Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DUA TANDA KURUNG

KARYA HANDOKO F ZAINSAM: KAJIAN PSIKOANALISIS SIGMUD


FREUD

Oleh: Windasari
Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar 2017
Email: windasari281195@gmail.com

ABSTRAK

Windasari, 2018. Analisis Tokoh Utama dalam Novel Dua Tanda Kurung
Karya Handoko F Zainsam: Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud. Skripsi.
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas
Negeri Makassar. Pembimbing I Dr. Juanda, M.Hum. Pembimbing II Hajrah, S.S,
M.Pd.
Teori psikoanalisis memberikan adanya dorongan bawah sadar yang
mempengaruhi tingkah laku manusia. Sebagaimana kita ketahui bahwa seorang
pengarang dalam menghasilkan suatu karya kadang-kadang dipengaruhi oleh
unsur alam bawah sadar, sehingga membantu dalam menghasilkan karya sastra.
Novel Dua Tanda Kurung Karya Handoko F Zainsam mengungkap unsur-unsur
pergolakan hidup seoarang perempuan yang mengalami berbagai permasalahan
hidup.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah struktur
kepribadian tokoh utama dalam novel Dua Tanda Kurung karya Handoko F
Zainsam: kajian Psikoanalisis Sigmund Freud: Bagaimanakah mekanisme
pertahanan ego tokoh utama dalam novel Dua Tanda Kurung karya Handoko F
Zainsam: kajian Psikoanalisis Sigmund Freud. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Mendeskripsikan struktur kepribadian tokoh utama dalam Novel Dua Tanda
Kurung Karya Handoko F Zainsam: kajian Psikoanalisis Sigmund Freud; dan
Mendeskripsikan mekanisme pertahanan ego dalam novel Dua Tanda Kurung
karya Handoko F Zainsam: kajian Psikoanalisis Sigmund Freud.
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan struktur kepribadian tokoh utama,
id, ego, dan superego dan mengenai mekanisme pertahanan ego, terdapat enam
mekanisme pertahanan ego yang terdapat pada novel Dua Tanda Kurung karya
Handoko F Zainsam diantaranya, (represi), (sublimasi), (proyeksi), (pengalihan),
(rasionalisasi), dan (apatis).

Kata Kunci: Psikoanalisis, struktur kepribadian, Mekanisme pertahanan ego.


ABSTRACT

Windasari, 2018. Analysis of Main Leaders in Two-Signed Novel Brackets


Handoko F Zainsam's Work: Psychoanalysis Study Sigmund Freud. Essay.
Department of Language and Literature of Indonesia, Faculty of Languages and
Letters, State University of Makassar. Supervisor I Dr. Juanda, M. Hum.
Supervisor II Hajrah, S.S, M.Pd.
Psychoanalytic theory provides a subconscious impulse that affects human
behavior. As we know that an author in producing a work is sometimes influenced
by the element of the subconscious, thus helping to produce literary works. Novel
Two Parentheses Handoko F Zainsam's work reveals elements of the turbulent life
of women who are experiencing various problems of life.
The formulation of the problem in this research is how the personality
structure of the main character in the novel Two Signs Brace by Handoko F
Zainsam: Psychoanalysis study Sigmund Freud: How is the defense mechanism of
the main character ego in the novel Two Signs Brace by Handoko F Zainsam:
Psychoanalysis study Sigmund Freud. The purpose of this study is to Describe the
personality structure of the main character in Novel Two Brackets Works
Handoko F Zainsam: study of psychoanalysis Sigmund Freud; and Describes the
ego defense mechanism in Two Handoko Bracelet novel by Handoko F Zainsam:
Psychoanalysis study Sigmund Freud.
Based on the results of the analysis, found the personality structure of the
main character, id, ego, and superego.Spresent structure. the ego defenses
contained Where to Mindrop's eleven opinion of the ego's defense mechanisms,
there are six ego defense mechanisms found in Handoko F Zainsam's Two
Signatures parentheses, repression, (prolimation), (diversion), (rationalization),
and (apathetic).

Keywords: psychoanalysis, personality structure, ego defense mechanisms.


A. Latar Belakang kopi yang menjadi bahan
Karya sastra hadir sebagai pembicaraan warga desa Pandansari
wujud nyata imajinatif kreatif Kulon karena dianggap sebagai
seorang sastrawan dengan proses perempuan “nakal” yang berusaha
yang berbeda antara pengarang yang menemukan dirinya ditengah
satu dengan pengarang yang lain, pergolakan hidupnya. Berbagai
terutama dalam penciptaan cerita tekanan dan kekacauan psikologi
fiksi. Proses tersebut bersifat dan karakter membuatnya
individualis artinya cara yang kehilangan eksistensi ke’aku’annya.
digunakan oleh tiap-tiap pengarang Dalam hidupnya, ia kerap “lari”
dapat berbeda. Perbedaan itu dari kehidupannya dengan
meliputi beberapa hal diantaranya mengubah nama. Pada awal cerita,
metode, munculnya proses kreatif dia dikenal dengan nama Yanti,
dan cara mengekspresikan apa yang kemudian Susana, dan yang terakhir
ada dalam diri pengarang hingga adalah Tyana. Akan tetapi, seperti
bahasa penyampaian yang lingkaran karma saja, meski sudah
digunakan (Waluyo, 2002:68). mengganti-ganti nama dan mencoba
Salah satu bentuk karya sastra membuka lembar kehidupan yang
yang Freud dalam teori baru, Susiyantyana tetap kembali
psikoanalisisnya sangat erat pada kegelapan dan keresahannya.
hubungannya dengan sastra. Teori Uniknya, Handoko
psikoanalisis memberikan adanya menyisipkan permasalahan sosial
dorongan bawah sadar yang untuk membangun cerita. Seperti
mempengaruhi tingkah laku pemilihan lurah yang membuat
manusia. Sebagaimana kita ketahui geger desa, hal ini tidak hanya
bahwa seorang pengarang dalam sebagai tempelan, tetapi sebagai
menghasilkan suatu karya kadang- unsur pembangun kehidupan dan
kadang dipengaruhi oleh unsur alam alur cerita dalam Dua Tanda
bawah sadar, sehingga membantu Kurung ini.
dalam menghasilkan karya sastra. Alasan peneliti mengambil
Novel Dua Tanda Kurung novel tersebut karena gagasan cerita
mengisahkan pergolakan hidup yang menarik untuk dikaji, dilihat
yang dialami tokoh utama dari segi penceritaannya novel Dua
Susiyantyana, kajian Tanda Kurung karya Handoko F
psikoanalisisnya cukup menarik Zainsam dilengkapi bait-bait puisi
terutama mengenai struktur perjalanan kehidupan tokoh utama
kepribadian dan mekanisme yang paling mendominasi dan saling
pertahanan diri yang digunakan oleh berkaitan yang bergerak dalam
tokoh utama dalam menghadapi panggungpementasannya.
konflik yang dialami.
Pengarang menggambarkan Belum ada penelitian relevan
unsur kehidupan tersebut melalui terhadap novel Dua Tanda Kurung
tokoh-tokohnya. Dalam novel ini karya Handoko F Zainsam jadi
terdapat tokoh utama. Yaitu penelitian relevan hanya berfokus
Susiyantyana seorang perempuan pada kesamaan teorinnya antara
berstatus janda, dan pemilik warung lain: Rati mahasiswa Bahasa dan
Sastra Indonesia dari Universitas
Negeri Makassar dengan judul Kurung Karya Handoko F
“Kajian Terhadap Tokoh Pada Zainsam: kajian Psikoanalisis
Novel Sang Maharani Karya Agnes Sigmund Freud.
Jessica Berdasarkan Psikoanalisis 2. Mendeskripsikan mekanisme
Sigmund Freud” Tahun 2007. pertahanan ego dalam novel
Penelitian yang dilakukan oleh Dua Tanda Kurung karya
Nurhayati Hevi (2008) Pendidikan Handoko F Zainsam: kajian
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Psikoanalisis Sigmund Freud.
Daerah dari Universitas
Muhammadiyah Surakarta dengan
judul “Aspek Kepribadian Tokoh D. Manfaat Penelitian
Utama Dalam Novel Midah, Hasil dari penelitian ini
Simanis Bergigi Emas Karya sangat diharapkan dapat member
Pramoedya Ananta Toer Tinjauan manfaat bagi banyak orang. Ada
Psikologi Sastra”. Peneliti dua bentuk manfaat yang
selanjutnya dilakukan oleh Adar diharapkan dari penelitian ini, yaitu
Salim (2016) Sastra Indonesia dari 1. Manfaat Teoretis
Halu Oleo dengan judul “Psikologi Secara teoretis, hasil
Tokoh Utama dalam Novel Sang penelitian ini diharapkan
Pencerah Karya Akmal Nasery dapat memberikan
Basral (Tinjauan Psikologi). sumbangan pemikiran dalam
B. Rumusan Masalah dunia kesusastraan Indonesia
Berdasarkan uraian latar yang terkait dengan masalah
belakang di atas, maka dapat psikoanalisis, khususnya
dirumuskan masalah sebagai mengenai struktur
berikut: kepribadian dan mekanisme
1. Bagaimanakah struktur pertahanan ego Sigmund
kepribadian tokoh utama Freud.
dalam novel Dua Tanda 2. Manfaat Praktis
Kurung karya Handoko F Adapun manfaat praktisnya,
Zainsam: kajian Psikoanalisis yakni: (1) Memberikan
Sigmund Freud? sumbangan yang berharga
2. Bagaimanakah mekanisme mengenai langkah-langkah
pertahanan ego tokoh utama menganalisis novel dengan
dalam novel Dua Tanda menggunakan teori
Kurung karya Handoko F Psikoanalisis Sigmund Freud,
Zainsam: kajian Psikoanalisis (2) Dapat menambah
Sigmund Freud? khasanah ilmu pengetahuan
khususnya dalam studi sastra
C. Tujuan Penelitian dengan tinjauan Psikoanalisis
Sesuai dengan rumusan Sigmund Freud, (3) serta
masalah di atas, penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan
bertujuan untuk: bagi peneliti selanjutnya.
1. Mendeskripsikan struktur
kepribadian tokoh utama A. Tinjauan Pustaka
