Anda di halaman 1dari 16

UNTUK KELAS

MENGEMBANGKAN CERITA RAKYAT


(HIKAYAT) KE DALAM BENTUK CERPEN

Disusun oleh:

Nafa Wahyuningtyas Eka Putri (18032005)


PETA KONSEP
Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai

Menulis kerangka cerita rakyat dengan memperhatikan


isi dan nilai-nilai

Mengembangkan kerangka cerita menjadi cerita yang utuh


dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai
KOMPETENSI DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

Indikator
4.8.1 Menulis kerangka cerita rakyat dengan
Kompetensi Dasar memperhatikan isi dan nilai-nilai
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) 4.8.2 Mengembangkan kerangka cerita
ke dalam bentuk cerpen dengan menjadi cerita yang utuh ke dalam bentuk
memperhatikan isi dan nilai-nilai. cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-
nilai

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran mengembangkan cerita hikayat, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menulis kerangka cerita rakyat dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai
2. Mengembangkan kerangka cerita menjadi cerita yang utuh ke dalam bentuk cerpen dengan
memperhatikan isi dan nilai-nilai
MENGEMBANGKAN CERITA RAKYAT (HIKAYAT)
KE DALAM BENTUK CERPEN

Pernahkah kamu menonton film yang skenarionya diadaptasi dari novel? Kegiatan tersbut
merupakan salah satu kegiatan mengembangkan suatu karya. Begitu pula dengan hikayat.
Hikayat juga dapat dikembangkan menjadi bentuk lain, misalnya cerpen. Pembahasan ini
merupakan kelajutan dari pembahasan sebelumnya, Maka dari itu, pada bab ini kamu akan
mempelajari tentang mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen meliputi:

1. Menulis kerangka cerita rakyat dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai


2. Mengembangkan kerangka cerita menjadi cerita yang utuh ke dalam bentuk cerpen
dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai
KEGIATAN 1

A. MENULIS KERANGKA CERITA RAKYAT (HIKAYAT)

Setelah mempelajari ini peserta didik diharapkan mampu menulis kerangka cerita
rakyat dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai

Pada materi ini kamu akan mempelajari tentang menulis kerangka cerita rakyat (hikayat)
dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai. Agar lebih jelas dalam mempelajari kerangka
cerita rakyat, kamu dapat membaca teks yang disajikan lalu menganalisis unsur-unsur di
dalamnya.

Lutung Kasarung
Pada jaman dahulu, ada dua orang putri dari Kerajaan Pasundan. Mereka adalah
Praburarang dan Purbasari yang memiliki wajah sangat cantik serta berkulit putih.
Sepeninggalnya sang Raja, Purbasari diperintahkan untuk menggantikan tahtanya. Mendengar
hal tersebut, Praburarang merasa sangat iri dan ingin mencelakakan Purbasari.
Ia memutuskan untuk menemui nenek sihir agar mengutuk adiknya, Purbasari. Oleh
karenanya, wajah dan tubuh Purbasari berubah menjadi bertotol-totol hitam. Hal tersebut
kemudian dijadikan sebuah alasan untuk mengusirnya ke sebuah hutan, sehingga tahta pun
berhasil pindah ke tangan Praburarang.
Selama tinggal di hutan, Purbasari berteman dengan seekor kera berbulu hitam. Kera
tersebut bernama Lutung Kasarung. Ia sangat perhatian dan menyayangi Purbasari. Untuk
membantu Purbasari, Lutung bersemedi di tempat yang sepi pada saat bulan purnama. Tidak
lama kemudian, terciptalah sebuah telaga kecil yang berair sangat jernih. Lutung pun meminta
Purbasari mandi di telaga tersebut. Hebatnya, air dari telaga tersebut mampu mengembalikan
kecantikannya.
Purbasari pun bisa kembali ke wajahnya yang semula, yaitu putih dan cantik.
Mendengar hal tersebut, Praburarang merasa cemas. Ia khawatir jika adiknya merebut kembali
tahtanya. Kemudian, ia pun menghampiri adiknya dan mengajaknya beradu untuk
memperebutkan kursi raja.
Praburarang mengajak adiknya adu ketampanan dari tunangan masing-masing.
Purbasari menunjukkan Lutung Kasarung sebagai tunanganya. Kakaknya pun
menertawakannya dan merasa tunanganya lebih tampan dari seekor kera.
Pada saat itu juga, lutung kasarung berubah ke wujud aslinya. Ternyata ia adalah
seorang pangeran dengan wajah yang tampan. Prubararang akhirnya mengakui kekalahannya
dan menyerahkan tahta kerajaan kepada adiknya.

