Anda di halaman 1dari 2

Nama : Asna Lestari

Jurusan : PPG PGSD


Kelas : A Metro
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan

TOPIK 1
Tugas 1.4: Argumentasi Kritis

Setelah membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara dan melihat video Pendidikan Zaman
Kolonial, Anda membuat sebuah tulisan argumen kritis tentang: Argumentasi kritis
(minimum 300 kata dan maksimum 500 kata) tentang gerakan transformasi Ki Hadjar
Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan
(Catatan Reviewer-mohon dielaborasi maksud dari argumen kritis, misalnya untuk
memberikan argumen kritisi itu membutuhkan referensi, data, fakta untuk membimbing
mahasiswa sehingga ketika Dosen memeriksa hasil kerja mahasiswa dapat melihat acuan
referensi yang disajikan).

Jawab:
Setelah membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara dan melihat video Pendidikan Zaman
Kolonial, Argumentasi saya tentang gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam
perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan adalah, gerakan transformasi
pendidikan dari Ki Hajar Dewantara sebelum dan sesudah kemerdekaan memiliki peranan yang
sangat penting bagi pendidikan di Indonesia pasalnya beliau mengajarkan merdeka belajar
dimana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pembelajaran.
Pendirian sekolah di Indonesia pada masa pemerintahan kolonial Belanda yang
diinisisai beberapa bupati hanya bertujuan untuk mencetak calon pegawai saja. Setelah berdiri
sekolah yang diinisiasi Bupati, didirikanlah sekolah bumiputera. Sekoah bumiputera hanya
memiliki tiga kelas dan mengajarkan membacaa, menulis serta berhitung. Pendidikan
pemerintahan colonial Belanda hanya untuk kepentingan pemerintahan colonial saja dan tidak
disesuaikan dengan kebutuhan bangsa Indonesia. Ki Hadjar Dewantara mengangap bahwa
pendidikan kolonial tidak dapat menciptakan manusia yang merdeka, sehingga selalu
bergantung pada kaum penjajah.
Perlawanan yang dilakukan sejauh hanya melalui politik saja, hal ini dinilai tidak
efektif. Oleh karena itu, pada tahun 1922 lahirlah Taman Siswa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar
Dewantara. Pembelajaran di Taman Siswa menunjukan sifat kultur nasional bangsa Indonesia.
Mata pelajaran yang diberikan merupakan bagian dari peradaban bangsa dan disesuaikan
dengan perkembangan zaman kala itu.
Dapat dipungkiri pendidikan yang diajarkan Belanda mempunyai sisi positif, rakyat
Indonesia mempunyai dasar dalam membaca, menulis dan berhitung. Dan memunculkan
tokoh-tokoh dan Lembaga-lembaga yang menjadi pencetus perubahan pendidikan di
Indonesia. Ki Hadjar Dewantara berupaya membangun pendidikan dengan konsep, landasan,
semboyan dan metode yang menonjolkan kebudayaan bangsa Indonesia. Pendidikan di
Indonesia setelah merdeka berupaya untuk menghilangkan paham pendidikan Kolonial.
Pembelajaran di sekolah dilaksanakan dengan menambah berbagai budaya bangsa Indonesia.
Pendidikan Indonesia pada abad ke-21 dewasa ini telah memasuki era globalisasi. Pada
saat ini, pembelajaran tidak terfokus pada kebudayaan belaka melainkan berfokus pada sikap
berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan komunikasi, kreatifitas dan inovasi, serta
kerjasama. Pada zaman ini teknologi tidak dapat dipisahkan dari pendidikan. Teknologi
menjadi salah satu hal yang harus digunakan dalam dunia pendidikan agar relevan dengan
keadaan peserta didik di era modern seperti sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai