Ekplorasi Konsep Modul 1
Ekplorasi Konsep Modul 1
Yang paling menarik dari pendidikan jaman dahulu ketika didirikannya Taman siswa sebagai Gerbang Emas
Kemerdekaann dan Kebudayaan Bangsa dengan harapan menjadi sebuah cita-cita baru yang membawa
perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran Taman siswa ada sebagai jiwa rakyat yang merdeka dan
bebas. Pendidikan Taman siswa mengedepankan tumbuhnya rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air demi
memperoleh kemerdekaan Potret pendidikan pada jaman kolonial adanya inisiatif para bupati untuk
mendirikan sekolah meskipun yang bisa mendapatkannya hanya calon2 pegawai saja. Kemudian di tahun
yang sama didirikan sekolah Bumiputera yang hanya memiliki 3 kelas Rakyat hanya diberikan pengajaran
membaca, menulis, menghitung seperlunya dan mendidik pembatu untuk membantu usaha dagang mereka
Persamaan pendidikan zaman kolonial dan jaman sekarang sama2 bertujuan memberikan bekal terhadap
rakyat melalui pendidikan dan pengajaran namun pada jaman kolonial hanya orang2 tertentu yang bisa
JOKO noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
yang menarik adalah para bupati menginisiasi berdirinya sekolah sekolah, hal ini mengindentifikasikan
bahwa ada pemikiran untuk memajukan para pribumi walaupun ini untuk membantu usaha .ini menjadi cikal
bakal berdirinya sekolah sekolah. tujuan pendidikan dijaman kolonial adalah untuk mendidik calon calon
pegawai serta hanya untuk mengajarkan membaca menulis dan berhitung serta hanya untuk para pembantu
yang berguna untuk mendukung usaha. persamaan pendidikan jaman kolonial dengan jaman sekarang adalah
tujuan dari pendidikan hanya berorientasi untuk menjadi pegawai. perbedaan nya adalah kalau jaman kolonial
yang mendapat pendidikan hanya orang orang tertentu, sedangkan jaman sekarang semua orang berhak untuk
SITI respond:
Setuju Bapak, Berdasarkan dari tayangan video tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan pada
zaman kolonial hindia belanda hanya sebatas mendidik dan mengajar orang-orang pilihan untuk kemudian
membantu pekerjaan dan usaha-usaha mereka khususnya dalam kegiatan berdagang. Walaupun pendidikan
dan pengajar di Indonesia pada saat ini belum sepenuhnya merata, tetapi sekarang sekolah dibuka seluas-
SISWOKO respond:
Beberapa persamaan lagi pendidikan pada zaman kolonial dan sekarang adalah masih banyak menerapkan
model teacher center. Siswa duduk manis memerhatikan guru dan terkadang juga tidak jelas. Saya juga setuju
pendapat bapak bahwa, 'persamaan pendidikan jaman kolonial dengan jaman sekarang adalah tujuan dari
pendidikan hanya berorientasi untuk menjadi pegawai. Perbedaannya adalah kalau jaman kolonial yang
mendapat pendidikan hanya orang orang tertentu, sedangkan jaman sekarang semua orang berhak untuk
mendapatkan pendidikan atau pengajaran.' Selama prinsip pendidikan hanya untuk menjadi pegawai, maka
prinsip utama pendidikan yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu merdeka belajar akan sulit
tercapai. Ubah mindset menjadi bahwa setiap anak itu memiliki kodrat luar biasa dengan cipta, karsa dan
karya. Mereka bebas menjadi apa saja, tidak hanya sebagai pegawai atau pejabat.
saya setuju sekali dengan pendapata bapak maka dari itu semoga ini menjadi langkah awal kita untuk
memajukan dan merubah sistem pendidikan sesuai denga prinsip dan filosofi pendidikan yang diutarakan
KUSUMA HARDINI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bagian yang menarik dari potret pendidikan zaman kolonial yaitu lahirnya cita-cita baru yang memimpikan
perubahan radikal dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Hal ini merupakan pemikiran dari tokoh
pendidikan zaman kolonial agar masyarakat Indonesia dapat menerima pendidikan yang layak serta
mendapatkan kemerdekaan dalam belajar. Seperti yang kita lihat bahwa pendidikan zaman kolonial hanya
memberi kesempatan belajar bagi calon-calon pegawai dan hanya mengajarkan membaca, menulis dan
berhitung. Pendidikan juga hanya diberikan kepada para pembantu agar dapat mendukung usahannya.
persamaan pendidikan zaman kolonial dan sekarang yaitu sama-sama memberi pembelajaran membaca,
menulis, dan berhitung bagi siswa. sedangkan perbedaannya, pendidikan zaman kolonial hanya memberikan
pendidikan bagi orang tertentu. Sedangkan pendidikan zaman sekarang memberi kesempatan luas bagi
Saya setuju dengan pendapat Ibu. Dari tayangan video tersebut terlihat bahwa pada zaman kolonial
pendidikan merupakan sesuatu hal yang eksklusif yang hanya dapat diperoleh oleh kalangan tertentu saja.
Namun saat ini pendidikan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
SITI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bagian yang menarik adalah tentang sejarah berdirinya pendidikan zaman kolonial hindia belanda dimana
sekolah bumiputera terbatas untuk orang-orang pilihan dan pendidikan tersebut dimaksudkan untuk
membantu usaha-usaha pemerintah khususnya dalam berdagang. kemudian seiring ada kelonggoran,
terbentuklah taman siswa pada Tahun 1922 sebagai awal kebebasan pendidikan dan pengajaran yang
merdeka. Persamaan pendidikan zaman kolonial hindia belanda dengan potret pendidikan saat ini adalah
masih ada kesenjangan ekonomi, sosial, budaya, insfratuktur dan sarana prasarana antara sekolah desa dengan
kota sehingga tidak semua anak mendapatkan hak belajar sepenuhnya. Untuk perbedaannya bahwa sekarang
pemerintah mengupayakan bahwa pendidikan dapat berpihak kepada murid, menggencarkan kemerdekaan
belajar sampai ke pelosok negeri sehingga membuka kesempatan mendapat pendidikan dan pengajaran
SRI ENDAH noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret Pendidikan pada jaman itu adalah bangkitnya semangat Pendidikan yang radikal pada tahun 1940 yaitu
merupakan gerbang emas bagi bangsa Indonesia untuk merdeka berbudaya,pendidikan pada zaman belanda
hanya diberikan kesempatan hanya pada calon pegawai saja ,sementara saat lahirnya Budi Oetomo
pendidikan diberikan pada rakyat henya untuk bisa baca , tulis dan hiting saja demi untuk tujuan memajukan
usaha dagang .Persamaan pola pikir pendidikan jaman belanda dan jaman sekarang tujuan berpendidikan agar
dapat menjadi seorang pegawai sementara perbedaanya adalah Pendidikan jaman sekarang sudah dapat
TOIFUR noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bagian yang menarik adalah anak anak dalam mendapatkan materi Pendidikan masih mengunakan sistem
Pendidikan Belanda. terasa masih dijajah dan masih dianggap seperti layaknya mesin atau robot yang
kondisinya setiap siswa dianggap sama kapasitasnya. Sedangkan dari fitrahnya anak anak itu mempunyai
kapasitas dan kebutuhan yang berbeda, dan diharapkan mereka bisa menyelesaikan pendidikannya agar bisa
bermanfaat serta bisa diterapkan dilingkungannya. Dari perbedaanya pendidikan dari zaman kolonial adalah
siswa yang berhak bersekolah adalah siswa yang punya golongan tertentu, sedangkan sekarang semua dapat
mendapatkan pendidikan yang sama. Ditinjau dari orentasi pendidikan pada zaman kolonial dibentuk
diciptakan bukan untuk tujuan yang mulia tetapi untuk mencari pegawai yang hanya cukup terampil dalam
bekerja dan mau mendapat hak upah yang rendah. Pendidikan sekarang sudah jauh lebih baik dan meningkat
karena mengutamakan kecerdasan ketrampilan prestasi dan bisa menghadapi persaingan atau perubahan
kedepan.