Berdasarkan hikayat tersebut, analisis kerangka cerita yang dapat ditemukan adalah sebagai
berikut.

Unsur Penjelasan Data Kalimat


Tema kesabaran -
Alur Maju Demikianlah malam demi malam
keadaan itu berlangsung selama
1001 malam.
Latar Istana, dan di hutan Selama tinggal di hutan
Amanat seberat atau sebesar apapun cobaan yang kita -
hadapi,kita harus melewatinya dengan ikhlas
dan sabar,akan ada hikmah dibalik semua
cobaan itu.
Tokoh/ Purbaarang: jahat • Praburarang merasa sangat iri
Penokohan dan ingin mencelakakan
Purbasari.
Purbasari: baik hati • Selama tinggal di hutan,
Purbasari berteman dengan
Lutung kasarung: perhatian seekor kera berbulu hitam
• Ia sangat perhatian dan
menyayangi Purbasari
Gagasan Kecantikan hati mengalahkan kecantikan -
Pokok fisik
Nilai yang Nilai kasih sayang : Lutung kasarung sangat • Ia sangat perhatian dan
menyayangi Purbasari sehingga ia ingin menyayangi Purbasari. Untuk
terkandung
membantunya. membantu Purbasari, Lutung
bersemedi di tempat yang sepi
pada saat bulan purnama

Untuk mendalami materi ini, cobalah berlatih pada “kegiatan 1” di bawah ini!

KEGIATAN 1

Baca dan perhatikanlah teks hikayat di bawah ini dengan seksama! (sintak orientasi pada
masalah)

