Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Bindo Sastra 4 (1) (2020): 29-37 29

TRAUMA KEJIWAAN TOKOH UTAMA


DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN

Burhanuddin Aulia
Universitas Airlangga
burhanaulia07@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan trauma kejiwaan dalam novel Lelaki Harimau karya Eka
Kurniawan. Novel tersebut dipilih karena tokoh utama mengalami gangguan stres pascatrauma. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Teori yang digunakan adalah struktur naratif A.J.
Greimas dengan pendekatan psikologi sastra yang berfokus pada trauma kejiwaan tokoh utama dalam
novel. Pembahasan pada penelitian ini berupa struktur naratif Greimas yang menjelaskan tentang skema
aktansial, skema fungsional, dan empat terma homologi. Hal tersebut digunakan untuk mengidentifikasi
trauma kejiwaan pada tokoh utama Margio dan menjelaskan sosok “harimau” sebagai bentuk
pascatrauma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel mengalami luka
pascatrauma karena perlakuan kasar yang dialami tokoh utama dan ibunya.

Kata kunci: trauma kejiwaan, gangguan stres pascatrauma, struktur naratif greimas.

Abstract
This study aims to describe the psychiatric trauma in Eka Kurniawan’s Lelaki Harimau. The novel was
chosen because the main character experiences a post-traumatic stress disorder. The method used in this
research is descriptive. The theory used is the narrative structure of A.J. Greimas with a literary
psychology approach that focuses on the psychiatric trauma of the main character in novel. The
discussion in this research is in the form of Greimas narrative structure that explains about actantial
scheme, functional scheme, and four terms homology. This is used to identify the psychiatric trauma of
the main character Margio and explain the figure of the "tiger" as a post-traumatic form. The results of
this study indicate that the main character in the novel suffered a post-traumatic injury due to the harsh
treatment experienced by the main character and his mother.

Keywords: psychiatric trauma, post-traumatic stress disorder, greimas narrative structure.

©Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UM Palembang

Pendahuluan tokoh yang membangun sebuah cerita


Karya sastra terutama novel cenderung dalam novel. Sebagai contoh, tokoh yang
menggambarkan sebuah cerita yang mengalami trauma kejiwaan, seperti
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. perlakuan yang tidak menyenangkan,
Salah satu bentuk cerita dibangun oleh korban kekerasan secara verbal, fisik, dan
tokoh-tokoh dalam novel. Menurut Astuti stress berlebihan karena suatu keadaan.
(2010) tokoh mengemban peristiwa dalam Trauma kejiwaan juga terdapat pada
cerita fiksi sehingga peristiwa-peristiwa perilaku tokoh dalam karya sastra. Hal
dalam novel menjadi sebuah cerita yang tersebut termasuk dalam pendekatan
utuh. Tokoh berperan penting dalam psikologis. Menurut Minderop (2016: 79)
membuat sebuah novel menjadi menarik pendekatan psikologis menekankan analisis
dan penuh dengan makna. Dalam sebuah terhadap keseluruhan karya sastra, baik dari
novel, tokoh utama selalu digambarkan instrinsik maupun segi ekstrinsik. Namun,
memiliki karakter menarik. Minderop penekanan lebih diberikan pada telaah
(2016: 79) mengatakan bahwa penekanan penokohan atau perwatakan. Sesuai dengan
lebih diberikan pada telaah penokohan atau fokus penelitian tentang trauma kejiwaan
perwatakan. Hal tersebut menjelaskan tokoh, penelitian ini lebih membahas
bahwa analisis perwatakan perlu gangguan terhadap tokoh seperti trauma
diidentifikasi untuk mengetahui perilaku

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
30 Burhanuddin Aulia, Trauma Kejiwaan Tokoh…

dan gangguan stres pascatrauma atau Post- membangun struktur cerita. Dua model
Trauma Stress Disorder (PTSD). tersebut dapat diaplikasikan dengan PTSD
PTSD adalah Post Traumatic Stress karena menjelaskan tentang tokoh Margio
Disorder (PTSD). PTSD ini menyerang dan pengaruhnya terhadap trauma kejiwaan
psikis seseorang sehingga membentuk dilihat dari pola dan struktur cerita. Lebih
naluri dan perilaku yang menyimpang dan lanjut Greimas juga menjelaskan tentang
dipenuhi konflik-konflik tertentu. Perilaku struktur naratif selain model aktan dan
menyimpang terjadi karena trauma masa fungsional. Karnanta (2018: 10)
kecil atau masa lalu yang mengakibatkan menjelaskan pemikiran Greimas yang
perubahan kepribadian. Menurut Bowart meliputi empat poin kunci, yaitu (1)
(1994) menjelaskan istilah Multiple struktur tekstual yang meliputi surface
Personality Disorder (MPD) bahwa structure dan deep structure; (2) struktur
perilaku menyimpang ini menyakiti sintaksis-naratif yang meliputi tokoh-tokoh
memori-memori seseorang dan berdampak, (aktan) dalam cerita; (3) struktur semantik-
seperti pemerkosaan, kekerasan, dan sikap naratif, yakni bahwa konfigurasi tokoh
intoleransi yang menyakitkan sehingga tersebut memiliki fungsi semantik tertentu
fungsi pikiran tidak dapat berjalan dengan dalam kalimat dasar cerita; dan (4) isotopi,
normal sebagaimana mestinya. Pada yakni suatu kesatuan semantik yang
penelitian ini menggunakan teori A.J. terbentuk dari redudansi kategori semantik
Greimas untuk menjelaskan tentang PTSD dan memungkinkan adanya pembacaan
pada kejiwaan tokoh. yang mendalam sehingga organisasi tema
Teori yang dikemukakan oleh A.J. dan makna implisit dalam teks dapat
Greimas berasal dari penggabungan teori dieksplisitkan. Istilah tersebut dikenal
strukturalis dan naratif. Menurut Karnanta dengan four term homology atau empat
(2018: 9) teori naratif A.J. Greimas terma homologi yang terdapat dalam teks.
dibangun dengan asumsi dasar bahwa teks Penelitian ini menggunakan tokoh
naratif tersusun dari analogi-analogi diadik utama yang mengalami gangguan stres
struktural dalam linguistik yang bersumber pascatrauma. Hal tersebut terdapat pada
dari Ferdinand de Saussure di satu sisi, novel Lelaki Harimau karya Eka
serta teori naratif dongeng Vladimir Propp Kurniawan. Novel tersebut menjelaskan
di sisi lain. Penggabungan dua teori ini tentang tokoh utama, Margio yang
menghasilkan tiga pendekatan berupa fokus mengalami trauma kejiwaan dalam rumah
pada relasi dan fungsi aktan yang tangga dan lingkungan sekitarnya.
dikemukakan Greimas, yakni (1) subjek Fenomena tersebut dapat dikatakan sebagai
dan objek; (2) pengirim dan penerima; dan trauma akibat kejadian lampau yang
(3) pembantu dan penentang. dialami tokoh sehingga menimbulkan stres
Greimas juga menjelaskan model dan tidak dapat berpikir secara jernih.
fungsional pada strukturalisme naratif yang Penelitian serupa juga dilakukan oleh
memiliki alur tetap. Model tersebut Nugraha (2019) yang menggunkan novel
bertugas untuk menjelaskan peran subjek Lelaki Harimau namun dengan fokus yang
dalam model aktansial Greimas. berbeda, yaitu membahas tentang faktor-
Rokhmansyah (2014: 90) membagi model faktor konflik sosial dalam masyarakat.
fungsional menjadi tiga bagian, yaitu (1) Penelitian serupa juga dilakukan oleh
bagian pertama merupakan deskripsi dari Wijayanti, dkk (2018) yang berfokus pada
situasi awal; (2) bagian kedua merupakan dominasi laki-laki atas perempuan.
tahap transformasi yang terbagi lagi Penelitian tersebut membahas tentang
menjadi tiga tahap, yaitu tahap uji dominasi yang ditunjukkan laki-laki
kecakapan, tahap utama, dan tahap terhadap kehidupan seksual dalam novel
kegemilangan; dan (3) bagian ketiga yang sama. Selanjutnya, yaitu penelitian
merupakan situasi akhir. oleh Noviyanti (2018) yang membahas
Dua model A.J. Greimas tersebut, konflik batin tokoh utama pada novel yang
yakni model aktansial dan model fungsional sama melalui pendekatan psikologi sastra.
memiliki korelasi dalam menentukan tokoh Berdasarkan penelitian terdahulu, penelitian
dalam cerita beserta fungsinya untuk ini akan membahas tentang trauma

