Anda di halaman 1dari 3

NOTA PENDAPAT

Bahwa berdasarkan dokumen BC 1.6 nomor 000139 tanggal 05 Maret 2020


diinformasikan bahwa PT. Krakatau Bandar Samudra (KBS) telah melakukan importasi
barang berupa Hot Rolled Steel Sheet dengan code HS: 72082719 sebanyak 1,021 Coil /
19,568,370.0000Kg.

Saat ini barang impor tersebut masih ditimbun di gudang PLB PT. Krakatau Bandar
Samudera di Jl Mayjend S Parman Km 13 Kel Tegalratu, Kec Ciwandan, Cilegon, Banten.

Adapun informasi terkait pengeluaran barang dimaksud rencananya akan dikeluarkan dari
Gudang PLB dengan tujuan pengeluaran ke PT. Krakatau National Resources (API-U)
dengan menggunakan dokumen BC 2.8.

Bahwa sesuai dengan Pasal 25ayat (1) Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor
PER 11/BC/2018, bahwa tujuan pengeluaran PLB untuk mendukung industri, bukan untuk
perusahaan kategori API-U.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 03 Tahun 2020 tentang Perubahan


atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 110 Tahun 2018 tentang Ketentuan Impor
Besi Baja, Baja Paduan dan Produk Turunannya, menyatakan bahwa ketentuan Pasal 4
dihapus, sehingga PT.Krakatau National Resources (jenisAPI-U) dalam melakukan impor
besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya tidak wajib dikeluarkan melalui PLB.

PT. Krakatau National Resources tertarik untuk membeli barang berupa Hot Rolled Steel
Sheet dengan code HS: 72082719 yang ditimbun di gudang PLB PT. Krakatau Bandar
Samudera.

PT. Krakatau Bandar Samudera tidak dapat mengeluarkan barang yang ditimbun di
gudang PLB dengan tujuan pengeluaran PT. Krakatau National Resources dikarenakan
PT. KNR berstatus importir umum (API-U)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 28 tahun 2018, Pasal 20 ayat 1


dijelaskan bahwa “Barang asal luar daerah pabean yang ditimbun di PLB dapat
dikeluarkan untuk:
a. mendukung kegiatan industri di Kawasan Berikat, KEK, Kawasan Bebas, atau kawasan
ekonomi lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan;
b. mendukung kegiatan industri di tempat lain dalam daerah pabean;
c. dimasukkan ke TPB lainnya;
d. diekspor;
e. mendukung kegiatan industri yang mendapat fasilitas pembebasan Bea Masuk,
keringanan Bea Masuk, dan/ atau pengembalian Bea Masuk berdasarkan ketentuan
perundang-undangan di bidang kepabeanan;
f. mendukung kegiatan industri yang mendapat fasilitas Bea Masuk Ditanggung
Pemerintah;
g. mendukung kegiatan distribusi dan ketersediaan barang tertentu di dalam negeri;
dan/ atau
h. mendukung kegiatan Industri Kecil Menengah (IKM) di tempat lain dalam daerah
pabean.
Pada tanggal 8 April 2020, perwakilan PT. Krakatau Bandar Samudera datang ke Kanwil
DJBC Banten untuk meminta penjelasan dan memohon untuk dapat diberikan relaksasi
terkait mekanisme dan tatacara untuk dapat melakukan pengeluaran barang untuk
mendukung kegiatan distribusi dan ketersediaan barang tertentu di dalam negeri
sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (1) huruf g.

Adapun solusi dari pihak kanwil DJBC Banten adalah:


1. PT. Krakatau National Resources disarankan untuk terlebih dahulu ditetapkan sebagai
PDPLB sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
28/PMK.04/2018 j.o 272/PMK.04/2015.
2. PT. Krakatau National Resources sebagai PDPLB wajib memastikan bahwa distribusi
besi dan baja adalah ke tempat tujuan, yaitu:
- Perusahaan API-P; atau
- Perusahaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang tidak dapat melaksanakan
importasi Besi dan Baja sendiri, yang telah terdaftar pada Lampiran Surat
Keputusan Penetapan Tempat Sebagai PLB dan Izin Pengusaha PLB.
3. Tujuan distribusi PT. Krakatau National Resources wajib tercantum dalam daftar tujuan
distribusi pada Lampiran Surat Keputusan Penetapan Tempat sebagai PLB dan Izin
PDPLB.
4. PT. Krakatau National Resources harus mendayagunakan Sistem Informasi Berbasis
Komputer (IT Inventory) yang pengelolaannya dilakukan oleh Penyelenggara PLB
(PT. Krakatau Bandar Samudera)

