Anda di halaman 1dari 27

Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini

Yang paling menarik dari pendidikan jaman dahulu ketika didirikannya Taman siswa sebagai Gerbang Emas

Kemerdekaann dan Kebudayaan Bangsa dengan harapan menjadi sebuah cita-cita baru yang membawa

perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran Taman siswa ada sebagai jiwa rakyat yang merdeka dan

bebas. Pendidikan Taman siswa mengedepankan tumbuhnya rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air demi

memperoleh kemerdekaan Potret pendidikan pada jaman kolonial adanya inisiatif para bupati untuk

mendirikan sekolah meskipun yang bisa mendapatkannya hanya calon2 pegawai saja. Kemudian di tahun

yang sama didirikan sekolah Bumiputera yang hanya memiliki 3 kelas Rakyat hanya diberikan pengajaran

membaca, menulis, menghitung seperlunya dan mendidik pembatu untuk membantu usaha dagang mereka

Persamaan pendidikan zaman kolonial dan jaman sekarang sama2 bertujuan memberikan bekal terhadap

rakyat melalui pendidikan dan pengajaran namun pada jaman kolonial hanya orang2 tertentu yang bisa

mendapatkannya, Sedangkan pada jaman se

Reply Like (0)Saturday, 14 May 2022, 1:14 PM

JOKO noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
yang menarik adalah para bupati menginisiasi berdirinya sekolah sekolah, hal ini mengindentifikasikan

bahwa ada pemikiran untuk memajukan para pribumi walaupun ini untuk membantu usaha .ini menjadi cikal

bakal berdirinya sekolah sekolah. tujuan pendidikan dijaman kolonial adalah untuk mendidik calon calon

pegawai serta hanya untuk mengajarkan membaca menulis dan berhitung serta hanya untuk para pembantu

yang berguna untuk mendukung usaha. persamaan pendidikan jaman kolonial dengan jaman sekarang adalah

tujuan dari pendidikan hanya berorientasi untuk menjadi pegawai. perbedaan nya adalah kalau jaman kolonial

yang mendapat pendidikan hanya orang orang tertentu, sedangkan jaman sekarang semua orang berhak untuk

mendapatkan pendidikan atau pengajaran.

Reply Like (1)Friday, 15 October 2021, 10:34 PM

SITI respond:

Setuju Bapak, Berdasarkan dari tayangan video tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan pada

zaman kolonial hindia belanda hanya sebatas mendidik dan mengajar orang-orang pilihan untuk kemudian

membantu pekerjaan dan usaha-usaha mereka khususnya dalam kegiatan berdagang. Walaupun pendidikan

dan pengajar di Indonesia pada saat ini belum sepenuhnya merata, tetapi sekarang sekolah dibuka seluas-

luasnya untuk semua lapisan masyarakat.


Reply Like (0)Saturday, 16 October 2021, 8:55 AM

SISWOKO respond:

Beberapa persamaan lagi pendidikan pada zaman kolonial dan sekarang adalah masih banyak menerapkan

model teacher center. Siswa duduk manis memerhatikan guru dan terkadang juga tidak jelas. Saya juga setuju

pendapat bapak bahwa, 'persamaan pendidikan jaman kolonial dengan jaman sekarang adalah tujuan dari

pendidikan hanya berorientasi untuk menjadi pegawai. Perbedaannya adalah kalau jaman kolonial yang

mendapat pendidikan hanya orang orang tertentu, sedangkan jaman sekarang semua orang berhak untuk

mendapatkan pendidikan atau pengajaran.' Selama prinsip pendidikan hanya untuk menjadi pegawai, maka

prinsip utama pendidikan yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu merdeka belajar akan sulit

tercapai. Ubah mindset menjadi bahwa setiap anak itu memiliki kodrat luar biasa dengan cipta, karsa dan

karya. Mereka bebas menjadi apa saja, tidak hanya sebagai pegawai atau pejabat.

Reply Like (0)Saturday, 16 October 2021, 10:16 AM

IVA ASISKA WATI respond:

saya setuju sekali dengan pendapata bapak maka dari itu semoga ini menjadi langkah awal kita untuk

memajukan dan merubah sistem pendidikan sesuai denga prinsip dan filosofi pendidikan yang diutarakan

oleh ki hajar dewantara

Reply Like (0)Wednesday, 20 October 2021, 3:40 PM

KUSUMA HARDINI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bagian yang menarik dari potret pendidikan zaman kolonial yaitu lahirnya cita-cita baru yang memimpikan

perubahan radikal dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Hal ini merupakan pemikiran dari tokoh

pendidikan zaman kolonial agar masyarakat Indonesia dapat menerima pendidikan yang layak serta

mendapatkan kemerdekaan dalam belajar. Seperti yang kita lihat bahwa pendidikan zaman kolonial hanya

memberi kesempatan belajar bagi calon-calon pegawai dan hanya mengajarkan membaca, menulis dan

berhitung. Pendidikan juga hanya diberikan kepada para pembantu agar dapat mendukung usahannya.

persamaan pendidikan zaman kolonial dan sekarang yaitu sama-sama memberi pembelajaran membaca,

menulis, dan berhitung bagi siswa. sedangkan perbedaannya, pendidikan zaman kolonial hanya memberikan
pendidikan bagi orang tertentu. Sedangkan pendidikan zaman sekarang memberi kesempatan luas bagi

seluruh lapisan masyarakat untuk dapat menerima pendidikan di sekolah.

Reply Like (1)Saturday, 16 October 2021, 8:46 AM

DIAH ROSAWATI respond:

Saya setuju dengan pendapat Ibu. Dari tayangan video tersebut terlihat bahwa pada zaman kolonial

pendidikan merupakan sesuatu hal yang eksklusif yang hanya dapat diperoleh oleh kalangan tertentu saja.

