 141
derajat bujur. Pulau Benggalan menjadi wilayah paling barat di Indonesia dan Sungai Fly
menjadi wilayah paling timur Indonesia. Jadi, wilayah Indonesia terbentuk sepanjang 45
derajat bujur. Letak astronomis inilah yang kemudian berpengaruh terhadap pembagian
zona waktu di Indonesia.

Gambar 1.4 Pembagian Zona Waktu

Letak astronomis yang ada di Indonesia membuat Indonesia memiliki tiga


pembagian zona waktu, yaitu:
a. Waktu Indonesia Barat
Waktu Indonesia bagian Barat atau dikenal dengan istilah WIB merupakan
pembagian waktu di Indonesia yang ada di garis 1-5 derajat bujur timur. Pembedaan waktu
dengan wilayah zona di bagian tengah berselang satu jam, sementara dengan wilayah zona
di bagian timur berselang dua jam. Wilayah Indonesia yang ada di zona WIB ini, yaitu
Pulau Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan bagian tengah, dan Kalimantan bagian barat.
Sementara untuk provinsi yang masuk ke dalam zona WIB ini meliputi provinsi:
1) DKI Jakarta 7) Aceh
2) Jawa Barat 8) Sumatra Barat
3) Jawa Tengah 9) Sumatra Utara
4) Jawa Timur 10) Sumatra Selatan
5) Yogyakarta 11) Kepulauan Riau
6) Banten 12) Riau

16
13) Jambi 16) Bangka Belitung
14) Lampung 17) Kalimantan Tengah
15) Bengkulu 18) Kalimantan Barat

b. Waktu Indonesia Tengah


Waktu Indonesia bagian tengah atau sering disebut WITA berada pada garis 120
derajat bujur timur. Pembagian waktu di wilayah WITA ini sangat berbeda jika
dibandingkan dengan pulau lainnya. Jika di wilayah WITA menunjukkan pukul 12.00,
maka di wilayah bagian barat pukul 11.00 WIB dan di bagian timur pukul 13.00 WIT.
Wilayah yang masuk ke dalam zona WIT ini di antaranya:

1) Bali 4) Kalimantan bagian Selatan


2) Kalimantan bagian utara 5) Tenggara Barat
3) Kalimantan bagian timur 6) Nusa Tenggara Timur
c. Waktu Indonesia Timur
Perbedaan waktu di Indonesia bagian timur memiliki selisih dua jam dengan
wilayah bagian barat dan satu jam dengan wilayah bagian tengah. Zona waktu Indonesia
bagian timur atau WIT adalah wilayah yang berada di garis 135 derajat bujur timur.
Wilayah yang termasuk ke dalam zona WIT meliputi dua pulau, yaitu Maluku dan Papua.
Sementara provinsi yang masuk ke dalam zona WIT ini, yaitu:
1) Maluku
2) Maluku Utara
3) Papua Barat
4) Papua

17
4. Keuntungan Letak Astronomis Untuk Indonesia
Setiap negara mempunyai letak astronomis masing-masing, termasuk Indonesia. Letak
astronomis adalah letak suatu wilayah yang didasari atas garis lintang dan garis bujur. Letak
astronomis Indonesia ini memberikan beragam pengaruh, seperti intensitas curah hujan yang
tinggi, sinar matahari sepanjang tahun, dan lainnya.

Gambar 1.5 Kekayaan Alam Indonesia


Letak astronomis Indonesia memberikan berbagai keuntungan tersendiri bagi negara Indonesia, di
antaranya:
a. Mempunyai keragaman flora dan fauna
Indonesia merupakan negara yang mempunyai keragaman flora dan fauna. Hal ini terjadi
karena kondisi iklim di Indonesia yang ideal untuk pertumbuhan flora dan perkembangbiakan
fauna. Flora dan fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 pembagian zona, yaitu zona Asiatis,
zona Peralihan, dan zona Australis.
b. Luasnya hutan hujan tropis
Iklim tropis membuat Indonesia memiliki hutan hujan tropis. Bahkan hutan hujan tropis ini
menjadi penyumbang oksigen terbesar di dunia yang bisa mengurangi pemanasan global.
c. Terhindar dari angin topan
Daerah tropis memiliki suhu yang tinggi dan tekanan yang rendah. Sehingga massa udaranya
akan dipaksa naik secara vertikal saat melewati daerah khatulistiwa. Akibat kenaikan massa
udara tersebut, Indonesia terbebas dari adanya angin topan.
d. Tempat pariwisata alam
Pemandangan alam yang ada di Indonesia sangatlah indah dan menawan. Hal ini yang
kemudian membuat Indonesia banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan lokal
maupun mancanegara. Pemandangan alam di Indonesia yang sangat indah ini tidak bisa
dilepaskan dari pengaruh iklim tropis di Indonesia.
e. Lahan Pertanian dan Perkebunan yang Subur
Intensitas curah hujan yang tinggi dan sinar matahari yang menyinari sepanjang tahun
membuat tanah di Indonesia sangatlah subur. Hal ini membuat hasil pertanian dan perkebunan
melimpah yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara.

B. Letak Indonesia Secara Geografis


1. Pengertian Letak Indonesia Secara Astronomis
Secara umum, wilayah Indonesia berada di antara daratan benua Asia dan daratan benua
Australia, juga berada di antara perairan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Posisi

18
Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera tersebut membuat Indonesia
adalah salah satu negara dengan posisi paling strategis di dunia. Silahkan kalian perhatikan
gambar berikut!

Gambar 2.1 Letak geografis indonesia


Gambar tersebut menunjukkan Indonesia berada pada posisi silang berada di antara
dua benua dan dua samudera. Secara geografis lndonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, luas
perairannya yang terdiri dari laut territorial, perairan kepulauan dan perairan pedalaman
seluas lebih kurang 2,7 juta kilometer persegi atau sekitar 7O % dari luas wilayah NKRI,
sedangkan daratan seluas kurang lebih 1,9 juta kilometer persegi. Di samping itu Zona
Ekonomi Eksklusif lndonesia (ZEEI) seluas 3,1 kilometer persegi menambah luas wilayah
laut yurisdiksi nasional lndonesia menjadi 5,8 juta kilometer persegi. Oleh karena itu
lndonesia adalah negara berciri maritim.
Berikut batas-batas wilayah Indonesia secara geografis.
 Batas utara : Selat Malaka, Malaysia, Laut Cina Selatan
 Batas timur : Papua Nugini, Samudra Pasifik
 Batas selatan : Benua Australia, Timor Leste, Samudra Hindia
 Batas barat : Samudra Hindia

19
2. Pengaruh Letak Geografis Terhadap Iklim
Terletak diantara dua samudera dan dua benua, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia, serta Benua Asia dan Benua Australia menupakan letak geografis Indonesia.
Pengaruh letak geografis tersebut adalah:
1) Negara dengan 2 musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Pergantian kedua musim ini terjadi sebagai pengaruh dari letak geografis yang
membuat Indonesia mendapat dua jenis angin muson, yaitu angin muson barat
dan angin muson timur. Angin muson barat yang bersifat basah membuat
Indonesia dilanda musim hujan pada Oktober sampai April. Sementara angin
muson timur yang bersifat kering membuat Indonesia dilanda musim kemarau
pada April sampai Oktober.

Gambar 2.2 Angin Muson Timur dan Barat

2) Negara dengan tiga iklim


Pengaruh letak geografis Indonesia terhadap iklim adalah memiliki tiga iklim,
yaitu iklim tropis, iklim muson, dan iklim laut.
 Iklim tropis yang bersifat panas terjadi karena Indonesia berada di sekitar
garis khatulistiwa.
 Iklim muson terjadi karena Indonesia mendapat angin muson barat dan
angin muson timur secara bergantian yang berdampak pada perubahan
musim.
 Iklim laut mengakibatkan banyaknya penguapan air laut sehingga
udaranya menjadi lembab dan curah hujan tinggi.

20
3. Pengaruh Letak Geografis Indonesia di Persimpangan Lalu Lintas Dunia

Gambar 2.3 Jalur Perdagangan Dunia


Letak Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudra berpengaruh pada
posisi strategis lalu lintas dunia. Indonesia berada pada jalur silang lalu lintas pelayaran dan
perdagangan dunia. Jika dilihat dari segi historis, posisi silang tersebut berdampak pada
kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Posisi silang tersebut memungkinkan masuknya
pengaruh peradaban dan kebudayaan dari negara lain. Masuknya peradaban dan kebudayaan
asing menyebabkan tumbuhnya keberagaman budaya di Indonesia.
Selain itu, pengaruh letak geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap geopolitik.
Indonesia memiliki geopolitik yang strategis, karena berada di antara negara negara besar
yang berpengaruh dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, teknologi, persenjataan, dan
sebagainya. Indonesia harus memiliki kemampuan untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk
kemajuan bangsa Indonesia. Jika dilihat dari segi ekonomis, posisi Indonesia dapat
memberikan pengaruh besar dalam perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Pemanfaatan posisi strategis Indonesia secara optimal dan konsisten akan berdampak
pada tingkat kemakmuran bangsa. Posisi ekonomi yang strategis tersebut dapat mendorong
Indonesia sebagai poros maritim dunia. Poros maritim merupakan wahana strategis untuk
mewujudkan perbaikan transportasi kelautan, keamanan maritim, pengembangan industri
perikanan dan perkapalan, serta terjaminnya konektivitas antar pulau. Terdapat lima pilar
dalam poros maritim.
 Pembangunan kembali budaya maritim indonesia.
 Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan membangun kedaulatan
pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dan menempatkan nelayan
sebagai pilar utamanya.
 Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan
membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata
maritim.
 Diplomasi maritim yang mengarahkan program kerjasama dengan mitra dalam bidang
kelautan.
Pembangunan kekuatan pertahanan maritim.
Terdapat dua aspek penting dalam pembangunan poros maritim dunia.
1. Aspek komponen tata kelola yang baik untuk menentukan pengembangan aspek
kemaritiman dan ekonomi kelautan dalam mewujudkan poros maritim dunia. Aspek ini
meliputi sumber daya manusia, budaya bahari, IPTEK kelautan, kualitas kelautan, daya

21
dukung lingkungan laut, pengawasan laut, penataan ruang laut, pengaturan alur laut,
pertahanan dan keamanan laut.
2. Aspek kemaritiman dan ekonomi kelautan dijadikan sebagai aspek unggulan dan andalan
dalam mencapai poros maritim dunia. Pembangunan dan pengembangan pada aspek ini
meliputi tol laut, mineral dasar laut, sumber daya perikanan, migas lepas pantai, wisata
bahari, dan industri maritim.
Poros maritim dunia (PMD) juga memiliki makna penting bagi geopolitik
Indonesia. Posisi Indonesia yang berada pada jalur utama perdagangan dunia akan dapat
mendorong kepentingan berbagai negara di dunia, terutama negara-negara maju untuk
menjalin kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang, seperti infrastruktur, ekonomi,
budaya, teknologi, pendidikan, dan sebagainya.
Kondisi hubungan global yang demikian tentu akan menjadi peluang dan
tantangan positif bagi Indonesia untuk memajukan pembangunan di berbagai bidang
sehingga dapat terjadi percepatan peningkatan kesejahteraan. Misalnya percepatan
pembangunan infrastruktur transpotasi dan investasi bidang pertambangan yang dapat
membuka lapangan kerja baru di Indonesia.
4. Keuntungan Letak Indonesia Secara Geografis
- Menjadi negara maritim
Luasnya wilayah perairan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim. Seperti
diberitakan detikEdu sebelumnya, hal tersebut terbukti dari posisi geo-strategis Indonesia
dengan data kurang lebih 40% lalu lintas perdagangan perdagangan barang dan jasa yang
diangkut kapal melintasi perairan Indonesia termasuk 20% oil demand melalui selat Malaka.

- Jalur Perdagangan Internasional


Letak Indonesia yang berada pada posisi silang mengakibatkan terjadinya aktivitas
perdagangan, dimana letak ini merupakan jalur lalu lintas internasional dan menjadi tempat
persinggahan kapal laut yang menempuh pelayaran antara Asia Timur dengan Asia Selatan,
Asia Barat dengan Afrika dan Eropa.

- Negara strategis untuk perdagangan dunia


Pengaruh letak geografis Indonesia di bidang ekonomi adalah menjadi negara yang
strategis untuk perdagangan dunia. Letak Indonesia yang berada pada posisi silang
mengakibatkan terjadinya aktivitas perdagangan, dimana letak ini merupakan jalur lalu lintas
internasional dan menjadi tempat persinggahan kapal laut yang menempuh pelayaran antara
Asia Timur dengan Asia Selatan, Asia Barat dengan Afrika dan Eropa.
Bahkan sejak masa penjajahan, berbagai bangsa transit di Indonesia untuk melakukan
perdagangan, misalnya bangsa China, India, Gujarat, hingga Eropa. Hal ini pun terus
berlangsung sampai saat ini, di mana negara-negara produsen komoditas perdagangan seperti
China, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan menjadikan Indonesia sebagai hub untuk distribusi
produk mereka

- Negara dengan aneka suku, ras, dan agama


Pengaruh letak geografis Indonesia di bidang sosial adalah memiliki aneka suku, ras,
dan agama. Letak kepulauan Indonesia yang berdekatan dengan Benua Asia yang

22
menyebabkan sosial budaya masyarakat Indonesia yang beragam, sehingga banyak menerima
pengaruh dari benua tersebut. Demikian juga dengan transportasi dan komunikasi yang
mengglobal menjadikan sosial budaya masyarakat Benua Eropa dan Benua Amerika juga
mempengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia.
Hal ini terjadi karena banyak bangsa yang datang ke Indonesia pada era penjajahan.
Bangsa-bangsa itu tidak hanya menjalankan misi dagang, tetapi juga membawa kebudayaan,
kepercayaan, dan keturunan. Akibatnya, muncul aneka suku, ras, dan agama di Indonesia.
Belum lagi, letak geografis berupa negara kepulauan memberikan perbedaan tradisi di
masing-masing masyarakat antarpulau.

23
C. Letak Indonesia Secara Geologis
1. Pengertian Letak Geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis keadaan batuan yang ada di
permukaan bumi dan jalur pegunungan. Secara geologis, Indonesia merupakan daerah pertemuan
3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Gambar 3.1 Letak Geologis Indonesia


Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatera,
Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku Utara. Wilayah
Indonesia juga dilalui oleh dua jalur pegunungan muda yaitu pegunungan Mediterania di sebelah
barat dan pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur. Dengan adanya dua jalur pegunungan
tersebut menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan juga rawan terjadi
gempa bumi.
a. Pegunungan sirkum mediterania
Pegunungan Sirkum Mediterania berasal dari hasil aktivitas tektonik lempeng yang bergerak
ke arah utara. Pegunungan ini memanjang dari wilayah Alpen di Eropa, Himalaya di Asia,
hingga pegunungan di Pulau Sumatera dan Jawa.
b. Pegunungan sirkum pasifik
Nama lain pegunungan Sirkum Pasifik ialah Cincin Api Pasifik. Pegunungan ini merupakan
hasil pergerakan ke arah timur dari aktivitas tektonik pada lempeng Pasifik yang mendorong
lempeng di sekitarnya. Pegunungan Sirkum Pasifik memanjang dari Amerika hingga
Selandia Baru, yakni dari pegunungan Andes di Amerika Selatan, Amerika Utara, Jepang,
Filipina, Sulawesi, Banda, hingga Selandia Baru.
Selain itu, Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda,
Dangkalan Sahul, dan daerah laut peralihan Australia Asiatis. Dangkalan adalah dataran yang
terdapat di dasar laut yang menghubungkan suatu wilayah dengan daratan yang sangat luas
(benua). Dangkalan Sunda adalah dataran di dalam laut yang menghubungkan wilayah Indonesia
bagian barat dengan benua Asia. Dangkalan atau Paparan Sunda berada di bagian tenggara
Lempeng Eurasia dan terdiri atas pulau dan kawasan laut dangkal. Paparan Sunda terhubung
dengan Benua Asia yang membentang dari Pulau Kalimantan hingga Pulau Jawa, termasuk
Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Madura, Bali, dan pulau-pulau kecil lainnya. Sedangkan
Dangkalan Sahul adalah dataran di dalam laut yang menghubungkan Indonesia bagian timur
dengan benua Australia. Paparan Sahul adalah bagian dari Lempeng Australia dan
menghubungkan Benua Australia dengan Pulau Papua. Paparan Sahul terbentang sangat luas
hingga Kalimantan dan Papua, hingga bagian utara Papua dan utara Benua Australia.
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak gunung api aktif, terutama gunung
dengan tipe kerucut (strato). Banyaknya gunung api ini menyebabkan wilayah Indonesia

24
mempunyai tanah yang subur sehingga Indonesia kaya akan flora dan fauna. Wilayah Indonesia
dibagi dalam 6 wilayah kegempaan berdasarkan potensi daerah tersebut mengalami gempa, yaitu:
a. Wilayah 1 : berarti daerah tersebut wilayah yang mempunyai potensi sangat rendah untuk
mengalami gempa. Meliputi sebagian besar Pulau Kalimantan. Kecuali Kalimantan Timur dan
sebagian Kalimantan Tengah.
b. Wilayah 2 : berarti daerah tersebut wilayah yang memiliki potensi rendah untuk mengalami
gempa. Meliputi bagian timur Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi bagian Selatan, pantai
timur Sumatera dan pantai utara Jawa Timur dan Madura
c. Wilayah 3 : wilayah yang memiliki potensi sedang untuk mengalami gempa bumi. Meliputi
pantai utara Pulau Jawa, pantai timur Sumatera, Sulawesi Tenggara dan bagian timur
Halmahera.
d. Wilayah 4 : wilayah yang mempunyai potensi tinggi untuk mengalami gempa bumi. Meliputi
bagian selatan Pulau Jawa dan Maluku.
e. Wilayah 5 : wilayah yang memiliki potensi yang sangat tinggi untuk mengalami gempa bumi.
Meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, sebagian Sumatera dan Irian Jaya.
f. Wilayah 6 : wilayah yang memiliki potensi paling tinggi untuk mengalami gempa bumi.
Meliputi bagian barat Pulau Sumatera, Nusa Tenggara Timur, Ambon dan Irian bagian tengah.
g. Semakin besar resiko kegempaan, maka semakin rawan daerah tersebut terhadap bahaya
gempa
2. Pengaruh Letak Indonesia Secara Geologis
Alfred Wegener, pakar meteorologi geofisika, dalam teori teori lempeng tektonik
"Continental Drift" menyatakan berdasarkan penampakan geografis benua-benua di dunia dan
temuan paleontologi, kerak bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang mengapung di atas massa
cair. Hal ini menyebabkan terjadi tumbukan atau pemisah antar lempeng selama miliaran tahun
yang lalu hingga membentuk morfologi bumi. Adanya 3 lempeng di Indonesia juga bisa
menyebabkan timbulnya kontur tanah dan relief yang bervariasi. Tumbukannya juga membikin
banyak gunung api, baik yang masih aktif atau tidak aktif, dan kerap menimbulkan gempa
tektonik. Berikut kita coba lihat lebih jauh pengaruh geologi terhadap topografi Indonesia.

a. Terbentuknya patahan
Seperti yang telah diketahui, Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua dan
dua samudera. Posisi geografis tersebut menjadikan Indonesia dilewati oleh 3 jalur Lempeng
tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-
Australia bergerak relatif ke arah Utara dan menyusup ke dalam Lempeng Eurasia, sementara
Lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah Barat. Pergerakan lempeng benua dan lempeng
samudera terkadang saling mengunci sehingga menyebabkan pengumpulan energi yang
berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat
menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang disebut sebagai gempa
bumi. Gempa bumi biasanya terjadi di jalur sesar atau patahan.

25
Gambar 3.2 ilustrasi bentuk patahan

Sesar atau patahan secara geologi adalah Sesar sebagai bidang rekahan yang disertai oleh
adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran
tersebut dapat hanya beberapa millimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya
mulai dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer. (Billing, 1959). Sesar
dengan ukuran besar terjadi akibat Gaya Tektonik yang ditimbulkan saat terjadinya pergerakan
lempeng, seperti zona subduksi pada pertemuan dua lempeng tektonik. Secara umum, sesar atau
patahan dapat terbentuk akibat adanya Gaya pada batuan (dapat berupa gaya yang menekan, gaya
yang menarik, maupun kombinasi keduanya) sehingga batuan tidak mampu lagi menahan Gaya
tersebut. Daerah dengan sesar yang masih aktif bergerak merupakan daerah yang rawan akan
gempa bumi. Dikarenakan sesar / patahan berupa area, maka biasanya sesar / patahan disebut
dengan zona sesar / bidang sesar.

Gambar 3.3 Sesar Semangko


Sebagai Negara yang terletak di antara lempeng tektonik, Indonesia memiliki banyak
Sesar, baik yang aktif maupun yang tidak aktif. Di Pulau Sumatera terdapat sesar besar/sesar

26
regional, yaitu Sesar Semangko. Sesar tersebut membentang dari ujung Utara Pulau Sumatera
hingga ujung Selatan Pulau Sumatera. Sesar Semangko merupakan sesar yang sangat berpengaruh
di Pulau Sumatera. Banyak Sesar-Sesar minor yang terbentuk akibat dari aktifitas Sesar
Semangko. Pada Provinsi Lampung terdapat beberapa Sesar minor, salah satunya yaitu Sesar
Tarahan. Keberadaan Sesar di wilayah Provinsi Lampung harus menjadi pengingat perlunya
kewaspadaan dari setiap elemen pemerintah dan masyarakat dalam antisipasi terjadinya bencana
gempa bumi.
b. Terbentuknya jalur pegunungan lipatan dan gunung berapi
Selain patahan, tekanan tektonisme juga dapat menyebabkan terbentuknya pegunungan
lipatan dan gunung berapi. Hal ini disebabkan terjadinya tumbukan antara kerak bumi. Tumbukan
antara kerak benua dan kerak benua lainnya menyebabkan lipatan pada lapisan batuan karena
adanya pemampatan di kerak bumi. Proses ini menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis
berkerut, melipat, dan menyebabkan relief-relief muka bumi berbentuk pegunungan lipatan.
Sementara itu, tumbukan antara kerak benua dan kerak samudra menyebabkan penunjaman kerak
bumi yang berhubungan dengan proses pembentukan gunung berapi. Proses penunjaman kerak
samudra dalam tekanan dan suhu yang tinggi mengakibatkan kerak bumi meleleh menjadi magma
yang kemudian menembus ke permukaan dan menjadi gunung berapi. Kedua jenis tumbukan ini
membentuk jalur pegunungan. Contoh Jalur Pegunungan adalah Pegunungan Sirkum Mediterania
dan Pegunungan Sirkum Pasifik yang bertemu di Indonesia. Pegunungan Sirkum Mediterania
terbentuk akibat adanya proses tektonik lempeng sejak zaman Mesozoikum. Daerah yang dulunya
merupakan wilayah Laut Tethys mulai menutup dengan bergeraknya Lempeng Gondwana
(Lempeng Afrika, Lempeng Arab, Lempeng India, dan Lempeng Indo- Australia) ke arah utara
dan menumbuk Lempeng Eurasia. Akibatnya, terbentuklah Pegunungan Sirkum Mediterania yang
memanjang dari Pegunungan Atlas di Maroko (Afrika Utara) ke Pegunungan Alpen di Swiss
(Eropa). Kemudian, rangkaian pegunungan lipatan muda ini masuk ke Asia dan membentuk
Pegunungan Asia Tengah, seperti Zagros, Elbruz, Sulaeman, Kunlun, Nan Shan, Altyn Tagh, dan
Himalaya. Rangkaian pegunungan lipatan muda ini kemudian berbelok ke selatan dan masuk ke
Indonesia melalui Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku sejajar dengan zona
subduksi Lempeng Indo-Australia. Di Kepulauan Indonesia, Pegunungan Sirkum Mediterania
membentuk dua busur pegunungan, yakni busur dalam dan busur luar.
1) Busur dalam bersifat vulkanik karena berhubungan dengan proses subduksi. Proses ini
memicu lempeng menunjam kemudian meleleh menjadi magma dan menjadi gunung berapi.
Busur pegunungan ini ditemukan di sepanjang Bukit Barisan (Pulau Sumatra), jalur gunung
api di Pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Solor, Wetar, Kepulauan Banda, dan
Pulau Saparua. Gunung api yang ada di busur dalam antara lain Gunung Leuser, Gunung
Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani
2) Busur luar tidak bersifat vulkanik karena hanya merupakan rangkaian pegunungan lipatan
akibat tumbukan di tepi lempeng Busur pegunungan ini ditemukan di Pulau Simeuleu, Pulau
Nias, Kepulauan Mentawai, dan Pulau Enggano Busur luar kemudian membentuk jalur
pegunungan dasar laut di sepanjang pantai barat Pulau Sumatra dan pantai selatan Jawa.
Busur pegunungan ini kembali muncul di daratan Pulau Sawu, Rote, Timor, Babar, Kepulauan
Kei, Pulau Seram, dan Pulau Buru.
Pegunungan Sirkum Pasifik terbentuk akibat aktivitas tektonik di sepanjang batas
Lempeng Pasifik yang menumbuk lempeng-lempeng lain di sekitarnya Akibatnya, terbentuklah
Cincin Api Pasifik yang berbentuk seperti tapal kuda dan terdiri dari 452 gunung berapi aktif dan
dorman. Pegunungan Sirkum Pasifik yang memanjang dari Pegunungan Andes di Amerika
Selatan dan melalui Pegunungan Rocky di Amerika Utara bersambung ke Kepulauan Jepang

27
Sesudah itu, rangkaian pegunungan lipatan muda ini bersambung ke pegunungan di Filipina
menuju Indonesia dan berlanjut ke Selandia Baru.
Di Indonesia, rangkaian pegunungan lipatan muda ini bercabang menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
1) Cabang yang memanjang dari Pulau Luzon ke pegunungan di Kalimantan melalui Pulau
Pahlawan dan Kepulauan Sulu Pada cabang Sirkum Pasifik di Kalimantan, tidak ada gunung
api aktif
2) Cabang yang memanjang dari Pulau Luzon ke Samar, Mindanao, Kepulauan Sangihe, dan
Pulau Sulawesi lalu menyambung ke Busur Papua di Halmahera lalu Pulau Papua Busur
Papua terbentuk akibat tumbukan Lempeng Australia dengan Lempeng Pasifik
Letak geologi Indonesia yang dilalui dua jalur pegunungan muda dunia membuat
wilayah Indonesia memiliki banyak gunung, baik gunung bersifat aktif maupun tidak aktif
Terdapat sekitar 129 gunung berapi aktif (13% dari keseluruhan gunung api aktif dunia) dan
merupakan negara dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Persebaran gunung
berapi di Indonesia mulai dari Pulau Sumatra, Jawa, hingga Laut Banda Terdapat 30 gunung
berapi di Bukit Barisan, 35 di Pulau Jawa, 30 di Pulau Bali-Kepulauan Nusa Tenggara, 16 di
Kepulauan Maluku, dan 18 di Sulawesi Seluruhnya dikategorikan gunung api aktif.
Beberapa gunung berapi Indonesia terkenal dengan letusannya yang dahsyat. Contohnya
Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dengan kekuatan setara 150 megaton TNT, atau
10.000 kali kekuatan bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Selain itu, ada Gunung Toba Gunung
Toba diperkirakan meletus sekitar 74.000 tahun lalu.
Letusan ini menyebabkan terjadinya musim dingin vulkan selama enam tahun. Selain
Gunung Krakatau dan Gunung Toba, ada juga Gunung Tambora. Tahun 1815, Gunung Tambora
meletus dan melontarkan sembilan kali lebih banyak debu, pasir, dan batu daripada Gunung
Krakatau
c. Topografi yang beragam
Dari ciri-ciri fisiknya, kita mengetahui bahwa topografi merupakan ekspresi dari geologi
suatu wilayah. Topografi adalah bentuk permukaan bumi dengan ciri-ciri fisik tertentu. Bentuk-
bentuk permukaan bumi, antara lain dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan. Sekitar 41
% relief daratan di dunia merupakan dataran rendah. Dataran rendah adalah relief daratan yang
datar dengan kemiringan yang sangat landai dan memiliki ketinggian kurang dari 200 m dpl.
Suhu udara di dataran rendah Indonesia berkisar antara 23°-28° C Sebagian besar dataran rendah
terbentuk oleh endapan lumpur dan sedimen. Dataran rendah pada umumnya merupakan bentang
alam yang paling padat penduduknya. Di dataran rendah, kita dapat melihat banyak pusat
permukiman, pertanian, dan industri Di Indonesia, kita dapat menemukan dataran rendah di
berbagai wilayah, seperti di pantai timur Sumatra, pantai utara Jawa Barat pantai selatan
Kalimantan, dan Papua Barat.
Selain dataran rendah, kita juga dapat menemukan dataran tinggi Dataran tinggi
merupakan relief daratan dengan puncak datar yang dipisahkan dari daerah sekitarnya oleh lereng
yang curam Sekitar 33% relief daratan di dunia merupakan dataran tinggi Dataran tingi antara lain
dapat ditemukan di daerah pegunungan. Dataran tinggi memiliki ketinggian antara 200-1.000 m
dpl dengan suhu udara rata-rata sekitar 10°-20° C. Suhu udara yang sejuk ini serta tanahnya yang
subur cocok untuk tanaman, seperti sayuran, teh, dan kopi Dataran tinggi di Indonesia antara lain
Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Karo, Dataran Tinggi Dieng, dan Dataran Tinggi Penreng.
d. Terjadinya gempa bumi
Salah satu bencana alam geologis adalah gempa bumi. Salah satu penyebab gempa bumi
adalah pergeseran lempeng tektonik. Gempa bumi jenis ini disebut gempa bumi tektonik Hampir

