Anda di halaman 1dari 4

Kode kelas : REG6B3

Kode MK : 0401403

Waktu : Jumat, 19 : 00 s/d 20 : 30

NIM : 190401061

NAMA : DONI NOVRIALDI

Internet Of Things (IoT) : Dalam Berupaya Penyelesaian Masalah Banjir

DONI NOVRIALDI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU, KOTA


PEKANBARU, PROVINSI RIAU, KODE POS 28124, INDONESIA

EMAIL : 19040161@STUDENT.UMRI.AC.ID

LATAR BELAKANG

Banjir merupakan peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebih
merendam daratan. Istilah banjir ini cukup sering melanda berbagai tempat di Indonesia.
Dalam hal ini Indonesia selalu berupaya agar dapat menangulangi banjir tersebut. Terdapat
berbagai system penanggulangan dan peringatan dini banjr, diantara nya pengembangan
model SIG untuk menentukan rute evakuasi bencana banjir dikemukakan oleh Mulyanto
(2008). Namun, belum ada peneliti yang menggunakan system monitoring banjir dengan data
yang mudah di akses oleh masyarakat. Fenomena banjir kilat ( bandang ) dan banjir kiriman
dapat menjadi masalah dalam system tersebut, karna penelitian penelitian tersebut tidak
memiliki system monitoring dengan data yang mudah di akses oleh pengguna. Dalam era
teknik infomatika dimana informasi dapat disebarkan secara cepat, tentunya diperlukan suatu
system yang dapat menyebarkan informasi mengenai banjir dan ketinggian air diberbagai
tempat secara cepat dan mudah di akses. Penulis berpendapat bahwa konsep internet oh
things menggunakan protocol MQTT dapat diterapkan dalam sebuah system monitoring
banjr.
Protocol message queue telemetry protocol (MQTT) adalah protocol yang sering
digunakan dalam penerapan konsep IOT. Protocol MQTT merupakan ;protocol yang ringan
karna ngirim pesan dengan header berukuran kecil yaitu 2 baites ( ROCHMAN,2017).
Protocol MQTT bekerja menggunakan konsep publish/subscribe (bandyopadhyhy,2013) [1].

Dataran banjir adalah wilayah dataran yang teletak sebelahan dengan sungai yang
membentang dari tepi sungai hingga dasar dinding lembah disekitarnya. Dataran banjir
terbentuk oleh proses penggendapan lumpur dan unsur unsur lainnya yang terjadi ketika
sungai meluap.dalam bencana banjir,sering kali masyarakat tidak bisa membedakan
gendangan dengan banjir. Banjir dan gendangan memiliki perbedaaan,salah satunya berupa
waktu.genangan adalah air yang mengenang setelah hujan namun surut dalam turun waktu
kurang dari 24jam,sedangkan air mengenang yang tidak surut setelah satu kali 24 jam
diklasifikasi sebagai banjir.selain itu,genangan memiliki tinggi permukaan air yang kurang
dari 40 cm,dimana banjir bisa jauh lebih tinggi dari 40 cm.genangan juga biasanya
melingkupi luas wilayah yang lebih kecil daripada banjir [2].

Estimasi batar air penting untuk menentukan bahaya mendasar dalam resiko datang
nya banjir.oleh sebab itu adanya teknologi untuk deteksi dini bencana banjir akan dibutuhkan
sebagai alternative untuk membantu menyelesaikan permasalahan serta membantu dalam
proses pengambilan keputusann guna meningkatkan kinerja intansi yang bekerja untuk
memnatau volume air sungai sehingga memperoleh kondisi air yang lebih cepat dan
akurat.objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinggi muka air.semakin tinggi
muka air tentunya menjadi salah satu factor yang menyebabkan potensi banjir.sehingga upaya
yang dirasa perlu adalah dengan adanya peringatan terlebih dahulu akan tinggi muka air akan
dapat mengurangi nilai kerugian akibat banjir [3].

Menurut agus muliantara,dkk (2015:31) berbagai cara digunakan untuk mengatasi


bencana banjir yang diakibatkan oleh tingginya intesitas curah hujan.dianataranya adalah
memperbaiki irigasi,menambah titik titik serapan air.namun kadang kala cara yang digunakan
untuk mengatasi banjir belum cukup untuk meminilmalkan kerusakan yang diakibatkan oleh
hujan.meskipun saluran irigasi dan daerah resapan sudah luas,banjir masih saja terjadi. Untuk
itu perlu dilakukan upaya evakuasi sebelum terjadinya banjir tersebut.untk itu diperlukan
sebuah alat yang mampu memberikan informasi ketinggian curah hujan yang terjadi [4].

Perubahan teknologi yang semakin maju,telah dihadapi saat in guna mempermudah


pekerjaan dan efisien terhadap waktu dengan system yang dapat mengendalikan dan
memantau alat dari jarak jauh secara realtime.namun masyrakat masih kurang menerapkan
teknologi untuk mempermudah pekerjaannya,salah satunya yaitu memantau isi air dalam
tangki atau tendon,terkadang pada saat proses pengisian sering terjadi air yang meluap atau
melewati batas ketinggian tendon,sehingga pompa air terus menerus menyala [5].

Berdasarkan latar belakang berikut adalah rumusan yang yang tercatup pada penelitan

1. bagaimana strategi keilmuan infomartika yang dilakukan dalam mengatsi isu banjir?
2. 1.Bagaimana konsep internet of things yang menggunakan protocol mqtt dalam jalur
komunikasinya dapat diimplementasikan dalam pembangunan sebuah system
monitoring banjir?
DAFTAR PUSTAKA
[1] C. Hasiholan, R. Primananda, and K. Amron, “Implementasi Konsep Internet of
Things pada Sistem Monitoring Banjir menggunakan Protokol MQTT,” Pengemb.
Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 2, no. 12, pp. 6128–6135, 2018, [Online].
Available: https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/download/3529/1389/.
[2] ‫ صباحی‬.‫ ا‬.‫ ا‬.‫ ر‬.‫ ا‬.‫ ل‬.‫ ص‬.‫ف‬, “No Title ‫نقش منابع اطالعاتی مورد استفاده بیماران دیابتی در مدیریت‬
‫” مجله دانشکده پزشکی دانشگاه علوم پزشکی مشهد‬,‫بیماری آنها‬, vol. 59.
[3] A. A. Slameto, E. Pramono, and Z. Arifin, “Sistem Pendeteksi Dini Bencana Banjir
Menggunakan Teknik DTMF ( Dual Tone Multiple Frequency ),” Teknol. Inf., vol.
XIV, no. 2, pp. 11–19, 2019.
[4] E. Riana, “Perancangan Alat Penanggulangan Dini Bencana Banjir Berbasis
Inframerah Dengan Mikrokontroller Atmega16, Pompa Air, Dan Calling,” J. Media
Inform. Budidarma, vol. 2, no. 3, pp. 99–109, 2018, doi: 10.30865/mib.v2i3.617.
[5] F. R. Darmawan, Y. Ariaynto, and N. S. Arief, “Pengukuran Ketinggian Air dalam
Tangki Berbasis IOT menggunakan Protokol Message Queuing Telemetry Transport
(MQTT),” Semin. Inform. Apl. Polinema, pp. 64–71, 2021, [Online]. Available:
http://jurnalti.polinema.ac.id/index.php/SIAP/article/view/878%0Ahttp://
jurnalti.polinema.ac.id/index.php/SIAP/article/download/878/331.

Anda mungkin juga menyukai