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini, jika dahulu pendidikan di Indonesia bertujuan
sebatas untuk mencari pegawai yang mempunyai bekal keterampilan sederhana belajar membaca, menulis
dan menghitung, bukan untuk tujuan yang mulia. Seiring berjalannya waktu dalam sejarah, pendidikan mulai
berkembang, tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan sebagai pegawai untuk mengabdi pada pemerintah
kolonial dengan upah rendah dan tidak semua rakyat dapat mempunyai kesempatan itu. Kini pendidikan
dapat dirasakan semua kalangan masyarakat. Pertanyaan apakah sekarang pendidikan di Indonesia sudah
merdeka? adalah pertanyaan yang sangat membutuhkan refleksi kita semuanya sebagai pendidik di Indonesia,
GALIH respond:
setuju sekali bapak, untuk pendidikan yang sekarang memang sudah lebih kreatif dan inovatif serta siap
ANASTASIA NANA ASTUTI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga
kini
Mengamati potret pendidikan Indonesia pada masa kolonial sungguh miris. Pendidikan tidak dapat diterima
secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Meskipun para bupati atau petinggi rakyat pada
zaman itu sudah memikirkan bahkan membuat suatu sistem pendidikan, namun hanya terbatas bagi lapisan
masyarakat tertentu saja, dan terbatas untuk kebutuhan usaha saja. Pendidikan pada zaman itu juga hanya
terbatas pada membaca, menulis, dan berhitung saja. Persamaan dari pendidikan pada masa kolonial dan
pendidikan masa kini adalah tujuan pendidikan hanya sebatas untuk menjadi pegawai semata. Sedangkan
perbedaan pada masa kolonial dan masa sekarang adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sudah
GALIH noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini Bagian yang menarik adalah saat lahirnya
Taman Siswa tahun 1922 yang melahirkan jiwa rakyat untuk merdeka dan bebas. Hal ini menunjukkan
keinginan yang kuat dari sosok Ki Hajar Dewantara yang memiliki ide dan pemikiran yang maju di masa itu.
Beliau memikirkan kepentingan rakyat terutama dalam hal kebebasan dalam memperoleh pendidikan.
Padahal pada zaman kolonial masih sangat terbatas ruang geraknya. Tujuan pendidikan pada zaman kolonial
rakyat hanya diajari membaca, menulis, dan menghitung seperlunya hanya untuk mendukung usahanya.
Artinya bahwa pendidikan itu hanya untuk kepentingan mereka semata. Persamaan pendidikan zaman
kolonial dengan zaman sekarang bahwa dasar utama pengajaran adalah kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung. Hanya sekarang istilahnya kemampuan literasi dan numerasi. Perbedaannya pada zaman kolonial
pendidikan hanya bisa diikuti oleh golongan tertentu saja, sementara saat ini pendidikan sudah bisa dinikmati
bupati untuk mendirikan sekolah kabupaten untuk mendidik calon-calon pegawai, hal ini menunjukkan
bahwa pendidikan sangat penting untuk melakukan sebuah pekerjaan. Munculnya sekolah bumitera yang
bertujuan mendidik pembantu usaha dagang kolonial belanda, hal ini semakin menunjukkan bahwa pedidikan
memegang peranan penting di bidang apapun. Sehingga mendorong Lahirnya cita-cita baru mengimpikan
perubahan dalam pendidikan dan pengajaran pada tahun 1920, dan pada tahun 1922 lahirlah Taman Siswa
sebagai jiwa rakyat untuk bebas dan merdeka Tujuan Pendidikan pada zaman kolonial untuk mendidik calon-
calon pegawai kabupaten, dan untuk mendapat tenaga pembantu dalam usaha dagang kolonial belanda.
Persamaan antara situasi pendidikan zaman kolonial belanda dan situasi pendidikan saat ini adalah keduanya
bertujuan untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Perbedaannya adalah peserta didik,dan tujuan
pendidikannya
FITRIA INDRI ASTUTI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Yang paling menarik adalah lahirnyaTaman Siswa di Yogyakarta pada tahun 1922. Taman siswa yang
didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara kala itu menjadi sebuah gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan
kebudayaan bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan pada zaman Kolonial hanyalah untuk mendidik calon-calon
pegawai yang mana diharapkan membatu Kolonial. Kemudian rakyat pribumi diberikan kesempatan
menerima pengajaran berupa membaca, menulis dan berhitung seperlunya. Persamaan antara situasi
Pendidikan jaman Kolonial dan situasi Pendidikan Indonesia saat ini adalah bahwa pendidikan merupakan
bekal dan modal yang dibutuhkan seorang anak untuk masa depan. Perbedaannya, jika pada jaman Kolonial
pendidikan hanya berfokus pada kepentingan dan keuntungan pihak tertentu (Kolonial), maka pendidikan
pada jaman sekarang yang menjadi fokus pendidikan adalah diri anak sendiri. Bagaimana mereka dapat
menumbuh kembangkan budi dan pekertinya sehingga menjadikan mereka manusia yang merdeka.