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 4 (1) (2020): 29-37 31
kejiwaan tokoh utama yang belum dibahas identifikasi tokoh utama yang mengalami
oleh peneliti lain. Hal tersebut dikarenakan trauma kejiwaan.
dampak dari konflik dalam rumah tangga
tokoh utama dibahas melalui trauma yang Hasil dan Pembahasan
dialaminya. Trauma tokoh utama termasuk Novel Lelaki Harimau karya Eka
kedalam pascatrauma atau PTSD karena Kurniawan menceritakan tentang tokoh
perlakuan yang dialami oleh keluarganya, Margio sebagai anak pertama dari pasangan
terutama ayah Margio. suami istri yang tidak harmonis bernama
Dari paparan tersebut, terdapat satu Komar bin Syueb dan Nuraeni. Ayah
fokus penelitian, yaitu bagaimana bentuk Margio, Komar selalu memperlakukan
trauma kejiwaan tokoh Margio dalam anggota keluarganya, yakni Margio,
Lelaki Harimau mampu menjelaskan Nuraeni, dan Mameh dengan kasar. Komar
trauma kejiwaan yang terjadi. Hal tersebut selalu memukul istrinya dan membuatnya
dijelaskan dalam tokoh utama Margio menjadi gila sehingga Margio merasa tidak
sebagai orang yang mengalami senang dengan perlakuan ayahnya.
pascatrauma. Sepanjang hidup Margio, ia sering melihat
ibunya disiksa sehingga ada niatan untuk
Metode Penelitian membunuh ayah kandungnya sendiri.
Penelitian ini bersifat deskriptif Nuraeni yang tidak pernah mendapat kasih
kualitatif. Menurut Rukajat (2018: 6) sayang dari seorang suami akhirnya
penelitian kualitatif merupakan prosedur bertemu dengan Anwar Sadat. Akhirnya
penelitian yang menghasilkan data Nuraeni menerima Anwar Sadat dan
deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun berhubungan dengannya sampai hamil.
lisan dari orang-orang dan perilaku yang Komar yang mengetahui hubungan tersebut
diamati. Penelitian kualitatif menjelaskan akhirnya mengamuk, sedangkan Margio
makna pada data berupa pengamatan tokoh. yang jatuh cinta pada Maharani, anak dari
Data yang digunakan, yaitu novel Lelaki Anwar Sadat harus merelakan perasaannya
Harimau karya Eka Kurniawan. Teknik karena keluarganya yang berantakan.
pengumpulan data pada penelitian ini Akibat perlakuan kasar dari ayah
menggunakan teknik simak catat berupa kandungnya dan ibunya yang hanya
kutipan-kutipan teks yang menjelaskan dimanfaatkan oleh Anwar Sadat. Margio
trauma kejiwaan tokoh utama Margio membenci mereka karena membuat ibunya
dalam novel. Penelitian ini menggunakan merasa hina bagai seonggok daging tidak
teori struktur naratif A.J. Greimas untuk berguna.
mencari tahu bentuk aktansial dan Berdasarkan teks Lelaki Harimau
fungsional tokoh Margio dalam Lelaki karya Eka Kurniawan ini dapat
Harimau dan pendekatan psikologi sastra diidentifikasi struktur naratif A.J. Greimas
berupa trauma kejiwaan untuk menjelaskan berdasarkan keseluruhan teks. Tokoh
makna tokoh Margio terhadap Margio sebagai tokoh utama yang
perubahannya dalam novel Lelaki Harimau. mempengaruhi jalannya cerita yang beralur
Selanjutnya, data yang diperoleh kemudian maju mundur ini. Struktur naratif dari teks
dianalisis untuk menemukan bentuk trauma ini terdiri atas aksi dan fungsi tokoh sebagai
kejiwaan tokoh utama. Tahap terakhir pelaku (aktan). Lebih jelasnya berikut
penelitian, yaitu pemberian kesimpulan penjelasan skema aktansial dari novel
terhadap hasil data secara kritis berupa Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan.

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
32 Burhanuddin Aulia, Trauma Kejiwaan Tokoh…

Gambar 1. Skema Aktansial Greimas

Melalui skema aktansial A.J. Margio mencari kebebasan dari


Greimas di atas dapat diidentifikasi aktan perlakuan ayahnya. Kebebasan di sini
beserta fungsinya dalam teks Lelaki adalah pemikiran Margio terhadap
Harimau karya Eka Kurniawan sebagai hidup “normal” dan terlepas dari
berikut. perlakuan kasar ayahnya. Hal ini
a) Subjek, dalam teks Lelaki Harimau, terdapat pada kutipan berikut.
tokoh yang bertindak sebagai subjek “Maka ketika Marian
adalah Margio selaku tokoh utama. mati, dan ibunya jatuh ke
Pernyataan yang paling dominan dalam duka yang tak
dalam novel ini, yaitu kebahagiaan tersembuhkan lagi,
ibunya Margio. Dalam mencari Margio sungguh
kebebasan (ibunya), Margio merasa berhasrat untuk
bahwa tidak ada lagi yang dapat memenggal leher
membuat ibunya bahagia karena Komar.” (Kurniawan.
kekerasan yang dialami ibunya. Hal 2014: 184)
ini terdapat pada kutipan berikut. .....
“Peristiwa-peristiwa ini “Kembali Margio
memberikan kesimpulan mendengus, dan deretan
bagi Margio bahwa tak ada kalimat ini deras keluar
yang bisa bikin Nuraeni dari mulutnya. “Ayahmu
bahagia. Tidak pula bunga- Anwar Sadat meniduri
bunga itu.” (Kurniawan, ibuku Nuraeni, dan
2014 :123) lahirlah si gadis kecil
Kutipan di atas menjelaskan bahwa yang mati di hari ketujuh
peristiwa-peristiwa kekerasan yang dialami bernama Marian, sebab
Nuraeni membuat Margio marah. Hal yang ayahku mengetahuinya
diinginkan Margio adalah kebebasan dan memukuli ibuku
ibunya dari belenggu kekerasan yang selalu hingga Marian lahir
dialaminya. Sehingga tokoh Margio dalam bahkan telah sekarat”
cerita Lelaki Harimau ini adalah mencari (Kurniawan, 2014: 186)
kebebasan Nuraeni dan kebebasan dirinya Objek novel ini menjelaskan bahwa
agar terlepas dari kekerasan-kekerasan yang kebebasan yang diinginkan tokoh Margio
dialami keluarga Margio. adalah kebebasan terlepas dari perlakuan
b) Objek, berupa alasan subjek sebagai kasar oleh Anwar Sadat terhadap ibunya.
pelaku yang mencari maksud dari Dalam kutipan kedua, Maharani, sebagai
pelaku. Dalam novel Lelaki Harimau, kekasih Margio sekaligus anak dari Anwar
objeknya adalah kebebasan. Tokoh Sadat dijelaskan bahwa Margio membuka

