Anda di halaman 1dari 4

RESUME ARSITEKTUR INDUSTRI

Nama : Andi Fatimah

NIM : 210211502047

Kelas : 01/A

MATERI INDUSTRI PONDASI

Pondasi merupakan bagian yang paking penting dari sistem rekayasa kontruksi yang
bertumpu pada tanah. Suatu kontruksi bangunan bagian paling bawah yang berhubugan langsung
dengan tanah atau batuan. Fungsi pondasi Menahan/mendukung bangunan di atasnya
meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri kedalam tanah dan batuan
yang terletak dibawahnya. Untuk memilih pondasi yang memadai ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk mengetahui apakah kondisi tersebut cocok untuk digunakan berbagai
kegiatan dilapangan serta dapat diselesaikan secara ekonomis sesuai jadwal kerja, seperti
Keadaan tanah pondasi Jenis tanah dan daya dukungnya, bahan bangunan yang tersedia,
teknologi dan sumber daya manusia, lokasi dan situasi proyek Pertimbangan biaya. Persyaratan
sistem pondasi, struktur pondasi harus ditempatkan sebaik mungkin dengan memperhitungkan
keadaan atau kejadian dikemudian hari yang dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan,
struktur pondasi dan tanah dimana pondasi berdiri harus stabil dan aman dari kemungkinan
keruntuhan, pondasi tidak boleh mengalami penurunan atau beda penurunan yang dapat
menimbulkan kerusakan pada struktur yang didukungnya.

Hal-hal yang dapat Mengakibatkan kerusakan Pondasi Perubahan fungsi


bangunan/gedung, sehingga terjadi pembebanan yang melebihi kapasitas pondasi seperti terjadi
bencana alam, seperti gempa, banjir, tanah longsor Kerusakan struktur tanah akibat adamya
bangunan lain, akar pohon besar, usia pondasi mengakibatkan kelelahan bahan, adanya faktor
ketidakpastian dan jenis tanah yang tidak seragam. Jenis-jenis pondasi menurut bentuknya :

1. Pondasi memanjang Pondasi yang digunakan untuk mendukung dinding memanjang atau
mendukung sederetan kolom yang berjarak dekat.
2. Pondasi telapak adalah sebuah struktur beton bertulang yang dibuat menyerupai telapak
dan posisinya tepat berada di bawah kolom.
3. Pondasi rakit, Pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak pada
tanah lunak atau digunakan apabila susunan kolom jaraknya sedemikian dekat di semua
arahnya.
4. Pondasi sumuran, Pondasi yang digunakan apabila tanah yang kuat terletak pada
kedalaman yang relatif dalam. Bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan tiang
5. Pondasi Tiang/Tiang Apung (floating) Bila tanah pendukung pondasi terletak pada
kedalaman 10meter dibawah permukaan tanah, untuk memperbaiki tanah pondasi dipakai
tiang apung, karena pondasi baja atau tiang beton yang di cor ditempat kurang ekonomis
dan kurang panjang.
6. Pondasi tiang pancang, Dapat digunakan apabila tanah pendukung pondasi terletak pada
kedalaman sekitar 20 meter dibawah permukaan tanah. Agar tidak terjadi penurunan
dihunakan tiang pancang, tetapi bila terdapat batu besar pada lapisan antara, maka
pemakaian caisson lebih menguntungkan. Selain itu, pemasangan pondasi tiang pancang
memerlukan pertimbangan karena proses pemasangannya yang berisik dan dapat
berdampak pada pondasi bangunan sekitarnya.
7. Pondasi Caisson, Tiang Baja, Tiang Beton, Bila tanah pondasi terletak pada kedalaman
+/- 30 meter dibawah permukaan tanah. Bila kedalaman lebih dari 40 meter dipakai tiang
baha atau tiang beton dicor ditempat

Bahan dasar pada industri pondasi :

