Anda di halaman 1dari 1

ERA REVOLUSI KEMERDEKAAN

KURUN WAKTU
Revolusi Nasional Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Indonesia melawan
Belanda yang dibantu oleh pihak sekutu. Konflik ini berlangsung selama empat tahun, mulai 17 Agustus 1945 sampai
pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda pada Desember 1949.

Meskipun sudah merdeka, tetapi perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan masih terus berlanjut.
Sebab, sepanjang masa Revolusi Kemerdekaan berlangsung, masih banyak terjadi pemberontakan dan konflik di
Indonesia.

KONDISI PEMERINTAHAN
Pada masa Revolusi Kemerdekaan, pelaksanaan demokrasi terbilang terbatas. Kekuasaan eksekutif dipegang langsung
oleh Presiden, yaitu Soekarno, yang bisa membentuk kabinetnya sendiri. Sementara itu, Indonesia masih belum
memiliki Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam unsur legislatif.

Selama pelaksanaan demokrasi berlangsung, partai-partai politik tumbuh dan berkembang dengan cepat. Fungsi utama
dari parpol ialah ikut serta memenangkan revolusi kemerdekaan dengan cara menanamkan kesadaran untuk bernegara
dan semangat anti-penjajahan. Namun pemilihan umum belum dapat dilaksanakan karena keadaan yang serba sulit.

BENTUK NEGARA : NEGARA KESATUAN


BENTUK PEMERINTAHAN : REPUBLIK
SISTEM PEMERINTAHAN : PRESIDENSIAL
KONSTITUSI : UUD 1945

(nanti tambahin yaa arti dari masing-masing)

PEMBERONTAKAN YANG TERJADI


1. Agresi Militer I
Agresi Militer Belanda I terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947, yang dipimpin oleh Letnan
Gubernur Jenderal Johannes van Mook. Tujuan Agresi Militer Belanda I adalah untuk membangkitkan
perekonomian Belanda dengan cara menguasai kekayaan sumber daya alam Indonesia. Target utama Belanda
adalah Sumatera dan Jawa untuk menguasai sumber daya alam di sana.

2. Agresi Militer II
Pada Minggu pagi tanggal 19 Desember 1948, Belanda mulai menyerang Kota Yogyakarta yang saat itu
menjadi ibukota sementara Indonesia. Belanda melakukan serangan udara mendadak yang membuat pasukan
Indonesia kewalahan pada awalnya. Hanya dalam waktu beberapa jam, sore hari tanggal 19 Desember 1948,
Yogyakarta sudah berhasil diambil alih oleh Belanda.

3. Pemberontakan Komunis
Pada 18 September 1948, Republik Soviet Indonesia diproklamasikan oleh anggota PKI yang ingin
membangkang atas kepemimpinan Mohammad Hatta. Pertempuran pun berlangsung antara pihak TNI dengan
PKI. Pertempuran ini dimenangi oleh TNI, sedangkan pemimpin PKI, Musso, berhasil ditangkap dan dibunuh
di tempat.

4. Pemberontakan DI/TII
Pada tanggal 7 Agustus 1949 terjadi pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan Kartosuwiryo
terhadap kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Ketika itu, kemerdekaan Indonesia masih dibayang-bayangi
oleh kehadiran Belanda yang masih ingin berkuasa atas Indonesia, terutama setelah perjanjian Renville
ditandantangani pada 1948.

5. Pemberontakan APRA
Perang APRA yang dipimpin oleh mantan kapten KNIL, Raymond Westerling, terjadi pada 5 Januari 1950,
ketika Westerling mengirimkan surat ultimatum kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berisi tuntutan
agar RIS menghargai negara-negara bagian, terutama Pasundan.

Anda mungkin juga menyukai