DIAH ROSAWATI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bagian yang menarik dari tayangan video tentang potret pendidikan saat zaman colonial yaitu munculnya
semangat untuk mewujudkan kebebasan berpendidikan demi kemajuan bangsa. Di awal, pendidikan hanya
diprakarsai oleh bupati-bupati dan hanya digunakan untuk mendidik calon pegawai. Pelajaran yang diberikan
hanya berupa membaca, menulis dan sebagian berhitung. Tujuan pendidikan yang dapat diperlihatkan pada
zaman colonial yaitu hanya membekali ilmu untuk kalangan tertentu saja. Tidak semua warga berhak untuk
mengenyam pendidikan. Situasi pendidikan pada zaman colonial dan saat ini berbeda. Dari tayangan tersebut
terlihat bahwa pembelajaran berpusat pada guru. Siswa duduk manis mendengarkan penjelasan guru.
Sedangkan proses pembelajaran saat ini berpusat pada siswa. Guru hanya sebagai fasilitator. Siswa diberi
kesempatan untuk berpendapat dan mengembangkan pemikirannya terkait materi pembelajaran. Namun
terlepas dari perbedaan tersebut, keduanya sama-sama bertujuan mentranfer ilmu dan menidik siswa.
SRI WAHYU ARI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa sebagai sarana perjuangan melawan kolonialisme Belanda.
Organisasi Taman Siswa mengajarkan tentang dasar-dasar kemerdekaan bagi masyarakat pribumi Indonesia.
Ajaran kemerdekaan yang dimaksud Taman Siswa adalah kemerdekaan yang berasal dari diri sendiri.
Pendidikan di Taman Siswa selalu menekankan kepada siswanya untuk tidak bergantung kepada orang lain
dan tetap berpegang teguh pada prinsip berdikari (berdiri di kaki sendiri). Pada perkembangannya, ajaran
Taman Siswa menjadi dasar bagi kaum pribumi Indonesia untuk melakukan perjuangan kemerdekaan
melawan kolonialisme Belanda. Sebagai sebuah organisasi pendidikan, terdapat tiga semboyan Taman Siswa,
yaitu: Ing Ngarsa Sung Tuladha, yang berarti ‘di depan memberi contoh’ Ing Madya Mangun Karsa, yang
berarti ‘di tengah membangun semangat’ Tut Wuri Handayani, yang berarti ‘di belakang memberikan
dorongan’
ENDANG noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
1. Dari video di atas bagian yang paling menarik adalah lahirnya Taman Siswa Yogyakarta pada tahun 1922
yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara. Taman Siswa merupakan gerbang emas kemerdekaan dan
kebebasan kebudayaan bangsa. 2. Tujuan pendidikan pada zaman Kolonial adalah untuk mencetak calon
pegawai sehingga mampu membantu colonial Belanda. Selain itu kelonggaran pendidikan juga diberikan
kepada para pribumi untuk belajar membaca, menulis dan berhitung. Agar mereka mampu membantu di
sektor perdagangan. 3. Persamaan pendidikan jaman Kolonial dengan situasi pendidikan saat ini adalah anak
masih diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Perbedaan : pendidikan jaman kolonial Belanda hanya
untuk golongan tertentu yang menguntungkan bagi Belanda. Bagi para bangsawan dapat mengikuti
pendidikan hingga jenjang yang tinggi sedangkan bagi pribumi hanya diberikan pembelajaran membaca,
menulis dan berhitung. Pendidikan saat ini tidak memandang golongan, semua rakyat memiliki hak yang
ISTERIA MEILAN noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini Menurut saya bagian yang paling menarik
adalah cita-cita yang menginginkan perubahan radikal pada pendidikan dan pengajaran lalu lahirnya Taman
Siswa sebagai gerbang emas kemerdekaan belajar, yang sebelumnya sekolah hanya untuk orang-orang
tertentu, tujuan pendidikan sebatas mencetak pegawai dan keperluan berdagang untuk mendukung
pemerintahan lalu muncul pemikiran untuk memajukan pendidikan di jaman kolonial. Persamaan dan
perbedaan pendidikan dan pengajaran jaman kolonial dengan jaman sekarang adalah pengajaran baca, tulis
dan berhitung sebagai dasar pengetahuan. Lalu persamaan yang lain, masih ada kegiatan belajar mengajar
yang belum memerdekakan siswa , pengajaran masih berpusat pada guru. Namun ada perbedaan yang tampak
pada pendidikan dan pengajaran masa kini bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk
mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Setiap individu belajar banyak ilmu pengetahuan sebagai kebutuhan
IVA ASISKA WATI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
bagian yang paling menarik adalah ketika para bupati mulai mendirikan pendidikan untuk para calon pejabat
pemerintahan yang menunjukan bahwa sudah muncul kesadaran dan kemauan untuk mulai mempersiapkan
anak-anak bangsa penerus perjuangan untuk mulai melakukan perubahan di pemerintahan sehingga
kemerdekaan indonesia dapat segera terwujud dan terbebas dari belenggu pemerintahan kolonial tujuan
pendidikan yang pertama adalah untu para pribumi calon pejabat pemerintahan saja sedangkan untuk taman
siswa adalah untuk semua masyarakat pribumi dan ditekankan pada belajar membaca menulis dan berhitung
saja selain yang difokuskan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dengan membaca dan juga ekonomi
persamaan pendidikan masa kolonial dan situasi pendidikan saat ini adalah terdapat jenjang pendidikan
perbedaan pendidikan masa kolonial dan sekarang adalah tujuan atau pembedaan jika dulu hanya untuk
pegawai pemerintahan untuk saat ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan bagi semua warga negara
indonesia
Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 11:01 AM
HERNY noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Yang paling menarik dalam tayangan video tersebut adalah proses perjalanan Pendidikan di Indonesia
semenjak colonial Belanda hingga berdirinya Taman SIswa oleh Ki Hajar Dewantara. Dari tayangan tersebut
kita mengetahui perkembangan dan perbedaan Teknik Pembelajaran atau Proses Pembelajaran yang diberikan
oleh pendidik kepada peserta didik. Pada zaman Kolonial Pendidikan hanya ditujukan untuk kaum bangsawan
saja. Kemudian tahun 1854 Lembaga Pendidikan ditujukan untuk calon pegawai yang peserta didiknya hanya
diajarkan membaca, menulis dan berhitung saja. Barulah pada tahun 1920 lahir perubahan radikal dalam
Pendidikan dan pengajaran yang memberikan kebebasan kemerdekaan dan berkebudayaan. Adapun
persamaannya dengan pendidikan masa sekarang adalah semangat mendirikan Lembaga Pendidikan dan
sudah berada dalam bentuk klasikal. Sedangkan perbedaannya ada pada tujuan pembelajaran, sasaran
SUMIYATI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Berdasarkan video yang ada bagian yang paling menarik adalah adanya kemajuan dalam pendidikan
khususnya untuk orang-orang pribumi yang ditandai dengan berdirinya Taman Siswa. Tujuan pendidikan
pada zaman kolonial hanya mendidik calon-calon pegawai yang akan menduduki pemerintah dan selanjutnya
perubahan lagi bahwa orang-orang pribumi diberi pendidikan hanya sebatas membaca, menulis dan
menghitung. Persamaan Pendidikan kolonial dan sekarang yaitu adanya pembelajaran dasar yaitu membaca,
menulis dan menghitung sedangkan perbedaannya bahwa pada zaman colonial pendidkan hanya untuk orang-
orang tertentu tetapi saat sekarang Pendidikan untuk semua orang semua kalangan.
LINDA noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
1. Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini yang menarik adalah lahirnya taman siswa,
yang merupakan cita - cita baru untuk perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran. Terbentuknya
Taman Siswa pada tahun 1922 merupakan awal kebebasan pendidikan dan pengajaran yang merdeka. 2.
Tujuan pendidikan pada zaman kolonial adalah hanya sebatas untuk mencari pegawai yang mempunyai bekal
keterampilan sederhana belajar membaca, menulis dan menghitung, bukan untuk tujuan yang mulia. 3.
Persamaan pendidikan pada zaman kolonial dan sekarang adalah pembelajaran masih banyak menerapkan
model teacher center. Siswa duduk manis memerhatikan guru mengajar, bukan pembelajaran yang memihak
pada siswa.Perbedaannya pada zaman kolonial pendidikan hanya bisa diikuti oleh golongan tertentu saja,
sementara saat ini pendidikan sudah bisa dinikmati oleh semua orang.