28
95% gempa bumi disebabkan oleh pergerakan di sepanjang batas lempeng, khususnya batas
konvergen di sekitar Samudra Pasifik dan campuran batas transformasi dan konvergen yang
membentang dari wilayah Mediterania Eropa ke Indonesia Gempa bumi dalam skala besar dapat
menimbulkan bencana alam yang berpotensi merusak lingkungan alam dan dapat menyebabkan
kehilangan nyawa, kerusakan harta benda, serta gangguan sosial dan ekonomi.
Di Indonesia, gempa tektonik kerap terjadi. Berdasarkan data BMKG, kita mengetahui
bahwa dalam kurun waktu tahun 2009-2019 ada 71.628 kejadian gempa. Kejadian ini tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. Frekuensi gempa terbanyak terjadi di Provinsi Maluku. Sementara itu,
frekuensi gempa paling sedikit terjadi di Provinsi DKI Jakarta. Kebanyakan gempa yang terjadi
memiliki kedalaman dangkal, yakni ≤60 km. Gempa dengan kedalaman terbesar, yakni sekitar
750 km antara lain terjadi di Jawa. Sulawesi. Semenanjung Minahasa, Laut Banda, dan Laut
Maluku Utara Kebanyakan kekuatan gempa yang terjadi sekitar magnitudo 3s M <5 Ada 24
kejadian gempa dengan kekuatan M 27 Kejadian gempa dengan kekuatan M 27 ini terjadi di
Provinsi Aceh, Sumatra Barat, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara
Barat, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat Gempa dengan kekuatan terbesar terjadi di Lepas
Pantai Barat Sumatra Utara Kekuatan gempanya sebesar magnitudo 8.3 Peristiwa ini terjadi pada
16 November 2016 (Sabtaji, Agung 2020) Pada 26 Desember 2004, gempa tektonik berkekuatan
magnitudo 9,3 yang disertai tsunami terjadi di Aceh. Ini merupakan salah satu gempa bumi
terbesar yang pernah terjadi secara global.
3. Pengelolaan Potensi Geografis Indonesia
Kondisi geografis Indonesia memengaruhi potensi sumber daya di Indonesia. Hal ini
antara lain terlihat dari potensi Indonesia yang tinggi dalam bidang sumber daya laut Potensi ini
dapat dilihat dari luas perairan Indonesia sebesar 64 juta km² Sumber daya alam kelautan
Indonesia cukup kaya dan beragam. Contohnya sumber daya alam terbarukan (seperti perikanan,
terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, rumput laut, dan produk bioteknologi), sumber
daya alam tak terbarukan (seperti minyak dan gas bumi), dan energi kelautan (seperti pasang surut
gelombang, angin, dan OTEC/ocean thermal energy conversion), serta jasa-jasa lingkungan
kelautan seperti pariwisata bahari. Indonesia mempunyai peluang besar peluang untuk
mengembangkan industri perikanan tangkap. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki akses
langsung pada wilayah perairan large marine ecosystem (LME) yang mempunyai potensi kelautan
dan perikanan yang cukup besar.
Selain wilayah lautan, wilayah daratan Indonesia juga memiliki potensi sumber daya
alam yang tinggi. Contohnya sumber daya pertanian dan perkebunan. Letak geologi Indonesia,
menyebabkan hampir di seluruh wilayah Indonesia terdapat gunung berapi Material gunung
berapi ini menyebabkan tanah di sekitarnya bersifat subur Jenis tanah lain yang bersifat subur
juga terdapat di Indonesia, seperti tanah humus terbentuk dari pelapukan daun dan batang pohon
serta tanah aluvial terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah. Selain itu,
kondisi iklim tropis di Indonesia mendukung pertanian dan perkebunan. Sinar matahari yang
diterima tanaman sepanjang tahun serta curah hujan yang cukup sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman Oleh sebab itu, kegiatan pertanian dan perkebunan dapat berkembang
dengan baik di wilayah Indonesia Ada empat komoditas pertanian yang menjadi produk ekspor
andalan Indonesia. Keempat produk tersebut adalah sawit, karet dan produk karet, kakao, dan
kopi.
Sumber daya alam yang kaya ini harus dikelola dengan baik tanpa menimbulkan
kerusakan lingkungan. Pengelolaan kekayaan sumber daya alam secara optimal dapat dilakukan
dengan meningkatkan industri pengolahan yang memberikan nilai tambah tinggi dan mengurangi
ekspor bahan mentah Untuk menjamin keberlanjutan sektor industri di masa depan, pembangunan

29
industri hijau (green industry) perlu lebih diprioritaskan. Industri hijau adalah industri yang dalam
proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya
secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian
fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Industri hijau antara
lain dapat diwujudkan melalui regulasi eco product, pemakaian energi terbarukan dan ramah
lingkungan
Modal dasar yang diperlukan dan digunakan dalam kegiatan industri adalah sebagai
berikut:
a. Sumber daya alam yang diolah dan dimanfaatkan secara efisien, ramah lingkungan, dan
berkelanjutan, sebagai bahan baku maupun sumber energi bagi kegiatan industry
b. Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi kerja (pengetahuan, keterampilan, dan
sikap) yang sesuai di bidang industri
c. Pengembangan, penguasaan, dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas serta inovasi
untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian sektor
industri nasional.
Dengan modal dasar ini, pemerataan wilayah pertumbuhan Industri dapat diciptakan.
Pemerataan wilayah pertumbuhan industri dapat dilakukan melalui pengembangan kawasan
industri dan kawasan ekonomi khusus di luar pusat pertumbuhan industri. Tujuan utama
pengembangan kawasan ekonomi khusus adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi,
pemerataan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa. Kawasan ekonomi khusus
dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan
geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan
ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional. Sampai tahun
2023 ada 19 kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia sebagaimana terlihat pada peta
berikut.

Gambar 3.4 Peta Sebaran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia

30
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )
PERTEMUAN 1
POSISI STRATEGIS INDONESIA
GEOGRAFI
Tanggal :
A. Petunjuk Mengerjakan (Petunjuk siswa)
A. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
B. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
C. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
D. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
antara guru dengan siswa
E. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam
mengerjakan tugas
B. Tuliskan pengaruh masing-masing letak tersebut terhadap Indonesia!
a. Letak astronomis
1)
2)
3)
b. Letak Geografis
1)
2)
3)
c. Letak Geologis
1)
2)
3)

31
C. Temukanlah negara negara yang berbatasan laut dan darat dengan negara
Indonesia pada peta yang ditampilkan, kemudian masukkan kedalam
tabel berikut:

NO Batas Laut Batas Darat

Jelaskanlah mengapa suatu wilayah/negara harus memiliki batas!

32
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) 1

Letak astronomis
1) Indonesia memilik iklim tropis
2) Indonesia memiliki 3 zona waktu ( WIB, WITA, WIT )
3) Indonesia kaya akan flora dan fauna
Letak Geografis
1) Keberagaman budaya
2) Indonesia memiliki 2 musim
3) Kaya Hasil Tambang
Letak Geologis
1) Terbentuknya patahan
2) Topografi yang beragam
3) Terbentuknya jalur pegunungan api

Nilai skor : 30 poin

33
( MODUL AJAR GEOGRAFI )
Kurikulum Merdeka
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PENGERTIAN dan KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM
Penyusun : INDRA KUSUMA JATI
Institusi : SMAN 15 Surabaya
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMA

Fase CP :F
Domain CP : Pengertian dan Klasifikasi Sumber Daya Alam
Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan pembelajaran dengan berbasis aktifitas peserta
didik dapat mendeskripsikan pengertian dari Sumber Daya Alam. Peserta didik mampu
mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan sifat kelestarian, jenis dan
pemanfaatan Sumber Daya Alam.
Kata Kunci :
- Sumber Daya Alam
- Klasifikasi
- Sumber Daya Alam berdasarkan sifat kelestarian
- Sumber Daya Alam berdasarkan jenis
- Sumber Daya Alam berdasarkan pemanfaatan

Pertanyaan Inti :
- Apa pengertian dari Sumber Daya Alam?
- Bagaimana pengklasifikasian Sumber Daya Alam?
- Bagaimana klasifikasi Sumber Daya Alam berdasarkan sifat kelestariannya?
- Bagaimana klasifikasi Sumber Daya Alam berdasarkan jenisnya?
- Bagaimana klasifikasi Sumber Daya Alam berdasarkan pemanfaatannya?

Pengetahuan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa :


1. Kemampuan dalam mendeskripsikan Sumber Daya Alam
2. Kemampuan dalam mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan sifat
kelestariannya
3. Kemampuan dalam mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan jenisnya
4. Kemampuan dalam mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan
pemanfaatannya
Terampil dalam membuat tulisan tentang pengklasifikasian Sumber Daya Alam
Profil Pelajar Pancasila :
- Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan
keterampilan proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri)
Gotong Royong
- Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi
terhadap prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)
- Kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil
- Bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana,
melakukankomunikasi untuk mencapai tujuan bersama)
Sarana dan Prasarana :

34
- Laptop
- LCD proyektor
- Jaringan internet
- Gambar terkait dengan materi
- Google
- Canva
Materi ajar, alat dan bahan :
- Materi Ajar
Sumber Daya Alam adalah kekayaan atau kelimpahan dari Sang Pencipta yang tidak
ternilai dan tersedia di alam. Mengutip dari laman resmi Kemendikbud.go.id, Sumber Daya
Alam adalah unsur-unsur dari lingkungan alam, baik fisik maupun hayati guna
meningkatkan kesejahteraan yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Setelah
mengenal apa itu sumber daya alam, tidak dipungkiri kita juga harus merawat dan
melestarikannya. Untuk melestarikan sumber daya alam, ternyata sumber daya alam dibagi
menjadi beberapa klasifikasi.
- Alat dan Bahan
- Handphone dan Jaringan internet dibutuhkan untuk mencari informasi tambahan
( browsing )
- Laptop untuk pembuatan Powerpoint dan presentasi
- Buku Paket Kelas XI Geografi Penerbit Erlangga
Persiapan Pembelajaran :
-.Guru mempersiapkan materi
- Guru menyiapkan gambar yang sesuai dengan materi yang dibahas
- Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti searchlink
website dan mencari artikel pengayaan
- Guru menyusun soal untuk tugas mandiri peserta didik
- Membuat peraturan teknis kegiatan kerja tugas mandiri

Kegiatan Pembelajaran : 135 Menit


- Kegiatan Pendahuluan (10 menit )
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan
karekter sesuai profil pelajar Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Y.M.E.
- Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, ketertiban dan
kehadiran siswa
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan
karekter sesuai profil pelajar Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Y.M.E.
- Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, ketertiban dan
kehadiran siswa
- Kegiatan Inti ( 115 menit )
- Guru menjelaskan materi tentang Pengertian dan Klasifikasi Sumber Daya Alam
selama 60 menit
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan menanyakan tentang materi
yang telah diajarkan selama 15 menit.
- Guru menuliskan tugas mandiri dan memberikan instruksi mengenai pengerjaan
selama 10 menit.

35
- Siswa mengerjakan tugas mandiri dalam kurun waktu30 menit
- Guru memberikan instruksi agar tugas mandiri dikumpulkan
- Kegiatan Penutup ( 10 menit )
- Guru memberikan ulasan kembali materi yang sudah disampaikan sebentar
- Kemudian guru menutup pembelajaran pada pertemuan ini.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan kembali tentang materi yang telah tersampaikan
2. Guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesulitan dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan Sumber Daya Alam
2. Peserta didik mampu mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan sifat
kelestariannya
3. Peserta didik mampu mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan jenisnya
4. Peserta didik mampu mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan
pemanfaatannya
5. Terampil dalam membuat tulisan tentang pengklasifikasian Sumber Daya Alam
6. Peserta didik dapat mendeskripsikan Sumber Daya Alam
7. Peserta didik mampu mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan sifat
kelestariannya
8. Peserta didik mampu mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan jenisnya
9. Peserta didik mampu mengklasifikasikan Sumber Daya Alam berdasarkan
pemanfaatannya
10. Terampil dalam membuat tulisan tentang pengklasifikasian Sumber Daya Alam
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri secara langsung. Hasil pengamatan
berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan penyelesaian tugas.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Pertanyaan Refleksi Siswa
1. Silahkan identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Bahan Bacaan Siswa
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Bahan Bacaan Guru


Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Material Pengayaan dan Remedial


Pengayaan
Dilakukan kepada siswa yang hasil tes tulisnya masih dibawah standar minimal yang
disepakati untuk mengekplorasi lebih jauh materi yang didapatkan dan membaca materi
pada buku siswa : Geografi kelas XI.
Selain itu bentuk pengayaan juga dapat dilakukan dengan mengerjakan soal pada buku
siswa.
Remidial
Remedial, bagi siswa yang belum mencapai KKM dapat diberikan soal yang sudah dibuat
oleh guru maupun soal dari aplikasi quizizz dalam bentuk PG maupun essay.

36
37
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Semua potensi alam, baik benda mati maupun makhluk hidup, yang bermanfaat bagi
manusia demi memenuhi kebutuhannya disebut sumber daya alam. Menurut Undang- Undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati
dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem
Sumber daya alam merupakan salah satu aspek lingkungan fisik. Setiap potensi alam
memiliki kegunaan bagi manusia. Potensi alam berubah menjadi sumber daya alam jika potensi
alam itu dapat digunakan. Oleh karena itu, kemampuan dan kebutuhan manusialah yang
menciptakan nilai sumber daya alam. Contohnya, menurut Rees, bauksit tidak dikenal sebagai
sumber daya alam sampai tahun 1886. Pada tahun itu, teknologi yang memungkinkan bauksit
menghasilkan alumina yang dapat diubah menjadi aluminium. Peristiwa inilah yang mengubah
status bauksit menjadi sumber daya alam.
Perubahan konteks sosial juga memengaruhi pengakuan atas sumber daya alam. Sebagai
contoh, lahan basah dulunya dianggap tidak lebih dari sekadar sumber penyakit dan tanah yang
tidak berharga. Saat ini, lahan basah dianggap sebagai daerah penyangga terhadap bahaya banjir
dan pelindung pada sistem pemurnian air alami. Berdasarkan anggapan ini, banyak orang
khawatir hutan akan hilang. Di luar kegunaannya sebagai sumber produksi barang, hutan
menjadi sumber daya alam yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim dan menyediakan
habitat untuk mendukung keanekaragaman hayati.
Sumber daya alam memiliki nilai yang berbeda-beda. Nilai-nilai ini memengaruhi
pentingnya setiap sumber daya alan. Nilai-nilai sumber daya itu antara lain sebagai berikut.
a. Nilai ekonomi. Sumber daya yang merniliki potensi ekonomi yang dapat digunakan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contohnya produk pertanian dan mineral
b. Nilai estetika. Sumber daya yang dihargai karena keindahannya. Contohnya pemandangan
pegunungan, hutan, dan danau
c. Nilai etika. Nilai ini terkait pelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang
sehingga ketersediaan dan keberlangsungan sumber daya alam tetap terjaga.
d. Nilai hukum. Nilai ini berkaitan dengan berlakunya undang- undang yang terkait dengan
pemanfaatan sumber daya alam

38
2. Klasifikasi Sumber Daya
Ada berbagai ragam sumber daya alam yang dapat diklasifikasikan menurut
beberapa hal misalnya berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya:
a. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumberdaya alam dibagi beberapa macam,
sebagai berikut :
1) Sumberdaya alam materi adalah sumberdaya alam yang dimanfaatkan dalam
bentuk fisiknya. Misalnya , batu, besi, emas, kayu, serat kapas, dan sebagainya.
2) Sumberdaya alam energi adalah sumberdaya alam yang dimanfaatkan energinya.
Misalnya batubara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang
surut laut, kincir angin, dan lainlain. Manusia menggunakan energi yang dihasilkan
oleh sumberdaya alam itu untuk memasak, menggerakkan kendaraan, mesin industri,
dan sebagainya.
3) Sumberdaya alam ruang adalah sumberdaya alam yang berupa ruang atau tempat
hidupnya. Makin besar kenaikan jumlah penduduk, sumberdaya alam ruang makin
sulit diperoleh. Ruang, dalam hal ini, dapat berarti ruang untuk mata pencaharian
(pertanian dan perikanan ), tempat tinggal, arena bermain anak-anak, dan sebagainya.
Di kota-kota besar, seperti Jakarta, sumberdaya alam ruang makin sulit didapat.
4) Sumberdaya alam waktu, sulit dibayangkan bahwa waktu merupakan
sumberdaya alam. Sebagai sumberdaya alam, waktu tidak berdiri sendiri melainkan
terikat dengan pemanfaatan sumberdaya alam lainnya. Contohnya: air sulit didapat
pada musim kemarau. Akibatnya, mengganggu tanaman pertanian.

b. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumberdaya alam dibagi dua sebagai berikut :
1) Sumberdaya alam nonhayati (abiotik): disebut juga sumberdaya alam fisik,
yaitu sumberdaya alam berupa benda-benda mati. Misalnya bahan tambang, tanah,
air, dan kincir angin.
2) Sumberdaya alam hayati (biotik): merupakan sumberdaya alam berupa makhluk
hidup. Sumberdaya alam tumbuh-tumbuhan disebut sumberdaya alam nabati,
sedangkan sumberdaya alam hewan disebut sumberdaya alam hewani. Misalnya
hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
c. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumberdaya alam dapat dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
1) Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (Renewable Resources)
Disebut sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, karena alam mampu mengadakan
pembentukan baru dalam waktu relatif cepat. Dengan demikian, sumberdaya alam ini
tidak dapat habis. Pembaharuan bisa terjadi dengan dua jalan, yaitu secara reproduksi
atau dengan adanya siklus.
a) Pembaharuan dengan reproduksi.
Pembaharuan ini terjadi pada sumberdaya alam hayati, seperti hewan dan
tumbuhan yang dapat berkembang biak sehingga jumlahnya bertambah. Akan tetapi,
bila pengelolaannya tidak tepat, sumberdaya alam hayati dapat punah. Contoh
pembaharuan reproduksi yaitu dengan penerapan prinsip-prinsip genetika, misalnya
hibridiasasi dan rekayasa genetika, sumberdaya alam ini dapat ditingkatkan dan
keanekaragamannya.
b) Pembaharuan dengan adanya siklus.

39
Beberapa sumberdaya alam, misalnya air dan udara terjadi proses yang
melingkar membentuk siklus. Dengan demikian, selalu terjadi pembaharuan.
Aktivitas manusia yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sumberdaya alam
adalah:
• Pencemaran udara akan menurunkan kualitas atmosfer bumi,
• Penebangan hutan dapat menurunkan kualitas air tanah dan menimbulkan banjir.
2) Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (Unrenewable Resources)
Sumberdaya alam ini terdapat dalam jumlah yang relatif statis karena tidak
ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat bila dibandingkan dengan umur
manusia. Pembentukannya kembali memerlukan waktu ratusan bahkan jutaan tahun.
Manusia tidak dapat memanfaatkannya selama 2-3 generasi. Sumberdaya alam ini
dapat habis. Contoh: bahan mineral, minyak tanah, gas bumi, batubara, dan barang
tambang dan sumber daya fosil lainnya. Berdasarkan daya pakai dan nilai
konsumtifnya, sumberdaya ini dapat dibedakan menjadi dua
golongan yakni:
a) Sumberdaya alam yang tidak cepat habis.
Tidak cepat habis karena nilai konsumtif terhadap barang itu relatif kecil. Manusia
hanya memanfaatkannya dalam jumlah sedikit. Di samping itu, sumberdaya alam ini
dapat dipakai secara berulang-ulang hingga tidak cepat habis. Contohnya : intan, batu
permata, dan logam mulia (emas).
b) Sumberdaya alam yang cepat habis.
Cepat habis karena nilai konsumtif akan barang itu relatif tinggi. Manusia
menggunakan dalam jumlah yang banyak, sehingga sumberdaya alam akan cepat
habis. Di samping itu, daur ulangnya sukar dilakukan. Contohnya bensin, gas alam,
dan bahan bakar lainnya.

( MODUL AJAR GEOGRAFI )


Kurikulum Merdeka
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
POTENSI dan SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
Penyusun : MELATI DIAN KINASIH
Institusi : SMAN 15 Surabaya
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMA

Fase CP :F
Domain CP : Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia
Tujuan Pembelajaran :
Kata Kunci :
 Sumber daya alam
 Energi terbaharukan
 Pemanfaatan
 Pengelolaan

Pertanyaan Inti :
- Apakah yang dimaksud dengan hutan, pertambangan, kelautan, dan sumber daya
wisata?

40
kehidupan?
- Apa saja hutan, pertambangan, kelautan, dan sumber daya wisata yang ada di
Indonesia?
- Bagaimana hutan, pertambangan, kelautan, dan sumber daya wisata Indonesia?

Pengetahuan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa :


1. Kemampuan dalam mendeskripsikan hutan, pertambangan, kelautan, dan sumber
daya wisata.
2. Kemampuan dalam mengidentifikasi hutan, pertambangan, kelautan, dan sumber
daya wisata.
3. Kemampuan dalam menganalisis pola persebaran hutan, pertambangan, kelautan,
dan sumber daya wisata.
4. Kemampuan dalam memahami arti penting flora dan fauna bagi kehidupan sehari-
hari
5. Kemampuan untuk mengkaji ragam dan dinamika jenis hutan, pertambangan,
kelautan, dan sumber daya wisata.
6. Terampil dalam membedakan hutan, pertambangan, kelautan, dan sumber daya
wisata setiap wilayah

Profil Pelajar Pancasila :


- Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan
keterampilan proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri)
Gotong Royong
- Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi
terhadap prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)Kreatif
- Kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil
- Bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana,
melakukankomunikasi untuk mencapai tujuan bersama)
Sarana dan Prasarana :
Laptop
LCD projector
Jaringan internet
Gambar terkait dengan materi
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Materi ajar, alat dan bahan :
- Materi Ajar
Menganalisis sebaran potensi sumber daya alam di Indonesia
Menjelaskan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia
Peduli terhadap sumber daya alam di Indonesia.
- Alat dan Bahan
Persiapan Pembelajaran :
 Guru mempersiapkan materi presentasi pembelajaran baik dalam bentuk power
point, modul dengan aplikasi (misalnya: canva, padlet dll)
 Guru menyiapakan gambar yang sesuai dengan materi yang dibahas
 Guru menyiapkan video pembelajaran baik membuat sendiri dengan beragam
aplikasi yang dikuasai (video powerpoint, prezi, bandikem, OBS dil maupun

41
dengan mengunduh video di youtube)
 Guru menyiapkan soal kuis singkat baik lisan/tertulis maupun dengan aplikasi
slido, mentimeter, dll
 Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti search link
website dan mencari artikel pengayaan
 Guru mencetak form pengamatan dan worksheet
Kegiatan Pembelajaran :
- Kegiatam Pendahuluan (10 menit )
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama dengan
menunjuk salah satu siswa untuk memimpin berdoa sebagai perwujudan rasa
syukur serta melakukan presensi siswa untuk menumbuhkan karakter sesuai
profil pelajar Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, ketertiban dan
kehadiran siswa
3. Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang
kondusif.
4. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang diawali
dengan gambar untuk mengingatkan siswa tentang pentingnya belajar geografi.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta garis besar
materi yang akan dibahas pada pertemuan yang sedang berlangsung
6. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan dalam
pembelajaran serta menyiapkan artikel dan video terkait materi pelajaran
- Kegiatan Inti ( 70 menit )
1. Guru memberikan stimulus dengan menampilkan materi objek geografi melalui
tayangan video potensi dan sebaran sumber daya alam
2. Setelah menyimak video, guru mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentuk
LKPD yang dikerjakan dalam kegiatan diskusi secara kritis, kreatif dan gotong
royong.
3. Guru menjelaskan materi mengenai potensi dan sebaran sumber daya alam.
Penyampaian materi bersifat terbuka atas pendapat, pertanyaan, serta tanggapan
dari peserta didik
4. Selama proses tanya jawab, diskusi, dan pengerjaan LKPD, guru melakukan
pengamatan dan penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah
dibuat.
5. Guru memberikan instruksi mengenai mekanisme pengerjaan dari LKPD
6. Siswa mengerjakan LKPD
7. Guru melakukan review hasil pekerjaan peserta didik
- Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1. Guru menawarkan kepada peserta didik yang bersedia menarik
kesimpulan/generalisasi atas seluruh pembelajaran yang telah dilakukan hari
ini dan kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran. Peserta didik
menyampaikan hasil simpulan mereka mengenai potensi dan sebaran
sumber daya alam guna melatih kemandirian dan rasa percaya diri serta
sikap toleransi atas perbedaan yang ada.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan kembali tentang materi yang telah tersampaikan
2. Guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesulitan dan langkah

42
perbaikan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran
Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan potensi sumber daya alam yang ada pada
lingkungannya.
2. Siswa dapat mengetahui persebaran sumber daya alam yang ada di indonesi
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri secara langsung. Hasil
pengamatan berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan
penyelesaian tugas.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Pertanyaan Refleksi Siswa
- Silahkan identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
- Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
- Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
- Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Bahan Bacaan Siswa
Sindhu, Yasinto. 2022. IPS Geografi. Jakarta Erlangga
media.erlanggaonline.co.id
Bahan Bacaan Guru
Sindhu, Yasinto. 2022. IPS Geografi. Jakarta: Erlangga
Master, Tentor. 2020. Wangsit Platinum Geografi. Indonesia: Gramedia
Metrial Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Dilakukan kepada siswa yang hasil tes tulisnya telah melampaui standar minimal yang
disepakati untuk mengekplorasi ebih jauh materi tentang tentang potensi dan sebaran
sumber daya alam dapat membaca materi pada link :
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20231117112010-569-1025501/mengenal-potensi-
dan-sebaran-sumber-daya-alam-indonesia

Remedial
Dilakukan kepada siswa yang hasil tes tulisnya masih dibawah standar minimal yang
disepakati Untuk memperkuat materi tentang potensi dan sebaran sumber daya alam dapat
membaca materi pada link:
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20231117112010-569-1025501/mengenal-potensi-
dan-sebaran-sumber-daya-alam-indonesia
Selain itu bentuk pengayaan juga dapat dilakukan dengan mengerjakan soal pada aplikasi quizizz.
Remedial, bagi siswa yang belum mencapai KKM dapat diberikan soal dalam bentuk Pilihan Ganda
maupun esai.

43
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Hal ini menjadi faktor
penting untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Sumber daya alam yang ada tersebut dapat
digunakan sebagai salah satu modal utama untuk memajukan negara dan menyejahterakan
masyarakat. Potensi sumber daya alam adalah kemampuan sumber daya alam untuk
dikembangkan yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia serta penduduk Indonesia.
Adapun potensi dan sebaran sumber daya alam yang dikembangkan di Indonesia adalah
sumber daya kehutanan, pertanian, dan perkebunan, pertambangan, kelautan, serta pariwisata
1. Sumber Daya Alam Kehutanan
Kita perlu bersyukur karena Indonesia memiliki beberapa jenis hutan yang sangat
membantu kelangsungan hidup masyarakatnya. Adapun jenis hutan tersebut yaitu hutan
hujan tropis (tropical rain forest), hutan musim (moonson forest/ tropical deciduous forest),
hutan sabana (Sabana), dan hutan bakau (mangroove). Hampir semua jenis hutan tersebut di
atas berkontribusi terhadap kebutuhan hidup masyarakat Indonesia. Hutan hujan tropis
menyimpan berbagai vegetasi berdaun lebar, memanjat dan menempel (Liana dan Efifit).
Pohon rotan merupakan satu di antara berbagai spesies hutan hujan tropis yang memiliki nilai
tinggi dan diminati mancanegara. Sebaran keempat jenis hutan ini tidak merata di Indonesia.
Hutan memiliki peranan penting terutama sebagai penghasil oksigen di muka bumi.
a. Hutan Hujan Tropis

Gambar 5.1 Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan atau rainforest merupakan jenis hutan yang memiliki keanekaragaman
hayati tertinggi. Ciri-ciri hutan hujan torpis diantaranya: curah hujan tinggi, banyak
tumbuhan kanopi, kelembaban tinggi, sinar matahari jarang masuk sampai ke tanah. Hutan
hujan memiliki peranan penting sebagai penyimpan karbon, penyedia kayu, dan habitat flora
fauna. Indonesia merupakan negara yang memilki hutan hujan terluas di dunia setelah Brasil
dan Afrika Tengah. Hutan hujan juga banyak digunakan sebagai sarana penelitian dan
pendidikan. Beberapa flora endemik yang hidup di hutan hujan Indonesia diantaranya
Raflesia arnoldi, Kantung Semar, Rotan dan Anggrek Hitam. Sementara fauna yang hidup di
hutan hujan Indonesia diantaranya Harimau, Macan Pohon, Orang Utan dan Cenderawasih.
Sebaran hutan hujan Indonesia ada di Sumatera, Kalimantan, Sebagian Jawa dan Papua.
b. Hutan Musim

44
Gambar 5.2 Hutan Musim

Hutan musim adalah hutan yang memiliki corak khas ketika pergantian musim. Hutan
musim di Indonesia banyak digunakan untuk kepentingan produksi. Ciri utama hutan musim
adalah jenis vegetasi sedikit hanya satu atau dua, saat musim hujan daunnya lebat namun saat
musim panas akan rontok. Contoh tumbuhan hutan musim adalah jati, ketapang dan sengon.
Hutan musim di Indonesia banyak terdapat di Jawa. Hutan musim menempati urutan kedua
dalam hal luas setelah hutan hujan di Indonesia.
c. Hutan Sabana

Gambar 5.3 Hutan Sabana

Hutan sabana adalah suatu padang rumput yang diselingi oleh tumbuhan kayu tipe
akasia. Hutan sabana memiliki luas paling sempit diantara semua jenis hutan di Indonesia.
Jenis flora dan fauna di hutan sabana sangat minim karena kondisi curah hujan rendah.
Sebaran hutan sabana diantaranya di Nusa Tenggara, Madura dan Taman Nasional Baluran.
Fauna khas sabana adalah kuda dan beberapa jenis rusa dan burung.

d. Hutan Mangrove

Gambar 5.4 Hutan Mangrove

45
Hutan bakau atau mangrove merupakan hutan yang cukup unik karena hanya
dijumpai di batas daratan dan lautan. Mangrove hanya tumbuh di daerah tropis saja. Ciri khas
mangrove adalah memiliki akar menggantung yang banyak. Mangrove merupakan ekosistem
yang berfungsi untuk mencegah abrasi laut dan rumah bagi biota perairan payau seperti ikan,
kepiting, udang dan bangau. Sebaran mangrove atau bakau di Indonesia ada di pantai utara
Jawa, selatan Kalimantan, Bali dan Kepulauan Riau.
e. Hutan Gambut

Gambar 5.5 Hutan Gambut

Hutan gambut merupakan tipe hutan di daerah rawa. Indonesia punya total lahan
gambut tropis terluas di dunia dengan total 22 juta hektar yang tersebar di Sumatera,
Kalimantan dan Papua. Hutan gambut sangat rawan terhadap kebakaran lahan dan ini
menjadi masalah di Indonesia. Lahan gambut Indonesia bisa menyimpan minimal 57 miliar
ton karbon. Hutan gambut kini banyak disulap menjadi lahan perkebunan sawit sehingga
rawan degradasi.

f. Hutan Hujan Pegunungan

Gambar 5.6 Hutan Hujan Pegunungan


Hutan sub pegunungan (sub montana) dimulai di atas ketinggian 1000 m dpl. Zona
ini berada di atas hutan pamah dan di bawa hutan pegunungan. Pada zona ini didominasi
oleh beberapa famili tumbuhan diantaranya Anacardiaceae, Burseraceae, Capparaceae,
Combretaceae, Dilleniaceae, Dipterocarpaceae, dan Myristicaceae. Pepohonan tersebut
memiliki diameter batang yang besar dan bentuk batang lurus. Kondisi batang sedikit atau
terbebas dari lumut. Lapisan utama kanopi dapat mencapai tinggi 30-40 m, dan masih
dijumpai pohon pencuat hingga 60 m.

46
g. Hutan Rawa

Gambar 5.7 Hutan Hujan Pegunungan


Hutan rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang di wilayah yang selalu
tergenang air tawar, atau secara musiman wilayah hutan yang selalu tergenang air tawar. Pada
periode tertentu, daerah di dekat aliran sungai akan tergenang luapan air ketika musim hujan.
Keadaan alami tersebut menyebabkan terbentuknya hutan rawa.

h. Hutan Lumut

Gambar 5.8 Hutan Lumut


Hutan lumut adalah komunitas pegunungan tropik yang memilki struktur yang
berbeda dengan taiga. Hutan lumut terdapat di daerah yang memilki ketinggian 2500 m.
pohon-pohonnya kerdil dan juga ditumbuhi lumut dan lumut kerak.
Hutan di Indonesia memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut.
a. Fungsi ekonomis, merupakan sumber daya alam yang terkandung di hutan yang dapat
memenuhi kebutuhan hidup manusia dan menghasilkan devisa negara. Misalnya kayu
meranti, kayu jati, agathis, kamper, rotan, dan hasil lainnya diluar kayu.
b. Fungsi klimatologis, hutan dapat menjaga stabilotas pola iklim dunia, suhu, kelembabam,
dan tingkat curah hujan.

47
c. Fungsi edafik, hutan berfungsi mejaga kesuburan tanah, daun-daun yang gugur dan jatuh
ke tanah dapat membentuk serasah dan menjadi humus, sehingga menyuburkan tanah.
d. Fungsi hidrologis, hutan dapat menjaga kondisi dan kestabilan cadangan air tanah. Air
hujan akan diserap oleh akar pohon dan menjadi cadangan air tanah.
e. Fungsi konservasi, hutan dapat menjaga kelestarian alam. Jika hutan ditebang akan
mengakibatkan meluasnya lahan kritis di Indonesia.

48
Luas daratan kawasan hutan Indonesia pada tahun 2021 sekitar 121.852.186,19 ha.
Jumlah Luas Daratan Kawasan
No. Provinsi
Hutan (Ha)
1 Aceh 3.550.390,23
2 Sumatera Utara 3.055.795,00
3 Sumatera Barat 2.342.894,00
4 Riau 5.406.992,00
5 Jambi 2.098.535,00
6 Sumatera Selatan 3.407.693,00
7 Bengkulu 924.631,00
8 Lampung 1.004.735,00
9 Kep. Bangka Belitung 643.615,00
10 Kepulauan Riau 381.832,10
11 DKI Jakarta 475,45
12 Jawa Barat 816.603,00
13 Jawa Tengah 647.133,00
14 D.I Yogyakarta 16.819,52
15 Jawa Timur 1.357.640,00
16 Banten 201.787,00
17 Bali 127.271,01
18 Nusa Tenggara Barat 1.035.838,00
19 Nusa Tenggara Timur 1.485.917,00
20 Kalimantan Barat 8.197.127,00
21 Kalimantan Tengah 12.697.165,00
22 Kalimantan Selatan 1.779.982,00
Kalimantan Timur dan Kalimantan
23 13.831.724,88
Utara
24 Sulawesi Utara 694.939,00
25 Sulawesi Tengah 3.914.598,00

26 Sulawesi Selatan 3.407.693,00


27 Sulawesi Tenggara 2.326.419,00
28 Gorontalo 824.668,00
29 Sulawesi Barat 1.092.376,00
30 Maluku 3.910.409,00
31 Maluku Utara 2.515.220,00
32 Papua Barat 8.784.787,00
33 Papua 29.368.482,00
Indonesia 121.852.186,19
Tabel 5.1 Luas Kawasan Hutan per Provinsi 2021

49
- Sebaran Sumber Daya Kehutanan
No. Jenis Hutan Wilayah Sebaran Hutan
1. Hutan Hujan Tropis Sumatra, Kalimantan, dan Papua
2. Hutan Musim Indonesia bagian tengah ( jawa tengah dan
jawa timur ), sampai Nusa Tenggara
3. Hutan Hujan Pegunungan Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan
Papua
4. Hutan Sabana Flores, Sumba dan Timor
5. Hutan Rawa Sepanjang pantai timur Sumatra serta
dataran rendah Kalimantan dan Papua
6. Hutan Mangrove Dataran rendah pantai Sumatra,
Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa dan
Papua
7. Hutan Gambut Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Papua dan Riau
8. Hutan Lumut Papua, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
dan Jawa

2. Sumber Daya Alam Pertambangan


Menurut UU No. 11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong menajdi 3 jenis, yakni
golonganTabel 5.2 Sebaran
A (contohnya jenis hutan
minyak bumi,di uranium,
Indonesia dan plutonium), golongan B (contohnya
emas, perak, besi, dan tembaga), dan golongan C (contohnya garam, pasir, marmer, batu
kapur, tanah liat, dan asbes). Bahan galian golongan A merupakan barang strategis untuk
menjamin perekonomian negara dan sebagian besar hanay diizinkan untuk dimiliki oleh
pemerintah. Pertambangan mineral digolongkan atas pertambangan mineral radioaktif,
pertambanagan mineral logam, pertambangan mineral bukan logam, dan pertambangan
batuan.
a. Penggolongan Barang Tambang
Barang tambang adalah sumber daya alam yang berasal dari dalam perut bumi
dan bersifat tidak dapat diperbaharui. Barang tambang dapat golongkan atas:
 Menurut cara terbentuknya
Menurut cara terbentuknya bahan galian dibedakan menjadi:
1) Bahan galian magmatik, yaitu bahan galian yang terjadi dari magma dan
bertempat di dalam atau berhubungan dan dekat dengan magma.
2) Bahan galian pematit, yaitu bahan galian yang terbentuk di dalam diatrema
dan dalam bentukan instrusi (gang dan apofisa).
3) Bahan galian hasil pengendapan, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi
karena pengendapan di dasar sungai atau genangan air melalui proses
pelarutan ataupun tidak.
4) Bahan galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan galian yang
terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan hasil pelapukan.
Konsentrasi terjadi ditempat asal batuan itu karena bagian campurannya
larut dan terbawa air, atau konsentrasi mineral terjadi dipermukaan air
tanah karena mineral itu terbawa ke lapisan yang lebih rendah setelah
dilarutkan dari lapisan batuan di atasnya.

50
5) Bahan galian hasil metamorfosis kontak, yaitu batuan sekitar magma yang
karena bersentuhan dengan magma berubah menjadi mineral ekonomik.
6) Bahan galian hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku di
celahcelah struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif
rendah (di bawah 500oC).

 Berdasarkan PP No. 27 tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan-bahan Galian:


atas tiga golongan, antara lain:
1) Barang tambang Golongan A (strategis) merupakan bahan galian yang
sangat penting untuk pertahanan dan keamanan negara serta penting bagi
stabilitas ekonomi nasional. Pengelolaannya dilakukan oleh
pemerintahatau bekerja sama dengan pihak swasta, dalam maupun luar
negeri. Contoh barang tambang golongan A adalah minyak bumi dan gas.
2) Barang tambang Golongan B (vital) merupakan barang tambang yang bisa
memenuhi hajat hidup orang banyak. Pengelolaannya jenis barang
tambang ini dilakukan oleh masyarakat maupun pihak swasta yang diberi
izin oleh pemerintah. Contoh barang tambang golongan B di antaranya
adalah emas, perak, besi, dan tembaga.
3) Barang tambang Golongan C merupakan barang tambang untuk industri
atau yang tidak dianggap langsung mempengaruhi hajat hidup orang
banyak. Pengelolaan barang tambang jenis ini ini dilakukan oleh
masyarakat. Contoh barang tambang golongan C di antaranya adalah pasir,
batu kapur, asbes, granit dan marmer.
 Berdasarkan penggunaannya, barang tambang meliputi:
1) Barang tambang bukan mineral yaitu batu bara dan minyak bumi yang
dimanfaatkan sebagai sumber energi. Contoh penggunaan minyak bumi yaitu
sebagai parafin, aspal, solar, bensin, kerosin, aviation gasoline (avgas), aviator
turbine (avtur), dan LPG.
2) Barang tambang mineral logam yaitu mineral yang memiliki wujud padat dan
keras berupa bahan logam. Contohnya emas, perak, timah, tembaga,
alumunium, besi, dan nikel.
3) Barang tambang mineral bukan logam yaitu jenis mineral yang tidak
mempunyai unsur logam namun wujudnya sama dengan mineral logam,
biasanya digunakan untuk keperluan industri. Contohnya, intan marmer, pasir
kuarsa, dan belerang.
4) Pertambangan batuan yaitu kumpulan-kumpulan atau agregat dari
mineralmineral yang sudah dalam kedaan membeku/keras. Contoh: pumice,
obsidian, andesit, basalt, marmer, dan lain-lain.

 Berdasarkan wujudnya, barang tambang dibedakan menjadi sebagai berikut.


1) Barang tambang berwujud padat, contoh: batu-bara, emas, perak, bijih emas,
bijih tembaga, dan bauksit.
2) Barang tambang berwujud cair, contoh: minyak bumi.
3) Barang tambang berwujud gas, contoh: gas bumi.

a. Minyak Bumi dan Gas Bumi

51
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk
keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Walaupun sudah dikembangkan energi baru dan
terbarukan, tetapi tetap saja minyak bumi dan gas masih menjadi pilihan utama karena kemudahan
mendapatkan dan produksinya. Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan
pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Sejumlah ahli memperkirakan bahwa dalam
kurun waktu 14 tahun ke depan, cadangan minyak bumi tersebut akan habis dan Indonesia
terpaksa harus membeli atau mengimpor dari negara lain.
Sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia dapat dilihat pada data berikut ini.
1) Sumatra: Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai
(Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan)
2) Jawa: Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu,
Cilacap (Jawa Tengah).
3) Kalimantan: Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan
Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan).
4) Maluku : Pulau Seram dan Tenggara
5) Papua : Klamono, Sorong, dan Babo

Gambar 5.9 Peta Sebaran Cadangan Minyak Bumi

b. Batubara
Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan
batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak),
pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri
kimia, dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia.
Dilansir dari World Heritage Centre, pada Desember 2020 Indonesia memproduksi sekitar 562.530
ton dari berbagai daerah. Menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara penghasil batu bara
terbesar di dunia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil tambang. Salah satu hasil tambang di
Indonesia adalah batu bara yang persebarannya terdapat di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan,
Nusa Tenggara, dan Papua. Dilansir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, total
sumber daya batu bara di Indonesia adalah 143,7 miliar ton degan total cadangan batubara sebesar

52
38,84 miliar ton. Total sumber daya yang besar menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
penghasil batu bara terbesar di dunia.
 Aceh :Kota Meulaboh, Singkil, Aceh Barat, dan Nagan Raya.
 Sumatera Utara: Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Padang Lawas.
 Sumatera Barat : Sawahlunto.
 Kalimantan Tengah : Barito, Kotawaringin, Kapuas, Sukamara, Gunung Mas, Lamandau, Katingan,
Murung Raya, dan Seruyan.
 Kalimantan Utara : Tana Tidung, Malinau, Nunukan, dan Bulungan.
 Kalimantan Timur : Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, Berau, Mahakam Ulu, dan Kutai
Kartanegara.
 Kalimantan Selatan : Pulau Laut, Banjarbaru, Hulu Sungai Selatan dan Tengah, Kotabaru, Banjar,
Balangan, dan Tapin.
 Banten : Pandeglang, Lebak, dan Bayah.
 Jawa Barat : Bogor, Sukabumi, Garut, Purwakarta, Cianjur, dan Cirebon.
 Jawa Tengah : Wonogiri, Cilacap, Kebumen, dan Banjarnegara. DI Yogyakarta : Kabupaten Kulon
Progo.
 Jawa Timur : Lumajang, Malang, Jember, Banyuwangi, dan Pacitan.
 Sulawesi : Sulawesi Barat, Sulawesi tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara.
 Provinsi Papua : Mimika dan Pegunungan Bintang.
 Papua Barat : Raja Ampat, Kaimana, dan Sorong.

Gambar 5.10 Peta Sebaran Tambang Batu Bara di Indonesia

c. Nikel
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada tahun 1751, merupakan logam berwarna putih
keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, sifat tidak berubah
bila terkena udara, tahan terhadapoksidasi dan kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah
suhu yang ekstrim (Cotton dan Wilkinson, 1989). Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial
dan industri, seperti :pelindung baja (stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai, elektronik,
aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat
magnet kuat,pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom), kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk
pertanian, dan berbagai fungsi lain (Gerberding J.L., 2005). Tambang Nikel di Indonesia terdapat di
 Kalimantan Barat
 Maluku
 Papua

53
 Sulawesi Selatan
 Sulawesi Tengah
 Sulawesi Tenggara

Gambar 5.11 Sebaran Potensi Nikel di Indonesia

d. Timah Putih
Timah merupakan logam dasar terkecil yang diproduksi, yaitu kurang dari 300.000 ton per
tahun, apabila dibandingkan dengan produksi aluminium sebesar 20 juta ton per tahun. Timah putih
merupakan unsur langka, sebagian besar (80%) timah putih dunia dihasilkan dari cebakan letakan
(aluvial), sekitar setengah produksi dunia berasal dari Asia Tenggara. Mineral ekonomis penghasil
timah putih adalah kasiterit (SnO2), meskipun sebagian kecil dihasilkan juga dari sulfida seperti
stanit, silindrit, frankeit, kanfieldit dan tealit. Timah di Indonesia adalah di daerah jalur timah yang
membentang dari Pulau Kundur sampai Pulau Belitung dan sekitarnya. Potensi timah putih di
Indonesia tersebar sepanjang kepulauan Riau sampai Bangka Belitung, serta terdapat di daratan Riau
yaitu di Kabupaten Kampar dan Rokan Ulu. Sumber daya timah putih yang telah diusahakan
merupakan cebakan sekunder, baik terdapat sebagai tanah residu dari cebakan primer, maupun letakan
sebagai aluvial darat dan lepas pantai.

e. Mangan
Gambar 5.12 Peta Sebaran Timah di Indonesia

54
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering,
keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan
Selatan).

f. Bauksit
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan
terutama dari oksida aluminium. Bauksit merupakan kelompok mineral aluminium hidroksida yang
dalam keadaan murni berwarna putih atau kekuningan. Aluminium ini tahan panas, kuat namun lentur
dan mudah dibentuk. Untuk onderdil otomotif, perkapalan dan industri pesawat terbang,
menggunakan bauksit secara massif. Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan,
Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan.

Gambar 5.13 Peta Sebaran Tambang Bauksit di Indonesia

g. Bijih Besi
Bijih besi merupakan salah satu unsur yang paling sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari –
hari. Bijih besi dilebur dan dicampur dengan unsur lain lalu kemudian menjadi banyak jenis – jenis
besi. Bijih besi dimanfaatkan untuk bahan baku pemebuatan besi baja dan kawat baja, bahan dasar
pembuatan tiang rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan, bahan pembuatan besi tuang, besi
tempa, pembuatan baja lunak, dan baja sedang yang kemudian akan diolah menjadi produk yang
dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Aktivitas penambangan biji besi sebagai potensi
sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok,
Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku
(Kalimantan Selatan).

h. Tembaga
Bijih tembaga di Indonesia biasanya terbentuk secara magmatik. Pebentukan bijih tembaga
endapan magmatik dapat berupa proses hidrotermal atau metasomatisme. Indonesia memiliki
cadangan tembaga sekitar 3% dari cadangan tembaga dunia (peringkat ke-7 dunia) (USGS, 2020).
Sedangkan dari sisi produksinya mencapai 340 ribu Ton/tahun dari produksi dunia (peringkat ke-2
dunia). Pada tahun 2019 cadangan tembaga Indonesia mencapai 28 juta ton. (USGS, 2020) Tembaga
dapat dimanfaatkan pada bidang kelistrikan, seperti pembuatan kawat, kabel transmisi, generator,
motor listrik, dan sebagainya. Selain itu tembaga juga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan
listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, dan lain-lain. Tambang tembaga Indonesia
terdapat di wilayah Papua tepatnya di Tembaga pura oleh PT. Freeport.

55
Gambar 5.14 Peta Sebaran Tambang Tembaga di Indonesia
i. Emas
Bahan tambang emas terbentuk karena proses magmatisme secara mekanis. Proses ini
menghasilkan endapan letakan (placer). Cadangan emas Indonesia berkisar 2.600 ton
cadangan emas pada tahun 2020 atau 2,3% dari cadangan emas dunia. Cadangan emas
Indonesia menduduki peringkat ke-7, oleh karena itu Indonesia disebut memiliki potensi
emas terbesar di dunia. Produksi emas di Indonesia sekitar 6,7% produksi emas dunia dan
menduduki peringkat ke 6 di dunia. Emas dimanfaatkan sebagai untuk bahan baku
pembuatan perhiasan, perlengkapan pesawat ruang angkasa, investasi, terapi kecantikan,
bahan membuat, penghargaan, dan lainnya. Penambangan emas terdapat Indonesia tersebar
di wilayah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang
Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow dan Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas),
Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), dan Papua (Timika).

Sumber daya alam tambang termasuk dalam kelompok sumber daya alam yang tidak bisa
diperbarui.Sehingga jika kelak sumber daya alam ini habis, maka kita tidak bisa
memanfaatkannyaGambar 5.15 Peta
lagi.Oleh Sebaran
karena itu, Tambang
tindakanEmas di Indonesia
yang tepat dalam pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya alam tambang sangatlah penting. Kegiatan pertambangan meliputi
beberapa kegiatan yakni observasi, eksplorasi dan eksploitasi di daerah litosfer maupun di
permukaan bumi.
a. Observasi merupakan kegiatan pengamatan ke daerah yang diperkirakan secara
teoritis mempunyai sumber tambang.
b. Ekplorasi merupakan kegiatan penyelidikan tentang keadaan mineral tambang
beserta kemungkinannya untuk dimanfaatkan secara ekonomis. Kegiatan eksplorasi
terdiri dari 2 macam yakni:
1) penyelidikan tentang banyaknya mineral, persebarannya serta keuntungan
ekonomisnya bila dilakukan pengelolaan,
2) Menentukan syarat teknis bilamana akan dilakukan ekploitasi.

56
c. Eksploitasi merupakan kegiatan pengambilan barang tambang. Eksploitasi bisa kita
sebut juga sebagai penambangan. Dalam melakukan eksploitasi harus memperhatikan
betul-betul tentang teknis dan ketentuan lain yang berlaku.
3. Sumber Daya Alam Kelautan
Indonesia memiliki laut dengan potensi sumber daya kelautan yang sangat kaya.
Sumber daya laut adalah unsur hayati dan nonhayati yang terdapat di wilayah laut.
Potensi sumberdaya laut Indonesi atidak hanya berupa ikan, tetapi jugayang berada di
bawah permukaan laut.

Gambar 5.16 Sumber Daya Alam Kelautan

A. Perikanan
Indonesia memiliki potensi sumber daya perikana yang sangat baik dari segi
jumlah dan keanekaragamannya. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan, potesi
perikanan laut Indonesia terdiri atas perikanan pelagis yang tersebar hampir di semua
bagian laut Indoensia. Di Indonesia bagian barat, jenis ikan yang banyak ditemukan
adalah ikan pelagis kecil. Di Indonesia bagian timur, bayak ditemukan ikan pelagis besar,
cakalang, dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak
membudidayakan ikan, terutama di daerah pesisir dengan jenis ikan bandeng dan udang.
Potensi wilayah pesisir dan lautan lndonesia dipandang dari segi perikanan meliputi
perikanan laut (Tuna/Cakalang, Udang, Demersal, Pelagis kecil, dan lainnya) sekitar
4.948.824 ton/tahun, mariculture (rumput laut, ikan, dan kerang-kerangan serta mutiara)
sebanyak 528.403 ton/tahun, perairan umum 356.020 ton/tahun, budidaya tambak 100
ton/tahun, dan budidaya air tawar 1.039,100 ton/tahun. Potensi kelautan secara total
potensi sumberdaya perikanan Indonesia senilai US$ 71.935.651.400 dan yang baru
sempat digali sekitar US$ 17.620.302.800 atau 24,5 %. Hal tersebut menunjukkan masih
perlu adanya pengembangan potensi bioteknologi sumber daya perikanan Indonesia.

57
B. Hutan Mangrove
Hutan Mangrove Adalah hutan khas yang hidup di sepanjang pantai di daerah
tropis yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Banyak terdapat di pesisir timur
Sumatera, pesisir Kalimantan, dan pesisir selatan Papua. Ada dua fungsi hutan mangrove
sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomi. Fungsi
ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk
berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan
mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan
mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di
dalamnya.Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan
pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu,
hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna. Luas terbesar hutan mangrove ada
di Papua yaitu 3,6 juta hektar, sedangkan Kalimantan sekitr 165 ribu hektar. Sumatera
417 ribu hektar. Sulawesi 53 ribu hektar, Jawa 34,4 ribu hektar, Bali dan Nusa Tenggara
3,67 hektar. Perkembangan hutan mangrove dipengaruhi oleh air laut (pasang), air tawar
sebagai sumber makanannnya, serta endapan (sedimentasi) lumpur yang substratnya
berasal dari erosi daerah hulu. Berikut peta persebaran hutan mangrove di Indonesia.

Gambar 5.18 Hutan Mangrove


C. Terumbu Karang
Terumbu Karang Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di
laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang
menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni,
koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia
merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Kekayaan terumbu
karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang

58
ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya
laut di Indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan,
2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udangudangan, dan 590 jenis karang. Manfaat terumbu
karang tersebut adalah manfaat ekonomi, manfaat ekologis, dan manfaat sosialekonomi.
Manfaat ekonomi adalah sebagai sumber makanan, obatobatan, dan objek
wisata bahari. Manfaat ekologis diantaranya mengurangi hempasan gelombang pantai
yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonomi sebagai sumber perikanan
yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi
daya tarik objek wisata yang dapat
meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata Sebaran terumbu
karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali,
Lombok, dan Papua.Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau,
pantai barat dan ujung barat Sumatra.

Gambar 5.19 Terumbu Karang


D. Padang Lamun
Padang lamun adalah tumbuhan tinggi yang sudah sepenuhnya menyesuaikan
diri hidup terendam di dalam laut. Lamun tumbuh subur di daerah terbuka pasang surut dan
perairan pantai yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil, dan patahan karang mati, dengan
kedalaman sampai empat meter. Lamun dapat membentuk suatu padang lamun. Padang
lamun tersebar di laut perairan Indonesia. Manfaat lamun di lingkungan perairan dangkal
adalah sebagi produsen primer, habitat biota, penangkap sedimen, dan pendaur zat hara.

Gambar 5.19 Padang Lamun

59
Sumber daya kelautan Indonesia sangat kaya. Ada berbagai spesies ikan yang dapat
kita temukan di laut Indonesia. Beberapa di antaranya memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi. Di samping itu, sumber daya hayati laut Indonesia semakin diperkaya dengan adanya
ekosistem mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Potensi laut Indonesia tersebar
dalam delapan belas ekoregion berikut.
1) Ekoregion Samudra Hindia sebelah barat Sumatra. Di ekoregion ini, ada empat
cekungan sedimen dengan potensi migas. Dua di antaranya terbukti, namun belum
berproduksi. Ekoregion ini memiliki keragaman habitat pesisir laut yang tinggi. Ada habitat
hiu mulut lebar, dugong atau duyung, penyu hijau, penyu belimbing, penyu sisik, dan buaya
muara. Ekoregion ini juga memiliki potensi perikanan, seperti udang, kakap merah, tuna
mata besar, kerapu, kurisi, kuniran, swanggi, bloso, gulamah, dan cakalang. Ekoregion ini
juga memiliki sumber migas di pantai timur Aceh. Di ekoregion ini, kita dapat melakukan
wisata bahari di Pulau Weh, Pulau Simeulue, Pulau Nias, dan Pulau Mentawai.
2) Ekoregion Samudra Hindia sebelah selatan Jawa. Di ekoregion ini, ada dua cekungan
sedimen dengan potensi migas. Ekoregion ini memiliki keanekaragaman hayati, seperti
penyu, mangrove, dan terumbu karang endemik. Ekoregion ini juga memiliki potensi
perikanan, seperti udang, lemuru, tuna mata besar, tuna sirip biru, kerapu merah, kuwe,
madidihang, albakora, layur, layang-layang, cumi-cumi, dan cakalang. Di ekoregion ini, kita
menemukan air laut dalam (deep sea water), yakni di Pelabuhan Ratu Alir laut dalam adalah
air laut yang memiliki kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman tersebut, permukaan
laut sudah tidak dapat ditembus lagi oleh sinar matahar Ekoregion ini dapat menghasilkan
energi terbarukan dari arus dan angin, Wisata bahari yang ada adalah Pantal Pangandaran dan
Pantai Parangtritis.
3) Ekoregion Selat Malaka. Keanekaragaman hayati ekoregion Ini antara lain mangrove,
burung-burung air, dan keragaman spesies lamun. Ekoregion ini memiliki potensi migas.
Ekoregion ini menjadi jalur pelayaran internasional Di ekoregion ini, ada beberapa jenis ikan,
seperti udang ikan kurau, manyung, kakap banyar, kembung, kuris kuniran, swanggi,
gulamah, layang, golok-golok, dan cakalang Wisata bahari di ekoregion ini antara lain di
Pulau Bintan.
4) Ekoregion Laut Natuna. Di ekoregion ini, ada tiga cekungan sedimen dengan potensi
migas dengan satu cekungan sudah berproduksi. Ekoregion ini sangat kaya akan ikan Di
ekoregion ini, ada beberapa jenis ikan, seperti udang, kurau, manyung, banya, kembung,
layang, dan cumi-cumi Ekoregion ini memiliki keanekaragaman hayati, seperti penyu sisik,
penyu hijau, ikan pari listrik, dan terumbu karang.
5) Ekoregion Selat Karimata. Di ekoregion ini, ada dua cekungan sedimen dengan potensi
migas. Di ekoregion ini, terdapat ikan pelagis kecil. Ekoregion ini memiliki hutan mangrove
yang kondisinya relatif baik di pesisir Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat. Tempat
peneluran penyu sisik di Pulau Tambelan, Ekoregion ini memiliki potensi tambang timah dan
wisata bahari. Tambang timah antara lain di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Wisata bahari
antara lain di Pulau Bangka dan Pulau Belitung.
6) Ekoregion Laut Jawa. Di ekoregion ini, ada tujuh cekungan sedimen dengan potensi
migas dengan lima cekungan sudah berproduksi. Ekoregion ini memiliki ekosistem
mangrove, lamun, terumbu karang, dan spesies langka ikan hiu air tawar. Ekoregion ini

60
memiliki potensi perikanan, seperti udang, kerapu, kakap merah, banyar, kembung, Ikan
terbang, layang bloso, kuniran, kurisi, dan swanggi
7) Ekoregion Laut Sulawesi. Ekoregion ini memiliki tiga cekungan sedimen dengan potensi
migas, dengan satu cekungan berproduksi. Keanekaragaman yang dapat ditemukan di Laut
Sulawesi antara lain karang dan penyu hijau terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, terdapat
pula ikan purba coelacanth (Latimeria manadoensis). Laut ini juga memiliki potensi
perikanan, seperti tuna mata besar, madidihang, manyung, kakap, kerapu, kuwe, layang, dan
cakalang.
8) Ekoregion Selat Makassar. Ekoregion ini memiliki empat cekungan sedimen dengan
potensi migas, dengan satu cekungan telah berproduksi. Keanekaragaman hayati di selat ini
antara lain terumbu karang Spermonde dan Kapoposang, ikan terbang, dan mangrove di
bagian timur Kalimantan. Selat Makassar juga memiliki potensi perikanan, seperti udang,
ikan terbang, madidihang, kakap merah, cakalang, kerapu, dan tuna mata besar. Selat
Makassar juga memiliki wisata bahari, seperti di Takabonerate serta air mineral laut dalam di
Makassar.
9) Ekoregion perairan Bali dan Nusa Tenggara. Di ekoregion ini, ada enam cekungan
sedimen dengan potensi migas. Di wilayah ini, ada beberapa pintu keluar bagi arus lintas
Indonesia (Arlindo), seperti Selat Lombok, Selat Ombai, dan Terusan Timor. Di ekoregion
ini, ada terumbu karang tinggi, mangrove, taman nasional, dan kawasan konservasi perairan
terluas. Laut Timor dan selat-selat yang berada di sekitarnya merupakan koridor migrasi
utama mamalia besar, seperti paus bongkok (Megaptera novaeangliae), paus sirip
(Balaenoptera physalus), paus sei (Balaenoptera borealis), dan paus kepala kotak (Physeter
catodon) dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia. Wilayah ini memiliki potensi perikanan,
seperti udang, lemuru, tuna mata besar, tuna sirip biru, kerapu, kuwe, madidihang,
albakora,cakalang, layang, dan cumi-cumi.
10) Ekoregion Teluk Tomini di antara Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Di bagian
tengah teluk, ada aktivitas hidrotermal bawah laut. Teluk ini memiliki biodiversitas endemik
(karang, ikan) dan potensi pemijahan ikan sidat. Teluk ini memiliki potensi perikanan, seperti
udang, tuna mata besar, kerapu, kakap merah, ikan terbang, madidihang, layang, dan
cakalang. Selain itu, teluk ini juga memiliki tempat wisata bahari di Pulau Togean.
11) Ekoregion Laut Halmahera. Di ekoregion ini, ada lima cekungan sedimen dengan
potensi migas. Ekoregion ini juga memiliki keanekaragaman hayati, seperti biodiversitas
endemik Selat Lembeh berupa kuda laut pigmi (pygmy seahorse), padang lamun luas di Selat
Lembeh, kelompok hiu paus musiman di Teluk Kao, dan terumbu karang. Wilayah ini
memiliki potensi perikanan, seperti udang, kerapu, tuna mata besar, madidihang, ikan
terbang, layang, kakap merah, dan cakalang Laut Halmahera juga memilik potensi migas di
Halmahera timur, pertambangan pulau-pulau kecil, dan potensi energi terbarukan, yakı arus
Selat Talibo dan Manguale.
12) Ekoregion Laut Banda sebelah timur Sulawesi. Di ekoregion ini, ada lima cekungan
sedimen dengan potensi migas. Laut ini memiliki keanekaragaman hayati, seperti
biodiversitas endemik berupa Banggai cardinalfish dan terumbu karang Laut ini juga
memiliki potensi perikanan, seperti tuna mata besar, layang, madidihang, cumi-cumi, dan
cakalang.

61
13) Ekoregion Laut Banda sebelah selatan Sulawesi dan Teluk Bone. Di ekoregion ini, ada
empat cekungan sedimen dengan potensi migas. Keanekaragaman hayati ekoregion ini
adalah keanekaragaman hayati karang yang tertinggi di dunia. Contohnya terumbu karang
Kepulauan Wakatobi dan Takabonerate sebagai atol terluas ketiga di dunia. Dengan kondisi
seperti ini, Wakatobi dan Takabonerate menjadi salah satu tempat pariwisata. Laut ini juga
memiliki potensi perikanan, seperti tuna mata besar, layang, madidihang, cumi-cumi, dan
cakalang.
14) Ekoregion Laut Seram dan Teluk Bintuni. Di ekoregion ini, ada empat cekungan
sedimen dengan potensi migas. Keanekaragaman hayati ekoregion ini adalah
keanekaragaman terumbu karang yang tinggi di Laut Seram, Kepulauan Raja Ampat, Fak-
Fak, dan Kaimana. Di samping itu, ada juga ekosistem mangrove di wilayah Laut Bintuni
yang luas. Selain itu, ada juga beberapa biota laut endemik, seperti hiu berjalan
(Hemiscyllium freycineti). Di ekoregion ini, potensi perikanannya antara lain udang, tuna
mata besar, kerapu, kakap merah, ikan terbang, layang, madidihang, dan cakalang.
15) Ekoregion Laut Banda. Laut ini memiliki tiga cekungan sedimen berpotensi migas.
Laut Banda merupakan perairan laut dalam dan air yang jernih, yang tidak terdapat di
perairan lain di Indonesia. Di Laut Banda, kita menemukan habitat terumbu karang unik.
Pulau-pulau karang kecil di Busur Banda Luar dan Busur Banda Besar merupakan
karakteristik habitat di ekoregion ini. Laut Banda memiliki potensi perikanan, seperti
madidihang, cakalang, cumi-cumi, dan tuna mata besar.
16) Ekoregion Samudra Pasifik sebelah utara Papua. Di ekoregion ini, ada dua cekungan
sedimen berpotensi migas. Wilayah ekoregion ini menjadi lokasi peneluran utama dan
terbesar untuk spesies penyu belimbing di dunia. Di wilayah ini, ada enam jenis kima dari
delapan jenis kima di dunia. Kima merupakan genus kerang-kerangan berukuran besar
penghuni perairan laut hangat. Wilayah ekoregion ini juga memiliki potensi perikanan.
Contohnya, udang, madidihang, dan tuna mata besar.
17) Ekoregion Teluk Cenderawasih. Di ekoregion ini, ada cetasean, yakni kelompok
mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba. Ada juga habitat hiu paus sebagai spesies
endemik. Teluk Cenderawasih merupakan tempat wisata bahari. Teluk ini juga memiliki
potensi perikanan, seperti udang, madidihang, tuna mata besar, dan cakalang. Potensi sumber
dayanya yang tidak terbarukan adalah sumber daya migas tersebar di sekitar Teluk
Cenderawasih.
18) Ekoregion Laut Arafura. Ekoregion ini memiliki tiga cekungan sedimen berpotensi
migas, yakni Cekungan Akimeugah, Cekungan Sahul, dan Cekungan Arafura. Di wilayah ini,
ada mangrove paling luas (selatan Papua), buaya muara, cetasean, populasi dugong paling
besar di Laut Aru, dan padang lamun di Laut Aru. Selain itu, ada tempat peneluran dan
mencari makan penyu hijau. Laut ini juga memiliki potensi perikanan, seperti manyung,
kurisi, kuniran, swanggi, bloso, gulamah, kakap merah, udang, dan ikan lidah. Di wilayah ini,
juga ada budidaya mutiara dan potensi migas.

62
4. Sumber Daya Alam Pariwisata
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
pelayanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah
daerah. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi
dalam jangka waktu sementara. Dalam lingkup ASEAN, wisata Indonesia berada
diperingkat empat setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Potensi pariwisata
Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Wisata alam, adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan
potensi sumber daya alam, baik alami maupun setelah adanya usaha budidaya. Daya
tarik wisata ini berupa keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam, baik di
wilayah perairan laut (seperti bentang pesisir pantai, bentang laut, kolam air, dan
dasar laut), maupun di wilayah daratan (pegunungan, hutan alam/taman
nasional/taman wisata alam/taman hutan raya, perairan sungai dan danau,
perkebunan, pertanian, serta bentang alam kgusus seperti gua, karst, dan padang pasir.
b. Wisata budaya, adalah perjalanan yang dilakukan untuk memperlus pandangan
hidup dengan cara mengunjungi tempat lain atau ke luar negri untuk mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, serta kebudayaan dan
seni. Contoh objek wisata budaya adala situs purbakala dan budaya (candi, bangunan
sejarah, keraton dan kota tua), museum, dan perkampungan tradisional (dengan adat
dan tradisi budaya masyarakat yang khas).
c. Wisata buatan, adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan objek
wisata yang sangat dipengaruhi oleh upaya dan aktivitas manusia. Wisata buatan
mencakup wisata MICE (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran), wisata
olahraga, dan wisata terintegrasi. Contoh objek wisata buatan antara lain fasilitas
rekreasi dan hiburan/taman bertema, fasilitas peristirahatan terpadu, serta fasilitas
rekreasi dan olahraga.

Persebaran beberapa objek wisata yang ada di Indonesia antara lain:


 Sumatera : Taman Nasional Gunung Leuser, Danau Laut Tawar, Rantau
Prapat, Danau Toba, Brastagi, Danau Maninjau, Danau Singkarak, Benteng
Fort de Kock, Lembah Anai, Danau Ranau, Suaka Alam Way Kambas, dan
Benteng Marlborough.
 Jawa : Gunung Tangkuban Perahu, Maribaya, Pangandaran, Pelabuhan Ratu,
Museum Geologi, Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, Museum Satria
Mandala, Museum Gajah, Monumen Nasional, Kebun Binatang Ragunan,
Planetarium, Dataran Tinggi Dieng, Batu Raden, Gua Jatijajar, Candi
Borobudur, Prambanan, Keraton Jogja, Kota Gede, Pantai Parangtritis,
Kaliurang, Makam Imogiri, Gunung Bromo-Tengger, Taman Nasional
Baluran, dan Pemandian Tretes.
 Bali : Pantai Kuta, Legian, Tanah Lot, Danau Batur, Klungkung, Pura
Besakih, Daerah Trunyan, dan berbagai macam kesenian
 Kalimantan : Pantai Pasir Panjang, Danau Riam Kanan, Museum Lambung
Mangkurat, Istana Kesultanan Sambas, Taman Nasional Tanjung Puting, dan
masyarakat Dayak.

63
 Nusa Tenggara : Gunung Tambora, Taman laut Gili Air, Taman Nasional
Komodo, dan Danau Kelimutu.
 Sulawesi : Taman Laut Bunaken, Danau Tondano, Tana Toraja, Suaka marga
satwa Anoa dan burung Maleo, Mesjid tua Palopo, Taman wisata Renboken,
dan Pantai Losari.
 Papua : Danau Sentani, Gugusan pulau Raja Ampat, Pantai Koren, Hutan
wisata Supiori Tanjung Kasuari, Tugu Pepera, Tugu peninggalan gugurnya
Yos Sudarso, dan lokasi bekas markas Jendral Doglas Mc. Arthur

Gambar 5.21 Peta Persebaran Pariwisata Indonesia

64
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )
PERTEMUAN 3
POTENSI dan SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
GEOGRAFI
Tanggal :
A.Petunjuk Mengerjakan (Petunjuk siswa)
A. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
B. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
C. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
D. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
antara guru dengan siswa
E. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam
mengerjakan tugas
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini secara jelas dan tepat!
No. Pertanyaan Jawaban
1. Jelaskan manfaat biji besi bagi
kehidupan!

2. Jelaskan fungsi hutan sebagai paru paru


dunia !

3. Jelaskan fungsi ekologis hutan


mangrove !

4. Sebutkan budidaya sumber daya alam


yang dapat dikembangkan di perairan
laut !

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) 2

No. Pertanyaan Jawaban Skor


1.

65
Jelaskan manfaat biji besi bagi Biji besi dimanfaatkan untuk bahan 5
kehidupan! baku pembuatan besi baja dan kawat
baja, bahan dasar pembuatan tiang
rambu lalu lintas dan lampu
penerangan jalan, bahan pembuatan
besi tuang, besi tempa, pembuatan
baja lunak, dan baja sedang yang
kemudian akan diolah menjadi produk
yang dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan sehari-hari
2. Jelaskan fungsi hutan sebagai paru paru Hutan sebagai aru-paru dunia karena 2
dunia ! hutan menghasilkan oksigen dan
menyerap karbon dioksida pada siang
hari yang merupakan hal tersebut
dibutuhkan oleh manusia.

3. Jelaskan fungsi ekologis hutan Fungsi ekologis hutan mangrove 3


mangrove ! adalah sebagai habitat (tempat hidup)
binatang laut untuk berlindung,
mencari makan, dan berkembang biak,
Fungsi ekologis yang lain dari hutan
mangrove adalah untuk melindungi
pantai dari abrasi air laut.
4. Sebutkan budidaya sumber daya alam Budi daya sumber daya alam yang 5
yang dapat dikembangkan di perairan dapat dikembangkan di perairan laut
laut ! adalah:
- Rumput laut
- Mutiara
- Lobster
- Kepiting
- Udang

Nilai kalian: (Skor yang kalian diperoleh / jumlah total skor) x 100

66
( MODUL AJAR GEOGRAFI )
Kurikulum Merdeka
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKELANJUTAN DAN
PERMASALAHANNYA
Penyusun : FAJRI TSANIATI HASANAH
Institusi : SMAN 15 Surabaya
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang : SMA

Fase CP :F
Domain CP : Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Berkelanjutan Dan Permasalahannya

Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan pembelajaran dengan bernalar kritis dan kreatif
peserta didik dapat menganalisis pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan serta
dampak dan permasalahannya di Indonesia.
Kata Kunci :
- Sumber daya alam
- Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan

Pertanyaan Inti :
- Apa saja sumber daya alam di Indonesia?
- Bagaimana pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan?
- Apa saja permasalahan dalam pengelolaan sumber daya alam?

Pengetahuan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa :


1. Kemampuan dalam menganalisis sumber daya alam berkelanjutan
2. Kemampuan memahami dampak dari pengelolaan sumber daya alam
3. Kemampuan mengamati permasalahan dalam pengelolaan
Profil Pelajar Pancasila :
- Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan
keterampilan proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri) Gotong
Royong
- Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi
terhadap prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)Kreatif
- Kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil
- Bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana,
melakukankomunikasi untuk mencapai tujuan bersama)
Sarana dan Prasarana :
- Laptop
- LCD proyektor
- Jaringan internet
- Gambar terkait dengan materi
Materi ajar, alat dan bahan :
- Materi Ajar
Pengelolaan sumber daya alam (SDA) berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam
yang dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan manusia atau penduduk saat ini tanpa
mengurangi potensinya untuk memenuhi kebutuhan manusia di masa mendatang.

67
- Alat dan Bahan
- Handphone dan Jaringan internet dibutuhkan untuk mencari informasi tambahan
( browsing )
- Laptop untuk pembuatan Powerpoint dan presentasi
- Buku Erlangga

Persiapan Pembelajaran :
- Guru mempersiapkan materi
- Guru menyiapkan gambar yang sesuai dengan materi yang dibahas
- Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti searchlink
website dan mencari artikel pengayaan
- Guru menyusun soal untuk tugas mandiri peserta didik
- Membuat peraturan teknis kegiatan kerja tugas mandiri
Kegiatan Pembelajaran : 90 Menit
- Kegiatam Pendahuluan (10 menit )
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan
karekter sesuai profil pelajar Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Y.M.E.
- Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, ketertiban dan
kehadiran siswa
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan yang
sedang berlangsung
Guru akan menyampaikan pembahasan materi pada pertemuan sebelumnya untuk
melakukan review bersama-sama dengan peserta didik guna mengingatkan kembali
materi sebelumya.
- Kegiatan Inti ( 70 menit )
- Guru menjelaskan materi tentang pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
serta dampak dan permasalahannya di Indonesia selama 60 menit
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan menanyakan tentang materi
yang telah diajarkan selama 15 menit.
- Guru menuliskan tugas mandiri dan memberikan instruksi mengenai pengerjaan
selama 10 menit.
- Siswa mengerjakan tugas mandiri dalam kurun waktu 30 menit
- Guru memberikan instruksi agar tugas mandiri dikumpulkan
- Kegiatan Penutup ( 10 menit )
- Guru memberikan ulasan kembali materi yang sudah disampaikan sebentar
- Kemudian guru menutup pembelajaran pada pertemuan ini.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan kembali tentang materi yang telah tersampaikan
2. Guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesulitan dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengevaluasi manfaat flora
2. Peserta didik mampu mengevaluasi manfaat fauna
3. Peserta didik mampu menentukan bentuk tindakan yang dapat dilakukan untuk
pelestarian flora dan fauna.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri secara langsung. Hasil pengamatan

68
berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan penyelesaian tugas.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Pertanyaan Refleksi Siswa
1. Silahkan identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Bahan Bacaan Siswa
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Bahan Bacaan Guru
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Material Pengayaan dan Remedial
Dilakukan kepada siswa yang hasil tes tulisnya masih dibawah standar minimal yang
disepakati untuk mengekplorasi lebih jauh materi yang didapat dan membaca materi pada
buku siswa : Geografi kelas XI.
Selain itu bentuk pengayaan juga dapat dilakukan dengan mengerjakan soal pada buku
siswa.
Remidial
Remedial, bagi siswa yang belum mencapai KKM dapat diberikan soal yang sudah dibuat
oleh guru maupun soal dari aplikasi quizizz dalam bentuk PG maupun essay.
A. Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Berkelanjutan Dan Permasalahannya
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam (SDA) berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya
alam yang dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan manusia atau penduduk saat ini tanpa
mengurangi potensinya untuk memenuhi kebutuhan manusia di masa mendatang. Yang mana,
sumber daya alam sendiri dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan
kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian, sumber daya alam memiliki peran
ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus sebagai penopang sistem
kehidupan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pembangunan berkelanjutan adalah upaya
sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam
strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Ada lima prinsip utama pembangunan berkelanjutan yaitu sebagai berikut:
a. Prinsip keadilan antargenerasi (intergenerational equity) berdasarkan gagasan bahwa
generasi sekarang menguasa sumber daya alam yang ada di bumi sebagai titipan untuk
dipergunakan generasi yang akan datang. Setiap generasi adalah penjaga Planet Bumi ini
untuk kemanfaatan generasi yang akan datang sekaligus sebagai penerima manfaat dari
generasi sebelumnya
b. Prinsip keadilan dalam satu generasi (intragenerational equity) menekankan keadilan
dalam satu generasi. Hal ini mencakup keberhasilan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
atau tidak terdapatnya kesenjangan antara individu dan kelompok-kelompok masyarakat
dalam pemanfaatan sumber daya alam.
c. Prinsip pencegahan dini (precautionary principle) mengandung pengertian bahwa
seandainya muncul ancaman signifikan berupa kerusakan lingkungan yang tidak dapat
dipulihkan (irreversible) Pada waktu yang sama, tidak ada temuan atau pembuktian ilmiah
yang pasti dan konklusif (dapat menjadi alasan untuk menunda usaha pencegahan) Dalam

69
keadaan seperti ini, upaya-upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan harus segera
dilakukan
d. Prinsip perlindungan keanekaragaman hayati (conservation of biological diversity) yang
menjadi target utama pembangunan berkelanjutan. Hal ini disebabkan sumber daya ekologis
(ecological resources) memberikan banyak keuntungan bagi manusia Keuntungan yang
dimaksud antara lain makanan dan obat-obatan, produk industri, dan terjaganya kesuburan
tanah. Sumber daya ekologis juga menyediakan air bersih dan berfungsi sebagai tempat dan
sumber rekreasi, sumber inspirasi, dan identitas budaya suatu bangsa.
e. Prinsip internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif (internalization of
environment cost and incentive mechanism) Prinsip internalisasi biaya lingkungan berisi
gagasan bahwa biaya lingkungan dan biaya sosial harus diintegrasikan dalam proses
pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber-sumber alam. Instrumen yang dapat
digunakan antara lain pengaturan dengan larangan dan sanksi, perizinan, dan mekanisme hak
kepemilikan. Sementara itu, mekanisme intensif menjadi program untuk mengubah perilaku
dan nilai-nilai dalam Masyarakat untuk mewujudkan Pembangunan dan pengelolaan sumber
daya alam secara berkelanjutan.
Dalam konsep pembangunan berkelanjutan, pembangunan dan lingkungan bukanlah dua
hal yang saling dipertentangkan. Pembangunan hendaknya tidak mengakibatkan kerusakan
sumber daya lingkungan hidup. Lekatnya hubungan antara kedua konsep ini terlihat dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menurut undang-undang ini, pembangunan ekonomi nasional
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Pemanfaatan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan antara lain dapat dilakukan
dengan hal-hal berikut.
a. Pelaksanaan kegiatan pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan.
b. Pencegahan penurunan dan peningkatan serapan karbon di bidang kehutanan
c. Pemanfaatan energi terbarukan.
d. Diversifikasi bahan bakar.
e. Efisiensi dan konservasi energi.
f. Pengelolaan sampah domestik.
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemenuhan kebutuhan penduduk saat ini tidak mengorbankan kebutuhan penduduk di masa
mendatang.
b. Tidak melampaui daya dukung lingkungan (ekosistem).
c. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan menyelaraskan kebutuhan manusia
dan kemampuan mengolah dengan ketersediaan sumber daya alam.
Pemanfaatan SDA berkelanjutan dikembangkan dalam kegiatan kehutanan, pertanian,
pertambangan, industri, dan pariwisata, seperti berikut ini:

a. Kehutanan Berkelanjutan
Kehutanan berkelanjutan bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan dan
kelestarian lingkungan untuk kepentingan hidup manusia saat sekarang dan generasi yang akan
datang. Sumber daya hutan merupakan sumber daya alam yang sangat erat keterkaitannya dengan
lingkungan hidup, baik secara fisik maupun sosial budaya. Kerusakan sumber daya hutan dapat
berdampak pada kerusakan iklim, kerusakan sungai dan kerusakan lingkungan hidup manusia.

70
Oleh karena itu dalam pengelolaan sumber daya hutan tidak terlepas dari pengelolaan sumber
daya alam secara komprehensif dan berkelanjutan.

Gambar 6.1 Hutan Indonesia


Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2007 mengakui pengelolaan
hutan berkelanjutan sebagai konsep dinamis dan berkembang yang bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan nilai ekonomi, sosial dan lingkungan dari semua jenis hutan
untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang, dengan mempertimbangkan tujuh
elemen tematik berikut sebagai kerangka acuan.
 Luasan sumber daya hutan,
 Keanekaragaman hayati hutan,
 Kesehatan dan vitalitas hutan,
 Fungsi produktif sumber daya hutan,
 Fungsi perlindungan sumber daya hutan,
 Fungsi sosial ekonomi hutan;
 Kerangka hukum, kebijakan, dan kelembagaan
Di Indonesia, asas pengelolaan hutan berkelanjutan (sustainable forest management)
lebih populer dengan istilah pengelolaan hutan lestari (M.A. Chozin, dkk: 2019) Pengelolaan
hutan lestari sangat didukung oleh FAO (The Food and Agriculture Organization (organisasi
pangan dunia)) Menurut FAO, jika hutan dikelola secara lestari, hutan dapat memiliki peran
sentral dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selain itu, hutan dapat berkontribusi pada
ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, pembangunan ekonomi, dan penggunaan lahan
berkelanjutan dalam konteks yang lebih luas dari pembangunan berkelanjutan.

71
b. Pertambangan Berkelanjutan

Gambar 6.2 Pertambangan


Kegiatan usaha tambang berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap lingkungan
fisik dan sosial. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara, kegiatan berkelanjutan merupakan kegiatan yang diawali
dengan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan kegiatan pascatambang. Kegiatan penambangan
berkelanjutan dapat dilakukan untuk memenuhi harapan sosial terhadap lingkungan sekitar.
Kegiatan pertambangan berkelanjutan dapat dilakukan melalui penetapan ujian jangka pendek
dan jangka panjang secara konsisten.
International Council on Mining and Metals (2003) telah menyusun sepuluh prinsip
pengelolaan pertambangan berkelanjutan. Kesepuluh prinsip itu adalah sebagai berikut.
1) Menerapkan dan memelihara praktik bisnis yang beretika dan sistem tata kelola perusahaan
yang baik
2) Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam pengambilan keputusan
perusahaan.
3) Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menghormati budaya, adat istiadat, dan nilai-nilai
yang berkaitan dengan karyawan dan pihak lain yang bersinggungan dengan aktivitas
tambang.
4) Menerapkan strategi manajemen risiko berdasarkan data yang valid dan ilmiah.
5) Meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan secara terus menerus.
6) Memperbaiki kinerja lingkungan secara terus-menerus.
7) Memberikan kontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati dan pendekatan terpadu
untuk perencanaan penggunaan lahan.
8) Memfasilitasi dan mendorong desain, penggunaan, penggunaan kembali, daur ulang, dan
pembuangan sampah produk secara bertanggung jawab.
9) Berkontribusi pada pengembangan sosial, ekonomi, dan kelembagaan masyarakat di mana
kegiatan tambang beroperasi
10) Menerapkan secara efektif dan transparan keterlibatan, komunikasi, dan pelaporan rencana
yang dapat diverifikasi secara independen dengan para pemangku kepentingan

c. Industri Berkelanjutan
Kegiatan industri berperan terhadap tiga hal secara signifikan, yaitu kepada faktor
ekonomi, faktor sosial, dan faktor lingkungan. Pengaruh industri terhadap ekonomi dan sosial
adalah pengaruh positif, di mana kegiatan industri menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan negara. Sementara itu, pengaruh industri terhadap lingkungan, yaitu berupa

72
pencemaran lingkungan adalah pengaruh yang merugikan. Kombinasi yang seimbang dari ketiga
faktor terpengaruh tersebut akan mewujudkan industri yang berkelanjutan.

Gambar 6.3 Lokasi Industri


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian, industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku
dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai
nilai tambah atau manfaat lebih tinggi termasuk jasa industri. Salah satu tujuan penyelenggaraan
industri adalah mewujudkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta industri hijau.
Industri hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan
pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat.
Dari konsep ini tampak bahwa keberlanjutan mendapat perhatian besar dalam industri.
Pengembangan industri berkelanjutan dilakukan di kawasan industri berkelanjutan Kawasan
industri berkelanjutan bertumpu pada tiga pilar utama yakni lingkungan hidup, ekonomi, dan
sosial Dengan pilar lingkungan hidup, pengembangan kawasan industri keberlanjutan menekan
seminimal mungkin dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri dan menjaga
kelestarian lingkungan. Dengan pilar sosial, pengembangan kawasan industri berkelanjutan harus
memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat luas seperti meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar, menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar dan terjadi kemudahan
dalam proses alih teknologi. Dengan pilar ekonomi, pengembangan kawasan industri
berkelanjutan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dari klausul Sustainable
Development Goals (SDGs) dalam sektor industri kita mengetahui untuk mencapai industri
berkelanjutan pada 2030 perlu ada promosi industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan,
peningkatan infrastruktur, efisiensi sumber daya, serta penerapan teknologi bersih dan ramah
lingkungan di semua negara. Dalam hal ini perlu ada kesadaran akan pelestarian lingkungan dan
pengelolaan lingkungan yang dapat mencegah eksploitasi sumber daya secara berlebihan,
pembuangan limbah yang tidak terkendali, peningkatan polusi serta ancaman pemanasan global
d. Pertanian Berkelanjutan
Secara umum, pertanian berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
(equality of life). Indikator kegiatan pertanian berkelanjutan adalah seperti berikut: Budidaya
berbagai jenis tanaman secara alami; Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian;
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekonomi sistem pertanian; Menghasilkan produksi

73
pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai; Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah
dalam jangka panjang; Menghindarkan pencemaran yang disebabkan penerapan teknik pertanian.

