Anda di halaman 1dari 12

“KONSEP PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

(PBO)”
LAPORAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pemrograman Berorientasi Objek

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Rizky Ahmad Fadilah NPM. 5520122076
Siti Nisa Nurajizah NPM. 5520122085
Anis Sulastri NPM. 5520122089
Bagus Dwi Risnaldi NPM. 5520122099

UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
laporan yang berjudul " KONSEP PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK(PBO)
". Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan laporan ini, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada.
- Bapak Sutono, M.Kom., selaku dosen matakuliah Pemrograman Berorientasi Objek,
yang memberikan dorongan dan masukan kepada penulis.
- Semua anggota kelompok 5 yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan laporan ini.

Cianjur , 17 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4


1.2 Rumusaan Masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan Laporan......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 6

1.1 Pengertian konsep pemograman berorientasi objek...........................................................6


1.2 Class dan Objek.....................................................................................................................6
A. Class......................................................................................................................................6
B. Objek.....................................................................................................................................7
1.3 Fitur-fitur pemrograman berorientasi objek...........................................................................7
1.4 Kelebihan dan kekurangan.....................................................................................................9
A. Kelebihan PBO......................................................................................................................9
B. Kekurangan PBO.................................................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 11

1.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
1.2 Saran....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. xii

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemrograman Berorientasi Objek (OOP) adalah paradigma pemrograman berorientasi
objek. Struktur data, yang terdiri dari bidang data dan teknik serta interaksi mereka,
digunakan untuk merancang aplikasi dan program komputer. Dalam paradigma ini, semua
data dan fungsi disimpan dalam bentuk objek atau class. Lihat logika pemrograman
terstruktur. Setiap objek memiliki kemampuan untuk menerima pesan, memproses data, dan
mengirimkannya ke objek lain. Banyak bahasa pemrograman saat ini mendukung Open
Source Programming (OOP), yang menjadikannya paradigma pemrograman yang cukup
dominan saat ini karena mampu menyelesaikan kebutuhan pemrograman kontemporer.
Namun, ini tidak berarti bahwa pemrograman prosedural sudah tidak relevan lagi. OOP
dibuat karena dianggap ada keterbatasan dalam bahasa pemrograman tradisional.

Dalam OOP, semua pemecahan masalah dibagi menjadi objek. Data dan fungsi dalam
Open Source Programming. Konsep objek seperti keturunan atau penurunan, encapsulation
atau pembungkusan, dan polymorphism atau kebanyak rupaan tidak akan dibahas ketika
berbicara tentang orientasi objek. Konsep-konsep ini sangat penting untuk orientasi objek,
dan mereka harus sekali dipahami dan digunakan dengan baik untuk menghindari
penggunaan yang tidak tepat. Teknik piranti lunak skala besar umumnya menggunakan
model data berorientasi objek untuk meningkatkan fleksibilitas dan kemudahan
pengembangan program. Selain itu, pendukung OOP mengklaim bahwa pendekatan OOP
lebih mudah dikembangkan dan dirawat, dan lebih mudah dipelajari bagi pemula.

1.2 Rumusaan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan konsep pemrograman berorientasi objek?
2. Jelaskan apa itu class dan objek?
3. Sebutkan fitur-fitur pemrograman berorientasi objek?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pemrograman berorientasi objek?

1.3 Tujuan Laporan


1. Memenuhi tugas matakuliah pemrograman berorientasi objek.
2. Membantu pembaca untuk mengetahui dan memahami konsep pemrograman
berorientasi objek.

4
3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan serta memberikan saran dalam
memanfaatkan PBO secara efektif dalam pengembangan perangkat lunak.

5
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian konsep pemograman berorientasi objek
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014, p. 100), pemrograman berorientasi objek
(OOP) adalah strategi pengembangan perangkat lunak yang mengatur perangkat lunak
sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diterapkan padanya. . Pemahaman
ini mengacu pada aspek teknis pemrograman OOP, khususnya kompilasi, pemrosesan objek
yang berisi data, dan operasi yang diperlukan melalui class dan metode yang diperlukan
dalam soft.
Sedangkan menurut Computer Wahana (2010, p. 88), pemrograman berorientasi
objek (OOP) adalah cara pengorganisasian program dengan memodelkan objek dunia nyata
(seperti objek, komputer, sistem, dan lain-lain) dalam bahasa pemrograman. Inilah tujuan
utama OOP, yaitu memodelkan objek dunia nyata untuk setiap fitur atau fungsi yang tersedia
pada objek tersebut.
Lebih lanjut menurut Supardi (2010, p. 320), OOP adalah suatu cara berpikir, visi
baru atau paradigma baru untuk membuat program atau merancang sistem dengan
memperhatikan objek dan karakteristik perilakunya. Dengan cara ini, setiap objek dan
karakteristiknya diklasifikasikan dan diatur menurut aturan tertentu sehingga tetap serupa
dengan objek dunia nyata namun dapat diproses dan dirancang menggunakan berbagai
algoritma perangkat lunak dengan kelembutan yang berbeda-beda.
Dapat disimpulkan bahwa pemrograman berorientasi objek merupakan model
pemrograman yang mengutamakan pengelolaan dan penanganan objek dunia nyata yang
perlu ditangani oleh perangkat lunak melalui kelebihannya, khususnya kemampuan
menangani objek dunia nyata. berisi data dan struktur kompleksnya. . atau operasi tertentu
dan bahkan algoritma yang diperlukan untuk memproses objek dunia nyata.
1.2 Class dan Objek
A. Class
Class adalah model suatu objek, atau dengan kata lain class menggambarkan ciri-ciri
umum suatu objek. Misalnya saja Suzuki Smash, Yamaha VegaR, Honda SupraFit, dan
Kawasaki KazeR yang menjadi pesaing di class motocross. Suzuki Smash dan objek lainnya
juga memiliki atribut yang sama (merek, tipe, berat, kapasitas bahan bakar, tipe mesin,
warna, harga) dan cara mengakses data atributnya yang sama (misalnya: fungsi untuk
memasukkan merek, tipe, berat) , dll. serta fungsi mencetak data merek, jenis, berat, dll).
Menjadi:

6
Ruang class adalah tempat untuk menciptakan sesuatu
Di dalam class akan dideklarasikan variabel atau properti dan metode yang dalam istilah
prosedural disebut fungsi atau prosedur.
Proses pembuatan objek dari suatu class disebut instantiasi.
B. Objek
Objek adalah segala sesuatu yang ada di dunia nyata, baik yang konkrit maupun yang
abstrak. Benda konkrit adalah benda nyata yang dapat dilihat dan dirasakan dalam kenyataan,
sedangkan benda abstrak adalah benda yang ada namun tidak ada secara fisik melainkan ada
dalam wujud lain.

Pada dunia nyata, setiap objek yang ada memiliki dua buah karakteristik, yaitu state dan
behavior.
 State merupakan atribut yang dimiliki oleh suatu objek.
 Behaviour adalah fungsi yang dimiliki dan bisa dijalankan oleh penggunanya.
Contohnya dapat berupa objek mahasiswa. Setiap objek mahasiswa akan memiliki atribut
seperti nama, NIM, alamat, dll. Sementara itu, behaviour dari objek mahasiswa adalah
melakukan fungsi registrasi, perkuliahan, praktikum, wisuda, dsb.
Contoh dari Class dan Objek:
 Class Mobil.
 Obyek : avanza.
 Setiap obyek memiliki :
 Atribut –> Warna, Merek, Harga, JumlahPintu, Bahan Bakar.
 Method –> Maju, TambahKecepatan, Pindah Presnelling, belok kekanan, belok kiri,
dll.
1.3 Fitur-fitur pemrograman berorientasi objek
1. Enkapsulasi (Encapsulation)
Enkapsulasi adalah suatu cara untuk menyembunyikan detail implementasi detail
dari sebuah class. Terdapat dua hal mendasar dari enkapsulasi yaitu:
 -Information hiding: penyembunyian detil dari atribut dan method pada
sebuah class.
 -Interface untuk pengaksesan data: suatu method untuk mengambil,
memberikan atau mengubah suatu nilai.

7
Dalam pemrograman berorientasi obyek, kebutuhan akan enkapsulasi muncul karena
adanya proses sharing data antar method. Dengan menggunakan enkapsulasi, maka
keamanan dari data dan method yang ada didalamnya akan terjaga.
2. Abstraksi (Abstraction)
Arti abstraksi mengacu kepada atribut dari sebuah obyek yang membedakan
antara satu obyek dengan obyek yang lain. Dalam pemrograman berorientasi obyek
konsep ini berada pada pembuatan sebuah class. Semua atribut dari obyek
didefinisikan dalam sebuah class. Sebenarnya class tidak memiliki data, tetapi sebuah
obyek-lah yang akan menyimpan data, karena obyek diciptakan dari sebuah class dan
oleh sistem operasi akan dialokasikan sejumlah memori kepada obyek tersebut.
3. Pewarisan (Inheritance)
Salah satu fitur yang paling kuat dalam pemrograman berorientasi obyek
adalah penggunaan kode kembali (code reuse). Sekali sebuah prosedur dibuat, maka
kita bisa menggunakannya berulang kali. Dalam pemrograman berorientasi obyek,
kemampuan yang dimiliki tidak hanya itu, tetapi kita juga bisa mendefinisikan
hubungan antar class yang tidak hanya dimanfaatkan untuk code reuse, tetapi juga
dari segi pendesainannya yang secara garis besar jauh lebih baik, dengan cara
mengelola class-class dan faktor kemiripan diantara class-class tersebut. Tujuan
utama dari pewarisan (inheritance) adalah untuk menyediakan fungsionalitas tersebut.
Fitur pewarisan mengijinkan sebuah class yang dinamakan superclass untuk
menurunkan atribut-atribut dan methodnya kepada yang lainnya, yaitu yang disebut
subclass atau class turunannya. Hal ini akan mengijinkan pembuatan class baru yang
didasarkan dari peng-abstrakan atribut-atribut dan behaviour yang sama.
Didalam pemrograman berorientasi obyek, terdapat beberapa jenis pewarisan, yaitu:
 -Single inheritance, yaitu hanya terdapat satu superclass.
 -Multiple inheritance, yaitu terdapat lebih dari satu superclass. Didalam java
bahasa pemrograman java sendiri konsep tentang Multiple inheritance
dihapuskan, karena kompleksitas dari konsep tersebut.
4. Polimorfisme (Polymorphism)
Polimorfisme diturunkan dari bahasa latin yaitu poly yang berarti banyak dan
morph yang berarti bentuk. Polimorfisme sendiri berarti sesuatu yang memiliki
banyak bentuk.

8
Didalam pemrograman berorientasi obyek, polimorfisme adalah sebuah fitur
yang memungkinkan kita untuk memberikan arti atau penggunaan yang berbeda bagi
sebuah entitas dalam konteks yang berbeda-beda. Entitas tersebut bisa berupa
variabel, method, atau sebuah obyek. Polimorfisme bisa digunakan sebagai kategori
umum bagi sebuah entitas dalam tindakan yang berbeda-beda.
1.4 Kelebihan dan kekurangan
A. Kelebihan PBO
1. Memudahkan dalam mengorganisir kode dengan lebih baik.
2. Dapat mengidentifikasi pola umum dan mendorong pemisahan antara antarmuka dan
detail implementasi.
3. Memiliki kemampuan untuk menyembunyikan atau mengatur jangkauan akses sebuah
data melalui enkapsulasi.
4. Dapat digunakan untuk membuat program dengan cepat jika telah memahami konsep
dasar pemrograman berorientasi objek.
Berbagai keuntungan di atas dapat diraih karena pemrograman berorientasi objek
memiliki keunggulan berupa: real world programming, reusability of code, resilience to
change, information hiding, dan modularity of code yang akan dijelaskan pada berbagai
uraian di bawah ini.
a. Real World Programming
Dunia tersusun atas objek-objek yang saling berinteraksi. Sebuah perangkat
lunak atau program memodelkan dunia nyata, sehingga sebisa mungkin seharusnya
menggambarkan kondisi yang ada dalam bentuk yang seakurat mungkin. Hal tersebut
dilakukan dalam pemrograman berorientasi objek. Dalam PBO sebuah program
disusun atas objek-objek yang masing-masing memiliki fungsi sesuai dengan peran
dan kebutuhan interaksinya.
b. Reusability of Code
class yang telah dibuat dalam OOP dapat digunakan oleh program lain.
Penggunaan komponen yang telah dibuat tidak hanya mengurangi usaha pembuatan
komponen tersebut, namun mengurangi pula kemungkinan kesalahan jika harus
mengembangkannya lagi dari awal. Keuntungannya adalah penghematan dari segi
waktu dan usaha yang pada akhirnya akan menghemat biaya pengembangan pula.
c. Resilience to Change
Dunia nyata adalah sesuatu yang dinamis dan perubahan akan selalu terjadi di
dalamnya. Program atau perangkat lunak yang memodelkan dunia nyata diharapkan

9
dapat bersifat dinamis pula. Melalui pemrograman berorientasi objek, hal ini
sangatlah memungkinkan karena PBO berfokus objek yang berasal dari dunia nyata
pula.

d. Information Hiding
Informasi dalam sebuah objek sedapat mungki disembunyikan dari luar class
yang ada. Tujuannya adalah untuk mengamankan data agar hanya fungsi yang ada
dalam class itu saja yang bisa membaca, mengubah, dan memanipulasi data tersebut.
Tentunya tetap ada suatu cara (interface) agar objek dari luar bisa mengakses dan
mengubah data secara tidak langsung.
e. Modularity of Code
Salah satu keunggulan utam dari pemrograman berorientasi objek adalah
modularitas, yakni setiap objek yang dibentuk dikelola secara terpisah dari objek
lainnya meskipun berasal dari sebuah class yang sama. Modifikasi terhadap sebuah
objek dapat dilakukan tanpa mempengaruhi fungsionalitas objek yang lainnya.
B. Kekurangan PBO
1. Memakan memory yang cukup banyak karena program banyak sehingga memakan
memory yang banyak.
2. Memiliki memori lebih besar dibandingkan dengan program terstruktur.
3. Mudah mengembalikan kode jadi menjadi kode sumber sehingga algoritma yang
digunakan pun sulit untuk disembunyikan dan mudah dibajak.
Meskipun memiliki kekurangan, PBO tetap menjadi salah satu paradigma pemrograman yang
populer dan banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

10
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemrograman berorientasi
objek (PBO) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasi pada objek. Dalam PBO,
semua data dan fungsi diorganisir ke dalam objek-objek yang saling berkaitan dan disusun ke
dalam satu kelompok atau class. Konsep dasar dalam PBO antara lain objek, abstraksi, class,
state, dan behavior. PBO memiliki kelebihan seperti memudahkan dalam mengorganisir kode
dengan lebih baik, mengidentifikasi pola umum, dan mendorong pemisahan antara antarmuka
dan detail implementasi. Namun, PBO juga memiliki kekurangan seperti memakan memory
yang cukup banyak dan sulit untuk dipelajari bagi pemula.
1.2 Saran
Sebagai saran, untuk dapat menggunakan PBO secara maksimal, Anda harus memahami
dengan jelas konsep dasar PBO dan kemampuan menerapkannya dalam pengembangan
perangkat lunak. Selain itu, perlu juga memperhatikan kelebihan dan kekurangan PBO agar
dapat digunakan secara efektif. Dalam pengembangan perangkat lunak, PBO dapat digunakan
untuk memfasilitasi pengorganisasian kode yang lebih baik, mengidentifikasi pola umum,
dan mendorong pemisahan antara antarmuka dan detail implementasi. Oleh karena itu, PBO
telah menjadi model pemrograman yang populer dan banyak digunakan dalam
pengembangan perangkat lunak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Butarbutar, F.T.S. (2014). Pemrograman Berorientasi Objek – Pemrograman Java I. Jakarta:


Indraprasta PGRI.

Sukamto, R.A., Shalahuddin. (2016). Rekayasa perangkat lunak terstruktur dan berorientasi
objek.

Supardi, Y. (2011). Semua Bisa Menjadi Programer Android Basic, Mengenal Java dan
Android. Jakarta: Penerbit Buku Exel Media Komputindo.

Wahana Komputer. (2010). Panduan Belajar MYSQL Database Server. Jakarta: Media Kita.

https://serupa.id/konsep-pemrograman-berorientasi-objek-pbo-oop/

https://nagisagothic.blogspot.com/2012/01/fitur-pemrograman-berorientasi-objek.html?m=1

https://en.wikipedia.org/wiki/Objek-oriented_programming

xii

Anda mungkin juga menyukai