Anda di halaman 1dari 10

EUFIMISME

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tahun 2019
BELAJAR APA?

01 EUFIMISME

02 DISFEMISME
1 EUFIMISME
Gaya bahasa yang digunakan untuk

.
memperhalus bahasa agar terkesan
lebih indah bagi mitra tutur.
PERHATIKANLAH CONTOH
BERIKUT!
1. Anak Ibu untuk saat ini belum bisa naik Pembahasan:
kelas karena kurang mampu mengikuti
pelajaran 1. Kurang mampu  memperhalus tidak
bisa mengikuti pelajaran
2. Permisi, saya izin ke kamar kecil Bu.
2. Kamar kecil  memperhalus WC/
3. Provokator itu telah diamankan oleh pihak kamar mandi
yang berwenang.
3. Diamankan  memperhalus ditangkap
4. Polisi itu dibebastugaskan karena telah
melakukan pelanggaran saat menjalankan 4. Dibebastugaskan  memperhalus
tugas. dipecat atau diberhentikan dari
jabatan
2 DISFEMISME
Gaya bahasa yang digunakan untuk

.
mengasarkan kata, frase, klausa atau
kalimat dengan tujuan tertentu.
PERHATIKANLAH CONTOH
BERIKUT!
Pembahasan:
1. Bocah-bocah itu sangat susah diatur.
1. Bocah-bocah mengasarkan anak-anak.
2. Zulkarnain adalah bekas jurnalis media
lokal. 2. Bekas  mengasarkan mantan.

3. Kucing piaraanku beranak di gudang. 3. Beranak  mengasarkan melahirkan.

4. Ismail ditendang dari perusahaan ini 4. Ditendang  mengasarkan dipercat,


seminggu yang lalu. dikeluarkan, atau diberhentikan.
IDENTIFIKASILAH KALIMAT BERIKUT!

1. Dalam dunia kesehatan, konsumen jiwa sehat


diperlakukan dengan sangat baik untuk
menjaga kestabilan emosinya.
2. Akhirnya regu bulutangkis kita berhasil
menggondol pulang piala Thomas Cup itu.
3. Warga sekitar perumahan ini sudah terbiasa
dengan berita miring tentang dirinya.
4. Pria itu terkenal sebagai seorang residivis.

EUFIMISME ATAU
DISFEMISME?
PEMBAHASAN
EUFIMISME
NOMOR 1 konsumen jiwa sehat menghaluskan orang gila atau gangguan
jiwa.

DEFIMISME
NOMOR 2 menggondol piala mengasarkan kata meraih piala, atau
memeroleh piala

EUFIMISME
NOMOR 3 berita miring menghaluskan kabar buruk atau hal-hal
buruk

DEFIMISME
NOMOR 4
residivis mengasarkan narapidana.
IDENTIFIKASILAH KALIMAT
BERIKUT!
Anak itu penyandang tuna rungu jika
Ruangan kamarnya begitu kacau
berkomunikasi dengannya harus dengan
balau.
isyarat tangan.

EUFIMISME DISFEMISME

Istilah ‘kacau balau’ bermakna berantakan.


Istilah ‘tuna rungu’ bermakna orang yang tidak Istilah ini memiliki kesan lebih kasar dan
bisa mendengar atau tuli. Istilah ini memiliki menggambarkan keadaan yang sangat
kesan lebih halus dan sopan dibandingkan semarawut.
dengan bentuk kata “tuli.”
JIKA ADA PERTANYAAN DAPAT
DILANJUTKAN DI FORUM
DISKUSI

 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai