Disusun oleh:
Indikator
4.8.1 Menulis kerangka cerita rakyat dengan
Kompetensi Dasar memperhatikan isi dan nilai-nilai
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) 4.8.2 Mengembangkan kerangka cerita
ke dalam bentuk cerpen dengan menjadi cerita yang utuh ke dalam bentuk
memperhatikan isi dan nilai-nilai. cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-
nilai
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran mengembangkan cerita hikayat, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menulis kerangka cerita rakyat dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai
2. Mengembangkan kerangka cerita menjadi cerita yang utuh ke dalam bentuk cerpen dengan
memperhatikan isi dan nilai-nilai
MENGEMBANGKAN CERITA RAKYAT (HIKAYAT)
KE DALAM BENTUK CERPEN
Pernahkah kamu menonton film yang skenarionya diadaptasi dari novel? Kegiatan tersbut
merupakan salah satu kegiatan mengembangkan suatu karya. Begitu pula dengan hikayat.
Hikayat juga dapat dikembangkan menjadi bentuk lain, misalnya cerpen. Pembahasan ini
merupakan kelajutan dari pembahasan sebelumnya, Maka dari itu, pada bab ini kamu akan
mempelajari tentang mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen meliputi:
Setelah mempelajari ini peserta didik diharapkan mampu menulis kerangka cerita
rakyat dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai
Pada materi ini kamu akan mempelajari tentang menulis kerangka cerita rakyat (hikayat)
dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai. Agar lebih jelas dalam mempelajari kerangka
cerita rakyat, kamu dapat membaca teks yang disajikan lalu menganalisis unsur-unsur di
dalamnya.
Lutung Kasarung
Pada jaman dahulu, ada dua orang putri dari Kerajaan Pasundan. Mereka adalah
Praburarang dan Purbasari yang memiliki wajah sangat cantik serta berkulit putih.
Sepeninggalnya sang Raja, Purbasari diperintahkan untuk menggantikan tahtanya. Mendengar
hal tersebut, Praburarang merasa sangat iri dan ingin mencelakakan Purbasari.
Ia memutuskan untuk menemui nenek sihir agar mengutuk adiknya, Purbasari. Oleh
karenanya, wajah dan tubuh Purbasari berubah menjadi bertotol-totol hitam. Hal tersebut
kemudian dijadikan sebuah alasan untuk mengusirnya ke sebuah hutan, sehingga tahta pun
berhasil pindah ke tangan Praburarang.
Selama tinggal di hutan, Purbasari berteman dengan seekor kera berbulu hitam. Kera
tersebut bernama Lutung Kasarung. Ia sangat perhatian dan menyayangi Purbasari. Untuk
membantu Purbasari, Lutung bersemedi di tempat yang sepi pada saat bulan purnama. Tidak
lama kemudian, terciptalah sebuah telaga kecil yang berair sangat jernih. Lutung pun meminta
Purbasari mandi di telaga tersebut. Hebatnya, air dari telaga tersebut mampu mengembalikan
kecantikannya.
Purbasari pun bisa kembali ke wajahnya yang semula, yaitu putih dan cantik.
Mendengar hal tersebut, Praburarang merasa cemas. Ia khawatir jika adiknya merebut kembali
tahtanya. Kemudian, ia pun menghampiri adiknya dan mengajaknya beradu untuk
memperebutkan kursi raja.
Praburarang mengajak adiknya adu ketampanan dari tunangan masing-masing.
Purbasari menunjukkan Lutung Kasarung sebagai tunanganya. Kakaknya pun
menertawakannya dan merasa tunanganya lebih tampan dari seekor kera.
Pada saat itu juga, lutung kasarung berubah ke wujud aslinya. Ternyata ia adalah
seorang pangeran dengan wajah yang tampan. Prubararang akhirnya mengakui kekalahannya
dan menyerahkan tahta kerajaan kepada adiknya.
Berdasarkan hikayat tersebut, analisis kerangka cerita yang dapat ditemukan adalah sebagai
berikut.
Untuk mendalami materi ini, cobalah berlatih pada “kegiatan 1” di bawah ini!
KEGIATAN 1
Baca dan perhatikanlah teks hikayat di bawah ini dengan seksama! (sintak orientasi pada
masalah)
TUGAS 1
Setelah membaca teks hikayat yang berjudul “Malim Deman dan Bidadari”, ikutilah intruksi
dibawah ini!
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu yang terdiri dari 2 siswa! (sintaks
mengorganisasikan)
2. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! (sintak menganalisis)
Unsur Penjelasan Data Kalimat
Tema
Alur
Latar
Amanat
Tokoh/
Penokohan
Gagasan
Pokok
Nilai yang
terkandung
REFLEKSI
1. Sudahkah kalian bekerjasama dengan baik bersama kelompokmu dalam menulis kerangka
teks hikayat “Malim Deman dan Bidadari”? Adakah kesulitan yang kamu alami ketika
mengerjakan? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Dari teks hikayat yang berjudul “Malim Deman dan Bidadari” yang telah kamu baca,
bagaimana tanggapanmu terhadap tokoh Malim Deman dalam cerita? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
KEGIATAN 2
Pada materi ini kamu akan mempelajari tentang mengembangkan kerangka cerita menjadi
cerita yang utuh ke dalam bentuk cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai. Agar
lebih jelas dalam mengembangkan kerangka cerita rakyat, coba pahami penjelasan dibawah
ini dengan seksama.
Amir
Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam. Syah
Alam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir memiliki uang banyak yang diberikan
oleh ayahnya. Setiap hari dia membelanjakan uang tersebut. Karena sayangnya pada Amir,
Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.