Namun saat ini pendidikan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Reply Like (0)Sunday, 17 October 2021, 7:25 PM

SITI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bagian yang menarik adalah tentang sejarah berdirinya pendidikan zaman kolonial hindia belanda dimana

sekolah bumiputera terbatas untuk orang-orang pilihan dan pendidikan tersebut dimaksudkan untuk

membantu usaha-usaha pemerintah khususnya dalam berdagang. kemudian seiring ada kelonggoran,

terbentuklah taman siswa pada Tahun 1922 sebagai awal kebebasan pendidikan dan pengajaran yang

merdeka. Persamaan pendidikan zaman kolonial hindia belanda dengan potret pendidikan saat ini adalah

masih ada kesenjangan ekonomi, sosial, budaya, insfratuktur dan sarana prasarana antara sekolah desa dengan

kota sehingga tidak semua anak mendapatkan hak belajar sepenuhnya. Untuk perbedaannya bahwa sekarang

pemerintah mengupayakan bahwa pendidikan dapat berpihak kepada murid, menggencarkan kemerdekaan

belajar sampai ke pelosok negeri sehingga membuka kesempatan mendapat pendidikan dan pengajaran

seluas-luasnya. Semoga semua cita-cita mulia pendidikan segera terwujud.

Reply Like (0)Saturday, 16 October 2021, 8:53 AM

SRI ENDAH noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret Pendidikan pada jaman itu adalah bangkitnya semangat Pendidikan yang radikal pada tahun 1940 yaitu

merupakan gerbang emas bagi bangsa Indonesia untuk merdeka berbudaya,pendidikan pada zaman belanda

hanya diberikan kesempatan hanya pada calon pegawai saja ,sementara saat lahirnya Budi Oetomo

pendidikan diberikan pada rakyat henya untuk bisa baca , tulis dan hiting saja demi untuk tujuan memajukan

usaha dagang .Persamaan pola pikir pendidikan jaman belanda dan jaman sekarang tujuan berpendidikan agar
dapat menjadi seorang pegawai sementara perbedaanya adalah Pendidikan jaman sekarang sudah dapat

dinikmati oleh semua kalangan masyarakat .

Reply Like (0)Saturday, 16 October 2021, 9:25 AM

TOIFUR noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bagian yang menarik adalah anak anak dalam mendapatkan materi Pendidikan masih mengunakan sistem

Pendidikan Belanda. terasa masih dijajah dan masih dianggap seperti layaknya mesin atau robot yang

kondisinya setiap siswa dianggap sama kapasitasnya. Sedangkan dari fitrahnya anak anak itu mempunyai

kapasitas dan kebutuhan yang berbeda, dan diharapkan mereka bisa menyelesaikan pendidikannya agar bisa

bermanfaat serta bisa diterapkan dilingkungannya. Dari perbedaanya pendidikan dari zaman kolonial adalah

siswa yang berhak bersekolah adalah siswa yang punya golongan tertentu, sedangkan sekarang semua dapat

mendapatkan pendidikan yang sama. Ditinjau dari orentasi pendidikan pada zaman kolonial dibentuk

diciptakan bukan untuk tujuan yang mulia tetapi untuk mencari pegawai yang hanya cukup terampil dalam

bekerja dan mau mendapat hak upah yang rendah. Pendidikan sekarang sudah jauh lebih baik dan meningkat

karena mengutamakan kecerdasan ketrampilan prestasi dan bisa menghadapi persaingan atau perubahan

kedepan.

Reply Like (1)Saturday, 16 October 2021, 11:50 AM

KHAIRUNNISA AMALIA respond:

Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini, jika dahulu pendidikan di Indonesia bertujuan

sebatas untuk mencari pegawai yang mempunyai bekal keterampilan sederhana belajar membaca, menulis

dan menghitung, bukan untuk tujuan yang mulia. Seiring berjalannya waktu dalam sejarah, pendidikan mulai

berkembang, tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan sebagai pegawai untuk mengabdi pada pemerintah

kolonial dengan upah rendah dan tidak semua rakyat dapat mempunyai kesempatan itu. Kini pendidikan

dapat dirasakan semua kalangan masyarakat. Pertanyaan apakah sekarang pendidikan di Indonesia sudah

merdeka? adalah pertanyaan yang sangat membutuhkan refleksi kita semuanya sebagai pendidik di Indonesia,

melihat kondisi moral generasi bangsa saat ini yang memprihatinkan...

Reply Like (0)Saturday, 16 October 2021, 12:57 PM

GALIH respond:
setuju sekali bapak, untuk pendidikan yang sekarang memang sudah lebih kreatif dan inovatif serta siap

menghadapi perubahan zaman.

Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 2:40 PM

ANASTASIA NANA ASTUTI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga
kini
Mengamati potret pendidikan Indonesia pada masa kolonial sungguh miris. Pendidikan tidak dapat diterima

secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Meskipun para bupati atau petinggi rakyat pada

zaman itu sudah memikirkan bahkan membuat suatu sistem pendidikan, namun hanya terbatas bagi lapisan

masyarakat tertentu saja, dan terbatas untuk kebutuhan usaha saja. Pendidikan pada zaman itu juga hanya

terbatas pada membaca, menulis, dan berhitung saja. Persamaan dari pendidikan pada masa kolonial dan

pendidikan masa kini adalah tujuan pendidikan hanya sebatas untuk menjadi pegawai semata. Sedangkan

perbedaan pada masa kolonial dan masa sekarang adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sudah

terbuka luas untuk seluruh lapisan masyarakat.

Reply Like (0)Saturday, 16 October 2021, 12:02 PM

GALIH noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini Bagian yang menarik adalah saat lahirnya

Taman Siswa tahun 1922 yang melahirkan jiwa rakyat untuk merdeka dan bebas. Hal ini menunjukkan

keinginan yang kuat dari sosok Ki Hajar Dewantara yang memiliki ide dan pemikiran yang maju di masa itu.

Beliau memikirkan kepentingan rakyat terutama dalam hal kebebasan dalam memperoleh pendidikan.

Padahal pada zaman kolonial masih sangat terbatas ruang geraknya. Tujuan pendidikan pada zaman kolonial

rakyat hanya diajari membaca, menulis, dan menghitung seperlunya hanya untuk mendukung usahanya.

Artinya bahwa pendidikan itu hanya untuk kepentingan mereka semata. Persamaan pendidikan zaman

kolonial dengan zaman sekarang bahwa dasar utama pengajaran adalah kemampuan membaca, menulis, dan

berhitung. Hanya sekarang istilahnya kemampuan literasi dan numerasi. Perbedaannya pada zaman kolonial

pendidikan hanya bisa diikuti oleh golongan tertentu saja, sementara saat ini pendidikan sudah bisa dinikmati

oleh semua orang.