1. Beton merupakan bahan buatan yang terdiri atas campuran semen, air, agregat kasar dan
agregat halus. Tetapi seringkali diberi tambahan bahan campuran kimia (admixture)
untuk mengubah sifat beton yang masih dalam keadaan beton segar maupun beton keras.
Bahan tambahan lain untuk memberikan sifat positif terhadap beton yaitu additive seperti
pozzolan, fly ash atau mikro silica.
2. Besi tulangan Dalam pondasi beton bertulang, besi tulangan digunakan untuk
memberikan kekuatan tambahan terhadap tekanan dan gaya lentur. Ini ditempatkan dalam
cetakan beton sebelum beton dicurahkan.
3. Batuan Dalam beberapa kasus, pondasi dapat ditempatkan di atas batuan yang kuat.
Batuan alami yang stabil menjadi dasar yang ideal untuk mendukung struktur.
4. Material Geotekstil Material geotekstil seperti geotekstil non-tenunan atau geogrid
digunakan dalam pondasi untuk mengontrol erosi tanah, meningkatkan drainase, dan
memberikan kestabilan.
5. Material drainase Lapisan material drainase seperti kerikil atau koral digunakan di bawah
pondasi untuk memastikan aliran air yang baik dan mencegah akumulasi air di bawah
struktur.
6. Material pengisi Untuk membentuk landasan yang lebih tinggi atau untuk membangun
landasan di atas tanah lemah, bahan pengisi seperti tanah pasir atau agregat dapat
digunakan.
7. Bahan Stabilisasi Tanah Ketika tanah asli memiliki karakteristik yang buruk, bahan
stabilisasi tanah seperti kapur, semen, atau bahan kimia khusus dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan tanah.

Sistem konstruksi pondasi, tiap pondasi memiliki keuntungan dan kegunaan yang berbeda
beda. Pondasi batu kali umumnya digunakan untuk konstruksi rumah, pondasi telapak dapat
digunakan untuk rumah dan bangunan gedung dengan tinggi lantai yang sesuai, serta bore pile
atau tiang pancang yang dapat mulai digunakan ketika bangunan merupakan tipe mid-rise dan
high-rise.

1. Pondasi batu kali, mengukur bidang tanah yang akan diisi dengan batu kali, memberikan
stamping pada bidang tanah yang sudah digali, membuat adukan beton dengan
mencampurkan pasir dan semen, tuangkan adukan beton ke susunan batu kali yang telah
diatur sedemikian rupa di dalam galian tanah.
2. Pondasi telapak, mengukur bidang tanah yang akan diisi pondasi dan panjang tulangan
pondasi, satukan besi membentuk kerangka pondasi, kerangka pondasi yang telah jadi
akan dimasukkan pada lubang galian, susun papan cetak cor di sekitar tulang pondasi,
tuangkan adonan semen pada kerangka pondasi.
3. Pondasi bore pile, menentukan titik bor dan titik batuan yang nantinya digunakan untuk
pemasangan temporary casing, melakukan pengeboran awal, memasang temporary
casing, pengeboran kedua hingga mencapai tanah keras atau kedalaman sesuai rencana,
pembuatan besi spiral dan tulangan besi, proses pengecoran pencabutan temporary
casing.
4. Pondasi tiang pancang, menentukan titik lokasi pondasi tiang pancang, melakukan
pengeboran tanah pada lokasi yang telah ditentukan, masukkan tiang pancang kedalam
lubang, kemudian tiang pancang akan dipukul menggunakan alat khusus pemasangan
bekisting, tuangkan beton ke dalam bekisting setelah dibiarkan beberapa hari beton akan
mengering, lalu bekisting dilepaskan.

Penggunaan sistem teknologi terbarukan pada industri pondasi, (Floating Foundation)


Teknologi pondasi terapung dapat digunakan di daerah rawa atau pantai, pondasi ini terdiri dari
platform yang mengapung di atas air atau lapisan tanah lunak, teknologi ini memanfaatkan
prinsip apung dan dapat mengurangi dampak ekologis pada lingkungan bawah laut. Sistem
sensor yang terintegrasi pada pondasi dapat memberikan informasi realtime tentang deformasi,
kelembaban, suhu, dan kondisi struktural lainnya, ini membantu dalam pemantauan kesehatan
struktur dan deteksi dini potensi masalah. Teknologi cetak 3D dapat digunakan untuk
menciptakan elemen pondasi yang kompleks dan sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek, ini
dapat mengurangi limbah dan biaya produksi.

Anda mungkin juga menyukai