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 4 (1) (2020): 29-37 33
rahasia perlakuan kasar yang dialami membela Nuraeni, kondisi tersebut
ibunya. Setelah menceritakan rahasia wajar dikarenakan Nuraeni merupakan
kepada Maharani, Margio pun merasa lega ibunya yang sangat berharga. Hal ini
dan terbebas dari salah satu beban yang dijelaskan dalam kutipan berikut.
mengganjal. Terlepas dari kebebasan “Waktu itu tentu saja
ibunya yang diperlakukan semena-mena. belum ada mata kucing di
c) Pengirim, bertugas sebagai pengirim wajah Margio, namun
atau penggerak jalannya cerita. Dalam Mameh bisa merasakan
novel Lelaki Harimau, penggerak amarah yang mengapung
cerita ini adalah kekerasan yang sering diri ubun-ubunnya. Rasa
dialami keluarga Margio terutama itu semakin menjadi-jadi,
Nuraeni, ibunya. Berikut kutipannya. di hari-hari itu, tak lama
“Sepanjang hidupnya, ia setelah Marian adik kecil
telah sering melihat Komar mereka mati hanya satu
memukul Nuareni di depan minggu selepas
matanya sendiri, dilahirkan.” (Kurniawan,
menghajarnya hingga 2014: 49)
babak-belur. Margio f) Penentang, aktan yang menentang
terlampau kecil untuk atau menghalangi subjek mencapai
melerai, dan ia sendiri objeknya. Dalam Lelaki Harimau, ada
sering dapat bagiannya tiga penentang yang menghalangi
pula.” (Kurniawan, 2014 Margio mendapatkan kebebasannya,
:115) pertama, Komar, ayah Margio yang
d) Penerima, aktan yang menerima objek selalu memperlakukannya dengan
adalah Margio. Meskipun kekerasan kasar, Maharani yang menghalangi
sering dialami oleh ibunya tetapi Margio untuk membunuh Anwar
Margio merupakan tokoh utama yang karena dia belum mengetahui bahwa
menggerakkan cerita. Adanya ayahnya yang telah menyakiti hati
keinginan untuk merubah jalannya Nuraeni sehingga Marian meninggal.
cerita. Adanya keinginan untuk Ketiga, yaitu Anwar Sadat yang
membuat ibunya bahagia dan memanfaatkan Nuraeni dan membuat
menghentikan kekerasan yang dialami Margio merasa marah dan
oleh Margio dan Nuraeni. Hal ini membunuhnya. Hal ini dijelaskan
dijelaskan dalam kutipan berikut. dalam kutipan berikut.
“Senja ketika Margio “Seperti kemudian menjadi
membunuh Anwar Sadat, pengakuannya pada polisi,
Kyai Jahro tengah masyuk ia memang membunuhnya
dengan ikan-ikan di dengan cara mengginggit
kolamnya, ditemani aroma putus urat lehernya. Tak
asin yang terbang di antara ada senjata lain untuk
batang kelapa, dan bunyi melakukannya, ia bilang.”
falseto laut, dan badai jinak (Kurniawan, 2014: 31)
merangkak di antara
ganggang, dadap, dan Skema Model Fungsional
semak lantana.” Model fungsional berupa fungsi dari
(Kurniawan, 2014: 1) peristiwa-peristiwa yang runtut dan
e) Penolong, aktan pembantu subjek menjelaskan jalannya cerita. Model ini
mencapai objeknya. Dalam novel menjelaskan urutan cerita dari situasi awal
Lelaki Harimau, Nuraeni secara tidak sampai dengan situasi akhir. Adapun model
langsung membuat Margio merasa fungsional ini dijelaskan dalam tiga tahap
marah dikarenakan Komar dan Anwar seperti penjelasan dalam tabel fungsional
Sadat yang menyiksanya secara fisik A.J. Greimas sebagai berikut.
dan mental. Meskipun tidak adanya a) Situasi Awal
perintah untuk membunuh ataupun

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
34 Burhanuddin Aulia, Trauma Kejiwaan Tokoh…

Pada situasi awal novel Lelaki Margio memiliki keinginan untuk


Harimau ini, yaitu adanya pemicu yang membunuh Anwar Sadat yang telah
menyebabkan tokoh utama Margio menyakiti ibunya, Nuraeni.
membunuh Anwar Sadat. Adanya Ketiga, tahap kegemilangan, dalam
perlakuan kasar yang dilakukan tahap ini menjelaskan tentang
ayahnya, Komar sehingga Margio antiklimaks dari klimaks cerita
merasa trauma dan bengal jika dipukul sehingga perkara yang selama ini
oleh Komar. Faktor selanjutnya, yaitu terjadi berupa konflik-konflik dapat
ibunya yang tidak bahagia dan terus selesai. Dalam novel Lelaki Harimau,
disiksa sehingga Margio merasa harus tahap kegemilangan terletak pada usaha
melakukan sesuatu untuk membuat Margio dalam membunuh Anwar Sadat
ibunya bahagia. Ibunya yang hanya berhasil dicapai. Margio membunuh
dimanfaatkan oleh Anwar Sadat Anwar agar terbebas dari perlakuam
membuat Margio sangat marah kasar dan peristiwa-peristiwa yang
sehingga ada niatan untuk membunuh tidak menyenangkan yang terjadi
Anwar Sadat. terhadap margio dan ibunya, Nuraeni.
b) Transformasi Penyebab konflik yang dominan dalam
Ada tiga tahap transformasi. cerita ini, yaitu Nuraeni dijadikan
Pertama, tahap kecakapan, yaitu pelampiasan Anwar Sadar sehingga
kedatangan sender yang menyebabkan muncul “harimau” di dalam diri Margio
munculnya objek dan peran opponent untuk membalas perbuatan Anwar
dan helper yang mampu atau tidak Sadat terhadap ibunya.
mampu dalam mendapatkan objek. c) Situasi Akhir
Dalam novel ini, berawal dari Margio Situasi terakhir adalah kondsi di
yang mengalami kekerasan terhadap mana objek sudah ditemukan dan cerita
keluarganya, Margio juga menyaksikan sudah berakhir. Situasi akhir dalam
ibunya disiksa oleh ayahnya, Komar novel Lelaki Harimau, yaitu akhir dari
dan Anwar Sadat sehingga tidak dapat Anwar Sadat yang dibunuh oleh Margio.
tinggal diam tanpa melakukan sesuatu. Dia membunuh Anwar Sadat dan pada
Kedua, tahap utama, adanya akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.
peristiwa-peristiwa tertentu yang
menyebabkan kendala subjek mencari Empat Terma Homologi
objeknya dan akhir dari kendala Dari struktur A.J. Greimas yang
tersebut sehingga cerita berjalan terdapat pada pembahasan sebelumnya,
kembali. Tahap ini ditunjukkan pada dapat diidentifikasi empat terma
peristiwa ketika Nuraeni mengalami homologinya terkait dengan nilai dan
kekerasan oleh Komar dan Margio ideologi yang terdapat pada struktur dalam
hanya dapat melihat serta mendapat (deep structure). Berikut empat terma
perlakuan kasar juga. Dari sini homolgi dalam novel Lelaki Harimau.
dijelaskan bahwa Margio merasa 1. Agresif : pasif :: tidak agresif : tidak
dendam kepada ayahnya sendiri. Ada pasif
amarah dalam tubuhnya. Perasaan 2. Ambisius : fatalistik :: tidak ambisius :
marah terhadap Komar ini memerlukan tidak fatalistik
waktu yang cukup lama untuk 3. Optimis : pesimis :: tidak optimis :
membalaskan dendam ibunya dengan tidak pesimis
membunuh Komar. Di sisi lain, 4. Kota : desa :: bukan kota : bukan desa
Nuraeni juga mendapat perlakuan 5. Kawan : lawan :: bukan kawan : bukan
buruk dari Anwar Sadat yang lawan
menghamili Nuraeni tetapi tidak 6. Cinta : benci :: tidak cinta : tidak benci
bertanggung jawab dan tega membunuh 7. Sedih : bahagia :: tidak sedih : tidak
anaknya, Marian yang masih berumur 7 bahagia
hari. Hal ini membuat amarah Margio 8. Lembut : kasar :: tidak lembut : tidak
semakin menjadi-jadi. Amarah yang kasar
setiap harinya semakin tinggi membuat 9. Baik : buruk :: tidak baik : tidak buruk