Reply Like (0)Saturday, 16 October 2021, 1:42 PM


AISYIAH noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bagian yang paling menarik : Perjalanan pendidikan Indonesia dari zaman kolonial semula diinisiasi para

bupati untuk mendirikan sekolah kabupaten untuk mendidik calon-calon pegawai, hal ini menunjukkan

bahwa pendidikan sangat penting untuk melakukan sebuah pekerjaan. Munculnya sekolah bumitera yang

bertujuan mendidik pembantu usaha dagang kolonial belanda, hal ini semakin menunjukkan bahwa pedidikan

memegang peranan penting di bidang apapun. Sehingga mendorong Lahirnya cita-cita baru mengimpikan

perubahan dalam pendidikan dan pengajaran pada tahun 1920, dan pada tahun 1922 lahirlah Taman Siswa

sebagai jiwa rakyat untuk bebas dan merdeka Tujuan Pendidikan pada zaman kolonial untuk mendidik calon-

calon pegawai kabupaten, dan untuk mendapat tenaga pembantu dalam usaha dagang kolonial belanda.

Persamaan antara situasi pendidikan zaman kolonial belanda dan situasi pendidikan saat ini adalah keduanya

bertujuan untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Perbedaannya adalah peserta didik,dan tujuan

pendidikannya

Reply Like (1)Sunday, 17 October 2021, 12:28 PM

FITRIA INDRI ASTUTI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Yang paling menarik adalah lahirnyaTaman Siswa di Yogyakarta pada tahun 1922. Taman siswa yang

didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara kala itu menjadi sebuah gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan

kebudayaan bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan pada zaman Kolonial hanyalah untuk mendidik calon-calon

pegawai yang mana diharapkan membatu Kolonial. Kemudian rakyat pribumi diberikan kesempatan

menerima pengajaran berupa membaca, menulis dan berhitung seperlunya. Persamaan antara situasi

Pendidikan jaman Kolonial dan situasi Pendidikan Indonesia saat ini adalah bahwa pendidikan merupakan

bekal dan modal yang dibutuhkan seorang anak untuk masa depan. Perbedaannya, jika pada jaman Kolonial

pendidikan hanya berfokus pada kepentingan dan keuntungan pihak tertentu (Kolonial), maka pendidikan

pada jaman sekarang yang menjadi fokus pendidikan adalah diri anak sendiri. Bagaimana mereka dapat

menumbuh kembangkan budi dan pekertinya sehingga menjadikan mereka manusia yang merdeka.

Reply Like (1)Sunday, 17 October 2021, 4:33 PM

DIAH ROSAWATI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bagian yang menarik dari tayangan video tentang potret pendidikan saat zaman colonial yaitu munculnya

semangat untuk mewujudkan kebebasan berpendidikan demi kemajuan bangsa. Di awal, pendidikan hanya

diprakarsai oleh bupati-bupati dan hanya digunakan untuk mendidik calon pegawai. Pelajaran yang diberikan
hanya berupa membaca, menulis dan sebagian berhitung. Tujuan pendidikan yang dapat diperlihatkan pada

zaman colonial yaitu hanya membekali ilmu untuk kalangan tertentu saja. Tidak semua warga berhak untuk

mengenyam pendidikan. Situasi pendidikan pada zaman colonial dan saat ini berbeda. Dari tayangan tersebut

terlihat bahwa pembelajaran berpusat pada guru. Siswa duduk manis mendengarkan penjelasan guru.

Sedangkan proses pembelajaran saat ini berpusat pada siswa. Guru hanya sebagai fasilitator. Siswa diberi

kesempatan untuk berpendapat dan mengembangkan pemikirannya terkait materi pembelajaran. Namun

terlepas dari perbedaan tersebut, keduanya sama-sama bertujuan mentranfer ilmu dan menidik siswa.

Reply Like (0)Sunday, 17 October 2021, 7:20 PM

SRI WAHYU ARI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa sebagai sarana perjuangan melawan kolonialisme Belanda.

Organisasi Taman Siswa mengajarkan tentang dasar-dasar kemerdekaan bagi masyarakat pribumi Indonesia.

Ajaran kemerdekaan yang dimaksud Taman Siswa adalah kemerdekaan yang berasal dari diri sendiri.

Pendidikan di Taman Siswa selalu menekankan kepada siswanya untuk tidak bergantung kepada orang lain

dan tetap berpegang teguh pada prinsip berdikari (berdiri di kaki sendiri). Pada perkembangannya, ajaran

Taman Siswa menjadi dasar bagi kaum pribumi Indonesia untuk melakukan perjuangan kemerdekaan

melawan kolonialisme Belanda. Sebagai sebuah organisasi pendidikan, terdapat tiga semboyan Taman Siswa,

yaitu: Ing Ngarsa Sung Tuladha, yang berarti ‘di depan memberi contoh’ Ing Madya Mangun Karsa, yang

berarti ‘di tengah membangun semangat’ Tut Wuri Handayani, yang berarti ‘di belakang memberikan

dorongan’

Reply Like (0)Sunday, 17 October 2021, 9:18 PM

ENDANG noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
1. Dari video di atas bagian yang paling menarik adalah lahirnya Taman Siswa Yogyakarta pada tahun 1922

yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara. Taman Siswa merupakan gerbang emas kemerdekaan dan

kebebasan kebudayaan bangsa. 2. Tujuan pendidikan pada zaman Kolonial adalah untuk mencetak calon

pegawai sehingga mampu membantu colonial Belanda. Selain itu kelonggaran pendidikan juga diberikan

kepada para pribumi untuk belajar membaca, menulis dan berhitung. Agar mereka mampu membantu di

sektor perdagangan. 3. Persamaan pendidikan jaman Kolonial dengan situasi pendidikan saat ini adalah anak

masih diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Perbedaan : pendidikan jaman kolonial Belanda hanya

untuk golongan tertentu yang menguntungkan bagi Belanda. Bagi para bangsawan dapat mengikuti
pendidikan hingga jenjang yang tinggi sedangkan bagi pribumi hanya diberikan pembelajaran membaca,

menulis dan berhitung. Pendidikan saat ini tidak memandang golongan, semua rakyat memiliki hak yang

sama untuk mendapatkan pendidikan

Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 8:17 AM

ISTERIA MEILAN noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini Menurut saya bagian yang paling menarik

adalah cita-cita yang menginginkan perubahan radikal pada pendidikan dan pengajaran lalu lahirnya Taman

Siswa sebagai gerbang emas kemerdekaan belajar, yang sebelumnya sekolah hanya untuk orang-orang

tertentu, tujuan pendidikan sebatas mencetak pegawai dan keperluan berdagang untuk mendukung

pemerintahan lalu muncul pemikiran untuk memajukan pendidikan di jaman kolonial. Persamaan dan

perbedaan pendidikan dan pengajaran jaman kolonial dengan jaman sekarang adalah pengajaran baca, tulis

dan berhitung sebagai dasar pengetahuan. Lalu persamaan yang lain, masih ada kegiatan belajar mengajar

yang belum memerdekakan siswa , pengajaran masih berpusat pada guru. Namun ada perbedaan yang tampak

pada pendidikan dan pengajaran masa kini bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk

mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Setiap individu belajar banyak ilmu pengetahuan sebagai kebutuhan

dan mengoptimalkan potensi.

Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 9:31 AM

IVA ASISKA WATI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
bagian yang paling menarik adalah ketika para bupati mulai mendirikan pendidikan untuk para calon pejabat

pemerintahan yang menunjukan bahwa sudah muncul kesadaran dan kemauan untuk mulai mempersiapkan

anak-anak bangsa penerus perjuangan untuk mulai melakukan perubahan di pemerintahan sehingga

kemerdekaan indonesia dapat segera terwujud dan terbebas dari belenggu pemerintahan kolonial tujuan

pendidikan yang pertama adalah untu para pribumi calon pejabat pemerintahan saja sedangkan untuk taman

siswa adalah untuk semua masyarakat pribumi dan ditekankan pada belajar membaca menulis dan berhitung

saja selain yang difokuskan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dengan membaca dan juga ekonomi

persamaan pendidikan masa kolonial dan situasi pendidikan saat ini adalah terdapat jenjang pendidikan

perbedaan pendidikan masa kolonial dan sekarang adalah tujuan atau pembedaan jika dulu hanya untuk

pegawai pemerintahan untuk saat ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan bagi semua warga negara

indonesia
Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 11:01 AM

HERNY noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Yang paling menarik dalam tayangan video tersebut adalah proses perjalanan Pendidikan di Indonesia

semenjak colonial Belanda hingga berdirinya Taman SIswa oleh Ki Hajar Dewantara. Dari tayangan tersebut

kita mengetahui perkembangan dan perbedaan Teknik Pembelajaran atau Proses Pembelajaran yang diberikan

oleh pendidik kepada peserta didik. Pada zaman Kolonial Pendidikan hanya ditujukan untuk kaum bangsawan

saja. Kemudian tahun 1854 Lembaga Pendidikan ditujukan untuk calon pegawai yang peserta didiknya hanya

diajarkan membaca, menulis dan berhitung saja. Barulah pada tahun 1920 lahir perubahan radikal dalam

Pendidikan dan pengajaran yang memberikan kebebasan kemerdekaan dan berkebudayaan. Adapun

persamaannya dengan pendidikan masa sekarang adalah semangat mendirikan Lembaga Pendidikan dan

sudah berada dalam bentuk klasikal. Sedangkan perbedaannya ada pada tujuan pembelajaran, sasaran

pembelajaran. materi pembelajaran dan proses kegiatan pembelajaran.

Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 1:58 PM

SUMIYATI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Berdasarkan video yang ada bagian yang paling menarik adalah adanya kemajuan dalam pendidikan

khususnya untuk orang-orang pribumi yang ditandai dengan berdirinya Taman Siswa. Tujuan pendidikan

pada zaman kolonial hanya mendidik calon-calon pegawai yang akan menduduki pemerintah dan selanjutnya

perubahan lagi bahwa orang-orang pribumi diberi pendidikan hanya sebatas membaca, menulis dan

menghitung. Persamaan Pendidikan kolonial dan sekarang yaitu adanya pembelajaran dasar yaitu membaca,

menulis dan menghitung sedangkan perbedaannya bahwa pada zaman colonial pendidkan hanya untuk orang-

orang tertentu tetapi saat sekarang Pendidikan untuk semua orang semua kalangan.

Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 2:41 PM

LINDA noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
1. Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini yang menarik adalah lahirnya taman siswa,

yang merupakan cita - cita baru untuk perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran. Terbentuknya

Taman Siswa pada tahun 1922 merupakan awal kebebasan pendidikan dan pengajaran yang merdeka. 2.

Tujuan pendidikan pada zaman kolonial adalah hanya sebatas untuk mencari pegawai yang mempunyai bekal
keterampilan sederhana belajar membaca, menulis dan menghitung, bukan untuk tujuan yang mulia. 3.

Persamaan pendidikan pada zaman kolonial dan sekarang adalah pembelajaran masih banyak menerapkan

model teacher center. Siswa duduk manis memerhatikan guru mengajar, bukan pembelajaran yang memihak

pada siswa.Perbedaannya pada zaman kolonial pendidikan hanya bisa diikuti oleh golongan tertentu saja,

sementara saat ini pendidikan sudah bisa dinikmati oleh semua orang.

Reply Like (0)Tuesday, 19 October 2021, 12:32 PM

SISWOKO noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Lahirnya Taman Siswa. Tanpa lahirnya Taman Siswa walau sebelumnya telah dikonsep dalam terbentuknya

Boedi Utomo, Arti murni Merdeka yang digagas KHD tidakakan pernah sampai. Merdeka adalah selamat dan

bahagia. Itulah satu-satunya tujuan hidup. Tujuan pendidikan zaman kolonial hanya untuk mencetak pegawai

yang bekerja untuk kolonial, tidak ada falsafah hidup yang diajarkan. Hal yang sama dengan pendidikan saat

ini, hanya mengajarkan teori yang dipesan oleh perusahaan-perusahaan raksasa. Salah satu hal paling jenius

di dunia ini adalah, kita mengelurakan uang yang cukup banyak untuk belajar tujuannya untuk mendapat

ijazah. Ijazah digunakan untuk mencari pekerjaan. Pekerjaan untuk mendapatkan uang. Uang untuk

pendidikan anak agar mendapatkan ijazah. Ijazah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagi si anak,

begitu seterusnya sampai matahari terbit dari barat jika tidak ada kesadaran untuk mengubah semuanya

kembali ke kodrat alam dan kodrat zaman.

Reply Like (0)Tuesday, 19 October 2021, 2:51 PM

AFIF noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Pendidikan pada zaman kolonial hanya untuk kalangan tertentu saja, dan untuk tujuan tertentu. Berbeda

dengan kondisi saat ini, dimana setiap individu berhak mengenyam pendidikan. Sekarang bagaimana kita

memanfaatkan kesempatan pendidikan yang sudah ada dengan seoptimal mungkin.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:40 AM

FITRI NUR ROCHMAH noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini Yang paling menarik adalah lahirnyaTaman

Siswa di Yogyakarta pada tahun 1922. Taman siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara kala itu

menjadi sebuah gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan
pada zaman Kolonial hanyalah untuk mendidik calon-calon pegawai yang mana diharapkan membatu

Kolonial. Kemudian rakyat pribumi diberikan kesempatan menerima pengajaran berupa membaca, menulis

dan berhitung seperlunya. Persamaan antara situasi Pendidikan jaman Kolonial dan situasi Pendidikan

Indonesia saat ini adalah bahwa pendidikan merupakan bekal dan modal yang dibutuhkan seorang anak untuk

masa depan. Perbedaannya, jika pada jaman Kolonial pendidikan hanya berfokus pada kepentingan dan

keuntungan pihak tertentu (Kolonial), maka pendidikan pada jaman sekarang yang menjadi fokus pendidikan

adalah diri anak sendiri. Bagaimana mereka dapat menumbuh kembangkan budi dan pekertinya.

Edit Remove Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 11:45 AM

REGI WAHYU noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Yang paling menarik dari pendidikan jaman dahulu ketika didirikannya Taman siswa sebagai Gerbang Emas

Kemerdekaann dan Kebudayaan Bangsa dengan harapan menjadi sebuah cita-cita baru yang membawa

perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran Taman siswa ada sebagai jiwa rakyat yang merdeka dan

bebas. Pendidikan Taman siswa mengedepankan tumbuhnya rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air demi

memperoleh kemerdekaan Potret pendidikan pada jaman kolonial adanya inisiatif para bupati untuk

mendirikan sekolah meskipun yang bisa mendapatkannya hanya calon2 pegawai saja. Kemudian di tahun

yang sama didirikan sekolah Bumiputera yang hanya memiliki 3 kelas Rakyat hanya diberikan pengajaran

membaca, menulis, menghitung seperlunya dan mendidik pembatu untuk membantu usaha dagang mereka

Persamaan pendidikan zaman kolonial dan jaman sekarang sama2 bertujuan memberikan bekal terhadap

rakyat melalui pendidikan dan pengajaran namun pada jaman kolonial hanya orang2 tertentu yang bisa

mendapatkannya, Sedangkan pada jaman sekarang semua bisa mendapatkan pendidikan dan pengajaran

hingga jenjang yang tinggi serta sistem pembelajaran yang selalu berkembang demi kemajuan bangsa

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 1:29 PM

LastNext

Tanggapan Reflektif
Sunggung luar biasa Sebuah Filosofi Pendidikan dari KHD, sehingga mampu memberikan sebuah perubahan
besar dalam dunia pendidikan di Negara Indonesia

Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara


Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan
Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan
proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin.
Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak
agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia
maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan
usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat
maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih
kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang
beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. P
Reply Like (0)Saturday, 14 May 2022, 1:17 PM

SRI ENDAH noted on Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara


Lalu istilah PELAJAR PANCASILA itu dirumuskan KHD atau diambilkan dari sari pati filosofi dan
pemikiran KHD tentang pendidikan saat itu?
Dasar-Dasar Pendidikan
Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang
petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau
pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam.
Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang
baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh
dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani. Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu
disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan
dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan
optimal. Dalam proses ‘menuntun’ anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi
tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’
Reply Like (0)Saturday, 14 May 2022, 1:17 PM

SRI ENDAH noted on Dasar-Dasar Pendidikan


Apakah Makna dari merdeka belajar bisa disamakan dengan kebebasan menentukan waktu dan jam
pembelajaran ? pada saat PPKM bisa siswa menentukan kapan dan dimana akan belajar namun pada saat
PTM sudah aktif semua siswa akan kembali kesekolah dan mengikuti arahan dan peraturan dari sekolah
kembali/ apakah maknanya mereka akan kehilangan kemerdekaan belajar? mungkin saya akan dapat jawaban
pada pembelajaran berikutnya

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman


Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak
didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan
segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu,
segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian,
hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak
bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan” (Ki Hadjar Dewantara, 2009, hal. 21) KHD hendak
mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya melihat kodrat diri anak dengan selalu berhubungan
dengan kodrat zaman. Bila melihat dari kodrat zaman saat ini, pendidikan global menekankan pada
kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 dengan melihat kodrat anak Indonesia
sesungguhnya. KHD mengingatkan juga bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap
mengutamakan kearifan lokal budaya In

noted on Budi Pekerti


Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan
dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai
perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Sedih
merupakan perpaduan harmonis antara cipta dan karsa demikian pula Bahagia. Lebih lanjut KHD
menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan
karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi
anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual). Keluarga juga menjadi ruang
untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan pusat pendidikan lainnya. Alam
keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua. Keluarga
juga dapat menjadi tempat untuk berinteraksi sosial antara kakak dan adik sehingga kemandirian dapat
tercipta karena anak-a

Dasar-Dasar Pendidikan
Menurut pengertian umum, berdasarkan apa yang dapat kita saksikan dalam beragam jenis pendidikan itu,
pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud Pendidikan yaitu:
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Metode Montesori, Frobel dan Taman Anak


Penjelasan singkat tentang permainan anak sebagai alat pendidikan dan juga tentang asas-asasnya ‘Taman
Anak’ dala Taman Siswa yang disesuaikan dengan metode Montessori dan Frobel tersebut bertujuan agar
kaum pendidik dan ibu-ibu dapat mengadakan metode sendiri yang selaras dengan kehidupan bangsa kita.
Reply Like (0)Saturday, 14 May 2022, 1:2

Kerangka pemikiran KHD


Untuk memahami secara garis besar Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD), Anda diminta untuk
mencermati kumpulan tulisan Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan telah disajikan secara lengkap
dalam buku terbitan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Buku yang diterbitkan pada tahun 1961 tersebut
bertajuk “Karya Ki Hadjar Dewantara, Bagian Pertama: Pendidikan”. Beberapa tokoh, misalnya Bartolomeus
Samho (2013), juga menuliskan catatannya mengenai pemikiran KHD.

noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1-sINQ9CJrCEYK9WlF_AGFk5kFsILG7GC/view?usp=sharing

Reply Like (0)Saturday, 16 October 2021, 3:12 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Rekaman yang Ibu lakukan sudah baik namun lebih sempurna bila ada ucapan pembuka dan ada penutup

selanjutnya waktu yang di sediakan belum dimaksimalkan, terifma kasih dan terus semangat untuk

menyelesaikan alur merdeka berikutnya.

Reply Like (0)Tuesday, 19 October 2021, 7:22 PM

GALIH respond:

Terimakasih Bapak atas tanggapan dan masukannya sebagai bahan evaluasi saya ke depan agar lebih baik

lagi.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 12:12 PM

SITI noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Berikut link tautan refleksi diri tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara

https://drive.google.com/file/d/1r2HHMnXchIBxljn38EHkNtlZnhe4gumn/view?usp=sharing

https://youtu.be/qgjcd_MqXjs

Reply Like (0)Sunday, 17 October 2021, 2:25 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Karya Ibu sangat luar biasa kreatif dalam memadukan gambar dan suara , begitu pula kamampuan

memanfaatkan waktu yang di sediakan serta sistematis dalam menyampaikan pendapat. terima kasih mudah-

mudahan menjadi inspirasi bagi semua guru penggerak yang hebat. terima kasih dan terus semangat untuk

berkarya.

Reply Like (0)Tuesday, 19 October 2021, 7:30 PM

SITI respond:

Terimakasih Bpk Bambang untuk motivasinya. Semoga kedepannya saya bisa lebih memperbaiki diri

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 11:20 AM

DIAH ROSAWATI noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1fA7OEA-gElbrDZixeTkF5EYu2f9B04H8/view?usp=sharing

Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 4:12 AM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Paparan yang Ibu sampaikan dalam bentuk Audio dan vidio cukup bagus , alangkah lebih sempurna bila Ibu

minta orang lain untuk pengambilan gambarnya sehingga tampilan Ibu tidak monoton, dan sebaiknya ada

kalimat penutup yang mengucapkan salam. pada dasarnya sudah hebat dan terus semangat untuk

menghasilkan karya yang lebih kreatif.

Reply Like (0)Tuesday, 19 October 2021, 7:43 PM

SRI ENDAH noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1Jsm_VQf4iOHiWVMrMxHbochwN79irwlS/view?usp=sharing
Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 12:55 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan refleksi kritis dalam bentuk audio yang Ibu buat sudah baik tapi lebih sempurna bila ada kata

pembuka dg memperkenalkan identitas ibu. serta perlu di perhatikan durasai waktunya . terimakasih atas

karyanya dan terus semangat untuk mengikuti pendidikan guru penggerak ini sampai tuntas.

Reply Like (1)Thursday, 21 October 2021, 9:56 AM

SRI ENDAH respond:

Terima kasih P Bambang atas mtivasinya ,aamiin,semoga diwaktu mendatang tugas saya akan lebih baik lagi

Reply Like (0)Friday, 22 October 2021, 8:34 PM

HERNY noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://docs.google.com/document/d/1wWkAlEjtoVOFEo74HKJZx4Kfrobib7Pw/edit?

usp=sharing&ouid=113611923605716667162&rtpof=true&sd=true

Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 2:35 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Maaf Ibu Herny untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu

sampaikan belum bisa ada hasil audio atau vidio terima kasih.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:00 AM

HERNY respond:

Nggih pak Bambang, maaf salah link. Saya kirim ulang. Matur nuwun.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 7:26 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Baik Bu Herny Terima kasih


Reply Like (0)Friday, 22 October 2021, 6:19 PM

FITRIA INDRI ASTUTI noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1CqVk-ystHNZdq2Df402WHpcVTqqGXwPB/view?usp=sharing

Reply Like (0)Monday, 18 October 2021, 11:25 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Maaf Ibu Fitri Indri untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu

sampaikan belum bisa ada hasil audio atau vidio terima kasih.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:05 AM

FITRIA INDRI ASTUTI respond:

https://drive.google.com/file/d/1VJwYQtgvQ1U1SqVEuCB0CQT9LIvcKuwY/view?usp=sharing . Mohon

maaf Bapak, berikut saya kirimkan kembali link yang dapat diakses yang berisi tugas audio/video tersebut.

Link sebelumnya saya upload di google drive akun belajar.id yang ternyata tidak dapat digunakan untuk

berbagi google drive. Terimakasih Bapak.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 12:01 PM

TOIFUR noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1SUO21RrS8X5HXHPfgWFu7vdPSWNcu_Oc/view?usp=sharing

Reply Like (0)Tuesday, 19 October 2021, 12:11 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan refleksi kritis dalam bentuk audio yang Bapak Toifur buat sudah baik tapi lebih sempurna bila ada

kata penutup serta perlu di perhatikan durasai waktunya . terimakasih atas karyanya dan terus semangat untuk

mengikuti pendidikan guru penggerak ini sampai tuntas.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:13 AM


ANASTASIA NANA ASTUTI noted on Tanggapan Reflektif Kritis
Tanggapan Reflektif Kritis Berikut adalah link tautan refleksi

https://drive.google.com/file/d/1yhYpR6sSIrKlax18OnISVbbKBLZe1Brm/view?usp=sharing

Reply Like (0)Tuesday, 19 October 2021, 2:50 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Maaf Ibu Anastasia untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu

sampaikan belum bisa ada hasil audio atau vidio yang saya dengarkan atau saya liha tterima kasih.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:18 AM

ANASTASIA NANA ASTUTI respond:

Baik Pak, akan saya coba proses kembali dan kirim ulang... Terima kasih Pak Bambang...

Reply Like (0)Friday, 22 October 2021, 9:10 PM

ANASTASIA NANA ASTUTI respond:

Link refleksi kritis yang baru https://drive.google.com/file/d/1K2ffE9uIVlExZQoR75menGlIx94l2Tai/view?

usp=sharing

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 10:16 AM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Terimakasih Bu Anastasia , sudah bagus dan inovatif.

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 1:34 PM

ANASTASIA NANA ASTUTI respond:

Terima kasih Bapak atas bimbingannya... Mohon pendampingannya Pak...

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 9:46 PM

ISTERIA MEILAN noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1MrkOIgJSQ4MVuyvctyP3Fr6EtXpBkwNK/view?usp=sharing

Reply Like (0)Wednesday, 20 October 2021, 1:55 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan refleksi kritis dalam bentuk rekaman audio dan vidio yang Ibu Isteria sangat bagus dan dapat

menginspirasi karya teman teman lain yang belum menghasilkan karya sebagus Ibu. Alangkah sempurnanya

bila durasi waktu di maksimalkan 4 menit dan ada ucapan penutup di akhir tayangan. CGP Hebat calon

pemimpin pendidikan masa depan. terus semangat untuk berkarya. terima kasih.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:26 AM

SISWOKO noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1NSdgm4nmpSQ4RSI-tn0fIkprpew4R5Yd/view?usp=sharing dan ini untuk

yang youtube https://youtu.be/h_uos5T1bd8

Reply Like (0)Wednesday, 20 October 2021, 2:29 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Paparan yang Bapak Siswoko sampaikan dalam bentuk Audio dan vidio melalui you tube cukup bagus ,

namun perlu di edit kembali mengingat masih ada tayangan yang tidak sesuai dg tanggapan refleksi kritis

alangkah lebih sempurna bila ada ucapan penutup . Pada dasarnya karya Bapak sudah hebat dan terus

semangat untuk menghasilkan karya yang lebih kreatif..

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:39 AM

SISWOKO respond:

terima kasih masukkannya pak

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:49 AM

IVA ASISKA WATI noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/180Pfn9NFQ-nST4porsmNTkE9RgAnBfeF/view?usp=drivesdk

Reply Like (0)Wednesday, 20 October 2021, 3:35 PM


BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Maaf Ibu Iva untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu sampaikan

belum bisa ada hasil audio atau vidio yang saya dengarkan atau saya lihat terima kasih.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:42 AM

IVA ASISKA WATI respond:

Mohon maaf Pak bambang akan saya edit untuk linknya mungkin bermasalah di vidionya

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 11:15 AM

IVA ASISKA WATI respond:

Mohon maaf sebelumnya Sudah saya perbaiki pak bambang linknya

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 2:48 PM

SUMIYATI noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1tzvkdiYpajMs4ISP5KNPtKoJ47CGOaG7/view?usp=sharing

Reply Like (0)Wednesday, 20 October 2021, 8:04 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Maaf Ibu Sumiyati untuk refleksi kritis diminta dalam bentuk audio atau audio vidio. dari lingk yang ibu

sampaikan belum bisa ada hasil audio atau vidio yang saya dengarkan atau saya liha tterima kasih.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:43 AM

SUMIYATI respond:

Maaf mungkin saya yang lupa, link masih saya batasi. Sudah saya ubah pengaturannya Pak. Semoga biasa

dibuka. Terima kasih.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 11:53 AM


KUSUMA HARDINI noted on Tanggapan Reflektif Kritis
https://drive.google.com/file/d/1eMouVlikLgtratbfenq0zXx6syx-Db5K/view?usp=sharing

Reply Like (0)Wednesday, 20 October 2021, 10:06 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio yang ibu ciptakan merupakan karya yang luar biasa dan cukup

bagus . alangkah lebih sempurnanya bila Ibu Kusuma memperhatikan durasi waktu yang di sediakan sehingga

Ibu bisa memasukkan ucapan penutup dalam audio ini. Terus semangat untuk menghasilkan karya yang lebih

sempurna.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:51 AM

SRI WAHYU ARI noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Tanggapan Refleksi Kritis. Berikut link tautannya https://bit.ly/RefleksiKHD_SriWahyuAriAni

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 6:19 AM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio yang ibu Sri Wahyu ciptakan merupakan karya yang bagus dan

sistematis. alangkah lebih sempurnanya bila Ibu melengkapi dengan slide atau vidio serta memperhatikan

durasi waktu yang di sediakan. Terus semangat untuk menghasilkan karya yang lebih sempurna.

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 1:46 PM

ENDANG noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1CaoC2AyEc9Zr7NzOen7vbwNlLPxcIdq1/view?usp=sharing

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 6:21 AM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio dan Vidio yang ibu Endang buat merupakan karya yang luar

biasa dan sangat bagus . Karya Ibu bisa menjadi inspirasi temat teman CGP lain untuk menghasilkan karya

yang sempurna ini. Alangkah mulianya bila Ibu bisa sharing dg teman CGP Lain untuk menyempurnakan
rekaman audio vidio teman teman CGP pada kelas 063 C dan D. Terima kasih dan terus semangat untuk

mengikuti pendidikan guru penggerak sampai tuntas. terima kasih

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 11:02 AM

ENDANG respond:

Terima kasih sekali Bapak Bambang atas tanggapan dan penguatannya. Saya sangat senang sekali jika bisa

berbagi dengan teman-teman yang lain. Semoga ada kesempatan untuk saling berbagi.

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 11:27 AM

FITRI NUR ROCHMAH noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Tanggapan reflektif kritis https://drive.google.com/file/d/1iqSkL2jqjGAtuF2xfNyUrcCqT_Sue60d/view?

usp=sharing

Edit Remove Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 1:02 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio yang ibu Fitri ciptakan merupakan karya yang l cukup bagus .

alangkah lebih sempurnanya bila Ibu Kusuma melengkapi dengan slide atau vidio . Terus semangat untuk

menghasilkan karya yang lebih sempurna.

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 1:55 PM

KHAIRUNNISA AMALIA noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Tanggapan reflektif kritis https://drive.google.com/file/d/1bF1UX7Krg4Jnr1X3kmH321psefQOpelg/view?

usp=sharing

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 1:16 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio dan slide yang ibu Khairunisa ciptakan merupakan karya yang

luar biasa dan cukup bagus . alangkah lebih sempurnanya bila volumenya agak keras . Terus semangat untuk

menghasilkan karya yang lebih sempurna.


Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 2:03 PM

LINDA noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Berikut link tautan refleksi diri tentang Ki Hajar Dewantara

https://drive.google.com/file/d/1_qTd1y4rOmrUgysFuPZYFoZYY1J9Rq7E/view?usp=drivesdk

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 1:58 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio vidio yang ibu Linda ciptakan merupakan karya yang cukup

bagus . alangkah lebih sempurnanya bila Ibu Kusuma memperhatikan durasi waktu yang di sediakan sehingga

Ibu bisa memasukkan ucapan salam penutup dalam audio ini. Terus semangat untuk menghasilkan karya

yang lebih sempurna.

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 2:09 PM

AFIF noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1yr7gHoN8VT7C_WCvgVM9OTJKV_nN5PR5/view?usp=sharing

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 2:54 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio vidio yang Bapk Afif ciptakan merupakan karya yang cukup

bagus . alangkah lebih sempurnanya bila bapak sampaikan pemikiran filosofis pendidikan KHD dan

pengalaman Bapak dalam mengimplementasikan pemikiran tersebut Terus semangat untuk menghasilkan

karya yang lebih sempurna.

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 2:26 PM

SURIANTO noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Assalamualaikum wr wb Kepada Yth Bpk Pembimbing Bpk.Bambang Mulya Hartono di tempat Berikut link

video tanggapan mengenai tanggapan pemikiran KHD atas nama Surianto Kls C terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan https://drive.google.com/file/d/1XE8FzyAC11nZv9vhCXreAStdspBidqc5/view?usp=sharing

Atas bimbingan perhatian dan saranya saya ucapkan terimakasi Hormat Saya Surianto

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 4:00 PM

SURIANTO noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Assalamualaikum wr wb https://drive.google.com/file/d/1XE8FzyAC11nZv9vhCXreAStdspBidqc5/view?

usp=sharing

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 4:03 PM

SURIANTO noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1XE8FzyAC11nZv9vhCXreAStdspBidqc5/view?usp=sharing

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 4:04 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Terima kasih Bapak Surianto atas penyelesaian Tugas pembuatan audio tanggapan reflektif pemikiran KHD ,

namun maaf link dari Bapak belum bisa saya buka mungkin ada kesalahan dalam mengirim. coba

koordinasikan dengan teman-teman yang sudah berhasil mengirim. Terus semangat Bapak untuk

menghasilkan karya yang lebih sempurna.

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 2:30 PM

SURIANTO respond:

Baik bapak cobi yang terakhir ini Pak :

https://drive.google.com/file/d/1XE8FzyAC11nZv9vhCXreAStdspBidqc5/view?usp=sharing

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 6:47 PM

HERNY noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1sI5IxDHInIvspRT_HFBTAGKR3VzH2-HF/view?usp=sharing

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 7:24 PM


BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Terimakasih Ibu Herny atas penyempurnaan Link Nya .

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 2:33 PM

JOKO noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Berikut saya kirimkan refleksi diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara :

https://drive.google.com/file/d/10mnsFvIzfroSvdLikMP9bYI4Mv0ayBky/view?usp=sharing

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 8:54 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan reflektif kritis yang Bapak Joko buat dalam bentuk audio sudah cukup bagus dan sistematis. Terus

Semangat Bapak untuk menghasilkan karya yang lebih sempurna.

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 2:43 PM

JOKO respond:

Terimakasih bapak atas semangat nya

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 7:13 PM

AISYIAH noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Tugas refleksi filosofi Ki Hajar Dewantara

https://drive.google.com/file/d/14BnImLKST_7O4EtRa3_WsBORlbqmFE0o/view?usp=sharing

Reply Like (0)Thursday, 21 October 2021, 10:58 PM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Tanggapan reflektif kritis dalam bentuk audio dan slide yang ibu Aisyiah ciptakan merupakan karya yang

luarbiasa dan bagus serta sistematis . Terus semangat untuk menghasilkan karya yang lebih sempurna.

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 2:51 PM


REGI WAHYU noted on Tanggapan Reflektif Kritis
https://drive.google.com/file/d/1IsIR55iKzfe4OMiI67CRyxH92FOR2SBC/view?usp=drivesdk

Reply Like (0)Friday, 22 October 2021, 12:12 AM

BAMBANG MULYA HARTONO respond:

Mohon maaf Ibu Regi Wahyu Link tersebut belum bisa saya buka , tolong konfirmasi dengan teman yang lain

yang sdh bisa mengirim dan bisa saya buka. Terima kasih, dan terus semangat untuk menghasilkan karya

yang lebih sempurna

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 2:55 PM

REGI WAHYU respond:

Njih bapak segera saya perbaiki.. mohon maaf pak 🙏🏻🙏🏻

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 7:41 PM

FITRIA INDRI ASTUTI noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1VJwYQtgvQ1U1SqVEuCB0CQT9LIvcKuwY/view?usp=sharing

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 6:44 PM

SURIANTO noted on Tanggapan Reflektif Kritis


https://drive.google.com/file/d/1XE8FzyAC11nZv9vhCXreAStdspBidqc5/view?usp=sharing

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 6:45 PM

REGI WAHYU noted on Tanggapan Reflektif Kritis


Sudah saya edit linknya pak Bambang 🙏🏻 Terimakasih

https://drive.google.com/file/d/1IsIR55iKzfe4OMiI67CRyxH92FOR2SBC/view?usp=drivesdk

Reply Like (0)Saturday, 23 October 2021, 8:09 PM

LastNext
Back to course
Skip Content pages menu
Content pages menu

 Pengantar
 Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
 Tanggapan Reflektif
 Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
 Dasar-Dasar Pendidikan
 Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
 Budi Pekerti
 Dasar-Dasar Pendidikan
 Metode Montesori, Frobel dan Taman Anak
 Kerangka pemikiran KHD
 Tanggapan Reflektif Kritis
 Penutup

 Course sections
 Participants
 Badges
 Competencies

 Dashboard
 Site home
 Calendar
 My courses
 Private files
Accessibility settings
Conecti.me

 http://conecti.me
 Mobile : +55 (98) 00123-45678
 willianmano@conecti.me
Data retention summary
Get the mobile app
PROUDLY MADE WITH
Made with by conecti.me

Anda mungkin juga menyukai