Hikayat Malim Deman dan Bidadari


Alkisah, hidup seorang pemuda yang sudah yatim piatu yang bernama Malim Deman.
Agar ia dapat bertahan hidup, Ia pun bekerja diladang kepunyaan pamannya yang lokasinya
berada di pinggir hutan. Dan tak jauh dari tempat itu terdapat suatu rumah yang dihuni seorang
janda tua yang bernama Mandeh rubiah.
Wanita tersebut yaitu wanita yang baik dan juga akrab dengan malim. Ia sering
memasakkan Malim makanan saat malim menjaga ladang paman nya di malam hari. Bahkan
malim juga sudah dianggap oleh wanita itu sebagai anaknya sendiri. Dan di suatu malam Malim
Deman pun merasa haus ketika ia sedang menjaga ladang paman nya. Ia pun berniat untuk
meminta air minum dan ia pun meminta ke rumah Mandeh. Sampai tepat di pekarangan, Ia pun
mendengar suara sejumlah perempuan yang berada tak jauh dari kolam yang posisinya tepat di
belakang pondok janda tersebut.
Malim dengan diam-diam menuju ke tempat tersebut dan ia terkejut ketika melihat 7
Bidadari tengah mandi di sana. Malim pun sangat terpesona ketika melihat kecantikan dari
bidadari-bidadari tersebut. Dan tidak jauh dari tempat Malin berdiri, ia melihat ada 7 selendang.
Dan selendang tersebut milik bidadari-bidadari itu. Ia pun tak ingin menyia-nyiakan
kesempatan itu, dan kemudian ia mengambil salah satu dari selendang milik bidadari itu. Dan
iapun menyembunyikan selendang tersebut di rumah ibu angkatnya. Dan ternyata selendang
yang ia ambil merupakan Bidadari bungsu.
Bidadari bungsu itu terus menangis dikarenakan tak bisa kembali ke Kayangan. Melihat
hal tersebut, Malim pun kemudian mendekati dan mengajaknya untuk tinggal di rumah
Mandeh. Bidadari tersebut pun kemudian diangkat oleh Mandeh sebagai anaknya. Pada saat
itu malim pun semakin sering mengunjungi rumah Mandeh dan ia menjadi sangat dekat dengan
Putri tersebut. Dikarenakan sering bertemu, mereka saling jatuh jatuh cinta dan kemudian
mereka menikah. Kebahagiaan mereka pun semakin bertambah ketika mereka sudah dikaruniai
seorang Putra yang sangat tampan dan bernama Sultan Duano.
Tetapi kebahagiaan mereka itu tak berlangsung lama dikarenakan Malim sangat gemar
berjudi. Ia juga sering tak pulang selama berhari-hari. Nasihat dari istrinya itu pun tak
didengarkannya. Karena melihat kelakuan suaminya itu, putri bungsu sudah tak tahan lagi dan
cuma bisa menangis dan kemudian rindu dengan rumahnya yang ada di kayangan.
Pada suatu saat ketika ia mencari barang, putri bungsu tak sengaja menemukan selendang
yang dicuri Malim. Putri bungsu pun dengan segera menyuruh seseorang untuk memanggil
Malim dengan ancaman, jika ia masih ingin melihat anak dan istrinya berada di rumah, maka
ia harus segera pulang. Dan kenyataannya malim pun tak kunjung datang. Pada akhirnya putri
bungsu memutuskan kembali ke Kayangan dan serta membawa anak lelakinya tanpa
memberitahu sang suami. Sedangkan di bumi malim kembali ke rumahnya dengan perasaan
yang sangat menyesal karena telah tak melihat anak dan istrinya lagi di rumah.

TUGAS 1

Setelah membaca teks hikayat yang berjudul “Malim Deman dan Bidadari”, ikutilah intruksi
dibawah ini!
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu yang terdiri dari 2 siswa! (sintaks
mengorganisasikan)
2. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! (sintak menganalisis)
Unsur Penjelasan Data Kalimat

Tema

Alur

Latar

Amanat

Tokoh/
Penokohan
Gagasan
Pokok

Nilai yang
terkandung

3. Setelah itu, presentasikanlah hasil kerja bersama kelompokmu tentang menulis


kerangka teks hikayat “Malim Deman dan Bidadari” yang telah kamu temukan tersebut.
Kemudian, mintalah teman-temanmu dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan
berdasarkan hasil yang telah kalian kerjakan! (sintak mengembangkan dan menyajikan)

REFLEKSI

1. Sudahkah kalian bekerjasama dengan baik bersama kelompokmu dalam menulis kerangka
teks hikayat “Malim Deman dan Bidadari”? Adakah kesulitan yang kamu alami ketika
mengerjakan? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Dari teks hikayat yang berjudul “Malim Deman dan Bidadari” yang telah kamu baca,
bagaimana tanggapanmu terhadap tokoh Malim Deman dalam cerita? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
KEGIATAN 2

B. MENGEMBANGKAN KERANGKA CERITA

Setelah mempelajari ini peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kerangka


cerita menjadi cerita yang utuh ke dalam bentuk cerpen dengan memperhatikan isi dan
nilai-nilai

Pada materi ini kamu akan mempelajari tentang mengembangkan kerangka cerita menjadi
cerita yang utuh ke dalam bentuk cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai. Agar
lebih jelas dalam mengembangkan kerangka cerita rakyat, coba pahami penjelasan dibawah
ini dengan seksama.

Amir
Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam. Syah
Alam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir memiliki uang banyak yang diberikan
oleh ayahnya. Setiap hari dia membelanjakan uang tersebut. Karena sayangnya pada Amir,
Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.
Lama-kelamaan Syah Alam jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah. Banyak
uang yang dikeluarkan untuk pengobatan, tetapi tidak kunjung sembuh. Akhirnya mereka jatuh
miskin. Penyakit Syah Alam semakin parah. Sebelum meninggal, Syah Alam berkata ”Amir,
Ayah tidak bisa memberikan apa-apa lagi padamu. Engkau harus bisa membangun usaha lagi
seperti Ayah dulu. Jangan kau gunakan waktumu sia-sia. Bekerjalah yang giat, pergi dari
rumah. Usahakan engkau terlihat oleh bulan, jangan terlihat oleh matahari.”Ya, Ayah. Aku
akan turuti nasihatmu.”
Sesaat setelah Syah Amir meninggal, ibu Amir juga sakit parah dan akhirnya
meninggal. Sejak itu Amir bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat nasihat ayahnya agar
tidak terlihat matahari, tetapi terlihat bulan. Oleh sebab itu, kemana-mana ia selalu memakai
payung. Pada suatu hari, Amir bertmu dengan Nasrudin, seorang menteri yang pandai.
Nasarudin sangat heran dengan pemuda yang selalu memakai payung itu. Nasarudin bertanya
kenapa dia berbuat demikian.
Amir bercerita alasannya berbuat demikian. Nasarudin tertawa. Nasarudin berujar, ”
Begini, ya., Amir. Bukan begitu maksud pesan ayahmu dulu. Akan tetapi, pergilah sebelum
matahari terbit dan pulanglah sebelum malam. Jadi, tidak mengapa engkau terkena sinar
matahari. ” Setelah memberi nasihat, Nasarudin pun memberi pijaman uang kepada Amir.
Amir disuruhnya berdagang sebagaimana dilakukan ayahnya dulu.
Amir lalu berjualan makanan dan minuman. Ia berjualan siang dan malam. Pada siang
hari, Amir menjajakan makanan, seperti nasi uduk dan nasi goreng. Malam harinya ia berjualan
martabak dan mie ayam. Lama-kelamaan usaha Amir semakin maju. Sejak itu, Amir menjadi
saudagar kaya.

Setelah memahami hikayat “Amir” maka dapat dianalisis sebagai berikut.


Unsur Penjelasan
Tema Anak yang boros
Tokoh/ Amir: boros, giat, penurut
Perwatakan Nasarudin: Pintar, bijak, baik
Syah Alam: Sabar, penyayang, bijak
Ibu Amir: Sabar
Latar - Tempat : Sumatera
- Waktu : Jaman dahulu
- Suasana : Tentram
Alur Maju
Amanat - Kerja keras selalu akan membuahkan hasil yang baik.
- Jangan menggunakan uang seenaknya saja.
Nilai Nilai pendidikan : Selalu berusaha, bekerja keras dan pantang
menyerah
Nilai moral : Jangan menggunakan uang seenaknya

Kemudian, ubahlah menjadi sebuah cerpen.

Mengubah Hikayat menjadi Cerpen

Anak Yang Boros


Pada suatu hari hiduplah sebuah anak bernama Asta, Ia dikenal suka memakai barang-
barang mewah dan mahal, suka membeli barang yang mahal walaupun barang tersebut tidak
berguna, ia hanya peduli tentang tren yang ada dan penampilan dia tanpa memikirkan uang
yang kedua orangtuanya peroleh dengan susah payah. Kedua orangtuanya adalah orang yang
berpenghasilan cukup, tetapi karena Asta suka menghamburkan uang, mereka tidak jarang
kekurangan uang untuk makan selama 1 bulan, mereka pun menabung secara diam-diam untuk
keperluan masa depan.
Suatu hari sang ayah sudah tidak tahan dengan perilaku Asta yang seenaknya saja tanpa
memikirkan ia dan istrinya yang mencari uang dengan bersusah payah. Sang ayah berkata “asta
!, apakah kau tidak tahu berapa susahnya mencari uang!, mulai sekarang jangan kau minta uang
pada kami lagi, kau pergi kerja sendiri biar kau tahu bagaimana susahnya mencari uang itu!” ,
Asta hanya diam tidak menanggapi dan melanjuti sikap buruknya tersebut, ia diam-
diam mencuri uang mereka hanya untuk membeli barang. Tak lama kemudian sang ayah pun
jatuh sakit karena stress berat karena perilaku anaknya, semua uang tabungan pun terpakai dan
mereka jatuh miskin dengan cepat, tidak lama kemudian sang ayah pun meninggal dunia karena
tidak dapat membayar biaya pengobatan dan meninggalkan Asta dan sang istri.
Sang istri yang tidak tahan karena anak mereka sama sekali tidak berubah dan tidak
memikirkan nasib bersama walaupun sudah jatuh miskin meninggalkan Asta untuk tinggal
sendirian, sebelum sang istri meninggalkan rumah mereka yang hampir ambruk, ia
meninggalkan pesan untuk anaknnya yang berisi :
“Asta, maafkan ibumu ini, ibu sudah tidak tahan dengan sikap mu yang seenaknya saja,
Ibu harus pergi karena ini Cuma satu-satunya cara agar Ibu bertahan hidup, dapat makan, dapat
hidup dengan normal dan memiliki rumah yang layak ditinggali untuk sekali lagi. Ibu tidak
bisa memberi mu uang lagi yang hanya akan kamu pakai untuk hal yang tidak penting. Kamu
harus bisa mencari uang sendiri untuk bertahan hidup. Jangan kau gunakan waktumu sia-sia.
Bekerjalah yang giat, pergi dari rumah dan mulailah hidup yang baru” Asta yang melihat pesan
itu hanya menahan amarah dan merobek kertas tersebut.
Keesokan harinya Asta pergi keluar rumah untuk mencari pekerjaan, ia mendapat
pekerjaan sebagai pelayan di rumah makan, ia sering melakukan kesalahan dan dimarahi oleh
pemilik rumah makan. Pekerjaan yang ia punya pun hanya bertahan selama 1 bulan, ia dipecat
dan diberi sedikit uang gaji.
Asta pun menghela napas dan mencari pekerjaan yang sama di tempat lain, ia mulai
mejual barang-barang yang dulu ia beli menggunakan uang orangtuanya, ia mulai merasa
bersalah dan menyesali perbuatanya yang bodoh. Tetapi ia tidak menyerah untuk mencari
pekerjaan baru dan berjanji pada dirinya sendiri ia akan bekerja dengan baik dan melakukan
sedikit dan bahkan tidak ada kesalahan sekali pun di pekerjaan berikutnya.
Asta pun memutuskan mejual semua barang yang tidak berguna yang pernah ia beli dan
mencari pekerjaan baru, ia bekerja sangat giat dan ia pun belajar banyak hal baru di tempat
kerja, ia hanya menggunakan uang seperlunya dan gajinya dan uang penghasilan dari penjualan
barang miliknya yang tidak berguna pun ia tabung semua.
Setelah merasa cukup uang, Asta pun membuka usaha baru sendiri, Ia membuka
restoran dan menggunakan semua hal yang telah ia pelajari dari tempat ia bekerja sebelumnya.
Restoranya pun sangat cepat terkenal karena harga yang murah dan maskan yang dibuat pun
rasanya enak. Tidak lama setelah itu Asta pun menjadi orang yang sukses karena usahanya
semakin maju.
Dibuat oleh : Elisa

Dalam kaitannya dengan pengembangan cerita, contoh hikayat tersebut juga dapat
dikembangkan menjadi teks lain, misalnya cerpen. Namun, ketika mengembangkan hikayat
menjadi cerpen terdapat beberapa hal yang harus dilakukan antara lain sebagai berikut.
1. Membaca berulang-ulang
2. Menulis isi setiap paragraph
3. Memberi makna setiap paragraf secara urut
4. Menafsirkan bagian-bagian yang maknanya belum dipahami
5. Mencari nilai-nilai didik dalam setiap bagian teks
6. Menghubungkan nilai didik yang terdapat dalam teks hikayat dengan nilai didik dalam
kehidupan nyata
7. Mengisi table nilai didik seperti berikut.
Bagian Nilai didik dalam teks Nilai didik dalam
konteks kehidupan
Awal/Paparan
Isi Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Penutup

8. Membuat draf cerpendari teks hikayat yang dikonversi


9. Mengembangkan ide teks hikayat menjadi cerpen
10. Menyunting dan merevisi nasakh teks cerpen dengan menggunakan kriteria pengembangan
teks.
Kesepuluh Langkah tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk mengubah teks hikayat
mejadi cerpen.