Lama-kelamaan Syah Alam jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah. Banyak
uang yang dikeluarkan untuk pengobatan, tetapi tidak kunjung sembuh. Akhirnya mereka jatuh
miskin. Penyakit Syah Alam semakin parah. Sebelum meninggal, Syah Alam berkata ”Amir,
Ayah tidak bisa memberikan apa-apa lagi padamu. Engkau harus bisa membangun usaha lagi
seperti Ayah dulu. Jangan kau gunakan waktumu sia-sia. Bekerjalah yang giat, pergi dari
rumah. Usahakan engkau terlihat oleh bulan, jangan terlihat oleh matahari.”Ya, Ayah. Aku
akan turuti nasihatmu.”
Sesaat setelah Syah Amir meninggal, ibu Amir juga sakit parah dan akhirnya
meninggal. Sejak itu Amir bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat nasihat ayahnya agar
tidak terlihat matahari, tetapi terlihat bulan. Oleh sebab itu, kemana-mana ia selalu memakai
payung. Pada suatu hari, Amir bertmu dengan Nasrudin, seorang menteri yang pandai.
Nasarudin sangat heran dengan pemuda yang selalu memakai payung itu. Nasarudin bertanya
kenapa dia berbuat demikian.
Amir bercerita alasannya berbuat demikian. Nasarudin tertawa. Nasarudin berujar, ”
Begini, ya., Amir. Bukan begitu maksud pesan ayahmu dulu. Akan tetapi, pergilah sebelum
matahari terbit dan pulanglah sebelum malam. Jadi, tidak mengapa engkau terkena sinar
matahari. ” Setelah memberi nasihat, Nasarudin pun memberi pijaman uang kepada Amir.
Amir disuruhnya berdagang sebagaimana dilakukan ayahnya dulu.
Amir lalu berjualan makanan dan minuman. Ia berjualan siang dan malam. Pada siang
hari, Amir menjajakan makanan, seperti nasi uduk dan nasi goreng. Malam harinya ia berjualan
martabak dan mie ayam. Lama-kelamaan usaha Amir semakin maju. Sejak itu, Amir menjadi
saudagar kaya.
Dalam kaitannya dengan pengembangan cerita, contoh hikayat tersebut juga dapat
dikembangkan menjadi teks lain, misalnya cerpen. Namun, ketika mengembangkan hikayat
menjadi cerpen terdapat beberapa hal yang harus dilakukan antara lain sebagai berikut.
1. Membaca berulang-ulang
2. Menulis isi setiap paragraph
3. Memberi makna setiap paragraf secara urut
4. Menafsirkan bagian-bagian yang maknanya belum dipahami
5. Mencari nilai-nilai didik dalam setiap bagian teks
6. Menghubungkan nilai didik yang terdapat dalam teks hikayat dengan nilai didik dalam
kehidupan nyata
7. Mengisi table nilai didik seperti berikut.
Bagian Nilai didik dalam teks Nilai didik dalam
konteks kehidupan
Awal/Paparan
Isi Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Penutup
KEGIATAN 1
Baca dan perhatikanlah teks hikayat di bawah ini dengan seksama! (sintak orientasi pada
masalah)
Bunga Kemuning
Pada zaman dahulu kala ada seorang anak raja yang kaya raya dan memiliki 7 orang
putri dan beri nama dengan berbagai macam nama dan warnanya. kemudian Istri sang raja
tersebut telah lama meninggal pada saat usai melahirkan anak bungsu nya dari Putri Kuning.
Dengan berjalan nya waktu pada suatu hari sang eaja akan pergi ke suatu tempat
dalam keperluan nya , sehingga 7 putri-putrinya ingin dibawakan oleh-oleh yang sangat
mewah dari sang raja tersebut. sedangakan Putri Kuning tidak ingin meminta apa-apa hanya
saja berharap supaya raja pulang dengan selamat dan dalam keadaan sehat.
Lalu Singkat kata raja telah pulang dan membawa oleh-oleh dari oleh-oleh tersebut
hanya diberikan untuk 7 putrinya dan melainkan Putri Kuning cemburu kepada adik nya.
Itupun tanpa sepengetahuan raja kemudian Putri Kuning dipukul dari h kakak-kakaknya dan
hingga putri tersebut meninggal dan dikuburkan di suatu tempat dan tidak jauh dari istana,
setelah mengetahui anaknya menghilang raja tersebut akan mencari-cari putri bungsunya dan
tidak juga ditemukan.
Suatu saat raja juga melihat sebuah bunga dengan berwarna yang kuning dan tumbuh
pada tanah dan ternyata hal itu merupakan anak bungsu raja tersebut, setelah melihat bunga
tersebut raja telah menamainya dengan sebutan sebagai bunga kemuning.
TAMAT…
TUGAS 2
Setelah kalian memahami cara mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk
cerpen, maka langkah selanjutnya perhatikanlah intruksi di bawah ini!
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari empat siswa (sintaks mengorganisasikan)
2. Bacalah kembali teks “Bunga Kemuning”
3. Analisislah nilai-nilai dan unsur-unsur yang terdapat dalam hikayat tersebut (sintak
menganalisis)
Unsur Penjelasan
Tema
Tokoh/
Perwatakan
Latar
Alur
Amanat
Nilai
Awal/Paparan
Isi Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Penutup
4. Kembangkanlah teks hikayat tersebut menjadi sebuah cerpen. (sintaks
mengembangkan)
5. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu dan mintalah penilaian dari kelompokmu yang
lainnya dan gurumu. (sintaks menyajikan hasil)
REFLEKSI