Akan tetapi, terdapat beberapa kendala dari pihak PT. Krakatau National Resources
untuk menjadi PDPLB yaitu:
1. Setelah menjadi PDPLB, PT Krakatau National Resources tidak dapat mengeluarkan
barang tersebut dengan tujuan PT. Krakatau National Resources sendiri dikarenakan
status PT Krakatau National Resources sebagai importir umum bukan importir
produsen.
2. PT Krakatau National Resources telah mendapatkan persetujuan impor umum untuk
besi atau baja, baja panduannya dan produk turunannya nomor 04. PI-05.29.0313 yang
berlaku sejak tanggal 23 Maret 2020 s.d tanggal 23 September 2020.
3. Bagaimana cara mutasi kepemilikan barang dari PLB PT. Krakatau Bandar Samudera
(KBS) ke PT. Krakatau National Resources (KNR) jika sudah berstatus PDPLB?
Apakah status kepemilikan barang tersebut sudah menjadi milik PT. KNR? Dokumen
apa saja yang perlu disiapkan PT KBS ataupun PT. KNR pada saat perpindahan status
kepemilikan barang? Apakah cukup dengan menggunakan dokumen BC 2.7?
4. Jika tujuan pengeluaran barang dari PDPL PT KNR ditujukan kepada Perusahaan API-
P yang tidak mempunyai COO dan PI Besi Baja, apakah bisa memakai COO dan PI
Besi Baja yang dimiliki oleh PT. Krakatau National Resources?

PT. Krakatau National Resources untuk menjadi PDPLB sebelumnya perlu


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

No Kriteria dan Persyaratan

1 Memiliki Sistem Pengendalian Internal yang baik

(Sistem Pengendalian Internal merupakan suatu perencanaan yang meliputi


struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang
digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta
milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong
efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan)
2 Memiliki bukti sewa dan batas serta luas yang jelas, berikut peta lokasi/ tempat
dan rencana tata letak/denah yang akan dijadikan PDPLB

3 Memiliki surat izin tempat usaha atau izin lokasi, dokumen lingkungan hidup atau
dokumen sejenis yang dipersamakan, dan izin lainnya yang diperlukan dari instansi
teknis terkait
4 Telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

5 Bukti telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun


pajak terakhir bagi yang sudah wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan
Tahunan
6 Bukti penyampaian Surat Pemberitahuan Masa PPN terakhir bagi yang sudah wajib
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan

7 Surat keterangan tidak memiliki tunggakan Pajak, Bea Masuk, Bea Keluar, dan
Cukai yang dikeluarkan oleh instansi terkait

8 Memiliki proses bisnis yang jelas yang dibuktikan dengan profil perusahaan yang
memuat informasi paling sedikit mengenai perkiraan investasi dan jumlah
tenaga kerja

9 Memiliki sertifikat Authorized Economic Operator (AEO) dan/atau sertifikasi lain


yang menunjukkan kinerja dan/atau manajemen perusahaan yang baik yang
diterbitkan oleh badan atau lembaga yang berwenang

10 Memiliki pengalaman manajemen logistik dan/ atau memiliki sumber daya manusia
lulusan manajemen logistik dan rantai pasok

11 Mendayagunakan IT Inventory

12 CCTV

13 Tidak pernah melakukan tindak pidana kepabeanan, cukai, perpajakan

14 Lokasi dapat dilalui sarkut/petikemas/sarkut lainnya

15 Memiliki batas2 dan luas yang jelas

16 Daftar calon costumer atau tujuan distribusi pengeluaran barang dan Daftar IKM
yang ingin menimbun barang untuk tujuan ekspor atau dijual di TLDDP

17 MOU antara PT KNR dengan Costumer dan MOU antara KNR dengan Investor
(Jika Melakukan Konsinyasi)

Anda mungkin juga menyukai