Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP

PELESTARIAN HUTAN PROVINSI RIAU


Cindy Angelica
X.1

Provinsi Riau tercatat sebagai provinsi yang mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas di
Indonesia, yakni mencapai 2,89 juta hektare. 1,8 Juta Ha Masuk Dalam Kawasan Hutan Provinsi Riau
tercatat sebagai provinsi yang mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, yakni
mencapai 2,89 juta hektare.

Kegiatan perkebunan kelapa sawit yang dapat berpengaruh terhadap besaran dan sifat
dampak antara lain adalah perolehan dan pembukaan lahan, lokasi dan luas lahan perkebunan kelapa
sawit yang besar dengan tanaman yang seragam (monokultur), serta konstruksi dan operasi pabrik
pengolahan buah kelapa sawit. Sedangkan rona lingkungan yang turut terpengaruh antara lain adalah
kondisi ekosistem, hidrologi, bentang alam, dan sikap penduduk yang tinggal di wilayah sekitar
perkebunan. 80 persen penebangan dilakukan secara ilegal! Seolah tak merasa puas, lahan perkebunan
kelapa sawit akan diperluas menjadi 13 juta hektar di tahun 2020 mendatang. Bahkan, di tahun 2025,
perkebunan kelapa sawit akan diperluas menjadi 26 juta hektar!

Padahal, dengan menebang hutan akan menghasilkan emisi dan memicu gas rumah kaca. Hal ini
diperparah apabila lahan dibuka dengan cara membakar hutan. Hutan yang dibakar akan melepaskan
sejumlah gas yang berbahaya bagi manusia dan bisa merusak lapisan ozon. Indonesia menyumbang
gas emisi terbesar ke delapan di dunia.

Sering kali, pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dilakukan dengan cara membakar hutan.
Perusahaan perkebunan memilih opsi ini karena lebih cepat, mudah dan murah. Hutan yang terbakar
akan melepaskan gas emisi karbondioksida dan membuat CO2 melayang hingga ke atmosfer.

Berdasarkan penelitian berjudul "Palm Oil: The Carbon Cost of Deforestation" menyebut bahwa satu
hektar lahan hutan hujan yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit membuat kita kehilangan
sekitar 174 ton karbon. Sementara, mengonversi satu hektar lahan hutan gambut menjadi
perkebunan kelapa sawit akan melepaskan 6 ribu ton CO2.

Ketika hutan ditebang, tanah akan kehilangan vegetasi pelindung dan membuat tanah menjadi
tidak stabil. Padahal, akar pohon di hutan berfungsi untuk mencengkram tanah. Akibatnya,
gangguan pada permukaan tanah pasti terjadi dan menyebabkan erosi.

Bila dibiarkan, tanah akan rusak dan bisa longsor sewaktu-waktu. Tanah pun menjadi kurang
subur, tandus, rapuh dan kehilangan nutrisi. Apabila tanah tersapu ke aliran air, maka akan
menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan sungai. Erosi tanah juga akan menghancurkan
habitat akuatik dan memengaruhi ekosistem perairan.

Salah satu dampak negatif yang muncul dari keberadaan Pabrik Kelapa Sawit Terhadap
sumber daya alam salah satunya adalah pencemaran sungai akibat pihak perusahan membuang
limbahnya ke sungai tanpa mengetahui zat-zat yang terkandung di dalam limbah tersebut padahal
limbahnya mengandung bahan berbahaya dan beracun. Salah satu akibat buruk yang
muncul dari keberadaan Pabrik Kelapa Sawit adalah pemborosan fasilitas industri yang dapat
mempengaruhi kesehatan lingkungan sekitar jalur produksi, seperti limbah yang sudah jadi, asap
pabrik pengolahan, keributan, dll. Mengingat efek sampingnya. Dari eksplorasi dan
pertemuan dengan masyarakat setempat, dilacak bahwa efek pencemaran ekologis asli karena Limbah
Olahan Kelapa Sawit sepert Kemasan Produk Organik Kosong, Kerang/Kerang, Helai/Filamen,
Slop/Lumpur, dan Kue yang tidak diambil perawatan yang tepat dapat menyebabkan bau
busuk yang mengerikan, tempat menetap bagi lalat. Selain itu, mungkin dapat
memberikan lindi. Kemudian, yang kedua adalah asap tanaman yang mengotori Permukiman
Penghuni menyebabkan pencemaran udara dan membuat bagian udara yang tidak diinginkan
mengingat jarak antara jalur produksi dan lingkungan sangat dekat, sehingga asap dari fasilitas
industri saluran menyebabkan pencemaran udara di sekitarnya. dan yang ketiga
Kebisingan yang disebabkan dari perusahan kelapa sawit ketika melakukan proses
pengolahan menjadi minyak hal ini meresahkan warga akibat kebisingan apa lagi di malam
menyebabkan gangguan tidur.

Salah satu akibat buruk yang muncul dari keberadaan Pabrik Kelapa Sawit adalah
tercemarnya pada area permukiman warga seperti pencemaran lingkungan, pencemaran air, dan
pencemaran udara. Berdasarkan wawancara bersama warga pencemaran yang di lakukan
perusahaan kelapa sawit terhadap permukiman warga yaitu air sumurnya hitam di
sebabkan perusahaan membuang limbah cairnya ke are permukiman sehingga dapat merusak air
tanah dan badan air serta pencemaran udara yang ditimbulkan oleh asap fasilitas industri.
Dalam ilmu klinis, pencemaran udara mempengaruhi kesehatan termasuk masalah saluran
pernapasan, penyakit jantung, penyakit berbagai organ tubuh, masalah konsepsi dan (hipertensi).

Anda mungkin juga menyukai