3. Pasang kolom precast dan panel pagar 1 layer, kemudian pengecoran dilakukan pada pondasi
dan dudukan kolom precast, cek verticality untuk kolom ( panel berikutnya bisa dipasang
setelah kurang lebih 12 jam).
4. Pasang panel pagar layer berikutnya dengan menggunakan alat bantu takel.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pekerjaan PDA Test
Material : Tiang Pancang
Peralatan Kerja :
1. Komputer PDA
2. Sensor transducer 4 unit
3. Sensor Accelerometer 2 unit
4. Kabel extention sensor 2 unit
5. Main cable 2 unit
6. Wireless connector
7. Pelindung sensor 4 unit
8. Peralatan pendukung (bor, grinda, baut dan mur, dyna set, palu, kabel
power, genset, mal sensor beton, mal sensor baja, mata bor beton, kepala
bor baja, mata bor besi, hand tab, mata tab.
4. Setelah semua persiapan siap dilakukan oleh tim PDA Test , intruksi kepada operator crane
untuk melakukan pukulan pada tiang pancang yang akan dimulai dengan tinggi hingga jatuh
ke bawah, pemukulan dilakukan secara bertahap hungga sampai ke titik yang telah
ditentukan.
5. Dalam penggunaan hammer di setel dengan jumlah pukulan disesuaikan dengan permintaan
daya dukung yang harus dicapai, apabila setelah beberapa pukulan daya dukung yang ingin
dicapai sudah terlaksana maka pukulan dapat di hentikan.
6. Untuk menggunakan Drop Hammer, ketinggian jatuh hammer dimulai dari 50 cm kemudian
100 cm hingga sampai tingkat maksimum dari tnggi jatuh hammer.
7. Apabila pada saat pengambilan data terjadi kerusakan pada pondasi tiang pancang yang diuji
dan belum mencapa data yang diinginkan, maka pengujian harus dihentikan terlebih dahulu.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Static Loading Test Metode Beban Mati
Material :
1. Beban untuk Tes
2. Tiang Uji
3. Kaki Penyangga
Peralatan Kerja :
1. Vibrating Wire Load Cell
2. Dongkrak Hidrolis
3. Excavator
4.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Static Loading test Metode Beban Mati :
1. Penentuan titik lokasi pengetesan static loading test sesuai dengan keputusan antara penyedia
dan owner serta mengetahui dari manajemen Kontruksi.
2. Persiapan lahan dengan cara menggali tiang uji tersebut tidak kurang dari sama dengan 50 cm
dengan bantuan alat berat excavator dan di awasi oleh pelaksana dan tim survey.
3. Setelah persiapan galian selesai selanjutnya pemasangan DOngkrak Hidrolis dan VWLC tepat
diatas tiang uji yang sudah digali di sekitar tiang tersebut.
4. Susun balok sekunder dan kaki penyangga ditas VWLC.
5. Penyusunan akhir yaitu dengan meletakkan beban-beban diatas balok sekunder dengan cara
menumpuk terus ke atas sampai dengan total beban yang sudah ditentukan.
6. Pencatatan data dilakukan setiap 10 menit.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Pembesian
Material & Peralatan Kerja :
1. Bar Cutter
2. Bar Bender
3. Roll Besi
4. Cutting Roll
5. Sarung Tangan
6. Gegep
7. Excavator
8. Mesin Las
9. Kawat Bendrat
10. Safety Shoes
11. Sarung Tangan
12. Helm
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembesian :
1. Pemotongan dan pembengkokan besi dengan bantuan alat Bar Cutter dan Bar Bender yang
dilakukan oleh tukang besi sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
2. Pembuatan Begel dengan jarak sesuai gambar shop drawing.
3. Merakit besi yang sudah difabrikasi dengan memperhatikan jumlah tulangan dan jarak
tulangan yang telah disetujui atau sesuai dengan gambar shop drawing.
4. Memasang besi sesuai dengan lokasi masing-masing yang sudah ada lantai kerja dibawahnya
menggunakan bantuan alat Excavator.
5. Penyetelan posisi pembesian yang sudah ditempatkan di lokasi yang sesuai dengan
memperhatikan vertikaliti, elevasi top penempatan pembesian yang sudah distel diatas lantai
kerja atau pekerjaan dibawahnya.
6. Sebelum pekerjaan pembesian dapat dinyatakan selesai, terlebih dahulu dilakukan
pengecekan kembali top elevasi dari pembesian tersebut, dan penempatan nya sudah sesuai
atau belum.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Bekisting
Material & Peralatan Kerja :
1. Scaffolding
2. Plywood
3. Triplek
4. Kayu
5. Kawat
6. Paku
7. Safety Shoes
8. Sarung Tangan
9. Safety Harnest
10. Helm
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting :
1. Marking pada kolom untuk acuan memasang bekisting dasar balok
2. Setel Scaffolding sepanjang balok sebagai penahan bekisting balok, kaki scaffolding
disambung dengan jack base dan dilandasi papan atau balok.
3. Pasang bekisting dasar balok dengan acuan level benang yang menghubungkan marking dasar
balok antar kolom.
4. Pasang bekisting dinding balok, level permukaan bekisting dinding balok bagian atas sesuai
gambar perencanaan dan cek vertikality dinding.
5. Sambungan bekisting dasar balok dan dinding harus menerus merupakan garis lurus,
pertemuan bekisting dilapisi busa tebal 1,5~2 cm
6. Membersihkan permukaan bekisting dari sampah dan kotoran sampai bersih agar hasil dari
pengecoran bagus.
7. Lapisi permukaan bagian dalam bekisting dengan mould oil sebelum dilakukan pengecoran.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Pengecoran
Material & Peralatan Kerja :
1. Truck Mixer
2. Bucket Cor
3. Concrete Pump
4. Pompa Air
5. Slump test
6. Silinder Beton
7. Ready Mix
8. Safety Shoes
9. Sarung tangan
10. Helm
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran :
1. Sebelum pengecoran dimulai check kembali galian, pembesian, persiapan peralatan, tenaga
pengecoran, persiapan material Ready mix sehingga dinyatakan pekerjaan siap untuk
dilaksanakan pengecoran sesuai mutu yang sudah ditentukan.
2. Jika terdapat air di dalam pondasi harus dikeluarkan terlebih dahulu menggunakan pompa dan
besi besi dibersihkan dari lumpur yang tertinggal.
3. Secara rutin melakukan pengambilan sample untuk test beton (memakai silinder beton) dan
melakukan slump test sehingga diketahui mutu dari beton itu sesuai dengan kebutuhan atau
tidak.
4. Pengecoran dilaksanakan dengan menggunakan Concrete Pump untuk mengangkut material
ready mix ke lokasi yang akan dilakukan pengecoran
5. Material Ready mix dituangkan ke dalam lokasi yang dilakukan pengecoran dengan bantuan
concrete pump
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Galian Tanah Pile Cap dan Sloof
Material & Peralatan Kerja :
1. Excavator
2. Dozer
3. Dump truk
4. Baby roller (Vibratory Roller)
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Pile Cap dan Sloof :
1. Persiapan pekerjaan galian berupa pengukuran yang dilakukan oleh tim surveyor dan
pembuatan batas sementara sebagai batas pelaksanaan galian di lapangan dengan
menggunakan papan-papan dari triplek sebagai penanda di area luar proyek
2. Pembuatan proteksi di area-area tertentu yang membutuhkan perkuatan untuk menghindari
terjadinya longsoran tanah setempat.
3. Pekerjaan galian dilaksanakan sampai mencapai level rencana sesuai dengan gambar kerja
yang telah disetujui bersama saat melakukan joint survey.
4. Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara excavator untuk
melakukan galian di area-area yang telah ditentukan dan dozer untuk meratakan atau
menghamparkan tanah hasil galian serta dump truk untuk transportasi tanah ke lokasi yang
elevasinya kurang dari rencana atau di tempat adanya pekerjaan urugan.
5. Dasar semua galian harus rata, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar
tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar sedangkan lubang-lubang diisi
Kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang
rata.
6. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu
pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai atau pompa
lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air
lumpur pada dasar galian.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Galian Tanah
Material & Peralatan Kerja :
1. Excavator
2. Dump truk
3. Waterpass
4. Rambu Ukur
5. Meteran
6. Sepatu Safety
7. Helm
8. Rompi
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Pile Cap dan Sloof :
7. Persiapan pekerjaan galian berupa pengukuran yang dilakukan oleh tim surveyor dan
pembuatan batas sementara sebagai batas pelaksanaan galian di lapangan dengan
menggunakan papan-papan dari triplek sebagai penanda di area luar proyek
8. Pembuatan proteksi di area-area tertentu yang membutuhkan perkuatan untuk menghindari
terjadinya longsoran tanah setempat.