dalam Novel Dua Tanda
Tinjauan pustaka yang akan 4. Tokoh
diuraikan dalam penelitian pada Tokoh-tokoh dalam cerita fiksi
dasarnya dijadikan acuan untuk dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh
mendukung dan memperjelas utama atau tokoh inti atau tokoh
penelitian ini. Sehubungan dengan sentral dan tokoh tambahan atau
masalah yang akan diteliti, kerangka tokoh periferal. Penjelasan tentang
teori yang dianggap relevan dalam tokoh utama dan tokoh tambahan
penelitian ini akan diuraikan sebagai disampaikan oleh (Aminuddin 2009:
berikut. 79). Seorang tokoh yang memiliki
1. Karya Sastra peranan penting dalam suatu cerita
Secara eksitensial, sastra disebut dengan tokoh utama,
adalah sesuatu yang kongkrit dalam sedangkan tokoh tambahan
dirinya tetapi sebagai fenomena, merupakan tokoh yang memiliki
sastra cermin yang mendukung peranan tidak penting karena
proses kehidupan dan kemanusiaan. pemunculannya hanya melengkapi,
Sebagai salah satu bentuk proses melayani, dan mendukung pelaku.
kegiatan mental manusia maka sastra Aminuddin dalam
sangat sulit dirumuskan mengenai (Nurgiyantoro 2013:79-80)
kriteria dan normannya. Sejalan menyatakan terdapat dua macam
dengan perubahan sikap mental tokoh dalam suatu cerita, yaitu :
manusia, maka sastra sebagai karya 1. Tokoh utama
manusia, juga mengalami adanya Tokoh utama adalah tokoh
perubahan tersebut, secara cepat dan yang memiliki peranan penting
lambat. dalam suatu cerita.Tokoh ini
2. Prosa Fiksi merupakan tokoh yang paling banyak
Prosa fiksi adalah kisahan diceritakan, baik sebagai pelaku
atau cerita yang diemban oleh kejadian maupun yang dikenai
pelaku-pelaku tertentu dengan kejadian. Bahkan pada novel-novel
pemeranan, latar serta tahapan dan tertentu, tokoh utama senantiasa
rangkaian cerita tertentu yang hadir dalam setiap kejadian dan
bertolak dari hasil imajinasi dapat ditemui dalam tiap halaman
pengarangnya sehingga menjalin buku cerita yang bersangkutan.
suatu cerita. Karya fiksi lebih lanjut 2. Tokoh pembantu
dibedakan dalam berbagai macam Tokoh pembantu adalah tokoh
bentuk yaitu roman, novel, dan yang memiliki peranan tidak penting
cerpen (Aminuddin, 2013:66). dalam cerita dan kehadiran tokoh ini
3. Novel hanya sekedar menunjang tokoh
Virginia Wolf mengatakan utama. Berdasarkan perwatakannya.
bahwa sebuah roman atau novel ialah 3. Tokoh sederhana
sebuah eksplorasi atau suatu kronik Tokoh sederhana adalah tokoh
kehidupan, merenungkan dan ynag memilki satu kualitas pribadi
melukiskannya dalam bentuk tertentu tertentu, satu sifat watak yang
yang juga meliputi pengaruh, ikatan, tertentu saja. Sifat dan tingkah laku
hasil, kehancuranatau tercapanya seseorang tokoh sederhana bersifat
gerak gerik manusia (Purba, datar, monoton, hanya
2010:62). mencerminkan satu watak tertentu.
4. Tokoh kompleks Psikologi sastra adalah kajian
Tokoh kompleks adalah tokoh sastra yang memandang karya
yang memiliki dan diungkap sebagai aktivitas kejiwaan.
berbagai kemungkinan sisi Pengarang akan menggunakan cipta,
kehidupannya, sisi kepribadian dan rasa, dan karya dalam berkarya.
jati dirinya.Ia dapat memiliki watak Begitu pula pembaca dalam
tertentu yang dapat diformulasikan, menanggapi karya juga tak akan
namun ia dapat pula menampilkan lepas dari kejiwaan masing-masing.
watak dan tingkah laku yang Bahkan psikologi sastra mengenal
bermacam-macam, bahkan mungkin karya sastra sebagai pantulan
seperti bertentangan dan sulit diduga kejiwaan. Pengarang akan
Abrams dalam (Nurgiyantoro menangkap gejala jiwa kemudian
2013:181-183). diolah ke dalam teks dan dilengkapi
5. Psikologi Sastra Secara Umum dengan kejiwaannya. Proyeksi
Salah satu pendekatan untuk pengalaman sendiri dan pengalaman
menganalisis karya sastra yang sarat hidup disekitar pengarang, akan
akanaspek-aspek kejiwaan adalah terproyeksi secara imajiner ke dalam
melalui pendekatan psikologi sastra. teks sastra (Endraswara, 2013: 96).
Psikologi sastra sebagai suatu Teori psikoanalisis menjadi
pendekatan merupakan bentuk teori yang paling komprehensif
kreativitas yang dihadirkan melalui diantara teori kepribadian lainnya,
model penelitian interdisiplin dengan namun juga mendapat tanggapan
menetapkan karya sastra sebagai yang baik tanggapan positif maupun
pemilik posisi yang lebih dominan tanggapan negatif. Peran penting
(Ratna, 2011:349). Dari hal tersebut dalam ketidaksadaran beserta
dapat diketahui bahwa psikologi insting-insting seks dan agresif yang
sastra tak hanya menyodorkan model ada didalamnya dalam pengaturan
penelitian saja melainkan tingkah laku, menjadi karya temuan
diikutsertakannya bentuk kreativitas monumental Freud. Sistematika yang
kedalam pendekatannya melalui teks. dipakai Freud dalam dalam
Psikologi sastra lahir sebagai mendeskripsikan kepribadian
salah satu jenis kajian sastra yang menjadi tiga pokok yaitu: struktur
digunakan untuk membaca dan kepribadian, Dinamika kepribadian,
menginterpretasikan karya sastra, dan perkembangan kepribadian.
pengarang karya sastra dan Dalam penelitian ini, peneliti
pembacanya dengan menggunakan berfokus pada dinamika kepribadian
berbagai konsep dan kerangka teori khususnya teori struktur kepribadian
yang ada dalam psikologi (Wiyatmi, (id, ego, superego) Sigmund freud
2011:1).Daya tarik psikologi sastra dan perkembangan kepribadian yaitu
adalah pada masalah manusia yang mekanisme pertahanan ego.
melukiskan potert jiwa. Tidak hanya a. Struktur Kepribadian Menurut
jiwa sendiri yang muncul dalam Sigmund Freud
sastra, tetapi juga bisa mewakili jiwa Secara struktural manusia
orang lain (Minderop, 2013:59). memiliki sistem id, ego, dan
6. Psikoanalisis Sigmund Freud superego, id terletak di bagian tak
sadar. Ego terletak di alam sadar,
prasadar, dan tak sadar yang bertugas 2. Ego
sebagai penengah yang Freud (dalam Minderop,
mendamaikan tuntutan id dan 2010:21) berpendapat bahwa ego
larangan superego. Superego terletak terperangkap di antara dua kekuatan
sebagian di bagian sadar dan yang bertentangan dan dijaga serta
sebagian lagi di bagian tak sadar patuh pada prinsip realitas dengan
yang bertugas mengawasi dan mencoba memenuhi kesenangan
menghalangi pemuasan sempurna individu yang dibatasi oleh realitas.
pulsi-pulsi tersebut yang merupakan Misalnya seseorang yang hanya ingin
hasil pendidikan dan identifikasi memenuhi kepuasan diri sendiri akan
orang tua (Minderop, 2010:20). tertahan dan terhalang oleh realitas
Ketiga struktur kepribadian diuraikan kehidupan yang dihadapi.
berikut ini. Menurut Frued (dalam
1. Id Semiun, 2006: 64-65) ego dikatakan
Id merupakan energi psikis mengikuti prinsip kenyataan (reallity
dan naluri yang menekan manusia principle) dan beroperasi menurut
agar memenuhi kebutuhan dasar. Id proses sekunder. Tujuan prinsip
adalah sistem kepribadian manusia kenyataan adalah mencegah
yang paling dasar, disebut pula terjadinya tegangan sampai
“libido”. Id merupakan aspek ditemukan suatu objek yang cocok
kepribadian yang paling “gelap” untuk pemuasan kebutuhan. Untuk
dalam bawah sadar manusia, berisi sementara waktu, prinsip kenyataan
insting dan nafsu-nafsu, tak kenal menunda prinsip kenikmatan,
nilai dan menjadi “energi buta”, meskipun prinsip kenikmatan
karena belum dikendalikan. Misalnya akhirnya terpenuhi ketika objek yang
kebutuhan makan, seks, menolak dibutuhkan ditemukan dan dengan
rasa sakit atau tidak nyaman. Id demikian tegangan direduksikan.
berada di alam tak sadar dan tidak Prinsip kenyataan menanyakan
ada kontak dengan realitas sosial. apakah pengalaman benar atau salah
Cara kerja id berhubungan dengan yakni apakah pengalaman itu ada
prinsip kesenangan, yakni selalu dalam kenyataan dunia luar atau
mencari kesenangan dan tidak sedangkan prinsip kenikmatan
menghindari ketidaknyamanan hanya tertarik pada apakah
(Minderop, 2010: 21). pengalaman itu menyakitkan atau
Ciri-ciri dari id adalah tidak menyenangkan. Freud juga
memiliki moralitas karena tidak berpendapat bahwa ego
dapat membedakan antara baik dan terdiferensiasi dari id ketika bayi
jahat maka id adalah amoral, belajar membedakan dirinya dari
primitif. Seluruh energinya hanya dunia luar. Meskipun id tetap tidak
digunakan untuk satu tujuan mencari berubah, namun ego terus menerus
kenikmatan tanpa menghiraukan berubah. Meskipun id tetap
apakah hal itu tepat atau tidak. mengikuti tuntunan tuntunan tidak
Sebagai daerah yang menyimpan realistik dan tidak mengalah dalam
insting-insting (motivator-motivator mencari kenikmatan, namun ego
primer), id beroperasi menurut harus realistik. Id menyiapkan energi
proses primer (Semiun, 2006:63).
bagi seseorang, sedangkan ego harus Sublimasi adalah pembelokan
melakukan kontrol. libido seksual kepada kegiatan yang
3. Super Ego secara sosial lebih dapat diterima.
Aktivitas superego Sublimasi sesungguhnya suatu
menyatakan diri dalam konflik bentuk pengalihan Freud (dalam
dengan ego yang dirasakan dalam Minderop, 2010:34)
bentuk emosi seperti rasa bersalah, 3. Proyeksi
rasa menyesal, dan lain sebagainya Proyeksi terjadi apabila
sedangkan menurut Freud dalam individu melimpahkan kesalahannya
(Moesono 2003:31) superego kepada orang lain, individu kerap
dibentuk melalui jalan internalisasi, menghadapi situasi atau hal-hal yang
artinya larangan-larangan atau tidak diingankan dan tidak dapat
perintah yang berasal dari luar diterima dengan melimpahkannya
(misalnya orang tua). Hal ini di olah dengan alasan lain (Hilgard dalam
sedemikian rupa sehingga akhirnya Minderop, 2010:34).
terpancar dari dalam. Dengan 4. Pengalihan
demikian, larangan yang tadinya Pengalihan adalah perasaan
dianggap “asing” bagi subjek, tidak senang terhadap suatu objek ke
akhirnya dianggap sebagai berasal objek lainnya yang lebih
dari subjek sendiri. Superego memungkinkan (Minderop,
merupakan dasar moral seseorang. 2010:34).
b. Mekanisme Pertahanan Ego 5. Rasionalisasi
Ego berusaha sekuat mungkin Rasionalisasi merupakan
menjaga kestabilan hubungannya penciptaan kepalsuan (alasan-alasan)
dengan realitas, id, dan super ego. namun dapat masuk akal sebagai
Namun, ketika kecemasan begitu upaya pembenaran tingkah laku yang
menguasai, ego harus berusaha tidak dapat diterima. (Hilgard dalam
mempertahankan diri. Secara tidak Minderop, 2010:35).
sadar, dia akan bertahan dengan cara
memblokir seluruh dorongan atau 6. Reaksi formasi
dengan menciutkan dorongan- Reaksi formasi merupakan
dorongan tersebut menjadi wujud represi akibat impuls anxitas yang
yang lebih dapat diterima dan tidak diikuti oleh kecenderungan yang
terlalu mengancam. Cara ini disebut bertolakbelakang dengan tendensi
mekanisme pertahanan ego. yang ditekan, contoh: seorang ibu
Beberapa di antara mekanisme ini membenci anaknya, tetapi karena
ditemukan oleh Freud, putrinya Anna kebencian terhadap anak merupakan
Freud, dan murid-muridnya suatu sikap yang membuat ia
(Minderop, 2010: 30). Beberapa mengalami kecemasan, maka ia
mekanisme pertahanan ego yaitu: kemudian menunjukkan sikap
1. Represi sebaliknya, yakni menyayangi
Represi adalah anaknya secara berlebihan
ketidakmampuan untuk mengingat (Minderop, 2010:36-37).
kembali situasi, orang, atau peristiwa 7. Regresi
yang menakutkan. Terdapat dua interpretasi
2. Sublimasi mengenai regresi. Pertama, regresi
yang disebut retrogessive behavior A. Pembahasan Hasil Analisis
yaitu perilaku seseorang yang mirip Data
anak kecil, menangis, dan sangat Berdasarkan hasil analisis
manja agar memperoleh rasa aman data, diperoleh teks-teks yang
dan perhatian orang lain hal ini menandakan struktur kepribadian
senada dengan pernyataan (Zaviera, dan mekanisme pertahanan ego oleh
2007:107) tokoh utama dalam novel Dua
8. Agresi Tanda Kurung karya Handoko F
Agresi adalah perasaan Zainsam. Pada bagian ini kedua hal
marah terkait erat dengan ketegangan tersebut akan dibahas yakni struktur
dan kegelisahan yang dapat menjurus kepribadian dan pertahanan ego.
pada pengrusakan dan penyerangan. 1. Struktur Kepribadian
Agresi dapat berbentuk langsung dan Dalam teori psikoanalisis,
pengalihan. kepribadian dipandang sebagai suatu
9. Apatis strukturyang terdiri dari tiga unsur
Apatis adalah bentuk lain dari atau sistem, yakni id, ego, dan
reaksi terhadap frustasi superego. Meskipun ketiga sistem
(terhambatnya keinginan), yaitu tersebut memiliki fungsi,
sikap apatis dengan cara menarik kelengkapan, prinsip-prinsip operasi,
diridan bersikap seakan-akan dinamisme, dan mekanismenya
pasrahHilgard (dalam Minderop, masing-masing, ketiga sistem
2010:38). kepribadian ini satusama lain saling
10. Fantasi berkaitan serta membentuk totalitas
Freud (dalam Minderop, (Koswara, 1991:32). Jadi, pada
2010:38) Ketika seseorang intinya unsur kepribadian pada diri
menghadapi masalah yang demikian manusia terdiri dari adanya id, ego,
bertumpuk, kadangkala mencari dan superego. Ketika ketiga struktur
solusi dengan masuk ke dunia kepribadian tersebut dapat bersatu
khayal, solusi berdasarkan fantasi dan berjalan harmonis maka
dibandingkan realitas. memungkin seorang individu dapat
11. Stereotype menjalani kehidupannya dengan
Stereotype adalah baik.
konsekuensi lain dari frustasi, yaitu Id merupakan energi psikis
perilaku stereotype memperlihatkan dan naluri yang menekan manusia
perilaku pengulangan terus-menerus. agar memenuhi kebutuhan dasar
Individu selalu mengulangi seperti misalnya kebutuhan: makan,
perbuatan yang tidak bermanfaat dan seks menolak rasa sakit atau tidak
tampak aneh, contoh: seseorang yang nyaman. Berbeda dengan id yang
berfantasi Hilgard (dalam Minderop, barada pada alam bawah sadar dan
2010:38-39). bekerja berdasarkan prinsip
Peneliti dalam penelitian ini kesenangan, ego yang dikuasai oleh
hanya akan menganalisis pada bagian prinsip kenyataan (realityprinciple)
mekanisme pertahanan ego akan dan berada di antara alam sadar dan
tetapi pada teori terlebih dahulu akan alam bawah sadar, dalam hal
dijabarkan mengenai. initerperangkap di antara dua
kekuatan yang bertentangan dan
dijaga serta patuh pada prinsip perilaku dan karakter tokoh utama
realitas dengan mencoba memenuhi yang diwujudkan dalam novel yang
kesenangan individu yang dibatasi mendeskripsikan sifat tokoh utama
oleh realita superego dapat diartikan yang nalurinya selalu mencari
sebagai penentu nilai benar dan salah kesenangan.
sesuai dengan pedoman atau aturan- Novel Dua Tanda
aturan yang berlaku di luar diri Kurungkarya Handoko F Zainsam
individu, seperti aturan atau norma adalah sebuah prosa fiksi yang
kebudayaan yang ada di masyarakat menggambarkan pergulatan batin
sehingga tindakan individu tersebut seorang perempuan dalam
dapat diakui di masyarakat. Dengan menghadapi berbagai permasalahan
kata lain superego merupakan kode hidup di tengah pergulatan politik,
moril dari seseorang. kehidupan seksual, dan tekanan
Ada tiga jenis kepribadian nilai-nilai di masyarakat.
yang dideskripsikkan tokoh utama Perempuan tersebut bernama Yanti
dalam novel Dua Tanda Kurung yang ditandai dengan tokoh utama
karya Handoko F Zainsam, yakni id, dalam novel tersebut yang
ego, dan superego. Secara umum mengalami berbagai permasalahan
terdapat (18) kutipan kutipan yang hidup.
menandai bentuk struktur Kepribadian id yang
kepribadian tokoh utama dalam digambarkan Yanti dalam novel
