Anda di halaman 1dari 1

3.

2 Pembahasan

a. Perkembangan Produksi Kakao, tahun 2013-2022

Jumlah Produksi kakao terbanyak ialah pada tahun 2014, sebesar 208.485,00
(ton), namun kami selaku penulis mengaku kesulitan untuk mengidentifikasi produksi
kakao per kabupaten pada tahun tersebut. Selanjutnya jumlah produksi kakao
terendah ialah pada tahun 2020, sebesar 127.206,9 (ton). Dalam data produksi yang
telah kami paparkan dapat kami amati bahwa jumlah produksi pertahunnya tidak
meneentu atau mengalami fluktuasi, dugaan kami bahwa usia panen menjadi factor
penentu dan keberhasilan suatu produksi komoditas itu tersebut.

b. Location Quotient (LQ)

Hasil penghitungan LQ menunjukkan bahwa diantara 13 Kabupaten di


Provinsi Sulawesi Tengah terdapat 3 kabupaten yang menjadi wilayah basis
komoditas kakao, yaitu Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten
Sigi. Wilayah basis kakao didasarkan indikator produksi memiliki nilai LQ > 1.
Wilayah basis komoditas kakao berdasarkan indikator produksi yang tertinggi adalah
Kabupaten Sigi dengan nilai LQ sebesar 4 artinya setiap 2 bagian produksi kakao
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Kecamatan Sausu sedangkan sisanya
sebesar 2 bagian untuk memenuhi kebutuhan komoditas kakao di wilayah lain.
Kecamatan basis tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan wilayahnya tetapi juga
mampu memenuhi kebutuhan komoditas kakao wilayah lain.

Anda mungkin juga menyukai