Anda di halaman 1dari 3

Basic Emergency Obstetry and Newborn Care

a. Rencana Pelatihan
Pelatihan Ketrampilan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar ini
dirancang untuk mempersiapkan petugas pelayanan kesehatan agar mampu melakukan
pengelolaan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal Esensial Dasar di tingkat pelayanan
kesehatan primer. Pelatihan ini direncanakan di Rumah sakit dan berlangsung selama 7
hari.
Fokus pelatihan adalah bagaimana mereka mengerjakan, bukan hanya sekedar
mengetahui, dan evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan kompetensi yang dicapai. Di
dalam lingkup pelayanan kebidanan, kegawatdaruratan dasar obstetri merupakan
wewenang bidan dalam memberikan pelayanan dasar sebelum mendapatkan pelayanan
lanjutan baik ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir. Perawatab bayi baru
lahir dapat mecegah terjadinya infeksi, hypotermi dan ikterus pada BBL ( Bayi baru
lahir) .

b. Metode Pelatihan
a. Kuliah partisipatif dan diskusi kelompok
b. Latihan penugasan dan diskusi kelompok
c. Penanganan pasien dalam kegawatdaruratan persalinan
d. Perawatan bayi baru lahir

c. Materi Pelatihan
a. Partograf
b. Kegawatdaruratan Medik
c. Perdarahan Pada Kehaliman Muda
d. Perdarahan Postpartum
e. Kompresi Bimanual
f. Preeklampsia dan Eklampsia
g. Persalinan Macet
h. Infeksi Nifas
i. Berat Badan Lahir Rendah
j. Asfiksia Pada BBL
k. Resusitasi
l. Gangguan Napas
m. Kejang Pada BBL
n. Infeksi Neonatal
o. Rujukan dan Transportasi BBL
p. Persiapan Sebelum Kegawatdaruratan OBST & Neonatal
q. Pencegahan Infeksi
d. Hasil Pelatihan
a. Tenaga kesehatan khususnya bidan mampu melakukan pelayanan kegawatdaruratan
dasar
b. Tenaga kesehatan khususnya bidan mampu melaksanakan prosedur pelayanan sesuai
dengan standart pelayanan dasar
c. Tenaga kesehatan khususnya bidan mampu ,mengenali dan mencegah terjadinya
kegawatdaruratan obstetric dan bayi baru lahir
d. Tenaga kesehatan khususnya bidan berkompeten dalam pelayanan kegawatdaruratan
dasar pada obstetri.

Midwifery Instructurs
a. Rencana Pelatihan
Bidan didalam memberikian pelayanan tidak hanya kepada pasien tetapi juga
kepada teman sejawat. Dalam kenyataannya seorang bidan yang bertugas di RS harus
mampu untuk menjadi instruktur bagi bidan atau perawat magang di RS. Seorang
nstruktur klinik diberikan pelatihan untuk memiliki kemampuan untuk merencanakan
dan mengorganisasikan bimbingan berbasis kelompok, memfasilitasi pembelajaran
kepada kelompok, memfasilitasi pembelajaran kepada individu, memfasilitasi
pembelajaran berbasis klinik, dan melaksanakan pelatihan melalui instruksi dan
demontrasi keterampilan klinik.
b. Metode Pelatihan
a. Kuliah partisipatif dan diskusi kelompok
b. Latihan penugasan dan diskusi kelompok
c. Bermain peran
c. Materi Pelatihan
a. Konsep kompetensi dalam pembelajaran klinik
b. Konsep pembelajaran klinik
c. Metode-metode dalam bimbingan klinik
d. Metoda-metoda evaluasi dalam bimbingan klinik
e. Strategi bimbingan klinik
d. Hasil Penelitian
a. Mampu merencanakan pembelajaran klinik berbasis kompetensi
b. Mampu melaksanakan pembelajaran klinik kepada individu dan kelompok
c. Mampu melaksankan bimbingan klinik
d. Mampu melakukan evaluasi bimbingan klinik

Anda mungkin juga menyukai