SISWOKO noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Lahirnya Taman Siswa. Tanpa lahirnya Taman Siswa walau sebelumnya telah dikonsep dalam terbentuknya
Boedi Utomo, Arti murni Merdeka yang digagas KHD tidakakan pernah sampai. Merdeka adalah selamat dan
bahagia. Itulah satu-satunya tujuan hidup. Tujuan pendidikan zaman kolonial hanya untuk mencetak pegawai
yang bekerja untuk kolonial, tidak ada falsafah hidup yang diajarkan. Hal yang sama dengan pendidikan saat
ini, hanya mengajarkan teori yang dipesan oleh perusahaan-perusahaan raksasa. Salah satu hal paling jenius
di dunia ini adalah, kita mengelurakan uang yang cukup banyak untuk belajar tujuannya untuk mendapat
ijazah. Ijazah digunakan untuk mencari pekerjaan. Pekerjaan untuk mendapatkan uang. Uang untuk
pendidikan anak agar mendapatkan ijazah. Ijazah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagi si anak,
begitu seterusnya sampai matahari terbit dari barat jika tidak ada kesadaran untuk mengubah semuanya
AFIF noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Pendidikan pada zaman kolonial hanya untuk kalangan tertentu saja, dan untuk tujuan tertentu. Berbeda
dengan kondisi saat ini, dimana setiap individu berhak mengenyam pendidikan. Sekarang bagaimana kita
FITRI NUR ROCHMAH noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini Yang paling menarik adalah lahirnyaTaman
Siswa di Yogyakarta pada tahun 1922. Taman siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara kala itu
menjadi sebuah gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan
pada zaman Kolonial hanyalah untuk mendidik calon-calon pegawai yang mana diharapkan membatu
Kolonial. Kemudian rakyat pribumi diberikan kesempatan menerima pengajaran berupa membaca, menulis
dan berhitung seperlunya. Persamaan antara situasi Pendidikan jaman Kolonial dan situasi Pendidikan
Indonesia saat ini adalah bahwa pendidikan merupakan bekal dan modal yang dibutuhkan seorang anak untuk
masa depan. Perbedaannya, jika pada jaman Kolonial pendidikan hanya berfokus pada kepentingan dan
keuntungan pihak tertentu (Kolonial), maka pendidikan pada jaman sekarang yang menjadi fokus pendidikan
adalah diri anak sendiri. Bagaimana mereka dapat menumbuh kembangkan budi dan pekertinya.
REGI WAHYU noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Yang paling menarik dari pendidikan jaman dahulu ketika didirikannya Taman siswa sebagai Gerbang Emas
Kemerdekaann dan Kebudayaan Bangsa dengan harapan menjadi sebuah cita-cita baru yang membawa
perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran Taman siswa ada sebagai jiwa rakyat yang merdeka dan
bebas. Pendidikan Taman siswa mengedepankan tumbuhnya rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air demi
memperoleh kemerdekaan Potret pendidikan pada jaman kolonial adanya inisiatif para bupati untuk
mendirikan sekolah meskipun yang bisa mendapatkannya hanya calon2 pegawai saja. Kemudian di tahun
yang sama didirikan sekolah Bumiputera yang hanya memiliki 3 kelas Rakyat hanya diberikan pengajaran
membaca, menulis, menghitung seperlunya dan mendidik pembatu untuk membantu usaha dagang mereka
Persamaan pendidikan zaman kolonial dan jaman sekarang sama2 bertujuan memberikan bekal terhadap
rakyat melalui pendidikan dan pengajaran namun pada jaman kolonial hanya orang2 tertentu yang bisa
mendapatkannya, Sedangkan pada jaman sekarang semua bisa mendapatkan pendidikan dan pengajaran
hingga jenjang yang tinggi serta sistem pembelajaran yang selalu berkembang demi kemajuan bangsa
LastNext
Tanggapan Reflektif
Sunggung luar biasa Sebuah Filosofi Pendidikan dari KHD, sehingga mampu memberikan sebuah perubahan
besar dalam dunia pendidikan di Negara Indonesia
Dasar-Dasar Pendidikan
Menurut pengertian umum, berdasarkan apa yang dapat kita saksikan dalam beragam jenis pendidikan itu,
pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud Pendidikan yaitu:
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Rekaman yang Ibu lakukan sudah baik namun lebih sempurna bila ada ucapan pembuka dan ada penutup
selanjutnya waktu yang di sediakan belum dimaksimalkan, terifma kasih dan terus semangat untuk
GALIH respond:
Terimakasih Bapak atas tanggapan dan masukannya sebagai bahan evaluasi saya ke depan agar lebih baik
lagi.
https://drive.google.com/file/d/1r2HHMnXchIBxljn38EHkNtlZnhe4gumn/view?usp=sharing
https://youtu.be/qgjcd_MqXjs
Karya Ibu sangat luar biasa kreatif dalam memadukan gambar dan suara , begitu pula kamampuan
memanfaatkan waktu yang di sediakan serta sistematis dalam menyampaikan pendapat. terima kasih mudah-
mudahan menjadi inspirasi bagi semua guru penggerak yang hebat. terima kasih dan terus semangat untuk
berkarya.
SITI respond:
Terimakasih Bpk Bambang untuk motivasinya. Semoga kedepannya saya bisa lebih memperbaiki diri
Paparan yang Ibu sampaikan dalam bentuk Audio dan vidio cukup bagus , alangkah lebih sempurna bila Ibu
minta orang lain untuk pengambilan gambarnya sehingga tampilan Ibu tidak monoton, dan sebaiknya ada
kalimat penutup yang mengucapkan salam. pada dasarnya sudah hebat dan terus semangat untuk
Tanggapan refleksi kritis dalam bentuk audio yang Ibu buat sudah baik tapi lebih sempurna bila ada kata
pembuka dg memperkenalkan identitas ibu. serta perlu di perhatikan durasai waktunya . terimakasih atas
karyanya dan terus semangat untuk mengikuti pendidikan guru penggerak ini sampai tuntas.
Terima kasih P Bambang atas mtivasinya ,aamiin,semoga diwaktu mendatang tugas saya akan lebih baik lagi
usp=sharing&ouid=113611923605716667162&rtpof=true&sd=true
Maaf Ibu Herny untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu
sampaikan belum bisa ada hasil audio atau vidio terima kasih.
HERNY respond:
Nggih pak Bambang, maaf salah link. Saya kirim ulang. Matur nuwun.
Maaf Ibu Fitri Indri untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu
sampaikan belum bisa ada hasil audio atau vidio terima kasih.
https://drive.google.com/file/d/1VJwYQtgvQ1U1SqVEuCB0CQT9LIvcKuwY/view?usp=sharing . Mohon
maaf Bapak, berikut saya kirimkan kembali link yang dapat diakses yang berisi tugas audio/video tersebut.
Link sebelumnya saya upload di google drive akun belajar.id yang ternyata tidak dapat digunakan untuk
Tanggapan refleksi kritis dalam bentuk audio yang Bapak Toifur buat sudah baik tapi lebih sempurna bila ada
kata penutup serta perlu di perhatikan durasai waktunya . terimakasih atas karyanya dan terus semangat untuk
https://drive.google.com/file/d/1yhYpR6sSIrKlax18OnISVbbKBLZe1Brm/view?usp=sharing
Maaf Ibu Anastasia untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu
sampaikan belum bisa ada hasil audio atau vidio yang saya dengarkan atau saya liha tterima kasih.
Baik Pak, akan saya coba proses kembali dan kirim ulang... Terima kasih Pak Bambang...
usp=sharing
Tanggapan refleksi kritis dalam bentuk rekaman audio dan vidio yang Ibu Isteria sangat bagus dan dapat
menginspirasi karya teman teman lain yang belum menghasilkan karya sebagus Ibu. Alangkah sempurnanya
bila durasi waktu di maksimalkan 4 menit dan ada ucapan penutup di akhir tayangan. CGP Hebat calon
pemimpin pendidikan masa depan. terus semangat untuk berkarya. terima kasih.
Paparan yang Bapak Siswoko sampaikan dalam bentuk Audio dan vidio melalui you tube cukup bagus ,
namun perlu di edit kembali mengingat masih ada tayangan yang tidak sesuai dg tanggapan refleksi kritis
alangkah lebih sempurna bila ada ucapan penutup . Pada dasarnya karya Bapak sudah hebat dan terus
SISWOKO respond:
Maaf Ibu Iva untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu sampaikan
belum bisa ada hasil audio atau vidio yang saya dengarkan atau saya lihat terima kasih.
Mohon maaf Pak bambang akan saya edit untuk linknya mungkin bermasalah di vidionya
Maaf Ibu Sumiyati untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu
sampaikan belum bisa ada hasil audio atau vidio yang saya dengarkan atau saya liha tterima kasih.
SUMIYATI respond:
Maaf mungkin saya yang lupa, link masih saya batasi. Sudah saya ubah pengaturannya Pak. Semoga biasa
Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio yang ibu ciptakan merupakan karya yang luar biasa dan cukup
bagus . alangkah lebih sempurnanya bila Ibu Kusuma memperhatikan durasi waktu yang di sediakan sehingga
Ibu bisa memasukkan ucapan penutup dalam audio ini. Terus semangat untuk menghasilkan karya yang lebih
sempurna.
Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio yang ibu Sri Wahyu ciptakan merupakan karya yang bagus dan
sistematis. alangkah lebih sempurnanya bila Ibu melengkapi dengan slide atau vidio serta memperhatikan
durasi waktu yang di sediakan. Terus semangat untuk menghasilkan karya yang lebih sempurna.
Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio dan Vidio yang ibu Endang buat merupakan karya yang luar
biasa dan sangat bagus . Karya Ibu bisa menjadi inspirasi temat teman CGP lain untuk menghasilkan karya
yang sempurna ini. Alangkah mulianya bila Ibu bisa sharing dg teman CGP Lain untuk menyempurnakan
rekaman audio vidio teman teman CGP pada kelas 063 C dan D. Terima kasih dan terus semangat untuk
ENDANG respond:
Terima kasih sekali Bapak Bambang atas tanggapan dan penguatannya. Saya sangat senang sekali jika bisa
berbagi dengan teman-teman yang lain. Semoga ada kesempatan untuk saling berbagi.
usp=sharing
Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio yang ibu Fitri ciptakan merupakan karya yang l cukup bagus .
alangkah lebih sempurnanya bila Ibu Kusuma melengkapi dengan slide atau vidio . Terus semangat untuk
usp=sharing
Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio dan slide yang ibu Khairunisa ciptakan merupakan karya yang
luar biasa dan cukup bagus . alangkah lebih sempurnanya bila volumenya agak keras . Terus semangat untuk
https://drive.google.com/file/d/1_qTd1y4rOmrUgysFuPZYFoZYY1J9Rq7E/view?usp=drivesdk
Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio vidio yang ibu Linda ciptakan merupakan karya yang cukup
bagus . alangkah lebih sempurnanya bila Ibu Kusuma memperhatikan durasi waktu yang di sediakan sehingga
Ibu bisa memasukkan ucapan salam penutup dalam audio ini. Terus semangat untuk menghasilkan karya
Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio vidio yang Bapk Afif ciptakan merupakan karya yang cukup
bagus . alangkah lebih sempurnanya bila bapak sampaikan pemikiran filosofis pendidikan KHD dan
pengalaman Bapak dalam mengimplementasikan pemikiran tersebut Terus semangat untuk menghasilkan
video tanggapan mengenai tanggapan pemikiran KHD atas nama Surianto Kls C terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan https://drive.google.com/file/d/1XE8FzyAC11nZv9vhCXreAStdspBidqc5/view?usp=sharing
Atas bimbingan perhatian dan saranya saya ucapkan terimakasi Hormat Saya Surianto
usp=sharing
Terima kasih Bapak Surianto atas penyelesaian Tugas pembuatan audio tanggapan reflektif pemikiran KHD ,
namun maaf link dari Bapak belum bisa saya buka mungkin ada kesalahan dalam mengirim. coba
koordinasikan dengan teman-teman yang sudah berhasil mengirim. Terus semangat Bapak untuk
SURIANTO respond:
https://drive.google.com/file/d/1XE8FzyAC11nZv9vhCXreAStdspBidqc5/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/10mnsFvIzfroSvdLikMP9bYI4Mv0ayBky/view?usp=sharing
Tanggapan reflektif kritis yang Bapak Joko buat dalam bentuk audio sudah cukup bagus dan sistematis. Terus
JOKO respond:
https://drive.google.com/file/d/14BnImLKST_7O4EtRa3_WsBORlbqmFE0o/view?usp=sharing
Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio dan slide yang ibu Aisyiah ciptakan merupakan karya yang
luarbiasa dan bagus serta sistematis . Terus semangat untuk menghasilkan karya yang lebih sempurna.
Mohon maaf Ibu Regi Wahyu Link tersebut belum bisa saya buka , tolong konfirmasi dengan teman yang lain
yang sdh bisa mengirim dan bisa saya buka. Terima kasih, dan terus semangat untuk menghasilkan karya
https://drive.google.com/file/d/1IsIR55iKzfe4OMiI67CRyxH92FOR2SBC/view?usp=drivesdk
LastNext
Back to course
Skip Content pages menu
Content pages menu
Pengantar
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Tanggapan Reflektif
Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Dasar-Dasar Pendidikan
Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Budi Pekerti
Dasar-Dasar Pendidikan
Metode Montesori, Frobel dan Taman Anak
Kerangka pemikiran KHD
Tanggapan Reflektif Kritis
Penutup
Course sections
Participants
Badges
Competencies
Dashboard
Site home
Calendar
My courses
Private files
Accessibility settings
Conecti.me
http://conecti.me
Mobile : +55 (98) 00123-45678
willianmano@conecti.me
Data retention summary
Get the mobile app
PROUDLY MADE WITH
Made with by conecti.me