Gambar 6.4 Pertanian di Indonesia


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2019 tentang Sistem Budi
Daya Pertanian Berkelanjutan, dikatakan bahwa sistem budi daya pertanian berkelanjutan adalah
pengelolaan sumber daya alam hayatı dalam memproduksi komoditas pertanian guna memenuhi
kebutuhan manusia secara lebih baik dan berkesinambungan dengan menjaga kelestarian
lingkungan hidup. Sistern budi daya pertanian berkelanjutan diselenggarakan berdasarkan asas-
asas berikut:
1) Kebermanfaatan. Asas kebermanfaatan adalah penyelenggaraan sistem budi daya pertanian
berkelanjutan dilakukan untuk memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi
kesejahteraan dan mutu hidup rakyat
2) Keberlanjutan. Asas keberlanjutan adalah penyelenggaraan sistem budi daya pertanian
berkelanjutan dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan
3) Kedaulatan. Asas kedaulatan adalah penyelenggaraan sistem budi daya pertanian
berkelanjutan dilaksanakan dengan menjunjung tinggi hak dan kebebasan petani untuk
mengembangkan diri.
4) Keterpaduan. Asas keterpaduan adalah penyelenggaraan sistem budi daya pertanian
berkelanjutan mengintegrasikan berbagai kepentingan yang bersifat lintas sektor, lintas
wilayah, dan lintas pemangku kepentingan.
5) Kebersamaan. Asas kebersamaan adalah penyelenggaraan sistem budi daya pertanian
berkelanjutan dilaksanakan secara bersama-sama oleh pemerintah pusat dan pemerintah
daerah sesuai dengan kewenangannya, pelaku usaha, dan Masyarakat
6) Kemandirian. Asas kemandirian adalah penyelenggaraan sistem budi daya pertanian
berkelanjutan dilaksanakan secara independen dengan mengutamakan kemampuan sumber
daya dalam negeri.
7) Keterbukaan. Asas keterbukaan adalah penyelenggaraan sistem budi daya pertanian
berkelanjutan dilakukan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat dan didukung dengan
pelayanan informasi yang dapat diakses oleh pelaku usaha budi daya pertanian dan
Masyarakat
8) Efisiensi berkeadilan. Asas efisiensi berkeadilan adalah penyelenggaraan sistem budi daya
pertanian berkelanjutan dilaksanakan secara tepat guna untuk menciptakan manfaat sebesar-
besarnya dari sumber daya dan memberikan peluang serta kesempatan yang sama secara
proporsional kepada semua warga negara sesuai dengan kemampuannya
9) Kearifan lokal. Asas kearifan lokal adalah penyelenggaraan sistem budi daya pertanian
berkelanjutan mempertimbangkan karakteristik wilayah, sosial, ekonomi dan budaya serta
nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat setempat.

74
10) Kelestarian fungsi lingkungan hidup. Asas kelestarian fungsi lingkungan hidup adalah
penyelenggaraan sistem budi daya pertanian berkelanjutan menggunakan sarana, prasarana,
tata cara, dan teknologi yang tidak mengganggu fungsi lingkungan hidup, baik secara
biologis, mekanis geologis, maupun kimiawi
11) Perlindungan negara. Asas pelindungan negara adalah penyelenggaraan sistem budi daya
pertanian berkelanjutan mendapatkan pelindungan dari negara.
e. Kelautan Berkelanjutan
Pengelolaan perikanan untuk pengelolaan sumber daya alam kelautan berkelanjutan ini
bisa ditempuh dengan jalan sebagai berikut. Perlindungan anak ikan, yaitu larangan penangkapan
ikan yang belum dewasa dengan menggunakan alat penangkapan yang ukuran jaringnya
ditentukan. Sistem kuota, yaitu menentukan bagian perairan yang boleh diambil ikannya pada
musim tertentu. Penggunaan sistem ini harus disertai kontrol yang baik. Penutupan musim
penangkapan dengan tujuan agar jumlah induk ikan tidak berkurang, kemudian pada waktu
pemijahan serta pembesaran anak ikan tidak terganggu. Pada musim tersebut dilarang melakukan
penangkapan ikan-ikan tertentu. Penutupan daerah perikanan, yaitu larangan penangkapan ikan di
daerah pemijahan dan pembesaran ikan, terutama di daerah yang populasinya menurun.

Gambar 6.5 Potensi Kelautan Indonesia


Salah satu pengelolaan laut yang berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya
perikanan berkelanjutan Pemanfaatan sumber daya perikanan berkelanjutan menurut FAO
merupakan perpaduan antara pengelolaan sumber daya dan pemanfaatannya dengan tetap
menjaga kelestarian sumber daya dalam jangka panjang untuk kepentingan generasi mendatang.
Pengelolaan perikanan berkelanjutan bertujuan untuk mencegah kepunahan biologis spesies
komersial dan mengoptimalkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari perikanan pada
periode yang tak terbatas (Fikret et al., 2001 dalam Wayan Kantun, 2021)
Dalam konsep ecosystem approach to fisheries, perikanan berkelanjutan merupakan
perikanan yang berwawasan ekologis untuk menyeimbangkan kebutuhan manusia. Prinsip
ecosystem approach to fisheries antara lain sebagai berikut (FAO, 2002)
1) Perikanan harus dikelola pada batas yang dapat ditoleransi oleh ekosistem.
2) Interaksi ekologi antarikan dan ekosistem harus terjaga.
3) Perangkat pengelolaan harus dapat diterapkan untuk semua ikan.
4) Menggunakan prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan pengelolaan perikanan.
5) Tata kelola perikanan harus mencakup kepentingan ekologi dan manusia.
Perikanan berkelanjutan harus memperhatikan potensi lestari ikan. Potensi lestari adalah
potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi
hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan.

75
f. Pariwisata Berkelanjutan

Gambar 6.6 Pariwisata Bali, Indonesia


Pariwisata Berkelanjutan berfokus pada keberlanjutan pariwisata sebagai aktivitas
ekonomi dan mempertimbangkan pariwisata sebagai elemen kebijakan pembangunan
berkelanjutan yang lebih luas. Pembangunan pariwisata harus dapat menggunakan sumber daya
dengan berkelanjutan yang artinya kegiatan-kegiatannya harus menghindari penggunaan sumber
daya yang tidak dapat diperbaharui (irreversible) secara berlebihan. Hal ini juga didukung dengan
keterkaitan lokal dalam tahap perencanaan, pembangunan, dan pelaksanaan, sehingga pembagian
keuntungan yang adil dapat diwujudkan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan pariwisata harus
menjamin bahwa sumber daya alam dan buatan dapat dipelihara dan diperbaiki dengan
menggunakan kriteria-kriteria dan standar- standar internasional.
Menurut World Tourism Organization, tujuan pariwisata berkelanjutan adalah sebagai
berikut:
1) Memanfaatkan secara optimal sumber daya lingkungan yang menjadi elemen kunci dalam
pengembangan pariwisata, memelihara proses ekologi yang penting dan membantu
melestarikan warisan alam dan keanekaragaman hayati
2) Menghormati keaslian sosial budaya masyarakat tuan rumah, melestarikan warisan budaya
dan nilai- nilai tradisional yang mereka bangun dan hayati, dan berkontribusi untuk
pemahaman dan toleransi lintas budaya
3) Menjamin operasi ekonomi jangka panjang yang layak untuk memberikan manfaat sosial-
ekonomi yang terdistribusi secara adil kepada semua pemangku kepentingan, termasuk
pekerjaan dan peluang memperoleh pendapatan serta layanan sosial yang stabil bagi
masyarakat setempat, dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan
2. Permasalahan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)
Ada berbagai hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam secara
berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain demografi. Tiga faktor
fundamental demografi, yakni kelahiran, kematian, dan migrasi menimbulkan perubahan dalam
ukuran, komposisi, dan distribusi penduduk. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, tingkat
konsumsi akan sandang, pangan, dan papan juga akan meningkat. Jika tidak dikelola dengan baik,
pemenuhan kebutuhan ini akan menyebabkan menipisnya sumber daya alam atau bahkan akan
menimbulkan kerusakan lingkungan. Hal ini antara lain dapat disebabkan oleh alih fungsi lahan.
Alih fungsi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruhnya kawasan lahan dari
fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang membawa dampak
negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Contohnya, alih fungsi lahan pertanian
menjadi lahan permukiman atau lahan yang dimanfaatkan untuk kegiatan- kegiatan nonpertanian.

76
Jika hal ini terjadi secara tidak terkendali dan berlebihan, produksi pertanian tentu saja akan
menurun dan bahkan dapat mengancam ketahanan pangan.
Hal yang sama juga terjadi dengan adanya deforestasi. Menurut FAO, deforestasi adalah
alih fungsi hutan menjadi penggunaan lahan lain atau pengurangan tutupan tajuk pohon dalam
jangka panjang di bawah ambang batas 10%. Alih fungsi hutan ini dapat dilakukan dalam rangka
membangun Infrastrukur, permukiman, pertanian, pertambangan, dan perkebunan. Deforestasi
yang dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan hilangnya tutupan hutan Dampak
selanjutnya adalah terancamnya keanekaragaman hayati, dan terjadinya pemanasan global.
Pada tahun 2019-2020 deforestasi neto hutan alam Indonesia sebesar 116,7 ribu ha.
Deforestasi neto tertinggi terjadi di Pulau Kalimantan, Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara, dan
Pulau Sumatra Sementara itu, menurut Statistik Lahan Pertanian Tahun 2015-2019 dari
Kementerian Pertanian, luas lahan sawah di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 7463.948 ha
Empat tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2015, luas lahan sawah di Indonesia sebesar
8.092.907 ha.

Gambar 6.7 Deforestasi Hutan


Selain deforestasi dan alih fungsi lahan pertanian, alih fungsi lahan juga terjadi di daerah
aliran sungai (DAS), Daerah aliran sungai (DAS) dapat dipahami sebagai suatu hamparan
wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi, seperti punggung bukit yang berfungsi
untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui
anak-anak sungai dan keluar pada satu sungai utama (Suryatmojo 2017). Alih fungsi daerah aliran
sungai di hulu seperti dari kawasan konservasi hutan menjadi perkebunan, pertanian, dan
permukiman dapat meningkatkan laju erosi dan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan
sungai. Hal ini dapat menyebabkan kemampuan sungai untuk menampung air menjadi turun.
Konsekuensinya, saat terjadi hujan deras, sungai tidak dapat menampung air hujan, Banjir pun
terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa daerah aliran sungai menjadi lahan kritis.
Pertumbuhan penduduk dan alih fungsi lahan dapat menjadi faktor yang memengaruhi
permintaan akan air bersih. Air bersih dapat diperoleh dari dalam tanah. Air yang dimaksud
adalah air tanah. Air tanah adalah air yang tersimpan di bawah tanah di celah-celah dan ruang-
ruang di tanah, pasir, dan batu Kebutuhan akan air tanah yang tinggi menyebabkan terjadinya
pengambilan air tanah secara berlebihan. Pengambilan air tanah secara berlebihan mempunyai
beberapa dampak negatif di antaranya sebagai berikut.
a. Intrusi air laut. Intrusi air laut adalah pergerakan air laut ke akuifer air tanah, yang dapat
menyebabkan penurunan kualitas air tanah. Intrusi air laut secara alami dapat terjadi di akuifer
pantai dan pesisir.

77
b. Penurunan tanah. Pengambilan air tanah yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan
tekanan antara butiran pada akuifer yang tidak terkonsolidasi dan material bawah tanah
lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan turunnya permukaan tanah. Contohnya, Jakarta
mengalami penurunan muka tanah. Hal ini antara lain karena pengambilan air tanah secara
berlebihan.
c. Pencemaran air tanah. Pengambilan air tanah secara berlebihan dapat menyebabkan
kosongnya lapisan tanah. Akibatnya, air dari sumber pencemaran meresap ke dalarn air tanah
d. Kekeringan. Pengambilan air tanah secara berlebihan juga dapat menyebabkan kekeringan.
Hal ini terutama terjadi ketika di wilayah tersebut tidak ada lagi pasokan air
Pengambilan air tanah secara berlebihan dapat membuat cadangan air tanah menyusut,
bahkan krisis air bersih terjadi. Krisis air bersih dapat dipahami sebagai kesulitan untuk
mengakses air bersih karena adanya kelangkaan air bersih. Kelangkaan air adalah kurangnya
sumber daya air tawar untuk memenuhi kebutuhan air standar. Kelangkaan air juga dapat
disebabkan kekeringan dan polusi. Terkait dengan kelangkaan air, UNICEF dan WHO
menyatakan bahwa di dunia ini, 2.2 millar orang tidak memiliki akses ke layanan air minum yang
dikelola dengan aman. Di Indonesia, menurut BPS ada sebanyak 2.019 miliar m³ sumber daya air
yang terkandung di Indonesia. Namun, ketersediaan air di Indonesia tidak merata. Ada beberapa
pulau yang mengalami kekritisan. Contohnya, Pulau Jawa, Ball, dan Nusa Tenggara.
Terkait dengan pengelolaan sumber daya air, di dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air
dikatakan salah satu permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah keterbatasan
pengetahuan dan pemahaman masyarakat serta dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air.
Hal tersebut menjadi faktor penyebab kurangnya perhatian dan peran serta mereka terhadap upaya
pelestarian sumber daya air dan pemeliharaan sarana dan prasarananya.
Selain permasalahan di atas, ada banyak permasalahan yang ditemukan dalam
pengelolaan sumber daya alam yang lain. Contohnya, dalam pengelolaan sumber daya laut,
terjadi alih fungsi hutan mangrove, pencemaran laut, penangkapan ikan secara berlebihan, dan
penangkapan ikan secara destruktif Dalam pengelolaan pertanian, misalnya, tantangan yang
dihadapi adalah penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan dan yang dapat merusak
tanah dan mengganggu keseimbangan hara serta menimbulkan pencemaran Dalam pengelolaan
pertambangan, misalnya masalah yang dihadapi adalah pembuarigan limbah tambang ke sungai di
sekitarnya yang dapat menyebabkan pendangkalan dan kerusakan ekologis sungai. Selain itu,
aktivitas penambangan yang tidak dikelola dengan baik dapat berisiko meningkatkan ancaman
tanah longsor Permasalahan-permasalahan seperti ini tentu saja perlu segera diatasi dalam rangka
mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan

78
UJI PEMAHAMAN
A. PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR

1. Pernyataan.
(1) pengolahan sumber daya dengan teknologi tepat guna;
(2) kegiatan produksi mempertimbangkan masa depan;
(3) sumber daya alam diolah dengan kualitas tinggi;
(4) kegiatan mempertimbangkan masa depan;
(5) limbah dialirkan ke sungai Pemanfaatan sumber daya alam secara arif terdapat pada angka...
A. (1), (2), dan (4)
B. (1), (2), dan (5)
C. (1), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
2. Banyak barang produksi saat ini berlogo ekolabel. Pencantuman logo tersebut menunjukkan...
A. kesadaran masyarakat meningkat terhadap produk berwawasan lingkungan
B. harga produk yang berwawasan lingkungan menjadi lebih murah
C. produsen mendapat subsidi atas pencantuman logo ekolabel
D. harga barang dengan logo ekolabel menjadi lebih mahal
E. pencantuman ekolabel menjadi daya tarik barang
3. Pembangunan berwawasan lingkungan sangat penting diperlihatkan dalam pembangunan
berkelanjutan karena...
A. lingkungan lestari akan menjamin pembangunan berkelanjutan
B. objek pembangunan berkelanjutan berasal dari sekitar lingkungan
C. pembangunan dapat berlanjut dengan lingkungan tergradasi
D. lingkungan dapat mengubah pembangunan berkelanjutan
E. lingkungan lestari berdampak negatif pada pembangunan berkelanjutan
4. Pemanfaatan lingkungan hidup sesuai konsep pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan dengan
tindakan...
A. meningkatkan kemampuan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan
B. menerapkan prinsip ekonomi dalam proses produksi sektor industry
C. menggunakan teknologi modern untuk mengolah sumber daya alam
D. menjaga kelestarian fungsi ekosistem dalam suatu lingkungan
E. mendata kekayaan sumber daya alam dan persebarannya
5. Prinsip ekoefisiensi merupakan usaha pembangunan perkelanjutan yang dapat meningkatkan
devisa negara. Contoh penerapan prinsip tersebut dalam kegiatan pertambangan yaitu...
A. mengekspor hasil olahan emas dalam bentuk perhiasan atau kerajinan tangan
B. mengeksplorasi kawasan pertambangan batubara di lokasi baru
C. memberlakukan program corporate social responsbility (CSR)
D. mengeksploitasi batubara dan gas alam sebesar-besarnya
E. membatasi penggunaan minyak bumi secara ketat
6. Perhatikan aktivitas berikut!

79
(1) Erwin menggunakan baterai pada mobil mainannya
(2) Berli berangkat ke sekolah naik sepeda karena masih terjangkau
(3) Anita mematikan keran air setelah tidak digunakan
(4) Dhara melakukan percobaan ilmiah tentang tanah
(5) Keluarga Pak Carly membuat instalasi sampak organik dari dapurnya.
Aktivitas yang mendukung misi pembangunan berkelanjutan ditunjukkan oleh angka...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (4), dan (5)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
7. Pembangunan berkelanjutan berprinsip bahwa pemanfaatan sumber daya alam harus
memperhatikan kepentingan generasi mendatang. Contoh tindakan yang sesuai prinsip pembangunan
berkelanjutan adalah ....
A. memperluas hutan tanaman industri untuk meningkatakn ekspor kertas
B. memanfaatkan kekayaan sumber daya flora dan fauna di hutan secara eksploitatif
C. menetapkan sebagian hutan sebagai taman nasional dan daerah cagar alam
D. memperbanyak penangkaran buaya untuk diambil kulitnya sebagai bahan baku tas dan sepatu
E. Melarang penggunaan hasil hutan kayu dan rotan sebagai bahan baku industri perabot rumah
tangga
8. Contoh tindakan petani yang mengolah lahannya sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan
adalah ....
A. menggunakan pupuk buatan pabrik ternama
B. menanam satu jenis tanaman secara terus menerus
C. melakukan pergiliran jenis tanaman secara berkala
D. memanfaatkan lahan hingga tidak mampu menghasilkan
E. menggunakan peralatan pertanian berteknologi tinggi
9. Perhatikan ilustrasi berikut. Keindahan daerah pegunungan menarik banyak wisatawan. Dalam
perkembangannya terjadi penurunan kualitas lingkungan daerah pegunungan akibat banyaknya
sampah wisatawan. Selain itu, berdiri banyak vila sehingga vegetasi penutup berkurang. Upaya tepat
yang dilakukan mengatasi permasalahan tersebut agar sesuai prinsip berkelanjutan adalah ....
A. mengembangkan kegiatan ekonomi selain sektor pariwisatam
B. memperbaiki vila-vila sehingga menarik minat wisatawan
C. membuat produk kerajinan tangan berbahan daur ulang sampah
D. menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
E. mengelola lahan agrowisata menggunakan teknologi canggih
10. Contoh aktivitas masyarakat yang memanfaatkan udara yang mencerminkan prinsip
pembangunan berkelanjutan adalah ....
A. memusnahkan sisa panen dengan dibakar
B. menggunakan AC di dalam ruang tertutup
C. membakar sampah di lingkungan permukiman
D.
E. menggunakan kendaraan bermotor ke tempat yang dekat

80
11. Persebaran hutan Indonesia secara berurutan dari barat ke timur adalah ....
A. Sabana tropik-hutan musim-hutan hujan tropik
B. Hutan musim-hutan hujan tropik-sabana tropik
C. Hutan hujan tropik-hutan musim-sabana tropiks
D. Hutan musim-sabana tropik-hutan hujan tropik
E. Hutan hujan tropik-sabana tropik-hujan musim
12. Kekayaan terumbu karang di Indonesia tidak hanya dilihat dari luasnya namun juga
keanekaragaman hayati di dalamnya. Namun saat ini, kondisi terumbu karang Indonesia sudah
mengalami kerusakan sehingga perlu dilestarikan. Terumbu karang perlu dilestarikan karena ….
A. Melindungi pantai dari arus yang deras
B. Menyediakan makanan bagi ikan
C. Membuat laut menjadi indah
D. Memiliki manfaat ekologis dan ekonomis bagi manusia
13. Potensi perairan Indonesia sangat berlimpah sehingga Indonesia dapat menjadi poros maritim
dunia berdasarkan karakteristik wilayah perairan karena…
A. memiliki potensi mangrove yang kaya dengan sumber daya ikan budidaya tambak udang
maupun ikan yang potensial.
B. memiliki potensi wisata yang tersebar di beberapa kepulauan di Indonesia Timut dan Barat.
C. Indonesia adalah negara yang sangat kaya alam terhampar di darat dan lautan. dan
budayanya dengan keragaman yang tinggi.
D. Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar di dunia, yaitu
rangkaian Pegunungan Meditrania dan Sirkum Pasifik.
E. memiliki potensi lestari dan potensi budidaya ikan di pesisIr yang tinggi di Indonesia
barat dan timur dengan garis pantai 81.000 km
14. Di bawah ini yg tidak termasuk prinsip utama pembangunan berkelanjutan adalah
A. Prinsip keadilan antargenerasi
B. Prinsip keadilan dalam satu generasi
C. Prinsip pencegahan dini
D. Prinsip kesetaraan dan partisipasi
E. prinsip interlasi biaya lingkungan dan mekanisme intensif
15. Permasalahan serius sampah di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara yang
terjadi sejak lama dan menjadi keluhan para wisatawan kini mulai teratasi. Belum lagi ketika
diadakannya acara pertunjukan di kawasan Wisata Dieng, jumlah sampah yang dihasilkan
meningkat, sehari bisa sampai dua dump truk. Tak hanya itu, objek wisata Kawah Sikidang
juga terdampak dari bau menyengat sampah karena jarak tempat pembuangan sampah itu
sekitar 200 meter dari tempat wisata. Namun, kini dengan adanya dukungan dari Bank
Indonesia Purwokerto dan pembangunan hanggar, sampah yang masuk mulai dikelola dengan
cara memilah sampah organik dan anorganik.
Hal ini menyusul dengan adanya Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Dewanata,
Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur yang dikelola pemerintah desa, pelaku wisata yang
bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto bahkan menjadi berkah bagi
warga sekitar. (suaramerdeka-banyumas.com)
Berdasarkan kutipan artikel di atas, membahas mengenai salah satu tujuan pariwisata
berkelanjutan menurut World Tourism Organization yaitu...
A. Menghormati keaslian sosial budaya masyarakat
B. Menjamin operasi ekonomi jangka panjang yang layak
C. Memberikan manfaat sosial ekonomi kepada seluruh pemangku kepentingan
D. Memelihara proses ekologi yang penting dalam membantu melestarikan wisata alam
E. Melestarikan nilai-nilai tradisional yang masyarakat bangun dan hayati

81
82
B. JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN TEPAT!

1. Bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan manusia jika seluruh pohon dan hutan di bumi
habis?
2. Sebutkan dan jelaskan budidaya sumber daya alam kelautan yang dapat dikembangkan maupun
dilestarikan! Klasifikasikan SDA Kelautan yang dapat dikembangkan dan dilestarikan !
3. “Satreskrim Polresta Barelang melakukan penggerebekan dua lokasi tambang pasir ilegal di
Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Tiga orang pekerja yang berperan
sebagai tukang sekop dan pencuci pasir ditetapkan tersangka.
"Unit V Tipidter Reskrim Polresta menggerebek dua lokasi tambang pasir ilegal pada Selasa
(11/6) dini hari. Sebanyak 3 orang pekerja ditetapkan tersangka yakni inisial MN, CR, dan TR.
Mereka sebagai tukang bersihkan pasir dan tukang sekop pasir," kata Kompol Budi Hartono,
Rabu (12/7/2023)”. (sumber : detik.com).
Berikan solusi terhadap kasus tersebut sesuai dengan pertambangan berkelanjutan!
4. Apa yang di maksud dengan pembangunan berkelanjutan?
5. Pariwisata berkelanjutan merupakan kegiatan wisata yang dilakukan dengan memperhitungkan
sepenuhnya dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan saat ini dan dimasa depan. Buatlah contoh
penerapan pariwisata berkelanjutan di salah satu objek wisata yang pernah kalian kunjungi dilihat
dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan!

83
KUNCI JAWABAN UJI PEMAHAMAN

1. A. (1), (1), (2), dan (4)


2. A. kesadaran masyarakat meningkat terhadap produk berwawasan lingkungan
3. A. lingkungan lestari akan menjamin pembangunan berkelanjutan
4. D. menjaga kelestarian fungsi ekosistem dalam suatu lingkungan
5. A. mengekspor hasil olahan emas dalam bentuk perhiasan atau kerajinan tangan
6. D. (2), (3), dan (5)
7. E. Melarang penggunaan hasil hutan kayu dan rotan sebagai bahan baku industri perabot rumah
tangga
8. C. melakukan pergiliran jenis tanaman secara berkala
9. C. membuat produk kerajinan tangan berbahan daur ulang sampah
10. D. mengolah limbah gas sebelum dibuang ke udara
11. C. Hutan hujan tropik-hutan musim-sabana tropik
12. D. Memiliki manfaat ekologis dan ekonomis bagi manusia
13. E. memiliki potensi lestari dan potensi budidaya ikan di pesisIr yang tinggi di Indonesia barat dan
timur dengan garis pantai 81.000 km
14. D. Prinsip kesetaraan dan partisipasi
15. D. Memelihara proses ekologi yang penting dalam membantu melestarikan wisata alam

84
PRAPROYEK

Judul : Analisis Objek Wisata di Surabaya yang


Termasuk dalam Sumber Daya Pariwisata

Tujuan :
Menganalisis objek wisata alam, buatan, maupun wisata budaya dengan
metode SWOT
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan pemerintah daerah.

Petunjuk:
Buatlah kelompok yang terdiri dari 6 orang. Berilah nama kelompok dengan nama tempat
wisata yang ada di Indonesia.
Kalian dapat meminta bimbingan dari guru mata pelajaran dari awal hinga akhir proyek.
Waktu pengerjaan proyek selama 2 minggu.
Langkah-langkah
1. Carilah informasi terkait 1 objek wisata di Surabaya.
2. Identifikasi objek wisata tersebut berdasarkan:
- letak
- karakteristik pengunjung
- atraksi (hal yang ditawarkan)
- akses
- sarpras
- pengelolaan
- pengembangan
3. Analisis objek tersebut dengan model SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunity, Threats)
4. Tugas dibuat dalam bentuk video landscape berdurasi 5-10 menit
5. Unggah tugas video di kanal Youtube, kemudian minta teman-teman untuk memberikan
tanggapan dari isi video tersebut
6. Kumpulkan video yang telah dibuat dengan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan
antara guru dan murid.

85
86
87
( MODUL AJAR GEOGRAFI )
Kurikulum Merdeka
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
KEANEKARAGAMAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
Penyusun : FAJRI TSANIATI HASANAH
Institusi : SMAN 15 Surabaya
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang : SMA

Fase CP :F
Domain CP : Keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia

Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan pembelajaran bernalar kritis dan kreatif, peserta
didik diharapkan mampu mendeskripsikan pola keanekaragaman flora dan fauna Indonesia
serta dunia; menganalisis sebaran flora dan fauna Indonesia dan dunia; serta dapat
mengevaluasi pemanfaatan dan pelestarian flora dan fauna.
Kata Kunci :
• Persebaran Flora
• Persebaran Fauna
• Pelestarian Flora dan Fauna
Pertanyaan Inti :
- Apakah yang dimaksud dengan flora dan fauna?
- Apa arti penting flora dan fauna bagi kehidupan?
- Bagaimana ragam flora dan fauna yang ada di Indonesia?
- Bagaimana permasalahan flora dan fauna di Indonesia?
Pengetahuan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa :
- Kemampuan dalam mengamati fenomena geosfer
- Kemampuan dalam mendeskripsikan flora dan fauna
- Kemampuan dalam menganalisis pola persebaran flora dan fauna
- Kemampuan dalam memahami arti penting flora dan fauna bagi kehidupan sehari-hari
- Kemampuan untuk mengkaji ragam dan dinamika jenis flora dan fauna
- Kemampuan dalam menganalisis permasalahan flora dan fauna di wilayah berbeda
- Terampil dalam membedakan flora dan fauna di setiap wilayah serta permasalahannya
Profil Pelajar Pancasila :
- Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan
keterampilan proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri) Gotong
Royong
- Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi
terhadap prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)Kreatif
- Kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil )
- bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana,
melakukankomunikasi untuk mencapai tujuan bersama)
Sarana dan Prasarana :
- Handphone
- Jaringan internet
- Laptop
- LCD Proyektor
Materi ajar, alat dan bahan :
- Materi Ajar

88
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki
kekayaan alam yang melimpah, salah satunya berbagai jenis fauna yang sangat beragam.
Setiap negara memiliki ciri khas sendiri terhadap flora dan fauna yang mendiaminya.
Begitu dengan Indonesia.Alasan fauna di Indonesia sangat beragam: Indonesia terletak di
daerah tropik, sehingga memiliki hutan hujan tropis yang kaya akan berbagai jenis
tumbuhan dan hewan. Indonesia terletak di dua benua yaitu benua Asia dan benua
Australia. Oleh karena itu karakteristik hewan-hewan di Indonesia pun dipengaruhi oleh
kedua benua tersebut. Indonesia merupakan negara kepulauan. Hal ini membuat setiap
daerah memiliki kekhasan masing-masing dalam flora dan faunanya. Indonesia terletak di
dua kawasan persebaran dunia yaitu Australis dan oriental.
Alat dan Bahan
- Handphone dan Jaringan internet dibutuhkan untuk mencari informasi tambahan
( browsing )
- Laptop
- LCD Proyektor
- Lembar kerja peserta didik untuk mengasah kemampuan yang sudah dijelaskan
sebelumnya
Persiapan Pembelajaran :
- Guru mempersiapkan materi
- Guru menyiapkan power point yang sesuai dengan materi yang dibahas
- Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti search link
website dan mencari artikel pengayaan
- Guru mencetak lembar kerja peserta didik
- Membuat peraturan teknis kegiatan kerja kelompok
- Membuat kelompok diskusi
Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatam Pendahuluan (10 menit )
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan
2. rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan karekter sesuai profil
pelajar Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Y.M.E.
3. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, ketertiban dan kehadiran
siswa
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan yang
sedang berlangsung
5. Guru akan menyampaikan pembahasan materi tentang keanekaragaman hayati
menggunakan media power point yang telah disiapkan. Peserta didik dapat
mendengarkan dan men-highlight bagian yang penting pada buku paket masing-masing.
Kegiatan Inti ( 70 menit )
1. Setelah mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru peserta didik yang kurang
memahami dapat meriview kembali dengan bertanya langsung pada guru atau
menggunakan link video pembelajaran pada buku.
2. Kemudian secara kelompok berjumlah 5-6 orang peserta didik dapat mengerjakan
lembar kerja yang sudah dibagikan oleh guru.
3. Secara kelompok peserta didik mencocokan, menganalisis, dan juga menyimpulkan
materi
4. Melalui urutan kelompok, kelompok terpilih mempresentasikan hasil diskusi
kelompok dan menyampaikan hasil kerja mereka mengenai keanekaragaman hayati
dan permasalahannya yang ada di Indonesia. Kelompok lain menanggapi, guru
menambahkan dan melakukan penilaian pada rublik keterampilan.
5. Berdasarkan presentasi, jawaban dan pertanyaan tersebut selama setelah kegiatan

89
diskusi, guru menyampaikan materi secara umum dan bersifat terbuka atas pendapat,
pertanyaan serta tanggapan dari peserta didik
Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1. Peserta didik tanpa ditunjuk menyampaikan hasil simpulan mereka mengenai
keanekaragaman hayati guna melatih kemandirian dan rasa percaya diri serta sikap
toleransi atas perbedaan yang ada.
2. Guru memberikan tugas yang bersifat mandiri yaitu membuat infografis permasalahan
flora dan fauna dengan memanfaatkan media digital.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesulitan dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan pola persebaran flora dan fauna di wilayah yang
berbeda-beda
2. Peserta didik terampil dalam menganalisis arti penting flora dan fauna dalam
kehidupan sehari hari dan permasalahannya
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri maupun kuis berlangsung. Hasil
pengamatan berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Pertanyaan Refleksi Siswa
1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Bahan Bacaan Siswa
Sindhu, Yasinto. 2022. IPS Geografi. Jakarta Erlangga
media.erlanggaonline.co.id
Bahan Bacaan Guru
Sindhu, Yasinto. 2022. IPS Geografi. Jakarta: Erlangga
Master, Tentor. 2020. Wangsit Platinum Geografi. Indonesia: Gramedia
Material Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Dilakukan kepada siswa yang hasil tes tulisnya masih dibawah standar minimal yang
disepakati untuk mengekplorasi lebih jauh materi yang didapat dan membaca materi pada
buku siswa : Geografi kelas XI.
Selain itu bentuk pengayaan juga dapat dilakukan dengan mengerjakan soal pada buku
siswa.
Remidial
Remedial, bagi siswa yang belum mencapai KKM dapat diberikan soal yang sudah dibuat
oleh guru maupun soal dari aplikasi quizizz dalam bentuk PG maupun essay.

90
A. Keanekaragaman Flora dan Fauna Di Indonesia
Perhatikan gambar berikut!

Gambar 1.1 Fauna Endemik Komodo


Apakah jenis fauna seperti gambar diatas terdapat di daerah sekitar tempat tinggal Anda?
Jika iya, artinya Anda tinggal di kepulauan Nusa Tenggara. Jenis fauna pada gambar adalah
Komodo yang merupakan fauna endemik Indonesia yang hidup di Pulau Komodo, Flores, Nusa
Tenggara.
Coba perhatikan gambar tanaman berikut!

Gambar 1.2 Flora Endemik Rafflesia Arnoldi


Jenis tanaman pada gambar diatas adalah Rafflesia Arnoldi atau yang dikenal dengan
bunga bangkai karena ciri khas bunga tersebut yang mengeluarkan aroma busuk. Bunga Raflesia
Merupakan Flora Endemik dari Negara Indonesia Rafflesia Arnoldii terkenal karena memiliki
ukungan bunga terbesar di dunia, dengan diameter mencapai 1 meter dan berat mencapai 11
kilogram yang umumnya ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.
Kedua contoh gambar tersebut merupakan sebagian dari keanekaragaman hayati yang
terdapat di Indonesia. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia dapat menjadi sumber
daya alam yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Flora dan fauna yang
terdapat di Indonesia dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pangan,
ekonomi, dan sumber energi alternatif. Oleh sebab itu, keanekaragaman hayati di Indonesia
sangat penting untuk dipelajari.

1. Pengertian Flora dan Fauna

91
Pengertian flora dan fauna secara sederhana flora adalah tanaman dan fauna adalah
hewan. Sementara pengertian flora secara umum adalah segala jenis tumbuhan serta tanaman
yang ada di muka bumi dan Fauna adalah segala jenis hewan yang hidup di muka bumi. Flora dan
fauna memiliki jenis yang begitu banyak dan beragam hingga tidak lagi terhitung jumlahnya.
Beragam hewan dan tumbuhan tersebut memiliki tempat tinggal yang beragam mulai di laut, atau
bisa pula di darat.

Gambar 1.3 Ragam Flora dan Fauna Indonesia


Flora endemik merupakan sekelompok jenis tumbuhan yang hidup pada suatu daerah
tertentu. Ada flora jawa, flora daerah sumatera, flora endemik kalimantan dan lain-lain. Flora
endemic pada suatu daerah biasanya memiliki jenis tertentu yang terkadang tidak bisa ditemukan
di daerah lain atau mungkin jarang ditemukan. Hal ini dikarenakan pada tiap daerah memiliki
tingkat kesuburan perbedaan iklim dan cuara serta jenis tanah yang berbeda satu dengan yang
lain. Flora endemik di Jawa contohnya adalah bunga melati, flora endemik Papua adalah tanaman
buah merah, flora endemik daerah Sumatera adalah rafllesia arnoldi atau bunga bangkai dan lain
sebagainya.
Tidak hanya pada flora, namun pada dunia hewan atau fauna juga memiliki kelompok
yang berbeda pada tiap daerah. Contoh fauna endemik asli dari Papua adalah burung
cendrawasih. Fauna asli dari Jawa adalah badak bercula satu dan fauna dari Sumatera adalah
harimau sumatra. Fauna memiliki nama imbuhan geografis seperti hewan peralihan, hewan asia
serta hewan australia.
2. Arti Penting Flora dan Fauna Bagi Kehidupan
Flora dan fauna memiliki arti penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-
hari, kita tidak bisa lepas dari ketersediaan tumbuhan dan hewan, Adanya tumbuhan dan hewan
membuat manusia bisa memenuhi kebutuhan nutrisi dari sumber makanan hasil tumbuhan dan
hewan. Istilah flora berasal dari bahasa latin yang artinya alam tumbuhan atau sekelompok
tanaman. Sedangkan, fauna adalah alam hewan yang secara sederhana diartikan sebagai hewan.
Jadi, flora dan fauna merupakan tumbuhan dan hewan yang ada di bumi tempat manusia tinggal.
Berikut beberapa arti penting dari kehadiran flora dan fauna bagi kehidupan manusia, di
antaranya:

a. Sumber bahan makanan


Sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal padi sebagai bahan makanan pokok.
Padi merupakan tumbuhan yang cocok dibudidayakan di Indonesia yang mempunyai iklim
tropis. Tumbuhan ini bisa beradaptasi hampir di semua lingkuran, dari dataran rendah sampai
dataran tinggi. Tanaman padi tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utama. Selain padi, ada

92
juga jagung, singkong, ubi, ketela, dan sagu juga dijadikan sebagai tanaman budidaya untuk
kebutuhan makanan pokok.

Gambar 1.4 Pertanian Padi


b. Sumber bahan obat
Hidup sehat menjadi dambaan bagi seluruh manusia yang tinggal di bumi. Untuk
mendapatkan kehidupan yang sehat dibutuhkan obat-obat yang bersumber dari tumbuhan dan
hewan. Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaat dalam bidang kesehatan, seperti
pengobatan penyakit yang sudah ada sejak lama. Di Indonesia, terdapat sekitar 30.000 jenis
tanaman, 7.000 spesies di antaranya memiliki khasiat obat Luas hutan tropis Indonesia
mencapai 143 juta ha, terdapat 80% tanaman obat yang ada di dunia terdapat di hutan
tersebut. Oleh sebab itu, Indonesia dijuluki sebagai negara mega biodeversitas.
Pengobatan tradisional sudah dipelajari oleh orang Indonesia sejak dulu hingga saat ini.
Jenis flora yang berperan dalam pengobatan contohnya jenis tanaman bahan dasar jamu.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang mengonsumsi jamu untuk kesehatan dan
kecantikan. Jamu tradisional berbahan dasar antara lain kunyit, temu lawak, daun sirih, dan
alang-alang. Adapun jenis-jenis fauna yang berperan untuk pengobatan, di antaranya cacing
tanah, kerang hijau, dan belut

Gambar 1.5 Tumbuhan Eucalyptus

93
“Berbagai jenis tumbuhan dan hewan di alam bisa menjadi sumber obat-obatan, salah satunya
tumbuhan Eucalyptus yang menjadi bahan utama untuk minyak kayu putih.”
c. Sumber daya ekonomi
Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang sudah dimanfaatkan sebagai sumber
daya ekonomi, salah satunya adalah kayu. Beragam jenis kayu yang menjadi khas negara
Indonesia, di antaranya jati, gahuru, mahoni, dan lainnya. Kayu jati banyak ditemukan di
Indonesia, terutama di kawasan pulau Jawa dan pulau Kalimantan. Kayu jati ini biasanya
menjadi bahan utama bagi perusahaan mabel karena termasuk kayu premium dalam
pembuatan perabotan rumah.

Gambar 1.6 Hasil Hutan Berupa Kayu Sebagai Bahan Baku Industri
d. Keseimbangan ekosistem
Flora dan fauna di suatu daerah mempunyai peran untuk menjaga keberlangsungan
ekosistem, salah satu bentuknya adalah sebagai elemen rantai makanan. Setiap hewan dan
tumbuhan mempunyai perannya masing-masing yang meliputi peran sebagai produsen,
konsumen, predator, pengurai, dan lain sebagainya. Jika hewan pemakan tumbuhan
populasinya meningkat drastis, tentu mereka membutuhkan makanan tumbuhan dalam jumlah
yang banyak. Apabila tumbuhan dimakan oleh mereka, maka tumbuhan akan cepat habis dan
tidak bisa melakukan regenerasi dengan sempurna. Sedikitnya jumlah tumbuhan akan
mengakibatkan berkurangnya produsen oksigen yang dibutuhkan manusia untuk bernapas.
Sehingga, hewan dan tumbuhan ini sangat penting keberadannya bagi kehidupan manusia.

94
Gambar 1.7 Rantai makanan sebagai salah satu bentuk
keseimbangan ekosistem
3. Ragam dan Dinamika Jenis Flora dan Fauna Indonesia dan Permasalahannya
a. Ragam flora dan fauna
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan flora dan fauna yang
melimpah, bahkan beberapa jenis flora dan fauna di Indonesia tidak ditemukan di wilayah
negara lain. Banyak diantaranya yang bisa ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar,
namun tidak sedikit yang saat ini statusnya terancam punah. Indonesia adalah negara
kepulauan dengan 16.671 pulau besar dan kecil. Luas wilayahnya sekitar 8,3 juta km². Dengan
luas wilayah tersebut, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Ada yang
hidup di ekosistem terestrial dan ada yang hidup di ekosistem laut dan pantai. Keragaman biota
laut dan terestrial di Indonesia dapat kita lihat pada diagram berikut.

95
ECHINODERMATA (557 JENIS)

POLYCHAETA (527 JENIS)


BIOTA FAUNA
LAUT LAUT KRUSTASEA (309 JENIS)

ALGA
(971 JENIS) KARANG (450 JENIS)

IKAN (3.476 JENIS) MAMALIA (720 JENIS)


FLORA
(143 JENIS) MAMALIA (30 JENIS) BURUNG (1.605 JENIS)

MIKROBA AMFIBIA (385 JENIS)


(406 JENIS)
VERTEBRATA REPTILIA (723 JENIS)
JENIS
FAUNA IKAN AIR TAWAR
(1.248 JENIS)

INVERTEBRAT MOLUSKA KRUSTASEA (3.200


A (5.170 Jenis) JENIS)
KRUSTASEA AIR TAWAR
NEMATODA (122 JENIS)
(90 Jenis)
ALGA KEPITING AIR TAWAR
(18 JENIS) ARTROPODA (120 JENIS)
BIOTA
TERESTRIA
L KEPITING BAKAU
(90 JENIS)

UDANG AIR TAWAR


(122 JENIS)

LABA-LABA (2.096
JENIS)
SERANGGA 232 JENIS)

EKOR PEGAS (1.500 jenis


/300 jenis belum
teridentifikasi)

FLORA TUMBUHAN KRIPTOGRAM JAMUR (86.000 jenis)


BERSPORA
LICHENS (595 jenis)
PAKU-PAKUAN
(2.197 JENIS)
LUMUT (949 jenis)
MIKROBA
(401 JENIS)
GIMNOSPERMAE (120 JENIS)
SPERMATOPHYT
A ANGIOSPERMAE (19.112 jenis teridentifikasi
dari 30.000-40.000 jenis yang ada

96
b. Permasalahan flora dan fauna di Indonesia
Indonesia mempunyai flora dan fauna yang sangat beragam. Namun, terdapat
permasalahan terkait keberadaan flora dan fauna yang harus diwaspadai. Berikut ini beberapa
permasalahan flora dan fauna di Indonesia.
1) Kepunahan
Salah satu permasalahan yang dialami flora dan fauna di Indonesia adalah
kepunahan. Pasalnya, jumlah keberadaan flora dan fauna dari tahun ke tahun semakin
menurun akibat cepatnya pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan kecenderungan
manusia untuk memanfaatkan flora dan fauna tanpa kendali yang baik demi pemuasan
hidup.
Selain itu, pembangunan pemukiman juga dapat mengurangi jumlah flora dan fauna
karena berkurangnya lahan. Pengembangan industri juga dapat merusak habitat alam
karena menimbulkan kerusakan lingkungan. Kelangkaan berbagai jenis hewan juga terjadi
akibat adanya perburuan liar tanpa memperhatikan kelestarian habitat. Apabila hal ini terus
dilakukan, berbagai satwa langka akan segera punah.
2) Eksploitasi berlebihan
Permasalahan flora dan fauna di Indonesia yang berikutnya adalah eksploitasi
berlebihan, yaitu pengambilan sumber daya sampai sumber daya tersebut berkurang.
Contoh eksploitasi berlebihan pada sumber daya alam dapat terjadi pada obat liar, hutan,
padang rumput, cadangan air, serta cadangan ikan.
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan mempunyai nilai ekonomi dan estetika tinggi
sehingga banyak orang mengincarnya. Bahkan tak sedikit kolektor yang bersedia
mengeluarkan banyak uang demi mengoleksi berbagai hewan dan tumbuhan tersebut.
Salah satu contohnya, yaitu kasus penyelundupan sebanyak 24 ekor burung kakatua jambul
kuning
Penyebab Permasalahan Flora dan Fauna Di Indonesia
Permasalahan flora dan fauna di Indonesia dapat terjadi karena berbagai faktor. Namun, faktor
yang paling dominan disebabkan oleh manusia itu sendiri.
Adapun beberapa penyebab munculnya permasalahan flora dan fauna di Indonesia adalah
sebagai berikut:
1) Eksploitasi hutan, yaitu mengambil hasil hutan besar-besaran
2) Menggunakan pestisida
3) Pencemaran lingkungan
4) Penggunaan pupuk buatan
5) Pembangunan daerah perumahan pada habitat flora dan fauna
6) Perburuan liar

97
( MODUL AJAR GEOGRAFI )
Kurikulum Merdeka
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DUNIA
Penyusun : INDRA KUSUMA JATI
Institusi : SMAN 15 Surabaya
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang : SMA

Fase CP :F
Domain CP : Persebaran Flora dan Fauna Dunia

Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan pembelajaran dengan berbasis aktifitas peserta


didik dapat menganalisis pola persebaran flora dan fauna di Dunia dan faktor pengaruhnya
dalam persebaran flora dan fauna di Dunia. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
memahami tentang pembagian zona berdasarkan adaptasi ekosistemnya.
Kata Kunci :
- Flora Dunia
- Fauna Dunia
- Pola persebaran
- Pembagian Zona

Pertanyaan Inti :
- Apa arti dari ekosistem?
- Bagaimana persebaran flora dan fauna di Dunia?
- Bagaimana adaptasi flora dan fauna di Dunia?
- Bagaimana pembagian zona pada persebaran flora dan fauna di Dunia yang sudah
ditetapkan?
- Mengapa dibentuk pembagian zona persebaran flora dan fauna di Dunia?

Pengetahuan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa :


1. Kemampuan dalam mendeskripsikan ekosistem
2. Kemampuan dalam mengidentifikasi persebaran flora dan fauna di Dunia
3. Kemampuan dalam menganalisis adaptasi flora dan fauna di Dunia
4. Kemampuan dalam menganalisis pembagian zona persebaran flora dan fauna di Dunia
yang sudah ditetapkan
Terampil dalam membuat tulisan tentang mengapa dibentuk sebuah pembagian zona
persebaran flora dan fauna di Dunia
Profil Pelajar Pancasila :
- Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan keterampilan
proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri) Gotong Royong
- Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)Kreatif
- Kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil
- Bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana,
melakukankomunikasi untuk mencapai tujuan bersama)

Sarana dan Prasarana :


-

98
Laptop
- LCD proyektor
- Jaringan internet
- Gambar terkait dengan materi
- Google
- Canva
Materi ajar, alat dan bahan :
- Materi Ajar
Persebaran flora di dunia diantaranya hutan hujan tropis, hutan musim tropis, hutan gugur,
Taiga, tundra, Gurun, dan padang rumput. 4. Persebaran fauna di dunia antara lain kawasan
Neartik, kawasan neotropik, Kawasan australia, Kawasan oriental, kawasan paleartik dan
kawasan Ethiopia.
- Alat dan Bahan
- Handphone dan Jaringan internet dibutuhkan untuk mencari informasi tambahan
( browsing )
- Laptop untuk pembuatan Powerpoint dan presentasi
- Buku Erlangga

Persiapan Pembelajaran :
-.Guru mempersiapkan materi
- Guru menyiapkan gambar yang sesuai dengan materi yang dibahas
- Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti searchlink
website dan mencari artikel pengayaan
- Guru menyusun soal untuk tugas mandiri peserta didik
- Membuat peraturan teknis kegiatan kerja tugas mandiri
Kegiatan Pembelajaran : 135 menit
- Kegiatam Pendahuluan (10 menit )
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan
karekter sesuai profil pelajar Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Y.M.E.
- Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, ketertiban dan
kehadiran siswa
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan yang
sedang berlangsung
Guru akan menyampaikan pembahasan materi pada pertemuan sebelumnya untuk
melakukan review bersama-sama dengan peserta didik guna mengingatkan kembali
materi sebelumya
- Kegiatan Inti ( 115 menit )
- Guru menjelaskan materi tentang Persebaran Flora dan Fauna Dunia selama 60
menit
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan menanyakan tentang materi yang
telah diajarkan selama 15 menit.
- Guru menuliskan tugas mandiri dan memberikan instruksi mengenai pengerjaan
selama 10 menit.
- Siswa mengerjakan tugas mandiri dalam kurun waktu30 menit
- Guru memberikan instruksi agar tugas mandiri dikumpulkan
- Kegiatan Penutup ( 10 menit )
- Guru memberikan ulasan kembali materi yang sudah disampaikan sebentar
- Kemudian guru menutup pembelajaran pada pertemuan ini.

99
Refleksi Guru
 Guru mengajukan pertanyaan kembali tentang materi yang telah tersampaikan
 Guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
 Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesulitan dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik dapat mengidentifikasi persebaran flora dan fauna di Dunia
 Peserta didik mampu dalam menganalisis adaptasi flora dan fauna di Dunia
 Peserta didik mampu dalam menganalisis pembagian zona persebaran flora dan
fauna di Dunia yang sudah ditetapkan
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri secara langsung. Hasil pengamatan
berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan penyelesaian tugas.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Pertanyaan Refleksi Siswa
1. Silahkan identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Bahan Bacaan Siswa
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Bahan Bacaan Guru
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Material Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Dilakukan kepada siswa yang hasil tes tulisnya masih dibawah standar minimal yang
disepakati untuk mengekplorasi lebih jauh materi yang didapat dan membaca materi pada
buku siswa : Geografi kelas XI.
Selain itu bentuk pengayaan juga dapat dilakukan dengan mengerjakan soal pada buku
siswa.
Remidial
Remedial, bagi siswa yang belum mencapai KKM dapat diberikan soal yang sudah dibuat
oleh guru maupun soal dari aplikasi quizizz dalam bentuk PG maupun essay.

10
Dalam ilmu geografi, fenomena keruangan makhluk hidup yang meliputi flora dan
fauna merupakan kajian biosfer. Studi biosfer mengutamakan kajian persebaran flora dan
fauna serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Biosfer merupakan kehidupan paling besar
karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di bumi. Ilmu yang mempelajari tentang
persebaran flora dan fauna disebut biogeografi dan ilmuwannya disebut biogeografer. Para
blogeografer mencari pola persebaran berdasarkan kondisi geografi untuk menemukan
penjelasan terhadap persebaran flora dan fauna di bumi. Mereka percaya tiap spesies akan
menyebar hingga batas suatu penghalang. Penghalang yang dimaksud dapat berupa kondisi
alam, seperti lautan luas, gurun, barisan pegunungan, atau kondisi iklim.
Makhluk hidup memiliki tempat masing-masing di lapisan biosfer untuk tetap hidup sesuai
caranya. Setiap makhluk hidup melakukan adaptasi. Dalam upaya adaptasi, terjadi interaksi antara
organisme dan komponen lingkungan fisik tempat hidupnya. Interaksi ini membentuk suatu
ekosistem. Menurut A. Tansley, ekosistem meliputi komponen biotik, yakni makhluk hidup, dan
komponen abiotik, seperti iklim, batuan, tanah, air, dan udara. Ekosistem yang terbentuk dapat
berbeda-beda, bergantung organisme dan lingkungan tempat terjadinya interaksi, misalnya ekosistem
danau, ekosistem sungai, dan ekosistem hutan.
Ekosistem yang berbeda tersebut membentuk komunitas di suatu iklim atau wilayah
geografis yang dicirikan oleh vegetasi atau flora tertentu yang disebut bioma. Ada beberapa
karakteristik suatu bioma, antara lain sebagai berikut.
1. Pada setiap bioma, ada suatu komunitas klimaks.
2. Terdapat suatu bentuk vegetasi utama yang mendominasi kawasan tersebut, seperti hutan berdaun
jarum dan padang rumput.
3. Komunitas tersebut stabil sepanjang masa, kecuali terdapat kejadian tiba-tiba yang mengganggu
kestabilan komunitas, seperti bencana alam, wabah penyakit, atau gangguan manusia.
4. Bioma terbentuk karena adanya kumpulan ekosistem yang berbeda pada suatu iklim atau
wilayah geografis.
5. Setiap bloma dicirikan oleh bentuk kehidupan tumbuhan dan hewan yang berbeda.
6. Bioma biasanya memiliki wilayah yang luas.
Melalui persebaran bioma di dunia, kita dapat memahami pola persebaran flora dan fauna di dunia.

10
B. Persebaran Sistem Bioma
Bioma merupakan bagian dari biosfer yang merupakan bentang lahan darat
(landscape) yang mempunyai karakteristik khas berdasarkan keadaan iklimnya didominasi
oleh flora dan fauna tertentu. Secara umum, bioma memiliki tiga subjek utama, yaitu
produsen, konsumen, dan pengurai atau decomposer. Bioma yang terbentuk biasanya akan
menyesuaikan sesuai letak geografis dan astronomis.Di samping itu, bioma juga
ditentukan oleh struktur tumbuhan, seperti semak, pohon, dan rerumputan. Sehingga unsur
vegetasinya lebih menonjol. Bioma dipermukaan bumi secara umum dapat dibedakan
menjadi: hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput (steppa), sabana, gurun, taiga,
dan tundra.

Gambar 7.1 Pembagian Bioma

1. Bioma Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis adalah bioma hutan yang selalu basah atau lembab, dan memiliki
keanekaragaman vegetasi/tumbuhan yang sangat tinggi dan lebat. Bioma ini dapat ditemukan
disekitar wilayah khatulistiwa (0°–10°LU/LS). Ciri- ciri hutan hujan tropis di antaranya
sebagai berikut.
a) Memiliki curah hujan sangat tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu lebih dari
2.000 mm/tahun.
b) Memiliki pohon-pohon utama yang mempunyai ketinggian antara 20–40 m.
c) Cabang pohon berdaun lebat dan lebar, serta hijau sepanjang tahun.
d) Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tidak dapat menembus
dasar hutan karena tertutup pepohonan yang lebat.
e) Permukaan tanahnya lembab dan sering tergenang air. f) Suhu udara antara 25°-
26°C.

10
2. Bioma Hutan Gugur
Bioma hutan gugur merupakan bioma yang vegetasinya didominasi oleh tumbuhan
peluruh atau tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim tertentu. Pada bioma ini
mengalami empat musim, yaitu panas, gugur, dingin, dan semi. Ciri khas dari bioma hutan
iklim sedang adalah warna daun yang berwarna oranye keemasan. Hal ini disebabkan karena
pendeknya hari sehingga merangsang tanaman menarik klorofil dari daun sehingga diisi
pigment lain.Ciri-ciri bioma hutan gugur, diantaranya sebagai berikut:
a) Memiliki curah hujan yang tinggi dan merata antara 750 – 1.000 mm/tahun.
b) Suhu rata-rata mencapai ±50°C.
c) Vegetasi pada bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar, tajuk yang
rapat, hijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim dingin.
d) Memiliki jenis tumbuhan yang relatif sedikit
e) Musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
f) Terletak di daerah yang mengalami empat musim yakni musim panas, dingin, semi
dan gugur.

Gambar 7.2 Hutan Gugur

3. Bioma Padang Rumput (Steppa)


Steppa atau padang rumput merupakan ekosistem yang didominasi oleh vegetasi
berbagai jenis rumput dan tidak ada pohon dan semak-semak besar di wilayah itu. Kondisi
tersebut dikarenakan area padang rumput yang luas, sehingga tumbuhan susah untuk
mengambil dan mengelola air sehingga tanaman pohon menjadi sulit tumbuh maupun
berkembang. Ekosistem padang rumput banyak di temui di daerah yang beriklim Tropis dan
subTropis.Ciri-ciri bioma padang rumput (Steppa), di antaranya sebagai berikut:
a) Merupakan padang rumput yang berilkim sedang
b) Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika
c) Vegetasi rumput yang luas
d) Suhu 19 derajat – 30 derajat saat musim panas, 12 derajat – 20 derajat saat musim
dingin
e) Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun

10
f) Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai 3,5 m

4. Bioma Sabana Gambar 7.3 Padang Rumput ( Stepa )


Bioma sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau
semaksemak seperti palem dan akasia. Biasanya padang sabana tumbuh di antara wilayah
tropis dan subtropis, atau tumbuh di wilayah yang memiliki curah hujan yang rendah. Sabana
juga dikenal dengan nama padang rumput tropis. Kawasan ini memiliki iklim yang tidak
terlalu kering untuk disebut sebagai gurun pasir. Selain itu, wilayah sabana juga tidak cukup
basah untuk disebut sebagai hutan murni. Persebaran bioma sabana teradapat di Afrika,
Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia (Nusa Tenggara Timur). Ciri-ciri bioma sabana, di
antaranya sebagai berikut.
a) Terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis)
b) Memiliki suhu panas sepanjang tahun.
c) Memiliki curah hujan yang sedang dan tidak teratur antara 100–150 mm/tahun
d) Porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase (pengarian) cukup baik.