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 4 (1) (2020): 29-37 35
10. Sempurna : biasa :: tidak biasa : tidak hidup ini harus berakhir.”
sempurna. (Kurniawan, 2014: 187)
b) Perubahan dalam perhatian dan hati
Berdasarkan pada sepuluh four terms nurani yang mengarah ke amnesia
homology di atas, dapat diketahui bahwa terjadi pada saat Margio membunuh
value atau ideology novel Lelaki Harimau Anwar. Sebelum kejadian itu
adalah pengendalian diri. Kehidupan yang berlangsung, Anwar menyatakan
sulit dapat membuat seseorang berpikir di bahwa ia tidak mencintai Nuraeni dan
luar kendali. Dalam konteks ini, tidak ingin menikahinya karena ia
pengendalian diri memiliki dampak pada sudah sudah memiliki istri dan anak.
kehidupan sehari-hari. Terutama dalam Pada saat itulah Margio menjadi tak
keluarga yang seharusnya dapat hidup terkendali dan akhirnya membunuh
normal penuh kasih sayang dan saling Anwar seperti penjelasan kutipan
menghormati satu sama lain berubah berikut.
menjadi penuh kebencian karena tidak “Tergagap Anwar Sadat
dapat mengendalikan diri sendiri. menggeleng, dan dengan
Hal yang menarik pada novel ini, yaitu kata terpatah ia bergumam.
sosok “harimau” sebagai wujud dari segala “Tidak mungkin, kau lihat
bentuk sifat manusia yang tidak dapat aku ada istri dan anak.”
dikendalikan, seperti amarah, dendam, Tatapan itu jelas mencela
benci, dan gelisah. Hal ini menyebabkan gagasan konyol Margio.
sikap menghakimi dan menghukum orang Dan kalimat selanjutnya
lain karena mengusik “harimau”. memberi penjelasan
melimpah, “Lagi pula aku
Trauma Kejiwaan Tokoh Margio tak mencintai ibumu.”
Novel Lelaki Harimau berisi tentang (Kurniawan, 2014: 190)
peristiwa-peristiwa yang tidak c) Perubahan persepsi diri terjadi ketika
menyenangkan. Hal ini terjadi pada tokoh Margio mengetahui bahwa ibunya
Margio yang mengalami kondisi psikis telah dihamili orang pria lain selain
tertentu karena trauma terhadap apa yang ayahnya, yaitu Anwar Sadat. Adanya
dialami dirinya dan ibunya, Nuraeni. perasaan malu dalam dirinya jika
Trauma yang dialami Margio dikarenakan seandainya orang lain tahu bahwa ibu
kekerasan dan ketidakbahagiaan ibunya yang dicintai telah dihamili pria lain.
yang selalu disiksa meninggalkan trauma Adapun hal ini dijelaskan dalam
kompleks sebagai berikut. kutipan sebagai berikut.
a) Perubahan dalam regulasi impuls “Ada rasa malu
afektif terjadi pada Margio ketika dia membuncah di dirinya, dan
telah menceritakan kisah Nuraeni yang menuntunnya pergi dari
dihamili oleh Anwar kepada rumah, terdampar di pos
kekasihnya, Maharani. Hal ini ronda, dan terus merenungi
menyebabkan Margio harus rela semua itu sebab ke mana
kehilangan Maharani dikarenakan pun pikirannya pergi,
Margio menyakiti hatinya untuk kenyataan tersebut
sebuah kebenaran. Berikut kutipan demikian gamblang di
penjelasan dari kejadian tersebut. depan matanya.”
“Margio sendiri pulang (Kurniawan, 2014: 144)
sebelum film berakhir, d) Perubahan persepsi pelaku terjadi pada
dengan perasaan lapang Margio ketika ia ditanya oleh
meski rasa sakit kehilangan Maharani tentang alasannya tidak
gadis itu juga tak berperi. membalas cintanya. Alasan Margio
Ia duduk di teras tidak membalas cintanya karena
rumahnya, memandang memendam bahwa Maharani masih
belukar bunga ibunya, dan belum mengetahui bahwa ayahnya,
berjanji semua kesialan Anwar Sadat telah menghamili ibunya

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
36 Burhanuddin Aulia, Trauma Kejiwaan Tokoh…

Margio, Nuraeni sehingga perasaan mengetahui alasan Margio tidak


cinta yang dialami Margio kalah membalas cintanya. Dalam hal ini,
dengan rasa marahnya terhadap Anwar Margio tidak yakin menceritakan
Sadat. penderitaannya karena yakin Maharani
“Memandang wajah itu tidak dapat mengurangi kesengsaraan
membuat Margio kembali yang dialami Margio dan
mundur, menyesali semua kehidupannya yang penuh dengan
yang telah meluruh, kekerasan. Margio merasa trauma
berharap semua kejadian karena tidak ada orang yang dapat
tak ada, untuk memiliki dipercaya dan membuat hidupnya
wajah yang memandang bahagia sesuai keinginannya untuk
tersebut, kembali mencium membahagiakan Nuraeni.
bibirnya dengan
kehangatan yang urung ia Simpulan
berikan, memeluk Paparan struktur A.J. Greimas berisi
tubuhnya yang dulu tak tentang isi dan fungsi cerita dari novel
terjamah” (Kurniawan, Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan
2014: 186) tentang trauma kejiwaan tokoh utama
e) Perubahan dalam hubungan dengan karena keluarga dan lingkungannya,
orang lain terjadi karena adanya terutama ayah Margio dan ibunya yang
kejanggalan dalam hubungan Margio mengalami perlakuan buruk. Dalam
dengan tokoh lain. Dalam novel Lelaki penelitian ini ditemukan struktur naratif
Harimau ini, dijelaskan bahwa rasa Greimas dari tabel aktansial, berupa Margio
marah Margio semakin besar terhadap sebagai subjeknya dan Margio yang
hidupnya yang penuh dengan mencari kebebasan sebagai objeknya.
kekerasan oleh Komar dan Anwar Tokoh utama menginginkan kehidupan
Sadat. Kekerasan-kekerasan yang yang normal tanpa adanya kekerasan
dirasakan Margio merubah terhadap dirinya. Namun, hal yang terjadi
persepsinya dan menciptakan adalah pesitiwa-peristiwa yang membuat
kerenggangan hubungan dengan Margio trauma sehingga merasa terluka
Komar, Anwar Sadat, dan Maharani. dengan keadaan dan pada akhirnya
f) Somatisasi dan/ atau masalah medis membunuh. Hal tersebut dikarenakan
dalam novel ini berupa kondisi psikis pascatrauma dalam bentuk “harimau”
Nuraeni yang banyak mengalami sebagai pengendalian diri manusia
kekerasan sehingga ia menjadi sinting. dikarenakan konflik yang dialami tokoh.
Hal ini dikarenakan kekerasan-
kekerasan yang dialaminya membuat Daftar Pustaka
ia menjadi bengal. Dari kondisi ini, Astuti, L. (2010). Kajian Psikologis Tokoh
Nuraeni berharap Margio datang dan Annisa Dalam Novel Perempuan
membantu membebaskannya dari Berkalung Sorban Karya Abidah El
masalah tersebut. Hal ini dijelaskan Khalieqy. Disertasi. Universitas
dalam kutipan berikut. Mataram.
“Tapi selepas itu Nuraeni,
perempuan ini, malahan Bowart, Walter H. (1994). Operation Mind
pergi ke dapur dan duduk Control: Researcher’s Edition.
di bangku kecil Arizona: International Artists trust of
menghadapi kompor dan Eran.
bergumam sendiri, atau
bicara dengan kompor dan Curtois, Christine A, dan Ford, Julia D.
panci sebagai mana biasa.” (2016). Treatment of Complex Trauma:
(Kurniawan, 2014: 67) A Sequenced, Relationship-Based
g) Perubahan dalam sistem makna terjadi Approach. New York: The Guilford
ketika tokoh Margio tidak berdaya Press
menghadapi maharani yang ingin

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)
Jurnal Bindo Sastra 4 (1) (2020): 29-37 37
Karnanta, Kukuh Yudha. (2018). Rokhmansyah, Alfian. (2014). Studi dan
Mengakari Teks Menjelajahi Konteks: Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal
Sekumpulan Esai Sastra dan Budaya. Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta:
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Graha Ilmu.
Percetakan Universitas Airlangga
(AUP). Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian
Kualitatif (Qualitative Research
Kurniawan, Eka. (2014). Lelaki Harimau. Approach). Yogyakarta: Deepublish.
Jakarta: Gramedia.
Wijayanti, C. T., Hadi, P. K., & Furinawati,
Minderop, Albertine. (2016). Psikologi Y. (2018). Dominasi Laki-Laki Atas
Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, Perempuan Terhadap Kehidupan
dan Contoh Kasus. Jakarta: Pustaka Seksual Dalam Novel Lelaki Harimau
Obor. Karya Eka Kurniawan. Widyabastra:
Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa
Noviyanti, P. B., & Dermawan, R. N. dan Sastra Indonesia, 6 (1): 52-61.
(2018). Konflik Batin Tokoh Utana
Pada Novel Lelaki Harimau Karya Eka
Kurniawan: Pendekatan Psikologi
Sastra. Caraka, 5 (1): 174-196.

Nugraha, A. A. (2019, November). Konflik


Sosial pada Novel Lelaki Harimau
Karya Eka Kurniawan. Prosiding
Seminar Nasional Bahasa dan Sastra
Indonesia (SENASBASA) 3 (2).

Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index


ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online)

Anda mungkin juga menyukai