novel Dua Tanda Kurung yakni (6) Dua Tanda Kurung karya Handoko
kutipan menandai bentuk F Zainsam terdapat (6) kutipan.
kepribadian id, (3) kutipan menandai Kutipan-kutipan tersebut
bentuk kepribadian ego, dan (9) menunjukkan keinginan tokoh
kutipan menandai bentuk utama untuk mencari kesenangan.
kepribadian superego. Pada novel ini Tokoh utama yaitu Yanti
peneliti menemuka yang hanya mengalami berbagai permasalahan
menggunakan pertama, id saja tanpa akibatnya dia mempunyai keinginan
melihat ego dan superego, kedua untuk pergi meninggalkan desanya
menggunakan id dan superego tanpa dan melupakan semua yang pernah
melihat ego, ketiga menggunaka ego terjadi di desa tersebut.
tanpa melihat id dan superego, b. ego
keempat hanya menggunakan Berbeda dengan id yang
superego tanpa melihat id dan ego. barada pada alam bawah sadar dan
a. Id bekerja berdasarkan prinsip
Id dicirakan tidak memiliki kesenangan, ego yang dikuasai oleh
moralitas karena tidak dapat prinsip kenyataan (reality principle)
membedakan antara baik dan jahat dan berada di antara alam sadar dan
maka id adalah amoral, primitif. alam bawah sadar, dalam hal
Tipe id ini dengan tegas initerperangkap di antara dua
menunjukkan Seluruh energinya kekuatan yang bertentangan dan
hanya digunakan untuk satu tujuan dijaga serta patuh pada prinip realitas
mencari kenikmatan tanpa dengan mencoba memenuhi
menghiraukan apakah hal itu tepat kesenangan individu yang dibatasi
atau tidak. Sejalan dengan sikap, oleh realita (Minderop, 2013:22).
Maksud dari penjelasan tersebut pendapat tersebut tokoh utama yang
yaitu,ego pada diri individu memiliki bernama Yanti mengambil keputusan
peran penting karena kerja ego untuk tidak menerima laki-laki dalam
sebagai pengendali memberikan kehidupannya. Dalam novel Dua
batasan antara kesenangan dan Tanda Kurung karya Handoko F
realita, sehingga keinginan individu Zainsam terdapat (9) kutipan yang
masih dapat terpuaskan tanpa harus menandai tokoh utama yang
mengakibatkan kesulitanatau menggunakan superegonya untuk
penderitaan. menghadapi permasalan yang
Sejalan dengan dihadapi tokoh utama.
penggambaran dalam novel Dua Dari penelitia ini yang
Tanda Kurung pengarang menjadi pusat penelitian
mewujudkan tokoh utama sebagai Psikoanalisis Sigmnd Freud adalah
tokoh mengalami kepedihan yang id,ego, dan superego. Id terletak
sangat mendalam dalam dalam ketidaksadaran. Ia merupakan
kehidupannya. Bahkan muncul tempat dari dorongan-dorongan
dipikirannya untuk mengakhiri primitif, yaitu dorongan-dorongan
semua permasalahan tersebut, tetapi yang belum dibentuk atau
disisi lain jutru menyadari apa yang dipengaruhi oleh kebudayaan. Ego
telah terjadi adalah kebaikan dari adalah sistem tempat kedua dorongan
Gusti Allah. Sebagai individu, dari Id dan superego beradu
manusia mempunyai kebutuhan dan kekuatan. Fungsi ego adalah menjaga
apabila kebutuhan itu disebabkan keseimbangan antara kedua sistem
oleh adanya hubungan dengan dunia yang lainnya sehingga tidak terlalu
luar, maka tindakan-tindakan yang banyak dorongan dari id yang
dilakukan oleh individu yang dimunculkan ke kesadaran
bersangkutan harus sesuai dengan sebaliknya tidak semua dorongan
dunia luar kenyataan. Kepribadian superego saja yang dipenuhi.
ego ini diwujudkan pada (3) kutipan Sedangkan superego adalah suatu
dalam novel Dua Tanda Kurung sistem yang merupakan kebalikan
karya Handoko F Zainsam. Tokoh dari id. Sistem ini sepenuhnya
utama tersebut menggambarkan dibentuk oleh kebudayaan. Segala
sikap ego melawan rasa sakit yang norma-norma yang dipenuhi melalui
dirasakan tokoh utama. pendidikan itu menjadi pengisi dari
sistem superego sehingga superego
c. Superego berisi dorongan untuk membuat
Superego dapat diartikan kebajikan, dorongan untuk mengikuti
sebagai penentu nilai benar dan salah norma-norma masyarakat dan
sesuai dengan pedoman atau aturan- sebagainya. Selanjutnya Freud
aturan yang berlaku di luar diri mengatakan bahwa untuk
individu, aturan atau norma menyalurkan dorongan-dorongan
kebudayaan yang ada di masyarakat primitif yang tidak bisa dibenarkan
sehingga tindakan individu tersebut oleh superego, ego mempunyai cara-
dapat diakui di masyarakat. Dengan cara tertentu yang disebut sebagai
kata lain superego merupakan kode mekanisme pertahanan (defense
moril dari seseorang. Sejalan dengan mechanism). Mekanisme pertahanan
ini guna untuk melindungi ego dari permasalahan itu dia berusaha
ancaman dorongan primitif yang mengubur semua yang terjadi pada
mendesak terus karena tidak dirinya.
diizinkan muncul oleh superego Sublimasi merupakan
(Saraswati, 2011). mekanisme pertahanan ego yang
2. Mekanisme Pertahanan Ego ditujukan untuk mencegah atau
Pada analisis data peneliti meredakan kecemasan dengan cara
hanya menemukan enam mekanisme mengubah dan menyesuaikan
pertahanan ego pada novel Dua dorongan primitifid yang menjadi
Tanda Kurung karya Handoko F penyebab kecemasan ke dalam
Zainsam diantaranya (represi) bentuk(tingkah laku) yang bisa
ketidakmampuan untuk mengingat diterima (Koswara, 1991: 46-47).
situasi yang menakutkan atau biasa Atau kata lain sublimasi merupakan
disebut fobia, (sublimasi) pengalihan pengalihan ke hal-hal yang dapat
ke hal-hal yang dapat diterima, diterima.
(proyeksi) mengalihkan kesalahan Peneliti menemukan (2)
kepada orang lain, (pengalihan) kutipan dalam novel Dua Tanda
mengalihkan ke objek lain, Kurung karya Handoko F Zainsam
(rasionalisasi) upaya pembenaran yang menandakan pertahanan ego
tingka laku, dan (apatis) bersikap sublimasi karena tokoh utama
seolah-olah pasrah dengan keadaan. mempertahankan egonya ditenga
peneliti telah menemukan (22) permasalahan yang dihadapi dengan
kutipan yang menandai mekanisme cara membuka warung kopi untuk
pertahanan ego. Dapat dilihat pada memenuhi kebutuhannya dan
kutipan-kutipan berikut. terlepas dari gunjingan warga yang
Represi merupakan dipertegas dalam kutipan (25)
mekanisme pertahanan ego yang Proyeksi terjadi apabila
digunakan apabila seseorang tidak individu melimpahkan kesalahan
mampu untuk mengingat kembali kepada orang lain, individu kerap
peristiwa yang menakutkan atau menghadapi situasi atau hal-hal yang
yang biasa disebut fobia. Seperti tidak diinginkan dan tidak dapat
pada novel Dua Tanda Kurung karya diterima dengan melimpahkannya
Handoko F Zainsam peneliti dengan alasan lain atau kata lainnya
penemukan (5) kutipan yang mengalihkan kesalahan kepada orang
menandakan pertahanan ego yang lain. Seperti pada novel Dua Tanda
dilakukan tokoh utama. Akibat Kurung karya Handoko F Zainsam
perlakuan suami terhadap tokoh peneliti menemukan (1) kutipan yang
utama menimbulkan trauma yang mendandakan pertahanan ego
sangat mendalam dan mengakibatkan proyeksi yang ditandai dengan tokoh
tokoh utama tersebut tidak akan utama yang terbayang-bayang
mengubah statusnya sebagai seorang dengan perlakuan suaminya dan
janda seperti pada kutipan (26). Serta mengalihkannya kepada kaka dari
rasa kecewa yang sangat mendalam suami tersebut.
yang dialami tokoh utama karena Pengalihan, adalah
tidak mendapatkan restu dari laki- mengalihkan perasaan yang tidak
laki yang dicintainya sehingga dari senang terhadap suatu objek ke objek
yang lain. Berdasarkan analis data Kurung tercermin pada tiga
peneliti menemukan (2) kutipan kepribadian menurut Sigmund
dalam novel Dua Tanda Kurung Freud yakni id, ego, superego.
karya Handoko F Zainsam, di mana Pada novel ini peneliti hanya
tokoh utama tersebut mengalami menemuka yang hanya
sakit yang sangat mendalam dan menggunakan pertama, id saja
mengalihkan dirinya ke objek yang tanpa melihat ego dan superego,
lain. kedua menggunakan id dan
Rasionalisasi, memiliki dua superego tanpa melihat ego,
tujuan : pertama, untuk mengurangi ketiga menggunaka ego tanpa
kekecewaan ketika gagal mencapai melihat id dan superego,
suatu tujuan; dan kedua, memberikan keempat hanya menggunakan
kita motif yang dapat diterima atas superego tanpa melihat id dan
perilaku (Hilgard via Minderop, ego.
2013:35). Dari pernyataan tersebut 2. Mekanisme pertahanan ego
peneliti menemukan (3) kutipan takoh utama dalam novel Dua
deskripsi rasionalisasi tokoh utama Tanda Kurung karya Handoko F
dalam novel Dua Tanda Kurung Zainsam tercermin dalam
karya Handoko F Zainsam. Tokoh karakter-karakter tokoh utama
utama berusaha membenarkan untuk mempertahankan egonya
dirinya ditengah permasalahan yang di tengah permasalahan atau
dihadapi. konflik yang dihadapi. Ke
Apatis, merupakan sikap yang sebelas pendapat Mindrop
seakan-akan pasrah terhadap suatu mengenai mekanisme
permasalahan yang dihadapi. Pada pertahanan ego, terdapat enam
novel tersebut peneliti menemukan mekanisme pertahanan ego yang
(9) kutipan yang menandakan sikap terdapat pada novel Dua Tanda
tokoh utama yang seakan pasrah Kurung karya Handoko F
terhadap apa yang terjadi pada Zainsam yaitu, (represi),
dirinya. Seperti dalam novel Dua (sublimasi), (proyeksi),
Tanda Kurung karya Handoko F (pengalihan), (rasionalisasi), dan
Zainsam, tokoh utama bersikap (apatis).
seakan-akan pasrah terhadap masalah Pengarang dalam novel
pemerkosaan yang terjadi pada Dua Tanda Kurung karya
dirinya dan menganggap bahwa ini Handoko F Zainsam
adalah takdir dari yang maha kuasa. menggambarkan pergulatan
A. Kesimpulan batin seorang perempuan dalam
Berdasarkan penelitian, menghadapi berbagai
pembahasan, dan kesimpulan tentang permasalahan hidup, yakni
analisis tokoh utama dalam novel ketidak mampuan untuk
Dua Tanda Kurung Karya Handoko mengingat situasi yang
F Zainsam, untuk selanjutnya akan menakutkan atau biasa disebut
dikemukakan beberapa saran yang fobia, pengalihan ke hal-hal
berkaitan dengan penelitian ini. yang dapat diterima,
1. Struktur kepribadian tokoh mengalihkan kesalahan kepada
utama dalam novel Dua Tanda orang lain, mengalihkan ke
objek lain, upaya pembenaran Badan Pengembangan dan
tingka laku, bersikap seolah- Pembinaan Bahasa
olah pasrah dengan keadaan. Kementrian Pendidikan dan
Berdasarkan hasil identifikasi Kebudayaan. 2014. Pedoman
peneliti terhadap mekanisme Umum Bahasa Indonesia.
pertahanan ego. Edisi Keempat. Jakarta.

B. Saran Endraswara, Suwardi. 2013.


Berdasarkan penelitian, Metodologi Penelitian Sastra
pembahasan, dan kesimpulan (Epistemologi, Model, Teori,
tentang struktur kepribadian dan dan Aplikasi). Yogyakarta:
mekanisme pertahanan ego tokoh CAPS (Center for Academic
utama dalam novel Dua Tanda Publishing Service).
Kurung karya Handoko F Zainsam,
untuk selanjutnya akan Koswara, E. 1991. Teori-teori
dikemukakan saran yang berkaitan Kepribadian: Psikoanalisis,
dengan penelitian ini. Kepada Behaviorisme, Humanistik.
mahasiswa Program Studi Sastra Bandung: Eresco.
agar melakukan usaha-usaha
penelitian lebih lanjut terhadap Minderop, Albertine. 2010. Psikologi
novel Dua Tanda Kurung dengan Sastra, Karya Sastra,
perspektif psikoanalisis Sigmund Metode, Teori, dan Contoh
Freud yang lain seperti kecemasan Kasus. Jakarta: Yayasan
dan insting. Harapannya, penelitian Pustaka Obor Indonesia.
yang lebih komprehensif akan
Minderop. 2013. Psikologi Sastra:
memberi kostribusi bagi
Karya Sastra, Metode, Teori,
pengembangan diskurs sastra yang
dan Contoh Kasus. Jakarta:
lebih dinamis.
Yayasan Pustaka Obor
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia.
Alwisol. 2007. Psikologi
Moesono, Anggadewi. 2003.
Kepribadian. Ed. Ke-8.
Psikoanalisis Dan
Malang: Universitas
Sastra.Depok : Pusat
Muhammadiyah Malang
Penelitian Kemasyarakatan
(UMM).
dan Budaya Lembaga
Aminuddin. 2009. Pengantar Penelitian Universitas
Apresiasi Karya Sastra. Indonesia.
Bandung: Sinar Baru
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori
Algensindo.
Pengkajian Fiksi.
Aminuddin. 2013. Pengantar Yogyakarta: Gajah Mada
Apresiasi Karya Sastra. University Press.
Bandung: Sinar Baru
Nurhayati, Hevi. 2008. Aspek
Algensindo: Bandung.
Kepribadian Tokoh Utama
Dalam Novel Midah, Simanis
Bergigi Emas Karya Siswanto, Wahyudi. 2013. Pengantar
Pramoedya Ananta Toer Teori Sastra . Yogyakarta:
Tinjauan Psikologi. Aditya Media Publishing.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
Purba, Antilan. 2010. Sastra R&G. Bandung: Penerbit
Indonesia Kontemporer. Alfabeta.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi
Rati. 2012. Kajian Terhadap Tokoh Sastra. Yogyakarta: PT.
Pada Novel Sang Maharani Hanindita Graha Widya
Karya Agnes Jessica
Berdasarkan Psikoanalisis Wiyatmi. 2011. Pengantar Psikologi
Sigmund Freud. Universitas Sastra. Yogyakarta: Kanwa
Negeri Makassar. Publisher.

Ratna, Kutha Nyoman. 2011. Teori, Zainzam, F Handoko. 2016. Dua


Metode, dan Teknik Tanda Kurung. Jakarta: Mata
Penelitian Sastra. Aksara Publishing.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Zaviera, Ferdinand. 2007. Teori
Kepribadian Sigmund Freud.
Salim, Adar. 2016. Psikologi Tokoh Yogyakarta: Prismasophie.
Utama Dalam Novel
Sangpencerah karya Akmal Zaviera, Ferdinand. 2016. Teori
Nasery Basral Tinjauan Kepribadian Sigmund Freud.
Psikologi Sasstra. Universitas Yogyakarta: Prismasophie
Halu Oleo.

Saraswati, Ekarini. 2011. Pribadi


dalam Novel Ayat-Ayat Cinta
dan Laskar Pelangi: Telaah
Psikoanalisis Sigmund Freud.
Jurnal Artikulasi. Vol. 12 No.
2.

Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan


dengan Prosa Fiksi.
Yogyakarta: Gama Media.

Semiun, Yustinus. 2006. Teori


Kepribadian dan Terapi
Psikoanalitik
Frued.Yogyakarta: Penerbit
Kansinus.

Anda mungkin juga menyukai