Gambar 7.4 Sabana


5. Bioma Gurun
Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang didominasi oleh flora dan fauna
tertentu dan ditandai dengan lingkungan yang beriklim kering dengan curah hujan yang
sangat sedikit sekali, curah hujan tahunannya kurang dari 250 mm/tahun. Ciri-ciri bioma
gurun, di antaranya sebagai berikut.
a) Memiliki curah hujan yang sangat rendah ± 250 mm/tahun.

10
b) Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan).
c) Memiliki perbedaan suhu udara yang sangat tinggi antara siang dan malam,
sehingga suhu udara pada siang hari sangat panas (450 C) sedangkan pada malam hari
sangat dingin (00 C).
d) Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air.
e) Kelembapan udara rendah.
f) Tingkat deflasi (pengikisan tanah) tinggi

Gambar 7.5 Gurun

6. Bioma Taiga
Taiga adalah suatu ekosistem yang berada di hutan yang didalamnya hanya terdapat
satu spesies pohon yang sejenis. Spesies tersebut misalnya seperti pinus, konifer, cemara dan
lainnya yang sejenis. Ciri-ciri bioma taiga, di antaranya sebagai berikut.
a) Suhu pada bioma taiga mencapai 90°F atau lebih pada musim panas.
b) Memiliki musim dingin yang berlangsung cukup panjang dan daerah ini sangat
basah karena penguapannya rendah.
c) Musim kemarau yang panas sangat singkat yakni berlangsung 1-3 bulan.
d) Jenis tumbuhan sangat sedikit, umumnya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis
tumbuhan.

Gambar 7.6 Taiga


7. Bioma Tundra
Bioma Tundra adalah kawasan yang berada di sekitar kutub utara dan sebagian di
selatan. Pada bioma tundra tidak ditemukan pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis
rumput-rumputan berbunga kecil dan lumut. Selain itu, fauna yang ditemukan pada bioma
tundra, adalah beruang dan rusa kutub. Ciri-ciri bioma tundra di antaranya sebagai berikut.
a) Hampir di setiap wilayahnya tertutup oleh salju atau es.
b) Mempunyai musim dingin yang pajang dan gelap serta musim panas yang panjang
dan terang, karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
c) Usia tumbuh tanaman sangat pendek yaitu berkisar antara 30-120 hari (4 bulan)

10
d) Fauna yang terdapat pada bioma tundra kebanyakan adalah hewan yang memiliki
bulu dan lapisan lemak yang tebal, agar dapat menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.

B. Persebaran Fauna Dunia Menurut Alfred Russel


Gambar Wallace
7.6 Tundra

Penyebaran hewan atau fauna dipermukaan bumi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup
yang sesuai untuk tempat hidupnya. Apabila suatu kelompok fauna sudah tidak cocok untuk
mendiami suatu daerah tertentu, maka kelompok fauna itu akan melakukan migrasi atau
perpindahan ke daerah lain. AlfredRusselWallece,mengklasifikasikan daerah persebaran fauna di
dunia menjadi 6 (enam) wilayah Zoogeografical seperti pada gambar berikut:

Gambar 8.1 Peta Persebaran Fauna Dunia


A. Wilayah Paleartik
Meliputi di Siberia, Afrika Utara, dan beberapa kawasan di Asia Timur. Zona ini terpisah dari
zona oriental di tenggara oleh Pegununggan Himalaya Fauna yang hidup di antaranya
harimau siberia, beruang kutub, beaver, dan rusa.

Gambar 8.1 Peta Zona Paleartik

Gambar 8.1 Jenis Jenis Fauna Zona Paleartik


Beruang Kutub Harimau Siberia Lynx Rusa

10
B. Wilayah Neartik
Meliputi sebagian besar Amerika Utara dan Greenland (kutub utara sampai dengan
subtropis). Di zona ini terdapat sedikit famili mamalia. Hanya ada dua famili hewan
endemik, yakni berang berang gunung dan kijang tanduk bercabang. Selain itu ada juga kuda,
unta dan kungkang.

Gambar 8.3 Peta Zona Neartik

Berang-Berang Kijang Tanduk Unta Kukang


Gunung Gambar 8.4 Jenis Fauna Zona Neartik
Bercabang

C. Wilayah Neotropik
Meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Mexico. Wilayah Neotropik disebut
sebagai wilayah vertebrata karena fauna Neotropik banyak berjeniskan vertebrata atau hewan
bertulang belakang.

Gambar 8.5 Peta Zona Neotropik

10
Armadillo Opposum Pekari Monyet
Marmoset

Gambar 8.6 Jenis Jenis Fauna Neotropik

D. Wilayah Ethiopian/ Afrotropical


Zona afrotropical bisa kita sebut juga dengan zona ethiopian. Zona ini terletak di
sebagian besar wilayah Afrika (kecuali Afrika Utara dan Gurun Sahara), dan kepulauan
di Samudra Hindia bagian Barat. Sebagian besar jenis fauna yang ada di zona ini merupakan
hewan vertebrata (bertulang), seperti gajah Afrika, jerapah, singa, hyena, lemur, zebra, gorila,
babun, dan antelop.

Gambar 8.7 Peta Zona Ethiopian

Ardavk Jerapah Kudanil Zebra

Gambar 8.8 Jenis Jenis Fauna Ethiopian

10
E. Wilayah Oriental
Zona oriental meliputi wilayah India, Indochina (Kamboja, Laos, Vietnam), serta
Indomalayan (Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Filipina). Kalau kita lihat dari
wilayahnya, sebagian besar beriklim tropis, ya. Selain itu, banyak terdapat juga hutan hujan
tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang paling tinggi. Beberapa jenis fauna khas yang
terdapat di zona oriental, yaitu primata (owa, orang utan, surili, siamang, langur, dan
monyet), fauna air tawar (lumba-lumba sungai indus dan gangga), mamalia berukuran
besar (gajah, banteng, tapir, badak, pelanduk), tupai raksasa India, kukang, beberapa
aves (burung poksay, cica kopi, batu siul).

Gambar 8.8 Peta Zona Oriental

Harimau Sumatera Orang Utan Badak Bercula Satu Tarsius


Gambar 8.9 Jenis Jenis Fauna Oriental

10
F. Wilayah Australis
Meliputi Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, Oseania Fauna yang hidup dalam kawasan
ini antara lain Kangguru, koala, buaya, platipus, wallaby, burung pengisap madu, kiwi, kasuari.

Gambar 8.10 Peta Zona Australis

Gambar 8.11 Jenis Jenis Fauna Zona Australis

11
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )
PERTEMUAN 4
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DUNIA

Tanggal :
A.Petunjuk Mengerjakan (Petunjuk siswa)
A. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
B. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
C. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
D. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara guru dengan siswa
E. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam
mengerjakan tugas
B.Tugas
Isilah tabel di bawah ini!
No Jenis Flora Manfaat
1. 1.
2.
3.

2. 1.
2.
3.

3. 1.
2.
3.

4. 1.
2.
3.

5. 1.
2.
3.

11
No Jenis Fauna Manfaat
1. 1.
2.
3.
2. 1.
2.
3.
3. 1.
2.
3.
4. 1.
2.
3.
5. 1.
2.
3.

1. Carilah artikel terkait permasalahan flora atau fauna kemudian analisislah !

Judul
Artikel :
Permasalahan
:
Analisis :

Kurikulum Merdeka
KEGIATAN PEMBELAJARAN 7
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
Penyusun : INDRA KUSUMA JATI

11
Institusi : SMAN 15 Surabaya
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang : SMA

Fase CP :F
Domain CP : Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan pembelajaran dengan berbasis aktifitas peserta


didik dapat menganalisis pola persebaran flora dan fauna di Indonesia dan faktor yang
mempengaruhi dalam persebaran flora dan fauna di Indonesia. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan memahami tentang pembagian wilayah/zona berdasarkan adaptasi
ekosistemnya.
Kata Kunci :
- Flora Indonesia
- Fauna Indonesia
- Pola persebaran
- Faktor yang mempengaruhi Persebaran

Pertanyaan Inti :
- Bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia?
- Apa saja faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia?
- Bagaimana pembagian wilayah/zona pada persebaran flora dan fauna di Indonesia yang
sudah ditetapkan?
- Bagaimana hubungan antara faktor yang mempengaruhi persebaran dengan flora dan
fauna di Indonesia?

Pengetahuan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa :


1. Kemampuan dalam mengidentifikasi persebaran flora dan fauna di Indonesia
2. Kemampuan dalam menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi flora dan
fauna di Indonesia
3. Kemampuan dalam menganalisis pembagian wilayah/zona persebaran flora dan
fauna di Indonesia yang sudah ditetapkan
4. Terampil dalam membuat tulisan tentang hubungan faktor yang mempengaruhi
persebaran dengan flora dan fauna di Indoneisa.

Profil Pelajar Pancasila :


- Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan keterampilan
proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri) Gotong Royong

- Bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)Kreatif

- Kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil

- Bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana,


melakukankomunikasi untuk mencapai tujuan bersama)

Sarana dan Prasarana :

11
- Laptop
- LCD proyektor
- Jaringan internet
- Gambar terkait dengan materi
- Google
- Canva
Materi ajar, alat dan bahan :
- Materi Ajar
Persebaran flora dan fauna yang ada di negara Indonesia sangat beragam. Jenis flora dan
fauna yang tersebar dapat ditemukan di hutan hujan tropis, hutan musim, hutan
pegunungan, hutan bakau, dan sabana tropis yang tersebar di penjuru Nusantara. Indonesia
beriklim tropis dan banyak mendapatkan curah hujan sehingga memiliki banyak hutan
hujan tropis. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna di Indonesia memiliki kelompok
tersendiri.
- Alat dan Bahan
- Handphone dan Jaringan internet dibutuhkan untuk mencari informasi tambahan
( browsing )
- Laptop untuk pembuatan Powerpoint dan presentasi
- Buku Erlangga

Persiapan Pembelajaran :
-.Guru mempersiapkan materi
- Guru menyiapkan gambar yang sesuai dengan materi yang dibahas
- Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti searchlink
website dan mencari artikel pengayaan
- Guru menyusun soal untuk tugas mandiri peserta didik
- Membuat peraturan teknis kegiatan kerja tugas mandiri
Kegiatan Pembelajaran : 135 menit
- Kegiatam Pendahuluan (10 menit )
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan
karekter sesuai profil pelajar Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Y.M.E.
- Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, ketertiban dan
kehadiran siswa
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan yang
sedang berlangsung
- Guru akan menyampaikan pembahasan materi pada pertemuan sebelumnya untuk
melakukan review bersama-sama dengan peserta didik guna mengingatkan kembali
materi sebelumya.
- Kegiatan Inti ( 70 menit )
- Guru menjelaskan materi tentang Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia selama
60 menit
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan menanyakan tentang materi yang
telah diajarkan selama 15 menit.
- Guru menuliskan tugas mandiri dan memberikan instruksi mengenai pengerjaan
selama 10 menit.
- Siswa mengerjakan tugas mandiri dalam kurun waktu30 menit
- Guru memberikan instruksi agar tugas mandiri dikumpulkan

11
- Kegiatan Penutup ( 10 menit )
- Guru memberikan ulasan kembali materi yang sudah disampaikan sebentar
- Kemudian guru menutup pembelajaran pada pertemuan ini.
Refleksi Guru
- Guru mengajukan pertanyaan kembali tentang materi yang telah tersampaikan
- Guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
- Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesulitan dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mengidentifikasi persebaran flora dan fauna di Indonesia
- Peserta didik mampu dalam menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi
persebaran flora dan fauna di Indonesia
- Peserta didik mampu dalam menganalisis pembagian wilayah/zona persebaran flora
dan fauna di Indonesia yang sudah ditetapkan
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri secara langsung. Hasil pengamatan
berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan penyelesaian tugas.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Pertanyaan Refleksi Siswa
1. Silahkan identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Bahan Bacaan Siswa
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Bahan Bacaan Guru
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Material Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Dilakukan kepada siswa yang hasil tes tulisnya masih dibawah standar minimal yang
disepakati untuk mengekplorasi lebih jauh materi yang didapat dan membaca materi pada
buku siswa : Geografi kelas XI.
Selain itu bentuk pengayaan juga dapat dilakukan dengan mengerjakan soal pada buku
siswa.
Remidial
Remedial, bagi siswa yang belum mencapai KKM dapat diberikan soal yang sudah dibuat
oleh guru maupun soal dari aplikasi quizizz dalam bentuk PG maupun essay.

11
A. Persebaran Flora di Indonesia
Kepulauan Indonesia merupakan pertemuan antara
Lempeng Asia dan Lempeng Australia. Pada zaman Jura, sekitar 200 juta tahun yang
lalu, hanya ada dua benua besar di bumi, yaitu Laurasia dan Gondwana. Pada masa
ini, terdiri dari Benua Amerika bagian utara, Benua Eropa, dan Benua Asia. Adapun
Gondwana terdiri dari Benua Afrika, Benua Australia, Benua Amerika bagian selatan
dan Benua Antartika. Pada masa ini, terjadi migrasi flora dan fauna. Pulau
Kalimantan, Sumatra, dan Jawa termasuk dalam Lempeng Asia dan bersatu dengan
Benua Asia. Daratan ini disebut Dangkalan Sunda. Sementara itu, Pulau Papua
termasuk Lempeng Australia dan bersatu dengan Australia. Daratan ini disebut
Dangkalan Sahul. Adapun Pulau Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara tidak
termasuk bagian dari Lempeng Asia dan Australia, tapi terbentuk akibat aktivitas
tektonik.

Gambar 9.1 Pangea


Kondisi geologi wilayah Indonesia berpengaruh pada
keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia. Corak flora dan fauna Indonesia bagian
barat hampir sama dengan flora dan fauna di Benua Asia. Adapun corak flora dan
fauna Indonesia bagian timur hampir sama dengan flora dan fauna di Benua Australia.
Sementara itu, flora dan fauna Indonesia bagian tengah mempunyai corak tersendiri.
Flora dan fauna di wilayah
ini merupakan flora dan fauna Indonesia asli. Mereka dikenal dengan istilah flora dan
fauna Kepulauan Wallacea.

1. Sebaran Flora di Indonesia


Menurut van Steenis, seorang ahli botani Belanda, Indonesia memiliki sekitar
4.000 jenis pepohonan, 1.500 jenis pakis, dan 5.000 jenis anggrek. Selain itu, van
Steenis berpendapat bahwa ada sekitar 25.000 macam tumbuhan berbunga dan 1.750
macam tumbuhan yang tidak berbunga yang tersebar
di seluruh Indonesia. Ada tiga kawasan utama persebaran flora Indonesia. Ketiga
kawasan itu adalah sebagai berikut.

a) Kawasan flora subregion Indonesia-Malaysia di bagian barat, di mana


terdapat hutan hujan tropis.
b) Kepulauan Wallacea (Sulawesi, Nusa Tenggara, Timor, dan Maluku) di

11
bagian tengah, di mana terdapat hutan musim.
c) Subregion Australia di bagian timur, dimana terdapat hutan sabana

Gambar 9.2 Kawasan Persebaran Flora Indonesia

Sementara itu, sebaran hutan di Indonesia adalah sebagai berikut.


a. Hutan hujan tropis banyak terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan
Papua.

Gambar 9.3 Hutan Hujan Tropis


b. Hutan musim banyak ditemukan di Indonesia bagian
tengah, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sampai Nusa Tenggara.

Gambar 9.4 Hutan Musim


c. Hutan pegunungan antara lain tersebar di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan,
dan Papua.

Gambar 9.5 Hutan Pegunungan


d. Hutan sabana antara lain di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

11
Gambar 9.6 Hutan Sabana

e. Hutan rawa antara lain di sepanjang pantai timur Sumatra, Kalimantan,


Papua, dan Jawa.

Gambar 9.7 Hutan Rawa

f. Hutan pasang surut tersebar di Sumatra, Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa, dan
Papua.

Gambar 9.8 Hutan Pasang Surut

g. Hutan gambut di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Gambar 9.10 Hutan Gambut

h. Hutan lumut di pegunungan tinggi di Papua, Sumatra, Kalimantan, Sulamesi


dan Jawa.

11
Gambar 9.11 Hutan Lumut

Gambar 9.12 Jenis-Jenis Flora di Indonesia

11
Sebaran flora di wilayah ini dapat dilihat pada tabel :

12
B. Persebaran Fauna di Indonesia
Persebaran fauna di Indonesia dibagi berdasarkan pengamatan yang dilakukan
oleh beberapa ahli zoologi yaitu, Alfred Russle Wallace, Max Carl Wilhelm Weber,
dan Richard Lydekker. Flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian barat disebut tipe
asiatis. Pembagian hewan tipe asiatis dibatasi oleh garis Wallace, sebuah garis khayal
utara-selatan yang terletak di antara Kalimantan dan Sulawesi dan di antara Bali dan
Lombok. Di sebelah timur garis Wallace, terdapat wilayah dengan persebaran hewan
yang mirip dengan wilayah Asia dan wilayah Australia sehingga disebut wilayah
peralihan.
Pengamatan ini dilakukan oleh Weber sehingga batas timur wilayah ini diberi
nama garis Weber. Wilayah peralihan ini mencakup Timor, Sulawesi, Sumba,
Sumbawa, dan Lombok. Sebelah timur garis Weber didominasi oleh hewan yang
mirip dengan hewan di Benua Australia sehingga disebut tipe australis. Richard
Lydekker mengemukakan sebuah garis sebagai batas dari kawasan timur yang
berbeda dengan Weber. Garis Lydekker ini ditarik berdasarkan batas kedalaman laut
di Dangkalan Sahul dan terletak di antara Maluku dan Papua. Oleh karena itu,
wilayah hewan tipe australis hanya berada di Pulau Papua dan kepulauan kecil di
sekitarnya. Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah Indonesia bagian barat
dan Indonesia bagian timur. Batas wilayah bagian barat dan tengah adalah garis
Wallace. Batas wilayah bagian tengah dan timur adalah garis Weber. Perhatikan peta
berikut.

Gambar 9.12 Peta Persebaran Fauna di Indonesia

Persebaran fauna di Indonesia terbagi atas tiga wilayah. Ketiga wilayah itu adalah
Indonesia bagian barat, Indonesia bagian tengah, dan Indonesia bagian timur.

Sebaran fauna di ketiga wilayah ini dapat dilihat pada tabel :

12
12
C. Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi sebaran flora dan fauna. Faktor-
faktor itu antara lain kondisi cuaca dan iklim, bentuk permukaan bumi, kondisi tanah
atau faktor edafik, dan peran atau hubungan dengan makhluk hidup (biotik).
a. Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca pada waktu yang lama dan meliputi daerah yang
luas. Iklim cukup dominan memengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Setiap zona
iklim memiliki komunitas tumbuhan dan hewannya sendiri.
1) Suhu
Suhu atau temperatur menunjukkan derajat panas benda. Suhu udara adalah
derajat panas dan dingin udara di atmosfer. Wilayah yang memiliki suhu udara tidak
terlalu dingin atau tidak terlalu panas merupakan habitat yang ideal bagi sebagian
besar organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Khusus dalam dunia
tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengendali persebaran vegetasi
sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Augustin P.
de Candolle, seorang botanis Swiss, membagi jenis vegetasi atas dasar hubungannya
dengan suhu ke dalam lima kelas vegetasi diantaranya yakni:
(a) Megaterm adalah jenis tumbuhan yang tumbuh di wilayah bersuhu tinggi dan
curah hujan tinggi sepanjang tahun. Misalnya, vegetasi hutan hujan tropis. Vegetasi
ini tersebar di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Jawa,
(b) Xerofita adalah jenis tumbuhan yang tumbuh di wilayah bersuhu tinggi namun
curah hujan rendah Misalnya, vegetasi gurun dan lingkungan semiarid Vegetasi ini
dapat ditemukan di sekitar daerah Parangtritis, Yogyakarta.
(c) Mesoterm adalah jenis tumbuhan yang tumbuh di wilayah yang memiliki
pergantian suhu rendah dan tinggi. Misalnya, tumbuhan hutan gugur tropis. Pada
musim kering, tumbuhan beradaptasi dengan cara menggugurkan daunnya untuk
mengurangi penguapan. Vegetasi ini tersebar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur,
Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua. Pohon jati merupakan salah satu flora
mesoterm.
(d) Mikroterm adalah jenis tumbuhan yang tumbuh di wilayah dengan suhu relatif
lebih rendah sepanjang tahun. Vegetasi yang tumbuh pada daerah ini umumnya
berupa pohon tinggi dengan daun seperti jarum. Misalnya, hutan konifera campuran.
Vegetasi ini terdapat di lereng Ranu Kumbolo di Jawa Timur.
(e) Hekistoterm adalah jenis tumbuhan yang tumbuh di wilayah dengan suhu sangat
rendah sepanjang tahun. Misalnya, vegetasi tundra alpin, seperti spesies lumut-
lumutan. Vegetasi ini terdapat di sekitar Pegunungan Jaya Wijaya di Papua.
(2) Kelembapan udara
Kelembapan udara adalah kandungan total uap air di udara. Kandungan uap
air ini dipengaruhi suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, semakin banyak
kandungan uap air. Kelembapan memiliki pengaruh besar pada tingkat transpirasi

12
pada tumbuhan. Kelembapan juga berpengaruh mengendalikan distribusi geografis
tumbuhan. Tumbuhan dengan kebutuhan air yang tinggi tumbuh di tempat lembap dan
sebaliknya Sebagian besar hewan sangat menyukai kelembapan.
Meskipun pada tingkat yang lebih rendah, kelembapan juga memengaruhi
distribusi beberapa hewan dengan memengaruhi tingkat penguapan dari tubuh
mereka. Hewan di hutan hujan lebih memilih untuk hidup hanya di wilayah berudara
jenuh dengan kelembapan. Namun, hewan gurun lebih memilih untuk tinggal di
tempat dengan udara kering. Hewan gurun aktif pada malam hari karena kelembapan
relatif tinggi pada malam hari.
Atas dasar hubungannya dengan tingkat kelembapan udara, tumbuhan dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
(a) Xerofita adalah jenis tumbuhan yang mampu bertahan hidup di lingkungan dengan
kelembapan udara yang sangat rendah. Contohnya, kaktus dan beberapa jenis rumput
gurun. Vegetasi ini dapat ditemukan di sekitar Parangtritis, Yogyakarta.
(b) Mesofita adalah jenis tumbuhan darat yang hidup di lingkungan yang lembap,
tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, serta tidak terlalu dekat dengan badan air.
Contohnya, tanaman hutan, padang rumput, serta tanaman budi daya, seperti anggrek
dan jamur. Vegetasi ini tersebar di wilayah Nusa Tenggara.
(c) Higrofita adalah jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan darat yang basah,
seperti tumbuhan paku-pakuan. Habitat higrofita contohnya rawa-rawa atau padang
rumput yang terendam air. Tumbuhan higrofita memiliki transpirasi yang rendah,
sedangkan kelebihan air dikeluarkan melalui saluran tersendiri yang disebut hidatoda
atau stomata air.
(d) Hidrofita adalah tumbuhan yang hidup terendam sebagian atau seluruhnya di
dalam air. Tumbuhan hidrofita memiliki batang yang lembut, daun yang tipis dan
terkadang tidak memiliki akar. Ada beberapa tipe hidrofita. Contohnya apu-apu dan
eceng gondok, Hydrilla), teratai dan selada air.
e) Halofita adalah tumbuhan yang hidup di tanah dengan konsentrasi garam yang
sangat tinggi ini tumbuh sangat di rawa-rawa dekat dengan laut. Contoh tumbuhan
jenis ini adalah mangrove. Vegetasi ini tersebar di wilayah Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
(f) Tropofita adalah jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan
kelembapan yang ekstrem dan kekeringan. Jenis tumbuhan ini disebut juga tumbuhan
meranggas. Contohnya pohon jati, kedondong, dan kapuk randu. Vegetas Ini tersebar
di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur.
(3) Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Angin mengalir dari tempat yang memiliki
tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara rendah. Angin atau gerakan
udara mempunyai peranan penting dalam distribusi organisme. Angin dapat
mempercepat laju penguapan air karenanya memengaruhi transpirasi. Interaksi antara
gerakan angin dan gerakan air dapat menyebabkan erosi tanah dan batuan, serta

12
gerakan perpindahan organisme hidup perairan dari suatu tempat ke tempat lain,
kecuali organisme itu berakar atau melekat pada lapisan bawah air. Angin yang
kencang juga dapat memengaruhi migrasi burung.
(4) Curah hujan
Jumlah curah hujan tahunan sangat memengaruhi vegetasi serta populasi
hewan di daerah tertentu, Curah hujan tahunan menentukan jenis vegetasi di suatu
wilayah. Misalnya, di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi, vegetasinya
antara lain pepohonan tumbuhan perdu, paku, parasit, saprofit, liana, dan epifit.
Di wilayah-wilayah dengan hujan deras selama musim dingin dan sedikit
hujan selama musim panas, ada hutan perdu. Daerah dengan curah hujan yang tinggi
selama musim panas dan sedikit hujan selama musim dingin ditandai dengan adanya
padang rumput. Adapun daerah dengan curah hujan sedikit terlihat ada padang pasir
dan vegetasi xerofita. Di daerah dengan curah hujan rendah, seperti gurun, tumbuhan
dan hewabiasanya menyebar untuk mengurangi persaingan kebutuhan akan air.
Saat ketersediaan air di suatu wilayah berkurang, spesies hewan bermigrasi.
Contohnya hewan herbivor di Afrika bermigrasi ketika musim kering terjadi. Banyak
juga hewan berusaha melakukan adaptasi yang khusus terhadap kondisi di wilayah
yang kering. Banyak hewan pada musim yang sangat panas dan sangat kering
berhenti beraktivitas. Banyak juga yang meninggalkan liangnya hanya pada malam
hari.

Gambar 9.13 Wildebest Bermigrasi


(5) Cahaya matahari
Cahaya matahari menjadi sumber utama energi bagi makhluk hidup. Tumbuhan hijau
bergantung pada cahaya matahari untuk fotosintesis. Letak astronomis memengaruhi durasi
penyinaran dan intensitas cahaya menentukan tumbuhan dan sebaran. Selain itu, banyak sinar
memengaruhi suhu udara di suatu tempat. Tumbuhan dapat diklasifikasikan secara ekologis
berdasarkan kebutuhan mereka akan cahaya dan tempat teduh. Tumbuhan yang tumbuh subur
pada tempat yang mendapat sinar matahari secara langsung disebut tumbuhan heliofita
Contohnya kelapa dan mangga. Sementara itu, tumbuhan yang tumbuh dan berkembang
dengan baik pada tempat yang sedikit mendapat cahaya matahari disebut skiofita. Sebagian
besar tanaman skiofita tumbuh secara alami di lantai hutan dan di bawah kanopi pepohonan

12
dengan dedaunan lebat. Tumbuhan skiofita banyak ditemukan di hutan hujan tropis.
Contohnya anggrek dan pakis.
b. Fisiografi
Fisiografi merupakan faktor lingkungan yang memengaruhi kondisi yang berlaku di
suatu habitat dan distribusi tumbuhan dan hewan. Faktor ini berkaitan dengan topografi atau
bentuk permukaan tanah, seperti ketinggian, kemiringan, drainase, dan tingkat erosi tanah.
Fisiografi berpengaruh terhadap kondisi iklim lokal dan edafik yang ditimbulkan. Hal ini
dipengaruhi oleh suhu yang semakin menurun seiring dengan naiknya ketinggian suatu
tempat sebagaimana disampaikan dengan gejala gradien termometrik. Distribusi tanaman dan
hewan sangat tanggap atas arah cahaya dan ketinggian di atas permukaan laut. Flora yang
sama sekali berbeda bisa terjadi karena kemiringan lahan dan perolehan cahaya matahari.
Kemiringan lahan dan perolehan cahaya matahari saling terkait.

Gambar 9.14 Klasifikasi Iklim Junghuhn

C. Edafik
Faktor edafik adalah faktor yang berkaitan dengan struktur dan komposisi tanah yang
ditemukan di daerah tertentu. Tanah merupakan komponen utama habitat tumbuhan mana
pun. Karakteristik tanah secara signifikan menentukan kemampuan perakaran dan asupan
nutrisi terhadap tumbuhan melalui tekstur dan struktur tanah. Faktor edafik antara lain
mencakup hal-hal berikut.
1) Kedalaman lapisan atas tanah memengaruhi akses terhadap air, nutrisi, dan
stabilitas struktur tumbuhan.
2) Tekstur dan struktur tanah memengaruhi kerapatan tanah dan stabilitas agregat
tanah, ruang pori, udara tanah,serta ketersediaan air di dalam tanah. Kerapatan tanah
menghambat pembenihan.
3) Muatan materi organik di dalam tanah memengaruhi sifat tanah, stabilitas struktur
tanah, kapasitas tanah, warna tanah, retensi dan mobilitas kapasitas penyangga. sifat
air menahan polutany serta

12
4) Derajat keasaman (pH) adalah ukuran konsentrasi lon hidrogen dari larutan berair
dan menunjukkan tingkan asam atau alkalinitas. Nilai pH suatu tanah tertentu dapat
menentukan jenis vegetasi yang akan tumbuh. berpengaruh
5) Kejenuhan basa yang menjadi pasokan nutrisi optimal diinginkan untuk
menghindari gejala meningkatkan kerentanan terhadap hama dan penyakit serta
pengurangan hasil panen secara konsekuen kekurangan,
Faktor edafik menentukan sebaran spesies tumbuhan Hewan terestrial bergantung pada
komunitas tumbuhan. Jad pola persebarannya mengikuti persebaran tumbuhan.

Gambar 9.15 Satu Jenis Biji Tumbuhan di Tanam di Tanah Yang Berbeda

d. Biotik
Faktor terbesar yang memengaruhi pertumbuhan dan sebaran tumbuhan atau hewan
adalah faktor biotik. Tumbuhan merupakan produsen dalam rantai makanan. Oleh karena itu,
keberadaan tumbuhan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan rantai makanan
tersebut.
Pertumbuhan tanaman mungkin dibatasi oleh persaingan dengan tanaman lain dari
spesies yang sama atau berbeda. Ada beberapa tanaman yang dapat menghambat
pertumbuhan atau pembentukan tanaman lainnya. Dalam dunia hewan, jumlah karnivor
dibatasi oleh ketersediaan mangsa yang mereka makan. Jika jumlah hewan yang dimangsa
semakin sedikit, hewan pemangsa dan yang dimangsa akan saling punah.
Efek biotik pada tanaman dan hewan, terutama terlihat pada interaksi antarspesies berikut.
1) Persaingan atas sumber daya, seperti makanan, ruang, cahaya, atau nutrisi tanah,
merupakan salah satu faktor biotik yang paling penting.
2) Amensalisme adalah hubungan antarorganisme dari spesies yang berbeda di mana
pertumbuhan organisme dari spesies yang satu dihambat oleh spesies lain. Contohnya,
tanaman ilalang dengan tanaman budi daya dan kanopi sebuah pohon menghalangi
rumput yang hidup di bawah pohon untuk menerima sinar matahari.

12
3) Mutualisme adalah hubungan antarindividu dari dua spesies yang saling
menguntungkan. Contohnya, hubungan antara lebah dan bunga.
Komponen biotik yang berperan sentral terhadap sebaran flora dan fauna di suatu wilayah
adalah manusia. Manusia dapat menjaga kelestarian dan mengubah tatanan kehidupan flora
dan fauna dengan mengubah fungsi lahan.

Gambar 9.16 Simbiosis Mutualisme Gambar 9.16 Simbiosis Mutualisme

12
Kurikulum Merdeka
KEGIATAN PEMBELAJARAN 8
MANFAAT DAN PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA
Penyusun : FAJRI TSANIATI HASANAH
Institusi : SMAN 15 Surabaya
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang : SMA

Fase CP :F
Domain CP : Manfaat dan Pelestarian Flora dan Fauna

Tujuan Pembelajaran : Melalui kegiatan pembelajaran dengan berbasis aktifitas peserta


didik dapat mengevaluasi manfaat Flora dan Fauna serta menentukan tindakan yang dapat
dilakukan untuk pelestarian Flora Dan Fauna.
Kata Kunci :
- Flora
- Fauna
- Manfaat
- Pelestarian
Pertanyaan Inti :
- Bagaimana pemanfaatan flora yang sesuai?
- Bagaimana pemanfaatan fauna yang sesuai?
- Bagaimana tindakan yang dapat dilakukan untuk pelestarian flora Dan fauna?
Pengetahuan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa :
1. Kemampuan dalam mengevaluasi manfaat flora
2. Kemampuan dalam mengevaluasi manfaat fauna
3. Kemampuan menentukan bentuk tindakan yang dapat dilakukan untuk pelestarian
flora dan fauna.
Profil Pelajar Pancasila :
- Kemampuan dalam mengevaluasi manfaat flora
- Kemampuan dalam mengevaluasi manfaat fauna
- Kemampuan menentukan bentuk tindakan yang dapat dilakukan untuk pelestarian
flora dan fauna.
- Bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana,
melakukankomunikasi untuk mencapai tujuan bersama)
Sarana dan Prasarana :
- Laptop
- LCD proyektor
- Jaringan internet
- Gambar terkait dengan materi
- Google
- Canva
Materi ajar, alat dan bahan :
- Materi Ajar
Indonesia memiliki karunia kekayaan jenis flora dan fauna yang tinggi. Potensi flora dan
fauna di Indonesia menjadi sumber daya penting bagi pembangunan berkelanjutan di
Indonesia. Flora dan fauna di Indonesia memiliki manfaat yang luas dan memiliki nilai
secara ekonomis bagi masyarakat. Itu artinya, flora dan fauna bisa mendorong
kesejahteraan bagi masyarakat secara luas.

12
- Alat dan Bahan
- Handphone dan Jaringan internet dibutuhkan untuk mencari informasi tambahan
( browsing )
- Laptop untuk pembuatan Powerpoint dan presentasi
- Buku Erlangga

Persiapan Pembelajaran :
-.Guru mempersiapkan materi
- Guru menyiapkan gambar yang sesuai dengan materi yang dibahas
- Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti searchlink
website dan mencari artikel pengayaan
- Guru menyusun soal untuk tugas mandiri peserta didik
- Membuat peraturan teknis kegiatan kerja tugas mandiri
Kegiatan Pembelajaran : 135 menit
- Kegiatam Pendahuluan (10 menit )
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama sebagai
perwujudan rasa syukur serta melakukan presensi siswa, untuk menumbuhkan
karekter sesuai profil pelajar Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Y.M.E.
- Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, ketertiban dan
kehadiran siswa
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan yang
sedang berlangsung
- Guru akan menyampaikan pembahasan materi pada pertemuan sebelumnya untuk
melakukan review bersama-sama dengan peserta didik guna mengingatkan kembali
materi sebelumya.
- Kegiatan Inti ( 70 menit )
- Guru menjelaskan materi tentang manfaat dan pelestarian flora dan fauna
- selama 60 menit
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan menanyakan tentang materi
yang telah diajarkan selama 15 menit.
- Guru menuliskan tugas mandiri dan memberikan instruksi mengenai pengerjaan
selama 10 menit.
- Siswa mengerjakan tugas mandiri dalam kurun waktu30 menit
- Guru memberikan instruksi agar tugas mandiri dikumpulkan
- Kegiatan Penutup ( 10 menit )
- Guru memberikan ulasan kembali materi yang sudah disampaikan sebentar
- Kemudian guru menutup pembelajaran pada pertemuan ini.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan kembali tentang materi yang telah tersampaikan
2. Guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesulitan dan langkah perbaikan
yang perlu dilakukan dalam pembelajaran
Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengevaluasi manfaat flora
2. Peserta didik mampu mengevaluasi manfaat fauna
3. Peserta didik mampu menentukan bentuk tindakan yang dapat dilakukan untuk
pelestarian flora dan fauna.
Proses Asesmen

13
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri secara langsung. Hasil
pengamatan berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan penyelesaian
tugas.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan atau tertulis untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Bahan Bacaan Siswa
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Bahan Bacaan Guru
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Material Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Dilakukan kepada siswa yang hasil tes tulisnya masih dibawah standar minimal yang
disepakati untuk mengekplorasi lebih jauh materi yang didapat dan membaca materi pada
buku siswa : Geografi kelas XI.
Selain itu bentuk pengayaan juga dapat dilakukan dengan mengerjakan soal

13
A. Manfaat Flora dan Fauna untuk Kesejahteraan Manusia
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayatı Keanekaragaman hayati itu ditemukan
dalam berbagai bentuk ekosistem yang ada di Indonesia. Ekosistem itu mempunyai
peranan besar dalam kesejahteraan manusia. Hal ini antara lain dapat dilihat dari manfaat
flora dan fauna di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a. Menjaga keseimbangan ekologis
Tanpa flora dan fauna, manusia tidak bisa hidup. Oksigen yang dibutuhkan
manusia untuk pernapasan dihasilkan dan dilepas ke udara oleh flora. Sebaliknya,
karbon dioksida yang dihasilkan oleh fauna dibutuhkan oleh flora untuk proses
fotosintesis. Hewan juga memungkinkan proses perkembangbiakan tumbuhan melalui
proses penyerbukan. Di samping itu, manusia membutuhkan flora dan fauna sebagai
sumber makanan, obat-obatan, dan air.
b. Nilai estetika
Manusia mencintai dan menghargai alam karena alam memiliki nilai estetis.
Nilai estetis terutama diberikan oleh sebaran flora dan fauna. Hal ini terlihat dari
banyaknya manusia mengunjungi lanskap alam untuk menikmati keindahan alam.
Itulah sebabnya flora dan fauna penting bagi manusia.
c. Mengembangkan ekonomi lokal
Flora dan fauna memberikan kontribusi ekonomi bagi negara melalui
pariwisata. Lokasi liburan eksotis seperti Kepulauan Raja Ampat (Papua), Pulau
Komodo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Pulau Morotai
(Maluku), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Kepulauan Seribu (Jakarta), Bromo
Tengger Semeru (Jawa Timur), dan Danau Toba (Sumatra Utara) menarik wisatawan
dari berbagai negara karena kekayaan dan keunikan flora dan faunanya.
Menurut Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), 2015-2020,
Pearce berpendapat bahwa keanekaragaman hayatı memiliki nilai guna dan nilai
nonguna
a. Nilai guna keanekaragaman hayati
Nilai guna keanekaragaman hayati mencakup hal-hal berikut:
1. Nilai guna langsung yang terdiri dari nilai konsumsi dan nilai produksi.
a) Nilai konsumsi merupakan manfaat langsung Nedaekaragaman hayati untuk
pemenuhan kebutuhan sandang, pangan maupun papan. Contohnya, beras umbi-
umbian, daging, telur, susu, ikan serta buah buahan dan sayuran yang dapat
dikonsumsi untuk memenuhi ketahanan pangan.
b) Nilai produksi adalah nilai yang didapat dari pengolahan dan perdagangan
keanekaragaman hayati di pasaran. Contohnya, pemanfaatan sumber daya
keanekaragaman hayati untuk industri pangan, farmasi, dan material.
2. Nilai guna tidak langsung yang mencakup nilai jasa lingkungan. Nilai jasa
lingkungan diberikan dengan formasi ekosistem yang memiliki keunikan

13
keanekaragaman hayati Contohnya: Ekosistem terumbu karang dan padang lamun
melindungi pantai dari abrasi.
b. Nilai nonguna keanekaragaman hayati
Nilai nonguna keanekaragaman hayati mencakup nilai pilihan dan nilai eksistensi.
1) Nilai pilihan
Nilai pilihan atau nilai potensi merupakan nilai keanekaragaman hayati yang
manfaatnya belum disadari saat ini namun dapat dimanfaatkan oleh manusia di masa
yang akan datang seiring dengan perubahan permintaan, pola konsumsi, dan asupan
teknologi. Contohnya, plasma nutfah yang sedang diteliti pemanfatannya.
2) Nilai eksistensi.
Nilai eksistensi merupakan nilai yang dimiliki oleh keanekaragaman hayati
karena keberadaannya. Misalnya, pemanfaatan terumbu karang ataupun hutan alam,
sebagai area wisata yang dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat.

13
B. Pelestarian Flora dan Fauna untuk Kesejahteraan Manusia
Flora dan fauna berguna bagi keberlangsungan hidup manusia serta merupakan
pendukung ekosistem yang paling utama. Keberadaan mereka pada rantai makanan
menempati posisi yang signifikan. Itulah sebabnya pelestarian flora dan fauna perlu
dilakukan.
Pelestarian flora dan fauna dapat dilakukan melalui konservasi sumber daya alam
hayati. Menurut UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam
hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan
persediaannya, dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan
nilainya.
Kegiatan konservasi keanekaragaman hayati yang terkait pelestarian mencakup
kegiatan perlindungan sistem penyangga kehidupan dan kegiatan pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
a. Kegiatan perlindungan sistem penyangga kehidupan
Perlindungan sistem penyangga kehidupan diwujudkan dalam bentuk kawasan
pelestarian alam. Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu,
baik di darat maupun perlindungan keanekaragaman di perairan.
Kawasan pelestarian alam terdiri dari sebagai berikut:
1) Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi. Sering kali taman nasional
awalnya merupakan cagar alam atau suaka margasatwa yang kemudian diperluas dan
ditetapkan sebagai taman nasional. Contohnya, Taman Nasional Gunung Leuse Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango, dan Taman Nasional Lorentz
2) Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan
dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan/ atau bukan asli, yang dimanfaatkan
bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, budaya,
pariwisata, dan rekreasi. Contohnya: Taman Hutan Raya Djuanda, Taman Hutan Raya
Ngurah Rai, dan Taman Hutan Raya Sultan Adam.
3) Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk
pariwisata dan rekreasi alam. Contohnya Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, Tumpak
Sewu.
b. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
dilaksanakan dengan menjaga keutuhan kawasan suaka alam agar tetap dalam
keadaan asli.
1) Cagar alam adalah kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan

13
perkembangannya berlangsung secara alami. Contohnya: Cagar Alam Laut Kepulauan
Karimata, Cagar Alam Batukahu, dan Cagar Alam Pulau Dua

Gambar 10.1 Cagar Alam Karaenta


2) Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan/ atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya Contohnya: Suaka Margasatwa Sermo, Suaka
Margasatwa Ale Asisio, dan Suaka Margasatwa Tanjung Peropa. Kawasan pelestarian alam
dan kawasan suaka alam merupakan pelestarian alam dengan metode in-situ. Metode in-situ
adalah metode pelestarian flora dan fauna di habitat dan lingkungan asli atau alami flora dan
fauna yang bersangkutan.

Gambar 10.2 Suaka Marga Satwa Muara Angke

13
Selain metode in-situ, ada juga metode ex-situ. Metode ex-situ yakni metode pelestarian flora
dan fauna yang dilakukan di luar habitat alaminya .
Adapun contoh metode ex-situ diantaranya:
1) Kebun raya menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2011
tentang Kebun Raya adalah kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ yang memiliki
koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikası taksonomi,
bioregion, tematik, untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa
lingkungan. Contohnya, Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Purwodadi

Gambar 10.3 Kebun Raya Bogor


2) Taman keanekaragaman hayati yang selanjutnya disebut taman kehati adalah suatu
kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai
fungsi konservasi in-situ dan ex-situ, khususnya bagi tumbuhan, yang penyerbukan dan/atau
pemencaran bijinya harus dibantu satwa. Contohnya, Taman Keanekaragaman Hayati
Kabupaten Sumedang dan Taman Keanekaragaman Hayati Kabupaten Lampung Barat.

Gambar 10.4 Taman Keanekaragaman Hayati Madah Sekadau

13
3) Arboretum adalah tempat atau wilayah untuk menanam pohon baik yang tumbuh di darat
(terestrial) maupun di lahan basah atau berair (akuatik) yang ditujukan sebagai koleksi dan
konservasi tumbuhan, terutama tumbuhan langka. Contohnya, Arboretum Nyaru Menteng,
Arboretum Sumber Brantas, dan Arboretum Universitas Riau.

Gambar 10.5 Arboretum Himba Etam

4) Kebun plasma nutfah merupakan perkebunan yang mengkoleksi berbagai macam plasma
nutfah yang unggul yang dibudidayakan agar keberadaannya tidak punah. Plasma nutfah
merupakan substansi yang mengatur perilaku kehidupan secara turun termurun sehingga
populasinya mempunyai sifat yang berbeda dari populasi yang lainnya. Contohnya, Kebun
Plasma Nutfah Pisang di Yogyakarta.

Gambar 10.6 Kebun Plasma Nutfah

13
5) Kebun binatang adalah suatu tempat yang mempunyai fungsi utama sebagai lembaga
konservasi yang melakukan upaya perawatan dan pengembangbiakan berbagai jenis satwa,
sebagai sarana perlindungan dan pelestarian jenis melalui kegiatan penyelamatan, rehabilitasi
dan reintroduksi alam dan dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sarana rekreasi.

Gambar 10.7 Kebun Binatang Surabaya

6) Taman safari adalah kebun binatang yang kondisi alamnya dibuat sedemikian rupa
sehingga mendekati habitat aslinya.

Gambar 10.8 Taman Safari Indonesia II

13
UJI PEMAHAMAN
A. Pilihlah satu jawaban yang benar
1. Indonesia memiliki sekitar 8.000 spesies tumbuhan dan 2.215 spesies hewan yang sudah
teridentifikasi. Spesies hewan terdiri dari 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 jenis burung, dan 121
kupu-kupu. Keragaman jenis fauna di Indonesia ini berkaitan erat dengan faktor...
A. luas wilayah
B. iklim
C. geologi
D. bentuk wilayah
E. luas lautan
2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
(1) Menjadi katalis tanah dan air laut.
(2) Sumber pendapatan bagi nelayan
(3) Menjaga kualitas air dan udara
(4) Pengembangan ilmu pengetahuan
(5) Habitat ikan.
Manfaat hutan mangrove di bidang keseimbangan ekosisten ditunjukkan angka...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2) (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
3. Hutan memiliki peranan penting yang tidak hanya sebagai penyeimbang iklim global,
tetapi juga sebagai sumber pembangunan ekonomi dan sumber kehidupan masyarakat
(Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2016) Akan tetapi, saat ini kerusakan
hutan, baik karena bencana alam maupun eksploitasi manusia, menjadi isu utama dengan
berbagai kondisi yang mengancam kualitas lingkungan hidup. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kondisi dan kualitas hutan sehingga keberlangsungan kehidupan
dapat terus berjalan adalah...
A. memperluas hutan produksi sehingga menambah pendapatan negara.
B. mengembangkan perkebunan kelapa sawit dengan perusahaan asing
C. melakukan tebang pilih dalam usaha mengelola hasil hutan.
D. membuka lahan hutan untuk memenuhi kebutuhan lahan permukiman penduduk
E. membangun habitat buatan untuk flora dan fauna yang terdapat di dalam hutan.
4. Diperkirakan pada masa prasejarah, sekitar 1.500 jenis tumbuhan digunakan sebagai
sumber makanan. Pada masa kebudayaan kuno, paling sedikit 500 jenis tumbuhan digunakan
sebagai sayuran. Pada masa sekarang, 95% makanan kita berasal dari 30 jenis bahan
makanan, seperti tanaman biji-bijian, padi, jagung, dan gandum.

13
Bagaimana cara kita menjaga kelestarian flora dan fauna tersebut sehingga dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus hingga generasi yang akan datang?
A. Mendirikan kawasan kebun raya dan kebun binatang untuk koleksi.
B. Membuat daerah penyangga untuk lahan pertanian dan permukiman dengan cagar
alam.
C. Melakukan budidaya jenis sayuran dan peternakan hewan secara terus menerus.
D. Mengembangkan daerah lindung untuk dijadikan cagar alam.
E. Melakukan perkawinan silang untuk menciptakan spesies baru.
5. Jenis fauna yang terdapat di zona neartik adalah
A. primata, bison, dan kungkang
B. antelop, rusa, dan beruang
C. harimau, beruang kutub, dan berang-berang
D. badak, harimau, dan gajah
E. platipus, kiwi, dan kasuari
6. Bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, dapat menghambat penyebaran tumbuhan
karena...
A. kekurangan air
B. jenis tanah tidak subur
C. menghalangi sinar matahanı
D. kelerengan curam
E. potensi terjadi bencana
7. Berdasarkan pembagian iklim Koppen, wilayah Sumatra dan Kalimantan termasuk
klasifikası iklim Af. Wilayah ini memiliki curah hujan rata-rata lebih dari 60 mm/bulan.
Bagaimana dampak kondisi tersebut terhadap persebaran flora di wilayah Sumatra dan
Kalimantan?
A. Terdapat banyak hutan lebat.
B. Tidak banyak jenis flora yang dapal tumbuh.
C. Jenis vegetasi di wilayah ini adalah hutan sabanna.
D. Terdapat banyak jenis phon berdaun jarum.
E. Pohon-pohon akan meranggas pada saat-saat tertentu.
8. Kondisi iklim di kawasan Pulau Jawa sangat bervariasi dengan tingkat curah hujan
semakin berkurang ke arah timur Berdasarkan kondisi tersebut, jenis vegetasi yang terdapat
di kawasan Jawa-Bali dari arah barat ke timur secara berturut-turut adalah...
A. hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana, dan stepa
B. hutan musim, hutan hujan tropis, hutan sabana, dan stepa
C. hutan sabana, stepa, hutan musim, dan hutan hujan tropis
D. stepa, hutan musim, hutan sabana, dan hutan hujan tropis
E. hutan hujan tropis, hutan sabana, hutan musim, dan stepa
9. Perhatikan peta berikut

14
1
2

Karakteristik fauna yang tersebar di wilayah angka 2 adalah...


A. faunanya mirip fauna asiatis
B. sedikit jenis ikan air tawar
C. terdapat hewan berkantong
D. fauna endemik indonesia
E. faunanya mirip fauna australis
10. Bagi suku Sakai di Riau, hutan adalah harta yang harus dirawat sebaik-sebaiknya. Suku
Sakai membagi wilayah hutan mereka menjadi tiga bagian, yaitu hutan adat, hutan larangan,
dan hutan perladangan Di hutan adat, penduduk hanya boleh mengambil rotan, damar, dan
madu lebah, tanpa menebang pohonnya. Di hutan larangan, masyarakat sama sekali tidak
boleh mengusik hutan. Sementara itu, di hutan perladangan, masyarakat boleh menebang
pohon untuk menjadikan ladang tetapi tidak semua pohon boleh ditebang. Bagaimana
dampak kearifan lokal tersebut terhadap kelestarian lingkungan?
A. Mengurangi pemanasan global
B. Menambah pendapat masyarakat suku Sakai
C. Masyakarat suku Sakai berprofesi sebagai petani ladang
D. Menghindari risiko banjir rob
E. Tidak akan terjadi kebakaran hutan secara alami.

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!


1. Mengapa daerah gurun memiliki jenis flora dan fauna lebih sedikit daripada wilayah
tropis? Jelaskan
2. Meskipun dipisahkan oleh gurun dan samudra, fauna di Afrika memiliki kesamaan dengan
fauna di India. Mengapa kondisi ini dapat terjadi? Jelaskan
3. Jika ingin memahami persebaran flora di dunia, harus mengetahui persebaran bioma di
dunia. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut.
4. Mengapa kearifan lokal subak di Bali dikatakan dapat menjaga kelestarian lingkungan?
Jelaskan

14
KUNCI JAWABAN UJI PEMAHAMAN
1. B. Iklim
2. B. (1), (3), dan (5)
3. C. Melakukan tebang pilih dalam usaha mengelola hasil hutan.
4. D. (2), (3), (4)
5. A. Primata, bison, dan kungkang
6. D. Kelerengan curam
7. A. Terdapat banyak hutan lebat
8. A. Hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana, dan stepa
9. D. Fauna endemik Indonesia
10. A. Mengurangi pemanasan global

14
PRAPROYE
K
Judul : Pembuatan Scrapbook dalam Penguatan
Pemahaman Persebaran Fauna Dunia

Tujuan :
Menganalisis persebaran fauna dunia berdasarkan sistem Wallace Pola persebaran fauna
berbeda dengan pola persebaran flora. Pola persebaran flora sangat terikat dengan habitat
atau lingkungan hidupnya. Adapun persebaran fauna tidak terikat dengan habitatnya. Jika
habitat yang didiaminya dirasakan kurang cocok, hewan melakukan migrasi ke wilayah
lain. Oleh sebab itu, pola persebaran fauna tidak setegas lingkungan hidup flora. Sistem
Wallace memberikan tata nama yang mengidentifikasi enam zona yang masih berlaku
sampai sekarang. Zona biogeografi ini didasari pola persebaran makhluk hidup yang
berada di darat. Zona ini kemudian diklasifikasikan lagi menjadi bioma dan tipe-tipe
habitat Keenam zona itu adalah zona neartik, neotropik, australis, oriental, paleartik, dan
ethiopian.

Petunjuk:
Buatlah kelompok yang terdiri dari 4-6 orang. Berilah nama kelompok dengan nama zona
persebaran fauna di dunia. (Oriental, Neartik, Paleartik, Neotropik, Ethiopia, dan
Australis) Waktu pengerjaan proyek selama 2 minggu.
Langkah-langkah:
1. Carilah informasi mengenai persebaran fauna di dunia menurut Alfred Russel Wallace
2. Lakukan pembagian kelompok berdasarkan zona persebaran fauna di dunia
3. Buatlah scrapbook pop-up semenarik mungkin sesuai dengan pembagian zona yang
diperoleh
4. Isi dari scrapbook berupa:
Wilayah persebaran, jenis fauna, dan fakta menarik fauna-fauna tersebut
5. Kumpulkan scrapbook yang telah dibuat dengan tepat waktu sesuai dengan
kesepakatan antara guru dan murid.
6. Presentasikan hasil scrapbook di depan kelas, minta kelompok lain untuk memberikan
tanggapan mengenai hasil proyek kelompok kalian.

14
Glosarium
Sumber daya kehutanan Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi
sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam dalam persekutuan alam dan
lingkungannya, yag satu dengan lalinnya tidak dapat dipisahkan.
Sumber daya pertambangan Suatu sumber daya alam yang berasal dari dalam perut bumi
melalui pencairan, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan, dan penjualan
bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas)
Sumber daya kelautan Sumber daya yang meliputi ruang lingkup mencakup kehidupan laut
(flora dan fauna), mulai dari perairan dalam sampai ke daerah pasang surut di pantai dataran
tinggi dan daerah muara yang luas.
Pariwisata Segala sesuatu yang memainkan peran penting dalam menarik wisatawan untuk
mempelajari kawasan termasuk sumber daya alam, peristiwa kepariwisataan, fasilitas rekreasi
dan daya tarik wisata
Letak Astronomis Letak suatu wilayah yang ditentukan berdasarkan posisi terhadap garis
lintang dan posisi garis bujur.
Letak Geografis Letak suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kenampakan fisik dan sosial
Bioma agian dari Biosfer yang merupakan bentang lahan darat (landscape) yang mempunyai
karakteristik khas berdasarkan keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan fauna tertentu
Biosfer Lapisan yang ada di permukaan bumi sebagai tempat tinggal mahluk hidup
Cagar alam Sebuah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan berupa flora, Ekosistem
fauna, dan ekosistem Suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
mahluk hidup dengan lingkungannya
Habitat Tempat tinggal populasi satwa atau spesies tertentu
Konservasi Upaya pelestarian atau perlindungan terhadap lingkungan dan
Keanekaragaman sumber daya hayati Berbagai bentuk kehidupan di semua sistem biologis
Sabana Padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau semak- semak
Stepa Padang rumput yang sangat luas
Suaka margasatwa kawasan yang ditetapkan untuk melindungi satwa tertentu

Daftar Pustaka
Dahuri R, J. Rais, S. P. Ginting, M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan
Lautan Secara
Terpadu. PT. Pradnya Paratima. Jakarta Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.
Modul Geografi SMA Terbuka Semester 1. 2019. Bandung: Dinas Pendidikan Propinsi
Jawa Barat
Fauzy Ahmad, Anna Suzy, 2005. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan,
Untuk Analisis Kebijakan. Gramedia. Jakarta. Lubis, Subaktian. 2010.

14
Paradigma Baru PPPGL dalam Menggali Kekayaan Dasar Laut Nusantara. Puslitbang
Geologi Kelautan
Susilowati, Indah. 2013. Keselarasan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber
Daya Perikanan Bagi Manusia dan Lingkungan.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013. Diponegoro University Press, Semarang.
Undang-Undang RI No.27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
PulauPulau Kecil.
A. Hari Karyono. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo. Aji Arifin.( ( 2016 ). Buku Siswa
Geografi Peminatan Ilmu – Ilmu Sosial Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta :
CV Mediatama. Anonim. (2017).
Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung :Yrama Widya. K. Wardiyatmoko. 2013.
Geografi untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sindhu Priastomo, Yasinto. 2021. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Somantri Lili dan Nurul Huda, 2016. Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2.Bandung: Grafindo
Tika
Pabundu,Amin,Endang Puji Rahayu. 2016. Jelajah Dunia Geografi SMA/MA Kelas XI
Kelompok IPS.Jakarta: Bumi Aksara
https://blog.ruangguru.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia
https://ilmugeografi.com/biogeografi/faktor-yang-mempengaruhi-persebaran-flora-danfauna
https://www.studiobelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196006151988031-
http://iamindonesea.blogspot.com/2018/04/potensi-sumber-daya-laut-indonesia.html LIPI.
Potensi Penambangan Bawah Laut. https://blog.ruangguru.com/geografi-kelas-11-apa-saja-
potensi-sumber-daya-lautindonesia#:~:text=70%25%20potensi%20minyak%20bumi%20dan,
%2C%20kromit %2C%20dan%20bijih%20besi.

14

Anda mungkin juga menyukai