9. Pekerjaan galian dilaksanakan sampai mencapai level rencana sesuai dengan gambar kerja
yang telah disetujui bersama saat melakukan joint survey.
10. Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara excavator untuk
melakukan galian di area-area yang telah ditentukan dan dozer untuk meratakan atau
menghamparkan tanah hasil galian serta dump truk untuk transportasi tanah ke lokasi yang
elevasinya kurang dari rencana atau di tempat adanya pekerjaan urugan.
11. Dasar semua galian harus rata, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar
tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar sedangkan lubang-lubang diisi
Kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang
rata.
12. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu
pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai atau pompa
lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air
lumpur pada dasar galian.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
Material & Peralatan Kerja :
1. Excavator
2. Dump truk
3. Waterpass
4. Rambu Ukur
5. Meteran
6. Sepatu Safety
7. Helm
8. Rompi
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Urugan Tanah Kembali :
1. Membersihkan lokasi yang akan diurug terhadap kayu, semak-semak atau sampah lainnya.
2. Menyediakan tanah urugan dengan kualitas yang baik.
3. Membuat batas-batas, patok-patok, menarik benang dari 1 patok ke patok yang lainnya, agar
diperoleh permukaan tanah rata-rata sesuai dengan level yang diharapkan.
4. Lokasi yang akan diurug/ ditinggikan dipersiapkan terlebih dahulu supaya terdapat hubungan
yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan nantinya.
5. Jika diperlukan/ disyaratkan tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai sampel
untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
6. Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 30 cm) dan setiap
lapis diikuti dengan pemadatan.
7. Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (Stamper, Baby roller atau
alat berat pemadatan).
8. Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi.
9. Memperhatikan kekuatan penahan tanah disekeliling urugan.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Pasang Rangka dan Penutup Plafon
Material & Peralatan Kerja :
1. Waterpas (autolevel) dan perlengkapannya
2. Mesin Bor
3. Meteran
4. Ramset
5. Tang Rivet
6. Benang dan alat sipatan, pensil/spidol
7. Steger atau tangga alumunium
8. Kape, kape sudut, scrub, amplas, dan pita kain
Untuk menjaga keamanan dalam proyek dengan mempekerjakan tenaga untuk penjagaan (security).
Jumlah personil security disesuaikan dengan kebutuhan dan system pergantian jaga diatur dengan sift siang
dan malam. Untuk keamanan proyek juga dilakukan kordinasi dengan keamanan disekitar lokasi proyek.
Selain itu tenaga keamanan proyek, untuk mejaga keamanan dibuat pagar pengaman proyek yang
berfungsi untuk pembatas area kegiatan pekerjaan dan mengamankan area pekerjaan dari tindakan orang
luar yang mengganggu dan membahayakan.
Pagar pengaman proyek dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Sebelum pagar pengaman
proyek dibuat, telebih dahulu dilakukan pengukuran untuk batas-batas area pekerjaan. Pagar pengaman
proyek dibuat dengan menggunakan penutup seng gelombang dan tiang kaso. Pagar sementara didirikan
mengelilingi batas area lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk, pada bagian depan pagar
pengaman proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci. Pagar pengaman proyek dapat dibongkar setelah
pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.
METODE PEMBONGKARAN COR BETON
1. Persiapan Awal
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, kamu mesti mencari tahu ukuran struktur beton yang hendak dibongkar.
Perkirakan seberapa luas lahan yang akan digunakan untuk menampung sisa-sisa pembongkaran.
Bersihkanlah area sekitar struktur beton agar bebas dari benda-benda yang berpotensi mengalami
kerusakan jika tertimpa beton.
Misalnya, apabila hendak membongkar kolam ikan dari bahan beton, usahakan tempat yang akan
ditimpa robohan harus bebas dari alat atau ornamen lainnya.
Pastikan pula supaya tidak banyak orang yang berlalu-lalang di tempat kamu akan membongkar
beton.
Meski terdengar sepele, hal ini sangat penting demi kelancaran proses pembongkaran
2. Pengecekan Struktur Beton
Apabila dibandingkan dengan beton solid, beton precast atau pracetak mempunyai struktur yang lebih
getas.
Pasalnya, beton precast mempunyai rongga udara.
Dengan demikian, beton solid adalah beton yang cukup susah untuk dihancurkan sehingga
membutuhkan tenaga yang lebih keras.
Untuk mengatasinya, beton bisa dibagi terlebih dahulu menjadi beberapa bagian agar beban robohnya
tidak terlalu besar dan tingkat kerusakan dapat diminimalisir.
Kemudian, bagian tepi struktur beton yang berhubungan langsung dengan struktur yang berada di
sampingnya mesti dikerjakan pada tahap akhir.
Dengan memberikan jarak aman minimal 50 cm, hal ini akan membuat struktur yang ada di
sampingnya tidak rusak.
Secara umum, proses pembongkaran beton bisa dilakukan menggunakan palu beton meskipun ada
pula yang memakai gergaji beton untuk memotong tulangan besi yang masih menancap.
Usahakan bidang kerja pembongkaran jangan terlalu luas.
Misalnya, ketika kamu telah berhasil membongkar bidang beton seluas 1 m 2, kamu dapat berpindah ke
bidang di sebelahnya dengan luas area yang sama.
Fungsinya, selain akan mempermudah proses pekerjaan, risiko bahaya yang ditimbulkan pun dapat
diperkecil.
4. Pembongkaran Tepi
Tahap ini merupakan tahapan yang mesti dilakukan dengan teliti.
Pasalnya, risiko kerusakan yang bisa ditimbulkan sangat besar lantaran struktur beton yang dibongkar
langsung tersambung dengan struktur yang ada di sebelahnya.
Ada baiknya, disarankan sebelum melakukan pembongkaran, beton terlebih dahulu disiram
menggunakan air sehingga kondisinya menjadi lebih lunak.
Setelahnya, barulah proses penghancuran menggunakan palu bisa dikerjakan.
5. Pembuangan Sisa
Guna menghindari gangguan pada area sekitar pembongkaran beton, sisa-sisa material bekas
pembongkaran beton mesti segera dibersihkan atau disingkirkan.
Namun, sebelum proses itu dilakukan, siram terlebih dahulu area tersebut agar debu maupun kotoran
yang ada tidak beterbangan.
Singkirkan dan letakkan sisa pembongkaran beton ke tempat yang aman dan jauh dari jangkauan
anak-anak.
***
PENGANGKUTAN PEMANCANGN DAN PENGELSAN SPUN PILE
Spun pile adalah salah satu jenis tiang pancang beton prestressed (beton prategang) yang berbentuk
bulat dengan rongga pada bagian dalamnya. Tiang pancang jenis ini banyak digunakan untuk pondasi
bangunan bertingkat tinggi dan pada pekerjaan pembangunan jembatan.
Ukuran spun pile sangat beragam tergantung dari produsennya. mulai dari diameter 300, 350, 400,
450, 500, 600, 800, 1000, hingga yang terbesar adalah 1200 mm. sedangkan panjang spun pile mulai
dari 6 meter hingga 24 meter.
Pengangkutan spun pile ke lokasi pekerjaan
Semakin besar dan atau semakin panjang tiang pancang akan semakin sulit dalam proses
pengangkutan dan pemancangannya. pengangkutan spun pile dapat dilakukan menggunakan truck
trailer.
Unloading spun pile menggunakan excavator
Alat excavator bisa dibilang adalah alat berat yang multifungsi. selain untuk menggali, excavator juga
dapat digunakan untuk membantu proses unloading (bongkar muat) spun pile dari truck trailer. fungsi
lainnya dari excavator dapat dilihat pada 3 fungsi lain dari excavator.
Pemancangan spun pile
Untuk pemancangan spun pile alat yang dapat digunakan antara lain adalah Diesel Hammer,
Hydraulic Hammer, dan Hydraulic Static Pile Driver (Jacking Pile)
Setelah pekerjaan pemancangan selesai dilakukan. Bagian tiang pancang yang muncul dipermukaan
dan elevasinya melebihi dari yang direncanakan harus dipotong dengan sedemikian rupa dengan alat
bantu yang sesuai. jika sisa potongan terlalu panjang dapat dibantu dengan excavator untuk
memindahkan hasil pemotongan tersebut.
METODE PEMANGKASAN DAN PEMOTONGAN POHON
Pemangkasan tanaman membantunya tumbuh kuat serta terlihat rapi dan menarik. Pemangkasan
tanaman berguna untuk membuang cabang-cabang yang rusak, sehingga memungkinkan pertumbuhan
tunas baru atau menciptakan bentuk khusus. Sangatlah penting bagi Anda untuk melakukan
pemangkasan secara benar agar Anda tidak justru merusak tanaman. Lanjutkan membaca untuk
mempelajari hal-hal mendasar tentang pemangkasan.
Bagian1
Tentukan Bagian yang Hendak Dipangkas
Amati bentuk tanaman. Sediakan waktu beberapa saat untuk mengamati ukuran dan bentuk pohon
serta membayangkan akan terlihat seperti apa jika nanti Anda selesai memangkasnya.
Identifikasi dahan/cabang utama pada pohon tersebut yang berperan sebagai
“rangka”. Hindarilah untuk membuang bagian dahan tersebut.
Buanglah semua dahan yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat pengaruh angin kuat
atau dampak yang lain. Dahan yang patah harus dipangkas sehingga air dan nutrisi yang masih
diserapnya dapat terdistribusi ke bagian dahan yang masih sehat.
Tipiskan bidang yang dipenuhi dahan. Potonglah dahan yang tumbuh saling bersilangan sehingga
terbukalah tanaman dan memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dan cahaya bisa mencapai ke
semua bagian tanaman. Agar dapat tumbuh sehat, pohon memerlukan sirkulasi udara yang baik
melalui dan di sekitar dahan. Dahan-dahan yang terlalu berdekatan memicu tumbuhnya jamur dan
menarik lebih banyak serangga.
Bersihkan semua dahan yang tumbuh ke dalam mengarah ke pusat pohon. Dahan-dahan tersebut
cenderung menimbulkan kekacauan dan tidak sehat.
Pangkas semua dahan yang mengganggu. Apakah itu dahan yang rendah yang mengganggu jalan
ataukah dahan tinggi yang membahayakan kabel telepon, menimpa atap, ataupun menggantung pada
rumah Anda. Anda telah mengambil langkah yang tepat jika memangkas semua bagian dahan yang
menyebabkan beberapa macam gangguan tersebut.
Pangkas dahan untuk membentuk pohon. Jika Anda menyukai pohon yang memiliki bentuk lebih
bulat ataupun lebih menarik, pangkaslah beberapa dahan yang tampak tumbuh menyembul dari sudut
yang ganjil; melakukan sedikit pemotongan akan membuat sebuah perbedaan besar.
Pangkas seminimal mungkin. Setiap pemangkasan yang Anda lakukan akan mengubah sistem
perlindungan pohon, dan membukanya terhadap kemungkinan serangan jamur atau kutu serangga.
Pangkaslah hanya sebanyak yang diperlukan, dan jangan membuang lebih dari 25 persen dari dahan
yang ada.
Untuk sebagian besar jenis pohon yang menggugurkan daun, pastikan masih tersisa
dahan hidup setidaknya 2/3 dari keseluruhan yang ada, meski tergantung dari jenis
pohon. Berhati-hatilah jika hanya tersisa sebatang dahan saja karena itu tidak akan
cukup bagi sebuah pohon untuk bertahan hidup.[1] – Membuang semua dahan akan
membuat pohon mendapat tekanan yang sangat besar.
Jangan melakukan pemangkasan berat lebih dari satu kali setiap musim. Kecuali
banyak dahan pohon yang patah akibat angin kencang, Anda tidak perlu melakukan
pemangkasan lebih dari sekali karena pohon memerlukan waktu untuk pemulihan.
Bagian2
Memangkas untuk Mengurangi Kerusakan
Keluarkan peralatan pangkas pada masa pohon tidak aktif (musim dingin). Memangkas pohon
selama akhir musim gugur atau awal musim dingin akan mengurangi tekanan pada pohon karena
kehilangan kadar air/getah dapat diminimalkan. Memangkas selama masa tesebut juga lebih baik
untuk pohon karena kecil kemungkinan “luka” (bekas pangkasan) yang ditimbulkan akan terkena
pengaruh serangga atau jamur yang dikenal aktif pada akhir musim gugur dan awal musim dingin.
Waktu yang tepat untuk memangkas pohon adalah setelah daun-daun berguguran.
Kondisi itu menunjukkan bahwa pohon akan tidak aktif sampai awal musim semi.
Jika sepanjang tahun pada waktu berbeda terjadi badai yang menyebabkan dahan-
dahan patah, tidak jadi masalah jika Anda memotong dahan tersebut secepat mungkin
tanpa perlu menunggu musim dingin.
Lakukan pemotongan pada bagian bawah dahan. Pemotongan awal tidak harus dilakukan pada
seluruh bagian dahan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya retak yang terlalu dekat dengan
bagian batang pohon ketika dahan yang berat siap untuk jatuh.
Pemotongan harus dilakukan pada sisi dahan yang disebut pangkal/leher dahan.
Pangkal dahan adalah bibir kecil dari kulit kayu dari mana setiap dahan menonjol.
Anda perlu membiarkan pangkal dahan tetap utuh, kerenanya jangan potong dahan
hingga rata dengan batang utama.
Potonglah dahan beberapa sentimeter dari batang pohon. Potongan kedua akan terlihat lewat
dahan, pada bagian luar potongan pertama yang Anda buat (lebih jauh dari batang pohon). Buanglah
dahan dari area tersebut dan tinggalkan sisa potongan pendek.[2]
Buatlah potongan yang tepat untuk menghilangkan potongan pendek yang tersisa. Anda dapat
membuat potongan baru yang hampir tepat pada pangkal batang. Cara ini merupakan langkah
penyehatan karena memberi kesempatan bagi pohon untuk memulihkan diri dengan cepat.
Pastikan bahwa Anda benar-benar tidak memotong pangkal/leher dahan. Bagian
tersebut harus dibiarkan tetap utuh.
Bersihkan peralatan pangkas Anda. Walau mungkin tidak diperlukan pemberian desinfektan pada
peralatan pangkas jika Anda menghindari memotong bagian yang busuk dan yang terkena
penyakit[3] , mungkin akan lebih baik dan lebih aman bila Anda memberinya desinfektan yaitu
dengan mengoleskan alkohol atau bahan pembersih rumah tangga yang lain[4] setelah digunakan
untuk memangkas pohon yang terkena penyakit. Anda juga harus mencelupkan atau mengoles mata
pisau dengan kain yang diberi disinfektan setelah selesai memotong pohon yang sehat, dan sebelum
berpindah ke pohon atau semak berikutnya. Kadang kala penyakit menyebar lewat peralatan pangkas
yang kotor.
Tips
Bawalah sejumlah cairan isopropil alkohol (IPA) atau bahan pembersih rumah tangga
lain [4] dalam wadah yang tidak dapat terbalik atau cukup besar untuk mencelupkan peralatan
pangkas yang Anda gunakan. Pemangkasan mudah menularkan penyakit dari satu pohon ke
pohon lain, dan frekuensi pencelupan alat pangkas (gunting, dll.) dapat membantu
mengurangi risiko tersebut. Hal ini terutama penting dilakukan dalam perawatan sebuah
kebun kecil yang dikemas dengan padat.
Dahan yang sudah mati ataupun sekarat dapat Anda buang sewaktu-waktu.
Untuk memotong dahan kecil gunakan gunting pangkas. Untuk dahan berukuran sedang
(diameter sekitar 2,54 cm) gunakan gunting pemotong dahan bergagang panjang (lopping
shear) atau yang bergagang pendek (by pass atau anvil). Sementara itu untuk dahan yang
lebih besar dari 5 - 7 cm gunakan gergaji pohon. Jangan gunakan gunting pangkas untuk
tanaman pagar/perdu (hedge shear) untuk memangkas pohon.
Periksalah sumber daya yang terkait dengan aktivitas berkebun (misalnya, kerja sama dengan
penyuluh) untuk mengetahui waktu pemangkasan yang tepat untuk pohon tertentu di daerah
geografis Anda.
Peringatan
Selalu lakukan pemangkasan secara aman. Pakailah baju/kaus berlengan panjang, sarung
tangan untuk melindungi tangan Anda, dan kaca mata pengaman untuk mencegah berbagai
benda asing yang mungkin masuk dan merusak mata.
Pangkaslah pohon jarum (cemara dll.) dengan hati-hati, terlebih jika digunakan sebagai
tanaman pagar/pembatas. Pohon jenis konifer hanya akan bertunas dari batang yang hijau.
Jadi, jika pohon konifer yang digunakan untuk tanaman pagar tersebut Anda pangkas hingga
tidak terlihat lagi bagian yang hijau maka itu adalah cara Anda menunda pertumbuhan tunas.
Jangan potong bagian puncak pohon peneduh. Pemangkasan bagian puncak pada pohon
peneduh berarti akan membuatnya tumbuh tinggi. Pemangkasan bagian puncak memiliki
keterkaitan serius dengan struktur/kekuatan dahan baru dan kesehatan tanaman secara
menyeluruh. Jangan coba mengatur ketinggian pohon besar dengan cara memotong bagian
puncaknya. Tanamlah pohon lain sebagai pengganti.