KEGIATAN 1

Baca dan perhatikanlah teks hikayat di bawah ini dengan seksama! (sintak orientasi pada
masalah)
Bunga Kemuning
Pada zaman dahulu kala ada seorang anak raja yang kaya raya dan memiliki 7 orang
putri dan beri nama dengan berbagai macam nama dan warnanya. kemudian Istri sang raja
tersebut telah lama meninggal pada saat usai melahirkan anak bungsu nya dari Putri Kuning.
Dengan berjalan nya waktu pada suatu hari sang eaja akan pergi ke suatu tempat
dalam keperluan nya , sehingga 7 putri-putrinya ingin dibawakan oleh-oleh yang sangat
mewah dari sang raja tersebut. sedangakan Putri Kuning tidak ingin meminta apa-apa hanya
saja berharap supaya raja pulang dengan selamat dan dalam keadaan sehat.
Lalu Singkat kata raja telah pulang dan membawa oleh-oleh dari oleh-oleh tersebut
hanya diberikan untuk 7 putrinya dan melainkan Putri Kuning cemburu kepada adik nya.
Itupun tanpa sepengetahuan raja kemudian Putri Kuning dipukul dari h kakak-kakaknya dan
hingga putri tersebut meninggal dan dikuburkan di suatu tempat dan tidak jauh dari istana,
setelah mengetahui anaknya menghilang raja tersebut akan mencari-cari putri bungsunya dan
tidak juga ditemukan.
Suatu saat raja juga melihat sebuah bunga dengan berwarna yang kuning dan tumbuh
pada tanah dan ternyata hal itu merupakan anak bungsu raja tersebut, setelah melihat bunga
tersebut raja telah menamainya dengan sebutan sebagai bunga kemuning.

TAMAT…
TUGAS 2

Setelah kalian memahami cara mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk
cerpen, maka langkah selanjutnya perhatikanlah intruksi di bawah ini!
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari empat siswa (sintaks mengorganisasikan)
2. Bacalah kembali teks “Bunga Kemuning”
3. Analisislah nilai-nilai dan unsur-unsur yang terdapat dalam hikayat tersebut (sintak
menganalisis)
Unsur Penjelasan

Tema

Tokoh/
Perwatakan

Latar

Alur

Amanat

Nilai

Bagian Nilai didik dalam teks Nilai didik dalam


konteks kehidupan

Awal/Paparan

Isi Bagian 1

Bagian 2

Bagian 3

Penutup
4. Kembangkanlah teks hikayat tersebut menjadi sebuah cerpen. (sintaks
mengembangkan)
5. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu dan mintalah penilaian dari kelompokmu yang
lainnya dan gurumu. (sintaks menyajikan hasil)

REFLEKSI

Setelah mempelajari materi mengembangkan kerangka cerita, lakukanlah evaluasi dengan


menjawab pertanyaan berikut.
1. Sudahkah kalian bekerjasama dengan baik bersama kelompokmu dalam menulis
kerangka teks hikayat “Bunga Kemuning”? Adakah kesulitan yang kamu alami ketika
mengerjakan? Jelaskan!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Dari teks hikayat yang berjudul “Bunga Kemuning” yang telah kamu baca, bagaimana
tanggapanmu terhadap tokoh dalam cerita? Jelaskan!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. Menurut pendapatmu, jika kamu menjadi Raja bagaimanakah sikap yang tepat dalam
mendidik anak-anakmu? Jelaskan!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai