Sudut pandang Cerpen ini bersudut pandang Alasannya karena disini penulis
orang ketiga tidak ada didalam cerita dan
hanya sebagai pencerita
Amanat Tersirat: Tersurat:
Jangan iri kepada orang “Kalau mau minta maaf
lain. jangan padaku. Minta
Selalu bersyukur maaflah kepada Tuhan.
terhadap apa yang sebab kupikir kamu
dimiliki. telah lupa menyukuri
Jangan menilai sesuatu nikmat yang telah
dari bagian enaknya saja diberikan oleh Tuhan.”
tetapi menilailah dari “semua yang diberikan
bagian susahnya juga. oleh Tuhan adalah yang
terbaik bagi umatnya.”
Gaya bahasa Alasannya adalah karena
MajasPersonifikasi
Binatang seperti monyet dan
Majas personifikasi kuda dalam cerpen memiliki
memberikan sifat-sifat manusia sifat yang seolah-olah seperti
kepada objek atau makhluk manusia,contohnya: dapat
non-manusia. Ini membuat berbicara,memiliki sifat seperti
manusia yang iri,tidak
objek tersebut tampak hidup
bersyukur dan memiliki
atau memiliki karakteristik pekerjaan.
manusia.
NILAI NILAI KEHIDUPAN CERPEN MONYET YANG IRI PADA KUDA
KUTIPAN NILAI KEHIDUPAN ALASAN
Monyet merasa iri dengan Kuda Moral Moral, karena terdapat sifat
sahabatnya. Monyet beranggapan dan perilaku tidak
bahwa pekerjaan Kuda lebih baik ,contohnya yaitu “iri”.
menyenangkan daripada pekerjaannya.
Moral Moral, karena terdapat sifat
Suatu hari ketika di sebuah kantin,
Sosial dan perilaku tidak
ketika Monyet dan Kuda sedang baik ,contohnya yaitu “iri”.
“Iri kenapa?”